Agenda 04
Manfaat pengobatan Herbal
Style
Pengobatan herbal pada ibu nifas
(memperbanyak ASI)
Pengobatan herbal pada ibu nifas
(mempercepat pengeringan luka orasi)
Definisi Seksio Sesarea (SC) adalah
proses persalinan dengan melalui
pembedahan di mana irisan dilakukan di
perut ibu (laparatomi) dan rahim
(histerektomi) untuk mengeluarkan bayi.
Seksio Sesarea umumnya dilakukan ketika
proses persalinan normal melalui vagina
tidak memungkinkan karena beresiko
kepada komplikasi medis lainya
(Purwoastuti, Dkk, 2015).
Klasifikasi operasi Seksio Sesarea (SC) Ada beberapa
jenis Seksio Sesarea (SC), yaitu diantaranya :
a. Jenis klasik yaitu dengan melakukan sayatan vertikal
sehingga memungkinkan ruangan yang lebih besar
untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi jenis ini sudah
sangat jarang dilakukan saat ini karena sangat
beresiko terhadap terjadinya komplikasi.
b. Sayatan mendatar di bagian atas dari kandung kemih
sangat umum dilakukan pada masa sekarang ini.
Metode ini meminimalkan risiko terjadinya perdarahan
dan cepat penyembuhanya.
c. Histerektomi caesar yaitu bedah caesar diikuti dengan
pengankatan rahim. Hal ini dilakukan dalam kasus-
kasus di mana pendarahan yang sulit tertangani atau
ketika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.
(Purwoastuti, Dkk, 2015).
Indikasi Dokter spesialis kebidanan akan menyarankan Seksio Sesarea (SC) ketika
proses kelahiran melalui vagina kemungkinan akan menyebabkan risiko kepada sang
ibu atau bayi. adapun hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan disaran nya bedah
caesar antar lain :
a. Indikasi yang berasal dari ibu yaitu pada plasenta previa terutama pada
primigravida, primi para tua disertai letak ada, disproporsi sefalo pelvic (disproporsi
janin/panggul, sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan
panggul, solusio plasenta tingkat I-II, komplikasi kehamilan yaitu preeklamsia-
eklampsia, atas permintaan, kehamilan yang disertai penyakit (jantung, DM,
gangguan perjalanan persalinan (kista ovarium, mioma uteri, dan sebagainya).
b. Indikasi yang berasal dari janin
c. Fetal distress/gawat janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil,
kegagalan persalinan vakum atau forseps ekstraksi (Ralph Benson, Dkk, 2013).
e. Terapi Cairan Dan Makanan. Secara umum, 3 liter cairan, termasuk Ringer Laktat
seyogianya adekuat untuk pembedahan dan 24 jam pertama sesudahnya. Namun, jika
pengeluarna urine kurang dari 30 ml per jam, pasien harus segera dievaluasi kembali.
Penyebab oligouria dapat beragam mulai dari pengeluaran darah yang tidak diketahui
sampai efek antidiuretik infus oksitosin. Jika tidak terjadi manipulasi intra-abdomen yang
ekstensi atau sepsis, ibu yang seyogiyanya mampu menerima cairan per oral sehari
setelah pembedahan. Jika tidak mampu, cairan intravena dilanjutkan atau diulang. Pada
hari kedua setalah pembedahan , sebagian besar ibu dapat menerima makan biasa.
f. Kandung Kemih Dan Usus. Kateter umunya dapat dilepas dari kandung kemih 12 jam
setelah operasi atau, yang lebih menyenangkan, pagi hari setelah operasi. Kemampuan
ibu mengosongkan kandung kemihnya sebelum terjadi peregangan yang berlebihan
harus dipantau seperti pada persalinan pervaginam. Bising usus biasanya tidak
terdengar pada hari pertama pembedahan, samar-samar pada hari kedua, dan aktif
pada hari ketiga. Pada hari kedua dan ketiga pasca operasi, dapat timbul nyeri gas
akibat gerakan usus yang tidak terkoordinasi. Supositoria rektum biasanya dapat
memicu defekasi, jika tidak ibu harus diberi anema.
g. Ambulasi. Umumnya, sehari setelah pembedahan, pasien harus turun
sebentar dari tempat tidur dengan bantuan paling tidak dua kali. Lama
waktu ambulasi Post Seksio Sesarea (SC) dengan general anastesi dan
regional anastesi cenderung sama. Selisih rata-rata lama waktu ambulasi
dini hanya 2 jam 40 menit (Umi Solikhah, 2011).
Formularium obat herbal asli Indonesia adalah dokumen yang berisi kumpulan
tanaman obat asli Indonesia beserta dengan informasi tambahan yang penting
tentang penggunaannya.
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandardisasi, status
keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji klinik
Obat Herbal Terstandar adalah sediaan bahan yang telah distandardisasi bahan
baku yang digunakan dalam produk jadi, harus memenuhi persyaratan aman dan
mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku serta klaim khasiat dibuktikan secara
ilmiah/praklinik.
Jamu adalah sediaan obat bahan alam, status keamanan dan khasiatnya dibuktikan
secara empiris
Obat herbal atau herbal medicine didefinisikan sebagai bahan
baku atau sediaan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki
efek terapi atau efek lain yang bermanfaat bagi kesehatan
manusia; komposisinya dapat berupa bahan mentah atau
bahan yang telah mengalami proses lebih lanjut yang berasal
dari satu jenis tumbuhan atau lebih. (WHO, 2005; 2000).
Kandungan kimia: Ekstrak heksana menunjukkan senyawa alifatik. Pada ekstrak eter
terdapat komponen utama monometil suksinat, asam benzoat dan asam 2-fenilmalonat;
serta komponen minor meliputi: terbutol, 2-propagiloksan, 4H-piran-4-on, 2- metoksi-6-metil,
3-peten-2-on, 3-(2-furanil), dan asam palmitat. Pada ekstrak etil asetat komponen utama:
sis-2- metil-siklopentanol asetat, komponen minor meliputi protein, lemak, kalsium, fosfor, besi,
vitamin A, B, dan C. pirolidinon, dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol.
Uji klinik: Penelitian pada manusia membuktikan efek laktagogum daun katuk pada dosis
900 mg/hari. Suatu penelitian dilakukan mengetahui potensi daun katuk sebagai laktagogum.
Subyek penelitian yaitu ibu menyusui dibagi menjadi 2 yaitu kelompok yang diberi ekstrak
daun katuk 3 x 300 mg/hari dan kelompok plasebo selama 15 hari. Hasil penelitian menemukan
peningkatan produksi ASI secara bermakna sebesar 50,7% pada kelompok ekstrak daun katuk
dibandingkan dengan plasebo.
Uji klinik: Ibu usia 20-40 yang melahirkan normal dengan bayi minimal 2.5 kg,
yang menyusui secara eksklusif selama minimum 4 bulan, dialokasi secara random
untuk mendapat simplisia torbangun (Coleus amboinicus Lour) atau plasebo.
Dimulai pada hari ke-2 pasca persalinan, 25 subjek dialokasi untuk mendapat 150 g
simplisia torbangun/hari sebagai suplemen 6 hari seminggu; 3 x 1 kapsul Klabet/hari
(n = 25); atau 3 x 1 tablet salut gula Moloco+B12/hari (n = 25) selama 30 days.
Duapuluh tiga subjek kelompok torbangun, 22 subjek kelompok Klabet dan 22 subjek
kelompok Moloco+B12 menyelesaikan penelitian. Tujuan utama adalah meneliti
perubahan volume dan kualitas nutrisi ASI.
Perbedaan BB bayi sebelum dan sesudah terapi dalam gram
digunakan untuk mengukur volume ASI, yang kemudian dikonversi
menjadi mL menggunakan faktor konversi 0.983 mL/g disesuaikan
dengan densitas ASI. Tidak ada perbedaan nilai dari ke-3 kelompok
pada nilai basal. Pada hari ke28, rerata volume ASI kelompok
torbangun adalah 479 mL (meningkat 65%), kelompok Klabet 400
mL (meningkat 20%), dan Moloco+B12 adalah 385 mL (peningkatan
10%). Peningkatan kelompok torbangun bermakna (P < .05). Data
pada hari ke- 42 dan 56 menunjukkan peningkatan volume ASI
kelompok torbangun tetap lebih tinggi disbanding ke-2 kelompok
lain. Disimpulkan bahwa simplisia torbangun meningkatkan produksi
ASI, dan efeknya menetap.
Indikasi Analgetik-antiinflamasi
Pegagan Centella asiatica (L) Urban Suku: Umbelliferae
Data manfaat Uji Praklinik: Ekstrak salep 1%, atau serbuk 2% mempercepat
penyembuhan luka. mengandung Asiaticoside menyembuhkan 64% luka kotor
dan luka kronik yang resisten terhadap terapi biasa. Pada open study,
asiatica menyembuhkan luka 64% dan perbaikan 16%.
mempercepat penyembuhan, mencegah parut dan pembengkakan karena
infeksi dan mencegah timbul jaringan parut hipertropik.
AWESOME
PRESENTATION