PENDAHULUAN
development).
Kebijakan
ini
menitikberatkan
pada
Teridentifikasinya
1.2.Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Lebah Madu
Anatomi lebah madu terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu :
2.1.1 Struktur Eksternal
Kepala (caput)
Komponen utama dari kepala adalah mata, antena dan mulut. Mata
dibedakan menjadi dua yaitu mata majemuk (compound eyes) yang terletak
di kedua sisi kepala dan mata sederhana (ocelli) di bagian dahi dengan
letaknya membentuk segitiga.
Mulut terdiri dari bagian pemotong benda keras (mandibula) dan proboscis
yang berupa belalai berfungsi sebagai penghisap bahan cair seperti air,
nektar dan madu.
Sepasang antena yang terdapat pada kepala berfungsi sebagai alat peraba
yang responsif terhadap rangsangan mekanis dan juga kimiawi.
Dada (thorax)
Dada berstruktur keras terdiri dari empat segmen yang saling berhubungan
erat, yaitu:
menggerakkan
sayap,
kaki,
kepala
dan
perut
di
bawah
Lebah memiliki tiga pasang kaki dan masing-masing kaki terdiri dari enam
segmen yang dihubungkan oleh penghubung fleksibel. Pada bagian kaki
belakang lebah pekerja terdapat sebuah kantong pollen berbentuk konkaf
yang berfungsi untuk mengumpulkan pollen (tepung sari bunga). Pollen akan
menempel di sepasang kaki belakang lebah madu.
Perut (abdomen)
Pada lebah ratu dan pekerja, terlihat jelas enam segmen perut dan tiga
segmen lainnya mengalami degradasi dan perubahan bentuk sehingga tidak
dapat dibedakan. Pada lebah jantan terlihat jelas tujuh segmen.
Setiap segmen perut terdiri dari dua lembaran yaitu atas dan bawah, di mana
lembaran atas (tergum) lebih besar dari lembaran bawah (sternum).
Sengat
Sengat lebah madu mirip dengan ovipositor (penyemprot ovum), tetapi telah
mengalami modifikasi sehingga cocok untuk menyemprotkan api-toxin (racun
lebah). Setelah sengat ditusukkan, tangkai dan kantong toxinnya akan
terpisah lepas dari tubuh dan oleh gerakan refleks cepat memompa toxin ke
luka yang dibuat. Lebah pekerja yang telah berhasil menyengat korbannya
biasanya segera mati.
2.1.2 Struktur Internal
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada lebah madu terdiri dari: mulut, esofagus,
kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus besar, colon dan rectum.
Sistem Penginderaan
penglihat
pada
lebah
adalah
mata
majemuk
yang
berfungsi
mendeteksi suatu obyek secara akurat; dan mata ocelli fungsinya belum
diketahui secara jelas tapi diduga peka terhadap perubahan intensitas
cahaya.
Indera pencium terdapat pada antena lebah. Fungsinya untuk mengenali dan
mempersepsikan bau secara cepat dan tajam untuk berbagai aktivitas seharihari.
Indera peraba adalah yang paling berkambang pada lebah madu. Tugas
terbanyak lebah pekerja didasarkan atas tuntunan indera peraba. Indera ini
bisa menguji secara tepat dan akurat setiap obyek yang disentuhnya.
Sistem Reproduksi
Organ reproduksi yang berkembang sempurna hanya pada lebah jantan dan
ratu. Seekor lebah ratu dewasa yang produktif dapat mengeluarkan telur
antara 1000-2000 sel telur per hari. Karena itu ovariumnya sangat besar
hampir memenuhi rongga perut. Di dalam tubuh lebah ratu terdapat juga
spermateka yang berfungsi menyimpan sperma pada waktu lebah ratu
kawin.
Sel telur yang dibuahi akan menetas menjadi lebah ratu atau pekerja,
tergantung feeding system dan telur yang tidak dibuahi akan menetas
menjadi lebah jantan. Ratu lebah dapat menyimpan sperma hidup di dalam
spermateka selama beberapa tahun, tiga tahun atau, dan menelurkan telur
menurut keinginannya.
2.2 Jenis Lebah
Ada beberapa jenis lebah ( Pusat Perlebahan Pramuka, 2002.) diantaranya :
Apis andreniformis
Lebah ini asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal
selembar yang digantungkan ditempat-tempat terbuka pada cabang-cabang
pohon atau bukit batu yang terjal. Sampai saat ini belum bisa dibudidayakan.
Apis cerana
Merupakan lebah madu asli Asia dan telah lama dibudidayakan. Cara
pemeliharaannya sebagian masih tradisional di dalam gelodok atau tempattempat sederhana lainnya. Sebagian sudah memelihara secara modern
dalam kotak stup yang bisa dipindah-pindahkan. Lebah ini mempunyai daya
adaptasi yang tinggi, namun sangat agresif.
Apis dorsata
Berkembang hanya di kawasan sub tropis dan tropis Asia dan dikenal sebagai
madu hutan. Di Indonesia banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Mempunyai
sifat yang agresif dan ganas, sehingga sampai saat ini belum bisa
dibudidayakan.
Apis florea
Lebah jenis ini memiliki ukuran tubuh yang paling kecil diantara species lebah
madu lainnya. Bisa berasosiasi dengan Apis cerana , Apis dorsata , Apis
mellifera .
Apis konchevnikovi
:Animalia
:Arthropoda
:Insecta
Hymenopter
:
a
:Apidea
:Apis
Apis
:andreniform
is
Apis cerana
Apis dorsata
Apis florea
Apis
konchevniko
vi
Apis
laboriosa
Apis
mellifera
2.3 Pengenalan Koloni Lebah
Dalam 1 (satu) koloni lebah hanya terdapat 1 (satu) ekor ratu (queen),
puluhan sampai ratusan lebah jantan (drones), belasan ribu sampai puluhan
ribu lebah pekerja (worker-bees), ditambah anggota lainnya seperti telur,
larva dan pupa.
Koloni lebah madu merupakan satu kumpulan lebah yang terorganisasi
sangat baik dengan pembagian peran sebagai berikut :
Tugas
Membersihkan sarang
Merawat larva
Membangun sel
Menerima nektar dan tepung sari yang dibawa lebah
20
21-mati
dan air
Secara ringkas waktu yang dibutuhkan dalam perkembangan lebah madu,
mulai dari stadium telur sampai lebah dewasa, seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Siklus Hidup Lebah Madu
Stadium
Telur
Lebah Pekerja
3
Lebah Pekerja
3
Lebah jantan
3
Larva
4-9
4-9
4-9
Pupa
10-20
10-15
10-23
Dewasa
21
16
24
berkembang
biak
dan
sehat
serta
menjamin
produk-produk
perlebahan antara lain madu, royal jelly dan pollen dapat terus dihasilkan
tanpa mengganggu perkembangan koloni tersebut.
Untuk menjaga agar koloni lebah tetap survive ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain :
Mempersatukan
koloni
kecil
dan
lemah
dengan
maksud
Pengembangan koloni.
gula.
Nektar
berfungsi
sebagai
sumber
energi
untuk
mempertahankan suhu tubuh koloni lebah dan juga merupakan bahan baku
pembuatan madu. Pada tanaman, nektar dihasilkan pada bagian: dalam atau
dekat bunga disebut nektar floral; dan nektar yang dihasilkan pada bagian
lain tumbuhan disebut nektar ekstrafloral.
Pollen
Pollen dimakan oleh lebah madu sebagai sumber protein dan lemak, dan
sedikit karbohidrat dan mineral. Diperoleh dari bunga berupa tepungsari (sel
kelamin jantan tumbuhan). Pollen diletakkan di 2/3 kapasitas sel, kemudian
dilapisi dengan madu untuk mencegah pembusukan.
2.6 Kemampuan Mencari Pakan
Kemampuan terbang lebah madu mencari makan sejauh 1-2 km. Selama 1
hari mampu mengumpulkan kurang lebih 40mg dari berbagai bunga dalam
beberapa kali penerbangan. Banyaknya nektar yang ditimbun sebagai madu
dalam sarang dipengaruhi oleh:
Keadaan
cuaca:
temperatur,
kelembaban,
kecepatan
angin
dan
fotoperiode
sarang;
mangkokan
royal
2)
Bejana
jelly
penampung
untuk
madu;
memproduksi
3)Alat
royal
penyaring;
jelly
4)
atau
Jenis
Mangrove Sejati
Acanthus ebracteatus
Juni
Acanthus licifolius*
Juni-Juli
Aegialitis annulata
September-November
Aegiceras
Sepanjang Tahun
corniculatum*
Sepanjang Tahun
Aegiceras floridum*
Sepanjang Tahun
Amyema gravis
Sepanjang Tahun
Avicenia alba*
Juli-Februari
Avicenia lanata*
Juli-Februari
10
Avicenia marina*
Sepanjang Tahun
11
Avicenia officinalis
Sepanjang Tahun
12
Bruguiera cylindrica*
Sepanjang Tahun
13
Bruguiera exaristata
Sepanjang Tahun
14
Bruguiera
Juni-September
15
gymnorrhiza*
Sepanjang Tahun
16
Bruguiera parviflora*
Juni-Oktober
17
Bruguiera sexangula
Sepanjang Tahun
18
Camptostemon
Sepanjang Tahun
19
schultzii
Sepanjang Tahun
20
Ceriops decandra*
Oktober-Maret
21
Ceriops tagal*
Sepanjang Tahun
22
Excoecaria agallocha*
23
Gymnanthera paludosa
Sepanjang Tahun
24
Heritiera littoralis
25
Kandelia candel
26
Lumnitzera littorea
Juni-Desember
27
Lumnitzera racemosa*
28
Nypa fruticans*
Sepanjang Tahun
29
Osbornia octodonta
30
Phemphis acidula
Sepanjang Tahun
31
Rhizophora apiculata*
Sepanjang Tahun
32
Rhizophora
Sepanjang Tahun
33
mucronata*
Sepanjang Tahun
34
Rhizophora stylosa*
Sepanjang Tahun
35
Sarcolobus globosa
Sepanjang Tahun
36
Scyphiphora
37
hidrophyllacea
38
Sonnertia alba*
39
Sonneratia caseolaris*
Sonneratia ovata
40
Xylocarpus granatum*
Sepanjang Tahun
41
Xylocarpus
42
mekongensis
43
Xylocarpus
September-November
44
moluccensis*
Sepanjang Tahun
45
Xylocarpus rumphiis
46
Mangrove Ikutan
47
Calophyllum
48
inophyllum*
49
Cerbera manghas*
Sepanjang Tahun
Clerodendrum inerme*
Derris trifoliata*
Hibiscus tiliaceus*
Pandanus odoratissima
Pandanus tectorius*
Passiflora foetida
Sesuvium
portulacastrum*
Terminalia cattappa*
Keterangan : * Terdapat di Tahura Ngurah Rai (Bali)
J. Antisipasi Masa Paceklik
Masa paceklik adalah masa dimana tanaman pakan lebah tidak sedang
berbunga, atau tidak tersedia sumber pakan di lapangan dalam jumlah yang
cukup sehingga koloni lebah kekurangan pakan. Untuk mengatasi masa
paceklik, maka dapat dilakukan dengan memindahkan koloni-koloni atau
mengangon ke lokasi baru dengan ketersediaan pollen dan nektar yang
cukup banyak. Bisa juga dilakukan dengan penanaman / penyediaan bunga
(bunga matahari atau jenis lain) disekitar lokasi budidaya. Cara terakhir
apabila tidak melakukan migratory adalah pemberian stimulan berupa cairan
gula pasir (1 liter air : 1 kg gula pasir ). Dengan cara demikian maka
kelangsungan koloni lebah dapat terjaga.
K. Hama dan Cara Penanganan
Hama yang bisa menyerang keberadaan lebah madu antara lain:
Tabuhan / tawon
asih
termasuk
keluarga
lebah
tetapi
pemangsa
lebah
madu.
10
Semut
Pada serangan ringan, lebah madu tidak begitu terganggu tetapi pada
seranga yang berat lebah akan hijrah. Cara menanggulanginya biasanya
dengan mengoleskan oli pada kaki bangku standar stup. Secara kimiawi
dilakukan dengan insektisida, dengan catatan tidak mengenai lebah dan
tidak pada waktu masa produksi madu.
Ngengat lilin
Tungau
Tungau endoparasit adalah jenis yang hidup di saluran pernafasan lebah dan
menyebabkan kematian serta serangan awalnya sulit dikenali. Tungau jenis
Ektoparasit ada 2 jenis: varroa jacob dan tropilaelaps clareae. Kedua jenis
tungau ini menempel di tubuh lebah yang dapat menyebabkan kematian.
Pengendaliannya secara kimiawi tanpa mengganggu lebah dan tanpa
pencemaran madu adalah menggunakan belerang dan kapur barus yang
ditaburkan di atas karton. Kemudian disisipkan di bawah sisiran sarang pada
malam hari selama 3-4 kali. Dengan cara budidaya, adalah dengan
mengembangkan koloni agar lebah bisa melakukan perlawanan terhadap
tungau.
L. Produk Perlebahan
Beberapa produk yang bisa diperoleh dari hasil budidaya lebah madu adalah :
Madu
Pollen
Pollen adalah tepung sari bunga yang dikumpulkan dan dibawa lebah di
kedua kaki belakangnya. Pollen bisa dikumpulkan dengan cara memasang
pollen trap di pintu masuk stup. Pollen perlu dikeringkan terlebih dahulu
sebelum disimpan di freezer (tempat terbaik untuk penyimpanan pollen).
11
Pollen memiliki berbagai manfaat dan nilai jual. Bisa juga pollrn diberikan ke
lebah pada saat paceklik pakan.
Royal Jelly
Royal jelly sebenarnya adalah pakan khusus/utama untuk larva lebah ratu.
Produksi royal jelly adalah dengan menggunakan mangkokan ratu yang diisi
dengan larva umur 1-2 hari (grafting) dan dipasangkan pada bingkai frame
yang
selanjutnya dimasukkan
kedalam
koloni.
Pemanenan
royal
jelly
dilakukan setelah 3-4 hari dari mulai grafting dengan cara mengeruk royal
jelly dari queen cell. Penyimpanan terbaik di freezer. Royal jelly memiliki nilai
jual tinggi dan banyak manfaat yang cukup banyak.
Penggunaan malam tidak terbatas pada bidang industri lilin saja, tetapi dapat
digunakan untuk industri antara lain kosmetik dan tehnik.
Propolis
Propolis adalah bahan rekat atau dempul bersifat resin yang dikumpulkan
oleh lebah pekerja dari kuncup, kulit, atau bagian lain dari tumbuhan. Dalam
sarang digunakan untuk menutup celah, retakan, memperkecil lubang pintu
masuk. Kandungan kimia dalam propoplis antara lain: zat aromatik, zat
wangi, zat antibiotik, mineral. Dimanfaatkan sebagai obat, tapal gigi, luka
usus, dll.
Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu (Apis
mellifera, Apis cerana, Apis dorsata) dari jenis lebah pekerja. Apitoxin
mengandung senyawa kimia antara lain: triptofan, kolin, gliserin, asam
fosfat, asalm falmitat, asam lemak, apramin, peptida, enzim, hystamin dan
mellitin. Kandungan tertinggi adalah protein 20% (Apis mellifera). Protein
yang terutama adalah mellitin. Senyawa yang ada tergolong mirip dengan
senyawa yang diproduksi oleh tubuh manusia, kecuali mellitin yang
dihasilkan khusus oleh lebah yang memiliki aktivitas anti bakteri yang kuat
dan tahan terhadap penisilin serta anti reumatik. Manfaat sengatan lebah
untuk penyembuhan beberapa penyakit antara lain: reumatik, sakit kepala,
salah urat, tekanan darah tinggi/rendah,dll. Kontra indikasinya adalah
penyakit jantung dan TBC.
12
13