LAPORAN TUTORIAL
BLOK RESPIRASI
SKENARIO 1
KELOMPOK XIX
1 Agung Budi Suristio
2 Annisa Julia Nahuway
3 Arina Tsusayya R
4 Bepriyana Y
5 Fikri Dian Dinu A
6 Giska Widya Dephita
7 Hana Kamila
8 Ichsan Maulana
9 Irma Kurniawati
10 Nurul Azmi
11 Ratih Ayu Oki Prasiwi
12 Reinaldo Bobby Y
G0013010
G0013034
G0013038
G0013058
G0013096
G0013102
G0013106
G0013116
G0013120
G0013182
G0013194
G0013196
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
SKENARIO 1.......................................................................................................3
BAB II DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA............................................................4
SEVEN JUMP......................................................................................................4
BAB III PENUTUP ...............................................................................................18
KESIMPULAN .................................................................................................18
SARAN .............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO 1
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dating ke poliklinik Paru RS.Dr
Moewardi dengan keluhan utama batuk berdahak bercampur darah. Keluhan
batuk berdahak sejak lebih dari 2 minggu yang lalu, batuk darah terjadi sebelum
dating ke poliklinik. Pasien juga mengeluh sering masuk angin, demam sumersumer, nyeri tulang sendi, mudah capek dan lemah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 110/80 mmHg, RR:26x/menit,
suhu 37,6C dan denyut nadi 88 kali/menit. Pada auskultasi kedua lapang paru,
didapatkan suara ronkhi di lapang paru kanan. Kemudian pasien dilakukan
pemeriksaan radiologis thoraks PA, didapatkan gambaran garis-garis fibrotik dan
perselubungan awan di lapangan paru atas kanan. Kemudian oleh dokter pasien
direncanakan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan.
BAB II
DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA
SEVEN JUMP
Langkah 1 : Klarifikasi Istilah dan Konsep
1. Ronkhi
saluran napas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar melalui saluran
napas bawah laring (Rasmin, Menaldi).
5. Masuk angin
: kumpulan gejala yang secara subyektif
disampaikan oleh penderita sebagai pusing, mual, kembung, badan
meriang dan lain-lainnya (Kinsella, Naomi ,2000).
6. Garis-garis fibrotik
: garis-garis fibrotik adalah pembentukkan
jaringan fibrosa yang biasanya disebutfibrosis pleura viseral sehingga
sebagian atau keseluruhan paru tertutup oleh bercak atau lapisan tebal
jaringan fibrosa sehingga paru bisa tiak mengembang (Dorland, 2010).
7. Perselubungan seperti awan
: gambaran dari makrofag yang
menginfiltrasi alveolar yang telah terinfeksi kuman TB.
8. Dahak
: lendir kental dan lengket , disekresi di
saluran pernafasan, akibat dari radang, iritasi atau infeksi saluran nafas dan
dibuang melalui mulut. Warnanya abu-abu atau putih
Langkah 2 : Menetapkan/Mendefinisikan Masalah
1. Apa saja anatomi, histologi, dan fisiologi sistem respirasi?
2. Bagaimana mekanisme batuk, batuk dahak, dan batuk darah?
3.
4.
5.
6.
Apa saja hubungan keluhan utama dengan keluhan lain yang menyertai?
Apa diagnosis banding dari kasus pada skenario tersebut?
Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?
Bagaimana mekanisme suara ronchi, garis fibrotik, dan perselubungan
Lebih lebar
Lebih sempit
b. Histologi
c. Fisiologi
2. Mekanisme batuk, batuk dahak, dan batuk berdarah
Mekanisme khas batuk:
a. Napas dalam (fairly deep initial inspiration)
dari
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Keluhan Utama :
-batuk berdahak campur
darah
- vital sign
- auskultasi : ronkhi
lapang paru kanan
Pemeriksaan Penunjang
- radiologi thoraks PA
Keluhan Lain :
- masuk angin
-demam sumer-sumer
-nyeri tulang dan sendi
- mudah capek dan lemah
Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan laboratorium darah rutin
Foto thoraks Posterior dan Anterior
Pemeriksaan sputum BTA
Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase)
Tes Mantoux atau Tuberkulin
Teknik polymerase Chain Reaction
Becton Dickinson Diagnostic Instrumen System (BACTEC)
Linked
Immunosorbent
Langkah 5Enzyme
: Merumuskan
sasaran
pembelajaranAssay
MYCODOT
1.
2.
3.
4.
10
mengi.
Terdapatnya
kulit
Pada anak anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus
cairan
pada
rongga
pleura
menyebabkan
TB paru
Disebabkan
oleh
Bronkiektas
Bronkitis
Asma
Kanker
Infeksi jamur
is
kronis
bronkial
paru
pada paru
Pelebaran
Disebabkan
Disebabk
Tumor
Disebabkan
oleh
an
gangguan
infeksi bronkus
Mycobacteriu
yang
pembentuk
abnormal
an
tuberculosis
dan
yang
menetap
oleh ganas
oleh
infeksi
paru
atau
primer
kolonisasi
kronik
yang
jamur
berlebihan
jalan
berasal
reaksi
akibat
dalam
napas
dari
hipersensitifit
kerusakan
bronkus
saluran
as
komponen
napas
jamur
elastis dan
atau
muskular
epitel
dinding
bronkus
mucus inflamasi
atau
terhadap
11
bronkus
Gejala klinis: Gejala
Gejala
Gejala
Gejala
Gejala klinis:
Batuk
lebih klinis:
klinis:
klinis:
klinis:
Batuk-batuk,
Batuk
Bising
Batuk
batuk
dengan
produktif
mengi,
hebat
banyak
berlangsun
batuk
lebih
dahak,
malaise,
sputum
g 3 bulan produktif
parah
sesak,demam,
flu, banyak,
daripada
nyeri
tahun
pada
batuk
2 malam
kronis,
tanpa gejala.
gejala
atau kronik
demam
demam,
derajat
tahun
hari),
dada,
batuk penurunan
berturut-
darah
BB,
turut
dada
nyeri
anemia,
seperti
dada
nyeri
tertekan
pleura,
(nyeri
lemah
dada)
darah,
dada,
hemoptisi
badan
12
Ronkhi Kering
Bunyi yang terputus, terjadi oleh getaran dalam lumen saluran
nafas akibat penyempitan. Kelainan ini terjadi pada mukosa atau
adanya secret yang kental dan lengket. Terdengar jelas pada ekspirasi,
namun terkadang saat inspirasi juga terdengar. Suara ini dapat
terdengar pada semua bagian bronkus, makin kecil diameter lumen
maka makin tinggi dan keras nadanya. Wheezing merupakan ronkhi
kering yang tinggi nadanya dan panjang yang bisa terdengar pada
penderita asma.
Ronkhi Basah
Ronkhi basah sering disebut dengan suara krekels (crackles)
atau rales. Suaranya berisik dan terputus akibat aliran udara yang
melewati cairan. Umumnya terdengar pada saat inspirasi. Ronkhi
basah ada yang halus, sedang atau kasar. Ronkhi halus biasanya
terdapat pada bronkiolus, sedangkan yang lebih halus berasal dari
alveolus yang sering disebut krepitasi, akibat terbukanya alveoli pada
akhir inspirasi. Sifat ronkhi basah ini dapat menyaring atau tidak
menyaring. Ronkhi basah ini mencerminkan adanya inflamasi dan
sering timbul pada kondisi pneumonia, bronchitis, gagal jantung
kongesti, bronkiektasis, dan fibrosis pulmonal
tuberculosis
dan
menular
secara
langsung.
13
14
perkembangbiakan
kuman,
akibatnya
yang
15
pendek
atau
kegiatan
bakteriostatik
pada
pengobatan
konvensional
OAT yang biasa digunakan adalah : isoniazid (INH), rifampisin (R),
pirazinamid (Z).
b. Pembedahan TB Paru
Peranan pembedahan dengan adanya OAT yang poten telah berkurang
c. Directly Pbserved Treatment Shortcourse (DOTS)
16
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Batuk merupakan desakan napas karena ada rangsangan berupa benda
asing/agen infeksi/pus, mekanik/tersedak, bahan kimia, serta peradangan. Hal ini
merupakan
rangsangan
fisiologis
tubuh
yang
berfungsi
menjaga
dan
17
Braunwald, E., Fauci, A.S., Isselbacher, K.J., Wilson, J.D., Martin, J.B., Kasper,
D.L., et al, 2001. Harrison's Principles of Internal Medicine.
Philadelphia: McGraw-Hill
Ganong W.F., 2005. Review of Medical Physiology. 22nd ed. USA: McGraw Hill
Companies
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Kumar, Vinay. 2001. Robbins Basic Pathology 8th edition. Philadelphia : Saunders
Elsevier
Mescher, Anthony L. 2010. Junqueiras Basic Histology Text and Atlas. Singapore
: McGrawHill
Price, S. A., Wilson, L. M. 2006. 1st Volume. Patofisiologi Konsep klinis dan
Proses Proses Penyakit. Jakarta : EGC.
Robbins, S.L., Kumar S, Cotran, R.S. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7.
Jakarta : EGC.
R. Putz, R. Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 21 Jilid 2. Jakarta: EGC.
2006
Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Sherwood, Lauralee., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi II.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta.
Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, Setiati. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam FKUI Jilid II. Jakarta : EGC.
Willmore J.H., Costill D.L, and Kenney W.L, 1999. Physiology of Sports and
Exercise. 2nd ed. USA : Human Kinetics