BLOK 5
MUSKULOSKELETAL -1
DISUSUN OLEH :
GILANG BHASKARA
NIM : 10-2008-095
KELOMPOK B8
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
TAHUN 2008
KATA PENGANTAR
Setiap harinya manusia bergerak, manusia tidak dapat bergerak jika dalam 2 kondisi :
lumpuh atau meninggal. Pergerakan dipengaruhi oleh 3 faktor penting : Tulang, otot, dan sistem
saraf pusat sebagai pusat koordinasi semua gerakan kita tersebut.
Pernahkah anda bertanya-taya, mengapa otot dapat membesar seperti layaknya para
binaragawan yang berlatih angkat beban ? Apakah saya dapat menjadi seperti itu juga ?
Jawabannya tentu saja bisa asal mau berlatih dan memiliki pengetahuan cukup tentang tulang dan
otot atau dalam bahasa kerennya Muskuloskeletal.
Dalam makalah ini penulis mencantumkan hal-hal mengenai kerja otot seperti kontraksi
otot, mekanisme perbesaran otot atau hipertrofi, peran gizi dalam perbesaran otot, dan tinjauan
anatomis dari otot yang membesar pada bagian tubuh tertentu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat membantu bagi yang ingin memperbesar otot nya.
Tetapi ingat tiada hasil tanpa usaha. Selamat membaca !
DAFTAR ISI
2
01. Skenario...................................................................................................................................4
02. STEP 1 IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TAK DIKETAHUI...........................................4
03. STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH4
04. STEP 3 ANALISA MASALAH.....4
05. STEP 4 HIPOTESIS4
06. STEP 5 SASARAN PEMBELAJARAN................................................................................5
07. STEP 6 HASIL BELAJAR MANDIRI ..5
08. Karakteristik Otot....................................................................................................................5
09. Fungsi Otot..5
10. Sifat Kerja Otot5
11. Otot Lurik dan Bagiannya........................................................................................................6
12. Mekanisme Kontraksi Otot......................................................................................................8
13. Hipertrofi dan Olahraga............................................................................................................9
14. Pengaruh Makanan terhadap Otot..........................................................................................10
15. Anatomi Otot yang Bekerja saat Angkat Barbel dan Sit Up..................................................11
16. Lampiran.................................................................................................................................14
17. Daftar Pustaka.........................................................................................................................21
SKENARIO
Toto berusia 25 tahun dengan TB 165 cm dan BB 65 kg. Sejak satu tahun terakhir ia aktif berolah
raga dengan mengangkat barbel dan melakukan sit up sehingga otot lengan tampak membesar
dan badannya tempak atletis.
Karakteristik otot
Sifat otot
Elastisitas
OTOT
Mekanisme
Pembesaran otot
Faktor yang
mempengaruhi
pembesaran otot
Olahraga
Makanan /
Gizi
STEP 4 HIPOTESIS
Kontraksi otot yang dilatih dapat menyebabkan pembesaran otot
2. Fungsi Otot
a. Alat gerak, yaitu otot mempunyai fungsi mendorong dan menarik. Tanpa adanya otot,
maka anggota tubuh kita tak dapat digerakkan. Ibarat mesin tanpa bahan bakar. Oleh
karena itu otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan tulang sebagai alat gerak pasif.
b. Mempertahankan postur, yaitu otot berfungsi sebagai penopang tubuh
c. Menghasilkan panas, yaitu otot berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh dengan
menghasilkan panas, antara lain dengan cara pembakaran zat makanan dengan bantuan
oksigen untuk menghasilkan ATP. Lebih detailnya dapat dilihat pada
1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak jari tangan
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan
menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan
menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
B. Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres
dan pronator kuadratus.
A. Miofibril
Otot lurik tersusun atas serabut-serabut otot atau miofibril yang berinti banyak.
Miofibril ini berkumpul membentuk kumpulan serabut, kemudian kumpulan serabut membentuk
otot.
Setiap miofibril memiliki filamen aktin dan miosin. Filamen aktin dan miosin bertautan sehingga
menyebabkan miofibril memiliki pita terang dan gelap. Pita terang mengandung filamen aktin
6
dan disebut pita I karena bersifat isotropik terhadap cahaya. Pita gelap mengandung filamen
miosin dan disebut pita A karena bersifat anisotropik terhadap cahaya. Lempeng Z adalah ujungujung tempat melekatnya aktin. Bagian miofibril yang terletak di antara 2 lempeng Z yang
berurutan disebut sarkomer.
B. Sarkoplasma
Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks yang disebut sarkoplasma.
C. Retikulum Sarkoplasmik
Di dalam sarkoplasma juga terdapat banyak retikulum endoplasma, yang di dalam serat otot
disebut retikulum sarkoplasmik.Retikulum Sarkoplasmik menyimpan ion kalsium yang berguna
untuk kontraksi otot. Semakin cepat kontraksi suatu otot, maka ia mempunyai banyak sekali
retikulum sarkoplasmik, menunjukkan struktur ini penting untuk menimbulkan kontraksi.
2. Pada setiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin dalam jumlah
sedikit
3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serat otot untuk membuka banyak
saluran bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran sel otot
4. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk mengalir ke
bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini akan menimbulkan
potensial aksi dalam serat otot
5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serat otot dengan cara yang sama seperti
potensial aksi berjalan di sepanjang membran saraf
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi
membran serat otot, dan juga berjalan secara dalam di
dalam serat otot, pada tempat di mana potensial aksi
menyebabkan retikulum sarkoplasmik melepaskan
sejumlah besar ion kalsium, yang telah disimpan dalam
retikulum, ke dalam miofibril.
7. Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik
antara filamen aktin dan miosin, yang
menyebabkannya bergerak bersama-sama, dan
menghasilkan proses kontraksi
8. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma,
temapat ion-ion ini disimpan sebagai potensial aksi otot yang baru datang lagi ; pengeluaran ion
kalsium dari miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.
Ada beberapa proses yang spesifik dalam mekanisme kontraksi otot ini, di antaranya adalah
penghambatan filamen aktin oleh komponen troponin-tropomiosin, pengaktifan ion kalsium, dan
ATP sebagai sumber energi kontraksi.
untuk glikolisis yang memungkinkan terjadinya penyediaan energi yang cepat selama kontraksi
otot yang kuat dan singkat.
Peningkatan pembentukan protein yang dipengaruhi oleh testosteron diduga sebagai
faktor yang mempengaruhi hipertrofi
dalam program latihan.Meskipun protein merupakan zat pembangun tubuh, zat padat tubuh
adalah protein, sebagai dasar pembentuk otot (actin, myosin, collagen dan keratin), sesesorang
yang ingin membentuk atau membesarkan ototnya seperti binaragawan tidaklah memerlukan
konsumsi protein yang berlebihan seperti yang ditawarkan oleh iklan-iklan sebab kelebihan
protein justru merugikan. Pembentukan massa otot (hipertropi) dan kekuatannya ditentukan oleh
latihan yang terprogram dengan baik dan ditunjang oleh makanan yang sehat berimbang.
Pemakaian suplemen protein pada atlet dipercaya dapat meningkatkan ukuran otot sehingga
kekuatan otot akan bertambah dan dapat mengurangi lemak tubuh. Penggunaan ekstraprotein
dapat berupa menambah konsumsi bahan makanan sumber protein terutama protein hewani
melebihi kebutuhan normal yang dianjurkan atau menggunakan jenis asam amino tertentu dalam
bentuk tepung.
b. Mm. Extensor :
- M.Triceps Brachii : Terdiri dari caput medial ( di antara lateral dan longus ), caput lateral, dan
caput longus. M. Triceps Brachii merupakan ekstensor kuat dari sendi siku ( articulatio cubiti ).
M. Flexor Carpi Radialis : Terletak di dekat os. Radial. Fungsi sebagai flexio dan
abductio tangan pada articulatio radiocalpris.
M. Flexor Carpi Ulnaris : Terdiri dari caput humerale dan caput ulnare. Fungsi sebagai
flexio dan adductio tangan pada articulatio radiocalparis
M. Palmaris Longus : Fungsi sebagai flexio tangan pada articulatio radiocalparis.
Lapisan II :
- M. Flexor Digitorum Sublimis : Terdiri dari caput humerale, ulnare, dan radiale.
Fungsi sebagai flexio phalanges media jari-jari dan juga membentuk flexio phalanges
proximal dan tangan.
Lapisan III :
- M. Flexor Digitorum Profundus : Berfungsi sebagai flexio phalanges distalis jari-jari
dan membantu flexio phalanges medial dan proximal. Juga membantu flexio regio
carpalis
- M. Flexor Pollicis Longus : Berfungsi sebagai flexio phalanges distalis pollex
Lapisan IV :
- M. Pronator Quadratus : Fungsi sebagai pronatio lengan bawah pada articulatio
radioulnaris proximalis dan distalis
b. Mm Extensor
Terdiri dari :
b.1 Radial Lapisan dangkal :
- M. Brachioradialis : Otot ini melakukan flexio lengan bawah pada articulatio cubiti ;
juga membantu rotatio lengan bawah ke posisi semipronatio atau mengembalikan
lengan bawah ke posisi semipronatio dari posisi pronatio penuh.
- M. Extensor Carpi Radialis Longus : Fungsi sebagai extentio dan abductio tangan
pada articulatio radiocalparis
- M. Extensor Carpi Radialis Brevis : Fungsi sebagai extensio dan abductio tangan pada
articulatio radiocalparis
b.2 Radial Lapisan dalam :
- M. Supinator : Fungsi untuk membantu supinatio lengan bawah pada articulatio
radioulnaris proximal dan distal. ( Supinator utama adalah M. Biceps Brachii )
b.3 Dorsal Lapisan Dangkal :
- M. Onconeus : Fungsi sebagai extentio articulatio cubiti
- M. Extensor Carpi Ulnaris : Sebagai extentio dan adductio tangan pada articulatio
radiocalparis
- M. Extensor Digitorum Communis : Sebagai extentio jari-jari dan tangan
- M. Extensor Digiti Minimi : Extentio articulatio metacarpophalangea digitus minimus
b.4 Dorsal Lapisan Dalam :
1
9. Lampiran
9.1 Bagaimana Otot Mengatur Metabolisme Tubuh ?
9.1.1 Cara otot mengatur metabolisme tubuh
beberapa saat setelah dikonsumsi. Tetapi jangan berlebihan karena efeknya tidak menguntungkan.
Maksimal dua cangkir kopi tanpa gula sehari.
6. Suplemen
Umumnya, ada dua macam suplemen jenis ini, yaitu yang mengandung herbal yang memiliki
sifat peningkat metabolisme dan yang mengandung CLA atau Conjugated Linoleic Acid yang
sesungguhnya bertujuan meningkatkan pembentukan otot. Karena otot memerlukan kalori lebih
banyak, maka metabolisme pun meningkat. Tetapi, untuk menurunkan berat badan, suplemen
hanyalah bersifat membantu. Anda tetap harus menjaga asupan makanan dan berolahraga.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition justru tidak melihat
efek signifikan pemakaian suplemen CLA terhadap penurunan berat badan dan pembakaran
lemak.
9.2.2 Menjaga Metabolisme Tubuh
Selasa, 13-November-2007 16:27:08
Oleh : Rahmi
Bila Anda pernah mendengar tentang metabolisme tubuh manusia akan menurun seiring dengan
bertambahnya usia, sebuah riset yang diadakan akhir-akhir ini membuktikan kebenaran dari
pernyataan tersebut. Tapi, penurunannya tidak sedrastis atau sebesar yang diperkirakan.
Pada umumnya, metabolisme tubuh manusia akan mengalami penurunan sekitar 2 hingga 5
persen per dekade. Untuk mengatasi penurunan tersebut, ada kiat-kiat untuk mensiasatinya, yaitu
olahraga secara teratur dan mengatur pola makan.
A. Olahraga
Olahraga adalah kunci utama yang memberi keuntungan-keuntungan secara cepat dan bertahan
lama. Berikut kiatnya:
1. Lakukan aerobik secara teratur, 4 atau 5 kali seminggu. Olahraga aerobik, lari, jalan cepat,
renang dan bersepeda, terbukti mampu membakar banyak kalori dan meningkatkan metabolisme
tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa aktifitas aerobik mampu menjaga metabolisme,
karena terus bergerak dalam jangka waktu. Begitu juga dengan olahraga lainnya.
2. Latihan otot. Mengangkat beban dan/atau aktifitas-aktifitas penguatan lain, seperti push-up dan
sit-up yang dilakukan secara teratur 2 atau 3 kali seminggu, akan membangunkan dan
meningakatkan metabolisme yang berhenti. Aktifitas ini membangunkan jaringan otot dan
membakar kalori lebih banyak. Dengan melatih otot, Anda membakar lebih banyak kalori meski
dilakukan dalam keadaan duduk atau diam.
1
B. Pola Makan
Agar metabolisme tubuh tetap terjaga, ikuti 3 tips berikut ini:
1. Kebutuhan tubuh minimal 1000 kalori: Metabolisme dan
pergerakan tubuh Anda tergantung dari apa yang Anda makan. Tak
heran bila sedang berpuasa atau menjalankan diet ketat di bawah 1000
kalori, metabolisme akan menurun sebagai respon untuk menghemat
energi.
2. Bagi porsi makan menjadi 4-5 kali sehari. Saat tubuh kita bekerja keras mencerna dan
menyerap zat-zat makanan, metabolisme akan terus bergerak. Ini disebut dengan Thermic Effect
of Food atau Efek Thermic Makanan. Ambil keuntungan ini dengan menjadualkan makanan
setiap 4-5 jam.
3. Jangan lupakan Protein. Makanan apa pun akan menciptakan Thermic Effect dan mendorong
metabolisme tubuh bekerja setelah mengkonsumsinya. Protein terbukti mendorong metabolisme
jauh lebih besar dari karbohidrat dan lemak. Konsumsi protein dalam jumlah yang cukup, akan
menjaga dan menambah berat otot tubuh. Semakin berat massa otot, semakin besar metabolisme
Anda. Sumber protein terbaik, ada di ikan, ayam, yogurt rendah lemak, tahu, dan kacangkacangan. (Anto/berbagai sumber)
Perubahan-perubahan adaptif yang terjadi di otot rangka secara bertahap berbalik ke keadaan
semula dalam periode beberaa bulan apabila program latihan teratur yang menimbulkan
perubahan itu dihentikan.
9.3 Atrofi
Pada ekstrem yang lain, jika suatu otot tidak digunakan, kandungan aktin dan miosinnya akan
berkurang, serat-seratnya menjadi lebih kecil, dan dengan demikian otot tersebut berkurang
massanya (atrofi) dan menjadi lebih lemah.
Atrofi dapat terjadi melalui dua cara; Disuse atrophy dan Atrofi denervasi.
a. Disuse atrophy
Terjadi jika suatu otot tidak digunakan dalam jangka waktu lama walaupun persarafannya utuh,
seperti ketika seseorang harus menggunakan gips atau berbaring untuk jangka waktu lama.
b. Atrofi denervasi
Terjadi setelah pasokan saraf ke suatu otot terputus. Apabila otot dirangsang secara listrik sampai
persarafan dapat dipulihkan, seperti pada regenerasi saraf perifer yang terputus, atrofi dapat
dihilangkan tetapi tidak dapat dicegah seluruhnya. Aktifitas kontraktil itu sendiri jelas berperan
penting dalam mencegah atrofi; namun, faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami yang
dikeluarkan dari ujung-ujung saraf aktif, yang mungkin terkemas bersama dengan vesikel
asetilkolin, tampaknya berperan penting dalam integritas dan pertumbuhan jaringan otot.
Apabila suatu otot mengalami kerusakan, dapat terjadi perbaikan secara terbatas, walaupun selsel otot tidak dapat membelah diri secara mitosis untuk menggantikan sel-sel yang hilang. Di
dekat permukaan otot terdapat populasi kecil sel-sel yang tidak berdiferensiasi (seperti yang
dijumpai pada masa perkembangan mudigah), yaitu mioblas. Sewaktu sebuah serat otot rusak,
sekelompok mioblas melakukan fusi untuk mengganti otot tersebut dengan membentuk sebuah
sel besar berinti banyak yang segera mulai mensintesis dan menyusun perangkat intrasel khas
untuk otot. Pada cedera luas, mekanisme yang terbatas ini tidak cukup untuk mengganti semua
serat yang hilang, lalu serat-serat yang tersisa sering mengalami hipertrofi sebagai
kompensasinya.
Kram adalah kontraksi tiba-tiba, singkat, yang sakit sekali pada otot atau kelompok otot.
(http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3117 )
Kram otot merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi
secara mendadak dan singkat, yang biasanya menimbulkan nyeri. Otot yang mengalami kram
sulit untuk menjadi rileks kembali. Bisa dalam hitungan menit bahkan jam untuk meregangkan
otot yang kram itu. Kontraksinya sendiri dapat terjadi dalam waktu beberapa detik sampai
beberapa menit. Selain itu, kram otot dapat menimbulkan keluhan nyeri
Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan aktivitas yang berat.
Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya ketika sedang tidur malam. Kram bisa
disebabkan kurangnya aliran darah ke otot yakni adanya penumpukan asam laktat pada aliran
darah akibat kurang sempurnanya metabolisme.
Contoh pada saat olahraga, aliran darah akan lebih cepat. Jika pada saat itu, suplai darah tidak
sesuai dengan kebutuhan maka inilah yang menyebabkan terjadinya kram.
Kram terjadi jika otot-otot dalam tubuh kita mengalami kelelahan. Kelelahan itu diakibatkan
penggunaan otot yang berulang sehingga otot itu melampaui ambang kekuatannya. Otot itu
kemudian menjadi plasma, kaku & dengan cepat menjepit saraf. Saraf jadi terganggu, akhirnya
itu yang bikin nyeri.
Kram dapat mengenai otot lurik atau bergaris yaitu otot yang berkontraksi secara kita sadari. Juga
dapat mengenai otot polos atau otot yang berkontraksi tanpa kita sadari. Seperti, otot rahim,
dinding pembuluh darah, maupun usus dan ureter (saluran kemih).
Terkadang kram dapat terjadi pada saat ketika tidur. Hal tersebut terjadi karena terjadi perubahan
dari urat yg lemas menjadi tegang karena posisi badan kita. Selain itu, bisa terjadi karena kadar
lemak dalam darah tinggi hingga bisa terjadi penyumbatan darah.
Kram pada umumnya dapat segera dihentikan dengan melakukan suatu kombinasi peregangan
atau stretching (untuk melonggarkan otot yang kontraksi) dan pijatan (untuk melegakan kontraksi
dan meningkatkan peredaraan darah).
Menurut dr.Hengky Indradjaja, Kram otot merupakan kontraksi otot yang memendek atau
kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat sehingga menimbulkan
nyeri.
Penyebab kram:
1. Kurangnya aliran darah ke otot yang disebabkan adanya penumpukan asam laktat pada
aliran darah akibat metabolisme tubuh yang kurang sempurna.
2. Kondisi udara yang dingin menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh yang terganggu
sehingga sekali lagi mengganggu aliran darah dalam tubuh
3. Kram dapat disebabkan kelelahan, dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit,
terutama Kalium dan Natrium
4. Bisa juga akibat trauma yang dialami oleh tulang atau otot
5. Kekurangan Magnesium maupun Kalsium
6. Kekurangan Vit. B1, B5 dan B6.
7. Beberapa obat, seperti obat pelancar kemih dan penurun/peluruh lemak juga bisa
menyebabkan kram.
8. Para penderita Hiperkolesterol dan Diabetes. Hal ini disebabkan sirkulasi darah ke otot
yang kurang baik karena tingginya kolesterol dalam darah atau pembuluh darah yang
mudah rusak
9. Pada Ibu Hamil ada beberapa penyebab kram :
Agar tidak terkena kram otot, atau setidak-tidaknya tidak terserang untuk kesekian kalinya,
sebaiknya lakukan :
Pemanasan yang cukup sebelum berolah raga atau aktivitas tertentu yang melibatkan otot.
Kemudian jangan lupa pendinginan / pelemasan sesudahnya.
Minum lebih banyak cairan, terutama yang mengandung elektrolit, saat berolahraga.
Olah raga dengan intensitas ringan lebih dahulu, kemudian berangsur-angsur lebih berat.
Jika mesti duduk lama (menggunakan otot panggul) atau menulis lama (menggunakan
otot jari), selang beberapa lama sebaiknya diselingi pelemasan dan peregangan
9.4.3 Mengapa kita sering merasa kram ketika di dalam suhu dingin ?
Kondisi udara yang dingin menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh yang terganggu sehingga
mengganggu aliran darah dalam tubuh. Kurangnya aliran darah ke otot yang menyebabkan
adanya penumpukan asam laktat sehingga timbul rasa nyeri.
9.5 Mengapa penggunaan hormon seks pria ( androgen ) atau anabolik steroid
untuk peningkatan kekuatan otot dilarang ?
Penggunaan hormon seks pria ( androgen ) atau anabolik steroid untuk peningkatan kekuatan otot
tidak diragukan lagi dapat meningkatan kinerja atlet di bawah beberapa kondisi, terutama pada
wanita dan pria yang kurang diberkahi dengan sekresi testoteron. Steroid anabolik ini juga sangat
meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular karena obat itu juga sering menyebabkan
hipertensi, penurunan lipoprotein densitas tinggi, dan penurunan lipoprotein densitas rendah,
yang berujung pada peningkatan risiko terhadap penyakit jantung dan stroke.
Pada pria, tiap jenis preparat hormon seks pria juga menyebabkan penurunan fungsi testikel,
meliputi pembentukan sperma dan penurunan sekresi testotesteron alami seseorang. Pada wanita
dapat terjadi efek yang lebih berbahaya karena wanita tidak beradaptasi secara normal terhadap
hormon seks pria-rambut di wajah, suara bass, kulit kasar, dan berhentinya fase menstruasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul Muskuloskeletal-1 FK UKRIDA 2009 :
- Anatomi, Myologi oleh dr.Darminto Salim
- Fisiologi, Karakteristik dan Fungsi Otot oleh dr.Indriani K.Sumadikarya, MS
- Fisiologi, Mekanisme Kontraksi Otot oleh dr.Indriani K.Sumadikarya, MS
- Fisiologi, Perubahan Otot oleh dr.Indriani K.Sumadikarya, MS
- Biokimia, Sistem Muskuloskeletal oleh dr.Susan Yustina
2. Snell, Richard. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : EGC
3. Guyton, Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton. Jakarta : EGC
4. Guyton, Arthur. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC
5. Kamus Kedokteran Dorland ed.29. Jakarta : EGC
6. Sumber lain
- staff.ui.edu/internal/140222109/material/pengaruh_latihan_terhadap_kerja_otot.pdf
- www.crayonpedia.org/mw/2._Otot_11.1
- dietsehat.wordpress.com/2008/02/05/protein-dan-prestasi-olahragawan/
- http://media.photobucket.com/image/Ade%20rai/suaroi/ade7.jpg
- www.octc.kctcs.edu
- id.wikipedia.org