Anda di halaman 1dari 14

MakalahPengertianEtikaProfesiAkuntansi

MAKALAH
PENGERTIAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI
BAB I
PENDAHULUAN

Profesi akuntan telah dimulai sejak abad ke-15


walaupun sebenarnya masih dipertentangkan para
ahli mengenai kapan sebenarnya profesi ini
dimulai. Pada abad ke-15 di Inggris pihak yang
bukan pemilik dan bukan pengelola yangsekarang
disebut auditor diminta untuk memeriksa apakah
ada kecurangan yang terdapat dipembukuan atau
dilaporan
keuanga
yang
disampaikan
oleh
pengelola kekayaan pemilik harta. Menurut
sejarahnya para pemilik modal menyerahkan
dananya kepada orang lain untuk dikelola/
dimanfaatkan untuk kegiatan usaha yang hasilnya
nanti akan dibagi antara pemilik dan pengelola
modal tadi. Kalau kegiatan ini belum besar
umumnya kedua belah pihak masih dapat saling
percaya
penuh
sehingga
tidak
diperlukan

pemeriksaan.
Namun
semakin besar
volume
kegiatan usaha, pemilik dana kadang-kadang
merasa was-was jika modalnya disalahgunakan
oleh pengelolanya atau mungkin pengelolanya
memberikan informasi yang tidak obyektif yang
mungkin dapat merugikan pemilik dana. Keadaan
inilah yang membuat pemilik dana membutuhkan
pihak ketiga yang dipercaya oleh masyarakat
untuk memeriksa kelayakan atau kebenaran
laporan keuangan/laporan pertanggungjawaban
pengelolaan dana. Pihak itulah yang kita kenal
sebagai Auditor. Auditor harus memiliki etika yang
baik dalam menjalankan profesinya. Dalam
makalah ini, kita akan membahas pengertian Etika,
Profesi, serta Perilaku Etika
dalam Profesi
Akuntansi.

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Pengertian Etika
Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995)
Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika
adalah Seperangkat aturan atau norma atau

pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik


yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau
segolongan masyarakat atau profesi

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa


Yunani ethos yang berarti adat istiadat/ kebiasaan
yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang
kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan,
menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
menggambarkan
perangai
manusia
dalam
kehidupan pada umumnya
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang
filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan)
manusia.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia
harus bertindak.
Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacammacam norma. Norma ini masih dibagi lagi menjadi
norma hukum, norma agama, norma moral dan
norma sopan santun.
Norma
hukum
berasal
dari
hukum
dan
perundangundangan
Norma agama berasal dari agama
Norma moral berasal dari suara batin.
Norma sopan santun berasal dari kehidupan seharihari sedangkan norma moral berasal dari etika
Fungsi Etika

1. Sarana
untuk
memperoleh
orientasi
kritis
berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan.
2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual
yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara
rasional dan kritis.
3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap
yang wajar dalam suasana pluralisme
Etika dan Etiket
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan
santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai
ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan
yaitu:
a.
Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.
Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak
mengenai
binatang
karena
binatang
tidak
mengenal etika maupun etiket.
b.
Kedua-duanya mengatur perilaku manusia
secara normatif artinya memberi norma bagi
perilaku
manusia
dan
dengan
demikian
menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya
normatif maka kedua istilah tersebut sering
dicampuradukkan.
Adapun perbedaan antara etika dengan etiket
ialah:
Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan
manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat
1.

artinya cara yang diharapkan serta ditentukan


dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam
makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan
mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh
mencuci tangan terlebih dahulu.Di Indonesia
menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan.
Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika
tidakterbatas pada cara melakukan sebuah
perbuatan,
etika
memberi
norma
tentang
perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah
apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau
tidak boleh dilakukan.
2.
Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila
tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata,
maka etiket tidak berlaku. Misalnya etiket tentang
cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas
meja dianggap melanggar etiket dila dilakukan
bersama-sama orang lain. Bila dilakukan sendiri
maka hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika
selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
Barang
yang
dipinjam
harus
dikembalikan
walaupun pemiliknya sudah lupa.
3.
Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak
sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja
dianggap
sopan
dalam
kebudayaan
lain.
Contohnya makan dengan tangan, bersenggak
sesudah makan. Etika jauh lebih absolut. Perintah
seperti
;jangan
berbohong jangan
mencuri
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawartawar.

Etiket hanya memadang manusia dari segi


lahirian saja sedangkan etika memandang manusia
dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya
lembut, memegang etiket namun menipu. Orang
dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya
seseorang yang berpegang pada etika tidak
mungkin munafik karena seandainya dia bersikap
munafik maka dia tidak bersikap etis
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi
Pelanggaran Etika :
1.
Kebutuhan Individu
2.
Tidak Ada Pedoman
3.
Perilaku
dan
Kebiasaan
Individu
Yang
Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4.
Lingkungan Yang Tidak Etis
5.
Perilaku Dari Komunitas
4.

Sanksi Pelanggaran Etika :


1. Sanksi Sosial
Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan
yangdapat dimaafkan
2. Sanksi Hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral
dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku
khusus.
Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika
individual dan etika sosial.

Etika sosial dibagi menjadi:

Sikap terhadap sesama;

Etika keluarga

Etika
profesi
misalnya
etika
untuk
pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang
informasi

Etika politik

Etika lingkungan hidupserta

Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau


pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral
sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral
serta harus dipahami perbedaan antara etika
dengan moralitas.
2.

Pengertian Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang
mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian
yang lebih luas menjadi kegiatan apa saja dan
siapa saja untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan
dengan
suatu
keahlian
tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Poin

poin
penting
dalam
pengertian
profesi
diantaranya:

1. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang


khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan
ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi
kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya
pemakaian dengan cara yang benar akan
ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat
dicapai
dengan
dimilikinya
penguasaan
pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas,
mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah
dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin
etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh
kelompok anggota yang menyandang profesi
tersebut.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan,
namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi.
Seorang petugas staf administrasi bias berasal dari
berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya
dengan
Akuntan,
Pengacara,
Dokter
yang
membutuhkan pendidikan khusus.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus
yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan
sebelumnya.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus
memperbaharui
keterampilannya
sesuai
perkembangan teknologi.
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian
profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas
yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai

profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi


adalah jabatan seseorang walau profesi tersebut
tidak bersifat komersial. Secara tradisional ada 4
profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran,
hukum, pendidikan, dan kependetaan.
3.

Pengertian Akuntansi
Akuntansi
adalah
suatu
proses
mencatat,
mengklasifikasi,
meringkas,
mengolah
dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan
suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang
artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia
adalah
menghitung
atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan
di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia
untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi
keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi
kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi
beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.
Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan
ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /

manajemen untuk membantu membuat keputusan


suatu organisasi.
Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat
output laporan rugi laba, laporan perubahan
modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan
atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan
akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan,
nama laporan, dan tanggal penyusunan atau
jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan
orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat
periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu
tertentu saja.
4. Pengertian Etika Profesi Akuntansi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Etika Profesi
Akuntansi adalah suatu ilmu yang membahas
perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai Akuntan.
5. Perilaku Etika dalam Profesi Akuntansi
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik
di
suatu
negara
adalah
sejalan
dengan
berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk
badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika

perusahaan-perusahaan
di
suatu
negara
berkembang sedemikian rupa sehingga tidak
hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun
mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika
timbul berbagai perusahaan berbentuk badan
hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal
dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai
diperlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan
publik inilah masyarakat kreditur dan investor
mengharapkan penilaian yang bebas tidak
memihak terhadap informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa
bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa
atestasi, dan jasa nonassurance. Jasa assurance
adalah
jasa
profesional
independen
yang
meningkatkan mutu informasi bagi pengambil
keputusan. Jasa atestasi terdiri dari audit,
pemeriksaan (examination), review, dan prosedur
yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa
atestasi adalah suatu pernyataan pendapat,
pertimbangan orang yang independen dan
kompeten tentang apakah asersi suatu entitas
sesuai dalam semua hal yang material, dengan
kriteria
yang
telah
ditetapkan.
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan
oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.

Contoh jasa nonassurance yang dihasilkan oleh


profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan, jasa konsultasi.
Secara umum auditing adalah suatu proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang
kejadian
ekonomi,
dengan
tujuan
untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan,
serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan. Ditinjau dari sudut auditor
independen, auditing adalah pemeriksaan secara
objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan
atau organisasi yang lain dengan, tujuan untuk
menentukan apakah laporan keuangan tersebut
menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan
hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk
menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan
perusahaan-perusahaan,
sehingga
masyarakat
keuangan memperoleh informasi keuangan yang
andal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi
sumber-sumber ekonomi.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Etika yaitu studi tentang kebiasaan manusia
berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan
waktu yang berbeda, yang menggambarkan
perangai
manusia
dalam
kehidupan
pada
umumnya. Antara etika dengan etiket terdapat
persamaan yaitu etika dan etiket menyangkut
perilaku manusia dan kedua-duanya mengatur
perilaku manusia secara normative. Profesi adalah
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa Etika Profesi
Akuntansi adalah suatu ilmu yang membahas
perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai Akuntan. Profesi akuntan publik
menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu
jasa
assurance,
jasa
atestasi,
dan
jasa
nonassurance.
Jasa
assurance
adalah
jasa
profesional independen yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambil keputusan. Jasa atestasi
terdiri dari audit, pemeriksaan (examination),
review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon

procedure). Profesi akuntan publik bertanggung


jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan
keuangan
perusahaan-perusahaan,
sehingga
masyarakat keuangan memperoleh informasi
keuangan yang andal sebagai dasar untuk
memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai