Anda di halaman 1dari 2

Graphic

Problem
Solving Seorang desainer grafis adalah
seorang problem solver. Problem macam apa yang
ditanganinya? Problem komunikasi visual. Inilah inti
profesi desain grafis. Desainer grafis bukanlah
seseorang yang pandai menggambar realis atau orang
yang terampil komputer. Walaupun ketrampilan ini
sering digunakan desainer grafis.

Pertama, sebagai desainer grafis, Anda dapat bekerja


independen atau organisatorial. Ini penting terutama untuk
posisi yang terakhir. Karena dalam organisasi apapun ada
struktur/hirarki atau aturan main yang harus kita pahami dan
taati. Advertising Agency contohnya, jelas sekali peran seorang
Art Director, Media Planner, Copywriter, atau Visualiser.

Proyek grafis yang ditangani bisa sangat sederhana atau


sangat kompleks. Proyek biasanya diawali dengan proses
briefing. Briefing bisa informal atau formal. Anda bisa mendapat
order proyek desain melalui sms/telpon atau rapat bersama
direksi. Proyek Grafis yang kita terima amat variatif. Mulai
desain untuk satu person hingga desain untuk satu lembaga,
dari desain lencana berukuran kecil hingga sistem total desain
grafis untuk satu kota. Sifat pekerjaan bisa Pro Bono atau No
Bono. Pada awalnya desain grafis memang banyak digunakan
dalam kegiatan komersial, baik itu periklanan atau dunia
publikasi. Namun kini desain grafis digunakan untuk berbagai
kegiatan kehidupan, karena tiap bidang kehidupan
membutuhkan komunikasi visual, baik itu agama, politik,
pendidikan, pariwisata, hiburan, budaya, dsbnya.
Mengapa kita perlu membahas segala hal di atas? Ini sangat
penting. Pertama untuk menentukan posisi dan sikap kita
sebagai desainer. Juga melihat pengaruh hegemoni apa yang
menguasai bidang garapan desain. Bila yang kita kerjakan
desain iklan misalnya. Jelaslah kekuatan apa yang
bekerja/filosofi apa yang berlaku dalam persuasi visual iklan.

Kedua, Apa inti Masalah/Problem Proyek yang anda garap?


Masalah disini sering disalah artikan. Masalah bukan judul
proyek desain grafis. Problem yang ditangani desainer grafis
dapat kita golongkan atas tiga kategori: problem yang jelas,
problem yang samar problem perlu dirumuskan.

Untuk dapat melihat masalah secara utuh kita dapat melakukan


pengumpulan data atau melakukan riset. Ada beberapa teknik
yang bermanfaat untuk dapat melihat permasalahan secara
utuh, antara lain:Teknik jurnalistik 5W1H; Teknik Data Indrawi.
Masalah dapat kita bagi atas 2 golongan besar, yaitu problem
non visual dan problem visual. Yang terakhir inilah yang
menjadi tanggung jawab kita. Seandainya melalui riset kita tak
menemui problem visual, proyek ini harus kita batalkan.
Dengan kata lain pada titik ini kita perlu mengevaluasi perlu
tidaknya desain grafis menjawab masalah ini. Bisa jadi
pemerintah tak perlu dibuatkan poster anti korupsi, cukup
melaksanakan hukum yang tegas untuk memberantasnya.

Rene Arthur
(diagram dari artikel ini ada di blog: grafikologia.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai