Dahulu zat kimia diberi nama sesuai dengan nama penemunya, nama tempat, nama zat asal, sifat zat, dan lain-lain.
Dengan semakin bertambahnya jumlah zat yang ditemukan
baik alami ataupun buatan, maka perlu adanya tata nama
yang dapat memudahkan penyebutan nama suatu zat. IUPAC
(International Union Pure and Applied Chemistry) merupakan
badan internasional yang membuat tata nama zat kimia yang
ada di dunia ini. Akan tetapi, untuk kepentingan tertentu nama
zat yang sudah lazim (nama trivial) sering digunakan karena
telah diketahui khalayak. Contohnya nama asam cuka lebih
dikenal dibanding asam asetat atau asam etanoat.
60
Nama senyawa
Natrium klorida
Magnesium nitrida
Kalsium oksida
Aluminium sulfida
Seng klorida
Akan tetapi jika atom logam yang bertindak sebagai kation mempunyai lebih dari satu muatan/bilangan
oksidasi, maka nama senyawa diberikan dengan menyebut nama logam + (bilangan oksidasi logam) +
anionnya (nonlogam) dengan akhiran -ida.
Tabel 4.2 Contoh-contoh tata nama senyawa biner
dari logam yang mempunyai satu bilangan
oksidasi
Rumus kimia
FeO
Cu2 O
FeCl3
PbI2
CuO
PbO2
Nama senyawa
Besi(II)oksida
Tembaga(I)oksida
Besi(III)klorida
Timbal(II)iodida
Tembaga(II)oksida
Timbal(IV)oksida
61
Jika senyawa biner terdiri atas atom unsur nonlogam dan nonlogam, maka penamaan dimulai dari nonlogam pertama diikuti nonlogam kedua dengan diberi
akhiran -ida.
Tabel 4.3 Contoh-contoh tata nama senyawa biner
(nonlogam-nonlogam)
Rumus kimia
HCl
CIF
HBr
IBr
Nama senyawa
Hidrogen klorida
Klorin fluorida
Hidrogen bromida
Iodin bromida
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
Rumus kimia
CO
CO2
NO
NO2
N2O
N2O5
PCl3
P 2O 5
62
Nama senyawa
Karbon monoksida
Karbon dioksida
Nitrogen monoksida
Nitrogen dioksida
Dinitrogen monoksida
Dinitrogen pentaoksida
Fosfor triklorida
Difosfor pentaoksida
Nama senyawa
Air
Amonia
Es kering/dry ice
Garam dapur
Kapur tohor
Marmer/batu kapur
Kapur tulis
Soda kue
Gips
Kaporit
Garam Inggris
Susu magnesia
Terusi
Nama senyawa
Natrium karbonat
Aluminium nitrat
Kalium permanganat
Magnesium sulfat
Litium fosfat
Amonium klorida
Amonium hidroksida
Amonium sianida
Amonium sulfat
63
Nama senyawa
Asam
Asam
Asam
Asam
klorida
nitrat
sulfat
fosfat
Rumus kimia
Metana
Etana
Propana
Etena
Propena
Etuna/asetilena
Propuna
Etanol
Asam etanoat/cuka
Propanon/aseton
CH4
C2H6
C3H8
C2H4
C3H6
C2H2
C3H4
C2H5OH
CH3COOH
C3H6O
Formaldehid (formalin)
CH2O
64
Rumus struktur
CH4
CH3-CH3
CH3-CH2-CH3
CH2 == CH2
CH3-CH == CH2
CH CH
CH3-C CH
CH3-CH2-OH
CH3-COOH
CH3-C-CH3
O
O
HC
H
B. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menggambarkan hubungan zat-zat kimia yang terlibat sebelum dan sesudah
reaksi kimia. Persamaan reaksi dinyatakan dengan rumus kimia
zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi, angka koefisien, dan fase/
wujud zat. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi/reaktan
dituliskan di sebelah kiri tanda anak panah, sedangkan zat-zat
hasil reaksi atau produk reaksi dituliskan di sebelah kanan tanda
anak panah.
Perubahan dari pereaksi menjadi hasil reaksi digambarkan dengan tanda anak panah. Angka koefisien menyatakan
jumlah partikel dari setiap pereaksi dan hasil reaksi. Angka
koefisien dituliskan di depan rumus kimia zat, agar reaksi menjadi
setara. Reaksi dikatakan setara jika jumlah atom di kiri sama
dengan jumlah atom di kanan tanda anak panah, sehingga sesuai
dengan Hukum Kekekalan Massa.
Wujud/fase zat ada 4, yaitu:
1. cair/liquid (l);
2. padat/solid (s);
3. gas (g);
4. larutan (aq).
Contoh: natrium hidroksida direaksikan dengan asam klorida
menghasilkan natrium klorida dan air.
Maka persamaan reaksinya:
natrium hidroksida + asam klorida
natrium klorida + air
NaOH(aq) + HCl(aq)
NaCl(aq)
+ H2O(aq)
NaOH dan HCl disebut pereaksi/reaktan
NaCl dan H2O disebut hasil reaksi
Dalam persamaan reaksi berlaku jumlah atom sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Pada reaksi tersebut:
Atom Na di kiri 1 dan di kanan 1
Atom O di kiri 1 dan di kanan 1
Atom H di kiri 2 dan di kanan 2
Atom Cl di kiri 1 dan di kanan 1
65
H2O(l)
66
67