Komunikasi Data Lanjut
Komunikasi Data Lanjut
adalah
pertukaran
informasi
Untuk dapat
kedua pihak
kedua pihak.
memulai dan
1.1.2 Telekomunikasi
lebih
lanjut
berbentuk Point to multipoint ( ptm ).
Untuk ptm searah disebut Broadcast.
Dalam hal ini tidak diperlukan signaling. Untuk p t m dua arah
maka diperlukan signaling.
1.1.3 Telekomunikasi jenis
berikutnya adalah point to
multipoint dengan bantuan
operator
melalui
switch
board . ( bintang )
C
D
Pada telekomunikasi jenis
ini
maka
fungsi
operator
adalah
membantu
menyambungkan kedua pihak yang ingin berkomunikasi.
Untuk membayangkan Switch board seperti pada gambar
dibawah ini.
Jika A ingin berhubungan dengan C maka proses
pembangunan hubungan sebagai berikut :
penyambungan
Operator memanggil C ( ringing tone ) dan C tahu ada
seseorang yang ingin bicara dengannya.
C mengangkat handsetnya dan langsung bicara dengan
A , sementara itu Operator memantau bahwa hubungan
sudah terjalin. Operator mencatat nomor pemanggil
(originating), nomor yang dipanggil ( terminating ) dan
waktu mulai pembicaraan ( start Billing)
Kemudian melepas pelayanannya untuk melayani
sambungan yang lainnya
Sambil melayani pelanggan lain, selama pembicaraan
operator melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan
masih berlangsung (Monitoring / Pengawasan).
Jika A dan C sudah selesai berkomunikasi, maka salah
satu pihak atau keduanya memberikan tanda kepada
operator bahwa untuk putuskan hubungan ( release
signal ) . Dalam hal A dan C lupa mengirimkan release
signal (karena salah taruh ) , setelah beberapa waktu
maka operator akan kembali dan memonitor hubungan A
dan C. Jika pada jalur itu sudah tidak ada pembicaraan
maka hubungan akan diputusnya ( Force release ).
Pada saat pemutusan hubungan, operator mencatat
pada rekord tadi, saat akhir hub. (end of billing )
Seorang pelanggan dapat meminta dihubungkan ke
pelanggan dikota lain yang dilayani operator lain. Untuk
pelayanan tersebut, maka pada switch board disediakan
terminal yang berhubungan dengan operator lain kota.
Dan
Operator
lain
kota
itu
akan
melakukan
penyambungan kepelanggan yang dituju ( routing ).
T*
( International Telecommunication Union - bagian telepon,
Telegraph dan Telex )
ITU adalah badan PBB yang bertanggung jawab
pengaturan pertelekomunikasian. Seperti halnya PBB
ITU tidak berhak mengatur suatu negara, hanya
memberikan rekomendasi
suatu pengaturan yang
menyeragamkan seluruh negara.
untuk
maka
dapat
dapat
Pertanyaan:
Sebutkan bagian bagian sebuah sentral menurut
penjelasan fungsinya diatas. ( MDP = Main distribution
Panel untuk titik terima kabel pelanggan di sentral , matrix
penyambung untuk melakukan penyambungan, pengendali
penyambungan central processor / dalam hal diatas
operator, catu daya untuk memberi catuan listrik)
Apakah operator berada dalam sistem sentral atau
diluarnya
Apakah fungsi / kerja sentral?
Berapa lamakah operator harus siap melayani ?
Berapa lamakah rata rata seorang pelanggan
berbicara?
Berapa perbandingan ( kira kira ) antara waktu
pembicaraan rata rata dengan waktu penyambungan
oleh operator?
Apakah perlu untuk diteliti secara statistik banyaknya
penyambungan dari waktu ke waktu? Jika ya apakah harus
operator yang mengerjakan? Bagaimana pendapat anda?
Jika penyambungan dilakukan dengan mesin, seperti
komputer bagaimanakah perbandingan diatas?
1.2.
Methoda routing.
Jika pada satu saat, saluran antara
kedua sentral habis terpakai
semua
karena
permintaan
hubungan yang banyak maka Altenate route
permintaan hubungan baru dapat
dilewatkan melalui sentral lokal
Route langsung
lain.
Kadang kala disatu kota yang cukup besar, dimana ada
beberapa sentral lokal, sentral lokal di dalam kota itu di
hubungkan dengan satu sentral tandem untuk menampung
Primay
Trunk Circuit
Local
Junction Circuit
Sentral tandem
Untuk transit / jika sibuk.
1.3.
Hirarchi jaringan telepon.
Supaya jaringan rapih dan efisien maka dilakukan pengaturan
hirarchi jaringan. Dalam hirarchi ini dikenal istilah sentral lokal,
sentral tingkat pertama ( primary), sentral tingkat kedua
( secondary), sentral tingkat ketiga (tertiary ) dan sentral
tingkat ke empat (quartery di Indonesia dikenal dengan
istilah sentral gerbang (internasional ).
Sampai dengan sentral primary disebut primary area dan
letaknya ada dalam satu kota. Sentral secondary menjambungkan hubungan antar kota.
Sedangkan sentral tertiary menyambungkan hubungan antar
region dalam satu negara. Sedangkan sentral quarternary
menyambungkan hubungan Internasional.
Pada junction circuit modes hubungannya adalah hubungan 2
kawat, sedangkan pada trunk hubungannya adalah 4 kawat.
Mengapa demikian ?
1.4.
Numbering.
Setiap pelanggan harus diindentifikasi ( dinomorkan )secara
unik didunia ini ( mengapa ?). Pola penomoran harus
mengacu kepada hirarchi sentral telepon. (mengapa) Gambar
dibawah ini menggambarkan dengan
sistematis pola
penomoran ini dan sesuai dengan hirarchinya. Pola seperti ini
diatur dalam buku fundamental plan yang disusun oleh ditjen
Postel
Pada sistem penomoran diatas terlihat adanya prefix dari
suatu nomor. Misalkan 62 21 - 819 - 5282 menunjukkan 62
adalah prefix internasional Indonesia, 21 adalah prefix country
di jakarta, 819 menunjukkan sentral lokal di jakarta dimana
pelanggan berinduk.
Q 61
Australia
S62-21 Jakarta
Emarang
S62-22 Bamdimg
Q 65
T62-9 Ind
S62-4
P62-21-5 Jkt
L62-21-811
10
1.5.
Mutu pelayanan (QOS).
Pelanggan akan senang dilayani dengan baik. Untuk
pelayanan itulah mereka akan membayar.Sebab itu mutu
11
12
1.6.
Lalu lintas / traffik
Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat
ketempat yang lain secara random.
Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor
berikut :
- besar / banyaknya perpindahan object
- arah / destinasi perpindahan object
- waktu pemindahan
- sarana yang digunakan untuk mengatur lalu lintas.
Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objectnya adalah
pembicaraan ( informasi ).
Jika satu jalur sudah terpakai
untuk mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak
dapat di gunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain. Jika
pembicaraan sudah selesai barulah jalur tersebut dapat
dipakai untuk yang lain.
Dalam perancangan lalu lintas, banyaknya jalur harus dihitung
dengan cermat supaya tidak kebanyakan atau kesedikitan.
Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran sentral telepon.
Intensitas lalu lintas berubah ubah dari waktu ke waktu, hari
kehari dan bulan ke bulan. Sebab itu dikenal jam sibuk , hari
sibuk dan bulan sibuk.
Kesibukan ini berbeda untuk setiap tempat. Kesibukan dikota
tentu jauh lebih tinggi dari kesibukan didesa. Sebab itu untuk
jumlah telepon yang sama maka kapasitas sentral yang
dibutuhkan tidak sama.
Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan istilah
Erlang . Yang dimaksud dengan 1 erlang adalah 1 jam waktu
untuk berhubungan terjadi dalam selang waktu satu jam.
Misalkan. Ada 40 sambungan perjam dilayani lewat suatu
saluran. Masing masing sambungan dengan rata rata
hubungan 3 menit. Maka jumlah waktu hubungan adalah
40/jam X 3/60 jam=2 jam/jam. Kita katakan bahwa volume
traffik adalah 2 erlang.
13
Pertanyaan :
- Apakah dimensi erlang?
- Jika diketahui dlm 1 jam terjadi 60 pembicaraan dengan
ratarata waktu hubungan 2,5 menit. Hitung Vol traffik.
- Berapa minimal saluran yang harus disediakan supaya
volume traffik 1 erlang dapat disalurkan? Dalam kondisi
apakah hal ini terjadi?
- Apakah penyambungan akan selalu berhasil jika volume
traffik 2 erlang dilalukan pada 5 saluran? Mengapa?
- Di Jakarta pusat didapat angka pengamatan selama suatu
perioda tertentu rata rata adalah 150 mE/pelanggan. Suatu
sentral lokal di jakarta melayani jumlah pelanggan 10000.
berapa erlangkah yang dilayani oleh sentral tersebut?
- Perkirakanlah jumlah pelanggan yang sedang bertelepon
pada satu saat pada kondisi di atas.
- Dalam menentukan volume traffik, maka aktivitas yang
harus dilakukan adalah pengumpulan data statistik.
Jelaskan statement ini
- Dalam merancang kapasitas senttral telepon cukupkah kita
memperhitungkan kebutuhan traffik saat ini? Bagaimana
saran anda?
- Untuk meramalkan masa depan maka harus diperhitungan
faktor faktor politik, Pembangunan masa depan,
kecenderungan bisnis dll. Jelaskan kebenaran statement
ini.
14
15
A (erlang) GOS
2
.
.
5
.
.
0.1 % .
.
2.45
10 %
6
0.1 %
10
.
.
80
1 %
72
0.1 %
1.7.
16
17
18
19
20
Dalam
pesawat
telepon
terdapat
sistem
penerima
Bel
pengebelan
yang
fungsi-nya
untuk
memberikan
tanda
bahwa ada pang-gilan. dari
R=300
Panggilan
tersebut sen
dari sentral telepon.
tral
Sistem
pengebelan
ter-sambung kesentral telepon hanya pada saat pesawat
telepon tidak diangkat. Sehingga sistem pengebelan ini dapat
diaktifkan oleh sentral telepon. Pada saat telepon diangkat
maka sistem pengbelan ini di putuskan terhadap sentral.
Untuk melakukan pengebelan maka sentral mendeteksi
apakah tahanan total jaringan kabel dan pesawat telepon
rendah atau besar. Jika tahanan besar maka sentral
menganggap bahwa pesawat telepon tersebut sedang tidak
terpakai ( On hook ) sebaliknya jika tahanannya rendah
pesawat telepon tersebut sedang terpakai ( off Hook ).
Supaya dapat menggerakkan bel maka frekwensi sinyal bel
hanya 25 Hz, mengapa demikian (mengapa tidak 1000 Hz)
2.1.4 Alat pemutar ( dial ).
Alat pemutar ada dua macam. Pada sistem lama maka alat
pemutar berbentuk rotary yang menghasilkan pulsa pulsa
sejumlah nomor yang diputar. Mis. Nomor yang diputar adalah
8 maka ketika kembali dari penempatan angka 8 , terjadi
putus kontak berbentuk pulsa selama 8 kali. Pada waktu
penempatan maka terjadi hubungan yang panjang yang
menjadi tanda waktu antara digit yang diputar. Misalkan angka
83 yang diputar. Maka pertama ditempatkan dulu angka 8 rata
rata waktu putar dari posisi standby ke posisi 8 selama 400
ms. Kemudian pesawat dial dilepas hingga terjadi putus
sambung sebanyak 8 kali. Kondisi putus selama 66.6 ms
sedangkan kondisi sambung 33.3 ms. Sesudah itu
ditempatkan angka 3 ( selama 400 ms ) lalu disusul putus
sambung 3 kali. Jika semua digit telah lengkap dikirim maka
21
22
23
24
25
2.4.
26
Contoh soal :
Sebuah kanal suara menyalurkan signal data dengan
kecepatan 75 bps dan tiap karakter terdiri dari 5 bit + 1
bit start dan 1.5 bit stop. ( total 7.5 bit ). Berapakah
wpm yang disalurkan ?
Jawab: untuk satu karakter maka dibutuhkan 7.5 bit maka
untuk 6 karakter dibutuhkan 45 bit/ word.
Dengan
kecepatan 75 bps maka jumlah word yang dikirim dalam 1
menit adalah : (75 bps x 60 s )/ (45 bit/word ) = 100 word.
sebuah data dengan kecepatan 1500 wpm termasuk
parity ( 8 bit per karakter ). Hitung bps.
Jawab :
1500 wpm =1500word/minX6kar/word x 8 bit/car x (1/60)
min /sec = 1200 bps.
Macam informasi antra lain :
- Telegraph kecepatan 50-200 bps
- Telex kecepatan 50 bps
- Teleprinter 100-600 bps
- Data / komputer 600 7200 bps
- Facsimile 1200 14400 bps
- High speed data transmission 56 KBPS.
dibawah ini akan dibahas secara sepintas cara kerja dan
prinsip terminal teminal diatas. Melihat kecepatan informasi
yang harus dilalukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kapasitas penyaluran saluran suara ,umumnya , lebih besar
dari pada kebutuhan. Untuk jelasnya akan dibahas satu
persatu.
2.4.2 Telegraph./ telex/ teleprinter
Telegraph adalah proses pengiriman karakter ( kombinasi
sebanyak k. l 80 karakter ). Tiap tiap karakter di kodekan
dalam bentuk binary dengan 5 bit. Pada awal mulanya
telegraph dikirimkan dengan kode morse ( bentuk dot dan
space). Sipengirim dan penerima sama sama mengerti
bahwa 1 karakter teridiri dari 5 bit (start stop- asinkronous
dengan sistem kode Baudot ) atau 8 bit ( untuk sistem
27
28
2.4.4 Facimile
Sistem faksimile terdiri dari beberapa methoda untuk merubah
gambar (graphic ) pada sebuah kertas menjadi informasi
dalam ben tuk pulsa yang disalurkan pada saluran suara.
Pada dasarnya,
proses penyambungan adalah seperti
biasanya untuk suara. Ketika hubungan sudah terjalin, maka
yang berbicara bukan lagi suara manusia tetapi suara mesin
yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi.
Suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi
informasi digital fax.
Jadi pada perangkat facsimile
scanner
Modulator
terdapat peralatan scaning
untuk
mengambil
gambar
Sal telp.
contoh, menkodekan menjadi
bit yang disusun word by word.
Fax printer
demodulat
Pada saat penyalurnyaannya
or
maka pada pesawat facsimile terdapat modem( modulator dan
demodulator ) .
Diujung lain terdapat fax recorder yang membuat duplicat
sesuai dengan signal yang datang. Jika terjadi gangguan pada
signal kirim maka gambarpun akan cacat.
Fax recording dapat menggunakan sistem tinta dengan kertas
elektrolit. electro kertas thermal . electropercussive pada
kertas biasa dan tergantung pada getaran penanya untuk
menulit pada keras tersebut. Cara lain adalah dengan
dihubungkan dengan komputer dan komputer akan membuat
printout di printer.
Hal yang paling penting dalam pengiriman fax adalah phasa
dan sinkronisasi antara scanner dan recording.
Jika dalam perjalanannnya, signal mengalami gangguan yang
terus menerus
maka kecepatan pengiriman signal akan
29
diturunkan oleh
modem. Dalam hal ini Modem tersebut
menjadi penentu kecepatan pengiriman.
Pada dasarnya, sistem pengiriman facsimile ini bukan
merupakan sistem telepon. Sistem telepon hanya digunakan
sebagai tumpangan dan penyambungan secara demand.
Dengan demikian facsimile adalah jasa ikutan ( buikan jasa
dasar telekomunikasi ).
30
31
RK
CTL
PRIMAIR
RK
RK
32
S ECUNDAIR
A
N
T
O
R
A
N
DP
Data Komunikasi Hal 33
33
34
35
36
3.2.
37
38
39
40
TEKNIK TRANSMISI
Source1
VBW
MULTIPLEX
MODULASI
U/C
Amp
VBW
(MEDIA )
END 1
DEMULTIPLEX
DEMOD
D/C
AMP
END n
41
dan
42
h. Penerima
menerima object. Dalam hal leased channel
( borongan ) maka biaya dapat pula ditanggung oleh
pengirim atau penerima. Sedangkan untuk publik di bayar
secara eceran . ( pentaripan / billing )
Proses a. s/d h. dilakukan oleh perusahaan jasa pengantaran.
Perusahaan tersebut dapat mempunyai network ( jaringan
penganataran ) dimana mana tempat tujuan. Mungkin saja
tidak seluruh element dalam network tersebut dimiliki oleh
satu perusahaan, tetapi tiap tiap perusahaan yang terlibat
harus mempunyai pengaturan yang sama atau sesuai satu
sama lain hingga semuanya dapat bekerja sama.
Ada perusahaan yang hanya mengurus penerimaan dan
packing serta depacking dan pengkodean saja. Sedangkan
urusan pemuatan kedalam kendaraan transportasi menjadi
tugas perusahaan lain. Dapat pula media pengirimannya
dilakukan oleh perusahaan lain misalnya perusahaan pesawat
terbang.
Atau seluruh jaringan dipunyai oleh satu perusahaan. Biasanya
kejadian ini dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai
omset sangat bersar, baik karena pemakai jasanya banyak
atau karena monopoli.
Tiap tahap mempunyai tolok ukur keberhasilan masing
-masing.
Disamping itu ada pula kendala kendala /
gangguan dalam pengiriman. Besar gangguan tersebut
tergantung pada sistem dan cara packing / pengiriman.
Jadi pada kegiatan
transmisi / pengiriman ada proses: perubahan bentuk informasi - multiplexing - transmisi lewat
media ( penyesuaian dengan media kirim ) -dan proses
depacking.
4.2.
43
44
45
cable
coax
radio
optik
B
4
46
Modulasi amplitudo. ( AM )
Sinyal yang akan
dibawa
s = S
sinst
c = C sin c t
s = 2 fs
Getaran pembawa
yang
terganggu
pada amplitudonya.
cm = C(1+ks) sin ct
k = index modulasi
Modulasi dikatakan 100% jika k=1
47
cm = C + CS sin ct sin st
= Csin ct+CS(sin(c + s)t+ sin (c - s)t)
tugas: jika power sinusoida adalah k.Amp 2 hitunglah power
tiap tiap komponen
dalam
modulasi
amplitudo
tersebut
diatas.
pada modulasi
100 % bagaimanakah
bentuk getarannya ?
fs
fc-fs
fc
Jika yang diambil untuk
fc+fs
diteruskan :
a. fc-fs,fc, fc+fs disebut
AMDSB(double side band)
b. fc-fs,fc atau fc, fc+fs disebut AM SSB
c. jika amplitudo fc ditekan disebut Supress carrier.
d. jika yang dikirim adalah DSB dengan salah satu bagian dari
sideband dikurangi maka disebut ISB.
Tugas:
Gambarkan bentuk gelombangnya jika pemodulasi adalah sinyal
digital ( high or low voltage ) seperti disamping ini.
4.6.2.
Modulasi
frekwensi.
(Frekwensi modulation)
Pada modulasi frekwensi maka
frekwensi
carrier
Sinyal pemodulasi pembawa
( pembawa ) di
fs
fm
ganggu
oleh
frekwensi
sinyal.
Maka
persamaan
Gelombang pembawa yang telah dimodulasi,
getaran
yang
semakin tinggi amplitudo sinyal semakin
termodulasi menjadi?
kecil perioda pembawa.
Cfm = C sin c(1+ks) t
=Csinc(1+ kS sin st)t
=Csin(c+ks csin s )t
48
-fm
fc-f-fm
Hal 49
2 f Data Komunikasi
fm
fc
f c-
49
Kabel :
Pasangan kabel tembaga
Kabel coaxial / bawah laut
fiber optik
Radio
radio jarak pendek
radio troposere/scatter
radio gel mikro
satelit
50
51
N
Gradual index mode
52
Filling
material
Fiber
optik
Kevlar
/penyan
gga
Polyuret
hane
jacket
Kevlar
Poliureth
ane
jacket
Coated
aluminiu
polyethyl
ene
outer
Data Komunikasi Hal 53
jacket
53
light
source
Light
Detektor
output
serial
sambungan
54
KHz
MHz
GHz
GHz
LF
HF
UHF
EHF
Dipole
Yagi
Hpbw
Parabola dengan prime focus
Horn
55
5.4.2.
perambatan gelombang radio (propagasi)
5.4.2.1. Ionosphere.
Radiasi ultra vilolet (UV)oleh matahari mengionkan molekul
molekul atmosphere. Semakin mendekati bumi intensitas UV
semakin kecil,
hingga pada permukaan bumi tidak ada lagi atmosphere yang
terionkan. Pada lapisan ionosphere ini terdapat banyak
elektron bebas yang bergerak secara acak dan mungkin saja
akan bersatu kembali dengan ion positifnya untuk menjadi
atom netral. Khususnya untuk daerah didekat permukaan
bumi dimana atmosphere padat, maka kejadian bersatu
kembali elektron dan ion sangat besar. Tidak demikian halnya
dengan lapisan ionosphere. Pada tempat yang sangat tinggi,
atmosphere akan semakin renggang hingga jumlah ion/
elektron bebas juga semakin sedikit hingga konsentrasi ion
juga kecil
Dalam ionosphere terdapat lapisan lapisan yang konsentrasi
ionnya berbeda dan otomatis pada ketinggian yang berbeda.
Lapisan jarak dari muka bumi konsentrasi elektron
F2
250 500 km
F1
200-200 Km
90-150 Km
50-90 Km
Kepadatan
elektron/m 3
56
57
58
59
besar
juga
menimbulkan
masalah
delay
perjalanan
gelombang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang ini telah
dioperasikan satelit LEO ataupun MEO yang berjarak kecil dan
delay kecil. Kesulitan utamanya LEO atau MEO adalah perioda
putarnya yang tidak sinkron dengan perioda rotasi bumi.
Kekurangan perioda putar ini diatasi dengan menempatkan
satelir LEO/MEO dalam suatu bentuk konsta-lasi yang terus
bergerak dan meliput secara bergantian. Disamping itu ada
komunikasi antar satelit untuk dapat terus melayani
pemakainya.
Harga satelit GSO cukup mahal karena kapasitasnya besar dan
kwalitasnya harus sangat tinggi untuk menghadapi lingkungan
di angkasa luar. Tetapi untuk menempatkan satelit tersebut
maka kendaraan peluncurnya akan lebih mahal lagi dari pada
harga satelitnya.
Sebaliknya satelit LEO kapasitasnya tidak terlalu besar tetapi
harus bekerja bersama dalam konstelasi banyak satelit.
Umumnya, satelit LEO digunakan untuk komunikasi satelit
bergerak.
Jumlah harga satelit yang disediakan dan harga kendaraan
peluncurnya mungkin dapat lebih mahal dibandingkan dengan
GSO. Tetapi jika diperhitungkan dengan investasi stasiun bumi,
maka stasiun bumi LEO dapat dioperasikan dengan perangkat
yang kecil saja dan antena juga tidak terlalu besar (sedikit
lebih besar dari Hand phone ).
Satelit dalam perjalanan hidupnya harus selalu dikendalikan
dari bumi supaya sikap dan kedudukannya tidak menyimpang
dari ketentuan. Untuk pengendalian diperlukan bahan bakar
bahan bakar. Bahan bakar ini diisikan disatelit, sehingga
jumlahnya tidak tak terba tas. Jika bahan bakar ini habis, maka
habislah umur satelit ini. Utk pelistrikannya, maka digunakan
batere dan solar cell.
Dari uraian diatas, maka umur satelit
banyaknya bahan bakar yang tersedia.
60
ditentukan
oleh
10
11 12
3.7 3.74 3.78 3.82
5.925
3.86
3.90
3.94 3.98
UPLINK
6.423
GHz
61
62
63
TRANSMISI DIGITAL
6.1. perbedaan analog dan digital.
Sinyal analog adalah sinyal yang perubahannya tidak terputus
terhadap waktu. Dalam transmisi analog maka akan terlihat
bentuk gelombang tersebut disetiap tahap pengiriman.
Sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang berbentuk pulsa
pulsa tegangan atau
arus terputus putus yang
menggambarkan pengkodean dari sinyal aslinya( analog atau
digital ).
Sinyal
digital
Tegangan
merupakan
kombinasi
dua
tegangan tinggin
Analog
dan renda ( On
atau OFF ) yang
merupakan
pengkodeaan dari
digital
suatu informasi /
sinyal
yang
diwakilinya.
Keuntungan dengan sistem digital sebagai berikut :
a. Sistem digital hanya menangani dua macam sinyal on
atau off sebab itu mudah untuk menanganinya. Mudah
pula untuk memperbaiki kesalahan
yang dialaminya
selama perjalanan.
b. Untuk deteksi on dan OFF mudah
c. Pembuatan rangkaian digital lebih mudah. (Menggunakan
IC VLSI)
d. Dengan sistem koding, maka error yang terjadi selama
perjalanan pada sinyal digital dapat diperbaiki.
e. Sinyal digital dapat compress walau dengan mengorbankan
kwalitas hingga kebutuhan frekwensi dalam pengiriman
dapat
dikurangi. Pada
dasarnya
transmisi
digital
membutuhkan bandwidth yang jauh lebih besar dari pada
sinyal analog. Tetapi dengan teknologi kompress maka
bandwidth yang dibutuhkan dapat diturunkan.
64
f.
65
66
67
6.3.
Perubahan
signal
Samplin
kwantisa
analog
menjadi
digital
g
si
Perubahan signal analog
menjadi digital dilakukan
dengan dua tahap yaitu
PAM
bit
pencuplikan ( sampling )
stream
dan kwantisasi. Prinsipnya
digambarkan
sebagai
berikut :
Hasil pengolahan sinyal
6
9
7
4
diatas adalah bit stream
sampling
yang kecepatannya = s x
k
0110 1001 0111 0100 kwantisasi
/pengkodean
Dimana
s
=
jumlah
sampling / detik
. k = jumlah bit /sampling
Sinyal
ini
disalurkan
melalui
+128 kwantisasi
saluran
transmisi
dan
diolah
max
kembali menjadi sinyal analog.
Semakin besar s maka sinyal
total 28=256
analog
yang
diterima
akan
-128
semakin menyerupai aslinya. Yang
paling optimum bila s = 2 x
banwidth sinyal analognya.
Banyaknya
kwantisasi
per
sampling (k) akan menentukan besarnya kesalahan yang
mungkin terjadi. Semakin besar k maka kesalahan bit menjadi
semakin kecil. Jumlah level kwantisasi = 2k.
Jumlah sampling yang ideal untuk suatu sinusoida adalah
sebanyak banyaknya. secara optimal 2 sampling saja sudah
cukup untuk mewakili satu gelombang sinusoida. Sehingga
besarnya S adalah 2 x frekwensi tertinggi sinyal.
Untuk VBW 0.3 3.4 KHz maka jumlah sampling optimal
adalah 2 sampling x 4 KHz = 8 K sampling / detik. jarak
antar sampilng adalah 125 second.
S adalah 2 x frekwensi tertinggi sinyal. Untuk frekwensi
dibawah 4 KHz pengkodean akan lebih baik lagi.
68
69
d.
VBW
31
kwantis
asi
2
4w
2048 KBPS
AMI /HDB3
2w
4 w sample ke
VBW
01234
KBPS
1 544
6 312
32 064
97
297
70
71
mempunyai
72
73
74
75
76
77
78
Perkembangan
teknologi
ini
sedemikian
hingga
memungkinkan seluruh komputer yang tergabung dalam
jaringan tersebut berkomunikasi
langsung atau delay. Adanya tempat tempat penyimpanan
data dalam jaringan yang dapat diakses oleh seluruh anggota
jaringan .
7.3.
Kebutuhan pemakai.
Network
Komp C
Lapis 1
-7
DEC
net
IBM Net
X.25
prot
prot
Wang
OSI
Net
SNA
Internet prot
(TCP/IP)
net
Others net
79
Termi
nal
data
(DPTE
)
Termi
nal
data 80
Modem
Modem
81
82
b.
c.
83
84
85
PEMAHAMAN Db
Dalam pembahasan transmisi maka kita akan dihadapkan
pada
perubahan
level,
baik
pengurangan
ataupun
penambahan level electrical signal. Karena efek amplifier,
noise atau distorsi. Untuk itu pengertian dB ini perlu dipahami
sedemikian rupa sehingga mendarah daging dalam otak kita.
Pada dasarnya dB ( decibel)
G= 10 log P2/ P1 dB
adalah suatu perbandingan
P1
P2
antara dua besaran tenaga
G
(power)
dalam
skala
logarithma.
Jika P1 = 5 Watt dan P2 = 1 watt maka G=10 log (5/1)= 7 db
Jika P1= 5 mw dan P2 =1 mwatt maka G= 10 log (5/1)= 7 dB
Jadi 5 Watt 7 dB dan 5 mwatt 7 dB juga.
Jelas pernyataan ini tidak benar. Untuk menunjukkan besar
power maka kita harus memberi tanda reference apakah yang
dipakai.
Sebab itu p1 = 1 watt dan p2 = 5 watt dalam bentuk logaritma
dituliskan :
P1= 10 log [p1 /1 watt]
dBw
W disini adalah catatan terhadap apa p 1 di bandingkan.
Dengan demikian untuk menyatakan perbandingan terhadap
1 mw maka satuannya dalam logaritma adalah db m.
Telah diketahui bahwa jika p 1=1 W P1=10 log 1W/1W =0 dBw
atau 10 log1W/1mW=30 dBm
jadi 0 dBW= 30 dBm
Untuk hanya menyatakan perbandingan dua power maka tidak
perlu dicantumkan reference. Seperti contoh dibawah ini :
Dalam contoh ini hanya ingin mengetahui blok element
network ini memberi penguatan berapa kali. Yang penting
disini adalah ratio ( perbandingan ) dan bukan berapa
besarnya.
1 Watt
2 watt
Elemen
network
86
87
Berdasarkan
tabel
1 hitunglah tanpa menggunakan
calculator atau tabel logaritma atau kertas / pensil.
out put 1 watt gain 27 dB maka input.
P0=1 W = 0 dBw= 30 dBm
maka input = P0 Gain=0 dBw 27 dB=27 dBm atau
30 dBm-27dB= 3 dBm
input 10 watt loss 6 dB
maka output =10 dB w6dB=4dBw
input 4 mw melalui box dengan gain -12 dB, 35 db dan
10 dB yang disusun serial. Maka output =
4 mw=6 dBm Po= 6 dBm -12dB+ 35 dB + 10 dB=39
dBm
88
DB
m
66
63
60
50
47
Konversikan :
dB
w
dB
dB m DB dB W dB dB m
m
w
w
m w
att m w
w
20
43
3
17
40
0
13
37
-3
7
33
-6
6
30
-7
Apakah gunanya satuan dB, dBW dan dBm ? mengapak
dipakai satuan ini. apakah dimensi dBW dan dBm.
Jawab: dB , dBW dan dBm tak bersatuan. Digunakan
satuan dB untuk mempermudah perhitungan dengan
hanya menjumlah atau mengurangi. Disamping itu,
besaran - besaran alam bersifat logaritmis. Penggunaan
satuan dB lebih dapat mewakili pemahaman akan alam.
Contoh: sebuah sebuah sepeda motor didengar dari jarak
1 m mempunyai kekuatan 90 dBpw jika 4 buah motor akan
menghasilkan power sebesar 90 dBpw +10 log 4 dB=
96dBpw
kekerasaan yang terasa ditelinga juga kurang lebih 7% dan
bukan 400%.
renungkan kebenaran gambar dibawah ini.
0 dBW
W
att
Combine
r lossless
dan 0 dBw
3 dBW
0dBW
Spliter
lossless
-3dBw
0 dBW
jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW
terbagi dua menjadi - 3 dB W
- 3dBw
89
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
23
23,5
24,1
24,8
25,5
26,2
27
27,8
28,6
29,5
30,4
31,3
32,26
33,21
0
1
2
3
4
5
1,2
6
7
8
9
10
0,4
11
12
13
3
2,5
2,1
1,8
1,5
1
0,8
0,6
0,5
0,3
0,26
0,21
hitunglah:
43 dBm+40 dBm = =3 koreksi=1,8 hasil=44,8
dbm
25 dBm+ 20 dBm + 27 dbm+ 19 dBm+28 dBm=
26,2dBm
27,6 dBm
28 dBm
29 dbm
28 dbm = 31,5 dbm
Hitunglah: 3 dBm +4 dBm +5 dBm =
-23 dbm -15 dbm - 18 dbm 26 dbm=
dbm
90
91