KELOMPOK TUTORIAL IX
FASILITATOR
KETUA
SEKRETARIS
NOTULEN
ANGGOTA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
Step I : Clarify unfamiliar terms
1. Anamnesa : riwayat penyakit
2. Insomnia : penyakit sulit tidur
3. Intensif : secara max
4. Emotion : emosi seseorang
5. Feeling : perasaan seseorang
6. Berobat jalan : berobat tanpa rawat inap
7. Penderma : orang yang dermawan
8. Komunikasi empati : hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dimana pihak
pihak yang berkomunikasi mampu memahami perasaan atau kondisi pihak lain tanpa
terbawa untuk mengikuti emosional
Step II : Define the problems
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi empati?
2.Bagaimana melakukan komunikasi empati?
3. Manfaat komunikasi empati sebagai alat komunikasi dalam hubungan dokter-pasien?
4. Apa akibat apabila komunikasi empati dokter-pasien tidak lancar?
5. Apa yang harus diperhatikan dalam anamsesa?
6. Apa yang harus dperhatikan dalam anamnesa?
7. Apa beda konseling dengan anamnesa?
8. Apa manfaat konseling yang intensif dari dokter ke pasien?
9. Apa hubungan emosi dan psikologi perilaku seseorang?
Hubungan
Dokter-pasien
Komunikasi
Empati
Anamnesa
Manfaat
Konseling
Cara
Meningkatkan
an
Hambatan
Konselor
BELAJAR MANDIRI
Step VII : Share the result of information garthering and private study.
1. Komunikasi empati adalah pengetahuan tentang cara untuk memperoleh atau
menyerap informasi dari orang lain tentang kebutuhan,keinginan,pemahaman,
pengetahuan, dan kondisi efektif yang tersimpan dalam memori kolektif dari
orang tersebut baik secara sengaja atau tidak sengaja, baik yang mencakup
simbol-simbol yang telah disepakati maupun belum baik dalam bentuk bahasa
maupun para bahasa dan yang mungkin terjadi melalui sarana wacana vocal
maupun sarana lainnya yang bersifat non lokal.
2. Cara melakukan komunikasi empati:
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Berani mengungkapkan perasaan
3. Manfaat komunikasi empati sebagai alat komunikasi hubungan dokter pasien
a. Dapat mengenal pasien selengkapnya
b. Dapat mempermudah penataalaksanaan masalah kesehatan pasien
c. Memperkecil kemungkinan terjadi mal praktek
d. Meningkatkan efisien dalam mengumpulkan informasi
e. Dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kedokteran secara terus menerus
hingga dapat di manfaatkan oleh pasien
4. Akibat komunikasi empati dosen pasien tidak lancar:
a. Dokter sulit mendapatkan informasi dari pasien
b. Pasien tidak merasa nyaman memberikan informasi tentang keluhannya
c. Dokter sulit mendiagnosis penyakit pasien
d. Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melakukan pengobatan pasien
e. Dokter tidak mampu memberikan kebutuhan psikologis pada pasiennya
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
-