Anda di halaman 1dari 5

Kala persalinan ?

Kala Satu Persalinan


Kala satu dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3
cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih
kuat dan sering selama fase aktif. (Saifuddin, 2001)
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu
dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten pembukaan serviks kurang dari 4 cm (8
jam) dan fase aktif pembukaan serviks dari 4 ke 10 cm. (Affandi, 2002)
2.4.1 Menyiapkan Kelahiran
Dalam menyiapkan kelahiran mempunyai tujuan yaitu :
1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi seperti :
a. Ruangan yang hangat dan bersih
b. Sumber air bersih yang mengalir
c. Air desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
d. Kamar mandi yang bersih
e. Tempat yang lapang untuk ibu berjalan-jalan
f. Penerangan yang cukup
g. Tempat tidur yang bersih untuk ibu dan bayi
h. Meja yang bersih untuk peralatan persalinan
2. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obat esensial
3. Menyiapkan rujukan
4. Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan, antara lain :
a. Memberikan dukungan emosional
b. Membantu pengaturan posisi
c. Memberikan cairan dan nutrisi
d. Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
e. Pencegahan infeksi
5. Melakukan upaya pencegahan infeksi (PI) yang direkomendasikan
Pada fase aktif persalinan partograf digunakan sebagai alat bantu yang tujuan

utamanya adalah untuk :


a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.
b. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.
2.5 Kala Dua Persalinan
Kala dua persalinan dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Tanda dan gejala kala dua persalinan adalah :
1. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
2. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau
vaginanya.
3. Perineum terlihat menonjol.
4. Vulva-vagina dan sfigter ani terlihat membuka.
5. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
2.5.1 Persiapan Penolong Persalinan
Penolong persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi seperti
yang dianjurkan termasuk diantaranya cuci tangan, memakai sarung tangan dan
perlengkapan pelindung pribadi.
2.5.2 Persiapan Tempat Persalinan, Peralatan dan Bahan
Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan
berfungsi dengan baik, termasuk partus set, perlengkapan menjahit dan
resusitasi
bayi baru lahir. Semua perlengkapan dan bahan-bahan dalam set tersebut harus
dalam keadaan steril.
2.5.3 Persiapan Tempat dan Lingkungan untuk Kelahiran Bayi
Persiapan untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir harus
dimulai sebelum bayi lahir. Siapkan lingkungan yang sesuai untuk kelahiran bayi
dengan memastikan bahwa ruangan tersebut bersih dan bebas dari tiupan
angin.
2.5.4 Persiapan Ibu dan Keluarga seperti :

1. Asuhan sayang ibu


2. Membersihkan perineum ibu
3. Pengosongan kandung kemih
2.5.5 Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)
Walaupun sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena
proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka
penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi
yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir adalah dengan melaksanakan
pelayanan atau perawatan neonatal esensial bayi baru lahir, meliputi :
persalinan
yang bersih dan aman; stabilisasi suhu/menjaga agar bayi tetap hangat;
memulai
pernapasan spontan; ASI dini dan eksklusif; pencegahan infeksi dan pemberian
imunisasi
2.6 Kala Tiga Persalinan
Kala tiga persalinan dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Fisiologi kala tiga
persalinan
adalah pada otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti berkurangnya
ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran
rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi
plasenta.
Karena tempat implantasi menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta
tidak
berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau
bagian atas vagina.
2.6.1 Tanda-tanda Lepasnya Plasenta, yaitu :
1. Perubahan ukuran dan bentuk uterus

2. Tali pusat memanjang


3. Semburan darah tiba-tiba
2.6.2 Penatalaksanaan Kala Tiga Persalinan adalah :
Manajemen aktif kala tiga yang terdiri dari : pemberian suntikan oksitosin;
melakukan penegangan tali pusat terkendali; pemijatan fundus uteri
(masage). (Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan, 2003)
2.7 Kala Empat Persalinan
Kala empat dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama
post partum. Asuhan yang diberikan pada kala empat ini adalah : melakukan
pemijatan uterus; mengevaluasi tinggi fundus; memperkirakan kehilangan darah
secara keseluruhan; memeriksa perineum dari perdarahan aktif, mengevaluasi
kondisi ibu secara umum, mendokumentasikan semua asuhan dan temuan
selama
kala empat persalinan di halaman belakang partograf setelah asuhan diberikan
atau setelah penilaian dilakukan.

2. klasifikasi kehamilan
Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007). Menurut
Sylviati (2008) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah
259-293 hari dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Bayi kurang bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (< 259
hari).
b. Bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi 37- 42 minggu.
c. Bayi lebih bulan jika bayi dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu (>
294hari).
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan. kehamilan terbagi atas
3
trimester yaitu :
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu

b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu


c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester kedua organ
telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih diragukan.
Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir telah viable (dapat
hidup).
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20
minggu disebut abortus (keguguran). Bila hal tersebut terjadi dibawah 36
minggu disebut partus prematur. Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu
disebut partus aterm (Sarwono, 2007).
Tanda pasti kehamilan dapat dilihat dari gejala dan tanda yang dirasakan oleh
ibu seperti amenorrhea, nausea, emesis, anoreksia dan juga gerakan janin yang
sudah mulai terasa pada kehamilan 18 minggu. Tetapi juga dapat dipastikan
dengan menggunakan ultrasonografi (Sarwono, 2007).

Anda mungkin juga menyukai