Anda di halaman 1dari 162

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.

id

LAPORAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG OBSERVASI JINGGA B-1
RSUD SIDOARJO

CREDIT
Laporan adalah laporan
untuk praktik profesi
keperawatan. 3 bulan
kami menjalani praktik
profesi keperawatan di
RSUD sidoarjo. Terima
kasih kepada Bu Puji
andayani, yang telah
membimbing kami. We
love you all. Dan tak lupa
kepada para pembimbing
stikes bina sehat ppni.
Yang telah mendidik kami.
Semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi siapa

OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

AMAR AKBAR
ARUM TRI KUSUMA
CHATERINA JANES P
DIA METASARI
DIDIK MARDIANTO
DEDI KURNIAWAN
DWI MUJI SAYOGO
EKA DIAN SAFITRI
EKA NUR SOEMAH
HERNOWO BUDI SETIAWAN
NUR ITTIKAFIYAH

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI


MOJOKERTO
2009
Collected by : amar akbar.Skep.Ns
Laporan ini bebas disebarluaskan dan digunakan untuk membantu
meringankan tugas profesi manajemen.
Terimakasih kepada teman-teman semua, kalian semua tidak akan pernah
kulupakan. Konflict dalam kelompok itu sudah biasa. Tetapi disitulah
kedewasaan kita benar2 diuji. Majulah Perawat Indonesia.

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus
bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret
dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan
perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia.
Menurut Gilles (1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana dan Rika Widya
Sukmana (1996), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam
menyelesaikan pekaryaan melalui orang lain, sedangkan managemen keperawatan
adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk
merencanakan, mengorganisasian, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
Berdasarkan pengambilan data pada 22 responden (pasien yang akan
KRS, dan telah 3 hari MRS) tanggal 05 oktober 2009 yang dilakukan oleh
mahasiswa profesi S1 keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI tentang kepuasa
customer terhadap pelayanan rawat inap RSU Daerah Sidoarjo ruang observasi
mawar jingga B1 diketahui sebesar 50% (11 klien) menilai sangat puas terhadap
pelayanan rumah sakit, 32% (7 klien) menilai puas terhadap pelayanan rumah
sakit, 9% (2 klien) cukup puas terhadap pelayanan rumah sakit, 0% tidak puas
terhadap pelayanan rumah sakit. Hasil akhir desiminasi ke-2 kelompok A1 dan A2
yang telah melakukan praktek profesi keperawatan menejemen dengan
menerapkan MAKP sesuai standart diketahui timbang terima (79% baik, 21%
cukup, 0% kurang, 0% tidak baik), ronde keperawatan (71% baik, 22% cukup,
7% kurang, 0% tidak baik), sentralisasi obat (43% baik, 57% cukup, 0% kurang,
0% tidak baik), supervise (79% baik, 14% cukup, 7% kurang, 0% tidak baik),
discart planning (79% baik, 21% cukup) dan dokumentasi (79% baik, 21% cukup,
0% kurang, 0% tidak baik). Sedangkan berdasarkan observasi MAKP masih
belum terlaksana dengan baik.

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Model asuhan keperawatan profesional yang saat ini sedang dilaksanakan


ruang Mawar Jingga B1 adalah model asuhan keperawatan profesional dengan
metode tim. Kelebihan dari metode ini adalah memungkinkan pelayanan
keperawatan menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, serta
memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasan kepada anggota tim. Namun kelemahan dari metode ini adalah
komunikasi antaranggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim,
yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada waktuwaktu sibuk (Nursalam,2008).
Berdasarkan fenomena tersebut, maka kami mencoba menerapkan
kembali MAKP sesuai standar di ruang mawar jingga B1 RSUD Sidoarjo
khususnya ruang observasi. MAKP yang nantinya diharapkan dapat diaplikasikan
diruangan akan melaksanakan role play yang meliputi supervisi, ronde
keperawatan, timbang terima, sentralisasi obat, dan dokumentasi dengan
melibatkan perawat ruangan.
1.2 Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip manajemen
keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan profesional yang
sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan.

1.2.2

Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :
1. Menganalisis lingkungan suatu ruang perawatan dan menghitung
kebutuhan tenaga keperawatan disuatu ruangan perawatan.
2. Melaksanakan peran sesuai dengan model MAKP yang telah ditentukan.
3. Melakukan supervise keperawatan.
4. Melakukan ronde keperawatan.
5. Melakukan timbang terima keperawatan
6. Melakukan Discharge Planning.
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan model
problem, intervensi, dan evaluasi.
8. Melakukan penerapan sentralisasi obat
9. Menganalisis tingkat keberhasilan post pelaksanaan MAKP yang
diterapkan.

1.3 Manfaat

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

1.3.1

Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP
yang diaplikasikan di ruang mawar jingga B1.

3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekuarangan penerapan


model MAKP di ruang mawar jingga B1.
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
asuhan keperawatan profesional ruang mawar jingga B1.
1.3.2

Bagi Perawat Ruangan


1. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalahmasalah yang ada di ruang mawar jingga B1 yang berkaitan dengan
pelaksanaan MAKP.
2. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
3. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
4. Tumbuh dan terbinanya akuntanbilitas dan disiplin diri perawat.

1.3.3

Bagi Pasien dan Keluarga


1. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
2. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.

1.3.4

Bagi institusi dan pendidikan


Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan
dengan pelaksanaan model MAKP:Tim.
BAB 2
PENGKAJIAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses manajemen keperawatan
yang meliputi pengumpulan data, analisa SWOT, dan identifikasi masalah.
2.1. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Falsafah RSUD Sidoarjo
2.1.1 VISI
Menjadi RS mandiri dengan pelayanan prima
2.1.2 MISI

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Mengupayakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mandiri melalui


pendekatan sumber daya RS
2.1.3 TUJUAN
a. Mewujudkan pelayanan yang bermutu, hemat dan manusiawi sebagai
RS rujukan.
b. Terwujudnya SDM RS yang professional, akuntabel, dan berorientasi
pelanggan.
c. Terwujudnya sarana dan prasarana RS sesuai standar.
d. Terwujudnya pelayanan kesehatan dengan memperhatikan aspek sosial
ekonomi.
2.1.4 MOTTO
Kesembuhan anda adalah kebahagiaan kami
2.1.5 FALSAFAH RSUD SIDOARJO
Ikhlaskan diri untuk sehat, terawat dan penuh manfaat.

2.2. PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan tanggal 5 11 Oktober 2009, meliputi
ketenagaan, sarana dan prasarana, BOR (Bed Occuption Rate), MAKP, sumber
keuangan dan pemasaran (marketing). Data yang diperoleh, dianalisis dengan

Kepala Ruangan
Puji
A.SKM.beberapa
S.Kep, Ns
analisa SWOT sehingga
didapatkan
rumusan masalah, kemudian
dipilih satu sebagai prioritas masalah.
2.2.1 TENAGA DAN PASIEN (M1/MAN)
Analisis
tenaga
non Malam
keperawatan,
Katim
Pagi ketenagaan, jumlah
Katim
Sore keperawata danKatim
Sumber wati
Diah Ayu Amd.Kep
Eli Ari A, Amd,Kep
latar belakang pendidikan, status kepegawaian, jabatan, jenis pelatihan yang
diikuti, struktur organisasi, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
PA
ketergantungan
pasien.
M. Yusuf
a.

PA
Cahyo, Amd,Kep

PA
Dina A Amd,Kep

Struktur Organisasi

PA
Tery

PA
Andriyani

PA
Miffatul J. amd,kep

PA
Dewi A amd,kep
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

PA
Latifa S,Kep,Ns

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

b. Tenaga perawat
Jumlah tenaga keperawatan tingkat pendidikan di Ruang Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo adalah sebagai berikut.
No.
1.

Nama
Puji Andayani,
S.KM,S.Kep.Ns

Jenis
Kelamin

Pendidikan

S1 Kep

PNS

Status Kepegawaian
Kontrak
Volunter

PNS

Jabatan

Masa
Kerja

KARU

24 th

PERAWAT

27 th

2.

Sumberwati, Amd.Kep
P

3.

Ely Ariastutuik, Amd.Kep

4.

Dyah Ayu K. Amd Kep

5.
6.

P
P

Miftahul Jannah,
Amd.Kep

Cahyo Irawan, Amd.Kep

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

D3 Kep

D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep

PNS

PNS

PNS

PNS

PERAWAT
PERAWAT

8 th
10 th

Pendidikan yang Pernah


Diikuti
PPGD, BLS, ACLS,
Manajemen Bangsal dan
Mental, ECG,
Remunerasi+Accountabilit
y, CI, Case Mix, Ina DRG,
Rawat Luka Terkini, PBP
VIII Bullou Drainage,
SP2KP
AKREDITASI, AIDS,
Nosokomial/ DALIN, BLS,
CI, ECG, Manajemen
Bangsal dan Mental,
Customer Service,
Manajemen Laktasi, IMA
BLS, Nasofaringeal, ECG,
Rawat Luka ECU
Nosokomial/ DALIN, BLS,
ECG, HIV, Customer
Service

PERAWAT
PERAWAT

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

7.

Andriyani, Amd.Kep

8.

Latifa Erdiana, S.Kep.Ns

9.

Rizki, Amd.Kep

10.

Dewi Astutik, Amd.Kep

11.

Dina Agustina, Amd.Kep

12.

Terry Indra
Kurniawan,Amd.Kep

13.

Ika Kurniawati, Amd.Kep

14.

Fyrda Nurul Laily

Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.

D3 Kep
S1 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep

D3 Kep

D3 Kep

PERAWAT

PERAWAT

PERAWAT

PERAWAT

PERAWAT

PERAWAT

PERAWAT

PERAWAT

2 th

3,5 th
3,5 th

PPGD, Rawat Luka Terkini

BLS, Rawat Luka Terkini,


Nosokomial/ DALIN
BLS, DALIN, HIV

2 th

PPGD, HIV, Rawat Luka


Terkini

2 th

ECU, Rawat Luka Terkini

2 th

BLS

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

c. Tenaga non keperawatan


Tenaga non keperawatan di Ruang Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo
terdiri dari :
No.
1.
2.
3.
4.

Kualifikasi
Tata Usaha (Medical record)
Ahli gizi
Helper
Cleaning service

Jumlah
1 orang
1 orang
1 orang
2 orang

Jenis

SMA

d. Tenaga Medis
Tenaga medis di ruang MJB1 RSUD Sidoarjo terdiri dari :
No.
1
2
3
4
5
6

Kualifikasi
Dokter bedah umum
Dokter bedah syaraf
Dokter urologi
Dokter IPD
Dokter Jantung
Dokter Saraf

Jumlah
4
1
1
1
1
1

e. Tenaga Mahasiswa Praktek


Kualifikasi
Keperawatan Prog.Profesi

1.

S1

2.

STIKES Bina Sehat PPNI


Dokter Muda Univ. Wijaya Kusuma

Ners

Jumlah
11 orang

f. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Dengan Metode
Douglas ( 1984 ).
No.

KLASIFIKASI DAN KRITERIA

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Minimal Care (1-2 jam)


1. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti
2.
3.
4.
5.

pakaian dan minum.


Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
Observasi Tanda vital setiap shift.
Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
Persiapan prosedur pengobatan

Intermediet Care (3-4 jam)


1. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
2.
3.
4.
5.
6.

ambulasi.
Observasi tanda vital tiap 4 jam.
Pengobatan lebih dari 1 kali.
Pakai foley kateter.
Pasang infuse, intake out-put dicatat.
Pengobatan perlu prosedur.

Total Care (5-6 jam)


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dibantu segala sesuatunya.


Posisi diatur.
Observasi tanda vital tiap 2 jam.
Pakai NG tube.
Terapi intravena, pakai suction.
Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar.

Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang dibutuhkan


tergantung pada jumlah klien dan derajat ketergantungan klien. Menurut
Douglas (1984) Loverige dan cummings (1996) diklasifikasikan derajat
ketergantungan klien dibagi 3 kategori yaitu :
a.
b.
c.

Perawat Minimal
: 1-2 jam / 24 jam
Perawat Intermediet / Partial : 3-4 jam / 24 jam
Perawat Total
: 5-6 jam / 24 jam
10

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Kebutuhan tenaga perawat di ruang Ruang Mawar Jingga B1 dari hasil


pengkajian adalah sebagai berikut :
1) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 5 Oktober
2009
Ruang Mawar Jingga B1
Klasifikasi

Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
3
3x0,36=1,08 3x0,36=1,08 3x0,20=0,60
Partial care
6
6x0,27=1,62 6x0,15=0,90 6x0,10=0,60
Minimal care
8
8x0,17=1,36 8x0,14=1,12 8x0,07=0,56
Total
17
4,06
3,10
1,76
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 4
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
:9
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x9 =2,77 (dibulatkan menjadi 3)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 5 Oktober
2009 di Ruang Mawar Jingga B1 adalah 9 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 13 orang.
Jadi kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar JinggaB1
Klasifikasi

Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
3
3x0,36=1,08 3x0,36=1,08 3x0,20=0,60
Partial care
4
4x0,27=1,08 4x0,15=0,60 4x0,10=0,40
Minimal care
6
6x0,17=1,02 6x0,14=0,84 6x0,07=0,42
Total
13
3,18
2,52
1,42
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 3
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 1
orang
Jumlah
:7
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x7 =2,16 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 5 Oktober
2009 diruang observasi MJB1 adalah 7 orang (ditambah dengan kepala ruangan
1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 10 orang.
2) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 6 Oktober
2009

11

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Ruang Mawar Jingga B1


Klasifikasi

Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
8
8x0,36=2,88 8x0,36=2,88 8x0,20=1,60
Partial care
3
3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Minimal care
6
6x0,17=1,02 6x0,14=0,84 6x0,07=0,42
Total
17
4,71
4,17
2,32
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 5
orang
Dinas siang : 4
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
: 11 orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x11 =3,39 (dibulatkan menjadi 3)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 6 Oktober
2009 diRuang Mawar Jingga B1 adalah 11 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 15 orang. Jadi
kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar Jingga B1
Klasifikasi

Jumlah
Pagi
pasien
pasien
Total care
5
5x0,36=1,80
Partial care
2
2x0,27=0,54
Minimal care
4
4x0,17=0,68
Total
11
3,02
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 3
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
:8
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x8 =2,47 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk

Sore
5x0,36=1,80
2x0,15=0,30
4x0,14=0,56
2,66

Malam
5x0,20=1,00
2x0,10=0,20
4x0,07=0,68
1,88

bertugas pada tanggal 6 Oktober

2009 diruang Observasi Mawar Jingga B1 adalah 8 orang (ditambah dengan


kepala ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 12 orang.
3) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 7 Oktober
2009
Ruang Mawar Jingga B1
Klasifikasi
pasien
Total care
Partial care

Jumlah
pasien
4
7

Pagi

Sore

Malam

4x0,36=1,44
7x0,27=1,89

4x0,36=1,44
7x0,15=1,05

4x0,20=0,80
7x0,10=0,70
12

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Minimal care
Total

1
12

1x0,17=0,17
3,50

1x0,14=0,14
2,63

1x0,07=0,07
1,57

Total tenaga perawat


Dinas pagi : 3
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
:8
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x11 =2,47 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 7 Oktober
2009 diruang Mawar Jngga B1 adalah 11 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 14 orang. Jadi
kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar Jingga B1
Klasifikasi

Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
4
4x0,36=1,44 4x0,36=1,44 4x0,20=0,80
Partial care
3
3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Minimal care
0
0x0,17=0
0x0,14=0
0x0,07=0
Total
7
2,25
1,89
1,10
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 2
orang
Dinas siang : 2
orang
Dinas malam : 1
orang
Jumlah
:5
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x5 =1,54 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 7 Oktober
2009 diruang Observasi Mawar Jingga B1 adalah 5 orang (ditambah dengan
kepala ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 8 orang.

g. Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Kinerja Perawat


Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner yang berisi
20 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dengan skore 3, jawaban kadangkadang dengan skore 2 dan jawaban tidak dengan skore 1. Selanjutnya
tingkat kepuasan klien dikategorikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Sangat Puas : 81 100 %


Puas
:61 80%
Cukup Puas :41 60 %
Kurang Puas :21 - 40 %
Tidak Puas :0 - 20 %

13

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Berdasarkan penyebaran angket dari 22 klien pada tanggal 5-6 Oktober


2009 didapatkan hasil bahwa, 50 % (11 klien) dikategorikan sangat puas, 32%
(7 klien) puas, 9% (2 klien) cukup puas, 9% (2 klien) kurang puas dan 0%
klien tidak puas terhadap pelayanan di Ruang Mawar Jingga B1.
Kepuasan klien di Ruang Observasi Mawar Jingga B1 dari 13 klien
didapatkan hasil 54 % (7 klien) dikategorikan sangat puas, 31% (4 klien) puas,
15% (2 klien) cukup puas, 0% kurang puas dan 0% klien tidak puas terhadap
pelayanan di Ruang Observasi Mawar Jingga B1.
Jenis Penyakit
Jumlah 10 penyakit

terbanyak di Ruang Mawar Jingga B1 selama Bulan

September 2009
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jenis Penyakit
Cidera Kepala
NIDDM
Vomiting
Stroke
HIL
Combus
Appendiks
CKD
BPH
Ca Mammae
Total

Jumlah Klien
6
81
63
52
14
7
16
10
39
20
308

Presentase
1,95%
26,29%
20,45%
16,88%
4,55%
2,27%
5,19%
3,25%
12,66%
6,49%
100%

2.2.2 SARANA PRASARANA (M2-MATERIAL)


a. Lokasi dan denah ruangan
Lokasi penerapan proses managerial keperawatan yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran managemen keperawatan mahasiswa STIKES
BINA SEHAT PPNI (PRODI S1 KEPERAWATAN) MOJOKERTO diruang
Mawr Jingga B1 RSUD Sidoarjo dengan uraian sebagai berikut:
1) Timur
: Mawar jingga D
2) Barat
: Mawar ungu dan kuning
3) Selatan : Taman
4) Utara
: Mawar jingga B2

14

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Denah Ruang Mawar Jingga B


L
B1
D
M

B2

E
B

H
I

J
Keterangan :
A : Gudang
B : Nurse station mahasiswa
C : Nurse station
D : Ruang tetanus
E : R Bedah Umum

F : Nure station
G : R.Karu
H : R.Observasi
i : R. combus
j : R. Mawar Hijau.

K : Gedung baru
L : R. Mawar Kuning

b. BOR (Bed Occuption Rate)


Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 9 Oktober 2009 diruang
Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur
adalah 38 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
BOR keseluruhan di ruang Mawar Jingga B RSUD Sidoarjo.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 9 Oktober 2009 di dapatkan
gambaran kapasitas tempat tidur berdasarkan jumlah pasien ruang MJB1 adalah
38 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
Tanggal : 5 Oktober 2009
RUANG MJB1

JUMLAH
TOTAL

BED
TERPAKAI

OBSERVASI

13

13

BED
TIDAK
TERPAKAI
0
15

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

BEDAH UMUM
17
COMBUS
8
TOTAL
38
Gambaran umum jumlah tempat tidur di

4
13
0
0
17
13
ruang Mawar Jingga B1 tanggal 5

Oktober 2009:
Jumlah bed

: 38 Bed (17 bed terpakai dan 13 bed tidak terpakai)

Dengan BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%


BOR Ruang Observasi : 13/13x100%= 100%
Tanggal : 6 Oktober 2009
RUANG MJB1
OBSERVASI
BEDAH UMUM
COMBUS
TOTAL

JUMLAH
TOTAL
13
17
8
38

BED
TERPAKAI
11
6
0
17

BED TIDAK
TERPAKAI
2
11
8
21

Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Mawar JinggaB1 tanggal 6


Oktober 2009
Jumlah bed

: 38 Bed (17 bed terpakai dan 21 bed tidak terpakai)

Dengan BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%


BOR Ruang Observasi : 11/13x100%= 84,62%
Tanggal : 7 Oktober 2009
BED
RUANG MJB1
TIDAK
TERPAKAI
OBSERVASI
13
7
6
BEDAH UMUM
17
5
12
COMBUS
8
0
8
TOTAL
38
12
26
Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Mawar JinggaB1 tanggal 7
JUMLAH
TOTAL

BED
TERPAKAI

Oktober 2009
Jumlah bed

: 38 Bed (12 bed ada pasien dan 26 bed kosong)

Dengan BOR MJB1 : 12/38X100%= 31,58 %


BOR Ruang Observasi :5/13x100%=38,46 %
c. Peralatan dan fasilitas
Fasilitas untuk pasien

16

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

1) Secara keseluruhan ruang Mawar Jingga B1 memiliki 38 tempat tidur terdiri

2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)

dari :
Mawar Jingga B1 memiliki 38 tempat tidur dengan rincian :
- Ruang bedah umum
: 17 bed
- Ruang observasi
: 13 bed
- Ruang combusio
: 8 bed
Kursi
: 15 buah
Bantal
: 38 buah
Kipas angin
: 6 buah
Kursi roda
: 1 buah
Kamar mandi dan wc
: 2 buah
Sketsel stenlis
: 2 buah
Tempat sampah medis/non
: 5/5 buah
Tempat cucian
: 3 buah
Lampu
: 6 buah
Wastafel
: 1 buah
Jam dinding besar
: 2 buah
Lemari pasien
: 38 buah
Lampu emergency
: 2 buah
Mika observasi
: 38 buah
Urinal
: 3 buah

Fasilitas untuk petugas kesehatan


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Letak ruang perawat


Kamar mandi dan wc
Gudang
Ruang Kepala
ruangan
Ruang perawat administrasi
Komputer
Telepon
Kipas angin
Kasur

: Ditengah ruang pasien


: 1 kamar
: 1 Kamar
: 1 kamar
: 1 kamar
: 1 buah
: 1 buah
: 2 buah
: 2 buah

Alat medik
No

Nama Barang

Jumlah Yang
Tersedia

Kondisi

Keperawatan Alat
Ruang Mawar Jingga B1
1.

Tensimeter

Baik

2.

Stetoskop

Baik

3.

EKG

Baik

4.

Temometer

Baik

5.

Kursi Roda/ Beranggkat

2/2

Baik

6.

Slym Saker

Baik

7.

WSD

Baik

8.

Ambubag putih

Baik

9.

Bak instrumen besar

Baik

10.

Bak instumen sedang

Baik

11.

Gunting perban status

Baik
17

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

12.

Tromol besar

Baik

13.

Tromol panjang kecil

Baik

14.

Tromol sedang

Baik

15.

Senter

Baik

16.

Nabulazer

Baik

17.

Urinal/pispot

Baik

18.

Bengkok

Baik

19.

Baskom

Baik

20.

Drassing care

Baik

21.

Korentang

Baik

22.

Bak injeksi

Baik

23.

Kom/tutup

Baik

24.

Tabung O2

10

Baik

25.

Troli instrumen

Baik

26.

Manometer

Baik

27.

Gunting bulu mata

Baik

28.

Blas spuit

Baik

29.

Standart Infus

11

Baik

30.

Alat ukur BB

Baik

Alat tenun
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)

Selimut dari pav


Sprei
Korden
Perlak B/K
Sarung bantal
Stik laken
Sarung O2
Handuk
Taplak meja B/K
Skort

: 2 buah
: 38 buah
: 5 buah
:3/2 buah
: 38 buah
: 30 buah
: 3 buah
: 7 buah
: 39 buah
: 5 buah

Administrasi Penunjang
1) Buku Injeksi
2) Lembar Observasi
3) Lembar Dokumentasi
4) Buku TTV
5) Buku Timbang Terima
6) SOP (Standart Operasional Prosedur)
7) SAK (Standart Asuhan Keperawatan)
8) SPM (Standart Pelayanan Minimal)
18

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

9) Buku Makanan
10) Buku Obat
11) Buku Inventaris
12) Buku Penerimaan Darah
13) Buku Pasien Pulang
14) Buku Registrasi
15) Buku Wajib Baca
16) Buku Rincian pasien pindah
2.2.3 METODE PEMBERIAN ASKEP (M3-METHODE)
Penerapan Model Asuhan Keperawatan
a.

Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)

Tabel Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) di Ruang


MJB1
Kriteria
Frekuensi
Prosentase
Baik
11
78,57
Cukup
3
21,43
Kurang
0
0
Tidak baik
0
0
Total
14
100

Unsur-unsur dalam praktek keperawatan dapat dibedakan menjadi empat,


yaitu standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem Model
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Dalam aplikasinya, RSUD
Sidoarjo memiliki visi , misi dan motto sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditentukan

karena jika tidak , bisa terjadi ketimpangan yang justru akan

menanbah ketidakjelasan arah pemgembangan manajemen

keperawatan di

masa depan. Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil dari

19

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan tempat yang memungkinkan


bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan skilnya secara optimal.
Selain itu RSUD Sidoarjo juga selalu mengadakan pelatihan untuk para
perawat guna meningkatkan pengetahuan

perawat

ruangan tentang

manajemen keperawatan serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan


jenjang pendidikan formal melalui program khusus. Di ruang MJB1 memiliki
berbagai administrasi penunjang yang mendukung pemberian MAKP yaitu
berupa Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Bedasarkan hasil observasi tanggal 5 7 Oktober 2009 di dapatkan
bahwa model asuhan keperawatan profesional yang di gunakan di ruang MJB1
adalah model Tim, dan telah terdapat tugas, peran dan wewenang yang jelas
pada setiap anggota tim, namun pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan
uraian tugas masing-masing anggota tim, misalnya ketua tim juga melakukan
tugas sebagai perawat pelaksana dan tidak menutup kemungkinan masingmasing perawat juga merangkap sebagai tenaga administrasi pada shift sore
dan malam. Hal ini disebabkan karena kebutuhan tenaga perawat yang belum
mencukupi dengan jumlah ketergantungan pasien yang diketahui melalui
perhitungan BOR (Bed Occuption Rate).
Penerapan model pelaksanaan manajemen MAKP juga dapat dipengaruhi
oleh latar belakang pendidikan perawat ruangan, di ruang MJB1 terdapat 2
perawat lulusan S1 Keperawatan dan 12 perawat lulusan D3 keperawatan.
Berdasarkan penyebaran angket yang telah dilakukan, diketahui bahwa
penerapan MAKP diruang MJB1 termasuk kategori baik.
b. Dokumentasi Keperawatan
Tabel dokumentasi di Ruang Mawar Jingga B1
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
3
Kurang
0
Tidak baik
0
Total
14

Prosentase
78,57
21,43
0
0
100

20

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Pendokumentasian yang berlaku di ruang Mawar Jingga B1 adalah


system SOR (Sources Oriented Record) yaitu system pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan, misalnya dari dokter,
perawat, ahli gizi dll. Berdasarkan hasil observasi pada 17 status pasien,
didapatkan pendokumentasian pada 13 status pasien (76%) telah diisi secara
lengkap dan benar, sedangkan sisanya yaitu 4 status pasien (24%) pengisian
status kurang lengkap dan kurang sesuai dengan kondisi pasien diruangan,
yang terbukti dari belum diisinya lembar akep, format pengkajian dan masalah
keperawatan yang masih kosong. Pengisian catatan perkembangan perawat
(SOAP) kurang jelas, yaitu pada poin assesment dan planning hanya ditulis A:
masalah teratasi sebagian dan

P: intervensi dilanjutkan. Sedangkan

berdasarkan penyebaran angket didapatkan hasil pelaksanaan dokumentasi


ruang MJB1 termasuk kategori baik (79%)
c.

Timbang Terima

Tabel Timbang Terima di Mawar Jingga B1


Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
3
Kurang
0
Tidak baik
0
Total
14

Prosentase
78,57
21,43
0
0
100

21

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Timbang terima adalah metode untuk mengkomunikasikan informasi


keperawatan dan merupakan fasilitas untuk menyampaikan informasi penting
tentang pasien dalam memberikan asuhan keperawatan sehari-hari dan
berkelanjutan. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat tentang keadaan klien saat itu, tindakan keperawatan
yang sudah dan belum dilaksanakan, masalah keperawatan yang mungkin
muncul, intervensi kolaboratif dan perkembangan klien saat itu ( Nursalam, 2002;
176). Mekanisme laporan dikerjakan ketika pergantian shift sebagai kesatuan
proses komunikasi dalam menyampaikan informasi tentang kondisi klien saat itu,
sebagai wujud professional perawat dan bentuk tanggung jawab perawat kepada
klien (Dowding, 2001 dan Kerr, 2002). Informasi yang disampaikan harus akurat,
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.
Timbang terima dilakukan di nurse station yang diikuti oleh perawat dari kedua
shift dinas, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan langsung kepasien untuk
vasidasi data dan memantau kondisi pasien secara langsung.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 5-7 Oktober 2009, timbang terima di
ruang MJB1 dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh semua perawat
yang bertugas di masing masing shift. Hal itu juga diperkuat dengan hasil
kuesioner yang telah disebarkan ,didapatkan hasil 79% perawat melaksanakan
timbang terima dengan kategori baik. Beberapa kelemahan pelaksanaan

22

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

timbang terima di ruang MJB1 adalah kadang-kadang timbang terima


dilaksanakan diruang nurse station saja tanpa kunjungan ke pasien. Isi timbang
terima meliputi nama dan ruangan pasien,diagnosis medis, kondisi pasien,
masalah keperawatan, intervensi yang telah dan belum dilakukan, terapi yang
di berikan, dan semua dicatat dalam buku timbang terima, namun belum
terdapat format khusus timbang terima yang memudahkan perawat untuk
melakukan timbang terima.
Selain itu beberapa kekurangan timbang terima adalah saat kunjungan ke
pasien, perawat tidak memperkenalkan tim yang akan bertukar dinas. Kegiatan
timbang terima yang dilakukan di ruang Mawar JinggaB1 selalu dipimpin oleh
kepala ruangan terutama pada pergatian shift malam ke pagi, dan pagi ke
siang. Proses timbang terima yang efektif dan terstruktur akan memperkuat
status profesional perawat dalam pelayanan kesehatan era modern (Davies and
Priestly, 2006).
d. Ronde Keperawatan
Tabel Ronde Keperawatan di Mawar Jingga B1
Kriteria
Frekuensi
Baik
10
Cukup
3
Kurang
1
Tidak baik
0
Total
14

Prosentase
71,43
21,43
7,14
0
100

Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan membahas


secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dengan
melibatkan tim keperawatan, kepala ruangan, dokter, ahli gizi dan melibatkan
pasien secara langsung sebagai focus kegiatan. Berdasarkan penyebaran

23

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

kuesioner didapatkan 100% perawat menjawab bahwa ronde keperawatan


belum dilakukan di ruangan MJB1. Namun informasi dari kepala ruangan
menyatakan bahwa ronde keperawatan pernah dilakukan hanya pada saat ada
mahasiswa

praktek

managemen

keperawatan,

sebagai

tugas

untuk

menyelesaikan praktek manajemen keperawatan. Dari data sebelumnya


diketahui bahwa 72% pelaksanaan ronde keperawatan di ruang MJB1 termasuk
kategori baik.
e. Pengelolaan Sentrilisasi Obat
Tabel Sentralisasi Obat di Mawar Jingga B1
Kriteria
Frekuensi
Baik
6
Cukup
8
Kurang
0
Tidak baik
0
Total
14

Prosentase
42,86
57,14
0
0
100

Sentralisasi obat adalah pegelolaan obat dengan system menyerahkan


seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat, dengan tujuan peggunaan obat
dapat dilakukan secara benar sehingga tidak terjadi pemborosan dan
kemungkinan terjadinya kesalahan obat. Berdasarkan hasil kuesioner
didapatkan 100% perawat menjawab bahwa di ruang MJB1 belum dilakukan
sentralisasi obat dengan alasan tidak adanya kebijakan dari RSUD Sidorjo
untuk melakukan sentralisasi obat, belum tersedianya sarana dan prasarana
yang memadai untuk sentralisasi obat, seperti tidak adanya Inform Consent
sentralisasi obat, serta tidak adanya format khusus sentralisasi obat.
Data yang kami peroleh di ruang MJB1 hanya ada buku penerimaan obat
dan lembar observasi Obat. Namun informasi dari kepala ruangan menyatakan
bahwa sentralisasi obat pernah dilakukan hanya pada saat ada mahasiswa yang
praktek managemen keperawatan, sebagai tugas untuk menyelesaikan praktek
manajemen

keperawatan.

Berdasarkan

tabel

diatas

diketahui

bahwa

24

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

pelaksanaan sentralisasi obat saat MAKP termasuk kategori baik sebanyak


43%.
f. Supervisi Keperawatan
Tabel Supervisi di Mawar Jingga B1
Kriteria
Frekuensi
prosentase
Baik
11
78,57
Cukup
2
14,28
Kurang
1
7,14
Tidak baik
0
0
Total
14
100
Sebagian besar responden yaitu 11 responden (78,57 %).

Supervisi

merupakan

upaya

untuk

membantu

pembinaan

dan

peningkatan kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat


melaksanakan tugas kegiatan yang telaj ditetapkan secara efisien dan efektif
(Sudjana, 2004). Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan 100% perawat
menjawab bahwa diruang MJ B1 belum dilakukan supevisi keperawatan yang
sesuai dengan standart keperawatan. Namun supervisi yang dilakukan

di

Ruang MJB 1 hanya bersifat tidak langsung sesuai dengan keadaan ruangan
dan tidak ada penjadwalan yang rutin tentang kegiatan supervisi sehingga tidak
ada pendokumentasian kegiatan yang sudah di supervisi. Diruang MJB1 telah
memiliki SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dan SOP (Standar Operasional
Prosedur), selain itu terdapat tenaga yang berkompeten untuk menjadi
supervisor. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pelaksanaan supervisi di
ruang MJB1 termasuk kategori baik 79%.
g. Discharge Planning
.

Tabel Discharge Plannig di Mawar Jingga B1


Kriteria
Frekuensi
Prosentase
Baik
11
78,57
Cukup Baik
3
21,43
Kurang Baik
0
0
Tidak Baik
0
0
Total
14
100
Sebagian besar responden yaitu 11 responden (78,57%)

25

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Perencanaan

pulang

merupakan

bagian

penting

dari

program

keperawatan klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal
ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antar tim
kesehatan, klien dan keluarga kien. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan
79% perawat termasuk kategori baik dalam pelaksanaan discharge planning.
Perawat di ruang MJB1 selalu melakukan discharge planning setiap pasien
akan pulang akan tetapi ruangan MJB1 belum memiliki format khusus tentang
discharge planning.Selain itu isi dari discharge planning belum dilakukan
secara optimal karena hanya meliputi pemberian informasi tentang waktu
kontrol dan obat yang harus diminum (keteraturan minum obat) dan tidak
tersedianya leaflet yang berguna bagi pasien sebelum pasien pulang. Sehingg
nanti saat dirumah pasien bisa melihat kembali liflet jika pasien lupa dengan
informasi yang diberikan perawat.
2.2.4 PEMBIAYAAN (M4-MONEY)
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah sakit yang
diperoleh dari APBD Propinsi Jawa Timur. Pembiayaan pasien sebagian besar dari
JAMKESMAS, sedangkan sisanya dari ASKES PNS, Jamsostek, Askes swasta dan
umum (biaya sendiri).

2.2.5 PEMASARAN (M5-MARKET)


Jumlah pasien berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 5-7
Oktober 2009 didapatkan data presentase kapasitas tempat tidur pasien di Ruang
Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo, yaitu :
a. Tanggal 5 Oktober 2009
BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%

26

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

BOR Ruang Observasi : 13/13x100%= 100%


b. Tanggal 6 Oktober 2009
BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%
BOR Ruang Observasi : 11/13x100%= 84,62%
c. Tanggal 7 Oktober 2009
BOR MJB1 : 12/38X100%= 31,58 %
BOR Ruang Observasi :5/13x100%=38,46 %
BOR rata-rata Ruang MJB1 adalah 40,35 %
BOR rata-rata Ruang Observasi adalah 74,36 %

STANDART KEPERAWATAN MINIMAL


NO
1.

JENIS
PELAYANAN
Traksi/Reposisi

2.

Degloving

Waktu tunggu operasi


Lama waktu perawatan post
operasi

<2%
3-5 hari

90%
80%

3.

Open fraktur

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan post operasi

<8 jam
7-8 hari

80%
85%

4.

Gangren
vasikuler

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan post operasi

< 8 jam
3-4 hari

80%
80%

5.

Abses
Osteomyelitis

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan post operasi

1 hari
5-7 hari

80%
80%

6.

Aff
plate/Gaglion

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan post operasi

<5 hari
3-5 hari

80%
80%

7.

Trepanasi tumor
otak superficial

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan post
operasi
Infeksi pasca operasi

4 hari
10-14 hari

80%
80%

0,5%

80%

2 hari
4 hari
0,02 %

80%
90%

8.

Cranioplasty

INDIKATOR

STANDART

TARGET

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan

< 3 hari
1-2 hari

80%
80%

Waktu tunggu operasi


Lama perawatan post operasi
Infeksi pasca operasi

27

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

NO ANALISIS SWOT
BOBOT
1.
M1 Dan M2 (Sarana , Prasarana
Dan Ketenagaan)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya
pembagian
jam
0,1
kerja/shift dan penanggung
jawab shift
2. RS memberikan kesempatan
0,1
kepada perawat untuk
meneruskan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi (S1
kep) yang saat ini ada 2 orang
3. Mempunyai sarana dan
0,05
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan
4. Mempunyai peralatan
0,05
oksigenasi dan semua
perawat ruangan mampu
menggunakannya.
5. RSUD Sidoarjo memberikan
0,10
kesempatan untuk belajar
manajemen keperawatan
secara luas.
6. RSUD Sidoarjo merupakan
0,20
tipe B non pendidikan.
7. RSUD Sidoarjo mendapatkan
0,05
16 Akriditasi
8. Terdapat administrasi
0,05
penunjang.
9. Terdapat Nurse station.
0,10
10. Adanya tugas, peran, dan
0,10
wewenang yang jelas.
11. Jenis ketenagaan S1
0,10
Keperawatan 2 orang dan D3
keperawatan 12orang,
administrasi 1 orang,
mahasiswa: 11 orang S1
keperawatan STIKES BINA
SEHAT PPNI
mojokerto,dokter PPDS 3
orang, dokter muda 10 orang,
helper 1 orang dan cleaning
servis 1 orang
TOTAL

RATING BXR

0,3

0,3

0,15

0,15

0,30

0,80

0,20

0,15

3
2

0,30
0,20

0,30

KET

S-W
3,152,60=
0,55

3,15

28

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

WEAKNESS
1. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien
(minimal care, partial care
dan total care)
2. Belum terpakainya sarana
dan prasarana secara optimal.
3. Sebagian perawat belum
memahami tentang peran dan
fungsinya
4. Belum dipahaminya
tanggung jawab dan tanggung
gugat secara benar
5. Kurangnya disiplin pegawai
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya dukungan kepala
ruangan untuk melaksanakan
manajemen (MAKP) secara
baik dan benar sesuai dengan
model MAKP (tim)
2. Adanya program pelatihan
atau seminar khhusus tentang
manjemen keperawatan
3. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang sedang
praktik manajemen
keperawatan
4. Adanya kerjasama yang baik
antar mahasiswa dengan
perawat ruangan
5. adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisasi
perawat.
TOTAL
THREATENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat tentang hukum
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
4. Persaingan antar rumah sakit
semakin ketat
5. Rendahnya kesejahteraan
perawat
TOTAL

0,20

0,60

0,20

0,60

0,20

0,60

0,20

0,40

0,20

0,40

2,60

0,2

0,6

0,20

0,60

0,25

0,75

0,15

0,45

0,30

0,6

3,00

0,30

0,60

0,20

0,60

0,15

0,45

0,15

0,30

0,20

0,40

O-T
3,002,35=
0,65

2,35

29

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

2.

M3 (METHODE) MAKP
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. RSUD
Sidoarjo memiliki
visi, misi dan motto sebagai
acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
2. Ruang MJB1 menggunakan
MAKP dengan metode Tim
3. Berdasarkan
kuesioner
kepuasan pasien yang disebar
pada tanggal 5-6 oktober
2009, didapatkan 50% sangat
puas, 33 %, 9% cukup puas
dan 0% tidak puas.
4. SDM sebagian besar tenaga
keperawatan ruang mawar
jingga B1 adalah lulusan D3
keperawatan yaitu sebesar
12,orang dan sebagian kecil
lulusan S1 keperawatan yaitu
2 orang.
5. RS mengadakan pelatihan
untuk para perawat dan
kesempatan
untuk
meningkatkan
jenjang
pendidikan formal.
6. Memiliki standart asuhan
keperawatan (SAK), standart
operasional prosedur(SOP),
standart pelayanan minimal
( SPM).
7. Terdapat
tenaga
non
keperawatan : 1 orang
administrasi, 1 orang ahli
gizi, 1 orang helper dan 2
cleaning service.
8. Dalam pengkajian didapatkan
43% penerapan MAKP dalam
kategori baik, dan 57% cukup
TOTAL
WEAKNESS
1. Adanya konflik peran atau
peran ganda pada perawat
yaitu merangkap sebagai
administrasi pada shift sore
dan malam hari.
2. Terdapat 12 orang lulusan D3
keperawatan sehingga belum
memahami
tentang
manajemen MAKP
3. Pendokumentasian
proses
keperawatan belum optimal.
Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
tidak

0,20

0,8

0,20

0,8

0,10

0,3

0,10

0,4

0,10

0,3

0,15

0,45

0,05

0,10

0,10

0,20

S-W
3,352,30=
1,05

3,35

0,2

0,40

0,2

0,40

0,2

0,40

30

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

didokumentasikan,
yang
paling
sering
didokumentasikan
adalah
tindakan kolaboratif.
4. Sentralisasi
obat
sudah
dilakukan di ruangan bila ada
mahasiswa
praktik
manajemen (selebihnya tidak
dilakukan karena belum
adanya kebijakan mengenai
sentralisasi obat).
5. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
6. Perbandingan jumlah perawat
dengan pasien tidak seimbang
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya 10 orang mahasiswa
S1 keperawatan STIKES
Bina Sehat PPNI yang
praktek profesi manajemen
keperawatan di ruang mawar
jingga B1 RSUD Sidoarjo
2. Ada Kerja sama yang baik
antara mahasiswa STIKES
dengan perawat yang ada
diruangan mawar jingga B1
3. Ada kerja sama antara
institusi
STIKES
PPNI
dengan RSUD Sidoarjo
4. Terbukanya
kesempatan
melanjutkan pendidikan pada
program S1 keperawatan
kelas khusus
TOTAL
THREATENED
1. Pembagian tugas, peran, dan
wewenang sudah jelas pada
setiap anggota tim, namun
pada pelaksanaannya tidak
sesuai karena terbatasnya
tenaga perawat sehingga
mempengaruhi MAKP
2. Persaingan antar RS yang
semakin ketat
3. Makin
tinggi
kesadaran
masyarakat akan hukum
4. Makin
tinggi
kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
5. Semakin tinggi pendapatan

0,1

0,30

0,1

0,20

0,2

0,60

2,30

0,25

0,75

0,20

0,40

0,15

0,30

0,40

1,2

O-T
2,652,40=
0,25

2,65

0,30

0,60

0,15

0,45

0,15

0,45

0,10

0,30

0,20

0,40
31

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

masyarakat sehingga tuntutan


akan pelayanan RS yang
profesional meningkat
6. Persaingan yang semakin
ketat antar rumah sakit
TOTAL

3.

DOKUMENTASI
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya
format
pendokumentasian
berupa
resume keperawatan
2. Sudah
ada
sistem
pendokumentasian SOR
3. Dokumentasi keperawatan:
- Pengkajian menggunakan
persistem
- Diagnosa keperawatan s/d
evaluasi SOAP
4. Adanya kemauan perawat
untuk
melakukan
pendokumentasian (57%)
5. 76% dokumentasi telah diisi
secara lengkap dan benar
berdasarkan observasi pada
status pasien
6. Adanya pengawasan terhadap
sistematika
pendokumentasian
7. Adanya SAK dan SOP.
TOTAL
WEAKNESS
1. Rata-rata kebutuhan perawat
per hari 12 orang
2. Data SOAP pada evaluasi
keperawatan pasien kurang
jelas selain itu SOAP tidak
dilakukan didepan pasien
3. Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
belum
didokumentasikan
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Kerjasama yang baik dalam
pendokumentasian
antara
perawat, dokter, ahli gizi dan
mahasiswa
2. Adanya mahasiswa S1 kep

0,10

0,20
2,40

0,20

0,80

0,20

0,60

0,10

0,30

0,10

0,30

0,20

0,60

0,10

0,30

0,10
1

0,10
3,00

0,30

0,30

0,40

0,40

0,30

0,90

S-W=
3,001,60=
1,40

1,60

0,50

1,00

0,50

1,50

O-T=
2,502,40=
0,10

32

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

praktek manajemen untuk


mengembangkan
sistem
pendokumentasian
TOTAL
THREATENED
1. Tingkat
kesadaran
masyarakat
(pasien
dan
Keluarga) akan pentingnya
kesehatan
2. Tuntutan
masyarakat
terhadap pelayanan asuhan
keperawatan
profesional
semakin meningkat
3. Adanya tuntutan tanggung
jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat

2,50

0,35

1,40

0,35

0,70

0,30

0,30

TOTAL
1

4.

RONDE KEPERAWATAN
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Ruang
MJB1
memiliki
Standart Pelayanan Minimal
(SPM)
2. 48,4% penyakit terbanyak di
MJB1 adalah cidera kepala
yang kemungkinan besar bisa
terjadi masalah keperawatan
yang perlu diadakan ronde
keperawatan
3. Ronde
keperawatan
dilakukan
bersama-sama
dengan tim keperawatan, tim
medis dan ahli gizi
4. Tujuan dari dilakukan ronde
keperawatan
adalah
meningkatkan
kemampuan
untuk memodifikasi renpra
dan menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan
yang sesui dengan masalah
klien
5. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang
lulusan
S1
Keperawatan,
12 orang
Lulusan D3 Keperawatan

2,40

0,30

0,90

0,10

0,20

0,10

0,20

0,20

0,20

0,20

0,60

S-W=
2,102,30=
-0,20

33

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

TOTAL
WEAKNESS
1. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
2. Pengetahuan perawat tentang
ronde keperawatan kurang
optimal karena karakteristik
tenaga
yang
memenuhi
kualifikasi belum merata
(lebih
banyak
D3
keperawatan daripada S1
keperawatan)
3. Jumlah tenaga keperawatan
dan
jumlah
tingkat
ketergantungan pasien tidak
seimbang.
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1.
Adanya pelatihan
manajemen
keperawatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
perawat
tentang manajemen
2.
Tersedianya
kesempatan
untuk
melaksanakan
ronde
keperawatan apabila ada
mahasiswa praktek.
3.
Adanya kerjasama
yang baik antara perawat
klinik dengan mahasiswa S1
Keperawatan

2,10

0,30

0,90

0,40

0,80

0,30

0,60

2,30

0,30

0,60

0,30

0,30

0,40

1,20

O-P=
2,102,00=
0,10

2,10

TOTAL

5.

THREATENED
1. Tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan
Asuhan
Keperawatan
semakin tinggi.
2. Persaingan dalam pemberian
pelayanan semakin kuat
TOTAL
SUPERVISI
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Kepala ruangan mendukung
kegiatan
supervisi
demi

0,40

0,80

0,60

1,20

0,20

2,00

0,80

S-W=
2,9034

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

meningkatkan
mutu
pelayanan keperawatan
2. Memiliki SAK dan SPM
3. Adanya
tenaga
yang
kompeten untuk menjadi
supervisor (2 tenaga perawat
S1 keperawatan)
4. Supervisi yang dilakukan
diruang MJB1 bersifat tidak
langsung
sesuai
dengan
keadaan ruangan
5. Pelaksanaan
supervisi
diruang MJB1 termasuk
cukup (86%)
TOTAL
WEAKNESS
1. Belum ada uraian yang jelas
tentang supervisi.
2. Belum mempunyai format
dalam pelaksanaan supervisi
3. Belum
adanya
pendokumentasian kegiatan
yang disupervisi
4. pelaksanaan
supervisi
menunjukkan 7% kurang baik
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya
11
mahasiswa
STIKES Bina Sehat PPNI
yang praktik managemen
keperawatan
2. Adanya kesempatan untuk
melanjutkan
pendidikan
formal kejenjang yang lebih
tinggi
TOTAL
THREATENED
1. Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan Asuhan
Keperawatan profesional
semakin meningkat
2. Mahasiswa S1 kep praktek
manajemen untuk
mengembangkan supervisi
diruangan
6.

TOTAL
TIMBANG TERIMA
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Timbang terima sudah
menjadi agenda tetap dan
terjadwal

2,95=
- 0,15
0,10
0,20

2
2

0,20
0,40

0,20

0,60

0,30

0,90

2,90

0,20

0,20

0,35

1,4

0,25

0,75

0,20

0,6

2,95

0,45

1,35

0,55

1,10

2,45

0,40

0,80

0,60

1,20

0,30

O-T=
2,452,00=
0,45

2,00

0,60

S-W=
2,502,20=
35

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

2. Perawat terlibat secara aktif


3. Dilaksanakan oleh semua
perawat,
pelaksanaan
timbang terima di ruang
MJB1 64% kategori baik.
4. Kepala ruangan memimpin
kegiatan timbang terima
setiap pagi
5. Selain di lakukan di nurse
station
juga
dilakukan
kunjungan langsung ke ruang
perawatan pasien.
TOTAL
WEAKNESS
1. Tehnik TT masih belum
optimal (belum ada format
khusus timbang terima yang
memudahkan parawat dalam
melakukan timbang terima)
2. Pelaksanaan TT sore dan
malam hari, biasanya tidak
diikuti kunjungan langsung
ke pasien berdasarkan hasil
pengkajian
terdapat
7%
pelaksanaan yang kurang
baik.
3. Data-data yang menunjang
timbang terima masih kurang
fokus,
meskipun
proses
timbang
terima
telah
dilakukan dengan baik
4. Masih banyak timbang terima
yang lebih fokus pada
masalah medis dari pada
masalah keperawatan.
5. Saat kunjungan ke pasien,
perawat
tidak
memperkenalkan tim yang
akan bertukar dinas.
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya waktu khusus untuk
timbang terima.
2. Timbang terima yang telah
terstruktur akan memperkuat
status profesional perawat
dalam pelayanan kesehatan
era modern.
3. Adanya aturan yang sudah
baku
tentang
ketetapan
pelaksanaan timbang terima
(protap timbang terima)

0,15
0,20

3
3

0,45
0,60

0,20

0,40

0,15

0,45

0.30

2,50

0,15

0,60

0,20

0,40

0,25

0,25

0,25

0,50

0,15

0,45

2,20

0,30

1,20

0,20

0,40

0,20

0,40

O-T=
2,902,40=
0,50

36

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

4. Adanya mahasiswa STIKES


Bina Sehat PPNI yang
melaksanakan praktek profesi
manajemen keperawatan.
TOTAL

7.

THREATENED
1. Adanya
tuntutan
untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan profesional.
2. Meningkatnya
tuntutan
terhadap tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi askep.
3. Proses
komunikasi
saat
timbang
terima
dalam
menyampaikan
informasi
tentang
kondisi
pasien,
sebagai wujud profesional
perawat dan bentuk tanggung
jawab perawat pada pasien.
TOTAL
SENTRALISASI OBAT
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya lembar observasi
pemberian obat
2. Adanya buku tentang Jumlah
pemakaian atau sisa obat
sudah tercatat
3. Adanya buku injeksi
4. Kepala ruangan mendukung
sentralisasi obat
TOTAL
WEAKNESS
1.
Belum adanya
kebijakan dari RSUD
Sidoarjo dalam sentralisasi
obat untuk setiap ruangan
2.
Belum tersedianya
sarana dan prasarana yang
memadai untuk sentralisasi
obat
3.
Pasien yang
mendapat terapi obat oral
sering tidak di minum karena
menunggu instruksi dari
perawat
4.
Sentralisasi obat
dilakukan bila ada mahasiswa
praktek manajemen
selebihnya tidak di lakukan.
5.
Jumlah
ketergantungan pasien

0,30

0,90

2,90

0,30

0,60

0,40

1,20

0,30

0,60

2,40

0,30

0,60

0,20

0,20

0,40
0,10

3
3

1,20
0,30

S-W=
2,302,20=
0.10

2,30

0,30

0,30

0,30

0,60

0,10

0,20

0,20

0,80

0,10

0,30

37

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

dengan tenaga perawat tidak


seimbang.

2,20

Total
b. Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1
STIKES BINA SEHAT PPNI
praktek managemen
2. Pemberian obat yang tepat
sesuai 5 T akan mempercepat
kesembuhan
3. Adanya kerjasama yang baik
antara perawat dan
mahasiswa
4. Adanya rencana mahasiswa
praktek menejemen
mengadakan sentralisasi obat
Total
THREATENED
1.
Dengan obat yang
berada ditangan pasien dapat
memungkinkan terjadinya
ketidakpatuhan minum obat
dan salah minum obat
2.
Adanya tuntutan dari
pasien untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
profesional

0,20

0,40

0,20

0,40

0,30

0,60

0,30

0,90

O-T=
2,301,80=
0,50

2,30

0,60

0,60

0,40

1,20

1,80

Total
8.

DISCHARGE PLANNING
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada
pasien atau keluarga dengan
baik (71%).
2. Discharge planning sudah di
laksanakan
3. Adanya format discharge
planning
4. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang lulusan S1
Keperawatan, 12orang.
Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS
1. Tidak tersedianya leaflet

0,30

0,90

0,20

0,60

0,30

0,60

0,20

0,40

1
0,40

S-W=
2,502,30=
0,20

2,30
2

0,80
38

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

untuk pasien saat pulang


2. Pemberian pendidikan
kesehatan di lakukan secara
lisan setiap pasien atau
keluarga
3. Discharge planing belum
dilakukan sesui dengan alur
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1.
Adanya dukungan
dari pihak rumah sakit untuk
melakukan discharge
planning
2.
Adanya
mahasiswa S1 keperawatan
yang melakukan praktek
manajemen keperawatan
TOTAL
THREATENED
1. Adanya tuntutan tanggung
jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan keperawatan
2. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
asuhan keperawatan yang
lebih baik
3. Masyarakat lebih kritis
bertanya untuk mendapatkan
informasi kesehatan tentang
sakit dan pengobatan yang
diterima.
TOTAL

0,30

0,60

0,30

0,90

2,30

0,60

1,80

0,40

0,80

O-T=
2,602,00=
0,60

2,60

0,45

0,90

0,25

0,50

0,30

0,60

2,00

EDITAN BARU SETELAH REVISI


NO ANALISIS SWOT
BOBOT
1.
M1 Dan M2 (Sarana , Prasarana
Dan Ketenagaan)
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
12. Adanya pembagian jam
0,1
kerja/shift dan penanggung
jawab shift
13. RS memberikan
0,1
kesempatan kepada perawat
untuk meneruskan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi (S1 kep) yang

RATING BXR

0,3

0,3

KET

S-W
3,152,60=
0,55

39

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

saat ini ada 2 orang


14. Mempunyai sarana dan
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan
15. Mempunyai peralatan
oksigenasi dan semua
perawat ruangan mampu
menggunakannya.
16. RSUD Sidoarjo
memberikan kesempatan
untuk belajar manajemen
keperawatan secara luas.
17. RSUD Sidoarjo merupakan
tipe B non pendidikan.
18. RSUD Sidoarjo
mendapatkan 16 Akriditasi
19. Terdapat administrasi
penunjang.
20. Terdapat Nurse station.
21. Adanya tugas, peran, dan
wewenang yang jelas.
22. Jenis ketenagaan S1
Keperawatan 2 orang dan D3
keperawatan 12orang,
administrasi 1 orang,
mahasiswa: 11 orang S1
keperawatan STIKES BINA
SEHAT PPNI
mojokerto,dokter PPDS 3
orang, dokter muda 10 orang,
helper 1 orang dan cleaning
servis 1 orang

0,05

0,15

0,05

0,15

0,10

0,30

0,20

0,80

0,05

0,20

0,05

0,15

0,10
0,10

3
2

0,30
0,20

0,10

0,30

3,15

TOTAL
WEAKNESS
6. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien
(minimal care, partial care
dan total care)
7. Belum terpakainya sarana
dan prasarana secara optimal.
8. Sebagian perawat belum
memahami tentang peran dan
fungsinya
9. Belum dipahaminya
tanggung jawab dan tanggung
gugat secara benar
10. Kurangnya disiplin
pegawai

0,20

0,60

0,20

0,60

0,20

0,60

0,20

0,40

0,20

0,40

2,60

TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
6. Adanya dukungan kepala

0,2

0,6

O-T
3,002,35=
0,65
40

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ruangan untuk melaksanakan


manajemen (MAKP) secara
baik dan benar sesuai dengan
model MAKP (tim)
7. Adanya program pelatihan
atau seminar khhusus tentang
manjemen keperawatan
8. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang sedang
praktik manajemen
keperawatan
9. Adanya kerjasama yang baik
antar mahasiswa dengan
perawat ruangan
10. adanya kebijakan
pemerintah tentang
profesionalisasi perawat.

0,20

0,60

0,25

0,75

0,15

0,45

0,30

0,6

3,00

TOTAL
THREATENED
6. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
7. Makin tingginya kesadaran
masyarakat tentang hukum
8. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
9. Persaingan antar rumah sakit
semakin ketat
10. Rendahnya kesejahteraan
perawat

0,30

0,60

0,20

0,60

0,15

0,45

0,15

0,30

0,20

0,40

2,35

TOTAL
2.

M3 (METHODE) MAKP
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
9. RSUD
Sidoarjo memiliki
visi, misi dan motto sebagai
acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
10. Ruang
MJB1
menggunakan MAKP dengan
metode Tim
11. Berdasarkan
kuesioner
kepuasan pasien yang disebar
pada tanggal 5-6 oktober
2009, didapatkan 50% sangat
puas, 33 %, 9% cukup puas
dan 0% tidak puas.
12. SDM
sebagian
besar
tenaga keperawatan ruang
mawar jingga B1 adalah
lulusan D3 keperawatan yaitu
sebesar 12,orang
dan

0,20

0,8

0,20

0,8

0,10

0,3

0,10

0,4

S-W
3,352,30=
1,05

41

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

sebagian kecil lulusan S1


keperawatan yaitu 2 orang.
13. RS mengadakan pelatihan
untuk para perawat dan
kesempatan
untuk
meningkatkan
jenjang
pendidikan formal.
14. Memiliki standart asuhan
keperawatan (SAK), standart
operasional prosedur(SOP),
standart pelayanan minimal
( SPM).
15. Terdapat
tenaga
non
keperawatan : 1 orang
administrasi, 1 orang ahli
gizi, 1 orang helper dan 2
cleaning service.
16. Dalam
pengkajian
didapatkan 43% penerapan
MAKP dalam kategori baik,
dan 57% cukup
TOTAL
WEAKNESS
7. Adanya konflik peran atau
peran ganda pada perawat
yaitu merangkap sebagai
administrasi pada shift sore
dan malam hari.
8. Terdapat 12 orang lulusan D3
keperawatan sehingga belum
memahami
tentang
manajemen MAKP
9. Pendokumentasian
proses
keperawatan belum optimal.
Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
tidak
didokumentasikan,
yang
paling
sering
didokumentasikan
adalah
tindakan kolaboratif.
10. Sentralisasi obat sudah
dilakukan di ruangan bila ada
mahasiswa
praktik
manajemen (selebihnya tidak
dilakukan karena belum
adanya kebijakan mengenai
sentralisasi obat).
11. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
12. Perbandingan
jumlah
perawat dengan pasien tidak
seimbang

0,10

0,3

0,15

0,45

0,05

0,10

0,10

0,20

3,35

0,2

0,40

0,2

0,40

0,2

0,40

0,1

0,30

0,1

0,20

0,2

0,60

2,30

42

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya 10 orang mahasiswa
S1 keperawatan STIKES
Bina Sehat PPNI yang
praktek profesi manajemen
keperawatan di ruang mawar
jingga B1 RSUD Sidoarjo
6. Ada Kerja sama yang baik
antara mahasiswa STIKES
dengan perawat yang ada
diruangan mawar jingga B1
7. Ada kerja sama antara
institusi
STIKES
PPNI
dengan RSUD Sidoarjo
8. Terbukanya
kesempatan
melanjutkan pendidikan pada
program S1 keperawatan
kelas khusus
TOTAL

3.

THREATENED
7. Pembagian tugas, peran, dan
wewenang sudah jelas pada
setiap anggota tim, namun
pada pelaksanaannya tidak
sesuai karena terbatasnya
tenaga perawat sehingga
mempengaruhi MAKP
8. Persaingan antar RS yang
semakin ketat
9. Makin
tinggi
kesadaran
masyarakat akan hukum
10. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
11. Semakin tinggi pendapatan
masyarakat sehingga tuntutan
akan pelayanan RS yang
profesional meningkat
12. Persaingan yang semakin
ketat antar rumah sakit
TOTAL
DOKUMENTASI
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
8. Tersedianya
format
pendokumentasian
berupa
resume keperawatan
9. Sudah
ada
sistem
pendokumentasian SOR
10. Dokumentasi keperawatan:
- Pengkajian menggunakan
persistem
- Diagnosa keperawatan s/d

0,25

0,75

0,20

0,40

0,15

0,30

0,40

1,2

O-T
2,652,40=
0,25

2,65

0,30

0,60

0,15

0,45

0,15

0,45

0,10

0,30

0,20

0,40

0,10

0,20

2,40

0,20

0,80

0,20

0,60

0,10

0,30

S-W=
3,001,60=
1,40

43

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

evaluasi SOAP
11. Adanya kemauan perawat
untuk
melakukan
pendokumentasian (57%)
12. 76% dokumentasi telah
diisi secara lengkap dan benar
berdasarkan observasi pada
status pasien
13. Adanya
pengawasan
terhadap
sistematika
pendokumentasian
14. Adanya SAK dan SOP.
TOTAL
WEAKNESS
4. Rata-rata kebutuhan perawat
per hari 12 orang
5. Data SOAP pada evaluasi
keperawatan pasien kurang
jelas selain itu SOAP tidak
dilakukan didepan pasien
6. Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
belum
didokumentasikan
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Kerjasama yang baik dalam
pendokumentasian
antara
perawat, dokter, ahli gizi dan
mahasiswa
4. Adanya mahasiswa S1 kep
praktek manajemen untuk
mengembangkan
sistem
pendokumentasian
TOTAL
THREATENED
4. Tingkat
kesadaran
masyarakat
(pasien
dan
Keluarga) akan pentingnya
kesehatan
5. Tuntutan
masyarakat
terhadap pelayanan asuhan
keperawatan
profesional
semakin meningkat
6. Adanya tuntutan tanggung
jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat

0,10

0,30

0,20

0,60

0,10

0,30

0,10
1

0,10
3,00

0,30

0,30

0,40

0,40

0,30

0,90

1,60

0,50

1,00

0,50

1,50

O-T=
2,502,40=
0,10

2,50

0,35

1,40

0,35

0,70

0,30

0,30

TOTAL
1

2,40

44

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

4.

RONDE KEPERAWATAN
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
6. Ruang
MJB1
memiliki
Standart Pelayanan Minimal
(SPM)
7. 48,4% penyakit terbanyak di
MJB1 adalah cidera kepala
yang kemungkinan besar bisa
terjadi masalah keperawatan
yang perlu diadakan ronde
keperawatan
8. Ronde
keperawatan
dilakukan
bersama-sama
dengan tim keperawatan, tim
medis dan ahli gizi
9. Tujuan dari dilakukan ronde
keperawatan
adalah
meningkatkan
kemampuan
untuk memodifikasi renpra
dan menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan
yang sesui dengan masalah
klien
10. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang
lulusan
S1
Keperawatan,
12 orang
Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS
4. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
5. Pengetahuan perawat tentang
ronde keperawatan kurang
optimal karena karakteristik
tenaga
yang
memenuhi
kualifikasi belum merata
(lebih
banyak
D3
keperawatan daripada S1
keperawatan)
6. Jumlah tenaga keperawatan
dan
jumlah
tingkat
ketergantungan pasien tidak
seimbang.
TOTAL

0,30

0,90

0,10

0,20

0,10

0,20

0,20

0,20

0,20

0,60

2,10

0,30

0,90

0,40

0,80

0,30

0,60

S-W=
2,102,30=
-0,20

2,30

45

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

b. External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY
4.
Adanya pelatihan
manajemen
keperawatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
perawat
tentang manajemen
5.
Tersedianya
kesempatan
untuk
melaksanakan
ronde
keperawatan apabila ada
mahasiswa praktek.
6.
Adanya kerjasama
yang baik antara perawat
klinik dengan mahasiswa S1
Keperawatan

0,30

0,60

0,30

0,30

0,40

1,20

O-P=
2,102,00=
0,10

2,10

TOTAL

5.

THREATENED
3. Tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan
Asuhan
Keperawatan
semakin tinggi.
4. Persaingan dalam pemberian
pelayanan semakin kuat
TOTAL
SUPERVISI
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
6. Kepala ruangan mendukung
kegiatan
supervisi
demi
meningkatkan
mutu
pelayanan keperawatan
7. Memiliki SAK dan SPM
8. Adanya
tenaga
yang
kompeten untuk menjadi
supervisor (2 tenaga perawat
S1 keperawatan)
9. Supervisi yang dilakukan
diruang MJB1 bersifat tidak
langsung
sesuai
dengan
keadaan ruangan
10. Pelaksanaan
supervisi
diruang MJB1 termasuk
cukup (86%)
TOTAL
WEAKNESS
5. Belum ada uraian yang jelas
tentang supervisi.
6. Belum mempunyai format
dalam pelaksanaan supervisi
7. Belum
adanya
pendokumentasian kegiatan
yang disupervisi

0,40

0,80

0,60

1,20

2,00

0,20

0,80

0,10
0,20

2
2

0,20
0,40

0,20

0,60

0,30

0,90

S-W=
2,902,95=
- 0,15

2,90

0,20

0,20

0,35

1,4

0,25

0,75

46

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

8. pelaksanaan
supervisi
menunjukkan 7% kurang baik
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Adanya
11
mahasiswa
STIKES Bina Sehat PPNI
yang praktik managemen
keperawatan
4. Adanya kesempatan untuk
melanjutkan
pendidikan
formal kejenjang yang lebih
tinggi
TOTAL
THREATENED
3. Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan Asuhan
Keperawatan profesional
semakin meningkat
4. Mahasiswa S1 kep praktek
manajemen untuk
mengembangkan supervisi
diruangan
6.

TOTAL
TIMBANG TERIMA
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
6. Timbang terima sudah
menjadi agenda tetap dan
terjadwal
7. Perawat terlibat secara aktif
8. Dilaksanakan oleh semua
perawat,
pelaksanaan
timbang terima di ruang
MJB1 64% kategori baik.
9. Kepala ruangan memimpin
kegiatan timbang terima
setiap pagi
10. Selain di lakukan di nurse
station
juga
dilakukan
kunjungan langsung ke ruang
perawatan pasien.
TOTAL
WEAKNESS
6. Tehnik TT masih belum
optimal (belum ada format
khusus timbang terima yang
memudahkan parawat dalam
melakukan timbang terima)
7. Pelaksanaan TT sore dan
malam hari, biasanya tidak
diikuti kunjungan langsung

0,20

0,6
2,95

0,45

1,35

0,55

1,10

O-T=
2,452,00=
0,45

2,45

0,40

0,80

0,60

1,20

2,00

0,30

0,60

0,15
0,20

3
3

0,45
0,60

0,20

0,40

0,15

0,45

S-W=
2,502,20=
0.30

2,50

0,15

0,60

0,20

0,40

47

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ke pasien berdasarkan hasil


pengkajian
terdapat
7%
pelaksanaan yang kurang
baik.
8. Data-data yang menunjang
timbang terima masih kurang
fokus,
meskipun
proses
timbang
terima
telah
dilakukan dengan baik
9. Masih banyak timbang terima
yang lebih fokus pada
masalah medis dari pada
masalah keperawatan.
10. Saat kunjungan ke pasien,
perawat
tidak
memperkenalkan tim yang
akan bertukar dinas.
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya waktu khusus untuk
timbang terima.
6. Timbang terima yang telah
terstruktur akan memperkuat
status profesional perawat
dalam pelayanan kesehatan
era modern.
7. Adanya aturan yang sudah
baku
tentang
ketetapan
pelaksanaan timbang terima
(protap timbang terima)
8. Adanya mahasiswa STIKES
Bina Sehat PPNI yang
melaksanakan praktek profesi
manajemen keperawatan.
TOTAL

7.

THREATENED
4. Adanya
tuntutan
untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan profesional.
5. Meningkatnya
tuntutan
terhadap tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi askep.
6. Proses
komunikasi
saat
timbang
terima
dalam
menyampaikan
informasi
tentang
kondisi
pasien,
sebagai wujud profesional
perawat dan bentuk tanggung
jawab perawat pada pasien.
TOTAL
SENTRALISASI OBAT

0,25

0,25

0,25

0,50

0,15

0,45

2,20

0,30

1,20

0,20

0,40

0,20

0,40

0,30

0,90

2,90

0,30

0,60

0,40

1,20

0,30

0,60

O-T=
2,902,40=
0,50

2,40

48

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

a. Internal factor (IFAS)


STRENGTH
5. Adanya lembar observasi
pemberian obat
6. Adanya buku tentang Jumlah
pemakaian atau sisa obat
sudah tercatat
7. Adanya buku injeksi
8. Kepala ruangan mendukung
sentralisasi obat
TOTAL
WEAKNESS
6.
Belum adanya
kebijakan dari RSUD
Sidoarjo dalam sentralisasi
obat untuk setiap ruangan
7.
Belum tersedianya
sarana dan prasarana yang
memadai untuk sentralisasi
obat
8.
Pasien yang
mendapat terapi obat oral
sering tidak di minum karena
menunggu instruksi dari
perawat
9.
Sentralisasi obat
dilakukan bila ada mahasiswa
praktek manajemen
selebihnya tidak di lakukan.
10.
Jumlah
ketergantungan pasien
dengan tenaga perawat tidak
seimbang.

0,30

0,60

0,20

0,20

0,40
0,10

3
3

1,20
0,30

S-W=
2,302,20=
0.10

2,30

0,30

0,30

0,30

0,60

0,10

0,20

0,20

0,80

0,10

0,30

2,20

Total
b. Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya mahasiswa S1
STIKES BINA SEHAT PPNI
praktek managemen
6. Pemberian obat yang tepat
sesuai 5 T akan mempercepat
kesembuhan
7. Adanya kerjasama yang baik
antara perawat dan
mahasiswa
8. Adanya rencana mahasiswa
praktek menejemen
mengadakan sentralisasi obat
Total

0,20

0,40

0,20

0,40

0,30

0,60

0,30

0,90

1
0,60

O-T=
2,301,80=
0,50

2,30
1

0,60

THREATENED
3.
Dengan obat yang
49

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

berada ditangan pasien dapat


memungkinkan terjadinya
ketidakpatuhan minum obat
dan salah minum obat
4.
Adanya tuntutan dari
pasien untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
profesional

0,40

1,20

1,80

Total
8.

DISCHARGE PLANNING
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
5. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada
pasien atau keluarga dengan
baik (71%).
6. Discharge planning sudah di
laksanakan
7. Adanya format discharge
planning
8. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang lulusan S1
Keperawatan, 12orang.
Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS
4. Tidak tersedianya leaflet
untuk pasien saat pulang
5. Pemberian pendidikan
kesehatan di lakukan secara
lisan setiap pasien atau
keluarga
6. Discharge planing belum
dilakukan sesui dengan alur
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1.
Adanya dukungan
dari pihak rumah sakit untuk
melakukan discharge
planning
2.
Adanya
mahasiswa S1 keperawatan
yang melakukan praktek
manajemen keperawatan
TOTAL

0,30

0,90

0,20

0,60

0,30

0,60

0,20

0,40

2,30

0,40

0,80

0,30

0,60

0,30

0,90

2,30

0,60

1,80

0,40

0,80

S-W=
2,502,30=
0,20

O-T=
2,602,00=
0,60

2,60

THREATENED
50

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

4. Adanya tuntutan tanggung


jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan keperawatan
5. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
asuhan keperawatan yang
lebih baik
6. Masyarakat lebih kritis
bertanya untuk mendapatkan
informasi kesehatan tentang
sakit dan pengobatan yang
diterima.

0,45

0,90

0,25

0,50

0,30

0,60

TOTAL

2,00

PRIORITAS MASALAH
SCORING
SKOR ANALISIS
SWOT
IFAS
EFAS
0,20
0,60
1,05
0,25
1,40
0,10
-0,20
0,10
-0,15
0,45
0,30
0,50
0,10
0,50

MASALAH
DP
MAKP
Dokumentasi
Ronde Keperawatan
Supervisi
Timbang Terima
Sentralisasi obat

JUMLAH
0,80
1,30
1,50
0,1
0,3
0,8
0,6

PROBLEM PRIORITY
NO
1
2
3
4
5
6
7

MASALAH
Ronde Keperawatan
Supervisi
Sentralisasi obat
DP
Timbang Terima
MAKP
Dokumentasi

SKOR ANALISIS
SWOT
IFAS
EFAS
-0,20
0,10
-0,15
0,45
0,10
0,50
0,20
0,60
0,30
0,50
1,05
0,25
1,40
0,10

JUMLAH

KONDISI

0,1
0,3
0,6
0,80
0,8
1,30
1,50

PRIORITAS MASALAH
MASALAH
Sentralisasi obat
Timbang Terima
Ronde Keperawatan
Supervisi

SKOR ANALISIS SWOT


IFAS
EFAS
0,10
0,50
0,30
0,50
-0,20
0,10
-0,15
0,45

JUMLAH

KONDISI

Pertama
Kedua
Pertama
Kedua
51

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

MAKP
DP
Dokumentasi

1,05
0,20
1,40

0,25
0,60
0,10

Kelima
Keenam

Diagram Analisis SWOT M1-M2


O
1,0
M1-M2 (0,55-0,65)
W

Diagram analisis SWOT MAKP


O
MAKP (1,05-0,25)
0,25
1,05

52

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Diagram analisis SWOT Dokumentasi


O
DK (1,40-0,1)
RK (-0,2-,45)
0,1
W

1,40

Diagram analisis SWOT Ronde

53

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

RK (0,1--0,2)
RK (-0,2-,45)
0,1

- 0,2

1,0

Diagram analisis SWOT Supervisi


O

SV (-0,15-0,45)
0,45
W

-0,15

T
Diagram analisis SWOT Timbang Terima
O
TT (0,30 - 0,50)

0,5

54

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

0,3

Diagram analisis SWOT Sentralisasi Obat


O
SO(0,1-0,5)
0,5
W

0,1

Diagram analisis SWOT Discharge Planing


O
DP(0,2-0,6)
0,6
55

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

0,2

DIAGRAM LAYANG ANALISA SWOT


RUANG MAWAR JINGGA B1

0,8

0,6

DK

M1M2
0,4

SV

DP

RK

0,2
TT
MAKP

-1

- 0,8

- 0,6

- 0,4

- 0,2

0,2

0,4

0,6

0,8

- 0,2

- 0,4

- 0,6

- 0,8

56
-1

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

M1M2

0,8
DP

0,6
SV

TT
SO

0,4
MAKP

0,2

RK

DK

S
-1

- 0,8

- 0,6

- 0,4

- 0,2

0,2

0,4

0,6

0,8

1,2

57
- 0,2
- -0,8
0,4
0,6
1 T

1,4

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ANGKET TIMBANG TERIMA


NO

PERNYATAAN

1.

PERSIAPAN
a. Sarana Prasarana
1. Saat timbang terima
perawat menyiapkan status
pasien
2. Perawat telah menyiapkan
buku catatan dan peralatan
tulis
b. Perawat
1. Kedua kelompok dalam
keadaan siap
2. Timbang terima di pimpin
oleh kepala ruangan pada
pergantian shift dan malam
ke pagi dari pagi ke sore.
Sedangkan pergantian shift
dari sore ke malam
dipimpin oleh ketua tim
atau perawat primer
PELAKSANAAN
a. Urutan pelaksanaan
1. Dilaksanakan setiap
pergantian shift
2. Pelaksanaan dimulai dari
nurse station

2.

DILAKUKAN

TIDAK DI
LAKUKAN

58

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

3.

3. Timbang terima di
lanjutkan melihat
langhsung kondisi pasien
4. Hal-hal yang sifatnya
khusus dicatat dan di serah
terimakan pada perawat
shift berikutnya
5. Perawat shift berikutnya
validasi data kepasien
6. Perawat menyapa pasien
dan menanyakan kondisi/
keluhan yang dirasa saat
ini
7. Waktu untuk timbang
terima tidak lebih dari 5
menit kecuali pasien
kondisi khusus
8. Penyampaian dilakukan
singkat dan jelas
b. Isi timbang terima
1. Perawat menyebutkan
identitas pasien
2. Perawat menyebutkan
diagniosa medis
3. Perawat menyebutkan data
obyektif
4. Perawat menyebutkan data
penunjang lain
5. Perawat menyebutkan
masalah keperawatan yang
belum dilaksanakan
6. Perawat menyebutkan
intervensi kolaboratif
7. Perawat menyebutkan
persiapan yang perlu
dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya
Post timbang terima
1. Perawat kembali ke nurse
station untuk
mendiskusikan hasil
validasi data langsung
2. Perawat yang memimpin
timbang terima
menyebutkan rencana kerja
bagi shift berikutnya
3. Mendokumentasikan
pelaksanaan timbang
terima di buku laporan oleh
perawat primer atau ketua
tim.

59

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ANGKET TIMBANG TERIMA


1. Saat timbang terima perawat menyiapkan status pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
2. Perawat telah menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
3. Kedua tim dalam keadaan siap
Selalu

tidak pernah
kadang-kadang

Dilakukan
tidak pernah
4. Timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift dan malam ke
pagi dari pagi ke sore. Sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh
ketua tim atau perawat primer
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Dilaksanakan setiap pergantian shift
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
6. Pelaksanaan dimulai dari nurse station
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
7. Timbang terima di lanjutkan melihat langsung kondisi pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dicatat dan di serah terimakan pada perawat shift
berikutnya
Selalu
kadang-kadang

60

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Dilakukan
tidak pernah
9. Perawat shift berikutnya validasi data kepasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

10. Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/ keluhan yang dirasa saat ini
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

11. Waktu untuk timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
12. Penyampaian dilakukan singkat dan jelas
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
13. Perawat menyebutkan identitas pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
14. Perawat menyebutkan diagniosa medis
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
15. Perawat menyebutkan data obyektif
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
16. Perawat menyebutkan data penunjang lain
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
17. Perawat menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
18. Perawat menyebutkan intervensi kolaboratif dan juga menyebutkan persiapan yang
perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

19. Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
20. Perawat yang memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi shift
berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh
ketua tim
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah
61

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ANGKET SUPERVISI
NO

PERNYATAAN

1.

Pra supervisi
1. Supervisor menetapkan
kagiatann yang akan di
supervisi
2. Supervisor menetapkan
tujuan supervisi
Pelaksanaan
1. Superviser ikut dalam
pendekomentasian kegiatan
pelayanan bersama-sama
ketua tim dan perawat
pelaksana
2. Supervisor meneliti
dokumentasi status pasien
3. Supervisor mendapatkan
hal-hal yang perlu di
lakukan pembinaan
4. Supervisor memenggil
ketua tim dan perawat
pelaksana yang perlu
dilakukan pembinaan
5. Supervisor mengklasifikasi
permasalahan yang ada
6. Supervisor memberikan
masukan pada ketua tim
dan perawat pelaksana
Evaluasi
1. Supervisor mengevaluasi
hasil bimbingan
2. Supervisor memberikan
reward atau umpan balik

2.

3.

Dilakukan

TIDAK
DILAKUKAN

62

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

kepada ketua tim dan


perawat pelaksana

ANGKET SPUPERVISI
1. Supervisor menetapkan kagiatann yang akan di supervisi
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
2. isor menetapkan tujuan supervisi
Selalu

tidak pernah
kadang-kadang

Dilakukan
tidak pernah
3. Superviser ikut dalam pendekomentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim
dan perawat pelaksana
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
4. Supervisor meneliti dokumentasi status pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu di lakukan pembinaan
Selalu
kadang-kadang
6.

Dilakukan
tidak pernah
Supervisor memenggil ketua tim dan perawat pelaksana yang perlu dilakukan
pembinaan
Selalu
kadang-kadang

Dilakukan
tidak pernah
7. Supervisor mengklasifikasi permasalahan yang ada
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
8. Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
9. Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
10. Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah
ANGKET SENTRALISASI OBAT

63

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

1. Apakah obat yang telah di resepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan
kepada perawat dengan menerima lembar serah terima obat
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

2. Apakah perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan
( bila perlu) dalam kartu control; dan diketahui ( ditanda tangani) oleh keluarga /
klien dalam buku masuk obat.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

3. Apakah keluarga atau klien selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan / bila


mana obat tersebut akan habis.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

4. Apakah obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam
kotak obat dan obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku
daftar penerimaan obat.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

5. Apakah obat obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan olrh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat
dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan
kartu obat yang ada pada klien
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

6. Apakah pada saat pemberian obat , perawat menjelaskan macam obat, kegunaan,
jumlah obat, dan efek samping.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

7. Apakah sediaan obat yang ada selanjutnya di cek tiap pagi oleh ketua ruangan/
petugasyang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah
64

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

8. Apakah obat yang hampir habis akan di informasikan pada keluarga kemudian di
mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

9. Apakah penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan route pemberian
obat akan di masukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus di lakukan
perubahan dalam kartu sediaan obat
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

10. Apakah pemberian obat yang bersifat tidak rutin ( sewaktu saja) maka
dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku masuk obat dan
selanjutnya di informasikan pada keluarga dengan kartu kusus obat
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

ANGKET TINGKAT KEPUASAN PASIEN


1. Perawat disini memperkenalkaan diri kepada anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

2. Perawat disini bersikap sopan dan ramah dalam melayani anda


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

3. Saat pertama kali anda masuk rumah sakit perawat menjelaskan tata tertip rumah
sakit
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

4. Parawat menjelaskan tentang fasilitas yang tersedia di rumah sakit


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Perawat menjelaskan dimana tempat-tempat yang pentiang untuk melancarkan
perawatan (kamar mandi, ruang perawat, tata usaha dll)
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

6. Perawat disini menjelaskan tujuan perawatan pada anda


65

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

7. Perawat atau kepala ruangan menunjukkan kepada anda tentang perawat yang
bertanggung jawab atas diri anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

8. Perawat disini memperhatikan keluhan anda


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

9. Perawat disini menanggapi keluhan anda


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

10. Perawat memberikan keterangan tentang masalah yang anda hadapi


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

11. Pertawat disini memberikan penjelasan sebelum melakukan tidakan keperawatan


kepeda anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

12. Perawat meminta persetujuan kepada anda atau keluarga sebelum melakukan
tindakan keperawatan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

13. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan
tinndakan keperawatan kepada anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

14. Perawat menjelaskan bahaya suatu tindakan pada anda atau keluarga sebelum
dilakukan tindakan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

15. Perawat memberikan penjelasan dengan lengkap dan jelas kepada anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

16. Perawat disini selalu memantau keadaan anda dan pasien lain secara rutin
66

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

17. Perawat ikut menjaga kebersihan ruangan


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

18. Perawat melakukan tindakan keperawatan dengan terampil dan percaya diri
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

19. Selam melakukan tindakan keperawatan perawat selalu berhati-hati


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

20. Setelah melakukan tindakan keperawatan, perawat selalu menilai kembali kondisi
anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah
ANGKET MAKP TIM

1. Ketua tim sebagai perawat profesional mampu menggunakan berbagai teknik


kepemimpinan?
Selalu

kadang-kadang

Dilakukan

tidak pernah

2. Penting komunikasi yang efektif, agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

4. Peran kepala ruangan penting dalam model tim?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

5. Anggota tim bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan pada


pasien?

67

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

6. Anggota tim bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

7. Anggota tim memberikan laporan?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

8. Ketua tim membuat perencanaan?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

9. Ketua tim membuat penugasan, supervisi dan evaluasi?


Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

10. Ketua tim mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien?
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

ANGKET DOKUMENTASI
Berikan tanda cek list ( )pada pernyataan dibawah ini.
1. Pengkajian pada waktu klien masuk diikuti pengkajian head to toe.
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
2. Pengkajian dilakukan secara komprehensif.
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
3. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan berisi : Nama, Umur, Jenis kelamin,
Tanggal dan Nomer Register klien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
4. Pada kolom problem ditambahkan data subyektif dan obyektif.
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Pada kolom intervensi, intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah.

68

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

6. Pada kolom evaluasi dicatat keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, jam
dan paraf perawat
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

7. Setiap masalah yang di identifikasi di evaluasi minimal tiap 8 jam ( setiap


pergantian jaga).
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

8. Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan klien


sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

9. Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dicatat
dengan lengkap.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah

10. Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan evaluasi yang
telah disusun berdasarkan SAK.
Selalu
Dilakukan

kadang-kadang
tidak pernah
ANGKET RONDE KEPERAWATAN

1. Apakah di ruanagan ini dilakukan ronde keperawtan?


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

2. Penetapan kasus minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

3. Pemberian informe concent kepada klien atau keluarga


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

4. Perawt primer atau asosiasi menjelaskan keadaan dan data demografi klie
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

5. Perawat primer dan asosiasi menjelaskan masalah keperawatn utama


Selalu
kadang-kadang
69

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Dilakukan

tidak pernah

6. Perawat primer menjelaskan intervensi yang akan dilakukan


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

7. Perawat primer dan perawat asosiasi menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang
akan diambil
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

8. Ronde keperawan dilakukan sesuai dengan langakah-langkah ronde keperawatan


(langkah-langkah ronde keperawatan terlampir)
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

9. Dalam pelaksanaan ronde dilakukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas


yang telah ditetapkan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

10. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah
ANGKET DISCHARGE PLANNING

1. Setiap pasien yang mau pulang dilakukan discharge planning


Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
2. Setiap pasien yang pulang d berikan healt educatoan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
3. Setiap pasien yang mau pulang di ajarkan cara perawatan mandiri di rumah
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
4. Setiap pasien pulang paksa dilakukan discharge planinning
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Dorongan untuk melakukan discharge planning timbul dari diri anda sendiri
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
6. Kepala ruangan memimpin discherge planning
Selalu
kadang-kadang

70

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Dilakukan
tidak pernah
7. Pelaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
8. Discharge planning dilakukan setelah pelunasan administrasi
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
9. Discharge planning yang anda lakukan sesuai dengan prosedur, kerana berpengaruh
pada asuhan keperawatan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
10. Meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda tetap melaksanakan discharge
planning
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan

tidak pernah

71

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Nama pasien :
Umur
:
Tgl

No

Nama Obat

Dosis

FORMAT SERAH TERIMA OBAT


Ruangan :
No. Reg
:
Keterangan
Tanda Tangan/nama terang
(Diterima/Diserahkan)
yang diserahkan

Keterangan

72

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

KARTU OBAT PASIEN


(UNTUK PASIEN)
Nama :
No.

Ruang :
Tgl

Nama obat
Minum
Suntik

Jam pemberian

No. Reg :
TT Keluarga

TT Perawat

73

Ket

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

FORMAT KEPALA RUANGAN


MAWAR JINGGA B1
Klasifikasi
pasien
Total care
Partial care
Minimal care
Total

Jumlah
pasien

Pagi
x 0,36=
x 0,27=
x 0,17=
.....

Sore
x 0,36=
x 0,15=
x 0,14=
......

Malam
x 0,20=
x 0,10=
....... x 0,07=.........
......

Total tenaga perawat


Dinas pagi
:
orang
Dinas siang :
orang
Dinas malam :
orang
Jumlah :
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :

FORMAT KEPALA TIM


RUANG MAWAR JINGGA B1

74

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

No

Nama Pasien

Diagnosa Medis

Kondisi Pasien

Perawat Pelaksana (PP)

Perawat pelaksana (PP)

75

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

76

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PENGELOAAN OBAT
(SENTRALISASI OBAT)
I.

II.

Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2002).
Tujuan pengolaan obat
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat
secara bijaksana dan menghindarkan pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Hal hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling
sering mengapa obat perlu disentralisasi:
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat
standar yang lebih murah dengan mutu yang terjamin
memiliki efektivitas dan keamanan yang sama.
3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat hanya
untuk mencoba.
4. Menggunakan dosis
diperlukan.
5. Memberikan

obat

yang

lebih

kepada

besar

daripada

yang

pasien

yang

tidak

mempercayainya, dan yang akan membuang atau lupa


untuk minum.
6. Memesan obat lebih dari pada yang dibutuhkan, sehingga
banyak yang tersisa sesudah batas kadaluarsa.
7. Tidak menyediakan lamari es, sehingga vaksin dan obat
menjadi tidak efektif.
8. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya
atau panas.
9. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu
banyak pada suatu waktu sehingga dipakai berlebihan atua
dicuri (Mc Mahon, 1999).
III. Teknik pengelolaan obat (sentralisasi)
Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh
perawat.
1. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan
yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staaf
yang ditunjuk.
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol
penggunaan obat.
3. Penerimaan obat.
1. Obat yang telah diresepkan ditunjukkan kepada perawat
dan obat yang telah diambil oleh keluarga diserahkan
kepada perawat dengan menerima terima obat.

77

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

2. Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat,


jumlah dan sediaan (bila perlu) dalam kartu kontrol, dan
diketahui (ditandatangani) oleh karana keluarga atau
pasien dalam buku masuk obat, keluarga atau pasien
selanjutnya

mendapatkan

penjelasan

kapan

atau

bilamana obat tersebut akan habis. Serta penjelasan


tentang 5 T (jenis, dosis, waktu, pasien, dan cara
pemberian).
3. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan
obat yang harus diminum beserta kartu sediaan obat.
4. Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh
perawat dalam kotak obat (Nursalam, 2002).
4. Pembagian
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam
buku daftar pemberian obat.
b. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan
oleh

perawat

dengan

memperhatikan

alur

yang

tercantum dalam buku daftar pemberian obat; dengan


terlebih

dahulu

dicocokkan

dengan

terapi

yang

diinstruksikan dokter dan kartu obat yang ada pada


pasien.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam
obat, kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping.
Usahakan tempat obat, kembali ke perawat setelah obat
dikonsumsi. Pantau efek samping pada pasien.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi
oleh kepala ruangan atau petugas yang ditunjuk dan
didokumentasikan dalam buku masuk obat.
Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan
kepada keluarga dan kemudian dimintakan resep (jika
masih perlu dilanjutkan) kepada dokter penanggung
jawab pasien (Nursalam, 2002).
5. Penambahan obat baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis
dosis

atau

perubahan

alur

pemberian

obat,

maka

informasi ini akan dimasukkan dalam buku masuk obat


dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan
obat,
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu
saja), maka dokumentasi hanya

dilakukan pada buku

78

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

masuk

obat

dan

selanjutnya

informasikan

kepada

keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam, 2002).


6. Obat khusus
a. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki
harga yang cukup mahal, menggunakan alur pemberian
yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup
besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu /
sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu
khusus obat, dilaksanakan oleh perawt primer.
c. Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga;
nama obat; kegunaan obat, waktu pemberian, efek
samping, penanggung jawab pemberian, dan wadah obat
sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga
setelah

pemberian.

Usahakan

terdapat

saksi

dari

keluarga saat pemberian obat (Nursalam, 2002).


Seorang manajer keperawatan kesehatan dapat mendidik staf mengenai
obat dengan cara-cara berikut ini:
1. Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering
dipakai, jelaskan penggunaan dan efek samping, kemudian
berikan salinan kepada semua staf.
2. Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan

yang

digunakan dan gantungkan di dinding.


3. Adakan pertemuan staaf untuk membahas

sering

penyebab

pemborosan obat,
4. Beritahu kepada semua staf mengenai harga bermacammacam obat,
5. Aturlah kulliah atau program diskusi dan bahaslah mengenai
satu jenis obat setiap minggu pada waktu pertemuan staf.
6. Taruhlah satu atau lebih eksemplar buku famakologi
sederhana di perpustakaan (Mc Mahonm 1999).

79

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Diagram alur pelaksanaan sentralisasi obat (Nursalam, 2002)


DOKTER
Pendekatan Perawat
PASIEN /
KELUARGA

PASIEN /
KELUARGA

Surat persetujuan
sentralisasi obat dari
perawat
Lembar serah terima

FARMASI /
APOTIK

obat
Buku serah terima /
masuk obat

PP / PERAWAT YANG
MENERIMA

PENGATURAN DAN
PENGELOLAAN OLEH PERAWAT

PASIEN / KELUARGA
IV. Menyiapkan Persediaan Obat
1. Memeriksa Ulang atas kebernaran obat dan jenis obat,
jumlah

obat

dan

menulis

etiket

dan

alamat

pasien

(Pedoman, 1997). Penyimpanan stok (persediaan) yang


teratur

dengan

baik

merupakan

bagian

penting

dari

manajemen obat.
Obat yang diterima dicatat dalam buku besar persediaan
atau dalam kartu persediaan (Mc Mahon, 1999).
2. Sistem kartu persediaan
Sebuah kartu persediaan (kartu stok) kadang-kadang
digunakan untuk menggantikan buku besar persediaan.
Kartu ini berfungsi seperti besar persediaan, yakni neraca
diseimbangkan dengan menambahkan barang yang
diterima dan mengurangi dengan jumlah barang yang
dikeluarkan. Dalam buku besar persediaan, masing-masing
barang ditempatkan pada halaman yang terpisah, tetapi
dalam sistem kartu persediaan, masing-masing barang
dituliskan dalam kartu yang terpisah.

80

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

3. Lemari obat
Periksa keamanan mekanisme kunci dan penerangan
lemari obat serta lemari pendingin, periksa persediaan obat,
pemisahan antara obat untuuk penggunaan oral (untuk
diminum) dan obat luar (Pedoman, 1990).
Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi
yang sistematis karena obat sebagai bahan uatama dalam rangka mencapai misi
utamanya sebagai Health Provider. Manajemen farmasi rumah sakit adalah
seluruh upaya dan kegiatan yang dilaksanakan di bidang farmasi sebagai salah
satu penunjang untuk tercapainya tujuan serta sasaran didirikannya suatu rumah
sakit.. upaya dan kegiatan ini meliputi : penetapan standar obat, perencanaan
pengadaan obat, penyimpanan, pendistribusian / saran / informasi tentang obat.
Monitoring efek samping obat.
Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kepada pasien
meliputi : pelayanan yang cepat, ramah disertai jaminan tersedianya obat
dengan kualitas yang baik (Yogya, 2003). Obat yang baik akan memberi
manfaat kepada para pengguna dan juga bermanfaat dalam pengendalian biaya
rumah sakit. Persediaan obat, baik dari segi jenis maupun volume, harus selalu
mencukupi kebutuhan tanda ada efek samping seperti kadaluarsa dan rusak.
Tujuan sistem manajemen obat dalah penggunaan obat yang tepat untuk pasien
yang memerlukan pengobatan (Jurnal, 2004). Obat obatan dikeluarkan dari
tempat penyimpanan yang terkunci atau dari lemari penyimpanan, oleh orang
yang bertugas menangani persediaan obat kepada bagian yang menggunakan
obat-obat digunakan secara teratur dan dalam jumlah yang diketahui: hal ini
memungkinkan pemantauan (observasi) dan pengawasan penggunaan obat.
Kegiatan yang dilakukan dalam mengawasi pengeluaran obat akan
memungkinkan perawat mengetahui kapan melakukan pemesanan ulang,
mencocokkan pemakaian obat dengan pengobatan pasien, segera sadar akan
ketidakcocokan dalam pemberian obat, memeriksa perubahan pemakaian obat
(Mc Mahon, 1999).

81

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
RUANG MAWAR MERAH RSUD SIDOARJO
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin :
Alamat
:
Untuk
: ( ) Diri sendiri
( ) Anak
Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin :
Alamat
:
Ruang
:
No. Reg
:

( ) Istri
( ) Suami
( ) Orang tua ( ) Lainnya

Menyatakan (setuju / tidak setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah


mendapatkan penjelasan tentnag sentralisasi obat, yaitu pengaturan pemakaian obat yang
diatur / dikoordinasi oleh perawat seseuai ketentuan dosisi yang diberikan dokter.
Sentralisasi dengan prosedur sebagai berikut:
- Pasien / keluarga mengisi surat persertujuan untuk kerja sama dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
- Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang
bertugas saat itu.
- Obat dari apotek diserahkan kepada perawt.
- Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah
terima dan ditandatangani oleh keluarga / pasien dan perat yang
menerima.
- Obat akan disimpan di kantor perawatan.
- Setiap hari perawt membagi obat sesuai dosis.
- Bila pasien pulang dan obat masih ada atau habis sisa obat akan
diberikan pada pasien / keluarga.
Dengan demikian, menyatakan bertanggung jawab atas penyataan yang dibuat dan
tidak akan melakukan tuntukan / gugatan di kemudian hari atas tindakan tersebut.
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Sidoarjo,
2009
Perawat Yang Menerangkan,
Yang Menyetujui,

(........................................)
(........................................)
Saksi 1 : ................................ (.............................................)
Saksi 2 : ................................ (.............................................)
NB : Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan
*) Coret yang tidak perlu

82

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

LAMPIRAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT


Nama Pasien
Umur
Tgl

No

:
:

Ruangan
No. Reg
Nama obat

Dosis

Keterangan
(diterima / diserahkan)

Tanda tangan / Nama Terang


yang Diserahkan

:
:
Keterangan

83

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO

DISCHARGE PLANING
Diagnosa MRS :

No. Reg
:
Nama / umur
:
Kamar
:
Diagnosa Medik :
Tgl MRS
:
Diagnosa KRS :

Aturan aturan diet :

Obat obatan yang masih diminum dan jumlahnya :


Aktivitas dan istirahat :
Cara perawatan luka dirumah :
Tanggal / tempat kontrol :
Yang dibawa pulang (hasil lab, foto, ECG)
Dipulangkan dari RSUD Sidoarjo dengan keadaan :
Sembuh
Pulang paksa
Meneruskan dengan obat jalan
Lain lain :
Sidoarjo,
Perawat,

Pasien / keluarga

2009

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO

84

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

RESUME KEPERAWATAN :

No. Reg
:
Nama / umur
:
Kamar
:
Diagnosa Medik :
Tgl MRS
:

1. Keadaan penderita ketika pulan atau pindah :


Keadaan umum :
0
Suhu :
C, Nadi:
x/menit, RR:
x/menit,
/
mmHg
2. Masalah selama dirawat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
perfusi jaringan
Anietas
aktifitas
Nyeri
pola tidur
Gangguan keseimbangan cairan
infeksi
Dan elektrolit
cedera
Perubahan persepsi sensori
lain .....
Kerusakan komunikasi verbal
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas
3. Pengobatan
Meneruskan obat :

ya

TD:

Perubahan
Intoleransi
Gangguan
Resiko
Resiko
Lain

tidak

4. Nama obat & dosis :


5. Perawata luka :

ya

tidak

6. Pendidikan kesehatan
Nutrisi : Makanan cair, sedikit tapi sering
Aktivitas dan istirahat : Bebas sesuai kemampuan
Cara perawatan luka :
Lain-lain ...
7. Kontrol ulang (tanggal / tempat) :
8. Lain lain .........

85

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

JADWAL PESAN KHUSUS

Discharge Planing

Hari / Tanggal / Jam Pesan Khusus

(Perencanaan Pasien Pulang)

Nama Pasien
No. Register
Umur
Alamat

Saya selaku keluarga pasien menyatakan telah mendapat


penyuluhan hal-hal tersebut diatas oleh petugas RSUD
SIDOARJO dan Telah mengerti.
Pasien

:
:
:
:

Ruangan
:
Dokter
:
Tanggal MRS :
Diagnosa MRS :
Tanggal Kelur :
Diagnosa KRS :

..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................

KERJASAMA STIKES-BINA SEHAT PPNI DAN


MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
)Perawat

86

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Kontrol ulang :
Tempat kontrol :
v
Perlu dibawa saat kontrol :
Foto
Hasil pemeriksaan

Hasil Laborat
Kartu control

Jika anda pasien ASKES :


Surat rujukan puskesmas
Kartu ASKES asli (fototkopy)
Jika anda Pasien Maskin (JPS) :
Surat Rujukan Puskesmas
Kartu ASKES MASKIN asli (fotokopy)
KSK (fotokopy)
Alur kontrol:
Datang ke Ruang
Catatan khusus:

Keluar dari RSUD Sidoarjo


Sembuh
Diteruskan dengan obat jalan
Pindah ke RS lain
Pulang paksa
Perawatan dirumah
Diet
:
Jumlah :
Frekueksi
:
Aktivitas :
Obat-obatan yang masih dipakai
Nama Obat
Pemberian

Dosis

...........................

......................

...........................

......................

...........................

......................

...........................

......................

...........................

......................

...........................

......................

...........................

......................

Pemeriksaan yang dibawa pulang


Foto ECG
Hasil Laborat
Kartu kontrol
lain-lain

Cara

87

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

88

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

89

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ALUR DISCHARGE PLANNING

Pasien MRS

Pasien selama
dirawat

Pasien KRS

Penteyelesaian
administrasi

Menyambut kedatangan pasien


Orientasi ruangan , jenis pasien,peraturan dan dena
ruangan
Memperkenalkan pasien pada teman sekamar, perawat,
dokter dan tenaga kesehatan yang lain
Melakukan pengkajian keperawatan

Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yang lain


Melakukan asuhan keperawatan
Penyuluhan kesehatan: penyakit, perawatan, pengobatan,
diet, aktivitas, control

Perawat
Docter
Tim kesehatan
lain

Perencanaan pulang

Program HE:
Pengobatan/ control
Kebutuhan nutrisi
Aktivitasdan istirahat
Perawatan di rumah

Lain-lain

Monitoring oleh petugas kesehatan & keluarga

90

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ALUR SUPERVISI

Kepala Bidang Perawatan

Kepala Seksi Perawatan

Kepala Perawat IRNA


Supervisi

Kepala Ruangan
Menetapkan Kegiatan dan Tujuan
serta instrumen/ alat ukur

Supervisi

PP 1

PP 2

PA

PA

Menilai Kinerja Perawat

Kinerja Perawat dan Kualitas


Pelayanan Mningkat
PEMBINAAN (3f)
Penyampaian penilaian (fair).
Deef Back.
Follow up, Pemecahan masalah
dan reward

91

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ALUR TIMBANG TERIMA

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS
MASALAH KOLABORATIF

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
(didukung data)

RENCANA

TELAH
DILAKUKAN

BELUM
DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /
KEADAAN PASIEN

MASALAH :
1.
2.
3.
4.

TERATASI.
BELUM TERATASI.
TERATASI SEBAGIAN.
MUNCUL MASALAH BARU

92

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

DIAGRAM RUTE/ALUR
PELAKSANAAN
SENTRALISASI OBAT
DOCTER
Pendekatan perawat
Surat Persetujuan
Sentralisasi Obat
dari perawat

KLIEN/KELUARGA

FARMASI/APOTEK

KLIEN/KELUARGA

PP/PERAWAT
YANG MENERIMA

-Lembar serah terima


obat
-Buku Serah Terima/
Masuk Obat

PENGATURAN
&PENGELOLAAN OLEH
PERAWAT

KLIEN/KELUARGA

93

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PROFESI KEPERAWATAN MANAJEMEN


STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO
2009
KETERANGAN:
Kepala Ruangan
Ketua Tim
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama
Amar
Akbar
Arum Tri
Kusuma
Chaterina
Janes
Deddy
Kurniawan
Dia
Metasari
Didik
Mardianto
Dwi Muji
Sayogo
Eka Dian
Safitri
Eka Nur
Soemah
Hernowo
Budi S
Nur
Ittikafiah

10

11

12

13

14

15

16

17

Oktober
18 19 20

Perawat Primer
Perawat Asosiet

JADWAL DINAS MAHASISWA

94

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

JOB DESCRIPTION

KEPALA RUANGAN
a.

Perencanaan.
1.

Menunjukkan ketua TIM akan bertugas di ruangan masingmasing.

2.

mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.

3.

Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,


transisi dan persiapan pulang, bersama ketua TIM.

4.

Mengidentifikasi jumlah

perawat yang dibutuhkan

berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua TIM, mengatur


penugasan atau penjadwalan.
5.

Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.

6.

Mengikuti

Visite

dokter

untukmnegetahui

kondisi,patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan


mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
7.

Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan

Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

Membimbing penerapan proses keperawatan dan


menilai asuhan keperawatan.

Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.

Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga


yang baru masuk.

8.

Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan


diri.

9.

Membantu membimbing peserta didik keperawatan.

95

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

10.

Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan Rumah


Sakit.

b.

Pengorganisasian.
1.

Merumuskan metode penugasan yang digunakan .

2.

Merumuskan tujuan metode penugasan.

3.

Membuat rincian tugas ketua TIM dan anggota TIM secara


jelas.

4.

Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 3


ketua TIM, dan ketua TIM membawahi 2-3 perawat.

5.

Mengatur

dan

mengendalikan

tenaga

keperawatan,

membuatproses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari,dll.


6.

Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.

7.

Mengatur dan mengendalikan dituasi tempat praktek.

8.

Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak ada di


tempat kepada ketua TIM.

9.

Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus


administrasi pasien.

10.

Mengatur penugasan jadwal post dan pakarnya.

11.

Identifikasi masalah dan penanganannya.

c.

Pengarahan.
1.

Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua TIM.

2.

Memberi pujian kepada anggota TIM yang melakukan


tugas dengan baik.

3.

Memberi

motifasi

dalam

peningkatan

pengetahuan,

ketrampilan dan sikap.

96

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

4.

Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan


berhubungan dengan ASKEP pasien.

5.

Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.

6.

Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam


melaksanakan tugasnya.

7.

Meninggkatkan kolaborasi dengan anggota TIM lain.

d.

Pengawasan.
1.

Melalui komunikasi.
Mengawasi dan berkomunikasi lansung dengan ketua TIM maupun pelaksanaan
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

2.

Melalui Supervisi.
Pengawasan langsung dilakukan dengan cara

inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar

hadir ketua TIM, membacadan memeriksa rencana keperawatan serta catatan


yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laoran ketua TIM tentang pelaksanaan tugas.
Mengevaluasi

upaya

pelaksanaan

dan

membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama


ketua TIM.

Audit keperawatan.

KETUA TIM
1. Membuat perencanaan.
2. Membuat penugasan,supervise, dan evaluasi.
3. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota.
5. Menyelenggarakan konfrensi.

97

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ANGGOTA TIM
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya.
2. Kerjasama dengan ketua TIM dan antar TIM.
3. Memberikan laporan.

LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN DALAM RONDE


KEPERAWATAN

PP

Penetapan
pasien

Tahap Praronde

Proposal

Persiapan pasien :
-Inform consent
-Hasil
Pengkajian/intervensi data

Penyajian
masalah

Tahap ronde
pada bed pasien
MASALAH
Tahap ronde
TERATASI
pada bed pasien

Apa yang menjadi masalah


Cross cek data yang ada
Apa yang menyebabkan
masalah tersebut
Bagaimana pendekatan(proses,
SAK, SOP)

Validasi data
Diskusi
Aplikasi
Analisa
karu,
data
analisa
pp,
perawat
dan hasil
conselor
diskusi

98

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
URAIAN TUGAS POKOK TIAP SEKSI
KELOMPOK PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
KETUA
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan praktek klinik
manajemen keperawatan.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dalam manajemen keperawatan.
3. Mengembangkan hubungan antara organisasi ruangan dan pendidikan.
4. Menentukan berbagai kebijakan strategis dalam organisasi.
5. Memutuskan masalah yang berkaitan dengan organisasi.
6. Memimpin rapat organisasi.
7. Menandatangani surat keluar.
8. Mengupayakan penggembalian dana.

99

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

9. Memeriksa dan menandatangani buku kas umum.


10. Menyetujui pengeluaran kaaas organisasi.
11. Bertanggung jawab penuh terhadap laporan pelaksanaan kegiatan.
SEKRETARIS
1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan administrasi organisasi ( surat
menyurat, dokumentasi kegiatan organisasi, lain-lain).
2. Merencanakan dan menyiapkan acara rapat pengurus.
3. Bertanggung jawab pada semua bentuk pelaporan.
4. Membuat surat untuk kepentingan keluar.
5. Membuka rapat, mendokumentasikan hasil rapat, dan menutup rapat.
6. Membuat laporan kegiatan organisasi.
7. Memantau keadaan ruangan dan memeriksa buku bantu keuangan.
BENDAHARA
1. Membukukan dan menyiapkan uang organisasi secara keseluruhan.
2. Bertanggungjawab terhadap pembukuan anggaran belanja organisasi dan
mempertanggungjawabkannya kepada ketua.
3. Melaporkan keadaan keuangan organisasi secara berkala.
4. Mengeluarkan keuangan yang telah mendapat persetujuan dari ketua.
5. Membuat laporan keuangan.
SIE INVENTARIS
1. Bertanggungjawab terhadap pengadaan kelengkapan berkas-berkas kegiatan.
2. Membantu kelancaran kegiatan.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
SIE DOKUMENTASI
1. Bertanggungjawab terhadap pencatatan dan pengumpulan data yang ada.
2. Mendokumentasikan setiap kegiatan yang di lakukan.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
SIE HUMAS

100

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

1. Bertanggungjawab terhadap kelancaran surat menyurat.


2. Bertanggungjawab terhadap kelancaran diskusi, seminar, maupun diseminasi.
3. Melaporkan sosialisasi seluruh program yang telah ditetapkan kepada anggota.
4. Menyebarluaskan seluruh informasi yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
keperawatan.
5. Membantu semua kegiatan yang berhubungan dengan orang lain.
SIE PKMRS
1. Membuat SAP sebelum penyuluhan.
2. Memberikan leaflat dan penyuluhan pada pasien yang KRS.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
SIE ASKEP
1. Bertanggungjawab terhadap Asuhan Keperawatan yang di rencanakan.
2. Mengimplementasikan Asuhan Keperawatan yang telah di buat.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.

101

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

VISI dan MISI


Visi : Menjadikan mahasiswa STIKES BINA SEHAT PPNI mampu dalam
melaksanakan praktek manageman keperawatan sesuai dengan Model Asuhan
Keperawatan Profesional.
Misi : Mahasiswa Mampu:
1. Melakukan timbang terima.
2. Melaksanakan ronde keperawatan.
3. Melaksanakan sentralisasi obat
4. Melaksanakan Discharge Planning.
5. Melaksanakan dokumentasi.

MOTTO STIKES
Pelan tapi pasti, semangat, berjuang demi keberhasilan..

102

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
JOB DESCRIPTION
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
MAKP TIM
RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO

KEPALA RUANGAN
e.
Perencanaan.
1.
Menunjukkan ketua TIM akan bertugas di ruangan masingmasing.
2.
mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.
3.
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,
transisi dan persiapan pulang, bersama ketua TIM.
4.
Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua TIM, mengatur
penugasan atau penjadwalan.
5.
Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
6.
Mengikuti Visite dokter untukmnegetahui
kondisi,patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
103

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

7.

Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan

Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

Membimbing penerapan proses keperawatan dan


menilai asuhan keperawatan.

Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.

Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga


yang baru masuk.
8.
Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan
diri.
9.
Membantu membimbing peserta didik keperawatan.
10.
Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan Rumah
Sakit.
f.

Pengorganisasian.
Merumuskan metode penugasan yang digunakan .
Merumuskan tujuan metode penugasan.
Membuat rincian tugas ketua TIM dan anggota TIM secara

1.
2.
3.
jelas.
4.

Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 3


ketua TIM, dan ketua TIM membawahi 2-3 perawat.
5.
Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan,
membuatproses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari,dll.
6.
Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
7.
Mengatur dan mengendalikan dituasi tempat praktek.
8.
Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak ada di
tempat kepada ketua TIM.
9.
Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi pasien.
10.
Mengatur penugasan jadwal post dan pakarnya.
11.
Identifikasi masalah dan penanganannya.
g.
Pengarahan.
1.
Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua TIM.
2.
Memberi pujian kepada anggota TIM yang melakukan
tugas dengan baik.
3.
Memberi motifasi dalam peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap.
4.
Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan ASKEP pasien.
5.
Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
6.
Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
7.
Meninggkatkan kolaborasi dengan anggota TIM lain.
h.

Pengawasan.
1.

Melalui komunikasi.

104

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Mengawasi dan berkomunikasi lansung dengan ketua TIM maupun pelaksanaan


mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2.
Melalui Supervisi.

Pengawasan langsung dilakukan dengan cara


inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.

Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar


hadir ketua TIM, membacadan memeriksa rencana keperawatan serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laoran ketua TIM tentang pelaksanaan tugas.

Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan


membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama
ketua TIM.

Audit keperawatan.
KETUA TIM
6. Membuat perencanaan.
7. Membuat penugasan,supervise, dan evaluasi.
8. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.
9. Mengembangkan kemampuan anggota.
10. Menyelenggarakan konfrensi.
ANGGOTA TIM
4. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya.
5. Kerjasama dengan ketua TIM dan antar TIM.
6. Memberikan laporan.

105

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

GANCHART/POA PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN


KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS S-1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2009
No

OKTOBER

Kegiatan
5

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Minngu 1
7
8
9

10

11

12

13

Minggu 2
14
15
16

17

18

19

20

21

Minggu 3
22
23

24

25

26

27

28

Minggu 4
29
30

31

Orientasi
Pembuatan jadwal klompok
Pembuatan organisasi klompok
Analisis situasi ruangan
Role play desiminasi awal
Desiminasi awal MAKP
Revisi
Uji coba MAKP
Pembuatan rencana sistem dok.
Aplikasi MPKP 1
Aplikasi MPKP 2
Pelaksanaan timbang terima
Pelaksanaan supervisi
Pelaksanaan discharge planing
Pelaksanaan dokumentsi
Pelaksaanaan pengelolaan obat
Pelaksanaan ronde kep.
Evaluasi
Penyusunan laporan untuk desiminasi akhir
Desiminasi akhir
Revisi
Seminar

KETERANGAN :

Tidak dihadiri pembimbing akademik


Pelaksanaan MAKP
Dihadiri pembimbing klinik,pembimbing akademik dan medik
Dihadiri pembimbing akademik
Uji coba MAKP
106

Minggu
5

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

107

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

KETUA
AMAR AKBAR

SEKRETARIS

BENDAHARA

EKA DIAN SAFITRI

SIE LOGISTIK
NUR ITTIKAFIAH
DIDIK MARDIANTO
DWI MUJI S

DIA METASARI

SIE ASKEP
CHATERINA J
DEDY K

SIE PKMRS
EKA NUR S
HERNOWO BUDI S

ARUM TRI K

Susunan panitia

108

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

109

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama
Amar
Akbar
Arum Tri
Kusuma
Chaterina
Janes
Deddy
Kurniawan
Dia
Metasari
Didik
Mardianto
Dwi Muji
Sayogo
Eka Dian
Safitri
Eka Nur
Soemah
Hernowo
Budi S
Nur
Ittikafiah

10

11

12

13

14

15

16

17

Oktober
18 19 20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

November
8 9 10

11

12

13

14

15

JADWAL DINAS MAHASISWA


PROFESI KEPERAWATAN MANAJEMEN
STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO
2009

KETERANGAN:
Kepala Ruangan

110

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Ketua Tim
Perawat Primer
Perawat Pelaksana

1.TABULASI DOKUMENTASI
No
Responde
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Pernyataan
5
6

10

Skor

Kriteria

2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2

2
2
1
2
1
1
2
2
1
2
1
0
1

2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2

2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
0

2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
1

2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
0
2

2
2
0
2
2
0
1
2
2
2
2
2
1

0
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
1

2
2
2
1
2
0
2
1
2
0
2
0
0

18
20
16
18
18
11
18
17
19
18
17
14
12

B
B
B
B
B
C
B
B
B
B
B
B
C

Kategori penilaian dokumentasi:


Keterangan :
Baik
: 13 -20 (11 Orang). Selalu
:2
Cukup : 6 12 (2 Orang). Kadang-kadang
Kurang : 5 (0 Orang).
Tidak pernah
Prosentase Dokumentasi:
Baik
: 11/13 x 100% = 84,6%
Cukup : 2/13 x 100% = 15,4%
Kurang : 0/13 x 100% =

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang

:C
:K

111

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

2. DISCARD PLANNIG
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
0
2

2
1
2
1
0
1
1
0
2
1
2
1
2
2

3
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2

4
1
2
2
2
1
2
2
2
1
0
1
1
0

5
2
2
0
2
1
0
2
1
0
1
1
0
1

Pernyataan
6
1
2
1
0
1
2
0
1
1
2
1
1
1

7
1
2
0
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2

8
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
0
1
2

9
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2

10
0
1
1
1
2
2
1
0
2
1
2
2
2

Kategori penilaian discharge plainning :


Keterangan :
Keterangan :
Baik
: 13 -20 (9 Orang). Selalu
:2
Baik
:B
Cukup : 6 12 (4 Orang). Kadang-kadang
:1
Cukup
:C
Kurang : 5 (0 Orang).
Tidak pernah
:0
Kurang
:K
Prosentase discharge plainning:
Baik
: 9/13 x 100% = 69,23%
Cukup : 4/13 x 100% = 30,77%
Kurang : 0/13 x 100% = 0%
3. TABULASI RONDE KEPERAWATAN
No
Pernyataan
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
0
2
0
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
1
2
2
1
2
1
1
1
2
1

Skor

Kriteria

12
18
12
11
14
13
13
13
14
14
13
12
18

C
B
C
C
B
B
B
B
B
B
B
C
B

Skor

Kriteria

20
18
16
20
14

B
B
B
B
B
112

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

6
7
8
9
10
11
12
13

1
1
2
1
2
1
2
1

2
2
1
1
2
2
1
1

2
1
1
2
1
1
2
2

1
1
2
2
1
2
2
1

2
1
1
1
1
1
1
2

2
2
1
1
2
0
1
1

Kategori penilaian dokumentasi:


Keterangan :
Baik
: 13 -20 (10 Orang). Selalu
:2
Cukup : 6 12 (3 Orang). Kadang-kadang
Kurang : 5 (0 Orang).
Tidak pernah
Prosentase Dokumentasi:
Baik
: 10/13 x 100% = 76,92%
Cukup : 3/13 x 100% = 23,07%
Kurang : 0/13 x 100% = 0%
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2

2
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2

4. TABULASI SUPERVISI
Pernyataan
3
4
5
6
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2

1
2
1
2
1
0
2
1

1
1
2
1
1
1
1
2

2
2
2
1
1
1
1
0

Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang

7
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
2

8
1
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
2

1
1
2
2
0
0
2
0

15
14
15
14
12
9
15
11

B
B
B
B
C
C
B
C

Skor

Kriteria

11
19
10
11
17
15
12
18
16
12
17
18

C
B
C
C
B
B
C
B
B
C
B
B

:C
:K

9
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2

10
1
1
1
1
2
2
2
2
1
0
1
2

113

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

13

Kategori penilaian dokumentasi:


Keterangan :
Baik
: 13 -20 (8 Orang). Selalu
:2
Cukup : 6 12 (5 Orang). Kadang-kadang
Kurang : 5 (0 Orang).
Tidak pernah
Prosentase Dokumentasi:
Baik
: 8/13 x 100% = 61,53%
Cukup : 5/13 x 100% = 38,47%
Kurang : 0/13 x 100% = 0%
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

1
0
0
2
0
0
0
0
2
1
2
2
1
1

2
0
0
2
0
0
0
0
2
2
1
2
2
2

5. TABULASI SENTRALISASI OBAT


Pernyataan
3
4
5
6
2
0
2
2
2
0
0
2
2
2
2
2
0
2
0
2
2
0
0
2
2
0
0
2
1
0
0
1
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2

Kategori penilaian dokumentasi:


Keterangan :
Baik
: 13 -20 (8 Orang). Selalu
:2
Cukup : 6 12 (5 Orang). Kadang-kadang
Kurang : 5 (0 Orang).
Tidak pernah
Prosentase Dokumentasi:
Baik
: 8/13 x 100% = 61,53%

Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang

7
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2

8
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
0

Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang

20

Skor

Kriteria

14
10
20
12
10
10
8
17
18
18
20
17
16

B
C
B
C
C
C
C
B
B
B
B
B
B

:C
:K

9
2
0
2
2
0
0
2
1
2
2
2
2
2

10
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1

:C
:K

114

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Cukup
Kurang

: 5/13 x 100% = 38,47%


: 0/13 x 100% = 0%
6. TABULASI TIMBANG TERIMA

No
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

1
1
1
1
1
O
1
0
1
1
1
1
1
1

2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

3
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

5
1
1
1
1
O
1
1
1
0
1
1
1
1

6
1
1
1
1
O
1
1
1
1
0
1
1
1

7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1

8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1

PERNYATAAN
9
10
11
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
O
O
O
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1

Kategori penilaian dokumentasi:


Keterangan :
Baik
: 13 -20 (11 Orang). Dilakukan
:1
Cukup : 6 12 (2 Orang). Tidak dilakukan
Kurang : 5 (0 Orang).
Prosentase Dokumentasi:
Baik
: 11/13 x 100% = 84,62%
Cukup : 2/13 x 100% = 15,38%
Kurang : 0/13 x 100% = 0%
No
Responden
1
2

1
1
2

2
1
2

7. TABULASI MAKP TIM


Pernyataan
3
4
5
6
1
1
1
1
2
2
2
2

SKORE KRITERIA
13
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1

14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Keterangan :
Baik
:B
:0
Cukup
Kurang : K

7
1
1

8
1
2

15
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1

16
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1

17
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

19
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1

20
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1

20
20
20
19
12
18
18
20
10
17
19
18
20

B
B
B
B
C
B
B
B
C
B
B
B
B

:C

9
1
1

10
1
2

Skor

Kriteria

10
18

C
B
115

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1

2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2

0
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1

2
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2

1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2

Kategori penilaian dokumentasi:


Keterangan :
Baik
: 13 -20 (11 Orang). Selalu
:2
Cukup : 6 12 (2 Orang). Kadang-kadang
Kurang : 5 (0 Orang).
Tidak pernah
Prosentase Dokumentasi:
Baik
: 11/13 x 100% = 84,62%
Cukup : 2/13 x 100% = 15,38%
Kurang : 0/13 x 100% = 0%

1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1

1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2

1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1

Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang

2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2

1
1
2
1
2
2
2
1
2
2
1

13
10
19
16
13
19
20
15
18
18
15

B
C
B
B
B
B
B
B
B
B
B

:C
:K

116

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

1.DOKUMENTASI
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
2
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 11 responden (84,6%).

2.DISCARD PLANNIG
Kriteria
Baik
Cukup
Kurang
Total

Frekuensi
9
4
0
13

prosentase
84,6
15,4
0
100

prosentase
69,23
30,77
0
100
117

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Sebagian besar responden yaitu 9 responden (69,23%).

3. RONDE KEPERAWATAN
Kriteria
Frekuensi
Baik
10
Cukup
3
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 10 responden (76,92%).

prosentase
76,92
23,07
0
100

118

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

4.SUPERVISI
Kriteria
Frekuensi
Baik
8
Cukup
5
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 8 responden (61,53%).

prosentase
61,53
38,47
0
100

119

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

5. SENTRALISASI OBAT
Kriteria
Frekuensi
Baik
8
Cukup
5
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 8 responden (61,53%).

prosentase
61,53
38,47
0
100

120

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

6. TIMBANG TERIMA
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
2
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu11responden 84,62%).

prosentase
84,62
15,38
0
100

121

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

7. MAKP
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
2
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu11responden 84,62%).

prosentase
84,62
15,38
0
100

122

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

123

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Jumlah Kebutuhan
Perawat
Pagi Sore Malam

Min

Part

Total

Jml.
Klien

22/7

18

Jml.
Perawa
t
11

23/7
24/7

7
5

5
9

7
4

19
18

5
5

4
3

2
2

11
10

48,72
46,15

25/7

18

11

48,72

26/7

6
6

12
7

2
7

20
20

5
7

3
5

2
3

10
15

51,28
64,10

29/7

6
9

7
11

7
5

20
25

5
6

5
5

2
3

12
14

51,28
64,10

30/7

10

14

27

15

69,23

31/7

8
7

10
12

4
4

22
Katim
23

5
6

4
4

2
2

11
12

56,41
58,97

5
10

16
7

4
5

31
22

7
5

5
4

3
2

15
11

66,67
56,41

8
12
5
9
8

2
2
2
2

12
12
11
11
12

58,97
53,85
48,72
53,85
51,28

9/8
10/8
11/8

7
10
6

5Penetapan
23Pasien6
4
5
21
6
4
8
19
5
4
5
21
5
4
5Persiapan20Pasien:5
5
8 Informed
3 consent
18
2
3
Hasil
pengkajian
/
validasi
data
11
5
26
7
6
8
3
17
4
3

5/8
6/8
7/8
8/8

10
4
6
7
7

2
3
2

7
16
9

46,15
66,67
43,59

12/8
13/8
14/8

11
6
7

10
12
9

1
3
3

5
5
5

7
4
3

15/8 di 5
Tahap Pelaksanaan
Nurse Station
16/8
7

2
14
3
Penyajian Masalah
2
16
4

10

20

Klasifikaisi

tanggal

27/7
28/7

Tahap Pra

1/7
2/8
3/8
4/8

22
21
18

BOR

%
46,15

17/8

18/8

12

22

2
14
56,41
2
11
51,28
keperawatan
?
2 Apa diagnosa
10
48,72
Apa data yang mendukung ?
1 Bagaimana
6 intervensi
35,90 yang
2 sudah dilakukan?
9
41,03
Apa hambatan yang
2
10
51,28
ditemukan?
2
11
57,89

19/8
20/8

10
10

8
8

6
6

24
24

6
6

5
5

3
3

Rata rata BOR dalam 30 hari

Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien

ALUR RONDE KEPERAWATAN

14
63,15
14
57,89
Validasi Data
53,86

Diskusi KATIM KATIM,


Konselor, KARU

Lanjutan Diskusi di Nurse


Station

Pasca Ronde

124
Kesimpulan dan Rekomendasi
Solusi Masalah

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA SDR. R DENGAN PO RE OPEN
(EXPLORASI LAPARATOMY POST ILEUM PERFORASI + COLOSTOMY )
I.

Pengkajian
A. Identitas

125

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Nama

: Sdr. R

Umur

: 15 Tahun

No. RM : 1263047
Alamat

: Taman, Sidoarjo

Tgl MRS :

07 Oktober 2009

Pukul :

11.45

Pukul :

12.00

WIB
Tgl Pengkajian

: 15 Oktober 2009

WIB
Diagnosa Medis : PO Re Open (Explorasi Laparatomy Post Ileum
Perforasi
+ Colostomy hari ke 3)
B. Riwayat Keperawatan
1)

Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi

2)

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan pada bulan Agustus 2009 kemarin rawat inap
selama 1 minggu di Puskesmas Taman Sepanjang Sidoarjo karena
iritasi lambung. 2 minggu setelah hari raya, tepatnya tanggal 06
Oktober 2009, pasien mengeluh perutnya nyeri hebat pada malam
hari, sesak nafas, keringat dingin dan muntah jika makan dan minum.
Keesokharinya,

oleh keluarganya

pasien dibawa kembali ke

Puskesmas Taman dan oleh Puskesmas dirujuk ke RSUD Sidoarjo.


Setelah diperiksa di UGD RSUD Sidoarjo, pasien di diagnosa
Peritonitis. Dengan persetujuan keluarga, pasien langsung di operasi di
ruang Operasi ROI. Pada tanggal 12 oktober 2009, pasien menjalani
operasi kedua. Saat ini pasien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk
pada luka bekas operasi di perut. Pada saat ditanya skala nyeri dengan
menggunakan kategori 0-10 (ringan, sedang, berat, dan berat sekali),
pasien menjawab skala 5 (kategori sedang). Nyeri semakin bertambah
jika dibuat bergerak. Pasien juga mengeluh ada darah yang keluar dari
selang yang ada di perut sebelah kanan. Selain itu, pasien mengatakan
takut untuk minum susu sesuai dengan intruksi dokter karena risih jika
fesesnya keluar terus dari ususnya yang kelihatan diperutnya.
Sehingga ibu pasien mengatakan berat badan anaknya turun sejak
berada di rumah sakit.

126

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

3)

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan menderita penyakit maag sejak 2 bulan yang lalu

4)

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah
menderita penyakit yang sama seperti pasien dan juga didalam
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kencing manis,
tekanan darah tinggi, yang mungkin dapat memperparah penyakit
anaknya.

C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran

: Composmentis, GCS: 4-5-6

TTV (Tanda-Tanda Vital)


TD

: 110/80 mmHg

Nadi

: 96 X/menit, reguler

Suhu

: 36,8 C

RR

: 24 X/menit

Tinggi Badan : 160 cm


Berat Badan

: 37 kg

LILA

Pemeriksaan B1 B6
1) B1 (Breathing)
Inspeksi : Bentuk hidung simetris kanan-kiri, terpasang NGT,
bentuk dada simetris kanan-kiri, RR 24X/menit, hidung
bersih tidak terdapat sekret, pergerakan dinding dada
kanan- kiri simetris, tidak terdapat penggunaan alat
bantu nafas (cuping hidung, tarikan intercostae).
Palpasi

: Pengembangan dada kanan kiri simetris, vocal


fremitus teraba sama kuat kanan-kiri

Perkusi

Auskultasi: Suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas


tambahan seperti ronkhi dan whezing

127

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

2) B2 (Blood)
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di IC 5 midclavicula, Klien
terpasang drain post operasi laparotomy + 100cc warna
merah segar.
Palpasi

: Akral lembab dan pucat, frekuensi nadi 96x/menit


teratur kuat, CRT >3 detik, ictus cordis teraba

Perkusi

: pekak........

Auskultasi: suara jantung normal S1-S2 bunyi tunggal, tidak


terdengar murmur
3) B3 (Brain)
Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6, pupil mata isokor, wajah
klien terlihat menyeringai kesakitan bila bergerak.
4) B4 (Bladder)
Inspeksi : Terpasang dower cateter, UP sisa dari OK 200cc,
warna kuning jernih, tidak terdapat endapan dan bau
khas amoniak.
Palpasi

: Tidak ada distensi bladder, tidak terdapat nyeri

bladder,
5) B5 (Bowell)
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada distensi abdomen, luka
jahitan laparatomy di perut 20 cm, terdapat
colostomy, terdapat drain laparatomy, klien hanya
makan 2-3 sendok pada tiap porsi makan yang
diberikan dengan jenis diit LPP
Palpasi

: Tidak ada massa abdomen,

Auskultasi: Bising Usus (+)


6) B6 (Bone)

D. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
1) Tanggal 09-10-2009
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

128

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

GDA

96

< 140mg/dl

2) Tanggal 10-10-2009
Pemeriksaan
LYM
RBC
HGB
HCT
MCHC
RDW
LED
GDA
Albumin
Natrium
Kalium
Khlorida

hasil
0,5
2,53
7,8
21,6
36,1
15,7
110-130
107
2,2
137
3,0
101

Nilai normal
0,6-4,1
10-58,5%L
4,20-6,30M/uL
12-18g/dL
37-51%
31-36g/dL
11,5-14,5%
0-20mm/jam
< 140 mg/dl
3,6-5,2 gr/dl
135-143 Meq/1
3,5-5,5 Meq/1
93-100 Meq/1

hasil
108
1,9
30,6
0,9
0,40
0,98
15
21
144
4,2
118
11,1
9,3
3,92
11,9
33,9
17

Nilai normal
< 140 mg/dl
3,6-5,2 gr/dl
10-25 mg/dl
0,8-1,5 mg/dl
0,21-0,52 mgr/dl
0,36-0,96 mgr/dl
L: ,37 u/1 P: ,31 u/1
L: ,40 u/1 P: ,31 u/1
135-143 Meq/1
3,5-5,5 Meq/1
93-100 Meq/1
4,1-10,9 K/uL
2,0-7,8 37-92 %G
4,20-6,30 M/uL
12-18 g/dL
37-51 %
11,5-14,5 %

3) Tanggal 13-10-2009
Pemeriksaan
GDA
Albumin
BUN
Kreatinin
Bilirubin Direc
Bilirubin total
SGOT
SGPT
Natrium
Kalium
Khlorida
WBC
SRAN
RBC
MGB
HCT
RDW
4) Tanggal 15-10-2009
Pemeriksaan
Albumin

Hasil
2,2

Nilai Normal
3,6-5,2 gr/dl

Terapi medikamentosa
1) Merotum 2x1 gr (IV)
2) Cefotaxime 3x1 gr (IV)
3) Alinamin F 3x1 ampul (drip)

129

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

4) Vitamin C 3x1 ampul (IV)


5) Antrain 3x1 ampul (IV)
6) Cernavit 1x1 (drip)
7) Infus

Triofusin 500 1000 cc

Aminol 500 cc

RD5 500 cc

8) Diit LPP
E. Analisa Data
No
1.

Data
DS : Pasien mengatakan

II.

Diagnosa Keperawatan

III.

Intervensi Keperawatan

Etiologi

Masalah

PROPOSAL KEGIATAN
PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B1 RSUD SIDOARJO
1.1. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional
sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan
benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu
penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak.
Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan

130

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP


yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde
keperawatan
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai
hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate
untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan
klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu
tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.
1.2. Pengertian
Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan
dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan
dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara
langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid
keperawatan dengan melibatkan seluruh tim keperawatan.
Karakteristik :
- Pasien dilibatkan secara langsung
-

Pasien merupakan fokus kegiatan.

PA, PP dan konselor melakukan diskusi

Konselor memfasilitasi kreatifitas

Konselor membantu

mengembangkan

kemampuan

PA, PP dalam

meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.


1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
1.3.2 Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1.
Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2.

Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah


keperawatan klien

3.

Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.

4.

Meningkatkan

kemampuan

menentukan

diagnosa

keperawatan.
5.

Meningkatkan kemampuan justifikasi.

6.

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7.

Meningkatkan

kemampuan

memodifikasi

rencana

asuhan keperawatan

131

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

8.

Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.

1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
3) Memenuhi kebutuhan pasien
1.4.2 Bagi Perawat :
1) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
2) Menjalin kerjasama tim
3) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.5. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hernowo Budi Setiawan, S.Kep
Kepala Tim Pagi: Dia Metasari, S.Kep
Kepala Tim Siang :Eka Dian Safitri, S.Kep
Kepala Tim Malam : Didik Mardianto, S.Kep
Tim Gizi
: Nur Ittikafiah, S.Kep
PA Pagi
: Amar Akbar, S.Kep
Eka Nur, S.Kep

132

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

ALUR RONDE KEPERAWATAN


Tahap Pra

Katim

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian / validasi data

Tahap Pelaksanaan di
Nurse Station

Penyajian Masalah

Apa diagnosa keperawatan ?


Apa data yang mendukung ?
Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Apa hambatan yang
ditemukan?

Validasi Data

Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien
1.6. Pelaksanaan :
Hari / tanggal
Tempat

Diskusi KATIM KATIM,


Konselor, KARU
: Kamis, 29 Oktober 2009
: Ruang Observasi Mawar Jingga B1

1.7. Metode :

Diskusi

Demonstrasi

Pasca Ronde
II. Materi :

Pengertian ronde keperawatan

Karakteristik

Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

Peran masing-masing perawat (terlampir)

Lanjutan Diskusi di Nurse


Station

Kesimpulan dan Rekomendasi


Solusi Masalah

133

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

III.

Peserta :
Peserta ronde keperawatan meliputi :
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang ditunjuk sebagai
kepala ruangan.

IV.

V.

Perawat primer

Perawat assosiate

Pembimbing pendidikan

Pembimbing lapangan

Kepala ruangan

Wakil kepala ruangan

Perawat pelaksana

Mahasiswa praktik lainnya (D 3 dan D. IV)

Alat Bantu :

Ruang perawatan sebagai sarana diskusi

Status klien

Alat bantu demonstrasi

Langkah-lankah kegiatan Ronde keperawatan :


1. Pra ronde
-

Menentukan kasus dan topik

Menetukan tim ronde

Membuat imformed konsent

Membuat pre planing

Diskusi

Mencari sumber atau literatur

2. Ronde
-

Diskusi

Demonstrasi

3. Pasca ronde
-

Evaluasi pelaksanaan ronde

Revisi dan perbaikan

VI. Evaluasi :

Persiapan ronde keperawatan

Pelaksanaan ronde keperawatan

134

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan

tingkat kepuasan klien.

VII. Peran masing-masing tim :


1. Peran PA dan PP
-

Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien

Menjelaskan masalah keperawatan utama

Menjelaskan intervensi yang dilakukan.

Menjelasakan hasil yang didapat

Menentukan tindakan selanjutnya

Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.

Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

2. Peran Perawat konselor :


-

Memberikan justifikasi

Memberikan reinforcement

Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta


rasional tindakan.

Mengarahkan dan koreksi

Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.

Kepala Ruangan

Ridawati Sulaeman

Surabaya, 4 November 2002


Perawat primer

Siswanto

135

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

RENCANA APLIKASI RONDE KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN CARDIOMYOPATI
DI RUANG KARDIOLOGI KELAS II WANITA
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Topik
Sasaran
Peserta

: Askpe klien dengan Cardiomyopati.


: Ny. S / tahun
: PP, PA, PP lain, Mahasiswa D 3 Keperawatan dan Ners, Perawat
ruangan
: 60 menit

Waktu
I.

Tujuan
Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
Tujuan Khusus
1.

Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang


belum teratasi

2.

Mampu

mengemukakan

alasan

ilmiah

terhadap

masalah

keperawatan klien
3.

Mampu

merumuskan

intervensi

keperawatan

yang

tepat

mengenai masalah klien


4.

Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan


masalah klien

5.

Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan


keperawatan yang dilakukan.

II.

Sasaran
Ny. S umur

III.

IV.

tahun, pendidikan

, pekerjaan : Ibu rumah tangga

Materi

Konsep dasar Cardiomyopati.

Askep klien dengan Cardiomyopati. (terlampir).

Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002
Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
136

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

V.

Metode : Diskusi

VI.

Media

VII.

VIII.

Makalah

Sarana diskusi

Materi yang disampaikan secara lisan

Tim Ronde

Kepala Ruangan : Ridawati Sulaeman

PP

: Siswanto, David A Mandala

PA

: Rahayu Budi Utami, Subhan

Notulen

: R. Khoiriyatul

Proses Ronde Keperawatan


a.

Pra ronde
1.

Menentukan kasus dan topik

2.

Menentukan tim ronde

3.

Membuat inform consent

4.

Mencari literatur

5.

Diskusi

b.

Ronde
1.

Diskusi

2.

Pemberian pendidikan kesehatan.

c.

Pasca Ronde
1.

Evaluasi pelaksanaan ronde

2.

Revisi dan perbaikan

137

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

IX.

Mekanisme Kegiatan
No Waktu

Kagiatan

Pemeran

Pasien

Pembukaan :

Memberi salam

Ka. Ruangan

Mendengarkan

Perawat Primer

Pasien &
keluarga
memperhatikan

5 menit

Menyampaikan

tujuan

10
menit

ronde

keperawatan
Penyajian masalah :
Menyampaikan
masalah

yang

terselesaikan

3
10
menit

Menentukan

sudah
Perawat
masalah Assosiate

yang

belum

terselesaikan

Implimentasi

Keluarga
mencoba apa
yang sudah
diajarkan

yang

sudah dilaksanakan.
4
5

20
menit
5 menit

Mengajarkan kepada
keluarga pasien tentang
penghitungan in take dan
out put cairan

Perawat
konsuler
Ka. Ruangan

Bertanya
Mendengarkan
dan menjawab
salam

Memberitahu pasien dan


keluarga untuk membatasi
makanan yang
mengandung natrium
Diskusi dan tanya jawab
Penutup
Ucapan terima kasih

X.

Memberi salam

Evaluasi

Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan

Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan

Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan

138

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PROPOSAL KEGIATAN
PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B1 RSUD SIDOARJO
1.8. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional
sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan
benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu
penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak.
Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan
keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP
yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde
keperawatan
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai
hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate
untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan
klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu
tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.
1.9. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
1.3.2 Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1.
Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2.

Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah


keperawatan klien

3.

Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.

4.

Meningkatkan

kemampuan

menentukan

diagnosa

keperawatan.
5.

Meningkatkan kemampuan justifikasi.

139

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

6.

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7.

Meningkatkan

kemampuan

memodifikasi

rencana

asuhan keperawatan
8.

Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.

1.10. Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :
4) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
5) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
6) Memenuhi kebutuhan pasien
1.4.2 Bagi Perawat :
4) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
5) Menjalin kerjasama tim
6) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.11. Pelaksanaan
Hari / tanggal
Tempat

: Kamis, 29 Oktober 2009


: Ruang Observasi Mawar Jingga B1

1.12. Metode

Diskusi

Demonstrasi

1.13. Materi

Pengertian ronde keperawatan

Karakteristik

Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

Peran masing-masing perawat (terlampir)

1.14. Peserta
1. Peserta ronde keperawatan meliputi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan yang ditunjuk sebagai :

Kepala ruangan

Kepala Tim pagi

140

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Kepala Tim siang

Kepala Tim malal

Tim Gizi (Role Play)

Perawat Pelaksana

2. Pembimbing pendidikan
3. Pembimbing lapangan
1.15. Alat Bantu

Ruang perawatan sebagai sarana diskusi

Status klien

Alat bantu demonstrasi

1.16. Evaluasi :

Persiapan ronde keperawatan

Pelaksanaan ronde keperawatan

Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan

1.17. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hernowo Budi Setiawan, S.Kep
Kepala Tim Pagi: Dia Metasari, S.Kep
Kepala Tim Siang :Eka Dian Safitri, S.Kep
Kepala Tim Malam : Amar Akbar, S.Kep
Tim Gizi
: Nur Ittikafiah, S.Kep
PA Pagi
: Didik Mardianto, S.Kep
Deddy K, S.Kep

141

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

KONSEP DASAR
RONDE KEPERAWATAN
VIII. Langkah-lankah kegiatan Ronde keperawatan :
4. Pra ronde
-

Menentukan kasus dan topik

Menetukan tim ronde

Membuat imformed konsent

Membuat pre planing

Diskusi

Mencari sumber atau literatur

5. Ronde
-

Diskusi

Demonstrasi

6. Pasca ronde
-

Evaluasi pelaksanaan ronde

Revisi dan perbaikan

IX. Evaluasi :

X.

Persiapan ronde keperawatan

Pelaksanaan ronde keperawatan

Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan

tingkat kepuasan klien.

Peran masing-masing tim :


3. Peran PA dan PP
-

Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien

Menjelaskan masalah keperawatan utama

Menjelaskan intervensi yang dilakukan.

Menjelasakan hasil yang didapat

Menentukan tindakan selanjutnya

Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.

Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

4. Peran Perawat konselor :


-

Memberikan justifikasi

Memberikan reinforcement

Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta

142

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

rasional tindakan.
-

Mengarahkan dan koreksi

Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.

Kepala Ruangan

Ridawati Sulaeman

Surabaya, 4 November 2002


Perawat primer

Siswanto

143

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

RENCANA APLIKASI RONDE KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN CARDIOMYOPATI
DI RUANG KARDIOLOGI KELAS II WANITA
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Topik
Sasaran
Peserta

: Askpe klien dengan Cardiomyopati.


: Ny. S / tahun
: PP, PA, PP lain, Mahasiswa D 3 Keperawatan dan Ners, Perawat
ruangan
: 60 menit

Waktu
XI.

Tujuan
Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
Tujuan Khusus
1.

Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang


belum teratasi

2.

Mampu

mengemukakan

alasan

ilmiah

terhadap

masalah

keperawatan klien
3.

Mampu

merumuskan

intervensi

keperawatan

yang

tepat

mengenai masalah klien


4.

Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan


masalah klien

5.

Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan


keperawatan yang dilakukan.

XII.

Sasaran
Ny. S umur

XIII.

XIV.

tahun, pendidikan

, pekerjaan : Ibu rumah tangga

Materi

Konsep dasar Cardiomyopati.

Askep klien dengan Cardiomyopati. (terlampir).

Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002
Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
144

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

XV.

Metode : Diskusi

XVI. Media

Makalah

Sarana diskusi

Materi yang disampaikan secara lisan

XVII. Tim Ronde

Kepala Ruangan : Ridawati Sulaeman

PP

: Siswanto, David A Mandala

PA

: Rahayu Budi Utami, Subhan

Notulen

: R. Khoiriyatul

XVIII. Proses Ronde Keperawatan


a.

Pra ronde
1.

Menentukan kasus dan topik

2.

Menentukan tim ronde

3.

Membuat inform consent

4.

Mencari literatur

5.

Diskusi

b.

Ronde
1.

Diskusi

2.

Pemberian pendidikan kesehatan.

c.

Pasca Ronde
1.

Evaluasi pelaksanaan ronde

2.

Revisi dan perbaikan

145

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

XIX. Mekanisme Kegiatan


No Waktu

Kagiatan

Pemeran

Pasien

Pembukaan :

Memberi salam

Ka. Ruangan

Mendengarkan

Perawat Primer

Pasien &
keluarga
memperhatikan

5 menit

Menyampaikan

tujuan

10
menit

ronde

keperawatan
Penyajian masalah :
Menyampaikan
masalah

yang

terselesaikan

3
10
menit

Menentukan

sudah
Perawat
masalah Assosiate

yang

belum

terselesaikan

Implimentasi

Keluarga
mencoba apa
yang sudah
diajarkan

yang

sudah dilaksanakan.
4
5

20
menit
5 menit

Mengajarkan kepada
keluarga pasien tentang
penghitungan in take dan
out put cairan

Perawat
konsuler
Ka. Ruangan

Bertanya
Mendengarkan
dan menjawab
salam

Memberitahu pasien dan


keluarga untuk membatasi
makanan yang
mengandung natrium
Diskusi dan tanya jawab
Penutup
Ucapan terima kasih

XX.

Memberi salam

Evaluasi

Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan

Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan

Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan

146

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN


PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG OBSERVASI MAWAR JINGGA B1
RSUD SIDOARJO

Disusun oleh :
1. AMAR AKBAR, S.Kep

(200511003)

2. ARUM TRI KUSUMA, S.Kep

(200511007)

3. CHATERINA JANES, S.Kep

(2005110011)

4. DEDDI KURNIAWAN, S.Kep

(200511012)

5. DIA METASARI, S.Kep

(2005110)

6. DIDIK MARDIYANTO, S,Kep

(2005110)

7. DWI MUJI SAYOGO

(2005110)

8. EKA DIAN SAFITRI, S.Kep.

(200511021)

9. EKA NUR SOEMAH, S.Kep

(200511022)

10. HERNOWO BUDI, S.Kep

(2005110)

11. NUR ITTIKAFIAH, S.Kep

(2005110)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

147

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BINA SEHAT PPNI KAB MOJOKERTO
2009

Konsep Dasar Ronde Keperawatan

A. Definisi
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu yang harus
dilakukan oleh ketua tim dan atau konselor, kepala ruangan, perawat Asocciate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,2002).
B. Karakteritis
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan Fokus kegiatan
3. PA,KATIM, KARU dan seluruh anggota tim kesehatan lain melakukan diskusi
bersama
4. Konselor mempasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, dan KATIM dalam
meningkatkan kemampuan dalam melakukan kemampuan mengatasi masalah.
C. Kriteria klien
1. Penyakit kronis
2. Penyakit dengan komplikasi
3. Penyakit akut
4. Masalah keperawatan belum teratasi
D. Tujuan
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
2. Meningkatkan validitas data klien.
3. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah
klien.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.

148

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

E. Peran
1. Katim dan perawat associate menjelaskan keadaan diagnosis medis dan data umum
penderita, menjelaskan masalah keperawatan penderita, menjelaskan intervensi yang
belum dan akan dilaksanakan, menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Katim dan konselor memberikan justifikasi dan reinforcement, menilai kebenaran dari
suatu masalah intervensi keperwatan serta tindakan yang rasional, mengarahkan dan
koreksi, mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
Tahap Pra

Katim

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian / validasi data

Tahap Pelaksanaan di
Nurse Station

Penyajian
Masalah

Apa diagnosa keperawatan ?


Apa data yang mendukung ?
Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Apa hambatan yang
ditemukan?

Gambar 3.3 : Alur ronde keperawatam


Validasi Data

Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien

Diskusi KATIM KATIM,


Konselor, KARU

Lanjutan Diskusi di Nurse


Station

Pasca Ronde

149
Kesimpulan dan Rekomendasi
Solusi Masalah

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

F. Langkah-Langkah Ronde Keperawatan


a. Persiapaan ronde keperawatan
1. Penetapan kasus, minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian informed concent pada penderita / keluarga.
b. Pelaksanaan
1. Penjelasan tentang penderita oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana kegiatan yang akan dan atau telah dilaksankaan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusi antar anggota tim kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh katim atau kepala ruangan tentang masalah penderita
serta rencana kegiatan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan akan ditetapkan.
c. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan pada penderita tersebut serta menetapkan tindakan yang
perlu dilakukan

150

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Persiapan Pelaksanaan Ronde Keperawatan


Penanggung jawab

: Dia Metasari, S.Kep.


Didik Mardiyanto, S.Kep.

Pembimbing klinik

: Puji Andayani, SKM. S.Kep,Ns.

Pembimbing akademik

: Dwi Basuki, S.Kep,Ns.


Ifa Roifah, S.Kep,Ns.

Tujuan

: Diharapkan setelah dilakukan praktek manajemen


keperawatan oleh mahasiswa STIKES Bina Seat PPNI
Mojokerto, ruang observasi mawar jingga B1 mampu
menerapkan prosedur ronde keperawatan secara optimal.

Waktu pelaksanaan

: Kamus, 29 Okteber 2009

Pengorganisasian Peran
Kepala ruangan

: Chaterina Janes, S.Kep.

Katim Pagi

: Dia Metasari, S.Kep.

Perawat pelaksana

: Didik Mardiyanto, S.Kep.


Deddy Kurniawan, S. Kep.

Katim Siang

: Eka Dian Safitri, S. Kep.

Katim Malam

: Nur Ittikafiah, S. Kep.

Rencana strategis :
1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subyek ronde keperawatan
2. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.
3. Menentukan materi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
4. Menyiapkan

petunjuk

teknis

pelaksanaan

ronde

keperawatan,

termasuk

menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan ronde keperawatan.


151

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

5. Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama kepala ruangan dan staf


keperawatan.
6. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan ronde keperawatan.
Kriteria hasil:
1. Struktur :
-

Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.

Menetapkan kasus yang akan di rondekan.

- Persiapan perlengkapan ronde keperawatan (klien yang akan dirondekan,


informed concent, menghubungi konsultan, dll).
-

Pembagian peran : Karu, Katim, PA.

2. Proses
- Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama Kepala ruangan, ketua tim, dan
perawat pelaksana.
- Penjelasan tentang klien oleh ketua tim dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan intervensi yang telah dilaksanakan tetapi belum
mampu mengatasi masalah pasien
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
- Pemberian masukan solusi tindakan yang lain yang mampu mengatasi masalah
klien tersebut.
3. Hasil
- Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah pasien
- Hasil diskusi yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dan dilaksanakan.
Perawat dapat :
-

Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.

- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada


masalah klien.
-

Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.

Meningkatkan kemampuan validitas data klien.

Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan,

Meningkatkan kemampuan justifikasi.

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.

152

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Kegiatan ronde keperawatan diikuti oleh pembimbing klinik dan akademik,


konselor (perawat dan ahli gizi), ketua tim dan Perawat pelaksana. Setelah
dilakukan validasi data ke pasien, pada tahap ronde dilanjutkan dengan diskusi
antara tim untuk membahas masalah yang terjadi pada pasien. Dan dapat
disimpulkan intervensi unutuk mengatasi masalah pasien adalah dengan
meningkatkan nutrisi pasien, dan peningkatan tehnik aseptik dan septik dalam
setiap tindakan.
1. Hambatan
Hambatan yang terjadi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai
berikut:
1.

Kurangnya penguasaan materi tentang kasus yang akan dilakukan ronde


keperawatan.

2.

pasien yang di lakukan ronde keperawatan telah direncanakan pulang dari


rumah sakit.

2. Dukungan
Kegiatan ronde keperawatan memperoleh dukungan dari kepala ruangan Mawar
Jingga B1 dan disambut baik oleh Tim kesehatan lain seperti ahli gizi.

153

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

praktIk PROFESI manajemen keperawaTAN


program studi S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
di ruang OBSERVASI MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO

No.

: 002/KEL BI-2/STIKES PPNI/2009

Hal

: Undangan

Lampiran

:-

Kepada :.
Yth. Bapak/Ibu/Saudara..........
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan praktik profesi Manajemen Keperawatan Mahasiswa
S1 Keperawatan STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO, maka dengan ini kami
mohon kehadiran Bapak/Ibu pada :

154

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Hari/tanggal

: Kamis / 29 Oktober 2009

Pukul

: 09.00 WIB

Tempat: Ruang Observasi Mawar Jingga B RSUD Sidoarjo.


Acara

: Sosialisasi Ronde Keperawatan

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Sidoarjo, 28 Oktober 2009
Ketua

Sekretaris

Amar Akbar, S.Kep


NIM : 200511003

Eka Dian Safitri, S.Kep


NIM : 200511021
Mengetahui,
Kepala Ruang Mawar Jingga B
RSUD Sidoarjo

Puji Andayani, S.KM,S.Kep.Ns


NIP : 19650422 198501 2 002
DAFTAR HADIR PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
Hari / tanggal : Kamis, 29 Oktober 2009

NO

NAMA

TANDA TANGAN

1.
2.
3.
4.
5.

155

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

STRATEGI PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN


1. PRE KONFERENS
Job Discription
Kepala ruangan
Katim

: Membuka dan fasilitator


: - Menjelaskan ronde keperawatan
- Menjelaskan data.
- Intervensi yang sudah dilakukan.
- Validasi data.

Pasien

: An. R

156

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

NURSE STATION
Kepala ruangan : Assalamualaikum, sebelum kita melakukan ronde keperawatan marilah
kita ucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan
karuniaNYA kita dapat berkumpul disini. Pada pagi hari ini akan
dilakukan ronde keperawatan pada pasien An. R dengan diagnosa
medis POST LAPARATOMI DAN COLOSTOMI. Kepada katim
dipersilahkan menjelaskan kondisi pasien.
Katim Pagi

: Assalamualaikum. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada


saya untuk menjelaskan kondisi An. R. Kondisi An. R saat ini post
op laparatomi dan colostomi, pasien mengatakan masih terasa nyeri pada
luka bekas operasi. Demikian yag dapat saya sampaikan tentang kondisi
An. R

Kepala ruangan : Terima kasih untuk katim pagi yang telah menyampaikan kondisi dari An.
R, mungkin ada yang menambahkan dari tim lain untuk validasi data.
Kalau tidak ada yang menambahkan mari kita langsung saja ke pasien.
2. KONFERENS
Kepala ruangan : Assalamualaikum... Bagaimana keadaan Romi pagi ini? Apakah masih
terasa nyeri pada luka bekas operasi nya?.
Sesuai dengan janji yang kita sepakati kemarin, bahwa hari ini akan
dilakukan ronde keperawatan. Tujuan ronde keperawatan ini adalah
menyelesaikan masalah kesehatan Romi yang belum terselesaikan.
Perkenalkan kepada katim pagi yaitu ada perawat Meta dengan perawat
pelaksana mas Didik dan Mas Dedy, katim siang yaitu perawat Dian,
katim malam ada perawat Nur, tim gizi mbak dewi.
Katim pagi

: Bapak, Ibu.. dari tim kami akan melakukan ronde keperawatan. Ronde
keperawata itu sendiri adalah menyelesaikan masalah yang dialami oleh
pasien yang belum terselesaikan saat ini. Apa yang jadi keluhan romi saat
ini?

Px danromi keluarga : Nyeri pada luka bekas operasi (wajah menyeringai kesakitan sambil
memegang luka post op). Kenapa luka bekas opersinya tidak kering-kering
ya.. mbak?.

157

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Katim pagi

: Iya Bu, masalah tersebut merupakan masalah yang muncul pada Romi.
Luaka bekas operasi pada

tidak kering- kering disebabkan terjadinya

infeksi yang ditandai dengan adanya nanah (gangguan intregitas kulit)


Pasien

: Ko bisa.. kenapa?.

Katim pagi

: Kondisi ini memang mudah terjadi pada pasien-pasien yang setelah


operasi seperti Romi ini, hal ini bisa disebabkan nutrisi atau makanan yang
masuk kurang, kurang minum, kebersihan diri dan perawatan luka,
aktivitas yang kurang. Apakah Romi mengalami hal itu?

Keluarga pasien

: Iya mbak, apakah ada makanan khusus yang harus dimakan oleh Romi?
Atau makanan pantangannya?.

Katim pagi

: Pada dasarnya tidak ada makanan pantangan untuk Romi, maka dari itu
untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dari tim gizi.

Tim gizi

:Romi boleh makan semua jenis makanan yang ada, misalnya putih telur,
daging, ikan kutuk boleh makan daging itu sangat baik untuk pencernaan
karena mengandung banyak protein. Romi tadi sudah makan apa belum,
apakah makanannya tadi dimakan sampai habis? Misalnya makanan yang
Romi makan dalam satu porsi tadi tidak habis jangan langsung dibuang
sisanya karena itu bisa dimakan lagi nanti. Kondisi Romi saat ini kan
masih sakit, maka dari itu secara langsung tidak bisa menghabiskan
makanan itu seperti orang yang sehat. Makanan tadi bisa dimakan dalam 3
kali. Romi boleh makan semua makanan tetapi untuk sementara ini Romi
tidak boleh makan-makanan yang keras karena dapat menyebabkan gas
lambung dan perut menjadi kembung. Misalnya makanan yang pedas dari
cabe, jahe, merica. Untuk sementara jangan dulu. Jika ibu memasak yang
bumbunya seperti yang saya katakan tadi sedikit saja. Kalau dari sayursayuran itu yang tidak boleh dimakan dulu adalah dari sayur sawi, tewel,
rebung, gubis karena makanan itu bisa menyebabkan gas lambung juga
perut jadi kembung dan sulit dicerna serta termasuk makanan yang kasar.
Jika dari buah-buahan yang tidak boleh dimakan dulu seperti buah nanas
dan durian karena sangat panas dan dapat meningkatkan gas lambung
sehinga tidak bagus dalam proses penyembuhan. Akan tetapi semua
makanan boleh dimakan agar proses dari penyembuhan luka juga bisa
cepat sembuh. Romi, boleh makan buah-buahan pepaya atau pisang dan
juga susu jika karena banyak mengandung vitamin. Jika ada ikan kutuk
158

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

boleh dimasak dengan cara dikukus lalu di ambil dari sari tetesan ikan
terebut dan diberi sedikit kunyit agar tidak terasa amis saat dimakan. Ikan
kutuk tersebut kalau bisa jangan sampai digoreng ibu. Saat Romi sudah
ada dirumah nanti pak jangan lupa makan makanan apa yang boleh di
makan dan makanan apa yang harus dihindari selama masa proses
penyembuhan luka Romi.
Katim pagi

: Bagaimana bapak / ibu apakah sudah jelas dengan apa yang telah
disampaikan tim gizi kami ?

Keluarga pasien

:Iya, saya sudah jelas mbak.

Katim pagi

: Mungkin ada lagi pertanyaan lain yang belum jelas karena Romi akan
pulang, selama Romi menjalani perawatan di rumah yang banyak berperan
adalah keluarga karena perawat tidak ada di rumah. Silahkan ibu, bapak
jika ada hal yang perlu didiskusikan sebelum kita mendiskusikan tentang
perawatan luka.

Keluarga pasien

: Apakah Romi boleh minum banyak mbak ?

Katim psgi

: Iya, boleh ibu. Tetapi minum air putih dan susu yang banyak dulu untuk
sementara ini. Bagaimana, apakah ada yang ditanyakan lagi?

Keluarga pasien

: Tidak ada mbak, sudah cukup jelas.

Katim pagi

: Jika tidak ada pertanyaan, apakah ibu bisa menyebutkan kembali apa
yang telah saya sampaikan tadi, bisakah ibu mengulangi makanan apa
yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan oleh Romi selama proses
penyembuhan luka.

Keluarga pasien : Semua makanan boleh dimakan dan tidak ada pantangannya kecuali
makanan yang pedas-pedas tidak boleh dulu, yang masam-masam dan
makanan yang mengandung gas yang bisa menyebabkan perut jadi
kembung misalnya sayur rebung, kubis, tewel, sawi.
Katim pagi

: selain itu juga, Tadi ada beberapa makanan yang di anjurkan, apakah ibu
bisa menyebutkannya.

Keluarga pasien : Iya, mbak tadi makanan yang dianjurkan adalah putih telur, daging, juga
ikan kutuk tetapi cara memasaknya tidak boleh digoreng dan bisa di rebus
ikannya.
Katim pagi : iya Bagus ibu, berarti ibu sudah mengerti, sementara ini tolong dihindari dulu
ya makanan yang terlalu pedas, masam dan yang mengandung gas.
Baiklah Jika tidak ada pertanyaan lagi, dari tim perawat kami

akan
159

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

melakukan rawat luka pada romi yang akan dilakukan oleh perawat Didik
dan perawat Dedy, Ibu tolong diperhatikan karena yang akan melakukan
rawat lukanya Romi saat sudah pulang nanti adalah ibu atau keluarga yang
lain. Rawat luka bisa dimulai, mas Didik dan mas Dedi kami persilahkan.
Perawat pelaksana : Terimakasih, Romi........permisi ya saya akan melakukan rawat luka
sekarang. Jika dalam pelaksanaan rawat luka ada pertanyaan, Romi, bapak
dan ibu boleh langsung bertanya pada kami. Tidak perlu menunggu rawat
luka sampai selesai.
Katim pagi

: Saya akan menjelaskan secara singkat prosedur dari rawat luka, yaitu
sebelum melakukan rawat luka perwawat harus menyiapkan peralatan
untuk rawat luka , setelah itu perawat cuci tangan dulu. Kemudian
memakai sarung tangan yang steril dan bersih, baru mulai rawat luka
begtiu pula setelah rawat luka harus cuci tangan. Silahkan mas Didik
dengan mas Dedi dilanjutkan!

Perawat pelaksana : Ibu,diperhatikan ya! Setelah semua alat siap kemudian mencuci
tangan,memakai sarung tangan dan kita mulai rawat luka diawali dengan
membuka penutup luka yang lama. Bukanya seperti ini ya bu,.. sakit
sedikit Rom, tolong ditahan ya.
Pasien

: Iya, karena saya ingin cepat sembuh dan cepat pulang untuk bertemu
dengan teman-teman dan kembali bersekolah.

Perawat primer

: Romi sabar ya, ibu untuk mencucinya seperti ini ibu, di usapkan searah
begini caranya bu.agar nanah yang ada didalam bisa keluar kita harus
menekan-nekan luka jahitannya, menekannya seperti ini ibu, karena jika
nanahnya tidak kita keluarkan maka lukanya tidak bisa segera sembuh dan
nanahnya juga akan bertambah banyak. Mungkin dari sini ada pertanyaan,
atau ada yang belum jelas, tidak apa-apa ditanyakan saja..

Keluarga pasien

: Tidak ada mas.

Perawat pelaksana : Ibu kalau sudah ditutup kasa seperti ini, langsung diplester saja.
Plesternya agak banyak, ya sekiranya tetap merekat meski dipakai aktivitas
oleh Romi.
Katim pagi

: Ibu jangan lupa untuk aktifitasnya Romi, untuk latihan gerak miring kanankiri dulu, setengah duduk, kalau bisa jangan takut untuk bergerak ataupun
duduk, semua bisa dilatih secara bertahap ya bu selanjutnya Romi juga
bisa berlatih berjalan nanti.
160

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Keluarga pasien : Iya mas, mbak, saya juga ingin Romi cepat pulih seperti sedia kala dan
sekolah kembali.
Katim malam : Iya saya doakan agar Romi bisa cepat sembuh kembali. Bagaimana apakah
ada hal yang harus didiskusikan lagi ibu ?
Mungkin ada obat atau ada hal yang belum dimengerti oleh Romi, bapak
dan ibu saat ini
Keluarga pasien

: Iya mbak, bagaimana dengan lukanya Romi sekarang. Dan perkiraan


Romi bisa pulang kapan mbak?

Katim

: Untuk lukanya saat ini sudah mulai membaik nanahnya sudah mulai
berkurang banyak, untuk kepulangan Romi, kami harus melihat kemajuan
kondisi Romi terlebih dahulu.

Keluarga pasien

: Iya mbak.........

Katim

: Sekarang bagaimana perasaan Romi, apakah Romi sudah mulai merasa


enak lukanya setelah dirawat tadi.

Pasien

: Iya mbak saya merasa sudah agak berkurang sakitnya

Katim :

Ibu, lukanya romi sekarang sudah selesai dirawat. Mungkin ada yang perlu
didiskusikan lagi? Jika tidak ada lagi, saya ucapkan terima kasih atas kerja
sama bapak dan ibu dalam menyelesaikan masalah yang dialami Romi,
semoga cepat sembuh buat Romi. Dan jangan lupa setelah tiba dirumah
nanti kontrol di rumah sakit yang terdekat dengan rumah ibu saat kontrol
jangan lupa semua foto-fotonya dibawa

Keluarga pasien : Sementara ini tidak ada mbak,saya ucapkan terima kasih juga sudah mau
membantu permasalahan kami.
Katim

: Baiklah kalau begitu saya kembalikan lagi kepada kepala ruangan, untuk
memimpin jalanya ronde keperawatan.

Karu

: Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu
didiskusikan kembali? Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah mengikuti ronde keperawatan pada An R cepat sembuh
ya Romi ya! Wassalamualaikum wr. Wb. (sambil berjabat tangan dengan
semua anggota ronde keperawatan sambil meninggalkan kamar pasien dan
akan menuju ke nurse station).

.
3. POST KONFERENS

161

Amar akbar----Just Nursing Boys not anymorehttp://www.nursing.web.id

Karu

: Kita tadi sudah bersama-sama melakukan ronde keperawatan pada An


R, saya berharap DILAKUKAN
dengan adanya ronde
keperawatan
ini masalah yang
SURAT PERSETUJUAN
RONDE
KEPERAWATAN

ada pada An R terselesaiakan dengan baik.


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Katim
: Iya bu,,,,,,dari sini kita bisa tahu kondisinya AnR.
Nama : .
Umur
Ahli
gizi : .
: Makanan AnR juga harus dengan ekstra Protein agar proses
Alamat : .
penyembuhan
luka dari
segera
membaik.
Adalah suami/istri/orang
tua/anak
pasien
:
Nama : .
Katim
: Iya,,,,,
Umur : .
Karu
: Terima kasih atas kerjasamanya dari katim, ahli gizi, dan para semua stafAlamat : .
staf yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi ronde keperawatan dari
Ruang : .
AnR semoga apa yang telah kita lakukan hari ini memberikan banyak
No. RM : .
Dengan ini menyatakan
setujubagi
untuk
dilakukan
keuntungan
kita
semua,ronde
dan keperawatan.
kita diberikan kelancaran dalam
melaksanakan tugas masing-masing. Demikian acara Ronde keperawatan
Sidoarjo, 2009
hari ini, saya akhiri sampai disini, Wassalamualaikum
wr,wb.............
Perawat yang menerangkan
Penanggung jawab

Saksi-saksi :
1.
2.

.
Tanda tangan
.
.............

162

Anda mungkin juga menyukai