JUDUL PROGRAM:
KO-PRODUKSI ETANOL, ASAM LEVULINAT, DAN FURFURAL
TERINTEGRASI DENGAN PEMBANGKITAN LISTRIK
MELALUI KILANG HAYATI BERBASIS LIMBAH KELAPA SAWIT
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Latif Alfansyah
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iv
RINGKASAN
Tantangan utama yang dihadapi oleh dunia pada abad ke-21 adalah
meningkatnya kebutuhan manusia terhadap berbagai macam produk yang berasal
dari minyak bumi. Konsumsi minyak mentah dunia mencapai 90,32 juta bpd
(barrels per day) pada tahun 2013, meningkat dari 84,92 juta bpd pada 2009 (US
Energy Information Administration, 2014). Dengan semakin menipisnya
cadangan minyak bumi, industri kimia yang selama ini menggunakan minyak
bumi sebagai bahan baku yang murah dan suplai yang kontinyu, akan mengalami
ancaman yang sangat serius.
Kebutuhan akan industri kimia dengan teknologi produksi yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan membuat perhatian terhadap pemanfaatan
biomassa meningkat. Biomassa dapat diproses melalui fraksionasi dan proses
lanjutan untuk menghasilkan berbagai spektrum produk yang berharga pada suatu
kilang hayati (bio-refinery).
Indonesia merupakan negara terbesar dunia dalam hal produksi minyak
kelapa sawit, dengan produksi sebesar 28,5 juta ton/tahun yang setara 52% total
produksi minyak kelapa sawit dunia (USDA, 2013). Produksi minyak kelapa
sawit yang sangat besar tersebut juga berdampak pada produksi limbah biomassa
jenis lignoselulosa yang sangat besar. Namun, tidak seperti minyak kelapa sawit
yang menyumbang devisa yang sangat besar bagi negara, limbah kelapa sawit
belum berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Tujuan penelitian
ini adalah merancang suatu kilang hayati yang mampu mengolah potensi limbah
kelapa sawit menjadi berbagai macam produk yang bernilai tambah dengan
prinsip integrasi proes dan ko-produksi. Selain itu, juga dilakukan optimasi dari
segi teknis dan keekonomian untuk mendapatkan NPV maksimum.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Perumusan Masalah
a. Seperti apa proses yang dapat menghasilkan empat produk sekaligus,
yaitu etanol, asam levulinat, furfural, dan listrik dari limbah kelapa
sawit?
b. Seperti apakah kondisi operasi dalam proses yang mampu
menghasilkan NPV maksimum?
1.3
Tujuan
a. Mendapatkan proses terintegrasi yang mampu menghasilkan keempat
produk sekaligus, yaitu asam levulinat, furfural, dan listrik dari limbah
kelapa sawit.
b. Mengetahui kondisi operasi yang menghasilkan NPV maksimum.
1.4
1.5
Kegunaan
Penelitian ini bermanfaat karena menghasilkan proses yang mampu
memanfaatkan limbah kelapa sawit secara optimal untuk menghasilkan
produk-produk bernilai tinggi. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan
sebagai studi awal dalam pembangunan kilang hayati di Indonesia.
Etanol
Etanol merupakan senyawa rantai lurus alkohol dengan rumus molekular
C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang
berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua atom hidrogen yang
terikat. Kelebihan etanol yaitu memiliki angka oktan yang lebih tinggi dari bensin
dan dapat digunakan sebagai bahan bakar murni maupun sebagai aditif bensin.
Produksi etanol dari biomassa menggunakan proses fermentasi dengan
bantuan ragi untuk mengubah glukosa menjadi etanol. Tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk produksi etanol adalah tanaman yang mengandung gula,
seperti gandum, jagung, dan tebu. Selain itu, etanol juga dapat diproduksi dari
limbah biomassa yang mengandung lignoselulosa karena mengandung gula C6 di
dalamnya.
2.2
Asam Levulinat
Asam levulinat merupakan senyawa yang terdiri dari 5 atom karbon
dengan gugus keton dan karboksilat di dalamnya. Asam levulinat merupakan
intermediate dari berbagai macam produk turunan yang banyak digunakan dalam
industri farmasi, petrokimia, dan agrokimia.
Produksi asam levulinat dari biomassa menggunakan jalur konversi gula
C6 dengan produk antara berupa HMF (5-hidroksi-2metil furfural) dan produk
samping asam formiat.
Furfural
Furfural atau 2-furankarboksaldehid merupakan senyawa organik turunan
dari golongan furan. Furfural juga merupakan intermediate dari berbagai macam
produk turunan yang digunakan secara luas dalam industri perminyakan, serat
sintetis, dan farmasi. Di Indonesia, meskipun konsumsinya kecil tetapi permintaan
furfural meningkat tiap tahunnya. Permintaan tersebut dipenuhi dari impor karena
belum ada produsen furfural di Indonesia.
Ash
Silica
0,7-4,0
0,2
2.5
Kilang Hayati
2.5.1 Definisi
Perbedaan antara kilang hayati dengan kilang minyak bumi terletak pada
bahan baku yang digunakan, yaitu biomassa untuk kilang hayati dan minyak
mentah untuk kilang minyak bumi. Kilang hayati merupakan sebuah konsep
menyeluruh untuk mengubah dan mengekstrak umpan biomassa menjadi
spektrum produk yang bernilai (Kamm, 2006).
Prinsip dari kilang hayati adalah mengintegrasikan proses pengolahan
biomassa menghasilkan berbagai macam produk secara berkelanjutan dan
pemanfaatan secara maksimal semua komponen dalam bahan baku selama
memungkinkan. Tantangan dalam pengembangan kilang hayati berbasis limbah
kelapa sawit adalah dalam hal teknis dan aspek keekonomian. Hal tersebut di atasi
dengan membuat kilang hayati yang menghasilkan berbagai macam produk
dengan prinsip ko-produksi.
Rantai proses dalam kilang hayati adalah (1) pengolahan primer untuk
memisahkan biomassa berdasarkan komponen penyusunnya (lignin, selulosa,
hemiselulosa, dll); (2) pengolahan sekunder untuk menghasilkan produk antara;
dan (3) proses katalitik lanjut untuk meningkatkan produk yang dihasilkan.
Studi
Literatur
Kondisi
Operasi
Sintesis
Proses
PFD
Simulasi
Proses
Optimasi
Maksimum NPV
Optimasi Proses
3.1
Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi, baik dari buku, jurnal,
maupun artikel terutama mengenai jalur pemanfaatan lignoselulosa, proses prapelakuan, hidrolisis, fermentasi, dan pembangkitan listrik.
3.2
Sintesis Proses
Pada tahap ini dilakukan terlebih dahulu seleksi proses untuk mendapatkan
proses terbaik. Kriteria yang digunakan antara lain nilai yield, kepraktisan, utilitas
energi yang digunakan, aspek keselamatan, dan biaya. Langkah selanjutnya
penyusunan BFD (Block Flow Diagram), penentuan kondisi operasi, dan unit
peralatan yang digunakan. Dengan demikian, maka penyusunan PFD (Process
Flow Diagram) akan lebih mudah.
3.3
Simulasi Proses
Dengan menggunakan software Aspen Hysys v7.3 atau SuperPro Designer
9.0, kita dapat melakukan simulasi terhadap proses yang telah disintesis. Pada
tahap ini kita membutuhkan data komponen umpan (Feed) untuk membuat aliran
umpan pada simulator. Selain itu dibutuhkan data kinetik untuk mengetahui
konversi dan yield pada suatu reaksi.
3.4
Optimasi Proses
Tahap ini memiliki fungsi objektif untuk memaksimalkan nilai NPV. Dari
hasil optimasi akan diperoleh variabel keputusan berupa kondisi operasi terbaik.
Anggaran Biaya
Biaya (Rp)
3,000,000
0
500,000
1,000,000
4,500,000
10
4.2
Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKMP
Bulan keKegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Sintesis Proses
Simulasi Proses
Analisis dan Optimasi
Pembuatan Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Clark, James H., et.al. 2012. Green Chemistry, Biofuels, and Biorefinery. Annual
Review of Chemical and Biomolecular Engineering 3:183-207.
Girisuta, Buana. 2007. Levulinic Acid from Lignocellulosic Biomass. University
of Groningen, the Netherlands.
Heeres, Erik. 2010. Platform chemicals from lignocelluosic biomass. University
of Groningen, the Netherlands.
Moncada, et al. 2014. Evolution from biofuels to integrated biorefineries: technoeconomic and environmental assessment of oil palm in Colombia. Journal
of Cleaner Production 81:51-59.
Wettstein, Stephanie G., et.al. 2012. A roadmap for conversion of lignocellulosic
biomass to chemicals and fuels. Current Opinion in Chemical Engineering
1:218-224.
11
12
13
14
Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1
2
3
4
NIDN
E-mail
Nomor Telepon/HP
widodo@che.ui.ac.id
021-7863516
B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama
Instansi
Jurusan
Tahun Lulus
S2
S3
Teknik Kimia
ENSIGC, INP
France
Teknik Kimia
ENSIGC, INP
France
Teknik Proses
1985
1988
1992
ITS Surabaya
Proceeding of
International
Symposium on
Sustainable Energy
and Enviromental
Protection
(ISSEEP)
Proceeding of 2nd
ICAMPN
Waktu dan
Tempat
Kampus ITS,
Surabaya, 22
Desember 2009
UGM,
Yogyakarta, 2326 November
2009
BPPT, November
2009
15
16
No
1
Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material
Pemakaian
Sewa lisensi SuperPro
Software Simulator
Design
2.
Harga Satuan(Rp)
3,000,000
3,000,000
3,000,000
Kuantitas
Harga Satuan(Rp)
Jumlah
(Rp)
Kuantitas
Harga Satuan(Rp)
250,000
No
Material
3.
Justifikasi
Pemakaian
-
0
0
Perjalanan
No
Material
Perjalanan konsultasi ke
Ikatan Ahli Bioenergi
Indonesia (IABI)
Jakarta-Bandung
Justifikasi
Perjalanan
2 rute bolak-balik
Jumlah
(Rp)
Kuantitas
Jumlah
(Rp)
500,000
500,000
Lain-Lain
Material
Administrasi
Laporan
Justifikasi
Perjalanan
Administrasi
publikasi jurnal
pembuatan jurnal
(1) dan laporan
akhir (3)
Jumlah
(Rp)
Kuantitas
Harga Satuan(Rp)
500,000
500,000
125,000
500,000
1,000,000
17
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Latif Alfansyah
1106008946
Teknik
Kimia
Teknik sistem
proses,
simulasi proses
kimia
20
Norman
Pamungkas
1206240436
Teknik
Kimia
Teknik reaksi
kimia, gambar
teknik proses
10
Putri Rokhmayati
1306370543
Teknik
Kimia
Teknik
optimasi
10
No.
Nama/NIM
Uraian Tugas
18