Anda di halaman 1dari 10

MODUL EMPATI DAN MOTIVASI

LAPORAN TRIGGER II : KOMUNIKASI EMPATI

KELOMPOK TUTORIAL IX
FASILITATOR

: DAVID MALIK SE MBA

KETUA

: DWI APRILA PUTRI (1210070100083)

SEKRETARIS

: FANNY PUSPITA SARI(1210070100085)

NOTULEN

: RAISYA CYNTHIA ILNA (1210070100090)

ANGGOTA

: WHILLYAM PUTRA (1210070100089)


: CINDY CLAUDIA (1210070100082)
: JARMISA PUTRI(1210070100081)
: ATIKA ROZALIA(1210070100084)
: GHINA ASY RAMADHANI (1210070100088)
: HARIS SADLI (1210070100086)
: IRDA PUSPASARI (1210070100087)

FKU UNIVERSITAS BAITURRAHMAH


SEMESTER GANJIL TA 2013-201

BAB I
PENDAHULUAN

TRIGGER II : KOMUNIKASI EMPATI


Ada seorang pasien wanita separuh baya, umur 60 tahun, yang dirawat disuatu rumah
Sakit, dengan keluhan sering pusing, kadang kadang migrain dan insomnia, dan sudah
sering berobat jalan dengan dokter lain tapi kambuh lagi. Dokter Rumah Sakit ini
melakukan anamnesa dengan lebih detail dan bijak sehingga terungkap bahwa ibu ini
rupanya bermusuhan dengan tetangganya karena sesuatu sebab, sehingga sudah lama
tidak bertegur sapa. Ibu ini sangat membenci tetangganya karna (emotion), dan merasa
(feeling), tetangganya ini sering menjelek jelekkan dia. Kebencian ini telah merasuk jauh
kedalam hatinya. Dengan konseling yang intensive dari dokter Rumah Sakit, secara
perlahan dapat diyakinkan tentang betapa pentingnya nilai keterbukaan, untuk dapat
menerima manusia lain sebagaimana adanya, nilai pengampunan, nilai keiklasan, dan
nilai kepasrahan untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Akhirnya, dengan
introspeksi diri, ibu ini berbaikan dengan tetangganya, dan keluhan yang diderita si ibu
dapat sembuh dengan sendirinya, dan ibu ini berubah menjadi seorang penderma yang
murah senyum. Jadi dengan komunikasi empati yang baik, dalam hubungan dokter pasien dapat memberikan banyak manfaat.

BAB II
ISI
Step I : Clarify unfamiliar terms
1. Anamnesa : riwayat penyakit
2. Insomnia : penyakit sulit tidur
3. Intensif : secara max
4. Emotion : emosi seseorang
5. Feeling : perasaan seseorang
6. Berobat jalan : berobat tanpa rawat inap
7. Penderma : orang yang dermawan
8. Komunikasi empati : hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dimana pihak
pihak yang berkomunikasi mampu memahami perasaan atau kondisi pihak lain tanpa
terbawa untuk mengikuti emosional
Step II : Define the problems
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi empati?
2.Bagaimana melakukan komunikasi empati?
3. Manfaat komunikasi empati sebagai alat komunikasi dalam hubungan dokter-pasien?
4. Apa akibat apabila komunikasi empati dokter-pasien tidak lancar?
5. Apa yang harus diperhatikan dalam anamsesa?
6. Apa yang harus dperhatikan dalam anamnesa?
7. Apa beda konseling dengan anamnesa?
8. Apa manfaat konseling yang intensif dari dokter ke pasien?
9. Apa hubungan emosi dan psikologi perilaku seseorang?

Step III : Brainstrom possible hypothesis or explanation


1. Komunikasi empati : hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dimana pihak
pihak yang berkomunikasi mampu memahami perasaan atau kondisi pihak lain tanpa
terbawa untuk mengikuti emosional.
2. Cara melakukan empati :
* mendengar dan memperhatikan pembicaraan orang laindan berusaha memahami apa
yang disampaikan
* berani mengungkapkan perasaan agar dipahami pihak lain
3. Manfaat kom. Efektif :
* dapat mengenal pasien selengkapnya
* dapat mempermudah masalah kesehatan pasien
* memperkecil kemungkinan terjadinya tuduhan malpraktek
* meningkatkan efesien dalam mengumpulkan informasi
4. Akibat kom.empati tdk lancar :
* dokter sulit mendapatkan informasi dari pasien
* pasien tidak merasa nyaman memberikan informasi ttg keluhannya
* dokter sulit untuk mendiagnosa penyakit pasien
* kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melakukan pengobatan pasien
* dokter tidak mampu memberikan kebutuhan psikologis pada pasiennya
5. Langkah langkah meningkatkan komunikasi dokter pasien
* mengakui adanya perasaan yang sama dan memahami kondisi pasien
* bersifat terbuka terhadap suatu masalah
* mengahrgai usaha pasien
* memfasilitasi anamnesa pasien
6. Hal yang diperhatikan dalam anamnesa :
* tempat dan suasana yang cukup nyaman bagi pasien
* penampilan dokter yang menarik
* dorongan pada pasien untuk menceritakan keluhannya
* menggunakan bahasa untuk istilah yang mudah dimengerti
* gunakan kode yang sistematis

7. Perbedaan konseling dengan anamnesa


- konseling : memberi bantuan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pemulihan
- anamnesa : pengambilan data yang dilakukan dokter secara efektif dan mendalam
8. Manfaat konseling :
Agar pasien merasa puas karena masalah yang dihadapi telah diutarakan dan
mendapatkan solusi nya
9. Hubungan emosi dengan kondisi psikologis perilaku seseorang :
- emosi merupakan bagian dari karakteristik seseorang yang pada dasarnya
mempengaruhi kondisi psikologis dan perilaku nya.
-Baik buruk nya kondisi psikologis dan perilakunya.

Step IV : Arrange explanation into a tentative solution

Hubungan
Dokter-pasien

Komunikasi
Empati

Anamnesa

Manfaat

Konseling

Cara
Meningkatkan
an

Hambatan

Konselor

Step V : Define learning objective


1. Maksud komunikasi empati
2. Cara melakukan komunikasi empati
3. Manfaat komunikasi empati sebagai alat komunikasi dalam hubungan dokter-pasien
4. Akibat apabila komunikasi empati dokter-pasien tidak lancar
5. Yang harus diperhatikan dalam anamsesa
6. Yang harus dperhatikan dalam anamnesa
7. Beda konseling dengan anamnesa
8. Manfaat konseling yang intensif dari dokter ke pasien
9. Hubungan emosi dan psikologi perilaku seseorang

Step VI : Gather information and private study

BELAJAR MANDIRI

Step VII : Share the result of information garthering and private study.
1. Komunikasi empati adalah pengetahuan tentang cara untuk memperoleh atau
menyerap informasi dari orang lain tentang kebutuhan,keinginan,pemahaman,
pengetahuan, dan kondisi efektif yang tersimpan dalam memori kolektif dari
orang tersebut baik secara sengaja atau tidak sengaja, baik yang mencakup
simbol-simbol yang telah disepakati maupun belum baik dalam bentuk bahasa
maupun para bahasa dan yang mungkin terjadi melalui sarana wacana vocal
maupun sarana lainnya yang bersifat non lokal.
2. Cara melakukan komunikasi empati:
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Berani mengungkapkan perasaan
3. Manfaat komunikasi empati sebagai alat komunikasi hubungan dokter pasien
a. Dapat mengenal pasien selengkapnya
b. Dapat mempermudah penataalaksanaan masalah kesehatan pasien
c. Memperkecil kemungkinan terjadi mal praktek
d. Meningkatkan efisien dalam mengumpulkan informasi
e. Dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kedokteran secara terus menerus
hingga dapat di manfaatkan oleh pasien
4. Akibat komunikasi empati dosen pasien tidak lancar:
a. Dokter sulit mendapatkan informasi dari pasien
b. Pasien tidak merasa nyaman memberikan informasi tentang keluhannya
c. Dokter sulit mendiagnosis penyakit pasien
d. Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melakukan pengobatan pasien
e. Dokter tidak mampu memberikan kebutuhan psikologis pada pasiennya

5. Langkah-langkah meningkatkan komunikasi empati dokter pasien


a. Mengakui adanya perasaan yang sama dan memahami kondisi pasien
b. Bersifat terbuka terhadap suatu masalah
c. Menghargai usaha pasien
d. Memfasilitasi anamnesa pasien
e. Mengekspresikan presepsi dokter tentang perasaan pasien tersebut
6. Hal yang harus diperhatikan saat anamnesa
a. Tempat dan suasana yang cukup nyaman bagi pasien
b. Penampilan dokter yang menarik
c. Dorongan pada pasien untuk menceritakan keluhannya
d. Menggunakan bahasa untuk istilah-istilah yang mudah dimengerti
e. Gunakan kode yang sistematis
7. Perbedaan konseling dengan anamnesa
Konseling: memberikan bantuan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
Pemulihan
Anamnesa: pengambilan data yang dilakukan dokter secara terbuka dan
mendalam
8. Manfaat konseling yang intensif dari dokter ke pasien adalah agar pasien merasa
puas karena masalah yang dihadapi telah diutarakan dan mendapatkan solusinya.
9. Hubungan emosi dengan kondisi psikologis perilaku seseorang
a. Emosi merupakan bagian dari karakteristik seseorang yang mana pada
dasarnya mempengaruhi kondisi psikologis dan perilakunya
b. Baik buruknya kondisi psikologis dan perilakunya (sangat mempengaruhi)

PENUTUP
KESIMPULAN

Komunikasi empati dapat diterapkan dalam hubungan dokter-pasien, dimana seseorang


dapat memberikan pelayanan seperti anamnesa dan konseling yang bijak dan objektif.
Dalam melakukan komunikasi empati feeling dan emotion sangat berpengaruh dalam
proses introspeksi diri untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Dimana dipengaruhi
oleh perilaku, rasa dan menghasilkan keuntungan pada dokter dan pasien.

DAFTAR PUSTAKA
-

Bahan ajar Komunikasi Empati Dr.H. Yasril Hasan.MQIH

Bahan ajar Psikologi Empati Drs. Syafei Psych

Anda mungkin juga menyukai