Studi Lalu Lintas - Part 3
Studi Lalu Lintas - Part 3
Perancangan geometris
Kecenderungan
pemakaian jalan raya
Tingkat Kecelakaan
Perhitungan Ekonomi
Pengelolaan lalu lintas dan
lingkungan
Pengendalian lalu lintas
Kelas
Volume
untuk
perancangan jalan dan
terminal
Perancangan Struktur
Kebisingan dan polusi
Perparkiran
IV-2
untuk setiap periode waktu dan kategori atau macam kendaraan, dapat dicatat
dengan mudah sebelum angka pencatat pada alat penghitung dikembalikan ke
angka nol lagi.
IV-3
Detektor dapat dipilih untuk berbagai jenis pengoperasian yang tergantung pada persyaratan fungsinya.
Pada umumnya ada lima macam detektor, yaitu sebagai berikut:
a) Detektor hubungan positif (positive contact detector). Roda kendaraan akan
menyebabkan dua metal bersinggungan dan terjadilah sirkuit listrik. Jenis
detektor ini sulit pemeliharaannya.
b) Detektor pneumatik (pneumatic detector). Roda kendaraan menyengkelang
(Crossing), tabung menyebabkan impul dalam tabung. Pemeliharaan relatif
mudah.
c) Detektor Hidrolik (Hydraulic detector). Sama dengan jenis pneumatik, tetapi
tabungnya diisi suatu cairan. Pemeliharaan sulit (penggantian cairan, dll)
d) Detektor magnetik (Magnetic Detector). Sebuah kumparan kawat dibenamkan (dikubur) di bawah muka jalan. Bila kendaraan lewat di atasnya, medan
magnit akan terganggu. Sangat berguna untuk instalasi tetap, namun jelas
tidak mudah bagi kepentingan survei acak.
e) Mata Foto-listrik (Photo-Electric Eyes), radar, infra merah atau sinar ultrasonik. seberkas sinar melintang jalan dan akan terputus bila kendaraan melewatinya. Sangat rumit dan karenanya sulit pemeliharaaannya serta menuntut
pekerja yang terlatih, sangat mahal.
Volume lalu lintas dalam satu arah untuk setiap bagian rute dan untuk setiap
kelas kendaraan didapat dengan Rumus 4.1. Waktu perjalanan rata-rata dalam
menit untuk kelas kendaraan tertentu dalam arus lalu lintas dihitung dengan
Rumus 4.2.
x y
ta tw
t t w
y
q
Rumus 4.1
Rumus 4.2
dengan:
q = Jumlah kendaraan (kelas tertentu) per menit dalam arah arus yang
ditentukan.
x = Jumlah kendaraan (kelas yang sama) yang dijumpai bergerak
melawan arus lalu lintas.
Studi Lalu Lintas
IV-4
Klasifikasi
Meliputi
Kombinasi sepeda Motor, mobil;
kendaraan barang ringan (berat
Mobil Penumpang
kurang dari 15 Ton atau 30 cwt, tanpa
muatan)
Kendaraan pengangkut barang (berat
Truk
lebih dari 15 Ton atau 30 cwt, tanpa
muatan)
Semua kendaraan umum pengangkut
Bus
penumpang.
Pada kota yang besar seperti di Belanda, sepeda motor dan sepeda
begitu banyak di jalan raya sehingga perhitungan volume akan kehilangan nilai
penting bila tidak memperhitungkan kedua jenis kendaraan tersebut. Suatu
klasifikasi terbatas, yang banyak dipakai pada berbagai jalan di inggris, terlihat
pada Tabel 4.3
IV-5
30 x 0,5
= 15
345 x 1,0 = 345
25 x 3,0
= 375
735 smp/jam
IV-6
arus jam maksimum cenderung mendekati saat paling ramai pada bulan
tersebut. Akan tetapi faktor cuaca, keramaian sementara, lokasi dan sebagainya
mempengaruhi nilai ini, dan walaupun berguna pada keadaan tertentu dan nilai
ini tidak sama persis dengan yang sering diperlukan.
Praktik yang umum dilakukan di Amerika adalah memilih salah satu dari
jam-jam ramai dalam satu tahun, sering kali jam dengan volume peringkat ke 30
tertinggi, dan memakai volume pada jam ini, setelah di peringkat ke 30 adalah
arus yang paling ramai yang hanya dikalahkan 29 jam tertinggi dalam satu
tahun. Bila perluasan ke masa depan telah dilakukan dengan benar, misalnya
untuk perode perancangan 20 tahun, maka arus besar selama 29 jam akan
terjadi dalam tahun akhir periode tersebut.
Memilih jam paling ramai pada kurva A untuk perancangan memerlukan
jalan dengan 4 jalur, sedangkan pada nilai ekstrim lain dengan memakai jam
tertinggi ke 80 dan menerima kemungkinan terjadi kemacetan jalan selama 79
jam dalam satu tahun, maka hanya 2 jalur yang diperlukan.
IV-7
Kecenderungan Volume
Kurva atas pada Gambar 4.1 menunjukkan pertambahan perjalanan
setiap tahun di Inggris, yang hampir 2 kali sejak tahun 1961. Akan tetapi laju ini
tidak seragam, yaitu pada area-area dalam kota terlihat kecenderungan yang
meningkat tetapi dengan tingkat pertumbuhan yang makin lama makin berkurang. Di sana, laju pertambahan yang rendah sebagian besar ditimbulkan oleh
jalan-jalan yang kurang memadai tetapi di tempat lain hal tersebut ditimbulkan
IV-8
oleh laju perkembangan ekonomi yang lebih lambat pada suatu area dibandingkan dengan yang terjadi pada Negara Inggris secara keseluruhan. Apa pun
penyebabnya, ahli teknik jalan raya perlu menentukan tren lalu lintas untuk area
tertentu dan untuk itu perlu dilakukan sampel lokasi-lokasi yang dapat mewakili
keadaan keseluruhan untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
IV-9
Forecasts of Vehicles and Traffic in Great Britain (ramalan kendaraan dan lalu
lintas di Inggris). Hal ini mendorong departemen lingkungan mengedarkan memorandum teknik H3/75, berjudul forecast of Vehicles and Traffic for National
Use (ramalan kendaraan dan lalu lintas untuk pemakaian ditingkat nasional).
Metode peramalan ini didasarkan pada:
a) Asumsi bahwa pertambahan dalam pemilikan mobil per orang mengikuti
model logistik untuk pemilikan mobil sebagai fungsi dari waktu.
b) Pertumbuhan populasi yang diramalkan secara terpisah.
c) Asumsi bahwa kilo meter tahunan rata-rata perkendaraan tetap konstan.
yn
ys yo
yo ( ys yo)e
dan
ys xn
( ys yo)
Rumus 4.3
Rumus 4.4
dengan:
yn
yo
ys
IV-10
Tabel 4.5: Kecenderungan jumlah kilometer yang ditempuh, menurut macam kendaraan,
di inggris
Kelas Kendaraan
Sepeda Motor
Mobil dan taksi
Bus
Kendaraan barang
Semua Kendaraan
1951
6.800
11.700
49.100
19.600
13.400
1961
5.400
12.600
50.200
20.700
12.900
1971
3.700
14.200
45.300
23.600
14.700
Sumber: TRRL Report LR 543, forecasts of vehicles and traffic in Great Britain, oleh
A.H. Tolpule.
Memorandum teknis ini mengurangi perkiraan ketidakpastian menjadi 3
kategori, yaitu:
a) Peramalan tinggi yang timbul dari pertumbuhan ekonomi yang cepat dan
harga bahan bakar yang stabil,
b) Peramalan rendah dengan pertumbuhan pendapatan nasional rendah dan
pertambahan besar pada harga bahan bakar, dan
c) Estimasi yang lebih disukai atau yang paling mungkin.
Pemakaian kurva logistic versi yang telah diubah di atas untuk memperoleh kaitan dalam waktu t melingkupi pendapatan per orang i (pada harga tetap)
dan biaya perawatan kendaraan p, maka y = f (t, i, p) dan untuk nilai i dan p yang
tetap; dan s = 0,45 bentuk persamaan logistic menjadi dy/dt = ky (s-y), dengan k
tidak bebas (independent) terhadap t dan s dan bervariasi terhadap perubahan
pendapatan dan harga. Kurva logistic semula yang dipakai di atas berbentuk
dy/dt = ay (s-y), dengan a adalah suatu konstanta. Batas kurun tinggi sampai
rendah yang baru menunjukkan bahwa pada tahun 2000 akan terdapat sekitar
25-23 juta mobil, dengan arus lalu lintas bertambah sebesar 90% dan 70%
dibanding tahun 1973. Dalam survei ketiap macam keluarga di Birmingham,
pemilik mobil per orang pada tahun 1972 berkisar dari 0,073 (pada area dalam
kota yang berpenduduk padat) sampai 0,45 (pada perumahan penduduk yang
berpendapatan tinggi). Area-area pedesaan di Warwickshire, yang disurvei pada
tahun 1974, menunjukkan kurang ada perbedaan di antara desa-desa dibanding
diantara area-area perkotaan. Pemilikan mobil per orang terendah 0,31 dan
tertinggi 0,45, dan rata-rata keseluruhan 0,38. Dari survei ini terlihat bahwa
pemilikan mobil tingkat rendah berubah dengan sangat lambat sedangkan pemili-
IV-11
kan banyak mobil pada area berpendapatan tinggi meningkat dengan cepat.
Jumlah keluarga tanpa mobil di Birmingham berkisar antara 78,6% sampai 2,4%,
sedangkan pada area-area pedesaan di Warwickshire jumlah keluarga tanpa
mobil antara mobil 38,9% sampai 21,8%.
Angkutan Barang
Di negara-negara maju, terdapat kaitan yang kuat antara pendapatan per
orang dan gerakan angkutan barang oleh semua moda angkutan. Jumlah barang
yang diangkut melewati suatu jalan dipengaruhi oleh distribusi penduduk, rasio
(perbandingan) kegiatan industri dengan pertanian, rasio impor ekspor dan lokasi
pelabuhan, serta jaringan jalan relatif dan biaya moda-moda yang saling bersaing. Suatu persamaan regresi untuk Negara-negara di Eropa barat untuk
semua moda angkutan dan transportasi jalan ditampilkan pada Rumus 4.5 dan
Rumus 4.6.
Rumus 4.5
Rumus 4.6
Dengan ya adalah komoditi dalam ton-km per orang dengan semua moda
angkutan, dan yr dengan moda angkutan darat; xa dan xr adalah pendapatan per
orang (dalam dolar AS). Metode-metode yang lebih teliti memakai stratifikasi
(pengurutan tingkat) komoditi membentuk kelompok-kelompok klasifikasi yang
mencangkup proporsi-proporsi lalu lintas yang dilalui oleh jenis angkutan, pertumbuhan dan indeks kontraksi menurut sektor pasar, perubahan perdagangan
internal/eksternal dan distribusi populasi. Nilai-nilai total ini kemudian menghasilkan ton-km total menurut moda angkutan, pada tahun yang diramalkan.
IV-12
jam puncak rata-rata lebih informatif. Volume-volume ini dapat dipisahkan berdasar arah lalu lintas dan macam kendaraan dan dapat juga menunjukkan
gerakan pejalan kaki.
Volume pada persimpangan jalan yang jumlah kendaraan berbelok sangat
penting, disajikan dalam cara yang sama dan lebar alur menunjukkan volume,
atau dapat dinyatakan oleh garis-garis biasa dengan bilangan-bilangan yang
menunjukkan jumlah atau persentase kendaraan yang melakukan berbagai
gerakan. Gambar 4.2 memperlihatkan contoh sebagai berikut.
IV-13
b) Kecepatan bergerak (running speed) adalah kecepatan kendaraan ratarata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan didapat dengan
membagi panjang jalur dibagi dengan lama waktu kendaraan bergerak
menempuh jalur tersebut. waktu henti tidak diperhitungkan.
c) Kecepatan perjalanan (journey speed) adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua tempat, dan merupakan
jarak antara dua tempat dibagi dengan lama waktu bagi kendaraan untuk
menyelesaikan perjalanan antara dua tempat tersebut, dengan lama
waktu ini mencakup setiap waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan (tundaan) lalu lintas. waktu henti diperhitungkan.
IV-14
Jarak enoskope
Kecepatan
sampai 40 km/jam
40-65 km/jam
lebih dari 65 km/jam
25 m
50 m
100 m
90/t km/jam
180/t km/jam
360/t km/jam
sampai 25 mil/jam
25-40 mil/jam
lebih dari 40 mil/jam
88 ft
176 ft
352 ft
60/t mil/jam
120/t mil/jam
240/t mil/jam
Cara pengukuran kecepatan sesaat yang lebih tepat dan lebih populer
adalah dengan alat elektronik. Alat pengukur Venner, menggunakan 2 detektor
tabung pneumatik melintang jalan dan alat transistor pengukur waktu yang
mencatat waktu antara pulsa pada tabung pertama dan kedua. Pada alat pengukur venner, tabung pneumatik diletakkan pada permukaan jalan pada jarak
tertentu (2 meter). Kecepatan akan segera dapat diketahui dari meteran dengan
mencocokan pada tabel yang disertakan pabrik.
Cara paling mutakhir dan tepat adalah dengan radar. Sebuah kotak hitam
diletakkan di pinggir jalan dan sinar radar halus dipancarkan dan akan dipantulkan kembali ke kotak oleh kendaraan yang akan diukur kecepatannya. Dari sinar
ini meteran langsung menunjukkan kecepatan.
Terakhir dengan menggunakan constant time exposures, kendaraan yang
melintas sepanjang jarak tertentu dapat diketahui, waktunya dapat diukur secara
tepat, dan dari padanya dapat dijabarkan kecepatannya. Cara ini, bagi penggunaan non polisi (misalnya riset), mengandung keuntungan karena tidak bias.
Karakteristik Kecepatan
Pengukuran kecepatan setempat menunjukkan distribusi yang luas, dan
banyak pertimbangan yang saling berinteraksi dalam menentukan kecepatan
tertentu yang dipilih oleh pengemudi. Pertimbangan tersebut meliputi hal-hal
yang ada pada pengemudi itu sendiri (misalnya sifat psikologis dan fisiologis),
keadaan-keadaan yang bertalian dengan lingkungan umum dan sebagainya.
Elemen-elemen utama dari lingkungan yang langsung dialami pengemudi
adalah jenis kendaraan, pembagian jalan, permukaan dan jenis jalan, cuaca,
IV-15
batas kecepatan dan volume lalu lintas. Hal-hal yang berkaitan dengan beberapa
keadaan ini ditampilkan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Mean kecepatan perjalanan (journey speed) pada jalan utama pedesaan
(geometri yang ko nsisten, bagian-bagian yang sama tingkatanya sepanjang 1.5 sampai 8
km)
Kategori rute
Jalan bebas hambatan
Jalan bebas hambatan
(hujan lebat)
Jalan Arteri (jalan masuk
dibatasi)
Jalan arteri
Jalan Kelas 1
Jalan Kelas 1
Jalan Kelas 1 (Sempit)
Jalan kelas (sempit dan
menanjak 8%)
Tata Letak
Type kendaraan (kecepatan km/jam)
Juml.
Jalan
Mobil Van Truk Bis* Spd. Mtr* Semua Observasi
2-1 ganda 94.1 83.3 72.6 85.4
69.2
87.3
980
2-1 ganda
78.7
78.1
75.3
215
2-1 ganda
85.0
71.8 68.6
84.5
79.8
250
2-1 ganda
3-1, dua
arah
2-1, dua
arah
2-1, dua
arah
2-1, dua
arah
78.4
68.4
75.5
525
69.6
59.3
66.9
540
69.8
64.0
67.2
425
64.6
67.4
63.0
680
40.1
38.9 34.6
36.4
39.7
225
Penelitian oleh IRRL menunjukkan bahwa antara 1970 dan 1973 mean
kecepatan perjalanan (journey speed) mobil pada jalan bebas hambatan
meningkat sekitar 4,5 km/jam, sama dengan penelitian sebelumnya, tetapi
terdapat pengurangan dalam simpangan baku yang ditimbulkan oleh pengurangan jumlah mobil yang berjalan dengan kecepatan sangat tinggi yang merupakan konsekuensi dari kenaikan 38% dalam arus lalu lintas. Untuk semua
bagian yang diteliti, distribusi tahunan 1970 dan 1973 mempunyai rata-rata 102
km/jam dan 107 km/jam sedang proporsi kendaraan yang bergerak dengan
kecepatan lebih besar dari 113 km/jam dan 129 km/jam dalam kedua periode
tersebut, adalah masing-masing, 27%, 7%, 36%, 9%.
Tundaan
Tundaan (delay) adalah sederhana untuk didefinisikan dan diukur. Tundaan ini ditimbulkan oleh kelambatan atau macetnya kendaraan pada simpang
jalan yang terlalu ramai dengan kendaraan, lebar jalan yang kurang, parkir
mobil-mobil di jalan sempit, dan sebagainya. Akibatnya adalah pengurangan
IV-16
tidak berhenti
56
37
Jumlah 93
Kendaraan menunggu
Menit/Detik
15
30
45
0
1
2
3
4
Jumlah
0
4
9
1
5
19
2
0
16
4
0
22
7
0
14
9
0
30
9
3
6
13
2
33
104
1.560
27,8 det ik
56
IV-17
IV-18