Askep Jantung Rematik
Askep Jantung Rematik
I. DEFINISI
Demam Reumatik / penyakit jantung reumatik adalah penyakit
peradangan sistemik akut atau kronik yang merupakan suatu
reaksi autoimun oleh infeksi Beta Streptococcus Hemolyticus
Grup A yang mekanisme perjalanannya belum diketahui, dengan
satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans akut,
Karditis, Korea minor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum.
II. ETIOLOGI
Demam
reumatik,
seperti
halnya
dengan
penyakit
lain
Faktor genetik
Adanya antigen limfosit manusia ( HLA ) yang tinggi. HLA
terhadap demam rematik menunjkan hubungan dengan
aloantigen sel B spesifik dikenal dengan antibodi monoklonal
dengan status reumatikus
2.
Jenis kelamin
Demam
reumatik
sering
didapatkan
pada
anak
wanita
meskipun
manifestasi
tertentu
mungkin
lebih
sering
3.
4.
5.
6.
Dari
penelitian
ditemukan
adanya
kesamaan
antara
terjadinya
miokarditis
dan
valvulitis
pada
reumatik fever
Faktor-faktor lingkungan :
1. Keadaan sosial ekonomi yang buruk
Mungkin ini merupakan faktor lingkungan yang terpenting
sebagai predisposisi untuk terjadinya demam reumatik.
Insidens demam reumatik di negara-negara yang sudah maju,
infeksi
saluran
nafas
bagian
atas
meningkat,
III. PATOGENESIS
Demam reumatik adalah penyakit radang yang timbul setelah
infeksi streptococcus golongan beta hemolitik A. Penyakit ini
menyebabkan lesi patologik jantung, pembuluh darah, sendi dan
jaringan sub kutan. Gejala demam reumatik bermanifestasi kirakira 1 5 minggu setelah terkena infeksi. Gejala awal, seperti
juga beratnya penyakit sangat bervariasi. Gejala awal yang
paling sering dijumpai (75 %) adalah arthritis. Bentuk poliarthritis
yang bermigrasi. Gejala dapat digolongkan sebagai kardiak dan
non kardiak dan dapat berkembang secara bertahap.
Demam reumatik dapat menyerang semua bagian jantung.
Meskipun pengetahuan tentang penyakit ini serta penelitian
terhadap kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A sudah
berkembang
pesat,
namun
mekanisme
terjadinya
demam
streptolisin
S,
hialuronidase,
streptokinase,
difosforidin
penyakit
jantung
reumatik
akut
menunjukkan
Demam
Batuk
Muntah
Diare
Stadium II
Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa antara
infeksi
streptococcus
dengan
permulaan
gejala
demam
digolongkan
menifesrasi
dalam
spesifik
gejala
demam
reumatik.
Gejala peradangan umum :
lesu
Anoreksia
Lekas tersinggung
Kelihatan pucat
peradangan
reumatik
umum
/penyakit
dan
jantung
Epistaksis
Athralgia
Sakit perut
Stadium IV
Disebut
IV.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
V.
Untuk
menegakkan
diagnosa
demam
reumatik
dapat
Poliarthritis
Pasien dengan keluhan sakit pada sendi yang berpindahpindah, radang sendi-sendi besar; lutut, pergelangan kaki,
pergelangan tangan , siku (poliarthritis migrans).
Karditis
Peradangan pada jantung (miokarditis, endokarditis).
Eritema marginatum
VI.
Kultur positif
Ruam skarlatina
PENATALAKSANAAN MEDIS
Tujuan penatalaksanaan medis adalah :
Memberantas infeksi streptococcus
Mencegah komplikasi karditis
Mengurangi rasa sakit; demam
Pemberantasan infeksi streptococcus :
pasien
yang
alergi
terhadap
penisilin
diberikan
A. PENGKAJIAN
Tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data tentang :
Fungsi jantung
Toleransi
terhadap
aktivitas
dan
sikap
klien
terhadap
pembatasan aktivitas
Status nutrisi
Tingkat ketidaknyamanan
Gangguan tidur
Ikut
berpartisipasi
dalam
aktivitas
serta
klien
melakukan
tehnik
managemen
stress
Intoleransi
aktivitas
b.d
penurunan
cardiac
output,
Intervensi :
a. Hemat energi klien selama masa akut
b. Pertahankan tirah baring sampai hasil laborat dan status
klinis membaik
c. Sejalan
dengan
semakin
baiknya
keadaan,
pantau
tenang,
pijatan
pungung
dan
tehnik
manajemen stress)
c. Minimalkan pergerakkan untuk mengurangi rasa sakit
d. Berikan terapi hangat dan dingin pada sendi yang sakit
e. Lakukan
distraksi
misalnya
tehnik
relaksasi
dan
hayalan
f. Pemberian analgetik, anti peradangan dan antipiretik
sesuai program.
g. Rujuk ke terapi fisik sesuai persetujun medik
4.
kelebihan
volume
cairan
berhubungan
dengan
Intervensi :
-
6.
Pola
pernafasan
tak
efektif
berhubungan
dengan
Intervensi :
-
Kolaborasi terapi O2
7.
Kurangnya
pengetahuan
orang
pengobatan,
pembatasan
aktivitas,
tua
anak
resiko
b.d
komplikasi
jantung.
Tujuan : pengetahuan orang tua /anak bertambah
Kriteria :
- Orang tua mengetahui tentang proses penyakit dan efek
dari penyakit
- Orang tua mau berpartisipasi dalam program pengobatan
- Orang tua mengetahui pentingnya pembatasan aktifitas
pada anak
Intervensi :
a. Auskultasi
bunyi
jantung
untuk
mengetahui
adanya
perubahan irama
b. Pemberian antibiotik sesuai program
c. Pembatasan aktivitas sampai manifestasi klinis demam
reumatik tidak ada dan berikan periode istirahat
d. Berikan terapi bermain yang sesuai dan tidak membuat
lelah.
8.
Kriteria :
Keluarga dapat mengatasi masalah yang timbul dari adanya
tanda dan gejala yang muncul dan memberikan
atau
menyediakan lingkungan yang sesuai dengan anak.
Intervensi :
a. Berikan dukungan emosional pada keluarga dan anak
b. Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya
c. Anjurkan anak untuk berbagi rasa tidak berdaya, malu,
ketakutan yang berkaitan dengan manifestasi penyakit
(misal: korea, karditis dan kelemahan otot)
dengan
anggota
tim
perawatan
kesehatan
lainnya
e. Anjurkan anak untuk berhubungan dengan teman sebaya
f. Dorong keterlibatan anak dalam aktivitas rekreasi dan
aktivitas pengalih yang sesuai dengan usia.