Persadaan Bukit
Patofisiologi
Kejang : loncatan muatan listrik yang
berlebihan dan sinkron pada otak atau
depolarisasi otak yang mengakibatkan
gerakan yang berulang.
Untuk mempertahankan potensial
membrane sel memerlukam energi yang
berasal dari ATP dan tergantung pada
mekanisme pompa yaitu keluarnya
natrium dan masuknya kalium.
Depolarisasi :
Etiologi kejang:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2. Apnu
Pada BBLR biasanya pola pernapasan
tidak teratur, diselingi dengan
berhentinya pernapasan selama 3-6
detik dan sering diikuti hiperpnea 10-50
detik. Serangan apneu termasuk gejala
kejang jika disertai bentuk serangan
kejang yang lain dan tidak disertai
bradikardia.
3. Jitterness
Bentuk gerakan adalah tremor simetris dengan
frekuensi cepat 5-6 kali per detik. Jitterness
tidak termasuk wajah (seperti halnya subtle)
merupakan akibat dari sensitifitas terhadap
stimulus dan mereda jika anggota gerak
ditahan.Gangguan sistem saraf otonom yang
terjadi pada kejang seperti takikardi atau
hipertensi, tidak pernah dijumpai pada
jitternes.
Jiterness
Kejang
+
-
Tremor
Klonik
Gerakan Dpt
dihentikan
Perubahan fs otonom
Peka rangsang
Perubahan sv
Kejang subtle
gerakan mata berkedip, berputar, juling yang
berulang
gerakan mulut dan lidah berulang
gerakan tungkai tidak terkendali, gerakan
seperti mengayuh sepeda
apnu
tetap sadar
Spasme
kontraksi otot tidak terkendali paling tidak
beberapa detik sampai beberapa menit
dirangsang oleh sentuhan, suara maupun
cahaya
tetap sadar, sering menangis kesakitan
trismus ( rahang kaku, mulut terkancing, bibir
mencucu seperti mulut ikan)
epistotonus
gerakan tangan sepertimininju dan mengepal
Kejang tonik
Fokal : terdiri dari postur tubuh asimetris
yang menetap dari badan atau
ekstrimitas dengan atau tanpa adanya
gerakan mata abnormal
Kejang tomik umum : ditandai dengan
fleksi tonik atau eksitensi leher, badan,
dan ekstrimitas, biasanya dengan
ekstensi ekstrimitas bawah
Kejang mioklonik.
Tipe kejang ini cenderung terjadi pada otot fleksor,
terdiri dari:
Kejang demam:
Kejang demam ialah bangkitan kejang
yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh
(suhu rectal di atas 38 C yang disebabkan
oleh suatu proses ekstrakranium.
Biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan
5 tahun, bila anak berumur kurang 6 bulan
atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan
lain misalnya infeksi SSP, epilepsi yang
terjadi bersama demam.
berlangsung singkat
kurang dari 15 menit
sifat kejang umum tonik atau klonik
umumnya berhenti sendiri
tanpa gerakan fokal atau berulang dala 24 jam
Penatalaksanaan:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
darah perifer lengkap
elektrolit serum, gula darah sewaktu,
pungsi lumbal
EEG
Pencitraan : USG kepala (hanya bisa dilakukan saat fontanela
belm menutup), CT-scan otak, MRI
Medikamentosa
Oksigenasi adekuat
Hentikan kejang (stesolit)
Pemberian antipiretik
Tangani penyebab kejang
Saat kejang tidak boleh masuk ke dalam mulut
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Ubun2?
Pupil?
Rangsang meningen?
Reflek fisiologis?