Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANTROPOLOGI

SOSIAL
SEJARAH DAN PENINGGALAN PENINGGALAN DI
NGLAMBANGAN (PUNDEN LAMBANG KUNING)
Dosen Pengampu :
Nur Dewi Setyowati, S. Sos, M. Si

Disusun Oleh :
Irrofatu Ulfa
Rudi Setiadi U

(14.32.0015)
(14.32.0018)

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN

TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikaan makalah
Antropologi Sosial yang berjudul PUNDEN LAMBANG KUNING (PUNDEN
NGLAMBANGAN).
Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Antropologi Sosial. Penulis
menyadari, bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, serta masih banyak
kekurangan. Penulis mohon kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini menjadi
sempurna.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Nur Dewi Setyowati S.Sos, M.Si
yang mengajar Mata Kuliah Antropologi Sosial, sehingga makalah ini dapat tersusun dengan
baik. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Madiun, 08 Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................1

A Latar Belakang...........................................................................................................1
B Rumusan Masalah......................................................................................................1
C Tujuan Masalah..........................................................................................................2
BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................3

A. Sejarah Punden Lambang Kuning .............................................................................3


B. Peninggalan di Situs Punden Lambang Kuning ........................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
A Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Sejakzamanpra-sejarah,

wilayahmadiundansekitarnyatelah

di

diamiolehkelompokmasyarakat yang telahmempunyaikebudayaandanperadaban yang tinggi,


karenawilayahMadiun yang subur.Banyakpeninggalan peninggalansejarah atau tempat
tempat

bersejarah

di

Madiun.TerutamaPeninggalanSejarahNglambangan.Wargasekitarseringmenyebuttempatterseb
utdenganPundenLambangKuningatauPundenNglambangan.
PundenLambangKuningmerupakansituspeninggalanbersejarah
desaNglambangan,

kecamatanWungu,

yang

tepatnyaberjarak

berlokasi
8

di
km

kearahtimurkotaMadiunmenujudesaDungus.
PundenLambangKuning
inimerupakansalahsatupeninggalankerajaanMajapahitdarizaman Hindu Jawa. Adat istiadat
jawa Hindu memang masih kental mewarnai penduduk desa ini, meskipun mayoritas
masyarakatnya beragama islam, akan tetapi ritual kebudayaan leluhur mereka tidak bisa
ditinggal begitu saja. Di PundenNglambanganiniterdapatbanyakpeninggalansejarah yang
haruskitalestarikandanharuskitajaga.PemerintahKabupatenMadiuntelahmengakuibahwaPunde
nLambangKuningmerupakanpeninggalanpurbakala,
sehinggakeberadaantempatiniperludilestarikandandijaga.Pohon pohon yang berada di
tempatinitelahberumurratusantahun,
suasanadalamkompleksiniamattenangdansejuk.Menjagadanmelestarikantempatinimerupakans
ebuahkegiatan yang bermanfaat.
B. RumusanMasalah
1. BagaimanasejarahPundenLambangKuning (PundenNglambangan) ?
2. Apasajapeninggalan peninggalan yang terdapat di situs PundenLambangKuning
(PundenNglambangan) ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah Punden Lambang Kuning (Punden Nglambangan).

2. Untuk mengetahui peninggalan peninggalan yang ada di situs Punden Lambang


Kuning (Punden Nglambangan).

BAB II
PEMBAHASAN

A. SejarahPundenLambangKuning (PundenNglambangan)

Kami melakukan penelitian di salah satu Punden yang ada di Madiun yaitu Punden
Lambang Kuning yang berlokasi di desa Nglambangan. Perjalanan menuju dari Madiun kota
ke desa Nglambangan tidak begitu jauh, hanya sekitar 8 km. Pada saat saya mengunjungi
Punden Lambang Kuning, punden tersebut dalam proses renovasi. Disana kami menemui juru
kunci situs Punden Lambang Kuning yang bernama Bapak Samiono. Kami bertanya tanya
kepada Bapak Samiono tentang sejarah dan peninggalan peninggalan yang ada di punden
tersebut.
Punden sendiri berasal dari kata pepunden yang artinya sesuatu yang dihormati.
Punden Lambang Kuning terletak di Madiun, tepatnya di desa Nglambangan, Kecamatan
Wungu, Kabupaten Madiun. Punden Lambang Kuning sangat dihormati oleh masyarakat
sekitar desa Nglambangan.
Lokasi ini sering dipergunakan oleh masyarakat Nglambangan untuk acara- acara
tertentu. Hampir setiap hari diadakan selamatan di punden ini. Seperti warga yang melamar
pekerjaan di sebuah perusahaan kemudian ia diterima kerja di perusahaan tersebut dan warga

yang memiliki hajatan (kelahiran anak atau pernikahan) pasti mereka akan mengadakan
selamatan di punden ini. Selain itu, punden ini juga digunakan untuk acara suronan atau biasa
disebut nyadran. Acara ini dilakukan rutin setiap tahun pada Jumat legi oleh masyarakat
Nglambangan. Pada malam jumatnya diadakan pengajian, sedangkan pada hari jumatnya
diadakan tayuban (tarian yang dilakukan oleh laki laki dan perempuan yang diiringi dengan
gamelan).
Terdapatdua

gazebo

di

Pundenini,

tetapisalahsatugazebonyadalam

proses

pembangunan. Selain gazebo, pintumasukdariPundenLambangKuningjugamasihdalam proses


pembangunan.

Gazebo

PintuMasukdaridalam
Di punden ini terdapat salah satu makam seorang wanita yang semasa hidupnya
dihormati oleh masyarakat Nglambangan. Makam tersebut adalah makam Nyi Lambang
Kuning. Beliau adalah seorang babat atau nenek moyang desa Nglambangan. Nyi Lambang
Kuning masih keturunan dari kerajaan di Kediri. Dulu dia merupakan korban dari peperangan
yang pernah terjadi di Kediri. Saat perang itu terjadi, Nyi Lambang Kuning melarikan diri

sampai ke desa Nglambangan. Dan saat beliau meninggal, Nyi Lambang Kuning di
makamkan di punden ini. Oleh karena itu, punden tersebut dinamakan Punden lambang
Kuning. Berikut adalah gambar dari makam NyiLambangKuning.

PintuMasukMakam

MakamNyiLambangKuning

Peninggalan Peninggalan yang terdapat di PundenLambangKuning (PundenNglambangan)

PuraLambangsari

AtapdariPuraLamb
angsari

Pura ini dinamakan Pura Lambangsari. Dinamakan Pura Lambangsari karena banyak
ukiran bunga yang terdapat pada pura tersebut.Pura Lambangsari sampai saat ini digunakan
untuk bersemedi oleh orang Hindu. Semedi dilakukan pada malam hari.

Watudakon

WatuLumpang

LumbungSelayur

Masyarakat desa Nglambangan percaya bahwa Lumbung selayur bisa


mendatangkan kesuburan terutama bagi para petani desa Nglambangan. Karena dalam
setahun para petani bisa panen padi 3kali dengan hasil panen yang bagus. Bahkan
hama hama tanaman yang biasanya menyerang tanaman di sawah para petani pun
tidak begitu banyak. Oleh karena itu, Lumbung selayur melambangkan kesuburan.
Bapak Samiono juga mengatakan bahwa selain peninggalan peninggalan
yang disebutkan diatas, juga terdapat batu batu peninggalan yang diamankan di
belakang

Punden

agar

kurangbertanggungjawab.

tidak

di

ambil

oleh

orang

orang

yang

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Situs Punden Lambang Kuning merupakan salah satu punden peninggalan kerajaan
Majapahit, yangharusdijagapeninggalan peninggalannyadandilestarikankebudayaannya,
agar generasibarutetapmelakukanhal yang samadengan yang dilakukangenerasisekarang.

DAFTAR PUSTAKA

http://satriotomo-gombal.blogspot.com/2013/05/kebudayaan-nglambangan-wungumadiun.html
http://sumarwanreog.blogspot.com/2012/04/jejak-jejak-sejarah-kerajaan-dimadiun.html
http://www.infowisataonline.blogspot.com/2014/06/situs-peninggalan-nglambanganmadiun.html
http://www.108jakarta.com/lifestyle/2014/01/13/32241/Peninggalan-Situs-NglambanganMadiun

Anda mungkin juga menyukai