PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan
untuk mengahadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada
masyarakat. Sistem perkembangan syariah dan perbankan konvensional
secara sinergi mendukung mobilitas dana masyarakat lebih luas untuk
meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian
nasional.
Untuk mewujudkan sistem keuangan yang adil dan
efisien, maka setiap tipe dan lapisan masyarakat harus
terwadahi keinginannya dalam berinveestasi dan berusaha,
sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Sistem
keuangan
Islam
harus
memfasilitasi
hal
tersebut.
Hal
Kemajuan
pembangunan
ekonmi
dan
dan
pertumbuhan
masyarakat
industri
di
bidang
keuangan,
menghimpun
dana,
banyak
lembaga
keuangan
yang
mendasarkan
Tamwil
ketentuan-ketentuan Al-
(BMT)
syariah
beroperasi
Islam
mengikuti
khususnya
yang
bermuammalat
itu
dijauhi
praktek-praktek
yang
KSPS
BMT
Logam
Mulia
kesesuaian
antara
konsep
teori
dengan
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PPL
DI KSPS BMT LOGAM MULIA
A. Nama Instansi, Alamat dan Sejarah Berdirinya KSPS BMT Logam Mulia
1. Nama Instansi
KSPS BMT Logam Mulia adalah koperasi simpan pinjam yang
bergerak dilembaga keuangan mikro yang menggunakan prinsip syariah
dalam menjalankan operasinya dengan sistem profit and sharing.
2. Alamat
Kantor pusat KSPS BMT Logam Mulia di Klambu {Jl. Raya Klambu
No.10, Kab. Grobogan No. Telp. (0292) 7702700 atau (0292) 7701515}.
KSPS BMT Logam Mulia mempunyai 7 cabang antara lain: Klambu,
Grobogan, Babalan, Undaan Wates, Jekulo, Gubug, dan Dawe. Kantor yang
menjadi tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kelompok kami ada 5,
yaitu :
a. Kantor pusat Klambu, yang beralamat Jl. Raya Klambu No. 30, Klambu
Grobogan (58154) Jawa Tengah Telp (0292) 4274025.
b. Kantor cabang Undaan Wates yang beralamat Jl. Raya Purwodadi
Kudus KM 7 Undaan Kudus.
c. Kantor cabang Jekulo yang beralamat Jl. Raya Kudus Pati KM 10 No.
211 Klaling Jekulo Kudus Telp (0291) 3305033.
4
NAMA
ALAMAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
H. Mustamir
H.Ir Mukhlisin, MM
Hj.Nur Siyah
Hj. Eni Winiharti
Hj. Rukani, SH
Suprojo
Istiqomah
Abdul Wahid
Nurnaningsih
Nanik Sulistiyowati
Nur afif
Sukardi
Tukul
Subkhi
H. Ramlan
H. Kasno
Suhartono
Nahrowi
H. Ahmad Sulasi
M. Syaroni Dimyati
H. Turmudzi
Noor RafhianngSetia
Shofiati
Zulaikhah
Hj. Yatmiah
Terkesi, RT 04/ I
Terkesi, RT 06/II
Terkesi RT 04/I
Terkesi RT 06/II
Klambu, RT 06/ V
Klambu, RT 01 / IV
Klambu, RT 01 / IV
Klambu, RT 01 / IV
Klambu, RT 01 / IV
Jenengan, Rt 02/ IV
Terkesi RT 04/ I
Terkesi, RT 06/ I
Klambu, RT 04/I
Terkesi, RT 05/II
Terkesi, RT 02/ I
Terkesi,RT 02/I
Klambu, RT 01/III
Terkesi, RT 01/ II
Selojari, RT 02/I
Kronggen RT 05/ II
Terkesi RT 06/II
Terkesi, 05/I
Terkesi, 06/ I
Klambu,03/ IV
Terkesi, 06/II
PEKERJAAN
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
PNS
PNS
Wiraswasta
Wiraswasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Tani
Swasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Perangkat Desa
Swasta
Swasta
Wiraswasta
Dagang
Kantor
rangka
peningkatan
Anggaran
Dasar
RAT
PENGURUS
MANAJER
OPERASIONAL
MANAJER
AUDIT &
PERSONALIA
MANAJER
PEMASARAN
DEWAN SYARIAH
NASIONAL
PENGAWAS
MANAJER
AKUNTANSI &
PEMBUKUAN
MANAJER
CABANG
TELLER /
ADMINISTRASI
MARKETING
MANAJER
KEUANGAN
permohonan
pembiayaan
yang
diajukan
jawab
diantara
pengurus
yang
10
g) Menyusun
dan
mengajukan
daftar
perubahan
biaya
pembiayaan
yang
jumlahnya
di
atas
Pengurus
jawab
secara
Penyimpanan
umum
atau
tentang
berbagai
Penyelewengan
atau
operasional
penjualan
yang
telah
ditentukan
b) Ketepatan waktu penyampaian laporan aktivitas cabang dan
pemasaran
c) Keakuratan dan kelengkapan laporan yang dihasilkan
c. Manajer Pemasaran
11
Atasan Langsung
: Manajer Operasional
Bawahan Langsung
: Manajer Cabang
posisi
simpanan,
posisi
ukhuwah
islamiyyah
12
b) Bertanggung
jawab
atas
kelengkapan
administrasi
pembiayaan
d) Bertanggung
: Manajer Operasional
Bawahan Langsung
: Teller Cabang
kelengkapan
bukti-bukti
pembukuan
dan
pencatatan transaksi
d) Membuat laporan harian secara rutin posisi cash flow, posisi
kas dan Bank, jumlah realisasi Pembiayaan, posisi pencapaian
Simpanan Mulia dan Simpanan Berjangka, posisi penggunaan
konsolidasi dan laporan keuangan kantor pusat
e) Mendokumentasikan berkas Pembiayaan
f) Menyusun kriteria pembiayaan tidak lancar, macet dan
pembiayaan bermasalah
g) Memeriksa kebenaran laporan keuangan cabang
13
14
dan
mengawasi
pelaksanaan
kebijakan-
pada
General
Manager
sanksi
atas
dan
Pembukuan,
menyiapkan
data
yang
4)
a)
b)
c)
Indikator Prestasi
Efektivitas proses administrasi kepegawaian yang dijalankan
Jumlah keluhan terhadap aktivitas administrasi kepegawaian
Keakuratan data karyawan
f. Manajer Keuangan
Atasan Langsung
: Manajer Operasional
Bawahan Langsung
: Teller Cabang
dana
yang
akan
diperoleh
serta
mengawasi
kegiatan
penyerahan,
penyimpanan
dan
4) Indikator Prestasi
a) Likuiditas perwakilan sebagai hasil dari pengelolaan dan
penggunaan dana
b) Keabsahan kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti transaksi
c) Tersedianya informasi keuangan dan perinci yang lengkap
dan akurat
d) Ketepatan waktu penyampaian informasi keuangan
e) Kerapian penyimpanan dan keamanan dokumen dan surat
berharga yang tersimpan di perwakilan masing-masing.
g. Manajer Cabang
Atasan Langsung : Manajer Pemasaran
Bawahan Langsung : Staff Pemasaran Kantor Cabang dan Teller
Cabang
1) Tugas Manajer Cabang
a) Melaksanakan dan Menjabarkan kebijakan teknis KSPS
BMT Logam Mulia yang telah digariskan oleh Manager
pemasaran.
b) Bersama
staf
Pembianaan
yang
berstruktur
terhadap
b) Bertanggung
jawab
atas
kebenaran
dan
kelengkapan
unit
dibandingkan
dengan
target
bersama
Manager
Cabang
menyusun
data
dan
membuat
laporan
rutin
tentang
19
22
Selain itu, KSPS BMT Logam Mulia memiliki suatu bagian yang secara
khusus membidangi pengelolaan dana masyarakat yang berupa zakat, infaq dan
shadaqah. Adapun bagian tersebut disebut Baitul Maal, yang meliputi:
a. Progam pemberian beasiswa
b. Pemberian dana sosial
c. Pemberian santunan yatim piatu
d. Pemberian santunan fakir miskin.
D. Prosedur dan Mekanisme Operasional Funding dan Lending
1. Prosedur dan Mekanisme Operasional Funding (Simpanan)
a. Setoran Simpanan
Prosedur dan mekanisme kerja pemasaran dalam setoran simpanan antara
lain:
1) Menyerahkan dan atas permintaan anggota untuk mengisi slip
simpanan rangkap 3 (tiga).
2) Menerima tabung dari calon anggota (diluar jam kantor) dengan
memberikan bukti setoran bukan slip tabungan.
3) Memeriksa kelengkapan dari kebenaran slip sesuai dengan permintaan
calon anggota.
4) Menghitung jumlah uang yang tertera dalam slip setoran, kemudian
diserahkan kepada teller untuk mendapatkan validitas.
5) Menerima buku tabungan dan slip setoran dari teller dan disampaikan
kepada anggota/calon anggota.
6) Menyerahkan copy slip setoran kepada calon anggota.
b. Penarikan Simpanan
Penarikan dilakukan oleh calon anggota atau yang mewakili dilengkapi
surat kuasa materai.
2. Prosedur dan Mekanisme Operasional Lending (Pembiayaan)
a. Permohonan Pembiayaan
1) Menerima permohonan pembiayaan dari anggota atau nasabah.
2) Memeriksa identitas anggota atau calon debitur dan kelengkapan
persyaratan pengajuan pembiayaan.
3) Menganalisa kegiatan usaha yang diajukan dengan melihat kekuatan
dan kelemahan.
4) Memberikan penjelasan kepada calon anggota atau debitur, tentang:
a) besarnya nisbah bagi hasil yang disepakati
b) jangka waktu pembayaran pelunasan
c) cara pembayaran
d) informasi yang menyertai.
23
s/d Rp.3.000.000,-
24
25
Kelengkapan
data kredit
dari
konsumen
Konsumen
Melengkapi
persyaratan
kredit
AO
Menerima
persyaratan
AO -
Survey
SURVEY
Mencakup
Kelayakan:
- Rumah
Tinggal
- Usaha dan
Tempat Usaha
- Data
Penghasilan
-TOLA
Keabsahan
ACC
Data-Data
K
Kirim PO
Cetak PO
Persetujuan
Kredit
ACC
TO
LA
K
OTS
On
The
Spot
AO lapor ke
Head Marketing
AO/analis
kredit lapor ke
Manajer
AO lapor ke
analis kredit
26
2) Foto copy KTP (yang belum kawin) dan foto copy KTP orang tua
masing-masing
lembar
dengan
dilengkapi
surat
tidak
4. Penjelasan Pembiayaan
Pelunasan pembiayaan dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh nasabah
atau anggota dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Periodesasi angsuran telah memenuhi 50% + 1 (satu) dari jangka waktu
pembiayaan yang telah disepakati.
b. Pelunasan
dapat
dilakukan
sebelum 50%
dari
jangka
waktu
anggota
nasabah
sebelumnya.
27
atas
keterlambatan angsuran
5. Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah di KSPS BMT Logam Mulia diklasifikasikan
sebagai berikut.
a. Pembiayaan Tidak Lancar
1) Tidak mengangsur sebanyak 2 kali angsuran berturut-turut.
2) Jumlah pembayaran tidak sesuai dengan besar angsuran.
b. Pembiayaan Macet
1) Setelah jatuh tempo 3 bulan.
2) Nasabah pailit (bangkrut) maksimal 3 bulan
3) Nasabah meninggal dunia dan ahli waris sanggup melanjutkan dan
atau melunasi pembiayaan maksimal 1 tahun.
c. Pembiayaan Tak Tertagih
1) Meninggal dunia, ahli waris sanggup melanjutkan atau melunasi
pembiayaan
2) Pembiayaan macet 24 bulan setelah jatuh tempo.
3) Bangkrut/ pailit karena bencana alam, yang secara tekhnis tidak
bisa diantisipasi.
4) Setelah melalui dua kali pembaharuan akad kredit.
28
keterangan
setempat.
Sedangkan prosedur penghapusan pembiayaan adalah sebagai berikut:
a. Diajukan oleh manager Administrasi Pembukuan atas usulan manager
Cabang ke Pengurus.
b. Penghapusan pembiayaan dilaksanakan setiap awal tahun anggaran
(Januari).
c. Total cadangan penghapusan pembiayaan sebesar 0,5% dari total baki
debet pembiayaan.
BAB III
HASIL PENGAMATAN PPL
A. Pengamatan Tentang Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting
untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah
baru yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut Konsep
Pemasaran. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan
29
Melalui pengamatan yang telah kami lakukan hampir selama satu bulan,
manajemen pemasaran yang diterapkan KSPS BMT Logam Mulia adalah
Aggresive Maintenance Strategi atau strategi jemput bola yaitu para marketing
terjun langsung mencari nasabah atau anggota ke pasar-pasar dan perdesaan.
Oleh karena itu, menurut pengamatan kami bahwa strategi jemput bola adalah
strategi yang efektif sesuai latar belakang nasabah KSPS BMT Logam Mulia
yang sebagian besar nasabahnya adalah para pedagang. Selain itu, starategi ini
juga memasarkan produk pembiayaan dan angsuran. Dalam hal ini, bagian
marketing bekerja dilapangan dari jam 09.00 s/d jam 11.00 WIB, dan setelah
itu masing-masing marketing melaporkan laporan slip-slip kepada Teller. Para
peserta PPL juga ikut terjun langsung untuk membantu para marketing baik
melayani anggota yang ingin menabung atau melakukan pembiayaan di luar
kantor.
B. Pengamatan Tentang Manajemen Operasional
Manajemen operasional merupakan suatu usaha pengelolaan secara
maksimal penggunaan semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja
(SDM), mesin, peralatan, raw material (bahan mentah), dan produksi yang
lainnya dalam proses transformasi untuk menjadi berbagai macam produk
barang atau jasa. Untuk itu, agar manajemen operasinal berjalan dengan baik
maka dibutuhkan pemimpin yang dapat mengorganisasi sumber daya manusia
supaya mampu berproduksi dengan optimal.
Berdasarkan pengamatan kami selama Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) berpendapat bahwa manajemen operasinal yang ada di KSPS BMT
Logam Mulia sudah berstruktur dengan baik, hal ini terbukti adanya
pembagian tugas dan wewenang yang sesuai dengan job description dari
masing-masing karyawan.
C. Pengamatan Tentang Manajemen Produk dan Akad
Dalam KSPS BMT Logam Mulia memiliki berbagai jenis simpanan dan
pembiayaan. Dalam pengelolaan dari manjemen produk tersebut KSPS BMT
Logam Mulia harus dapat menyeimbangkan antara produk simpanan dan
pembiayaan agar terhindar dari kas limit.
Beberapa jenis simpanan dan pembiayaan yang dijalankan di KSPS BMT
Logam Mulia Cabang Jekulo antara lain:
30
1. Simpanan Mulia
Simpanan Mulia merupakan produk simpanan biasa yang bisa diambil
sewaktu-waktu untuk keperluan sehari-hari. Akad yang digunakan adalah
wadhiah yad dhamanah dimana pihak nasabah menitipkan dananya kepada
pihak
pengeloala
dan
pihak
pengeloala
diberi
wewenang
untuk
dalam
hal
pembiayaan
(lending)
menggunakan
akad
31
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Tentang Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah bagian dari fungsi perusahaan yang sangat penting
tidak terkecuali KSPS BMT Logam Mulia. Suatu lembaga keuangan tanpa
adanya pemasaran yang baik tidak akan mampu eksis dan berkembang, karena
maju mundurnya lembaga keuangan itu juga dipengaruhi oleh sukses atau
tidaknya pemasaran itu sendiri. Salah satu strategi yang digunakan KSPS BMT
Logam Mulia dalam penghimpunan simpanan dana adalah menggunkan system
jemput bola, artinya pihak marketing mendatangi pasar nasabah. Sehingga
nasabah tidak perlu repot-repot datang langsung ke kantor. Berdasarkan
pengamatan yang kami ketahui bahwa dengan sistem jemput bola itu sudah
cukup efektif yang dilakukan selama ini dalam hal penghimpunan simpanan
dana.
Adapun strategi dalam manajemen pemasaran akan dikelompokkan
kedalam 3 bentuk manajemen pemasaran.
1. Segmentasi
Menurut Philip Kotler (2009:13) segmentasi pasar merupakan penggolan
dari nasabah. Untuk itu marketing harus mengidentifikasi segmen pasar
32
yang ingin dituju untuk memutuskan mana segmen pasar yang memberikan
peluang terbesar. Segmentasi pasar yang dibagai dengan blok pemasaran,
baik funding maupun lending di KSPS BMT Logam Mulia. Sebagian besar
nasabah yang ada yaitu dari pedagang pasar. Sehingga kegiatan sehari-hari
melakukan funding ke pasar. Padahal potensi funding juga tidak hanya
pedagang pasar tetapi juga petani, wiraswasta, pedagang toko, atau di kioskios sepanjang jalanan pantura Kudus-Pati, kios-kios sekitar kantor cabang
dan PNS di lingkungan KSPS BMT Logam Mulia cabang Jekulo Kudus.
2. Targeting
Target sasaran funding merupakan menghimpun sebanyak-banyaknya
simpanan dari nasabah pasar dan memberikan lending kepada calon nasabah
dengan prinsip kehati-hatian. Tetapi dengan proses mudah dan cepat.
Sasaran produk pembiayaan di KSPS BMT Logam Mulia adalah semua
calon nasabah yang mempengaruhi persyaratan 5 C (Character, Capacity,
Capital, Collateral, Condition). Sehingga kelangsungan angsuran akan
dapat tertagih.
3. Positioning
Setelah mengidentifikasi segmen pasar dan target pasar yang ingin dituju
maka
hal
yang
harus
dilakukan
selanjutnya
yaitu
menempatkan
33
Simpanan
Mulia,
Simpanan
Siswa,
Simpanan
Berjangka
dan
35
b.
c.
d.
kadang akad yang ada tidak terlalu diketahui oleh marketing pembiayaan
Apabila diterapkan sistem pinalti dalam pembiayaan yang tidak sesuai
dengan jatuh tempo, maka akan menambah rekening ZIS yang akan dapat
digunakan dalam kegiatan sosial keagamaan ataupun kegiatan sosial
e.
lainnya
Tidak terlalu
banyak
mempromosikan
pada
masyarakat
secara
luas
Sistem koordinasi disalah satu kantor cabang kurang sehingga kadang
g.
36
bermanfaat
bagi
masyarakat
yang
ingin
37
modal kepada anggota dan anggota yang mengelola dengan bagi hasil sesuai
kesepakatan. Pembiayaan yang ditawarkan KSPS BMT Logam Mulia ada dua,
yaitu:
a. Pembiayaan bulanan merupakan pembiayaan yang pembayarannya
dilakukan dengan sistem angsuran setiap bulan yaitu 6 bulan atau 12 bulan
sesuai ketentuan KSPS BMT Logam Mulia. Bagi hasil untuk pembiayaan
bulanan sebesar 2,5 % per bulan.
Contoh Penghitungan Pembiayaan Mudhorobah bulanan:
Nyonya
Laila
memperoleh
pembiayaan
Mudharabah
sebesar
Bagi hasil
= Kredit x 2,5 %
= Rp.3.000.000,- x 2,5%
= Rp.75.000,-
= Rp.325.000,- x 12 bulan
= Rp.3.900.000,-
bulan adalah
Rp.3.900.000,-
nasabah hanya membayar bagi hasilnya saja. Kemudian baru bulan ke-4
atau ke-6 setelah jatuh tempo nasabah membayar semua pinjaman beserta
bagi hasil bulan ke-4 atau ke-6 tersebut. Untuk bagi hasil pada pelunasan
pembiayaan 4 bulan sebesar 2,5 % perbulan dan untuk untuk bagi hasil
pembiayaan jangka waktu 6 bulan sebesar 3,5 % perbulan.
Contoh Penghitungan Pembiayaan Mudhorobah bulanan:
Nyonya Laili memperoleh pembiayaan Mudharabah sebesar Rp.3.000.000,selama 6 bulan untuk modal usaha. Untuk angsuran dilakukan secara
musiman. Bagi hasil diterapkan sebesar 3,5% per bulan berdasarkan akad
yang disepakati. Maka :
Angsuran Pokok
Bagi hasil
= Kredit x 3,5 %
= Rp.3.000.000,- x 3,5%
= Rp.105.000,-
BAB V
PENUTUP
39
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dalam Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) selama kurang lebih satu bulan di KSPS BMT Logam Mulia,
maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
1. Praktik pengalaman lapangan Prodi Ekonomi Syariah adalah kegiatan yang
dilaksanakan mahasiswa Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam yang
berbentuk latihan ketrampilan dan terjun langsung ke lapangan yang
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pelaksanaan
dari konsep-konsep yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan pemahaman
terhadap praktek penerapan konsep syariah.
2. Dalam KSPS BMT Logam Mulia memiliki struktur organisasi yang sudah
sesuai dengan job description yang terbukti dengan adanya pembagian tugas
dan wewenang dari masing-masing karyawan.
3. Bahwa di KSPS BMT Logam Mulia telah menggunakan manajemen
operasional dengan sistem syariah yang telah sesuai dengan kenyataan yang
ada dilapangan.
4. Dalam sistem manajemen pemasaran KSPS BMT Logam Mulia
menggunakan strategi jemput bola yaitu dimana marketing akan mendatangi
langsung kepada nasabah yang ada di pasar dan perdesaan.
5. Dari segi manajemen produk dan akad yang ada di KSPS BMT Logam
Mulia yang sering diminati nasabah adalah simpanan mulia dan simpanan
berjangka sedangkan akadnya wadhiah yad dhamanah dan mudharabah.
Dan pembiayaan bulanan dan pembiayaan musiman menggunakan akad
mudharabah.
B. Saran
Setelah memberikan kesimpulan, maka kami akan memberikan sedikit
pemikiran kami kepada semua pihak yang menyelenggarakan PPL baik
SSTAIN Kudus maupun KSPS BMT Logam Mulia, antara lain:
40
41