Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hutan mangrove di Indonesia dengan luas 4,5 juta ha (Stranas
Pengelolaan Mangrove, 1999.) merupakan hutan mangrove terluas di dunia.
Sumberdaya yang sedemikian luas hendaknya mampu kita manfaatkan
hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat. Namun laju degradasi hutan
mangrove saat ini terus terjadi, penyebabnya antara lain : over cutting, alih
fungsi lahan menjadi tambak, perumahan, pertokoan, pelabuhan, bandara,
jalan, dan lain-lain.
Pada saat ini paradigma pengelolaan hutan di Indonesia mengalami
pergeseran dari timber management ke forest resources base management
(community

development).

Kebijakan

ini

menitikberatkan

pada

pemberdayaan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif


dalam pengelolaan hutan. Sehingga tumbuh rasa memiliki dan tanggung
jawab terhadap keberadaan hutan. Mengingat sumberdaya hutan berupa
kayu yang semakin sedikit, maka pemanfaatan hasil hutan bukan kayu
(HHBK) merupakan alternatif pemanfaatan kedepan.
Lebah Madu merupakan salah satu HHBK berpotensi cukup baik untuk
dikembangkan pada ekosistem mangrove. Mengingat keragaman flora
mangrove yang sebagian besar mempunyai bunga yang mengandung pollen
dan nektar sebagai suplai sumber pakan bagi koloni lebah.
1.2 Rumusan Permasalahan
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar para siswa dapat mengetahui cara
berbudidaya lebah madu di daerah hutan mangrove dan para siswa
pun mampu memberikan bimbingan pada masyarakat lain yang
tinggal di sekitar hutan mangrove untuk melakukan budidaya lebah
madu.
1.3.2 Sasaran

Teridentifikasinya

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Masalah


1.4.2 Ruang lingkup Wilayah

1.2.Tujuan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Lebah Madu
Anatomi lebah madu terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu :
2.1.1 Struktur Eksternal

Kepala (caput)

Komponen utama dari kepala adalah mata, antena dan mulut. Mata
dibedakan menjadi dua yaitu mata majemuk (compound eyes) yang terletak
di kedua sisi kepala dan mata sederhana (ocelli) di bagian dahi dengan
letaknya membentuk segitiga.
Mulut terdiri dari bagian pemotong benda keras (mandibula) dan proboscis
yang berupa belalai berfungsi sebagai penghisap bahan cair seperti air,
nektar dan madu.
Sepasang antena yang terdapat pada kepala berfungsi sebagai alat peraba
yang responsif terhadap rangsangan mekanis dan juga kimiawi.

Dada (thorax)

Dada berstruktur keras terdiri dari empat segmen yang saling berhubungan
erat, yaitu:

P rothorax : yaitu bagian yang menopang sepasang kaki pertama

M esothorax : yaitu bagian terbesar yang menopang sayap dan


sepasang kaki tengah

M etathorax : yaitu menopang pasangan sayap belakang dan


pasangan kaki belakang

P ropodeum : yaitu bagian terbesar internal dada diisi oleh otot-otot


yang

menggerakkan

sayap,

kaki,

kepala

dan

perut

di

bawah

kooordinasi sistem syaraf.

Lebah memiliki tiga pasang kaki dan masing-masing kaki terdiri dari enam
segmen yang dihubungkan oleh penghubung fleksibel. Pada bagian kaki
belakang lebah pekerja terdapat sebuah kantong pollen berbentuk konkaf
yang berfungsi untuk mengumpulkan pollen (tepung sari bunga). Pollen akan
menempel di sepasang kaki belakang lebah madu.

Perut (abdomen)

Pada lebah ratu dan pekerja, terlihat jelas enam segmen perut dan tiga
segmen lainnya mengalami degradasi dan perubahan bentuk sehingga tidak
dapat dibedakan. Pada lebah jantan terlihat jelas tujuh segmen.
Setiap segmen perut terdiri dari dua lembaran yaitu atas dan bawah, di mana
lembaran atas (tergum) lebih besar dari lembaran bawah (sternum).

Sengat

Sengat lebah madu mirip dengan ovipositor (penyemprot ovum), tetapi telah
mengalami modifikasi sehingga cocok untuk menyemprotkan api-toxin (racun
lebah). Setelah sengat ditusukkan, tangkai dan kantong toxinnya akan
terpisah lepas dari tubuh dan oleh gerakan refleks cepat memompa toxin ke
luka yang dibuat. Lebah pekerja yang telah berhasil menyengat korbannya
biasanya segera mati.
2.1.2 Struktur Internal

Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan makanan pada lebah madu terdiri dari: mulut, esofagus,
kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus besar, colon dan rectum.

Sistem Penginderaan

Sistem penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera


pencium, dan indera peraba.
Indera

penglihat

pada

lebah

adalah

mata

majemuk

yang

berfungsi

mendeteksi suatu obyek secara akurat; dan mata ocelli fungsinya belum
diketahui secara jelas tapi diduga peka terhadap perubahan intensitas
cahaya.
Indera pencium terdapat pada antena lebah. Fungsinya untuk mengenali dan
mempersepsikan bau secara cepat dan tajam untuk berbagai aktivitas seharihari.
Indera peraba adalah yang paling berkambang pada lebah madu. Tugas
terbanyak lebah pekerja didasarkan atas tuntunan indera peraba. Indera ini
bisa menguji secara tepat dan akurat setiap obyek yang disentuhnya.

Sistem Reproduksi

Organ reproduksi yang berkembang sempurna hanya pada lebah jantan dan
ratu. Seekor lebah ratu dewasa yang produktif dapat mengeluarkan telur
antara 1000-2000 sel telur per hari. Karena itu ovariumnya sangat besar
hampir memenuhi rongga perut. Di dalam tubuh lebah ratu terdapat juga
spermateka yang berfungsi menyimpan sperma pada waktu lebah ratu
kawin.
Sel telur yang dibuahi akan menetas menjadi lebah ratu atau pekerja,
tergantung feeding system dan telur yang tidak dibuahi akan menetas
menjadi lebah jantan. Ratu lebah dapat menyimpan sperma hidup di dalam
spermateka selama beberapa tahun, tiga tahun atau, dan menelurkan telur
menurut keinginannya.
2.2 Jenis Lebah
Ada beberapa jenis lebah ( Pusat Perlebahan Pramuka, 2002.) diantaranya :
Apis andreniformis
Lebah ini asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal
selembar yang digantungkan ditempat-tempat terbuka pada cabang-cabang
pohon atau bukit batu yang terjal. Sampai saat ini belum bisa dibudidayakan.
Apis cerana
Merupakan lebah madu asli Asia dan telah lama dibudidayakan. Cara
pemeliharaannya sebagian masih tradisional di dalam gelodok atau tempattempat sederhana lainnya. Sebagian sudah memelihara secara modern
dalam kotak stup yang bisa dipindah-pindahkan. Lebah ini mempunyai daya
adaptasi yang tinggi, namun sangat agresif.
Apis dorsata
Berkembang hanya di kawasan sub tropis dan tropis Asia dan dikenal sebagai
madu hutan. Di Indonesia banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Mempunyai
sifat yang agresif dan ganas, sehingga sampai saat ini belum bisa
dibudidayakan.
Apis florea
Lebah jenis ini memiliki ukuran tubuh yang paling kecil diantara species lebah
madu lainnya. Bisa berasosiasi dengan Apis cerana , Apis dorsata , Apis
mellifera .
Apis konchevnikovi

Merupakan species yang baru dikenal oleh beberapa ilmuwan. Terdapat


warna merah disebagian besar tubuhnya, dengan ukuran lebih besar dari A.
cerana. Bisa di temukan di Kalimantan dan Sumatera bagian barat.
Apis laboriosa
Hanya terdapat di pegunungan Himalaya, pada ketinggian > 1200 m diatas
permukaan laut (m dpl). Informasi masih sangat terbatas.
Apis mellifera
Hampir semua budidaya lebah madu memilih jenis ini, termasuk di Indonesia.
Keunggulan dari lebah ini adalah: jinak, adaptable, tidak mudah kabur, relatif
mudah perawatannya, dan produktif. Tetapi ada satu kelemahannya, lebah ini
peka terhadap penyakit, terutama terhadap parasit tungau Varroa. Dengan
keunggulannya maka lebah ini berpotensi untuk di budidayakan pada
ekosistem mangrove.
Secara taksonomi lebah madu termasuk kedalam :
Kingdom
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species

:Animalia
:Arthropoda
:Insecta
Hymenopter
:
a
:Apidea
:Apis
Apis
:andreniform
is
Apis cerana
Apis dorsata
Apis florea
Apis
konchevniko
vi
Apis
laboriosa
Apis

mellifera
2.3 Pengenalan Koloni Lebah
Dalam 1 (satu) koloni lebah hanya terdapat 1 (satu) ekor ratu (queen),
puluhan sampai ratusan lebah jantan (drones), belasan ribu sampai puluhan
ribu lebah pekerja (worker-bees), ditambah anggota lainnya seperti telur,
larva dan pupa.
Koloni lebah madu merupakan satu kumpulan lebah yang terorganisasi
sangat baik dengan pembagian peran sebagai berikut :

Ratu (queen), mempunyai tugas sebagai penghasil telur. Ukuran tubuh 2


(dua) kali lebih panjang dan 2,8 kali bobot lebah pekerja. Mampu bertelur
1000-2000 telur per hari sampai umur 3-5 tahun.
Jantan (drones), satu-satunya fungsi lebah jantan selama hidupnya adalah
mengawini ratu perawan (virgin queen). Mata dan sayapnya lebih besar dari
kedua strata lebah lainnya.
Lebah pekerja (worker-bees), adalah lebah betina yang organ reproduksinya
tidak berkembang sempurna. Tetapi lebah pekerja mempunyai organ-organ
tubuh yang memungkinkannya mampu melakukan berbagai tugas dalam
koloni.
Dalam siklus hidupnya secara umum lebah pekerja mempunyai tugas sesuai
dengan umur seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Pembagian Tugas Lebah Pekerja
Umur (hari)
3
4-9
10-16
17-19

Tugas
Membersihkan sarang
Merawat larva
Membangun sel
Menerima nektar dan tepung sari yang dibawa lebah

20
21-mati

pekerja lapangan untuk disimpan


Menjaga sarang dari musuh-musuhnya
Menjadi lebah lapangan untuk mencari nektar, pollen

dan air
Secara ringkas waktu yang dibutuhkan dalam perkembangan lebah madu,
mulai dari stadium telur sampai lebah dewasa, seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Siklus Hidup Lebah Madu
Stadium
Telur

Lebah Pekerja
3

Lebah Pekerja
3

Lebah jantan
3

Larva

4-9

4-9

4-9

Pupa

10-20

10-15

10-23

Dewasa

21

16

24

2.4 Pengelolaan Koloni


Tujuan utama dari pengelolaan koloni adalah menjaga koloni lebah agar tetap
hidup,

berkembang

biak

dan

sehat

serta

menjamin

produk-produk

perlebahan antara lain madu, royal jelly dan pollen dapat terus dihasilkan
tanpa mengganggu perkembangan koloni tersebut.
Untuk menjaga agar koloni lebah tetap survive ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain :

Menempatkan koloni lebah pada lokasi sesuai yang dikehendaki


dengan memperhatikan ketersediaan pangan, ketinggian tempat,
tingkat polusi udara dan suara, bukan daerah pertanian yang
menggunakan pestisida secara intensif.

Mempersatukan

koloni

kecil

dan

lemah

dengan

maksud

mempertahankan keberadaan koloni.

Pengembangan koloni.

Pengendalian hama dan penyakit.

Pemeriksaan koloni dilakukan secara teratur (2-3 kali seminggu).

2.5 Sumber Pakan Lebah


Sumber pakan lebah madu adalah tanaman yang meliputi: tanaman buahbuahan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hias, tanaman pangan dan
perkebunan , tanaman kehutanan, termasuk flora mangrove. Syaratnya
adalah b unga dari tanaman tersebut mengandung nektar dan tepungsari
bunga (pollen) .
Nektar
Nektar adalah zat manis yang berasal dari tanaman, mengandung 15-50%
larutan

gula.

Nektar

berfungsi

sebagai

sumber

energi

untuk

mempertahankan suhu tubuh koloni lebah dan juga merupakan bahan baku
pembuatan madu. Pada tanaman, nektar dihasilkan pada bagian: dalam atau
dekat bunga disebut nektar floral; dan nektar yang dihasilkan pada bagian
lain tumbuhan disebut nektar ekstrafloral.
Pollen
Pollen dimakan oleh lebah madu sebagai sumber protein dan lemak, dan
sedikit karbohidrat dan mineral. Diperoleh dari bunga berupa tepungsari (sel
kelamin jantan tumbuhan). Pollen diletakkan di 2/3 kapasitas sel, kemudian
dilapisi dengan madu untuk mencegah pembusukan.
2.6 Kemampuan Mencari Pakan
Kemampuan terbang lebah madu mencari makan sejauh 1-2 km. Selama 1
hari mampu mengumpulkan kurang lebih 40mg dari berbagai bunga dalam
beberapa kali penerbangan. Banyaknya nektar yang ditimbun sebagai madu
dalam sarang dipengaruhi oleh:

Ukuran dan komposisi populasi dalam koloni, terutama kehadiran dan


kualitas ratu;

Sifat menimbun lebah pekerja ada hubungannya dengan faktor genetis

Keadaan

cuaca:

temperatur,

kelembaban,

kecepatan

angin

dan

fotoperiode

Kapasitas ruang penyimpanan yg tersedia pada sisiran sarang.

2.7 Peralatan Budidaya Lebah Madu


Peralatan utama dalam beternak lebah madu adalah rumah lebah madu
berupa kotak dari papan kayu (sengon atau randu) yang disebut stup. Satu
stup berisi 6-7 sisiran sebagai satu koloni dengan 1 lebah ratu.
Peralatan pelengkap: 1). Fondasi sarang, digunakan untuk mempercepat
pembangunan sarang; 2). Penyekat ratu digunakan untuk menahan gerak
atau menghalangi ratu supaya tidak naik ke kotak super; 3). Kurungan ratu
digunakan untuk mengamankan ratu atau mengenalkan ratu sementara
waktu pada koloni yang membutuhkan ratu baru; 4). Mangkokan ratu
digunakan untuk membuat calon-calon ratu baru; 5). Bingkai stimulasi
(feeder frame) digunakan untuk wadah pakan tambahan (stimulasi gulasirop ).
Perlengkapan petugas: 1). Pengasap untuk menjinakkan lebah; 2). Penutup
muka; 3) Pengungkit; 4).Sarung lebah; 5). Sikat lebah digunakan pada waktu
panen madu untuk menghalau lebah dari sisiran sarang.
Peralatan lain: 1) ekstraktor digunakan untuk mengeluarkan madu tanpa
merusak

sarang;

mangkokan

royal

2)

Bejana
jelly

penampung
untuk

madu;

memproduksi

3)Alat
royal

penyaring;
jelly

4)

atau

mengembangbiakkan lebah ratu; 5).Alat pengambil larva; 6). Alat pengambil


royal jelly; 7). Pinset/supit; 8) Alat penyaring royal jelly.
2.8 Potensi Flora Mangrove
Sebagian besar flora mangrove memiliki bunga yang mengandung nektar
dan pollen yang dibutuhkan oleh lebah sebagai sumber pakannya. Beberapa
jenis flora mangrove beserta musim berbunga dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Flora Mangrove dan Musim Berbunga
No

Jenis
Mangrove Sejati

Musim Bunga (Bulan)

Acanthus ebracteatus

Juni

Acanthus licifolius*

Juni-Juli

Aegialitis annulata

September-November

Aegiceras

Sepanjang Tahun

corniculatum*

Sepanjang Tahun

Aegiceras floridum*

Sepanjang Tahun

Amyema gravis

Sepanjang Tahun

Avicenia alba*

Juli-Februari

Avicenia lanata*

Juli-Februari

10

Avicenia marina*

Sepanjang Tahun

11

Avicenia officinalis

Sepanjang Tahun

12

Bruguiera cylindrica*

Sepanjang Tahun

13

Bruguiera exaristata

Sepanjang Tahun

14

Bruguiera

Juni-September

15

gymnorrhiza*

Sepanjang Tahun

16

Bruguiera parviflora*

Juni-Oktober

17

Bruguiera sexangula

Sepanjang Tahun

18

Camptostemon

Sepanjang Tahun

19

schultzii

Sepanjang Tahun

20

Ceriops decandra*

Oktober-Maret

21

Ceriops tagal*

Sepanjang Tahun

22

Excoecaria agallocha*

23

Gymnanthera paludosa

Sepanjang Tahun

24

Heritiera littoralis

25

Kandelia candel

26

Lumnitzera littorea

Juni-Desember

27

Lumnitzera racemosa*

28

Nypa fruticans*

Sepanjang Tahun

29

Osbornia octodonta

30

Phemphis acidula

Sepanjang Tahun

31

Rhizophora apiculata*

Sepanjang Tahun

32

Rhizophora

Sepanjang Tahun

33

mucronata*

Sepanjang Tahun

34

Rhizophora stylosa*

Sepanjang Tahun

35

Sarcolobus globosa

Sepanjang Tahun

36

Scyphiphora

37

hidrophyllacea

38

Sonnertia alba*

39

Sonneratia caseolaris*

Sonneratia ovata
40

Xylocarpus granatum*

Sepanjang Tahun

41

Xylocarpus

42

mekongensis

43

Xylocarpus

September-November

44

moluccensis*

Sepanjang Tahun

45

Xylocarpus rumphiis

46

Mangrove Ikutan

47

Calophyllum

48

inophyllum*

49

Cerbera manghas*

Sepanjang Tahun

Clerodendrum inerme*
Derris trifoliata*
Hibiscus tiliaceus*
Pandanus odoratissima
Pandanus tectorius*
Passiflora foetida
Sesuvium
portulacastrum*
Terminalia cattappa*
Keterangan : * Terdapat di Tahura Ngurah Rai (Bali)
J. Antisipasi Masa Paceklik
Masa paceklik adalah masa dimana tanaman pakan lebah tidak sedang
berbunga, atau tidak tersedia sumber pakan di lapangan dalam jumlah yang
cukup sehingga koloni lebah kekurangan pakan. Untuk mengatasi masa
paceklik, maka dapat dilakukan dengan memindahkan koloni-koloni atau
mengangon ke lokasi baru dengan ketersediaan pollen dan nektar yang
cukup banyak. Bisa juga dilakukan dengan penanaman / penyediaan bunga
(bunga matahari atau jenis lain) disekitar lokasi budidaya. Cara terakhir
apabila tidak melakukan migratory adalah pemberian stimulan berupa cairan
gula pasir (1 liter air : 1 kg gula pasir ). Dengan cara demikian maka
kelangsungan koloni lebah dapat terjaga.
K. Hama dan Cara Penanganan
Hama yang bisa menyerang keberadaan lebah madu antara lain:

Tabuhan / tawon
asih

termasuk

keluarga

lebah

tetapi

pemangsa

lebah

madu.

Pengendaliannya dengan membuat perangkap atau membakar sarang tawon


ini.

10

Semut

Pada serangan ringan, lebah madu tidak begitu terganggu tetapi pada
seranga yang berat lebah akan hijrah. Cara menanggulanginya biasanya
dengan mengoleskan oli pada kaki bangku standar stup. Secara kimiawi
dilakukan dengan insektisida, dengan catatan tidak mengenai lebah dan
tidak pada waktu masa produksi madu.

Ngengat lilin

Biasanya merusak sarang lebah. Cara mengatasinya dengan: 1). Menangkap


dan mematikan larva dan telur; 2). Mengecilkan pintu masuk stup; 3).
Memasukkan sarang terserang pada koloni yang kuat; 4). Sanitasi lingkungan
(membakar sarang rusak dan tak terpakai)

Tungau

Tungau endoparasit adalah jenis yang hidup di saluran pernafasan lebah dan
menyebabkan kematian serta serangan awalnya sulit dikenali. Tungau jenis
Ektoparasit ada 2 jenis: varroa jacob dan tropilaelaps clareae. Kedua jenis
tungau ini menempel di tubuh lebah yang dapat menyebabkan kematian.
Pengendaliannya secara kimiawi tanpa mengganggu lebah dan tanpa
pencemaran madu adalah menggunakan belerang dan kapur barus yang
ditaburkan di atas karton. Kemudian disisipkan di bawah sisiran sarang pada
malam hari selama 3-4 kali. Dengan cara budidaya, adalah dengan
mengembangkan koloni agar lebah bisa melakukan perlawanan terhadap
tungau.
L. Produk Perlebahan
Beberapa produk yang bisa diperoleh dari hasil budidaya lebah madu adalah :

Madu

Faktor yang mempengaruhi produksi madu adalah:


o

ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen

cuaca, kelembaban dan temperatur udara

proporsi koloni lebah yang tertinggi pada saat produksi nektar


paling banyak

Pollen

Pollen adalah tepung sari bunga yang dikumpulkan dan dibawa lebah di
kedua kaki belakangnya. Pollen bisa dikumpulkan dengan cara memasang
pollen trap di pintu masuk stup. Pollen perlu dikeringkan terlebih dahulu
sebelum disimpan di freezer (tempat terbaik untuk penyimpanan pollen).

11

Pollen memiliki berbagai manfaat dan nilai jual. Bisa juga pollrn diberikan ke
lebah pada saat paceklik pakan.

Royal Jelly

Royal jelly sebenarnya adalah pakan khusus/utama untuk larva lebah ratu.
Produksi royal jelly adalah dengan menggunakan mangkokan ratu yang diisi
dengan larva umur 1-2 hari (grafting) dan dipasangkan pada bingkai frame
yang

selanjutnya dimasukkan

kedalam

koloni.

Pemanenan

royal

jelly

dilakukan setelah 3-4 hari dari mulai grafting dengan cara mengeruk royal
jelly dari queen cell. Penyimpanan terbaik di freezer. Royal jelly memiliki nilai
jual tinggi dan banyak manfaat yang cukup banyak.

Malam ( Lilin lebah, Wax)

Penggunaan malam tidak terbatas pada bidang industri lilin saja, tetapi dapat
digunakan untuk industri antara lain kosmetik dan tehnik.

Propolis

Propolis adalah bahan rekat atau dempul bersifat resin yang dikumpulkan
oleh lebah pekerja dari kuncup, kulit, atau bagian lain dari tumbuhan. Dalam
sarang digunakan untuk menutup celah, retakan, memperkecil lubang pintu
masuk. Kandungan kimia dalam propoplis antara lain: zat aromatik, zat
wangi, zat antibiotik, mineral. Dimanfaatkan sebagai obat, tapal gigi, luka
usus, dll.

Apitoxin (bee venom)

Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu (Apis
mellifera, Apis cerana, Apis dorsata) dari jenis lebah pekerja. Apitoxin
mengandung senyawa kimia antara lain: triptofan, kolin, gliserin, asam
fosfat, asalm falmitat, asam lemak, apramin, peptida, enzim, hystamin dan
mellitin. Kandungan tertinggi adalah protein 20% (Apis mellifera). Protein
yang terutama adalah mellitin. Senyawa yang ada tergolong mirip dengan
senyawa yang diproduksi oleh tubuh manusia, kecuali mellitin yang
dihasilkan khusus oleh lebah yang memiliki aktivitas anti bakteri yang kuat
dan tahan terhadap penisilin serta anti reumatik. Manfaat sengatan lebah
untuk penyembuhan beberapa penyakit antara lain: reumatik, sakit kepala,
salah urat, tekanan darah tinggi/rendah,dll. Kontra indikasinya adalah
penyakit jantung dan TBC.

12

13

Anda mungkin juga menyukai