ASKEP Sectio Caesaria
ASKEP Sectio Caesaria
Ibu
Indikasi sectio caesaria
disproporsi kepala panggul/CPD//FPD
Disfungsi uterus
Distosia jaringan lunak
Plasenta previa
1.
1.
1.
1.
Anak
Janin besar
Gawat janin
Letak lingtang
Kontra indikasi sectio caesaria : pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati,
syok, anemi berat, sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (monster).
(Sarwono, 1991)
1.
1.
1.
1.
3.
1.
1.
1.
1.
1.
Pemantauan janin terhadap kesehatan janin
Pemantauan EKG
JDL dengan diferensial
Elektrolit
Hemoglobin/Hematokrit
Golongan dan pencocokan silang darah
Urinalisis
Amniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasi
Pemeriksaan sinar x sesuai indikasi.
Ultrasound sesuai pesanan
(Tucker, Susan Martin, 1998)
1.
1.
1.
1.
Penatalaksanaan medis
Cairan IV sesuai indikasi.
Anestesia; regional atau general
Perjanjian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesaria.
Tes laboratorium/diagnostik sesuai indikasi.
Pemberian oksitosin sesuai indikasi.
Tanda vital per protokol ruangan pemulihan
Persiapan kulit pembedahan abdomen
Persetujuan ditandatangani.
Pemasangan kateter foley
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pelaksanaan asuhan keperawatan masa nifas pada post operasi sectio caesaria melalui
pendekatan proses keperawatan dengan melaksanakan :
1.
1.
1.
Pengkajian
Pada pengkajian klien dengan sectio caesaria, data yang dapat ditemukan meliputi
distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali pust,
abrupsio plasenta dan plasenta previa. (Tucker, Susan Martin, 1998)
1.
1.
1.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada klien dengan post operasi sectio caesaria
ada 6 (Tucker, Susan Martin, 1998) yaitu ;
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang prosedur dan perawatan
sebelum melahirkan sesar.
Nyeri yang berhubungan dengan kondisi pasca operasi.
Kerusakan perfusi jaringan kardiopulmoner dan perifer yang berhubungan dengan interupsi aliran
sekunder terhadap imobilitas pasca operasi.
Resiko terhadap perubahan pola eliminasi perkemihan dan/atau konstipasi yang berhubungan
dengan manipulasi dan/atau trauma sekunder terhadap sectio caesaria.
Resiko terhadap infeksi atau cedera yang berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan melahirkan
caesar.
1.
1.
1.
Perencanaan
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang prosedur dan perawatan
sebelum melahirkan sesar.
Tujuan : - Pasien akan mengungkapkan rasional untuk melahirkan sesar dan bekerjasama
dalam persiapan prabedah.
Intervensi :
1.
1.
1.
1.
1.
i.
1.
Diskusikan dengan ibu dan orang
terdekat alasan untuk seksio saesaria.
Jelaskan prosedur praoperasi normal
dan resiko variasi untuk situasi saat
ini.
Saksi penandatanganan persetujuan
tindakan dan dapatkan tanda vital
dasar.
Ambil darah untuj JDL, elektrolit,
golongan darah dan skrin.
1.
Anjurkan berkemih setiap 4 jam sampai 6 jam bila mungkin.
Berikan tekhnik untuk mendorong berkemih sesuai kebutuhan.
Jelaskan prosedur perawatan perineal per kebijakan rumah sakit.
Palpasi abdomen bawah bila pasien melaporkan distensi kandung kemih dan
ketidakmampuan untuk berkemih.
Anjurkan ibu untuk ambulasi sesuai toleransi.
Resiko terhadap infeksi atau cedera yang berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Tujuan : - Insisi bedah dan kering, tanpa tanda atau gejala infeksi.
1.
1.
Pantau terhadap peningkatan suhu atau takikardia sebagai tanda infeksi.
Observasi insisi terhadap infeksi.
Penggantian pembalut atau sesuai pesanan
Kaji fundus, lochia, dan kandung kemih dengan tanda vital sesuai pesanan.
Massage fundus uteri bila menggembung dan tidak tetap keras
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan melahirkan
caesar.
Tujuan : - Klien mengungkapkan pemahaman tentang perawatan melahirkan sesar.
Intervensi :
Diskusikan tentang perawatan insisi, gejala infeksi dan pentingnya diet nutrisi.
Jelaskan tentang pentingnya periode istirahat terencana.
Jelaskan bahwa lochia dapat berlanjut selama 3 4 minggu, berubah dari merah ke coklat sampai
putih.
Jelaskan pentingnya latihan, tidak mulai latiha keras sampai diizinkan oleh dokter.
Jelaskan tentang perawatan payudara dan ekspresi manual bila menyusui.
1.
1.
1.
Pelaksanaan
Selama tahap implementasi perawat melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
Instruksi keperawatan diimplementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria hasil.
Komponen tahap implementasi terdiri dari :
Tindakan keperawatan mandiri
Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan dokter. Tindakan keperawatan
mandiri ini ditetapkan dengan standar praktek American Nurses Association; undang
undang praktik keperawatan negara bagian; dan kebijakan institusi perawatan kesehatan.
Tindakan keperawatan kolaboratif
Tindakan keperawatan kolaboratif diimplementasikan bila perawat bekerja dengan anggota
tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertujuan
untuk mengatasi masalah masalah klien.
Dokumentasi tindakan keperawatan dan respons klien terhadap asuhan keperawatan.
Frekuensi dokumentasi terhantung pada kondisi klien dan terapi yang diberikan. Di rumah
sakit, catatan perawat ditulis minimal setiap shift dan diagnosa keperawatan dicatat di
rencana asuhan keperawatan. Setiap klien harus dikaji dan dikaji ulang sesuai dengan
kebijakan institusi perawatan kesehatan (Allen, Carol Vestal, 1998)
1.
1.
1.
Evaluasi
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil hasil yang diamati dengan kriteria hsil yang
dibuat pada tahap perencanaan. Klien keluar dari siklus proses keperawatan apabila kriteria
hasil telah dicapai. Klien akan masuk kembali ke dalam siklus apabila kriteria hasil belum
tercapai.
Komponen tahap evaluasi terdiri dari pencapaian kriteria hasil, keefektifan tahap
tahap proses keperawatan dan revisi atau terminasi rencana asuhan keperawatan. (Allen, Carol
Vestal, 1998)
Pada evaluasi klien dengan post operasi sectio caesaria, kriteria evaluasi adalah
sebagai berikut :
1.
Pasien akan mengungkapkan rasional untuk melahirkan sesar dan bekerjasama dalam
persiapan prabedah
Nyeri diminimalkan/dikontrol dan pasien mengungkapkan bahwa ia nyaman
Pasien tidak mengalami kongesti pernafasan dan menunjukkan tak ada tanda atau gejala
emboli pulmonal atau trombosis vena dalam selama perawatan di rumah sakit.
Berkemih secara spontan tanpa ketidaknyamanan dan mengalami defeksi dalam 3 sampai 4
hari setelah pembedahan
Insisi bedah dan kering, tanpa tanda atau gejala infeksi, involusi uterus berlanjut secara
normal
Klien mengungkapkan pemahaman tentang perawatan melahirkan sesar
Sumber:
1.
Allen, Carol Vestal, (1998) Memahami Proses Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.
2.
3.
4.
Manuaba, Ida Bagus Gde, (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana,
EGC. Jakarta.
5.
Martius, Gerhard, (1997), Bedah Kebidanan Martius, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
6.
7.
8.
Sarwono Prawiroharjo,(1999)., Ilmu Kebidanan, Edisi 2 Cetakan II Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta.
1.
_____________, (1991), Ilmu Bedah Kebidanan, Edisi 1 Cet. 2, Yayasn Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
2.
Tucker, Susan Martin, (1998), Standar Perawatan Pasien, Edisi 5, Volume 4, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC. Jakarta.