Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
www.Kumpulanptk.blogspot.com
A. Latar Belakang
Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering dipakai oleh
siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar kelompok yang banyak
dipraktekkan saat ini adalah dengan cara pembagian kelompok belajar yang terdiri dari
beberapa siswa dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah guru
maupun di salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok akan sangat
membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Kemampuan
siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan motivasi belajar serta tingkah laku
dalam menuntut ilmu dapat tumbuh kembangkan melalui kegiatan belajar kelompok.
Strategi belajar kelompok yang dikembangkan saat ini adalah mengacu pada bidang
studi yang masuk Ebtanas dan yang dianggap sulit bagi pandangan siswa. Salah satu
mata pelajaran yang dianggap sulit dan masuk dalam Ebtanas adalah mata pelajaran
Bahasa Inggris.
Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang kurang mendapatkan
tempat dihati siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab.
Malang, karena mata pelajaran pengetahuan alam dianggap sulit dan kurang menarik,
sehingga membawa dampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa kelas VII. Perlu
diketahui bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai berbahasa Inggris pada
siswa. Kemampuan akan berbahasa Inggris sangat berguna bagi setiap siswa dalam era
globalisasi ini. Bahasa Inggris diajarkan sampai di perguruan tinggi, sehingga bukan
alasan untuk tidak memahami Bahasa Inggris, oleh karena itu diperlukan penguasaan
dan pemahaman yang cukup dalam menekuni mata pelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar tahun 2004. Fungsi mata pelajaran
Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com
Kab. Malang adalah :
1

www.Kumpulanptk.blogspot.com

(1) untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai kosakata, grammer dan


vocabulary yang kaitannya dengan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan
orang asing,
(2) mengembangkan keterampilan proses,
(3) mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari,
(4) mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling
mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan tekhnologi dengan keadaan
lingkungan dan pemanfaatannya serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

Pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama adalah
(1) mampu membaca surat,
(2) melengkapi percakapan,
(3) kemampuan bercakap,
(4) kemampuan menulis surat dan mempunyai kemampuan mendengarkan.

Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pengajaran Bahasa Inggris pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang khususnya,
maka diperlukan strategi belajar siswa yang baik dan menumbuhkan ide/gagasan baru
pada setiap siswa. Luasnya ruang lingkup pengajaran Bahasa Inggris akan
membutuhkan banyak pengetahuan dan sikap kreatif siswa dalam belajar. Guna
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang, maka perlu dikembangkan sistem

belajar yang efektif dan efisien. Strategi belajar Bahasa Inggris harus dapat
membangkitkan gairah belajar, menumbuhkan kreatifitas, menanamkan kepercayaan
diri dan rasa tanggung jawab siswa terhadap pelajaran yang ditekuninya. Salah satu
pengembangan sistem belajar yang sering diterapkan adalah sistem belajar kelompok.
Sampai saat ini program belajar kelompok dalam belajar Bahasa Inggris pada siswa
2

www.Kumpulanptk.blogspot.com

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang belum

ditangani secara serius, padahal belajar kelompok pada kelas lain dengan mata pelajaran
yang berbeda terbukti sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Kegiatan belajar kelompok di SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com
Kab. Malang belum dikembangkan dan dibina secara optimal, sehingga hanya bersifat
sukarela dan belum dilakukan pengawasan serta evaluasi terhadap perkembangan dari
belajar kelompok tersebut.
Dari kenyataan ini, maka perlu diambil suatu inisiatif untuk menerapkan
program

belajar

kelompok

www.Kumpulanptk.blogspot.com

bagi

siswa

kelas

VII

SMP

Negeri

Kab. Malang khususnya dalam belajar Bahasa

Inggris. Manfaat belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa
Inggris dapat dilihat setelah belajar kelompok berjalan sesuai dengan rencana. Belajar
kelompok perlu mendapat bimbingan dari guru yang bersangkutan. Selama ini belajar
kelompok cenderung hanya membiarkan siswa untuk melakukan belajar dengan sesama
teman dengan tanpa pengawasan yang baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak
bisa maksimal dan bahkan tidak mengalamu perubahan yang berarti.
Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas
VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang, maka belajar

kelompok merupakan salah satu alternatif yang baik. Berbagai kesulitan belajar Bahasa
Inggris yang selama ini menjadi kendala bagi hampir semua siswa, mulai dari kelas VII
sampai kelas IX hendaknya menjadi pelajaran yang berharga untuk mencetuskan ide
baru dalam program pelaksanaan belajar kelompok.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tentang strategi belajar kelompok pada siswa dalam
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :

www.Kumpulanptk.blogspot.com

a. Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang dalam belajar Bahasa

Inggris?
b. Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang dalam belajar Bahasa

Inggris?
c. Adakah konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang dalam belajar Bahasa

Inggris?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini, antara lain :
a. Untuk mengetahui tentang strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam
belajar Bahasa Inggris.
b. Untuk mengetahui apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam
belajar Bahasa Inggris.
c. Untuk mengetahui konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas
VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar
Bahasa Inggris.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi belajar kelompok dalam
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, khususnya pada siswa kelas VII SMP

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang sehingga dapat dijadikan


dasar dalam penentuan model sistem belajar kelompok.
b. Siswa Sekolah Menengah Pertama
Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melaksanakan kegiatan
belajar kelompok khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VII,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
c. Guru Sekolah Menengah Pertama
Memberikan informasi tentang beberapa alternatif dalam meningkatkan
hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII dengan sistem belajar kelompok.
Informasi ini juga dapat dijadikan sebagai cara untuk menentukan model strategi
belajar Bahasa Inggris dengan sistem belajar kelompok serta memperhatikan
beberapa faktor yang terdapat dalam diri individu siswa.
d. Literatur
Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sesuai dengan
konteks dalam penelitian ini.

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis sebagai Conjectural Statement Of The Relation Between Two Or
More Variables (kerlinger, 1981). Pengertian hipotesis sekarang berkembang tidak
hanya untuk menaksentuasikan suatu teori, namun juga menggelar bukti dukung baru
tentang teori yang sudah kokoh secara universal walaupun kadang terdapat bias parsial.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilandasi kajian terhadap teori
yang ada dan asumsi-asumsi. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut.
a. Strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahsa Inggris belum
dilakukan bimbingan dan pengawasan yang baik.
b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris.
5

www.Kumpulanptk.blogspot.com

c. Belajar kelompok dapat memberikan konstribusi terhadap hasil belajar siswa kelas
VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar
Bahasa Inggris.

F. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian

ini

dilakukan

pada

siswa

kelas

VII

SMP

Negeri

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang Tahun Pelajaran 2009/2010. Subjek


penelitian ini adalah guru Bahsa Inggris dan 25 siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.
Tindakan yang dilakukan adalah membagi siswa dalam kelompok belajar
Bahasa Inggris dan dilakukan pengawasan serta bimbingan dalam setiap kegiatan
belajar kelompok. Kegiatan belajar kelompok dilakukan pada semester pertama dalam
setiap pelajaran Bahasa Inggris. Perlakuan I (treatment I) diberikan kepada siswa kelas
VII dengan kegiatan belajar Bahasa Inggris secara individu. Perlakuan II (treatment II)
diberikan kepada siswa kelas VII dengan kegiatan belajar kelompok berdasarkan
pembagian jumlah siswa untuk melaksanakan belajar Bahasa Inggris.

www.Kumpulanptk.blogspot.com

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar Kelompok
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa
untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif
konstan/tetap atau berbekas (Winkel, 1987 : 200).
Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang
disengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru. Hsil belajar
dapat diketahui setelah melalui proses belajar, kemudian diterapkan atau diujikan pada
dunia nyata. Lebih lanjut dikatakan bahwa setiap kegiatan belajar akan menghasilkan
suatu perubahan pada diri siswa. Perubahan dalam diri itu menunjukkan bahwa mereka
telah melakukan proses belajar. Proses belajar seperti itu pada umumnya tidak
melibatkan pengajaran, yaitu guru dan siswa.
Hilgard yang dikutip Pasaribu (1983) berpendapat bahwa learning in the
process by wich an activity oreginites or is changed trough responding to a situation
provided the chenged can not be attribud to growth or the temporary sate of the
orgnisme as in fatique or under druges. Pendapat tersebut berarti bahwa belajar
merupakan suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktifitas baru atau perubahan
kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan ini tidak dapat disebut belajar apabila
disebabkan oleh perubahan atau kesadaran sementara orang tersebut karena kealahan
atau karena obat-obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap keadaan dirinya.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku.
Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman bukan perubahan dengan
sendirinya.
Belajar kelompok merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar
oleh siswa untuk mencapai tujuan dengan dilakukan secara berkelompok atau dari hasil
7

www.Kumpulanptk.blogspot.com

kegiatan belajar dengan berkelompok dengan sesama siswa. Dengan belajar kelompok
akan diperoleh suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi
dengan

lingkungan

yang

menghasilkan

perubahan-perubahan

pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau
berbekas yang diperoleh melalui kegiatan belajar kelompok.
Belajar kelompok merupakan hasil kegiatan yang disengaja untuk merubah
tingkah laku, sehingga diperoleh kecakapn baru dari kegiatan belajar dengan
berkelompok. Hasil belajar kelompok dapat diketahui setelah melalui proses belajar,
kemudian diterapkan atau diujikan pada dunia nyata. Setiap kegiatan belajar kelompok
akan melibatkan beberapa siswa dalam menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa,
perubahan ini akan tampak dalam tingkah laku siswa atau prestasi siswa.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar kelompok, siswa akan berusaha
memperoleh informasi secara bebas berdasarkan mata pelajaran yang dikaji dengan
saling tukar informasi dalam lingkup kelompok tersebut. Semakin banyak anggota
kelompok belajar, maka semakin banyak informasi yang diperoleh siswa. Namun tidak
semua kelompok dalam jumlah besar akan membawa dampak positif bagi kemajuan
hasil belajar siswa. Belajar kelompok akan memberikan pengatahuan siswa akan apa
yang telah diketahui oleh siswa lain, sehingga akan diperoleh saling tukar pikiran dalam
pengetahuan dan pemecahan masalah. Kesulitan dapat dipecahkan melalui belajar
kelompok, karena jika salah satu siswa kurang mengerti atau tidak tahu tentang suatu
hal, maka siswa lain dapat memberikan gagasan yang baru tentang suatu hal yang baru
tersebut.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu memikirkan suatu strategi,
metode maupun teknik yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar yang baik. Hal ini sangat penting terutama bagi siswa
Sekolah Menengah Pertama. Dengan pemakaian strategi, metode maupun teknik yang
tepat akan membantu siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.
Dalam setiap kegiatan dan bidang kehidupan yang ada kita tidak bisa
melepaskan diri dari strategi untuk mencapainya, karena tanpa strategi yang jelas dan
8

www.Kumpulanptk.blogspot.com

tepat, rencana dan harapa-harapan akan sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, apabila
menginginkan peningkatan hasil belajar yang berdaya guna salah satu upaya yang bisa
ditempuh adalah dengan mempergunakan strategi tertentu dalam belajar. Untuk sedikit
memberikan gambaran terhadap istilah tersebut, berikut ini secara sepintas akan penulis
paparkan pengertian yang terkandung di dalamnya.
a. Pendekatan
Pendekatan (approach) adalah cara umum di dlam melihat dan bersikap
terhadap suatu masalah ke arah pemecahan.
Contoh : Pendekatan Keterampilan Proses, yaitu suatu pola pendekatan mengajar
yang lebih menitik beratkan pengajaran pada jalannya proses belajar
mengajar sehingga subjek didik dipandang telah memiliki seperangkat
kemampuan dasar yang dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) perlu
dikembangkan.
b. Strategi (Siasat)
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai garis besar haluan bertindak
untuk mencapai tujuan. Menurut Newman dan Logan sebagaimana yang dikutip
oleh Tabrani Rusyan, dkk (1989 : 165) dalam bukunya Pendekatan Dalam Proses
Belajar Mengajar mengemukakan strategi dasar dari setiap usaha mencakup empat
hal,

yaitu : (1) pengidentifikasian, (2) pertimbangan dan pemilihan jalan

pendekatan,

(3)

pertimbangan

dan

penetapan

langkah-langkah,

dan

(4)

pertimbangan dan penetapan tolok ukur.


c. Metode
Metode pada dasarnya merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang
dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian metode bisa diartikan
pula sebagai seperangkat tehnik yang dipilih dalam rangka mencapai suatu tujuan
dalam Proses Belajar Mengajar.
d. Teknik
Berbeda dengan konsep tiga istilah diatas ditinjau dari sifatnya, maka teknik
mempunyai sifat implementatif, sehingga teknik merupakan kegiatan yang
9

www.Kumpulanptk.blogspot.com

diciptakan dalam rangka mengupayakan untuk mencapai suatu tujuan.


Ada beberapa batasan yang diberikan dalam bidang pendidikan mengenai strategi
belajar kelompok, diantaranya :
1. Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan efisien.
2. Strategi

belajar

kelompok

adalah

pendekatan-pendekatan

guru

dalam

menggunakan informasi memilih cara belajar dan mendefinisikan peran siswa


dalam kegiatan belajar secara berkelompok.
Strategi belajar kelompok sangat brpengaruh besar terhadap Proses Belajar
Mengajar (PBM) khususnya proses beljar mengajar Bahasa Inggris. Sebab dalam
diri siswa sebenarnya telah terbentuk konsep diri dan kemampuan diri. Oleh sebab
itu guru mempunyai keharusan untuk menumbuhkan minat belajar Bahasa Inggris
khususnya melalui kegiatan belajar kelompok. Meningkatkan motivasi belajar kelas
VII sekaligus mengacu pada langkah awal. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
telah mendirikan pedoman umum melalui surat edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah No. 11712 / C / 1 / 1987 tentang pelaksanaan penguasaan membaca,
menulis dan berhitung. Dalam proses belajar kelompok seorang guru perlu
memikirkan suatu pengawasan, bimbingan dan metode maupun teknik yang tepat.
Hal ini sangat penting terutama bagi siswa Sekolah Menengah Pertama. Dengan
pengawasan, bimbingan, metode maupun teknik yang tepat akan menarik perhatian
siswa. Dengan demikian diharapkan tujuan belajar kelompok dalam upaya
meningkatkan hasil belajar akan membawa hasil yang diinginkan.
Dewasa ini strategi yang mendapat perhatian cukup besar dari guru-guru
adalah strategi pembagian kelompok belajar dengan memadukan antara siswa yang
pandai dan siswa yang kurang pandai. Dari pembagian kelompok tersebut akan
menimbulkan semangat belajar untuk mengangkat siswa yang kurang pandai
menjadi lebih pandai.

10

www.Kumpulanptk.blogspot.com

B. Konsepsi Hasil Belajar


Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang
relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam kegiatan belajar guna meraih hasil
yang diinginkan biasanya digolongkan menjadi tiga jenis kemampuan yang harus
dipelajari dalam proses belajar.
a. Kemampuan kognitif, meliputi pengetahuan dan pemahaman.
b. Kemampuan sensorik psikomotorik, meliputi keterampilan melakukan rangkaian
gerak-gerik dalam urutan tertentu.
c. Kemampuan dinamik efektif, meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan
tindakan.
Semua perubahan yang menjadikan seseorang memiliki kemampuan ini
merupakan suatu hasil belajar dan dengan kemampuan ini manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya. Hasil belajar yang berupa sikap, pengetahuan atau keterampilan
disebut kemampuan internal yang bersifat psikis/mental. Hasil belajar dapat dicapai jika
dalam proses belajar telah memenuhi syarat-syarat belajar yang baik melalui proses
intern dan proses ektern.
1. Proses Intern
Semua rangkaian kegiatan yang merupakan tahapan-tahapan yang dilalui
adalah proses belajar. Tahapan dari prose belajar dimulai dari tidak tahu apa-apa,
tahap motivasi, perhatian pada pelajaran, menerima dan mengingat, mereproduksi,
generalisasi, melaksanakan latihan dan umpan balik, kemudian ia mengerti.
Seseorang dikatakan telah melaksanakan kegiatan belajar, jika telah mengerti
sesuatu yang diajarkan dan dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya tanpa
kesalahan.Urutan proses intern dalam menacapai hasil belajar yang diinginkan
adalah sebagai berikut :
a. Motivasi
Motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu hal sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, guru
hendaknya mendorong dengan memberikan kegiatan-kegiatan belajar yang
11

www.Kumpulanptk.blogspot.com

menantang seperti menyelidiki kehidupan makhluk hidup, menceritakan


pengalaman sendiri, mewawancarai atau meringkas isi wacana yang disenangi
dan telah dibaca. Motivasi ada dua macam, yaitu : (1) motivasi dari siswa
sendiri (intrinsik), motivasi ini dapat dibangkitkan dengan mendorong ingin
tahu, ingin mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar, (2) motivasi dari luar
diri siswa (ekstrinsik) dapat diberikan dengan memberikan pujian atau hukuman
seperti memberikan tugas untuk perbaikan atau pekerjaan rumah.
b. Perhatian Pada Pelajaran
Dalam materi yang hendak diajarkan, siswa harus dilibatkan agar ketika
guru menympaikan materi agar mereka dapat memusatkan perhatian pada
materi tersebut. Usaha guru agar siswa tetap termotivasi dalam mengikuti
pelajaran harus diusahakan, sehingga kemampuan siswa teruji di kelas,
menguasai metode, keterampilan proses dan keterampilan bertanya. Jika
motivasi menurun diberikan istirahat atau menyuruh seorang anak untuk
menjelaskan kembali, memberi tugas, diskusi kelompok, guru mengusahakan
agar perhatian anak tertuju pada pelajaran yang diberikan. Dengan perhatian
pada pelajaran diharapkan siswa menjadi mengerti dan paham sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
c. Menerima dan Mengingat
Perhatian siswa harus tertuju pada sesuatu yang harus dimengerti agar
dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya dalam pikiran, inilah
salah satu tahapan proses belajar yang harus dilalui siswa. Guru harus
memperhatikan struktur, arti, pengulangan dan interferensi. Penjelasan seorang
guru akan dapat diterima dan diingat siswa secara lebih baik jika mempunyai
struktur yang jelas. Jika siswa berhasil menerima dan mengingat pelajaran yang
disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menumbuhkan kreatifitas dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar.

12

www.Kumpulanptk.blogspot.com

d. Reproduksi
Kemampuan mereproduksi perlu dimiliki siswa untuk mengetahui
apakah ia telah memahami suatu materi yang diberikan oleh guru. Guru harus
bisa menjelaskan materi sejelas mungkin, sehingga Berbekas dalam pikiran
siswa.
e. Generalisasi
Pada tahap generalisasi diharapkan siswa dapat menempatkan apa yang
telah dipelajari dalam ruang lingkup yang lebih luas. Dalam tahap generalisasi
siswa harus mampu mengendalikan sesuatu dan kemampuan melaksanakan
pemindahan (transfer). Kemampuan mengendalikan sesuatu, misalnya siswa
mampu menempatkan pengetahuannya tentang suatu prinsip pada dua hal yang
mempunyai konteks yang berlainan. Kemampuan mentransfer hampir mirip
dengan kemampuan pertama, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan
tentang suatu prinsip di tempat yang berlainan.
f.

Melaksanakan Latihan dan Umpan Balik


Latihan adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah materi yang
diberikan benar-benar telah dipahami dan dikuasai siswa. Tujuan pemberian
latihan sebenarnya juga dapat dilakukan untuk umpan balik, yaitu untuk
informasi bagi siswa, mengapa ia masih melakukan kesalahan dalam
mengerjakan tugas. Guru lebih berperan sebagai fasilitator. Proses intern adalah
tahapan umum yang merupakan prinsip di dalam proses belajar apapun.

2. Proses Ekstern
Proses intern tidak akan berjalan mulus tanpa diikuti oleh proses ekstern,
yaitu proses yang terjadi di luar siswa. Pada setiap proses belajar dapat ditentukan
adanya proses intern (Robert M. Gagne, 1975). Dalam proses ekstern sangat
ditentukan oleh faktor yang berada di luar sisw atau dari luar diri, misalnya faktor
lingkungan dan masyarakat. Dalam proses belajar perlu didukung faktor lingkungan

13

www.Kumpulanptk.blogspot.com

yang baik, seperti sarana prasarana yang memadai dan dukungan orang lain serta
masyarakat.
Demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan, seorang siswa harus
memenuhi faktor ekstern. Kreatifitas dalam belajar perlu dimiliki setiap siswa
dalam proses belajar, karena tanpa adanya kreatifitas maka kegiatan belajar akan
pasif dan monoton serta tidak bisa mencetuskan gagasan-gagasan baru.

C. Konsepsi Belajar Bahasa Inggris


Banyak ahli-ahli berusaha merumuskan apa belajar itu namun masing-masing
ahli menyoroti dari sudut pandangnya sendiri sehingga arti belajar menjadi bermacammacam sesuai dengan jumlah ahli yang mengemukakannya. Tetapi ada satu hal yang
prinsip, yang sama-sama tersirat dalam rumusan belajar dari berbagai ahli bahwa
seolah-olah ada kesepakatan yang tidak tertulis dimana dalam rumusan belajar
mengandung unsur perubahan. Seperti yang dikatakan oleh Woodworth (Gunarso,
1982 : 23 30).
Sedang arti belajar menurut Soepartinah Pakasi (1985: 32-36) lebih menekankan
arti belajar dari sifat belajar itu sendiri. Dalam hal ini diajukan beberapa makna belajar
yaitu bahwa belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan, belajar
berarti berbuat, belajar berarti mengalami, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan,
belajar memerlukan motivasi, belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak dan belajar
adalah berfikir, belajar menggunakan daya fikir.
Belajar yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan respon pada diri anak
sehingga perlu diberikan batasan. Perubahan akan mempengaruhi tingkah laku orang
yang sedang belajar. Berarti hasil belajar dapat diamati dari adanya perubahan timgkah
laku. Namun yang terpenting agar hasil belajar dapat seperti yang diharapkan maka
perlu adanya strategi atau cara-cara khusus yang diterapkan kepada murid dalam proses
belajar mengajar. Agar murid lebih mudah dalam menerima materi diperlukan urutanurutan yang jelas dalam mengajar.

14

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Umur merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan sejak zaman
dahulu. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pendidikan seperti yang disebutkan oleh Wisnu
Wardhana (1978: 27-29) misalnya bangsa Yahudi dalam memberikan materi pelajaran
Theologi, Hukum, Kesenian Musik, Agama dan Syair mengenal 3 tingkatan menurut
umurnya, yaitu:
1. untuk umur 6 tahun sampai 10 tahun
2. untuk umur 10 tahun sampai 15 tahun
3. untuk yang berumur lebih dari 15 tahun
Di Athena sejak abad 7 SM sudah mengembangkan sistem pendidikan dalam
usaha memajukan intelektualitas dimana sudah ada pembagian pendidikan, yaitu
melibatkan orang tua sebagai pendidik dari umur 0 tahun sampai 7 tahun dan mulai
diasuh oleh seorang Paedagogas. Paedagogas meneruskan bimbingan anak itu di rumah,
di sekolah, di lapangan olah raga sampai umur 18 tahun.
Materi yang diberikan oleh paedagogas adalah rendah hati, sopan santun, sifat
selalu mengkoreksi dir, meskipun program sekolah masih bersifat oecasional (berubahubah). Tetapi sesudah anak berusia 18 tahun atau 19 tahun, mereka harus menunjukkan
rasa cinta tanah air dan mendaftarkan diri sebagai warga negara.
Disamping itu ada pendidikan informal yang berhubungan dengan eksistensi
anak tersebut dalam keluarga, lapangan sosial, ekonomi dan politik. Arah
pengembangannya adalah pengembangan individu mengenai badan, akal dan moral.
Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan bahwa pengajaran Bahasa
Inggris bagi siswa Sekolah Menengah Pertama berfungsi untuk:
a. Mengembangkan dasar-dasar kemampuan dalam berbahasa Inggris
b. Mengembangkan ketrampilan proses
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling
mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan teknologi dengan keadaan
lingkungan dan pemanfaatannya dalam kehidupan shari-hari
15

www.Kumpulanptk.blogspot.com

e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan kemampuan berbahasa Inggris,


serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan pengajaran Bahasa Inggris


bagi siswa Sekolah Menengah Pertama bertujuan agar siswa:
a. Memahami konsep-konsep bahasa Inggris dan keterkaitannya dengan kehidupan
sehari-hari
b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris
c. Mempunyai minat untuk mempelajari bahasa Inggris
d. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja
sama dan mandiri
e. Mampu menerapkan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari
f. Mampu berkomunikasi dengan orang asing

16

www.Kumpulanptk.blogspot.com

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar yang tertera pada GBPP tahun 2004
menyebutkan bahwa bahan kajian inti Bahasa Inggris dasar pada kelas VII semester I
mencakup bahasan menyebutkan istilah-istilah keluarga dengan benar dan bercakapcakap dengan kalimat sederhana tentang keluarga.
Guna mewujudkan hasil belajar yang optimal, maka perlu strategi belajar yang
efektif dan efisien serta dapat menumbuhkan motivaasi belajar dan kreativitas siswa
serta menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang dipelajari. Dalam penelitian
ini akan menggunakan rancangan strategi belajar kelompok untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan
(action research). Dengan perkataan lain penerapan penelitian tindakan di dalam kelas
diharapkan mampu mendorong guru untuk memiliki kesadaran diri melakukan refleksi
dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran. Penelitian tindakan merupakan proses
daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi
yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang (Waseso, 1994).
Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan dimulai dari pengumpulan dan
penyusunan data yang meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data tersebut.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata dan
pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion, 1980:
Zuriah: 2003). Berpijak pada pandangan tersebut, maka penelitian tindakan ini
berdasarkan pada situasional dan bergaya realitas lapangan (Hopskin, 1985, 1993; Mc.
Niff, 1992).
Rancangan dalam penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahap
perencanaan, diantaranya:
17

www.Kumpulanptk.blogspot.com

(1) refleksi awal,


(2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional,
(3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan dan
(4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.
Winarno Surachmad (1982 : 140) mengemukakan tentang sifat-sifat yang
terdapat dalam metode deskriptif sehingga dapat dipandang sebagai ciri khas antara
lain:
1. memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang dan bersifat aktual
2. data yang dikumpulkan pada mulanya disusun, dijelaskan kemudian
dianalisis.
Dalam rancangan penelitian ini dilskuksan suatu model kerja sama antara guru
dan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris. Sebelum dilakukan kegiatan belajar
kelompok, maka guru terlebih dahulu melakukan evaluasi sistem belajar yang telah
dilakukan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris selama ini dihubungkan hasil
belajar. Dari evaluasi tersebut akan diketahui kemampuan siswa dalam metode belajar
individu.
Guna mengetahui kemajuan siswa dalam belajar bahasa Inggris, maka dilakukan
rancangan belajar kelompok. Proses belajar ini dirancang dengan berkelompok atau
pembegian kelompok yang menggabungkan antara siswa pandai dan kurang pandai.
Belajar kelompok dilaksanakan dalam satu minggu dua kali. Guru berperan sebagai
pembimbing atau pengerah dalam menentukan topik pembehasan dalam belajar
kelompok. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa harus diupayakan dapat diselesaikan
dalam satu kelompok. Jika dalam satu kelompok tidak dapat menyelesaikan
permasalahan belajar, maka akan dikonsultasikan dengan guru kelas yang mengajar
pelajaran bahasa Inggris.

18

www.Kumpulanptk.blogspot.com

B. Lokasi dan Subjek Penelitian


Lokasi penelitian ini mempunyai arti tempat, pelaku dan kegiatan (Nasution,
1992). Lokasi penelitian dari aspek tempat adalah lokasi dimana tempat proses
pembelajaran

berlangsung,

yaitu

kelas

VII

SMP

Negeri

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.


Adapun kegiatan belajar kelompok dilakukan dilakukan di tempat guru kelas
yang mengajar bahasa Inggris. Dari aspek pelaku adalah terdiri dari peneliti, guru dan
siswa kelas VII yang terlibat dalam proses belajar.

Dari aspek kegiatan adalah

melaksanakan kegiatan belajar kelompok sekali dalam satu minggu. Kegiatan belajar
kelompok ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa
Inggris pada siswa kelas VII yang selam ini menggunakan sistem belajar secara
individu dengan hasil yang kurang memuaskan.
Sumber yang dapat memberikan informasi dan dapat membantu perluasan teori
merupakan subjek penelitian (Bogdan dan Biklen, 1990). Subjek penelitian ini adalah
guru dan siswa kelas VII dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris guna
mengetahui pengaruh kegiatan belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII.
Jumlah siswa kelas VII yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar dan belajar
kelompok adalah 25 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian adalah untuk
mengetahui Pengaruh Belajar Kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa
kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, sehingga
dapat diketahui manfaat belajar kelompok sebagai bentuk peningkatan mutu hasil
belajar Bahasa Inggris.
C. Langkah-langkah Penelitian
Kegiatan peneliti dalam upaya mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap
hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII, maka dilakukan langkah-langkah
penelitian sebagai berikut.
a. Observasi penelitian. Tahap ini merupakan tahap orientasi lapangan dengan tujuan
untuk mengenali segala unsur lingkungan fisik dan alam sekitar. Observasi
merupakan dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha
19

www.Kumpulanptk.blogspot.com

berinteraksi dengan subjek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif
dari suatu proses aktif yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan objek
penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada
(Nasution, 1998).
b. Penentuan lokasi penelitian. Tahap ini memastikan bahwa SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dijadikan sebagai latar penelitian
dengan pertimbangan tempat yang diteliti tersedia sumber data yang cukup.
c. Pengumpulan data awal untuk memfokuskan masalah penelitian dilakukan peneliti
dengan mengadakan pengamatan langsung. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan
data yang valid dan realible sesuai dengan kondisi objek penelitian. Dengan
melakukan pengamatan langsung, maka peneliti akan memperoleh catatan lapangan
yang dapat dipertanggung jawabkan. Catatan lapangan merupakan jantungnya
penelitian kualitatif, dimana memposisikan manusia sebagai instrumen utama dalam
pengumpulan data (Maleong, 1995). Kehadiran peneliti di lapangan sangat
diutamakan, sebab dalam pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang
sebenarnya. Pentingnya pengamatan dalam penelitian kualitatif diantaranya :
(1) pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung,
(2) dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi yang
sebenarnya,
(3) memungkinkan

mencatat

situasi

yang

berkaitan

dengan

pengetahuan

proporsional maupun pengetahuan langsung diperoleh dari data,


(4) menghindari bias pada saat wawancara,
(5) peneliti mampu memahami situasi rumit, dan
(6) membantu bila tidak memungkinkan menggunakan teknik komunikasi.
d. Melakukan

penelitian

terhadap

www.Kumpulanptk.blogspot.com

25

siswa

kelas

VII

SMP

Negeri

Kab. Malang dalam proses belajar mengajar

Bahasa Inggris. Dalam pengamatan ini memfokuskan pada kemampuan siswa kelas
VII dalam belajar Bahasa Inggris sebelum diberlakukannya kegiatan belajar
kelompok.
20

www.Kumpulanptk.blogspot.com

e. Melakukan wawancara terhadap guru dan siswa tentang kesulitan belajar Bahasa
Inggris dan hasil belajar yang dicapai dengan metode belajar individu. Selanjutnya
melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan Bahasa
Inggris secara keseluruhan sebelum diberlakukannya belajar kelompok.
f. Melakukan rencana kegiatan belajar kelompok untuk siswa kelas VII dengan
menggunakan sistem pembagian kelompok yang dilaksanakan dalam setiap minggu.
Setelah kegiatan belajar kelompok berjalan selama empat bulan, maka dilakukan
evaluasi dengan melaksanakan tes Bahasa Inggris untuk mengetahui perkembangan
kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris dengan strategi belajar kelompok.
g. Melakukan pengumpulan data terhadap hasil tes I dan II. Pengumpulan data juga
dilakukan dengan wawancara langsung terhadap guru dan siswa.
h. Setelah data terkumpul selanjutnya diidentifikasi dan mendeskripsikan hasil
identifikasi kemudian dan memaparkan hasil penelitian secara kualitatif sesuai
dengan fokus penelitian.

D. Instrumen Penelitian
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan, antara lain
observasi, wawancara, catatan lapangan, angket dan dokumentasi (Zuriah, 2003).
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan meliputi (1)
observasi, (2) wawancara, (3) pemberian tes dan (4) dokumentasi.
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan
terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa (Zuriah, 2003).
Ada dua jenis observasi yang dilakukan antara lain : (1) observasi langsung, yaitu
observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki,
dan (2) observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan
tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Penelitian ini
melakukan observasi langsung terhadap kegiatan belajar kelompok siswa kelas VII
21

www.Kumpulanptk.blogspot.com

dengan bimbingan guru Bahasa Inggris dan proses belajar mengajar untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan
data dalam penelitian kualitatif, karena banyak informasi yang diperoleh peneliti
melalui wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang
menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dengan responden (Zuriah,
2003). Wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi
yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktifitas, organisasi, perasaan,
motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya (Arifin, 1998). Maksud wawancara
antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain (Maleong, 2000).
Peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh data sesuai dengan
kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian
ini ditujukan kepada guru Bahasa Inggris dan siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara
mendalam yang tak terstruktur. Dengan wawancara tak terstruktur akan diperoleh
informasi

sebanyak-banyaknya

yang

rahasia

dan

sensitif

sifatnya,

serta

memungkinkan sekali catat semua respon efektif informan yang tampak selama
wawancara berlangsung (Bafadal, 1994). Dalam pelaksanaan wawancara terlebih
dahulu disusun garis-garis besar pernyataan yang disampaikan kepada informan
berdasarkan pada fokus dan sub fokus penelitian.
c. Pemberian tes
Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas
VII dalam pelajaran Bahasa Inggris dan pengaruhnya terhadap hasil belajar.
Pemberian tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dilaksanakannya
kegiatan belajar kelompok (tes I) dan sesudah dilaksanakannya kegiatan belajar
kelompok (tes II). Pada dasarnya pemberian tes dalam penelitian ini adalah untuk

22

www.Kumpulanptk.blogspot.com

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII terhadap pelajaran Bahasa
Inggris sebelum dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok.
d. Dokumentasi
Pendokumentasian adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang
penelitian. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah hasil pengamatan, manifestasi
fakta atau kejadian spesifik.
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara, pemberian tes dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada
proses belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dengan strategi belajar kelompok.
Teknik wawancara dilakukan peneliti terhadap guru Bahasa Inggris kelas VII untuk
mengetahui sistem belajar yang dilakukan selama ini, yaitu dengan belajar sendirisendiri dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Selain wawancara
dilakukan

untuk

mengetahui

perkembangan

kemampuan

siswa

setelah

melaksanakan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar


Bahasa Inggris. Pengumpulan data dalam penelitian selain data primer juga
menggunakan data sekunder sebagai acuan, yaitu berdasarkan teori-teori dan studi
pustaka. Berikut ini penjelasan metode wawancara dan metode pemberian tes yang
dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris
dengan sistem belajar kelompok.
a. Metode wawancara digunakan untuk meraih data kesulitan belajar siswa kelas
VII dalam belajar Bahasa Inggris. Dengan wawancara ini akan diketahui
manfaat yang dapat diambil oleh siswa kelas VII dalam belajar kelompok
dibandingkan dengan belajar individu. Metode wawancara juga berguna untuk
mengetahui perkembangan belajar siswa kelas VII dalam pelajaran Bahasa
Inggris yang telah diberikan oleh guru. Bimbingan dan pengawasan terhadap
siswa

selama

belajar

kelompok

akan

memberikan

gambaran

menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar kelompok.

23

www.Kumpulanptk.blogspot.com

untuk

b. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII dengan
belajar individu dan belajar kelompok. Dengan menggunakan tes akan diketahui
perkembangan hasil belajar siswa kelas VII sebelum menggunakan sistem
belajar kelompok dan setelah menggunakan sistem belajar kelompok. Selain itu
dengan metode pemberian tes, maka akan dapat diketahui pengaruh belajar
kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

E. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data tersebut perlu diolah atau dianalisis
untuk dijadikan informasi. Sebelum diolah, data yang terkumpul perlu diseleksi terlebih
dahulu atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reabilitas dan
validitasnya digugurkan atau dilengkapi dengan subtitusi. Data yang telah lulus dalam
seleksi lalu diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap untuk dievaluasi
dan diinterpretasi.
Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran data yang
ada. Analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Dalam analisis
data terdapat proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti (Bogdan dan
Biklen, 1982).
Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi
menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan. Analisis data adalah proses
pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar,
sehingga dapat ditemukan tema seperti yng disarankan oleh data (Maleong, 1995).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh
informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil
24

www.Kumpulanptk.blogspot.com

penelitian terkumpul, maka selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan
cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya data tersebut diungkap
permasalahannya yang penting sesuai dengan topik yang sesuai dengan permasalahan.
Beberapa alur kegiatan dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan, antara lain :
a. Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan
perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau
data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Laporan lapangan sebagai
bahan mentah direduksi, diringkas, ditonjolkan pokok-pokoknya dan disusun lebih
sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, juga memberikan
kemudahan bagi peneliti dalam mendapatkan kembali data yang diperoleh jika
diperlukan.
b. Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi.
c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat
menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek.

F. Penyiapan Partisipan
Penelitian ini dilandasi prinsip kolaborasi, partisipatoris dan kooperatif, maka
kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu untuk dilakukan. Kegiatan pelatihan
diawali dengan diskusi tentang desain belajar kelompok yang akan direpakan, diikuti
dengan latihan menerapkan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris berasarkan
pembagian belajar kelompok belajar dan pokok bahasan yang akan didiskusikan dan
belajar kelompok.
Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang desain belajar kelompok
Bahasa Inggris yang tepat dan memfokuskan pada pemahaman siswa tentang pokok
bahasab dalam setiap kegiatan belajar. Guru dan siswa kelas VII selanjutnya
melaksanakan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris dengan memperhatikan reaksi
siswa dalam menunjukkan sikap dan perkembangan kemajuan belajar Bahasa Inggris.
25

www.Kumpulanptk.blogspot.com

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Perencanaan sebagai studi pendahuluan dalam penelitian ini, sehingga langkah
awal dalam melakukan penelitian ini adalah wawancara dengan guru kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, untuk mengadakan penelitian
dengan memberikan strategi belajar kelompok yang akan dilaksanakan oleh siswa kelas
VII atas bimbingan guru kelas, maka rencana yang dibuat adalah menyusun soal tes I
untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas VII dalam belajar Bahsa Inggris
dengan menggunakan sistem belajar individu. Rencana selanjutnya adalah merancang
strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat kelompok
belajar yang masing-msing kelompok terdiri dari 7 siswa. Kemudian merancang soal
yang akan diberikan pada tes II untuk mengetahui perkembangan hsil belajar kelompok
dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.
Hasil penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang tentang strategi belajar kelompok

terhadap hasil belajar Bahasa Inggris belajar kelompok terhadap hsil belajar Bahasa
Inggris diuraikan dalam paparan data dan temuan penelitian. Penyajian data berupa
tabel-tabel yang diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara, pemberian tes dan
dokumentasi. Pengembangan hasil penelitian ini mengarah pada aktifitas siswa kelas
VII dalam belajar Bahasa Inggris. Aktifitas siswa yang dimaksud adalah pelaksanaan
kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan dua kali semi8nggu dengan bimbingan
guru kelas.
Kegiatan belajar kelompok akan memberikan gambaran terhadap perkembangan
hasil belajar siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris. Perubahan yang terjadi
dalam diri siswa sebagai dampak dari kegiatan belajar kelompok akan dinilai
berdasarkan motivasi belajar dan kualitas hasil belajar. Peranan guru dan orang tua
26

www.Kumpulanptk.blogspot.com

dapat mendukung kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris siswa kelas VII. Peningkatan kualitas siswa dalam belajar kelompok dan
motivasi belajar Bahasa Inggris akan membawa perubahan yang berarti dalam
memberikan konstribusi terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.
1. Paparan Data
Dalam paparan data hasul penelitian ini akan diungkapkan beberapa hal
yang berhubungan dengan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap
hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.
Kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas VII pada tahun pelajaran
2007/2008 mengalami berbagai kendala yang berhubungan dengan rendahnya nilai
Bahasa Inggris akibat kesulitan belajar dan kurang minat terhadap pelajaran Bahasa
Inggris karena dianggap sulit, sehingga motivasi belajar siswa menurun. Kenyataan
ini ditunjukkan dengan hasil belajar Bahasa Inggris masih rendah dari target yang
diinginkan. Beberapa Sekolah Menengah Pertama mengalami masalah yang sama
dengan ketegori tingkat kesulitan belajar yang berbeda. Berdasarkan kualitas hasil
belajar yang rendah tersebut, maka peneliti mencoba memberikan metode belajar
bagi siswa dengan menggunakan sistem belajar kelompok. Kegiatan belajar
kelompok dilaksanakan oleh siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris yang
dilaksanakan dua kali dalam seminggu dengan bimbingan guru kelas.
Secara umum kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dapat
dijabarkan sebagai berikut :
a. Dalam setiap pertemuan menunjukkan adanya siswa kels VII yang mengalami
kesulitan belajar Bahasa Inggris dan cenderung kurang bersemangat.
b. Beberapa siswa menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran
Bahasa Inggris.
c. Belajar Bahasa Inggris secara kualitas belum terpenuhi, namun secara kuantitas
semua siswa melakukan proses belajar mengajar sesuai jadwal yang ditentukan.

27

www.Kumpulanptk.blogspot.com

d. Sistem belajar siswa masih bersifat individu, yaitu siswa cenderung pasif dan
mengatasi kesulitannya sendiri tanpa adanya diskusi aktif dan tidak saling
memberikan informasi.
e. Informasi guru mengatakan bahwa kesulitan belajar siswa kelas VII disebabkan
oleh faktor internal siswa, namun demikian faktor eksternal dari lingkungan
sekolah dan lingkungan keluarga kurang diperhatikan.
f. Kegiatan belajar kelompok dan pembagian tugas kelompok dalam pengajaran
Bahasa Inggris menunjukkan adanya kemajuan siswa dalam mengatasi kesulitan
belajar dan menunjukkan kemajuan terhadap hasil beljar siswa kelas VII.
Berdasarkan cara belajar siswa kelas VII dengan sistem belajar individu dan
kesulitan belajar siswa serta belum dikembangkan metode belajar kelompok, maka
peneliti mencoba memberikan alternatif belajar kelompok untuk meningkatkan hasil
belajar

Bahasa

Inggris

siswa

kelas

VII

SMP

Negeri

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.


Pembelajaran I :

Perlakuan terhadap sistem belajar secara individu dengan


melakukan evaluasi melalui tes I untuk mengetahui kualitas
hasil belajar siswa kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris.

Pembelajaran II :

Perlakuan terhadap sistem belajar kelompok dengan melakukan


evaluasi melalui tes II untuk mngetahui kualitas hasil belajar
sisw kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.

2. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan paparan data tentang strategi belajar
kelompok yang dilaksanakan oleh siswa kelas VII, maka ada beberapa temuan
penelitian yang mengarah pada kreatifitas dan motivasi belajar siswa kelas VII.
Temuan tersebut menunjukkan perubahan sikap siswa sebelum dilaksanakannya
kegiatan belajar kelompok dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok. Siswa

28

www.Kumpulanptk.blogspot.com

mengalami perubahan sikap cenderung lebih percaya diri, tanggung jawab, kreatif
dan mempunyai motivasi belajar yang meningkat.
Kebanyakan siswa yang kurang kreatif dan pasif dalam belajar Bahasa
Inggris serta mempunyai motivasi belajar yang cenderung rendah sebelum
direpakannya kegiatan belajar kelompok. Setelah dilaksanakan belajar kelompok,
siswa mempunyai kreatifitas dan motivasi belajar yang meningkat. Temuan
penelitian lain adalah adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris setelah
dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok.
Paparan data dan temuan penelitian disajikan melalui beberapa tabel sebagai
berikut yang menunjukkan kegiatan belajar kelompok dan hasil beljar Bahasa
Inggris siswa kelas VII, sehingga akan diketahui pengaruh belajar kelompok
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam paparan data dan temuan
penelitian, maka dapat dilakukan pembahasan yang berhubungan dengan kegiatan
belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII
SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang. Pembahasan ini

mencakup tiga hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan yang telah
dirumuskan, yaitu:
(1) bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkaqn pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang dalam belajar bahasa

Inggris,
(2) apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa
kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dan
(3) bagaimana kontribusi belajar kelompok terhadap perilaku siswa kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dikaitkan dengan hasil
belajar bahasa Inggris.
29

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Berikut ini hasil pembahasan berdasarkan tiga masalah yang telah dirumuskan
berdasarkan

hasil

penelitian

terhadap

siswa

kelas

VII

SMP

Negeri

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.


1. Penerapan Strategi Belajar Kelompok
Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam belajar
bahasa Inggris menggunakan sistem pembagian jumlah siswa, yaitu 25 siswa dibagi
dalam empat kelompok (lihat tabel 1). Pembagian kelompok ini didasarkan atas
tercapainya dua kategori siswa yang berbeda, yaitu: ada siswa yang pandai dan
siswa yang kurang pandai. Pencampuran ini dimaksudkan agar siswa yang kurang
pandai dapat belajar kepada siswa yang pandai, begitu pula sebaliknya siswa yang
pandai agar dapat membantu siswa atau temannya yang kurang pandai.
Topik bahasan dalam setiap belajar kelompok disesuaikan dengan materi
yang akan diajarkan pada pengajaran di kelas. Guru kelas bertugas memberikan
pengawasan dan pengarahan belajar kelompok dengan memberikan tekanan pokok
bahasan yang paling dianggap sulit oleh siswa kelas VII dalam belajar bahasa
Inggris.
Kelompok I diketuai oleh Erin Desiana yang bertugas mengkoordinir temanteman dalam kelompoknya untuk melaksanakan tugas belajar kelompok yang
dilaksanakan pada setiap hasi Selasa. Kelompok II diketuai oleh Jumaroh Indani
yang

bertugas

mengkoordinir

teman-teman

dalam

kelompoknya

untuk

melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang juga dilaksanakan setiap hari Selasa.
Kelompok III diketuai oleh Lina Hartatik yang bertugas mengkoordinir temanteman dalam kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang
dilakasanakan pada setiap hari Rabu. Kelompok IV diketuai oleh Rangga Fatrotun
yang

bertugas

mengkoordinir

teman-teman

dalam

kelompoknya

untuk

melaksanakan tugas kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan pada setiap hari
Kamis.

30

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kegiatan belajar kelompok ini berlangsung selama lima (5) bulan, kemudian
dilakukan evaluasi dengan melaksanakan tes II pada akhir bulan pertama untuk
mengukur kemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII melalui belajar
kelompok (lihat tabel 3). Perkembangan kemajuan siswa dapat terdeteksi secara
rinci dengan melakukan ulangan harian guna mengetahui pengaruh belajar
kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Pemberian tes
dilakukan dengan mengedepankan jenis dan bobot soal yang sama antara soal tes I
dan II yang mencakup keseluruhan pokok bahasan dalam pelajarab bahasa Inggris.
2. Belajar Kelompok dan Hasil Belajar Bahasa Inggris
Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam pelajaran
bahasa Inggris membawa apengtaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris. Setelah
dilakukan tes I yang merupakan hasil belajar secara individu menunjukkan
kecenderungan nilai bahasa Inggris dibawah standart, yaitu masih rendah (lihat
tabel 2). Setelah dilaksanakan belajar kelompok dengan melakukan evaluasi melalui
pelaksanaan ulangan harian dan tes II menunjukkan hasil yang sangat positif
terhadap mkemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 3).
Peningkatan hasil belajar ini menunjukkan adanya pengaruh yang cukup signifikan
antara sistem belajar kelompok yang diterapkan dengan hasil belajar bahasa Inggris
siswa kelas VII.
Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan hasil belajar hampir
dialami oleh semua siswa, meskipun peningkatan hasi belajar masih tergolong kecil.
Peningkatan hasil belajar rata-rata naik 5 angka, sedangkan siswa yang tidak
mengalami peningkatan atau tetap sebanyak 8 anak dengan ketentuan pelaksanaan
tes diukur berdasarkan dari tes I dan II (lihat tabel 4). Hasil tes I dan tes II
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa secara keseluruhan, hal ini
menunjukkan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 4).
Hasil belajar yang telah dievaluasi melalui pelaksanaan tes II dapat
membuktikan bahwa pelaksanaan belajar kelompok selama 1 bulan atau 8 kali
31

www.Kumpulanptk.blogspot.com

pertemuan membawa dampak terhadap peningkatan hasil belajar bahasa Inggris


pada siswa kelas VII. Siswa yang pandai berperan besar dalam membantu siswa
yang kurang pandai dalam diskusi belajar kelompok. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab.
Malang.

3. Kontribusi Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris


Belajar kelompok memberikan kontribusi terhadap perubahan perilaku siswa
dalam belajar dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Kontribusi belajar
kelompok membawa perubahan perilaku dan hasil belajar siswa kelas VII sangat
dirasakan dalam proses belajar dan mengajar.
Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris ditandai
dengan perubahanb sikap kelas VII, antara lain:
a. Siswa kelas VII lebih kreatif dalam berfikir, yaitu mulai mampu
mengembangkan hasil pengajaran yang diberikan oleh guru dengan melakukan
diskusi dengan teman satu kelas dan mampu memberikan pendapat, ide dan
gagasan terhadap sesama teman tentang kesulitan belajar yang dihadapinya,
sehingga dengan belajar kelompok dapat memberikan kontribusi positif
terhadap meningkatnya hasil belajar bahasa Inggris.
b. Siswa kelas VII lebih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar
mengajar. Sikap bertanggung jawab ini tidak terbatas pada pelajaran tertentu,
namun pada hampir semua mata pelajaran yang diajarkan.
c. Siswa kelas VII mulai menunjukkan sikap percaya diri, meskipun tida semua
siswa mengalami perubaham sikap tersebut. Kepercayaan diri tersebut
ditunjukkan dengan keberanian menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal di
depan kelas, meskipun hasil jaawaban belum tentu benar. Selain itu hubungan
dengan guru dan sesama teman cenderung lebih aktif dan tidak malu-malu.

32

www.Kumpulanptk.blogspot.com

d. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan motivasi belajar khususnya pada


mata pelajaran bahasa Inggris. Selam ini motivasi belajar siswa kelas VII masih
rendah, karena dilakukan secara individu. Setelah diterapkan belajar secara
berkelompok, siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar melalui
pembagian kelompok. Salah satu alasan siswa mengalami perubahan motivasi
belajar mengatakan bahwa dengan belajar kelompok lebih menyenangkan dan
bisa berdiskusi memecahkan dengan teman-temannya.

Kontribusi belajar kelompok selain membawa perubahan sikap kelas VII


juga membawa pada perubahan hasil belajar siswa, yaitu adanya peningkatan hasil
belajar bahasa Inggris yang menjadi target. Kontribusi belajar kelompok terhadap
hasil belajar siswa dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Siswa kelas VII mengalami peningkatan kemampuan dalam mengerjakan soalsoal yang indoor directions.
b. Siswa kelas VII mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris dan
berpengaruh terhadap peningkatan hasil pelajaran lainnya, karena belajar
kelompok mulai juga diterapkan pada sistem belajar mata pelajaran yang lain.
c. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan sikap mental untuk lebih berani
bertanya tentang kesulitan belajar yang dihadapinya dan pebgerjaan soal yang
dianggap sulit dan perlu penjelasan secara lebih detail oleh gur yang
bersangkutan. Dari kemampuan tersebut, siswa kelas VII telah memupuk
kemampuannya dengan mengandalkan sikap berani bertanya di depan umum
tentang masalah kesulitan mengerjakan soal.
d. Belajar kelompok memberikan masukan yang beragamdari sudut pandang yang
berbeda antara anggota kelompok, sehingga siswa diajarkan untuk bisa saling
berdiskusi dengan mengutarakan pendapatnya. Dengan melalui diskusi dalam
mengerjakan soal dan memecahkan masalah bahasa Inggris yang dihadapinya,
maka siswa diajarkan untuk musyawarah. Terbukti dengan belajar kelompok,
siswa kelas VII mampu meningkatkan hasil belajarnya.
33

www.Kumpulanptk.blogspot.com

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan tentang strategi belajar
kelompok dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP
Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:


a. Strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat
kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 7 siswa dan memadukan kemampuan
siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dalam satu kelompok belajar akan
membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi belajar kelompok dalam
belajar bahasa Inggris lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem belajar
secara individu.
b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas
VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com

Kab. Malang. Semakin

kontinyu belajar kelompok dilaksanakan, maka semakin meningkat hasil belajar


bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa kelas VII.
c. Belajar kelompok memberikan kontribusi positif terhadap perubahan perilaku dan
hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Perubahan perilaku yang disebabkan
oleh kegiatan belajar kelompok, yaitu:
(1) siswa lebih kreatif,
(2) siswa lebih bertanggung jawab,
(3) siswa lebih percaya diri dan
(4) motivasi belajar meningkat. Sedangkan kontribusi belajar kelompok terhadap
hasil belajar bahasa Inggris ditunjukkan melalui:
a. kemampuan siswa meningkat dalam mengerjakan soal tentang This is my
family,
b. hasil belajar bahasa Inggris meningkat ,
34

www.Kumpulanptk.blogspot.com

c. perubahan sikap dan mental dengan berani bertanya tentang kesulitan belajar
dan
d. siswa berani mengutarakan ide, gagasan dalam pengajaran.

B. Saran
Dengan penulisan laporan penelitian ini diharapkan agar para guru khususnya
guru kelas yang mengajarkan bahasa Inggris dapat menerapkan strategi belajar
kelompok dan bimbingan belajar terhadap siswa kelas VII dalam upaya meningkatkan
hasil belajar bahasa Inggris. Disarankan agara sistem belajar kelompok dapat
dikembangkan dalam pelajaran yang lain, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam
meningkatkan hasil belajarnya.
Dengan temuan penelitian diharapkan guru dapat menyelami dan memahami
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VII terutama dalam belajar bahasa
Inggris,

kemudian

dilakukan

pemecahan

melalui

belajar

kelompok

dengan

memfokuskan pada kesulitan utama yang dialami oleh siswa.


Disarankan kepada semua fihak termasuk guru (sekolah), orang tua, siswa dan
masyarakat untuk saling bekerja sama dalam melancarkan kegiatan belajar kelompok
dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak. Diharapkan sistem belajar kelompok ini
dapat dilaksanakan pada semua kelas dan semua mata pelajaran.

35

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Tabel I
Pembagian Kelompok Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII

No.

Nama Siswa

Kelompok Belajar
1

Erin Desiana

Slamet Ichomari

Imam Arifin

Hariyanto

Sugeng Widodo

Aris Wirdatama

Jumaroh Indani

Mukhamad Nurwahid

Mukhamad Ridwan

10

Nurul kholifatul

11

Puji Rahayu

12

Desi Vitasari

13

Lina Hartatik

14

Antok Krisdiyanto

15

Suci Retraningtyas

16

Doninta Tri Setyani

17

Fiki Puji Efendi

18

Susmiati

19

Fatrotun

20

Moh. Zaenal L. Ari Asta

21

Siti Malikah

22

Lilis Suryaningsih

23

Rudi Susanto

24

Tedi Susanto

25

Moh. Dahrul

Keterangan :
1. Kelompok belajar I
2. Kelompok belajar II
3. Kelompok belajar III
4. Kelompok belajar IV

36

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Tabel 2
Treatment I Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Sebelum Kegiatan Belajar
Kelompok

No.

Nama Siswa

Hasil Tes Bahasa Inggris


Nilai

Kriteria

Erin Desiana

35

Kurang

Slamet Ichomari

50

Kurang

Imam Arifin

45

Kurang

Hariyanto

55

Cukup

Sugeng Widodo

55

Cukup

Aris Wirdatama

60

Cukup

Jumaroh Indani

60

Cukup

Mukhamad Nurwahid

70

Baik

Mukhamad Ridwan

65

Cukup

10

Nurul kholifatul

45

Kurang

11

Puji Rahayu

55

Cukup

12

Desi Vitasari

65

Cukup

13

Lina Hartatik

75

Baik

14

Antok Krisdiyanto

55

Cukup

15

Suci Retraningtyas

75

Baik

16

Doninta Tri Setyani

50

Kurang

17

Fiki Puji Efendi

35

Kurang

18

Susmiati

50

Kurang

19

Fatrotun

45

Kurang

20

Moh. Zaenal L. Ari Asta

55

Cukup

21

Siti Malikah

55

Cukup

22

Lilis Suryaningsih

60

Cukup

23

Rudi Susanto

60

Cukup

24

Tedi Susanto

70

Baik

25

Moh. Dahrul

55

Cukup

Keterangan :
a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang
b. Nilai 35 59

: Kurang

c. Nilai 60 69

: Cukup

d. Nilai 70 79

: Baik

e. Nilai 80 89

: Sangat Baik

f. Nilai 90 ke atas

: Istimewa

37

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Tabel 3
Treatment II Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Setelah Dilaksanakan
Kegiatan Belajar Kelompok
No.

Nama Siswa

Hasil Tes Bahasa Inggris


Nilai

Kriteria

Erin Desiana

35

Kurang

Slamet Ichomari

55

Kurang

Imam Arifin

55

Kurang

Hariyanto

65

Cukup

Sugeng Widodo

60

Cukup

Aris Wirdatama

60

Cukup

Jumaroh Indani

65

Cukup

Mukhamad Nurwahid

75

Baik

Mukhamad Ridwan

65

Cukup

10

Nurul kholifatul

55

Kurang

11

Puji Rahayu

65

Cukup

12

Desi Vitasari

70

Baik

13

Lina Hartatik

75

Baik

14

Antok Krisdiyanto

60

Cukup

15

Suci Retraningtyas

80

Baik

16

Doninta Tri Setyani

55

Kurang

17

Fiki Puji Efendi

35

Kurang

18

Susmiati

55

Kurang

19

Fatrotun

55

Kurang

20

Moh. Zaenal L. Ari Asta

65

Cukup

21

Siti Malikah

60

Cukup

22

Lilis Suryaningsih

60

Cukup

23

Rudi Susanto

65

Cukup

24

Tedi Susanto

75

Baik

25

Moh. Dahrul

60

Cukup

Keterangan :
a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang
b. Nilai 35 59

: Kurang

c. Nilai 60 69

: Cukup

d. Nilai 70 79

: Baik

e. Nilai 80 89

: Sangat Baik

f. Nilai 90 ke atas

: Istimewa

38

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Tabel 4
Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Berdasarkan Tes I dan II
No.

Nama Siswa

Hasil Tes Bahasa Inggris


I

II

Kriteria

Erin Desiana

35

35

Tetap

Slamet Ichomari

50

55

Naik

Imam Arifin

45

55

Naik

Hariyanto

55

65

Naik

Sugeng Widodo

55

60

Naik

Aris Wirdatama

60

60

Tetap

Jumaroh Indani

60

65

Naik

Mukhamad Nurwahid

70

75

Naik

Mukhamad Ridwan

65

65

Tetap

10

Nurul Kholifatul

45

55

Naik

11

Puji Rahayu

55

65

Naik

12

Desi Vitasari

65

70

Naik

13

Lina Hartatik

75

75

Tetap

14

Antok Krisdiyanto

55

60

Naik

15

Suci Retraningtyas

75

80

Naik

16

Doninta Tri Setyani

50

55

Naik

17

Fiki Puji Efendi

35

35

Tetap

18

Susmiati

50

55

Naik

19

Fatrotun

45

55

Naik

20

Moh. Zaenal L. Ari A.

55

65

Naik

21

Siti Malikah

55

60

Naik

22

Lilis Suryaningsih

60

60

Tetap

23

Rudi Susanto

60

65

Naik

24

Tedi Susanto

70

75

Naik

25

Moh. Dahrul

55

60

Naik

Keterangan

: Hasil Tes I sebelum dilaksanakan belajar kelompok

II

: Hasil Tes II setelah dilaksanakan belajar kelompok (evaluasi)

39

www.Kumpulanptk.blogspot.com

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan Di Sekolah. Desertasi Program Pasca Sarjana IKIP
Malang.
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston : Allyn &
Bacon.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito.
2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT. Bumi Aksara.
Jakarta.
Kelinger, Fred. N. 1981. Foundations Of Behavioral Research. Second Edition. Holt
Saunders International Editions Tokyo Japan.
Keiten, Dorotly. 1988. Cara Belajar Yang Berhasil. Salatiga: Universitas Satya Wacana.
Mantra, I.B. 1998. Langkah-langkah Penelitian Survei dan Laporan Penelitian.
Yogyakarta: BPFG UGM.
Miles, M.B & Huberman, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan Oleh Tjetjep
Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Moleong, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 1987. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta:
PT. Bina Aksara.
.1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.
Nur, Muhammad. 1987. Pengantar Teori Tes. Jakarta : P2LPTK.
Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FP IKIP Yogyakarta.
Winarno, S. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan Dan Sosial. Edisi
Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

40

www.Kumpulanptk.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai