Anda di halaman 1dari 15

A. Sejarah komposit.

Sebenarnya komposit sudah ada sejak dahulu, ini dapat


kita lihat manusia dulu telah berusaha

untuk manciptakan

berbagai produk yang terdiri dari gabungan lebih dari satu


bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih kuat,
contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan
batu

bata

di

mesir,

panah

orang

mongolia

yang

menggabungkan kayu, otot binatang, sutera, dan pedang


samurai jepang yang terdiri dari banyak lapisan oksida besi
yang berat dan liat. Tetapi dengan kemajuan zaman maka
manusia mulai berfikir untuk mengoptimalkan nilai efisiensi
terhadap suatu produk. Maka para ahli mulai menyadari
bahwa material tunggal (homogen) memiliki keterbatasan
baik dari sisi mengadopsi desain yang dibuat maupun kondisi
pasar. Kebanyakan teknologi modern memerlukan

bahan

dengan kombinasi sifat-sifat yang luar biasa yang tidak boleh


dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi, keramik,
dan bahan polimer. Ini dapat kita lihat dari bagi bahan yang
diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas,
perumahan,

perkapalan,

kendaraan

dan

industri

pengangkutan. Bidang-bidang tersebut membutuhkan density


yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity yang
baik dan hentaman yang baik.
B. Definisi komposit
Menurut Matthews dkk. (1993), komposit adalah suatu
material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material

pembentuknya

melalui

campuran

yang

tidak

homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material


pembentuknya

berbeda.

Dari

campuran

tersebut

akan

dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik


dan

karakteristik

ini

yang

berbeda

dari

material

pembentuknya. Material komposit mempunyai sifat dari


material

konvensional

pada

umumnya

dari

proses

pembuatannya melalui percampuran yang tidak homogen,


sehingga

kita

komposit

yang

leluasa
kita

merencanakan
inginkan

kekuatan

dengan

jalan

material
mengatur

komposisi dari material pembentuknya. Komposit merupakan


sejumlah sistem multi fasa sifat dengan gabungan, yaitu
gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan
penguat. Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa
tahap seperti yang telah digariskan oleh Schwartz :
a. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang
berbeda bolehlah dikatakan sebagai bahan komposit.
Ini termasuk alloy polimer dan keramik. Bahan-bahan
yang terdiri dari unsur asal saja yang tidak termasuk
dalam peringkat ini.
b. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur
molekul
Mengikuti
tradisional

atau

fasa

definisi

merupakan

ini

dikenal

kebanyakan bahan

banyak
sebagai

suatu

bahan

komposit.

yang

komposit

secara
seperti

logam. Contoh besi keluli yang

merupakan alloy multifusi yang terdiri dari karbon dan


besi.
c. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi
atau bentuk bagi mendapatkan suatu sifat atau ciri
tertentu. Dimana konstituen gabungan masih tetap
dalam bentuk asal, dimana dapat ditandai secara fisik

dan melihatkan kesan antara muka antara satu sama


lain.
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan
bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda
untuk dan komposisi untuk menghasilkan suatu bahan yang
mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat
dan

ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal

masih kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.


Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang
heterogen yang terdiri dari dari fasa tersebar dan fasa yang
berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau
bahan pengukuh, manakala yang berterusannya terdiri dari
matriks.
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa
yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masingmasing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia
maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan
tersebut (bahan komposit). Jika perpaduan ini terjadi dalam
skala

makroskopis,

maka

disebut

sebagai

komposit.

Sedangkan jika perpaduan ini bersifat mikroskopis (molekular


level), maka disebut sebagai alloy (paduan).
Komposit berbeda dengan paduan (alloy), bahwa alloy
(paduan) adalah kombinasi antara dua bahan atau lebih
dimana bahan-bahan tersebut terjadi peleburan sedangkan
komposit adalah kombinasi terekayasa dari dua atau lebih
bahan yang mempunyai sifat-sifat seperti yang diinginkan
dengan

cara

kombinasi

sistematik

pada

kandungan yang berbeda tersebut.


C. Jenis komposit
D. Hal hal yang mempengaruhi sifat komposit.
3

kandungan-

1. Sifat komposit secara umum dipengaruhi oleh :


a) Sifat sifat serat.
b) Sifat sifat resin.
c) Rasio serat terhadap resin dalam komposit.
d) Geometri dan orientasi serat pada komposit.
2. Variabel lain yang mempengaruhi sifat komposit :
a) Pembebanan.
Bahan harus mampu Manahan beban berupa beban
tarik, tekan, geser/lintang dan lentur.
b) Tarik
Reaksi komposit terhadap beban

tarik

sangat

tergantung pada sifat kekakuan dan kekuatan tarik.


c) Tekan
Daya rekat dan kekakuan dari system resin adalah
penting sebagai mana resin menjaga serat sebagai
kolom dan menjaganya dari lekukan (backling).
d) Geser/lintang
Untuk membuat komposit tahan terhadap beban
geser

untuk resin tidak hanya mempunyai sifat

sifat mekanis yang baik tetapi juga daya rekat yang


tinggi terhadap serat penguat.
e) Lenturan
Beban lentur sebetulnya merupakan

kombinasi

beban tarik, tekan, dan geser. Ketika beban seperti


diperlihatkan bagian atas terjadi tekan, bagian bawah
terjadi tarik dan bagian tengah terjadi geser.
E. Berdasarkan
strukturnya,
komposit
dapat
dibedakan
menjadi :
1. Particulate composites (komposit berpenguat bebetuk
partikel)
Merupakan

komposit

yang

diperkuat

partikel,

penguat dalam satu atau lebih partikel yang terbesar


diikat oleh matriks yang berbeda phasa. Komposit partikel
diperkuat oleh logam, polymer dan keramik.
Keuntungan

dari

komposit

reinforcement berbentuk partikel:


4

yang

disusun

oleh

a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah


b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan
meningkatkan kekerasan material
c) Cara penguatan dan pengerasan

oleh

partikulat

adalah dengan menghalangi pergerakan dislokasi.


Contoh komposit Particulate composites (komposit
berpenguat bebetuk partikel) :
a)
b)
c)
d)
e)

Camet dengan sand atau grawl


Sphereadite steel (cementite sebagai partikulat)
Tire (carbon sebagai partikulat)
Oxide base cermet (oksida logam sebagai partikulat)
Concrete (campuran semen, metrics dan pasir atau
kerikil)

Gambar 1. Particulate composites


2. Fiber composites (komposit berpenguat fiber)
Komposit serat merupakan komposit yang diperkuat
serat phasa penguat berbentuk serat dalam yang diikat
oleh matriks dengan diameter 0,01 0,1m. Ukuran serat
sangat menentukan bahan komposit menerima gaya
gaya luar. Semakin panjang ukuran serat maka semakin
efisien dalam menerima gaya searah serat. Panjang serat
berfungsi

untuk

menghilangkan

kemungkinan

retak

sepanjang batas pertemuan serat dengan matriks. Selain


itu juga berfungsi mencegah cacat permukaan. Oleh
karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik dan
modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik
penyusun komposit.

Fiber yang digunakan harus memiliki syarat sebagai


berikut :
a) Mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter
bulknya (matriksnya)

namun harus lebih kuat dari

bulknya.
b) Harus mempunyai tensile strength yang tinggi.
Contoh komposit fiber reinforced composites :
a)
b)
c)
d)

Fiber
Fiber
Fiber
Fiber

glass
carbon
graphite
nylon (aramid)
Gambar 2. Fiber composites

Gambar 3. Parameter fiber dalam pembuatan komposit


3. Structural composites (komposit berstruktur)
Komposit yang terdiri dari dua bahan yang berlainan
(lamina), terdiri artas susunan phasa penguat dan matriks
dalam bentuk lamina bisa dalam arah searah dan tegak

lurus, arah idak beraturan tergantung pada keperluan


terhadpat beban.
Komposit struktural juga dibentuk oleh reinforcereinforce yang memiliki bentuk lembaran-lembaran.
Contoh structural composites :
a) Komposit sandwich berpenguat serat kenat.
b) Panel akustik kayu sengon laut
c) Komposit skin serat kenat polyester
Gambar 4. Structural composites
F. Pembagian dari masing masing kelompok komposit
1. Partikel reinforced composites, dibagi menjadi dua yaitu
large particle dan dispersion strengthened particle.
a) Large particle
Komposit yang disusun oleh reinforcement
berbentuk partikel, dimana interaksi antara partikel
dan matrik terjadi tidak dalam skala atomik atau
molekular. Partikel seharusnya berukuran kecil dan
terdistribusi

merata. Sifat sifat bahan phasa

partikel lebih keras dan lebih kaku daripada phasa


matriks. Contoh dari large particle composite adalah
cemet dengan sand atau gravel, cemet sebagai
matriks dan sand sebagai
sebagai

matriks

dan

atau gravel, cemet

sand

sebagai

partikel,

Sphereodite steel (cementite sebagai partikulat),


Tire (carbon sebagai partikulat), Oxide-Base Cermet
(oksida logam sebagai partikulat).
b) Dispersion strengthened particle
Merupakan
partikel
kesatuan,

bukan
lebih

kompositpartikel

hubungan

antar

merupakan
kuat
besar.

dan

matriks

suatu
kaku

Fraksi

dan

rangkaian

dibandingkan

partikulat

sangat

kecil, jarang lebih dari 3 % ukuran yang lebih kecil


yaitu sekitar 10 250 mm.

2. Fiber reinforced composites, dibagi menjadi empat yaitu


a) Continuous Fiber Composite
Mempunyai susunan serat panjang dan lurus,
membentuk

lamina

diantara

matriksnya.

Jenis

komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan


tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar antar
lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan
dipengaruhi oleh matriksnya.
b) Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit

ini

tidak

mudah

terpengaruh

pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya


juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan
serat

memanjangnya

yang

tidak

begitu

lurus

mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik


tipe continuous fiber.
c) Discontinuous

Fiber

Composite

(chopped

fiber

composite)
Komposit dengan tipe serat pendek
dibedakan lagi menjadi :
1) Aligned discontinuous fiber
2) Off-axis aligned discontinuous fiber
3) Randomly oriented discontinuous fiber

masih

Gambar . Tipe Discontinuous Fiber Composite


d) Hybrid fiber composite
Hybrid fiber composite merupakan komposit
gabungan antara tipe serat lurus dengan serat acak.
Pertimbangannya

supaya

kekurangan

dari

sifat

dapat

kedua

tipe

mengeliminir
dan

dapat

menggabungkan kelebihannya.

3. Structural composites, dibagi menjadi dua yaitu


a) Laminate
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih
lamina (satu lembar komposit dengan arah serat
tertentu) yang membentuk elemen struktur secara
integral
lamina

pada

komposit.

ini menjadi

Proses

pembentukan

laminate dinamakan proses

laminai. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina


yang serat penguatnya searah saja (unidirectional
lamina)

pada

umumnya

tidak

menguntungkan

karena memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah


struktur

Gambar . Struktur laminate

Gambar 9. Mikrostruktur lamina


b) Sandwich panels
Komposit sandwich merupakan komposit yang
tersusun dari 3 lapisan yang terdiri dari
composite (metal sheet) sebagai

flat

kulit permukaan

(skin) serta meterial inti (core) di bagian tengahnya


(berada di antaranya). Core yang biasa dipakai
adalah

core

import,

seperti

polyuretan

(PU),

polyvynil Clorida (PVC), dan honeycomb.Komposit


sandwich dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat
yang optimal, namun mempunyai kekakuan dan
kekuatan yang tinggi

Gambar. Sandwich panel

10

Gambar . Structural composites sandwich panels

G. Berdasarkan

penyusunnya,

komposit

dapat

dibedakan

menjadi :
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites
PMC)
a) Komposit ini bersifat :
1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan
5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
b) Keuntungan dari PMC :
1) Ringan
2) Specific stiffness tinggi
3) Specific strength tinggi
4) Anisotropy
c) Aplikasi PMC, yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas.
Pada kotak air radiator
3) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helicopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang
d) Jenis polimer yang banyak digunakan :

11

1) Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat
dilunakkan

berulang

kali

(recycle)

dengan

menggunakan panas. Thermoplastic merupakan


polimer

yang

akan

menjadi

keras

apabila

didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu


tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan
mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada
sifat

aslinya,

didinginkan.

yaitu
Contoh

kembali
ari

mengeras

thermoplastic

bila
yaitu

Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter


sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset
perubahan

tidak

suhu

dapat

(irreversibel).

mengikuti
Bila

sekali

pengerasan telah terjadi maka bahan tidak


dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang
tinggi

tidak

akan

melunakkan

termoset

melainkan akan membentuk arang dan terurai


karena sifatnya yang demikian sering digunakan
sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin.
Plastik jenis termoset tidak begitu menarik
dalam proses daur ulang karena selain sulit
penanganannya

juga

volumenya

jauh

lebih

sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik


yang

bersifat

termoplastik.

Contoh

dari

thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI),


dan Poli-imida (PI).
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC)

12

Metal Matrix composites adalah salah satu jenis


komposit yang memiliki matrik logam. Material MMC
mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada mulanya
yang

diteliti

adalah

Continous

Filamen

MMC

yang

digunakan dalam aplikasi aerospace.


a) Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC :
1) Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2) Ketahanan terhadap temperature tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
b) Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang sedikit
c) Matrik pada MMC :
1) Mempunyai keuletan yang tinggi
2) Mempunyai titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas yang rendah
d) Proses pembuatan MMC :
1) Powder metallurgy
2) Casting/liquid ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze casting
e) Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :
1) Komponen
automotive
(blok-silindermesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan
militer
(sudu

turbin,cakram

kompresor,dll)
3) Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
3. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites
CMC)
CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa
berfungsi sebagai reinforcement dan 1 fasa sebagai
matriks,

dimana

matriksnya

terbuat

dari

keramik.

Reinforcement yang umum digunakan pada CMC adalah


oksida, carbide, dan nitrid. Salah satuproses pembuatan
dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses

13

pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan


logam untuk pertumbuhan matriks keramik disekeliling
daerah filler (penguat).
a) Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
b) Keuntungan dari CMC :
1) Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada
logam
2) Sangat

tanggung

bahkan

hampir

sama

dengan ketangguhan dari cast iron


3) Mempunyai karakteristik permukaan

yang

tahan aus
4) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5) Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan
korosi
c) Kerugian dari CMC
1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2) Relative mahal dan non-cot effective
3) Hanya untuk aplikasi tertentu
d) Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :
1) Chemical processing = Filters, membranes,
seals, liners, piping, hangers
2) Power generation = Combustorrs,

Vanrs,

Nozzles, Recuperators, heat exchange tubes,


liner
3) Wate inineration = Furnace part, burners, heat
pipes, filters, sensors.
4) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina
polikristalin untuk perkakas potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk

alas

cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat
dan lem.

14

7) SiC/litium

aluminosilikat

material mesin panas.

15

(LAS)

untuk

calon

Anda mungkin juga menyukai