(1990) tidak hanya mempertimbangkan faktor bahan peledak, sifat batuan dan diameter lubang
ledak tetapi juga memperhatikan faktor koreksi
terhadap posisi lapisan batuan, keadaan struktur geologi serta koreksi terhadap jumlah lubang ledak yang diledakkan. Faktor terpenting untuk dikoreksi menurut Konya (1990)
adalah masalah penentuan besarnya nilai burden
(B).
Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi
batuan yang akan diledakkan dan factor koreksi
bahan peledak yang digunakan serta besarnya
diameter bit, secara teoritis besarnya burden dapat ditentukan dengan persamaan yang dikemukakan oleh Anderson :
Menurut Langefors, harga burden ditentukan
berdasarkan perbandingan antar blasting ratio dan target fragmentas Kelemahan Dari Metode Tersebut Adalah 1. Tidak adanya penyesuaian antara bahan peledak yang digunakan dengan bahan peledak standart (bahan peledak yang telahdilakukan pengujian). 2. Tidak adanya penyesuaian antara kerapatan batuan yang diledakkan dengan kerapatan batuan standart