Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PENDINGIN PADA SUATU


ENGINE

Disusun Oleh :

1. ADITYA YUSTI P.

2.AGUG SETYAWAN
3.AHMAD FAKHRUDDIN N.
Kelas
Tahun Ajaran

:
:

XI. OTOMOTIF

2013/2014

SMK Negeri 5 Balikpapan


Pendahuluan

Kerja

sebuah

engine

diesel

sangat

dipengaruhi

oleh

sistem

pendingin, khususnya di dalam dunia pertambangan di mana jam kerja engine


digunakan secara maksimum oleh operator untuk melakukan aktifitas kerjanya,
disamping itu juga dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi area yang tidak menutup
kemungkinan terjadi suatu masalah pada alat-alat yang digunakan seperti
engine diesel yang sering kali mengalami masalah overheating.
Pembakaran yang terjadi di dalam engine akan menghasilkan panas.
Panas dari hasil pembakaran ini di dalam ruang bakar dapat mencapai 3500 oF
atau 1927oC. dan kurang lebih 1/3 bagian dari panas ini digunakan untuk
menggerakkan engine, 1/3 bagian hilang terbawa oleh gas buang yang keluar
dari engine dan 1/3 bagian lagi diserap oleh cooling system.
Adapun prinsip kerja dari sistem pendingin engine adalah mensirkulasikan cairan
pendingin atau coolant ke seluruh bagian engine untuk menyerap panas yang
dihasilkan oleh pembakaran dan gesekan dengan memanfaatkan perpindahan
panas, Jika engine mengalami overheating, maka kinerjanya pun akan terganggu
dan akibatnya yaitu engine tersebut akan low power, usia engine akan lebih
pendek, engine akan mudah rusak dan konsumsi bahan bakar akan lebih banyak
atau boros. Hasilnya akan membuat kerugian pada pihak pemilik kendaraan atau
unit itu sendiri.

1.Pengertian

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang


berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang
ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses
pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin
diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi
sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi
energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian
terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi
memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi
energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin

dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi


akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian
besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan
manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat
rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin.
Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas
temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe
langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling),
tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

MACAM MACAM SISTEM PENDINGIN


Macam-macam Sistem Pendingin yang biasa digunakan pada motor ada dua
macam, yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air. Panas yang
dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam mesin dirubah menjadi tenaga
gerak. Namun kenyataannya hanya sebagian dari panas tersebut yang
dimanfaatkan secara efektif. Panas yang diserap harus dengan segera dibuang
ke udara luar, sebab jika tidak maka mesin akan terlalu panas dan komponen
motor cepat aus. Untuk itu pada motor dilengkapi beberapa Macam Sistem
Pendingin dengan sistem pendingin yang berfungsi untuk mencegah panas
yang berlebihan.

A. SISTEM PENDINGIN UDARA


Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui siripsirip pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut.
Panas tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang
temperaturnya jauh lebih rendah dibanding temperatur sirip pendingin.
Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang
bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah
sekitar
silinder.
Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk
aliran atau udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar sirip
tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung secara
sempurna. Aliran uadara ini kecepatannya harus sebanding dengan
kecepatan putar mesin agar temperatur ideal mesin dapat tercapai
sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh
yaitu menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya
yang digerakkan berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang
dipakai pada sepeda motor. Untuk mesin-mesin stasioner dan mesinmesin yang penempatannya sedemikian rupa sehingga sulit untuk
mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower yang fungsinya
untuk menghembuskan udara. Penempatan blower yang digerakkan
oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan
putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung
sempurna.

Sistem Pendingin Udara

B. SISTEM PENDINGIN AIR

Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan
udara dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin
setelah melalui dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian
luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water
jacket). Panas yang diserap oleh air pendingin pada water jacket
selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur air pendingin
tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap berada pada mantel air,
maka air akan cenderung mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat
dihindari dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang masih
dingin sedangkan air yang telah panas harus dialirkan keluar dari
mantelnya dengan kata lain harus bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada
dua macam yaitu sirkulasi alam atau thermo syphon dan sirkulasi dengan
tekanan.
Kebanyakan mobil menggunakan sistem pendingin air dengan sirkulasi
tekanan (forced circulation), sedangkan sepedamotor umumnya
menggunakan sistem pendingin udara. Untuk selanjutnya pada modul ini
akan dibahas sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan.

Sistem Pendingin Air

2. Fungsi Sistem Pendingin


Cooling system adalah suatu sistem yang terdapat pada engine yang
mempunyai fungsi untuk mereduksi panas yang dihasilkan oleh engine serta
menjaga suhu engine agar tetap pada temperatur kerjanya.
Tujuan dari cooling system itu sendiri adalah mempertahankan suhu
engine agar tetap pada temperatur kerjanya sehingga kinerja engine itu sendiri
akan optimal atau efisiensinya akan baik. Jika sistem ini tidak bekerja sesuai
dengan tugasnya, maka akan terjadi kerusakan yang berat.
Prinsip kerja dari cooling system adalah mensirkulasikan coolant ke
seluruh bagian engine untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh pembakaran
dan gesekan dengan memanfaatkan prinsip perpindahan atau transfer panas.
Panas selalu bergerak dari sumber panas ke sasaran yang suhunya lebih rendah.
Sumber panas dan sasaran ini dapat berupa besi, cairan, ataupun udara. Intinya
terletak pada perbedaan suhu relatif diantara keduanya. Semakin besar
perbedaan suhunya maka semakin besar pula panas yang dipindahkan. Setiap
komponen cooling system memegang peranan dalam hal ini.
Dalam engine terjadi pembakaran, pembakaran ini menhasilkan suhu
dalam ruang bakar kurang lebih 3500oF atau 1927oC. Tetapi hanya 33% bagian
dari total panas dimanfaatkan untuk menjadi tenaga penggerak, 30% bagian
dibuang melalui gas buang sisa pembakaran atau exhaust, 7% dipancarkan
langsung ke udara di sekitar engine (radiasi dengan udara sekitar), dan sisanya
harus mampu diserap oleh cooling system.

3.
Pendingin

Bagian Bagian Sistem

Nama Komponen :
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
6. Pompa Air (water pump)
7. Kantong air (Water Jacket)
Fungsi Komponen-komponen Sistem Pendinginan Mesin :
Radiator berfungsi mendinginkan cairan pendingin
yang telah menjadi panas setelah melalui saluran
water jacket.

radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan dan


menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan
(mengatur tekanan air)
radiator cap

Reservoir berfungsi sebagai persediaan air dan


untuk menyeimbangkan perbedaan volume air
pendingin akibat panas
reservoir

Slang Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi


memindahkan air pendingin dari/ke water jacket
melalui radiator
hose

Thermostat berfungsi sebagai katup yang membuka


dan menutup secara otomatis sesuai temperatur
cairan pendingin.
thermostat

Kipas Pendingin (fan) berfungsi menambah


pendinginan pada radiator untuk membantu
mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara
luar.
fan

Pompa Air (water pump) berfungsi mengirimkan


cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan
tekanan.
water pump

Kantong Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat


bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk
menyerap panas pembakaran secara langsung.

water jacket

4. Sirkulasi Air Pendingin

Pembakaran yang terjadi di dalam silinder dapat mecapai temperatur + 2500 C.


proses pembakaran ini terjadi berulang ulang.Oleh karena itu komponen
komponen engine menjadi panas.Untuk menjaga agar kondisi mesin tetap dapat
bekerja dengan normal, kepala silinder, blok silinder, torak mekanik katup, katub
dan kelengkapannya perlu mendapat pendinginan yang cukup, agar kekuatan
materialnya tetap stabil.
Pada motor bahan energi termal hasil pembakaran yang diubah menjadi energi
mekanik hanya 35 40%. Sebagian panas diserap oleh fluida pendingin, terbawa
keluar bersama sama gas bekas, diserap oleh minyak pelumas, diserap oleh
komponen komponen utama engine. Pendinginan merupakan suatu kebutuhan
bagi engine, tapi apabila ditinjau dari segi pemanfaatan energi terma,
pendinginan itu suatu kerugian.Meskipun demikian pendinginan pada suatu
motor mutlak diperlukan supaya temperatur kerja dapat dipertahankan.

5. Kemungkinan Kerusakan Yang Dialami


Sistem Pendingin
Berikut adalah kerusakan-kerusakan yang terjadi, penyebab dan
penanggulangannya.

Terjadinya overheating akibat endapan lumpur, karat (rust), pitting atau


cavitation-erosion, dan tersumbatnya tube pada radiator, aftercooler, dan
oil cooler umumnya disebabkan oleh kualitas air sebagai bahan dasar
penyusun coolant yang buruk atau tidak sesuai spesifikasi dan konsentrasi
additives yang tidak sesuai spesifikasi. Untuk itu gunakan air sebagai
bahan penyusun coolant sesuai spesifikasi dan konsentrasi additives yang
sesuai spesifikasi pula.
Terjadinya karat (rust) dapat disebabkan pula oleh derajat keasaman (pH)
coolant yang dibawah spesifikasi sehingga coolant menjadi sangat korosif.
Untuk itu selalu periksa pH-nya.
Terjadinya pitting dapat disebabkan oleh derajat keasaman (pH) coolant
yang tidak sesuai spesifikasi, baik lebih tinggi atau lebih rendah. Jika lebih
rendah dari spesifikasi, maka cenderung menyerang komponen cooling
system yang berbahan besi, namun jika diatas spesifikasi, maka
cenderung menyerang komponen cooling system yang berbahan tembaga
atau aluminium. Untuk itu selalu periksa pH coolant.
Terjadinya overheating akibat terdapatnya oli didalam coolant atau
sebaliknya dan pitting atau cavitation-erosion umunya disebabkan oleh
rendahnya tekanan didalam sistem, baik terjadinya kebocoran pada
radiator cap atau kebocoran pada sambungan atau hose. Untuk itu
sebelum menghidupkan engine selalu periksa sekeliling untuk memantau
apabila terjadi kebocoran pada sambungan atau hose dan selalu periksa
radiator cap untuk memeriksa walaupun secara visual kondisi seal apakah
masih dalam kondisi yang baik atau tidak, dilihat secara visual cukup
karena seal tersebut terbuat dari karet (rubber) sehingga mudah melihat
kerusakannya.

6.
Permasalahan Yang Ditimbulkan Oleh
Sistem Pendingin
Terjadi Over cooling (mesin dingin)
Terjadi over cooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu rendah (jauh di
0
0
bawah temperatur ideal yaitu 80 C - 90 C), sehingga terjadi kenaikan kerugian karena
pendingin (cooling loss). Adanya cooling loss berarti daya mekanis yang dihasilkan sudah pasti
berkurang, tetapi pada mesin tidak terasa, yang lebih terasa adalah adanya kenaikan pemakaian
bahan bakar. Jadi over cooling tidak berakibat menurunnya daya mekanis mesin yang dihasilkan
melainkan naiknya konsumsi bahan bakar yang diperlukan mesin. Gejala atau troubleshooting
yang biasa yang terjadi adalah:

a. Thermostat rusak
Sebagai komponen yang berfungsi mengatur masuknya air pendingin yang masuk ke dalam water
jacket agar didapatkan suhu mesin yang sesuai dan apabila pada alat ini terjadi kerusakan dapat
mengakibatkan mesin menjadi dingin atau sebaliknya. Thermostat tersebut tidak bisa bekerja
dengan baik artinya thermostat membuka terus, karena alat tersebut tidak bisa menutup saat mesin
dingin, ini berarti thermostat rusak dan harus diganti.

b. Udara luar yang terlalu dingin


Udara dingin menjadikan mesin itu terlalu dingin, penyebabnya putaran kipas elektrik
terlalu tinggi,. Cara mengatasinya dengan periksa, perbaiki dan ganti kipas bila diperlukan.
.

Terjadi Overheating
Suhu mesin terlalu panas menyebabkan komponen-komponen mesin mengalami pemuaian yang
melebihi kemampuannya dan mengakibatkan deformasi bahan sebagai contoh pada seal head.
Over heating biasanya disebabkan karena :
a. Kekurangan air pada sistem pendinginan.
Air merupakan media yang digunakan untuk menyerap panas pada mesin, jika jumlah air pada
sistem pendinginan kurang menyebabkan pendinginan pada mesin tidak optimal. Kekurangan air
pada sistem pendinginan yang jika diteruskan menyebabkan over heating.
b. Tabung-tabung radiator tersumbat atau terhambat.
Air yang menyerap panas pada mesin sebsgian volume yang mampu didinginkan oleh radiator
tidak mengalir, karena tabung-tabung pada radiator tersumbat dan menyebabkan mesin menjadi
panas.
c. Thermostat motor tidak membuka sepenuhnya.
Air yang telah panas tidak bisa didinginkan dengan lancar ke radiator, dikarenakan thermostat
tidak berfungsi secara optimal hal ini yang menyebabkan over heating pada mesin.

Anda mungkin juga menyukai