NIM
: Dhea Chitarizka
: 132210101102
kosurfaktan. Rasio surfaktan dan kosurfaktan ( Smix ) yang dipilih adalah 1:1, 2:1, 3:1. Dari
hasil potensial zeta menunjukkan indometasin dibentuk dengan ultra fine super SNEDDS
stabil karena formulasi F1-F9 memiliki ukuran droplet mulai dari 8,7 nm 23,8 nm dapat
dilihat pada tabel 2 ( kurang dari 50 nm ).
Menurut tabel 1 yaitu formulasi obat dari F1-F9 ( menjadi sasaran i vitro ) dengan 25 mg
indometasin dan tabel 2 didapatkan hasil berikut :
Dari hasil tabel di atas dipilih komposisi formulasi F1 (% w/w) yaitu fase minyak 10%, 40%
fase Smix 1:1, dan 50% fase air. F1 dipilih karena setelah dilakukan optimalisasi F1 memiliki
pelepasan obat lebih tinggi 98,4%, ukuran droplet rendah (8,7 nm), nilai PI rendah (0,005),
viskositas terendah (24,52 cp), stabilitas ultra fine super SNEDDS dan obat juga baik.
Jika dlihat dari kelarutannya, indometasin memiliki laju disolusi kurang dari 0,1 mg/ml
yaitu ,009 0,004 mg / ml dalam air suling.
Setelah menggunakan metode Ultra fine
super SNEDDS dengan formulasi F1 maka
laju disolusi meningkat 4573 kali yaitu
41,16 3.14 mg / ml. Peningkatan kelarutan
ini dikarenakan adanya Tween-80 dan
transcutol- HP