Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Perkembangan Peserta Didik

Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

OLEH:

MUHAMMAD SYAMSUSSABRI

ABSTRACK
In a child's life there are two processes that operate continuously the growth and development, both
of these processes take place in the interdependence depend on each other. Growth-related quantitative
changes related to increased size and biological structures, while the development is a process that
describes the behavior of the social life of human psychology in a harmonious position within the wider
society and complex.
As already alluded to growth and development, a lot of the things that should be discussed are very
important for us in the early stages of the growth and development itself. Indeed there are many problems
which can all be considered important, namely: understanding the growth and development, legal and
developmental tasks, the characteristics of growth and development in each period, several problems in the
development of students' learning process, a solution to the problems of development in the learning process
of students.
Keyword: Learning process, quantitative, human psychology
Correspondence: Phone: +62-81-915-991-850; E-mail: syamsussabri@yahoo.com

PENDAHULUAN
Pertumbuhan
adalah
suatu
proses
pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah
sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke
asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan
atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti


yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya
pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan
kelangsungan
hidupnya
dan
melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi,
balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang


penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat
sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia
kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat
menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia
akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu
bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia? Mungkin populasi
manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan
tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, maka akan
mengalami kepunahan.
Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan
bermacam-macam jaringan dan organ tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang
lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan
tahapan perkembangan. Dibawah ini menunjukkan
proses perkembangan pada tumbuhan dan manusia.
1.

Perkecambahan Epigeal

2.

3.

Perkecambahan Hipogeal

3.

Pertumbuhan Pada Manusia

4.

Perkembangan Pada Manusia

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan


1. Pengertian Pertumbuhan
Ada beberapa pendapat berbeda dalam
mengartikan pertumbuhan dan perkembangan. Namun
demikian berdasarkan literature yang ada isitilah
pertumbuhan biasanya merujuk untuk menyatakan
perubahan dalam bentuk fisik yang secara kuantitatif
semakin besar/panjang. Sedangkan istilah

2.

Pengertian Perkembangan

2.1.

Pengertian Perkembangan Secara Etimologis


Perkembangan berasal dari kata kembang yang
berarti maju, menjadi lebih baik.

2.2.

Pengertian
Perkembangan
Secara
Termitologis
Perkembangan adalah proses kualitatif
yang mengacu pada penyempurnaan fungsi
sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan
berlangsung sepanjang hidup manusia.

perkembangan diberi makna dan digunakan untuk


menyatakan terjadinya perubahan aspek psikologis dan
aspek sosial.
1.1.

Pengertian Pertumbuhan Secara Etimologis

2.3.

Menurut Para Ahli


Perkembangan merupakan pola perkembangan
individu yang berawal pada konsepsi dan terus
berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi
(Santrok
Yussen.
1992).
Dengan
demikian
perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya
individu dari proses bertemunya sperma dengan sel
telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifaf
timbulnya
adanya
perubahan
dalam
diri
individu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,


pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang
berarti tambah besar atau sempurna.
1.2.

Pengertian
Termitologis

Pertumbuhan

Secara

Pertumbuhan
dapat
diartikan
sebagai
perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan
kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit
menjadi luas, dan lain-lain.

Perkembangan
merupakan
serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman, terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif (E.B. Harlock). Dimaksudkan bahwa
perkembangan merupakan proses perubahan individu
yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang
sesuai usia normal) dan pengalaman yang merupakan
interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar
yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif
(dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri
individu tersebut.

Pertumbuhan juga merupakan perubahan


secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal
pada diri anak yang sehat, peredaran waktu tertentu
(kartono). Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahanperubahan yang terjadi pada bagian tertentu, tetapi
pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari
suatu organisme (Whitherington, 1991 : 156).

Perkembangan mengandung makna adanya


pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari
sebelumnya (Kasiram, 1983 : 23), mengandung arti
bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat
individu menuju kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan


bahwa pertumbuhan merupakan perubahan individu
berupa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang
dapat
diukur.
Dapat
dicontohkan
misalnya
pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan
bertambahnya panjang pada rambut.
1.3.

Spikier (1966) mengemukakan dua macam


pengertian yang harus dihubungkan dengan
perkembangan yaitu:
a. Ontogenetik,
yang
berhubungan
dengan
perkembangan sejak terbentuknya individu yang
baru dan seterusnya sampai dewasa
b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia
sampai sekarang ini.

Menurut Para Ahli


Karl E. Garrison : Pertumbuhan adalah
perubahan individu dalam bentuk ukuran
badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut
dan kelenjar.
Atan Long : Pertumbuhan adalah perubahan
yang dapat diukur dari satu peringkat ke satu
peringkat yang lain dari masa ke masa.
D.S Wright & Ann Taylor: Pertumbuhan
adalah pertambahan dalam berbagai sifat
luaran seseorang (sifat jasmani , seperti:
ukuran tubuh, tinggi, berat badan dan lainlain).

Crow: Perkembangan adalah perubahan secara


kualitatif serta cenderung kearah yang lebih baik
dari segi pemikiran, rohani, moral, dan sosial.
Karl E. Garrison: Perkembangan adalah hasil
dari pada tindakan yang saling berkaitan antara
perkembangan jasmani dan pembelajaran.

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

Atan Long: Perkembangan adalah adanya timbul


sifat baru yang berlainan dari sifat awal dan terus
berlaku hingga akhir hayat.

Pusat aktivitas yang menyenangkan di


dalam
mulutnya,
anak
mendapat
kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan
bertambah dengan aktifitas mengisap jari
dan tangannya atau benda benda
sekitarnya.

Dari pendapat para ahli diatas dapat


disimpulkan bahwa pengertian perkembangan yaitu
merupakan perubahan individu kearah yang lebih
sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya
individu sampai akhir hayat dan berlangsung secara
terus menerus. Sebagai contoh anak yang baru berusia
5 bulan hanya dapat tengkurap kemudian setelah kirakira 7 bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan
orang lain, kemudian pada umur 9 bulan baru dapat
berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit.
Setelah berumur 10 bulan baru dapat berjalan dengan
lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka proses
perubahan tersebut dinamakan dengan perkembangan.

2. Fase Anal (2 3 tahun)


Meliputi retensi dan pengeluaran feces.
Pusat kenikmatannya pada anus saat BAB,
waktu yang tepat untuk mengajarkan
disiplin dan bertanggung jawab.
3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 4
tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan
perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila
menghadapi persoalan. Kedekatan anak
lakilaki pada ibunya menimbulkan gairah
sexual dan perasaan cinta yang disebut
oedipus compleks.

B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Persamaan:
Keduanya merupakan proses perubahan
progresif. Maksudnya
berjalan secara
bersamaan. Dan bersifat maju, meningkat dan
menjadi lebih baik.

4. Fase Latent (4 5 tahun sampai masa


pubertas)

Perbedaannya:
Sifat perubahan:
Pada pertumbuhan perubahan bersifat
kuantitatif
sedangkan
pada
perkembangan
perubahan
bersifat
kualitatif fungsional.

Masa tenang tetapi anak mengalami


perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual
alamiah karena anakanak mencari teman
sesuai jenis kelaminnya, serta mencari
figur (role model) sesuai jenis kelaminnya
dari orang dewasa.

Aspek yang berubah:


Pada pertumbuhan yang berubah adalah
aspek fisik saja, sedangkan pada
perkembangan aspek yang berubah
adalah aspek fisik dan psikis.
C. HUBUNGAN ANTARA
DAN PERKEMBANGAN

5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah mulai matang,
heteroseksual
dan
mulai
menjalin
hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis
kelamin.

PERTUMBUHAN

Perkembangan
tidak
terpisahkan
dari
pertumbuhan.
Perkembangan terjadi bersamaan atau setelah
terjadinya proses pertumbuhan.
Perkembangan terjadi dengan baik jika
didukung oleh pertumbuhan yang normal

D.

B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)


Meliputi
kemampuan
intelegensi,
kemampuan berpersepsi dan kemampuan
mengakses informasi,
berfikir
logika,
memecahkan masalah kompleks menjadi
simple dan memahami ide yang abstrak
menjadi konkrit, bagaimana menimbulkan
prestasi dengan kemampuan yang dimiliki
anak.

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
A.

SIGMEUN FREUD ( PERKEMBANGAN


PSYCHOSEXUAL )

1.

1. Fase Oral (0 1 tahun)

Tahap sensori motor ( 0 2 tahun)


Perilaku anak banyak melibatkan
motorik, belum terjadi kegiatan mental

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

yang bersifat simbolis (berpikir). Sekitar


usia 18 24 bulan anak mulai bisa
melakukan operations, awal kemampuan
berfikir.
2.

Proses
perkembangan
psikososial
tergantung
pada
bagaimana
individu
menyelesaikan tugas perkembangannya pada
tahap itu, yang paling penting adalah
bagaimana memfokuskan diri individu pada
penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan
atau tidak dengan tugas perkembangannya.
Perkembangan Psikososial :

Tahap pra operasional ( 2 7 tahun)


a.

Tahap pra konseptual (2 4 tahun)


anak melihat dunia hanya dalam
hubungan dengan dirinya, pola pikir
egosentris. Pola berfikir ada dua
yaitu:
transduktif;
anak
mendasarkan kesimpulannya pada
suatu peristiwa tertentu (ayam
bertelur jadi semua binatang
bertelur) atau karena ciriciri objek
tertentu (truk dan mobil sama
karena punya roda empat). Pola
penalaran sinkretik terjadi bila anak
mulai
selalu
mengubahubah
kriteria klasifikasinya. Misal mula
mula ia mengelompokkan truk,
sedan dan bus sendirisendiri, tapi
kemudian mengelompokkan mereka
berdasarkan
warnanya,
lalu
berdasarkan besarkecilnya, dst.

1.

Kebutuhan
rasa
aman
dan
ketidakberdayaannya
menyebabkan
konflik basic trust dan misstrust, bila
anak mendapatkan rasa amannya maka
anak akan mengembangkan kepercayaan
diri terhadap lingkungannya, ibu sangat
berperan penting.
2.

Pola pikir berdasar intuitif,


penalaran masih kaku, terpusat
pada bagian-bagian tertentu dari
objek dan sematamata didasarkan
atas penampakan objek.

3.

Tahap operasional konkrit ( 7 12 tahun)

Tahap operasional formal (mulai usia


12 tahun)

4.

Industry vs inferiority (6 11 tahun)


Logika anak sudah mulai tumbuh dan
anak sudah mulai sekolah, tuntutan
peran dirinya dan bagi orang lain
semakin luas sehingga konflik anak
masa ini adalah rasa mampu dan rendah
diri. Bila lingkungan ekstern lebih
banyak menghargainya maka akan
muncul rasa percaya diri tetapi bila
sebaliknya, anak akan rendah diri.

Anak dapat melakukan representasi


simbolis tanpa menghadapi objekobjek
yang ia pikirkan. Pola pikir menjadi
lebih fleksibel melihat persoalan dari
berbagai sudut yang berbeda.
C.

Initiatif vs Guilty (3 6 tahun)


Bila
tahap
sebelumnya
anak
mengembangkan rasa percaya diri dan
mandiri, anak akan mengembangkan
kemampuan berinisiatif yaitu perasaan
bebas untuk melakukan sesuatu atas
kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya
yang dikembangkan adalah sikap raguragu, maka ia akan selalu merasa
bersalah dan tidak berani mengambil
tindakan atas kehendak sendiri.

Konversi menunjukkan anak mampu


menawar satu objek yang diubah
bagaimanapun bentuknya, bila tidak
ditambah
atau
dikurangi
maka
volumenya tetap. Seriasi menunjukan
anak mampu mengklasifikasikan objek
menurut berbagai macam cirinya seperti:
tinggi, besar, kecil, warna, bentuk, dst.
4.

Autonomy vs shame and doubt ( 2 3


tahun)
Organ tubuh lebih matang dan
terkoordinasi dengan baik sehingga
terjadi
peningkatan
keterampilan
motorik, anak perlu dukungan, pujian,
pengakuan, perhatian serta dorongan
sehingga menimbulkan kepercayaan
terhadap dirinya, sebaliknya celaan
hanya akan membuat anak bertindak dan
berfikir raguragu. Kedua orang tua
objek sosial terdekat dengan anak.

b. Tahap intuitif( 4 7 tahun)

3.

Trust vs. Misstrust ( 0 1 tahun)

ERIKSON ( PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL )

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

5.

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

Identity vs Role confusion ( mulai 12


tahun)

perilaku. Dalam tahap selanjutnya anak


mulai menyesuaikan diri dengan
harapanharapan lingkungan untuk
memperoleh hadiah, yaitu senyum,
pujian atau benda.

Anak mulai dihadapkan pada harapan


harapan kelompoknya dan dorongan
yang semakin kuat untuk mengenal
dirinya sendiri. Ia mulai berpikir
bagaimana masa depannya, anak mulai
mencari identitas dirinya serta perannya,
jika ia berhasil melewati tahap ini maka
ia tidak akan bingung menghadapi
perannya.

2.

3.
6.

Anak mulai mengambil keputusan baik


dan buruk secara mandiri. Prinsip
pribadi mempunyai peranan penting.
Penyesuaian diri terhadap segala aturan
di sekitarnya lebih didasarkan atas
penghargaannya serta rasa hormatnya
terhadap orang lain.

Generativy vs self absorbtion ( dewasa


tengah )

E.

Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)


Memasuki masa ini, individu akan
menengok masa lalu. Kepuasan akan
prestasi, dan tindakan-tindakan dimasa
lalu akan menimbulkan perasaan puas.
Bila ia merasa semuanya belum siap
atau gagal akan timbul kekecewaan yang
mendalam.

D.

KOHLBERG (PERKEMBANGAN
MORAL)
1.

Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya
pengaruh wawasan kepatuhan dan
hukuman terhadap perilaku anak.
Penilaian terhadap perilaku didasarkan
atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh

HURLOCK (PERKEMBANGAN EMOSI)


Menurut
Hurlock,
masa
bayi
mempunyai emosi yang berupa kegairahan
umum, sebelum bayi bicara ia sudah
mengembangkan emosi heran, malu, gembira,
marah dan takut. Perkembangan emosi sangat
dipengaruhi oleh faktor kematangan dan
belajar. Pengalaman emosional sangat
tergantung dari seberapa jauh individu dapat
mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak
yang matang dan pengalaman belajar
memberikan sumbangan yang besar terhadap
perkembangan
emosi,
selanjutnya
perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan
orang tua dan lingkungan

Adanya tuntutan untuk membantu orang


lain di luar keluarganya, pengabdian
masyarakat
dan
manusia
pada
umumnya. Pengalaman di masa lalu
menyebabkan individu mampu berbuat
banyak untuk kemanusiaan, khususnya
generasi mendatang tetapi bila tahaptahap silam, ia memperoleh banyak
pengalaman negatif maka mungkin ia
terkurung dalam
kebutuhan
dan
persoalannya sendiri.
8.

Purna Konvensional

Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )


Individu sudah mulai mencari pasangan
hidup. Kesiapan membina hubungan
dengan orang lain, perasaan kasih
sayang dan keintiman, sedang yang tidak
mampu melakukannya akan mempunyai
perasaan terkucil atau tersaing.

7.

Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri
dengan harapan lingkungan atau
ketertiban sosial agar disebut anak baik
atau anak manis.

E. ASPEK-ASPEK
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
Dari
porses
perkembangan
dapat
dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :
a) Aspek biologis merupakan perkembangan pada
fisik individu, contohnya: bertambahnya berat
badan dan tinggi badan yang tentunya dapat kita
ukur.
b) Aspek kognitif meliputi perubahan kemampuan
dan cara berfikir. Aspek ini merupakan perubahan
dalam proses pemikiran yang merupakan hasil
dari lingkungan sekitar. salah satunya yaitu anak
mampu menyelesaikan soal matematika.
c) Aspek psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini
merupakan perubahan aspek perasaan, emosi, dan
hubungannya dengan orang lain. Dengan
demikian aspek psikososial merupakan aspek
perkembangan individu dengan lingkungan
sekitar atau masyarakat. Dari semua aspek

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx

tersebut yaitu aspek biologis (fisik), aspek


kognitif (pemikiran), dan aspek psikososial
(hubungan dengan masyarakat) semuanya saling
mempengaruhi sehingga apabila pada suatu aspek
mengalami hambatan maka akan mempengaruhi
perkembangan aspek yang lainnya.
3.

a)

Jenis-jenis Perubahan Dalam Pertumbuhan dan


Perkembangan
Perubahan-perubahan meliputi beberapa
aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan itu
dapat dibagi dalam empat kategori utama, yaitu:

3.

G.

Perubahan dalam Ukuran


Perubahan dapat berupa pertambahan ukuran
panjang atau tinggi berat badan, diikuti perubahan
organ-organ lain yang mengalami perubahan
ukuran, antara lain perubahan volume otak yang
membawa
akibat
terjadinya
perubahan
kemampuan.

berlaku di mana-mana. Pola kehidupan yang


dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai patokan untuk
mengenal ciri perkembangan anak-anak, misalnya
anak-anak di Amerika, anak-anak di Asia, dan juga
bagi anak-anak di Indonesia. Itu semua karena ciri dan
sifatnya yang universal. Lingkungan dan latar belakang
kebudayaan masing-masing bangsa mempengaruhi
pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan
dengan demikian, akan terjadi atau terbentuk
karakteristik-karakteristik yang menjadi pola khusus
bangsa yang bersangkutan. Di antara pola-pola khusus
itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga
terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan
tersebut akan lebih jelas apabila dibandingkan secara
keseluruhan pribadi bangsa-bangsa itu.

Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama


Misalnya, pada bayi terdapat kalenjer buntu yang
disebut tymus pada daerah dada yang sedikit demi
sedikit mengalami penyusutan dan akan hilang
setelah dewasa.

d) Berubah untuk memperoleh hal-hal baru


Misalnya dilihat dari segi mental, seseorang akan
bertambah perbendaharaan kata dan bahasanya
ketika mengalami pertambahan usia. Nilai dan
norma juga semakin meningkat.

Berdasarkan
persamaan-persamaan
dan
perbedaan-perbedaan itulah diperoleh kecenderungankecenderungan umum dalam pertumbuhan dan
perkembangan, yang selanjutnya dinamakan hukumhukum pertumbuhan dan perkembangan. Hukumhukum perkembangan itu antara lain:

F. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1. Hukum Cephalocoudal

Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip


perkembangan tersebut meliputi:
1.

Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan


Perkembangan selalu ditandai adanya
perubahan yang bersifat progresif yang
bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungan.

2.

Perkembangan Awal Lebih Kritis dari


Perkembangan Selanjutnya
Perkembangan merupakan proses continue,
dimana perkembangan sebelumnya akan
mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Oleh karena itu kesalahan ataupun gangguan
pada perkembangan awal akan terus
mempengaruhi perkembangan-perkembangan
berikutnya.

Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan


Bagi
setiap
makhluk
hidup,
sejak
kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan
seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola
kehidupan yang berlaku umum sesuai dengan jenisnya.
Di samping itu tcrdapat pula pola-pola yang berlaku
khusus sehubungan dengan sifat-sifat individualnya.
Pola-pola ini mempunyai arti yang universal yang bisa

b) Perubahan dalam perbandingan


Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan
operasioanl antara kepala, anggota badan, dan
anggota gerak. Perubahan proposional juga terjadi
pada perkembanagn mental. Perbandingan antara
yang rill, yang khayal dengan hal-hal yang rasional
semakin lama semakin besar.
c)

Perkembangan Merupakan Hasil Proses


Kematangan dan Belajar
Kematangan merupakan hasil perkembangan
melalui tahapan-tahapan yang kompleks dan
saling terkait dari tahapan-tahapan awal ke
tahapan-tahapan selanjutnya. Perkembangan
merupakan hasil belajar mengartikan bahwa
perkembangan diperoleh melalui usaha sadar
dan latihan.

Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik


yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai
dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala
tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal
ini sudah terlihat pada pertumbuhan pranatal, yaitu
pada janin. Seorang bayi yang baru dilahirkan
mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepala
yang lebih "matang" daripada bagian-bagian tubuh
lainnya. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya
lebih cepat daripada anggota badan lainnya. Baik pada
masa perkembangan pranatal, neonatal, rnaupun anakanak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang
tubuhnya mula-mula kecil dan makin lama
perbandingan ini semakin besar.

Jurnal Perkembangan Peserta Didik


Volume 1, Nomor 1, Mei 2013: 1-8
2. Hukum Proximodistal
Hukum Proximodistal adalah hukum yang
berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut hukum
ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan
mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang terdapat di
pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan
lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang
ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alatalat tubuh yang
terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada
misalnya anggota gerak seperti tangan dan kaki. Anak
masih bisa melangsungkan kehidupannya bila terjadi
kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila
terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal
bisa berakibat fatal.

ISSN
: xxxx-xxxx
Akreditasi : xx/xxx/xxxx
a.

b.

Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan


jauh tertinggal dari patokan umum, tanpa ada sebab
khusus pada fungsionalistik fisik yang terganggu.
Jika perkembangan kemampuan sangat terlambat
dibandingkan dengan anak-anak yang lain pada masa
perkembangan yang sama.

Kesimpulan
Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan
aspek-aspek
jasmaniah
atau
fisik.
Pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan atau
penambahan
secara
kuantitas,
yaitu
penambahan dalam ukuran besar atau tinggi.
Perkembangan berhubungan dengan aspekaspek pasikis atau rohaniah. Perkembangan
berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu
peningkatan dan penyempurnaan fungsi.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa
pertumbuhan
berkenaan
dengan
penyempurnaan
struktur
sedangkan
perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.

Ditinjau dari sudut biologis, sudut anatomis,


dan sudut ilmu faal masih banyak lagi ketentuan yang
berhubungan dengan pertumbuhan, struktur dan fungsi,
serta kefaalan anggota tubuh. Misalnya dalam hal
kematangan, anggota-anggota tubuh akan tumbuh,
berkembang, dan berfungsi yang tidak sama antara satu
dengan lainnya. Contohnya terlihat pada kelenjarkelenjar kelamin, yang baru mulai berfungsi (matang)
ketika anak memasuki masa remaja.

DAFTAR PUSTAKA

3. Perkembanga Terjadi dari Umum ke Khusus


Pada setiap aspek terjadi perkembangan yang
dimulai dari hal-hal yang umum, kemudian berangsur
menuju hal yang khusus. Terjadi proses diferensiasi
seperti yang dikemukakan oleh Werner. Anak akan
lebih dulu mampu menggerakkan lengan atas, lengan
bawah, tepuk tangan baru kemudian menggerakkan
jemarinya. Dari sudut perkembangan juga terlihat hal
yang tadinya umum ke khusus.

Rujukan Buku
Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik.
Tegal: PT Refika Aditama.
Sunarto, dkk. 2002. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

4. Perkembangan Berlangsung dalam TahapanTahapan Perkembangan

Tahir, Nurdin. 2012. Pertumbuhan dan


Perkembangan. Volume 1: Halaman 2, 6, 7.
Astawa, I Gede Satria. 2012. Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan. Volume: 3-4, 6.
Kuntjojo. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan.
Volume 1: Halaman 5, 4)

Pada setiap masa perkembangan terdapat ciriciri perkembangan yang berbeda dalam setiap fase
perkembangan. Sebenarnya ciri-ciri perkembangan
sebelumnya diperlihatkan pada masa berikutnya, hanya
saja terjadi dominasi pada cirri-ciri yang baru. Namun
demikian ada aspek-aspek tertentu yang tidak
berkembang dan tidak meningkat lagi, hal ini disebut
fiksasi.
5.

Jurnal

Internet

Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan

KBBI. 2012. Arti Kata Tumbuh Menurut KBBI. (diakses


dari http://bahasa.kemdiknas. go.id/
kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013
pukul 14.10 WITA).
KBBI. 2012. Arti Kata Kembang Menurut KBBI.
(diakses dari http://bahasa.kemdiknas. go.id/
kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013
pukul 14.17 WIB).

Setiap tahap perkembangan perkembangan


tidak berlangsung secara melompat-lompat. Akan
tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo
dan irama tertentu pula. Yang ditentukan oleh kekuatan
yang ada dalam diri anak.
Dalam praktik, sering terlihat dua hal sebagai
petunjuk
keterlambatan
pada
keseluruhan
perkembangan mental, yakni:

Anda mungkin juga menyukai