Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PEMILIHAN TOPIK
(Situs Makam Astana Gunung Srandil)

A. Latar Belakang
Latar belakang laporan penelitian sejarah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
sejarah yaitu melakukan penelitian sejarah di tempat bersejerah di Kabupaten Ponorogo. Kami
memilih untuk melakukan penelitian di "Situs Makam Astana Gunung Srandil" Karena tempat
tersebut merupakan tempat bersejarah di Desa Srandil, Kecamatan Jambon,Kabupaten Ponorogo.

B. Tujuan
• Ingin mengetahui asal usul Situs Makam Astana Gunung Srandil.
• Ingin mengetahui maanfaat adanya Situs Makam Astana Gunung Srandil.
• Ingin menambah wawasan atau pengetahuan tentang Situs Makam Astana Gunung
Srandil.

C. Manfaat
• Dapat mengetahui dengan jelas peristiwa peristiwa yang teradi di masa lampau tentang
Situs Makam Astana Gunung Srandil.
• Melestarikan data historis agar tidak hilang.
• Dapat menambah wawasan seorang peneliti sejarah.

1
BAB 2
HEURISTIK

A. Sumber Benda

Berikut foto foto peninggalan Situs Makam Astana Gunung Srandil

2
B. Sumber Lisan

Hasil wawancara dengan Mbah Saidi juru kunci Situs Makam Astana Gunung Srandil:

Pada zaman desa srandil masih menjadi hutan, yang pertama kali membuka lahan adalah Raden
Ngabehi Mertokusumo. Raden Ngabehi mertokusumo dia adalah Tumenggung keraton solo.
Raden Ngabehi Mertokusumo begitu keluar dari keraton solo lalu menuju ke tempat pangeran
Diponegoro, lalu dia menjadi anak buah Pangeran Diponegoro, di bawah didikan Pangeran
Diponegoro Raden Ngabehi Mertokusumo menjadi bupati di pemalang Jawa Tengah. Setelah
menjadi Bupati Raden Ngabehi Mertokusumo ketahuan oleh belanda dan dia diancam akan
dibunuh. Lalu Raden Ngabehi Mertokusumo melarikan diri ke Jawa timur dan dia bertemu
dengan Bupati Polorejo barat Seloaji ,Ponorogo. Setelah lama hidup di daerah Ponorogo Raden
Ngabehi Mertokusumo ketahuan belanda lagi, akhirnya dia melarikan diri ke gunung srandil dan
bertapa di sana. Di sana(Srandi) terdapat seseorang yang bernama Mbah Wono Bilah. Mbah
Wono Bilah melihat sebuah gunung, lalu dia naik ke gunung tersebut, di atas gunung Mbah
Wono Bilah menjumpai Raden Ngabehi Mertokusumo yang sedang bertapa. Mereka berdua
saling mengobrol, di antara mereka mengatakan jika bumi Desa Srandil sempit, maka dari itu
warga Desa Srandil dianjurkan untuk sekolah yang pandai agar menjadi pegawai. Selepas itu
warga Desa Srandil membuat batu bata untuk membuat benteng makam di atas Gunung Sradil.
Dan yang dimakamkan di Gunung Sradil tersebut adalah Bupati Suronatan dan seluruh anak
cucunya, nama dari Bupati Suronatan adalah Suryo Hadi Kusumo.

BAB 3VERIF

3
A. Kritik Intern
Sumber: Youtube Purbosasongko.
Tema: Penelitian Sejarah Situs Makam Astana Gunung Srandil.
Desa srandil adalah desa yang terletak di Kecamatan Jambon,Kabupaten Ponorogo, tepatnya di
sisi barat wilayah Ponorogo. Desa srandil dulunya adalah desa perdikan yang bebas membayar
pajak ke pemerintah. Desa Srandil di dirikan oleh Raden Ngabehi Mertokusumo, dan beliau juga
yang dimakamkan pertama kali di gunung Srandil sebelah barat, Raden Ngabehi Mertokusumo
adalah seorang penjabat patih bernama Raden Dipotaruno dari Kabupaten polorejo, di sisi utara
kabupaten Ponorogo. Beliau mengasingkan diri ke Gunung Srandil dan mendirikan desa Srandil,
dikarenakan kabupaten polorejo diserbu belanda saat terjadinya perang Jawa di bawah pkimpinan
Pangeran Diponegoro. Konon dikisahkan Raden Mertokusumo di masa hidupnya mempunyai
sahabat yang terkenal sakti yakni Warok Potro Manggolo. Di masa hidupnya Warok Potro
Manggolo mempunyai sebuah permintaan apabila nanti di kemudian hari sudah meninggal ingin
dimakamkan di gunung srandil bagian timur, agar bisa dekat dengan Sahabatnya, Raden
Mertokusumo. Namun ketika Warok Potro Manggolo meninggal tidak ada yang bisa
mengangkatnya. Hal ini membuat Raden Mertokusumo sedih. Dan keluar lah sebuah sayembara
siapa yang bisa memindahkan jenazah Warok Potro Manggolo ke puncak gunung , akan diberi
tanah dari setengah Desa Srandil. Dan tersebutlah siapa yang bisa memindahkan jenazah Warok
Potro Manggolo adalah adalah Ki Mertogati (pendiri desa maron). Raden Mertokusumo tidak
ingkar janji separuh dari Desa Srandil yang berwujud persawahan di berikan ke Ki Mertogati dan
menjadi satu dengan desa maron. Beberapa tetua dari desa menemui Raden Mertokusumo,
mereka berkata: bila kita tidak memiliki persawaahan anak cucu kita akan makan apa. Raden
mertokusumo menanggapinya dengan senyuman sambil berkata: belajarlah dengan rajin maka
rejeki akan datang dengan sendiri nya.

B. Kritik Ekstern
Menurut juru kunci Situs Makam Astana Gunung Srandil (Mbah Saidi) Situs Makam Srandil berdiri
sekitar abad ke 19.

4
BAB 4
INTERPRETASI
A. Analisis
Situs Makam Astana Srandil merupakan komplek pemakaman di Bukit Srayu, Desa Srandil,
Kecamatan Jambon, Kota Ponorogo. Komplek pemakaman tersebut merupakan tempat makam-
makam dari para keluarga Bupati Suromoto.Di dalam komplek pemakaman Astana Srandil
terdapat sekitar 66 makam termasuk makam Raden Mertokusumo yang merupakan seorang
pendukung Pangeran Diponegoro yang berasal dari Polorejo. Raden Mertokusumo menjadi asal
mula berdirinya Pasarean Astana Srandil Jambon Ponorogo. Dari segi arsitektur, Astana Srandil
memiliki ciri khas arsitektur kuno Astana Srandil dibangun pada abad ke-19. Ciri khasnya
sebagai Makam Islam Nusantara sangat melekat pada bentuk bangunannya. Seperti terlihat
dengan adanya kori agung yaitu gapura yang berpintu dan beratap sebagai pintu gerbang tempat
keluar masuk pemakaman dari halaman pertama menuju halaman kedua dan ketiga.dengan
gerbang berbentuk candi dan pesarean yang khas dengan nuansa Jawa, Hindu, dan Islam.

Kesimpulan
Pada zaman desa srandil masih menjadi hutan, yang pertama kali membuka lahan adalah Raden
Ngabehi Mertokusumo. Raden Ngabehi mertokusumo dia adalah Tumenggung keraton solo.
Raden Ngabehi Mertokusumo begitu keluar dari keraton solo lalu menuju ke tempat pangeran
Diponegoro, lalu dia menjadi anak buah Pangeran Diponegoro, di bawah didikan Pangeran
Diponegoro Raden Ngabehi Mertokusumo menjadi bupati di pemalang Jawa Tengah. Setelah
menjadi Bupati Raden Ngabehi Mertokusumo ketahuan oleh belanda dan dia diancam akan
dibunuh. Lalu Raden Ngabehi Mertokusumo melarikan diri ke Jawa timur dan dia bertemu
dengan Bupati Polorejo barat Seloaji ,Ponorogo. Setelah lama hidup di daerah Ponorogo Raden
Ngabehi Mertokusumo ketahuan belanda lagi, akhirnya dia melarikan diri ke gunung srandil dan
bertapa di sana. Di sana(Srandil) terdapat seseorang yang bernama Mbah Wono Bilah. Mbah
Wono Bilah melihat sebuah gunung, lalu dia naik ke gunung tersebut, di atas gunung Mbah
Wono Bilah menjumpai Raden Ngabehi Mertokusumo yang sedang bertapa. Mereka berdua
saling mengobrol, di antara mereka mengatakan jika bumi Desa Srandil sempit, maka dari itu
warga Desa Srandil dianjurkan untuk sekolah yang pandai agar menjadi pegawai. Selepas itu
warga Desa Srandil membuat batu bata untuk membuat benteng makam di atas Gunung Sradil.
Di dalam komplek pemakaman Situs Astana Gunung Srandil terdapat sekitar 66 makam Dan
yang dimakamkan di Situs Makam Astana Gunung Sradil tersebut adalah makam Raden
Mertokusumo yang merupakan seorang pendukung Pangeran Diponegoro yang berasal dari
Polorejo dan Bupati Suronatan dan seluruh anak cucunya, nama dari Bupati Suronatan adalah
Suryo Hadi Kusumo.

5
DAFTAR PUSTAKA:

https://youtu.be/y_k6xdBnicw?si=2i7WW6hOPgZ4LpHs
Sumber: Youtube Purbosasongko
Tema: Penelitian Sejarah Situs Makam Astana Gunung Srandil
Waktu Penelitian: Tanggal 27 Oktober 2023 Pukul 16.41 WIB

Juru kunci Situs Makam Astana Gunung Srandil


Nama: Mbah Saidi
Umur: 76 Tahun
SK No.316/FF2/KP/2014
No HP: 081 259 656 869
Waktu Penelitian: Tanggal 26 Oktober 2023 Pukul 15.10 WIB

6
DOKUMENTASI:

Anda mungkin juga menyukai