DAFTAR ISI..................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................2
1. Latar Belakang...................................................................................2
2. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
1. Tata Surya (Solar System)..................................................................3
2. Hukum Kepler.....................................................................................5
2.1. Hukum Kepler 1............................................................................6
2.2. Hukum Kepler 2..........................................................................10
3. Pendekatan Metode Euler................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................13
1. Kesimpulan.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Karena massa total planet dan satelit jauh lebih kecil dari
massa Matahari, maka pengaruh antar planet dapat diabaikan untuk
kalkulasi orbit yang tidak terlalu teliti. Aproksimasi yang dilakukan
mengacu pada two-body problem, dengan mengambil batasan
massa salah satu objek itu dapat diabaikan terhadap masa Matahari.
Dalam
perkembangan
ilmu
Astronomi
dikenal
nama
model
"deferent
1
and
epicycle"
yang
melukiskan
saat
melakukan
peredarannya
mengelilingi
bumi
pada
lingkaran yang lebih besar (deferent). Titik pusat epicycle itu terletak
pada diferent.
Diawali oleh para pendahulunya, Copernicus (1473-1543),
membuat
pandangan
pembaruan
yang
dengan
menyatakan
pandangan
bahwa
heliosentris,
matahari
sebagai
yaitu
pusat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tata Surya (Solar System)
Bumi merupakan sebuah planet yang senantiasa mengitari
bintang pusatnya, yaitu Matahari. Selain Bumi, masih banyak bendabenda langit lainnya yang berputar dalam pengaruh
sebagai
Matahari
Gambar 2.1. Matahari, planet, dan planet kerdil (dwarf planet) yang
menjadi anggota tata surya. Besar diameter dihitung
relatif terhadap diamater Matahari sedangkan jarak tidak
diskalakan.
IAU secara umum mengelompokkan benda angkasa yang
mengeliligi Matahari menjadi tiga yaitu:
a. Planet
Sebuah benda langit dikatakan planet jika memenuhi kriteria
sebagai berikut:
mengorbit Matahari
b. Planet-Kerdil
Sebuah benda langit dikatakan sebagai planet-kerdil jika:
mengorbit Matahari
memahami
hukum
Kepler,
perlu
terlebih
dahulu
2.1.
Hukum Kepler 1
lingkaran
merupakan
bangun
matematis
yang
menjelaskannya
dengan
menganggap
setiap
planet
penggunaan
episiklus
menyebabkan
kompleksitas
waktu.
Sebaliknya,
jika
konsep
episiklus
disingkirkan
dan
memiliki
eksentrisitas
9
atau
lebih
besar,
yang
bahwa
hukum
Kepler
bisa
diturunkan
secara
10
Perihelion
merupakan
titik
terdekat
dengan
matahari,
(1)
2.2.
Hukum Kepler 2
Hukum Kepler 2 berbunyi:
11
planet
yang
berbeda-beda
pada
saat
mengelilingi
Aphelion
Aphelion adalah titik terdekat orbit sebuah planet dengan
matahari. Pada saat itu, kecepatan orbit planet lebih cepat karena
gaya yang dihasilkan lebih besar.
d. Perihelon
Perihelon adalah titik terjauh orbit sebuah planet dengan
matahari. Pada saat itu, kecepatan orbit planet lebih lambat karena
gaya yang dihasilkan lebih kecil. (Berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak)
12
Pada
selang
waktu
yang
sangat
kecil,
garis
yang
dA
dt
sedangkan
d
dt
kecil.
yang
ditimbulkan
oleh
dua
buah
benda
didefinsikan
me adalah massa
13
(3)
dimana
FG , x dan
kembali sebagai:
(4)
Dari persamaan (4) kita peroleh persamaan diferensial orde
pertama sebagai berikut:
(5)
Selanjutnya kita akan mengubah persamaan gerak (5) ke
dalam persamaan beda yang siap untuk dilakukan komputasi. Jadi
dari (5) didapatkan:
(6)
14
15
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a
Dari persamaan gaya gravitasi universal dijelaskan bahwa: gaya tarik menarik antara
dua titik massa, m1 dan m2 berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antaranya, dan
tanda minus berarti bahwa makin besar jarak kedua titik massa, makin kecil pula gaya
gravitasinya, sebaliknya makin kecil jarak ke dua titik massa, makin besar pula gaya
gravitasinya dan arah gaya gravitasi terdapat pada sepanjang garis hubung antara m 1
dan m2. Hal ini sesuai dengan Hukum Kepler II.
e.
f. Pendekatan Euler dapat menjadi dasar bagi penyelesaian orbit beberapa planet.
16
DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, A Gunawan. 2009. Menjelajah Tata Surya. Yogyakarta:
Kanisius.
Maulana, Mochamad Erewin dan Yamin W Ono. Modul Tata Surya.
PPPPTK IPA
Supardi dan R. Yosi Apriansari. 2010. Simulasi Gerak Planet dalam
Tatasurya
(Penelitian
Kelompok
FMIPA).
Yogyakarta:
17