Motor Listrik Dan Pompa
Motor Listrik Dan Pompa
LAPORAN 4
Oleh
Nur Aini Hariyo Wati
121710201018
TEP-B
BAB 1. PENDAHULUAN
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh
ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering
pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan
daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor
(walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini,
sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan
grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
getaran. Untuk pompa sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan berbeda
tergantung dari banyaknya pendorong yang digunakan.
sedikit. Rumah keong akan menyeimbangkan beban radial pada poros pompa,
sehingga beban akan saling meniadakan dengan demikian akan mengurangi
pembebanan poros dan resultan lenturan (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.2. Rumah keong pompa tunggal mengkonversi energi cairan menjadi
tekanan statis.
2. Pompa jenis diffuser
Baling-baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeler pada
pompa jenis ini, lalu-laluan yang berangsur-angsur mengembang ini akan
mengubah arah aliran dan mengkonversikannya menjadi tinggi tekan tekanan
(pressure head) (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.3. Diffuser mengubah arah aliran dan membantu dalam mengubah
kecepatan menjadi tekanan.
3. Pompa jenis turbin
Pompa jenis turbin dikenal juga dengan pompa vorteks (vortex), periperi
(periphery), dan regeneratif. Cairan pada pompa ini diputar dengan baling-baling
impeller berkecepatan tinggi selama hampir dalam satu putaran dalam saluran
yang berbentuk cincin (annular) tempat impeller berputar. Energi ditambahkan ke
cairan dalam sejumlah impuls. Pompa sumur jenis diffuser sering disebut pompa
turbin. Namun, pompa tersebut tidak mirip pompa turbin regeneratif dari segi
apapun (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.4. Pompa turbin menambahkan energi kepada cairan dalam sejumlah
impuls.
4. Pompa jenis aliran campur dan aliran aksial
Pompa jenis ini mengasilkan tinggi tekan (head) sebagian oleh
pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter buang sisi baling-baling lebih
besar dari diameter sisi masuknya. Pompa aliran aksial menghasilkan tinggi tekan
oleh propeler atau aksi pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter balingbaling pada sisi hisap sama dengan sisi buang. Pompa propeler merupakan jenis
pompa aliran aksial (Zuriman, 2010).
Gambar 2.6.5. Pompa propeler menghasilkan hampir seluruh tinggi tekannya oleh
aksi pada cairan.
Gambar 2.6.7. Pompa aliran campur memakai gaya sentrifugal maupun sudu-sudu
pada cairan.
b. Pompa rotari
Pompa jenis rotari terdiri dari casing tetap yang di dalamnya terdapat rodaroda gigi (gerak), sudu-sudu (vanes), torak-torak, bumbungan (cam), segmen,
sekrup-sekrup, dan lain-lain yang beroperasi dengan jarak ruangan (regangan)
yang minimum. Pada pompa rotari cairan diperangkap atau dijebak dan didorong
ke casing yang tertutup dama seperti torak pada pompa torak (Zuriman, 2010).
Berikut jenis pompa rotari .
-
Pompa sudu
pompa tenaga
BAB 3. METODOLOGI
waktu
: pukul 07.30-selesai
tempat
Mulai
Sediakan air dalam bak atau drum yang akan dipompa dan pasang
pengeluarannya dengan pipa.
Kembalikan air yang telah dikeluarkan pada bak di bak sumber air.
Ukur dan catat besarnya arus, tegangan, volume air, waktu, dan ketinggian
pada manometer serta tekanan pada percobaan kedua.
Lakukan dua kali percobaan, percobaan pertama kran dibuka penuh dan
percobaan kedua kran dibuka setengah.
Selesai
Tegangan
(V)
211
Volume air
(liter)
1,81
Waktu
(s)
10
Penunjukkan
manometer (cm)
-
0,92
215
9,5
20
0,96
217
15,5
30
Arus
listrik
(A)
0,54
1,05
217
4,7
20
54
0,125
0,95
218
11,5
30
53
0,025
Pengukuran
ke
Tegangan
(V)
Volume air
(liter)
Waktu
(s)
214
3,2
10
Penunjukkan
manometer
(cm)
52
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mekanisme Kerja Pompa Manual
Berikut ini merupakan gambar dari pompa manual atau pompa hidrolik.
Tekanan
(mPA)
0,125
Pada dasarnya pompa manual atau yang biasa dikenal dengan pompa
hidrolik merupakan suatu pompa yang tidak membutuhkan energi listrik dalam
pengoperasiannya, namun membutuhkan energi manusia untuk menjalankannya.
Cara kerja pompa tersebut yaitu ketika tangkai pompa ditekan ke bawah, dua
batang as akan menarik cincin ke atas, maka terjadilah tekanan hampa pada ruang
hampa, sehingga air akan terisap dan mendorong peluru. Kemudian ketika tangkai
ditekan ke atas, cincin karet yang cembung ke atas akan tertekan ke bawah lagi,
selanjutnya peluru akan menutup jalan masuknya air di ruang hampa dan mencari
jalan keluar dengan mendorong peluru ke atas, sampai akhirnya air masuk ke
ruang hampa yang kemudian keluar lewat saluran buang.
4.2.3 Mekanisme Air Bisa Dipompa (Dihisap dan Dihantarkan) ke Suatu Tempat
Lebih Tinggi dengan Konstruksi Gambar di Atas
Penghisapan terjadi dengan membuat tekanan pada suatu lokasi yang lebih
rendah daripada tekanan atmosfer. Prinsip ini sama halnya dengan prinsip pada
sedotan miuman. Kaitannya dengan pompa air adalah karena pada pompa air
memiliki pipa dan pipa tersebut harus dikondisikan agar vakum udara sehingga air
dapat mengalir ketika dihisap oleh pompa.
Pompa listrik mempunyai mempunyai sebuah impeller (baling-baling)
untuk mengangkat zat cair dari tepat yang lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller
di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeller dapat berputaroleh
dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari
tengah impeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Di sini head tekanan
zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih
tinggi karena mengalami percepatan. Kemudian air akan ditampung atau diproses
oleh manometer selanjutnya air akan mengalir pada saluran pembuangan.
4.2.5 Rerata Tabel 1 dalam Nilai Debit dan Daya Listrik yang Diambil dari PLN
pada Tabel 3
Dengan asumsi power faktor sebesar 1, maka daya listrik yang digunakan
adalah sebesar: P = I. V watt
Tabel 3. Data daya dan ketinggian air yang dihantarkan saat kran terbuka penuh.
Pengukuran
ke
1
Daya listrik
(watt)
197,156
Debit (liter/s)
0,391
Penunjukan
manometer
-
Dari tabel dapat diketahui nilai daya untuk memindahkan air dari tempat
rendah ke tempat yang lebih tinggi adalah sebesar 197,156 watt dari rumus P = I x
V. Efisiensi pompa adalah 100 %, persentase ini diperoleh karena tidak ada
hambatan yang menghalangi air menuju ke tempat saluran akhirnya. Rumus yang
digunakan = W2 / W1 x 100 %, keterangan W1 adalah daya poros, W2 adalah
daya air.
Tabel 4. Daya dan ketinggian air yang dihantarkan saat kran terbuka sebagian.
Pengukuran
ke
Daya listrik
(watt)
Debit
(liter/s)
Penunjukan
manometer
(cm)
183,855
0,312
53
Penunjukan
manometer setara
dengan ketinggian
air
Pada saat kran terbuka sebagian daya listrik yang diambil dari PLN
semakin besar. Hal ini terjadi karena aliran air terhambat oleh kran yang ditutup
dan debitnya juga semakin kecil. Dengan ditutupnya sebagian kran pada saluran
pompa membuat tekanan yang dimiliki oleh aliran fluida dalam tersebut semakin
tinggi, sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan konsumsi daya listrik.
Sedangkan ketika kran terbuka penuh daya yang dibutuhkan sedikit karena tidak
ada halangan ketika air mengalir, sehingga nilai debitnya besar. Namun pada
praktikum yang kami lakukan terjadi kesalahan dimana daya ketika kran terbuka
penuh dengan kran terbuka sebagian lebih besar kran terbuka penuh. Hal ini
terjadi karena kemungkinan hasil pengukuran arus dan tegangan yang dilakukan
oleh praktikan kurang akurat atau mungkin alat yang kurang terkalibrasi dengan
baik.
Valve
On/Off
Air
Air
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut.
a. Motor listrik merupakan suatu peralatan yang mampu mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan berupa
putaran pada poros.
b. Pompa merupakan suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga
mesin untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat
lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir jika terdapat perbedaan
tekanan.
c. Cara kerja pompa air yaitu pompa mempunyai sebuah impeller (balingbaling) untuk mengangkat air dari tempat yang lebih rendah ke tempat
yang lebih tinggi.
d. Daya yang dibutuhkan ketikak kran tertutup lebih besar daripada kran
terbuka sebagian karena tekanan aliran yang terjadi di dalam pompa
semakin tinggi.
e. Valve adalah suatu keluaran aliran air atau kran yang memiliki pelampung
untuk mengatur keluaran air pada pompa, sehingga apabila diambil akan
mengakibatkan air mengalir terus menerus dan tidak ada lagi unit yang
mengatur keluarnya air.
5.2 Saran
Ketika praktikum agar asisten lebih memperhatikan data yang telah
diambil oleh praktikan agar tidak terjadi kesalahan penagmbilan data atau data
tidak akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyahanda,
O.
2013.
Sistem
Seal
pada
Pompa.
http://artikel-
2012.
Fungsi
dan
Masalah
pada
Pompa
Air.
A.
2010.
Motor
Listrik
dan
Jenis-Jenisnya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf.
[20 April 2014].
LAMPIRAN
Perhitungan Tabel 3
Daya listrik (watt) = I V
Rata-rata I =
Rata-rata v =
= 0,92 A
=214,3 v
= 0,391 liter/s
Perhitungan tabel 4
Daya listrik (watt) = I V
Rata-rata I =
= 0,85 A
Rata-rata v =
=216,3 v
= 0,312 liter/s
Casing
Stator
Frame
Magnet
Bearing
Cooling fan
Penghasil
Arus
Rotor