Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG

TANGKI RIAK

AnggotaKelompok :
1. Nina Irnawati
2. Nur Aoliya
3. Masyani

(4201412004)
(4201412014)
(4201412020)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

A. TUJUAN
1. Mengamati pola gelombang yang terbentuk pada layar tangki riak

2. Mencari cepat rambat gelombang.


3. Mencari nilai modulus bulk.
B. DASAR TEORI
Pemantulan Gelombang Permukaan Air
Refleksi (pemantulan) gelombang adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu gelombang jika gelombang tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium. Pemantulan gelombang biasanya terjadi ketika gelombang yang sedang berjalan
dari satu tempat ke tempat yang lain menabrak suatu penghalang. Contohnya adalah
gelombang pada air laut yang terpantul ketika menabrak karang atau sisi kapal dan
gelombang air yang terpantul dari sisi kolam renang atau bak mandi.
Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh permukaan air akan berupa lingkaran-lingkaran.
Mulai dari lingkaran kecil, kemudian lingkaran kecil tersebut merambat menjauhi titik
pusat llingkarannya membentuk lingkaran-lingkaran yang lebih besar. Pada peristiwa
pemantulan gelombang dikenal istilah muka gelombang dan sinar gelombang. Muka
gelombang didefinisikan sebagai kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama
pada suatu gelombang.
Jika pusat getaran gelombang itu merupakan sebuah titik, muka gelombangnya akan
berupa lingkaran-lingkaran. Jika sumber getarannya berupa garis lurus, getaran-getaran
yang dihasilkan akan merambat dengan bentuk muka gelombang lurus. Jarak antara dua
muka gelombang yang berdekatan sama dengan satu panjang gelombang () dan waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang disebut satu periode (T).
Sedangkan sinar gelombang merupakan arah rambatan gelambang dan arahnya selalu
tegak lurus muka gelombang.

Gambar 1. Muka gelombang dan sinar gelombang

Pada peristiwa pemantulan gelombang, bentuk gelombang yang dipantulkan dipengaruhi


oleh penghalangnya. Gelombang akan dipantulkan secara teratur dengan sudut datang sama
dengan sudut pantul pada permukaan yang datar. Sedangkan pada permukaan cembung atau
cekung, gelombang akan dipantulkan mengikuti bentuk tersebut. Salah satu gelombang yang
mudah diamatai adalah gelombang permukaan air pada tangki riak (seperti yang tampak pada
gambar 2).

Gambar 2. Struktur tangki riak


Dasar tangki riak terbuat dari bahan kaca. Tepi tepi tangki dilapisi karet busa atau
logam berlubag untuk menjaga pemantulan gelombang dari samping agar tidak
mengaburkan pola pola gelombang yang terbentuk pada layar. Sebuah motor yang
diletakkan di atas batang penggetar akan menggetarkan batang penggetar. Pada batang
penggetar ditempelkan pembangkit gelombang. Ada dua jenis pembangkit gelombang,
yaitu pembangkit keeping sebagai pembangkit gelombang lurus dan pembangkit bola
sebagai pembangkit gelombang lingkaran. Frekuensi gelombag dapat diatur dengan cara
mengatur kecepatan putar motor. Pola pola gelombang yang dihasilkan proyeksikan
pada layar putih yang diletakkan di bawah tangki. Puncak dan dasar gelombang akan
tampak pada layar sebagai garis garis terang dan gelap.
Frekuensi

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah


kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem
Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu
nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama
kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik. Secara
alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian / peristiwa (dan
menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi ( f

) sebagai hasil

kebalikan dari periode ( T ), seperti nampak dari rumus di bawah ini :


1
f=
T
dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik).
Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola
gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (). Panjang gelombang
memiliki hubungan inverse terhadap frekuensi f, jumlah puncak untuk melewati sebuah
titik dalam sebuah waktu yang diberikan. Panjan gelombang sama dengan kecepatan jenis
gelombang dibagi oleh frekuensi gelombang. Hubungannya adalah:
=

v
f

di mana:
= panjang gelombang (m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
f = frekuensi gelombang (hertz)
Cepat Rambat
Cepat rambat Gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam waktu satu detik
(sekon). Pada gelombang, dalam satu periode (T), jarak tempuhnya sama dengan cepat
rambat gelombang panjang gelombangnya (). Perbandingan antara panjang gelombang
dan periodenya lah yang kemudian di sebut sebagai Cepat Rambat Gelombang.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka cepat rambat gelombang dapat di rumuskan sebagai
berikut.

v = = f
T

v= Cepat Rambat Gelombang (m/s)


= Panjang Gelombang (m)
T = Periode (s)
f = Frekuensi Gelombang (hertz)
Gelombang pada Zat Cair
Elemen zat cair dengan setebal x berada dalam silinder tegar dengan luas penampang A,
dengan rapat massa . Elemen zat cair ini berjarak x dari suatu titik acuan. Ketika
gelombang merambat, elemen zat cair akan mengalami deformasi. Misal, perpindahan
pada sisi kiri dan kanan elemen tersebut adalah (x) dan (x+x), seperti gambar 3.

Gambar 3. Silinder zat cair yang dilalui gelombang


Hubungan antara tegangan dan regangan dalam zat cair dinyatakan dengan
F
V
=M B
(1)
A
V
Dengan MB adalah modulus Bulk, modulus Bulk dapat didefinisikan juga sebagai
perubahan tekanan
M B=
perubahan volume
(1a)
satuan volume

Persamaan gerak elemen volume zat cair adalah


A x

2
=F ( x )F ( x + x )
t2
A x

2
F
= x
2
x
t

(2)
Kemudian

persamaan di (2) dapat

ditulis dalam

bentuk

A [ x+ ( x + x ) ( x ) ] A x
F
=M B
A
A x

F
=M B
A

(3)

x
x

=M B
Ax
x

F
2
=M B 2
A
x

(4)

MB
=
x2
t 2
2

Dengan kecepatan rambat gelombang di dalam zat cair adalah


MB
c w=

C. ALAT DAN BAHAN


1. Catu Daya
2. Set tangki riak
3. Audio Frekuensi Generator.
4. Kabel penghubung hitam.
5. Kabel penghubung merah.
6. Pengeras Suara.
D. LANGKAH KERJA

(5)

(6)

Gambar 4. Set tangki riak

1. Menghidupkan catu daya.


2. Menghidupkan Audio Frekuensi Generator.
3. Mengatur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang permukaan air
dengan jelas.
4. Mendokumentasikan data pengamatan berupa pola gelombang.
5. Mengubah-ubah frekuensi yang digunakan sehingga didapatkan pola yang
lain.
6. Mendokumentasikan lagi hasil pengamatan Kegiatan ini dilakukan berulang
sehingga didapatkan enam pola gelombang dari frekuensi yang berbeda.
7. Dari hasil pengamatan , mencari nilai panjang gelombang yang terbentuk.
8. Mematikan catu daya.

E. DATA PENGAMATAN
1. Pola gelombang yang teramati

No.

Frekuensi (Hz)

Pola gelombang

1.

2.

3.

12

4.

15

5.

18

6.

21

2. Menentukan panjang gelombang


Perbandingan bayangan di layar dan dikenyataan = 4.5 : 2.4
3
Massa jenis air = 0.998 kg m

No.

Frekuensi (Hz)
1. 6

layar (m)
7.3

nyata (m)
0.0389

2. 9

0.0267

3. 12

0.0213

4. 15

0.016

5. 18

2.5

0.0133

6. 21

F. ANALISIS DATA
1. Mencari cepat rambat gelombang
1
a. f = 6 s
= 0.0389 m
v = x f
1

0.0389 m x 6 s

0.2334 m s1
1

b. f = 9

= 0.0267 m
v = x f
0.0267 m x 9 s1
0.2403 m s1

c. f = 12

= 0.0213 m
v = x f
0.0213 m x 12 s1

0.2556 m s1
15 s1

d. f =

= 0.016 m
v = x f
0.016 m x 15 s1

e. f =

0.2400 m s1
18 s1

= 0.0133 m

0.0107

v = x f
1

0.0133 m x 18 s

0.2394 m s

21 s1

f. f =

= 0.0107 m
v = x f
0.0107 m x 21 s1
1

0.2247 m s

No.

f (Hz)

v
1

ms

|vv|

( ms

v 2 =|v v|
2 2
( m s

ms
1.

0.2334

0.0055

3.025 x 105

2.

0.2403

0.0014

1.960 x 106

3.

12

0.2556

0.0167

2.789 x 104

4.

15

0.2400

0.0011

1.210 x 106

5.

18

0.2394

0.0005

2.500 x 10

6.

21

0.2247

0.0142

2.016 x 104

v=

0.2389

5.142 x 10

v 2
(n1)

5.142 x 104

(61)
0.010 m s1

Nilai cepat rambat yang terukur :


v =v +
v

0.2389 + 0.010

v
v

KR =

x 100 =

m s1

0.010
0.2389

x 100

= 4.18%

Ketelitian = 100 % - KR
= 100% - 4.18%
= 95.82%

2. Mencari Modulus Bulk


MB
v=
air

MB=v air
air

a.

= 0.998 kg m

v = 0.2334 m s1
2

MB=v air

1
0.2334 m s

x 0.998 kg m3

0. 0543 N m2
b.

v =

0.2403 m s

MB=v 2 air
0.2403

m s1

0.0576 N m2
c.

v =

0.2556 m s1

x 0.998 kg m3

MB=v air
0.2556

m s1

v =

x 0.998 kg m3

Nm

0.0652
d.

0.2400 m s1

MB=v 2 air
0.2400

ms

x 0.998 kg m3

0.0574 N m
e.

v =

0.2394 m s
2

MB=v air
0.2394

m s1

x 0.998 kg m3

0.0572 N m
f.

v =

0.2247 m s
2

MB=v air
0.2247

m s1

x 0.998 kg m3

0.0504 N m2

No.

( MB

(
2

ms
1.

0.2334

Nm

MB

|
|MB MB

MB 2=|vv|

(N m2 )

( N m2 )

(N 2 m4)

0.

2.

0.2403

0543
0.0576

3.

0.2556

0.0652

0.0027

7.290 x 106

0.0006

3.600 x 10

0.0082

6.724 x 105

0.0570
7

4.

0.2400

0.0574

0.0004

1.600 x 107

5.

0.2394

0.0572

0.0002

4.000 x 108

6.

0.2247

0.0504

0.0066

4.356 x 105

MB 2

MB=

1.186 x 104

MB2
(n1)

1.186 x 104
(61)
0.0049 N m2

Nilai Modulus Bulk yang terukur :

MB
MB= MB+

KR =

0.0570 + 0.0049
MB

MB

x 100 =

Nm

0.0049
0.0570

x 100

= 8.59%

Ketelitian = 100 % - KR
= 100% - 8.59%
= 91.41 %

G. PEMBAHASAN
Refleksi (pemantulan) gelombang adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu gelombang jika gelombang tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua
medium. Pemantulan gelombang biasanya terjadi ketika gelombang yang sedang berjalan
dari

satu

tempat

ke

tempat

yang

lain

menabrak

suatu

penghalang.

Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh permukaan air akan berupa lingkaranlingkaran. Mulai dari lingkaran kecil, kemudian lingkaran kecil tersebut merambat
menjauhi titik pusat llingkarannya membentuk lingkaran-lingkaran yang lebih besar. Pada
peristiwa pemantulan gelombang dikenal istilah muka gelombang dan sinar gelombang.

Muka gelombang didefinisikan sebagai kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang
sama pada suatu gelombang.
Berdasarakan percobaan yang dilakukan terbentuk pola pada layar sebagai
berikut:

No.
1.

Frekuensi (Hz)
6

2.

3.

12

Pola gelombang

4.

15

5.

18

6.

21

Dari gambar pola diatas,ketika semakin besar frekuensinya maka semakin kecil
pola gelap terang yang terbentuk.Yang berarti bahwa semakin besar frekuensinya maka
semakin kecil panjang gelombang yang terbentuk (terlihat pada analisis data).
Sedangkan untuk cepat rambat gelombang dan modulus bulk (MB) terlihat bahwa
semakin besar frekuensinya maka semakin besar cepat rambat gelombang yang terbentuk
dan semakin besar juga modulus bulk (MB) nya.
Dari hasil analisis data maka diperoleh hasil cepat rambat gelombang
yang terukur adalah

v =v +

0.2389 + 0.010

m s1

dengan ketelitian relatif sebesar 95,82% dan kesalahan Relatif (KR) 4,18%.
Sedangkan analisis data Modulus Bulk (MB) dihasilkan

MB= MB+

MB

0.0570 + 0.0049

N m2
dengan ketelitian relatif sebesar 91,41% dan kesalahan Relatif (KR) 8,59%.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh permukaan air akan berupa lingkaranlingkaran. Mulai dari lingkaran kecil, kemudian lingkaran kecil tersebut
merambat menjauhi titik pusat llingkarannya membentuk lingkaran-lingkaran
yang lebih besar
2. Gelombang pada permukaan air merupakan pemantulan
gelombang
ujung bebas.
3. Pemantulan gelombang pada media rambat air menyebabkan
gelombang memantul 1800 dari arah datang gelombang.
4. Semakin besar frekuensinya maka semakin kecil panjang
gelombang yang terbentuk (terlihat pada bayangan layar)
5. Semakin besar frekuensinya maka semakin besar cepat rambat
gelombangnya
6. Semakin besar cepat rambat gelombangnya maka semakin
besar nilai modulus Bulk (MB) (sesuai dengan persamaan MB=v2
)

I. DAFTAR PUSTAKA

Arief, Ardha. 2013. Pemantulan Gelombang Permukaan Air,


http://ardhaphys.blogspot.com/2013/12/pemantulan-gelombang-permukaan-air.html
(diakses pada 4 Juni 2014)
Azizah, Nurlela. 2013. PENGERTIAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG,
http://kamusq.blogspot.com/2013/02/pengertian-cepat-rambat-gelombang.html
(diakses pada 4 Juni 2014)
Khanafiyah, Siti dan Ellianawati. 2013. Fenomena Gelombang. Semarang: H2O
Publishing.
http://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi (diakses pada 4 Juni 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombang (diakses pada 4 Juni 2014)

Anda mungkin juga menyukai