Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 6

X KU 3
HUKUM EKONOMI

ANGGOTA KELOMPOK
ANGELIKA
ANGELRICA
NAUFAL
RICHVENCIA
RICKY KUSUMA

PENGERTIAN HUKUM EKONOMI


Hukum ekonomi adalah hubungan timbal

balik antara peristiwa yang satu dengan


peristiwa yang lain di bidang
ekonomi.hukum ekonomi berlaku tidak
mutlak artinya jika faktor faktor yang lain
tidak mempengaruhi (ceteris paribus),lain
hal nya dengan hukum eksakta yang
berlaku mutlak.

SIFAT KEBERLAKUAN HUKUM


EKONOMI
Tidak berdiri sendiri, melaikan dipengaruhi

oleh ilmu-ilmu lain.


Tidak berlaku mutlak, sebab kebenarannya
sangat tergantung pada syarat-syarat
Tergantung pada kondisi, ruang dan waktu.

HUBUNGAN HUKUM EKONOMI


A . HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
(KAUSAL)

Artinya, hubungan antara dua

peristiwa ekonomi atau lebih


yang tidak mempengaruhi secara
timbal balik.

B . HUBUNGAN
FUNGSIONAL

Artinya, suatu hubungan antara dua

peristiwa ekonomi atau lebih yang


saling memengaruhi secara timbal
balik.

Misalnya :

Misalnya :

sebab : jumlah permintaan akan


suatu barang naik.

Jumlah barang yang dipasar


melimpah menyebabkan harganya
turun dan harga turun akan
mengakibatkan permintaan
menjadi naik.

akibat : harga barang tersebut


ikut naik.

JENIS-JENIS HUKUM EKONOMI


2 . HUKUM
PENAWARAN

1 . HUKUM
PERMINTAAN

Berbunyi;

Berbunyi;

apabila permintaan naik dan


penawaran tetap maka harga akan
naik, sedangkan penawaran yang
naik mengakibatkan harga turun.

apabila penawaran naik dan


permintaan tetap maka harga akan
turun, sedangkan penawaran yang
turun mengakibatkan naiknya harga.

JENIS-JENIS HUKUM
EKONOMI
3. HUKUM GOSSEN I

4. HUKUM GOSSEN II

Manusia berusaha memenuhi


Jika suatu kebutuhan dipenuhi

berangsur-angsur terus menerus ,


maka kenikmatannya makin lama
makin berkurang, sehingga akhirnya
datang rasa kepuasan.

kebutuhannya yang bermacammacam sampai kepada tingkat


intensitas yang sama.
HUKUM GOSSEN II juga disebut

dengan hukum meratakan nilai batas


atau hukum pemuasan kebutuhan
yang harmonis.

JENIS-JENIS HUKUM
EKONOMI
6. HUKUM BIAYA
PRODUKSI
5. HUKUM BERTAMBAHNYA HASIL
YANG SEMAKIN BERKURANG
(LAW OF DIMINIS HING RETURN)
Pada persaingan sempurna harga

pasar menunjukkan suatu tendens


untuk bertemu dengan biaya
produksi.

berbunyi ; pada keadaan teknik

yang tertentu, penambahan modal


dan kerja pada sebidang tanah
mulai satu titik, tidak lagi memberi
kenaikan hasil yang sebanding.

artinya ; jika harga pasar lebih tinggi


dari biaya produksi, maka pengusaha
mendapat banyak untung, produksi
diperluas yang berarti bertambah
besarnya penawaran, maka oleh
karena itu harga turun , dan
sebaliknya.

7. HUKUM MALTHUS
Malthus mengutarakan hukum tentang

peduduk dan pangan, ada sangkut pautnya


dengan ekonomi berbunyi sebegai berikut.
Bahan-bahan makan bertambah menurut
deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) dan jumlah
penduduk jika tidak ada faktor yang
merintangi akan bertambah tiap-tiap 25
tahun menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, 16,
32, 64).

CONTOH HUKUM
EKONOMI
Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka

harga-harga barang lain biasanya akan ikut merambat naik.


Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan
hypermarket yang besar dengan harga yang sangat murah
maka dapat dipastikan peritel atau toko-toko kecil yang
berada di sekitarnya akan kehilangan omset atau mati
gulung tikar.
Nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak
perusahaan yang modalnya berasal dari pinjaman luar
negeri akan bangkrut.
Turunya harga elpiji/lpg akan menaikkan jumlah penjualan
kompor gas baik buatan dalam negeri maupun luar neger.
Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah
uang yang beredar akan menurun dan terjadi penurunan
jumlah permintaan barang dan jasa secara umum.

Anda mungkin juga menyukai