Laporan Praktikum Tegangan Permukaan Kelompok Sesil
Laporan Praktikum Tegangan Permukaan Kelompok Sesil
dirumuskan dengan Selain pada zat cair, tegangan (stress) juga dimiliki oleh
zat padat. Tegangan pada zat padat jauh lebih besar dari ada tegangan pada zat
cair. Sesuai dengan teori partikel, menjelaskan bahwa antar partikel baik zat
air, padat dan gas memiliki gaya tarik- menarik. Pada zat padat jarak antar
partikel sangat dekat dan gaya tarik- menariknya sangat kuat, sehingga
partikel-partikel
hanya
dapat
bergerak
ditempatnya.
Hal
ini
akan
mengakibatkan bentuk dan volum zat padat selalu tetap. Pada zat cair, jarak
antar
permukaan
zat
cair namun
zat
cair
dengan tegangan
permukaannya
berusaha
mempertahankan
luas
permukaannya
sekecil
mungkin.
Ada beberapa model peralatan yang sering digunakan untuk mengukur
tegangan permukaan suatu zat cair. Yang pertama adalah dengan metode pipa
kapiler
yaitu
mengukur
tegangan
permukaan
zat
cair
dan
sudut
c. Larutan detergen
c. Etanol
F. Alur Kerja
1. Menentukan berat jenis aquades
Aquades
- menimbang piknometer dengan necara mohr
-memasukkan 50mL aquades kedalam piknometer
-menimbang piknometer yang telah diisi dengan aquades dengan
neraca mohr
- menghitung berat jenis aquades
Berat jenis Aquades
2. Menentukan tegangan permukaan aquades
Aquades
- dari piknometer dimasukkan kedalam gelas kimia
- dimasukkan pipa kapiler yang telah diberi tanda sebatas tanda
yang telah ditentukan
- mengukur tinggi kenaikan dalam pipa kapiler dengan penggaris
- menghitung volume aquades dalam pipa kapiler
- menghitung jari-jari pipa kapiler
- menghitung tegangan permukaan aquades
Tegangan permukaan Aquades
F. DATA PENGAMATAN
Larutan
Zat Cair
Larutan
Air
Keterangan
Etanol
Garam
Deterjen
0,025
0,032
0,022
0,0299
1,5
1,9
1,166
1,8
0,0252
0,0311
0,02215
0,0286
0,0567
0,0567
0,0567
0,0567
(g / mL)
0,9929
1,0287
0,9928
1,0113
( Dyne / cm)
41,3786
54,3027
32,1617
50,5745
cair
dalam
pipa
pipa
(cm)
kapiler
Kemudian menimbang pipa kapiler yang berisi air untuk menghitung berat air
dalam pipa kapiler, dan diperoleh data sebesar 49,642 g. Selanjutnya
menghitung volume air dalam pipa kapiler, diperoleh data sebesar 0,0252 mL.
Lalu menghitung jari-jari pipa kapiler, diperoleh data sebesar 0,0567 cm.
Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat dihitung tegangan permukaan air
dengan menggunakan rumus
Air
dan diperoleh data bahwa tegangan permukaan larutan deterjen adalah sebesar
32,1617 Dyne/cm.
Berikutnya menggunakan larutan garam dengan langkah-langkah yang
sama seperti diatas, dan diperoleh data bahwa berat jenis larutan garam adalah
1,0287 g/mL; tinggi larutan garam dalam pipa kapiler adalah 2,9 cm dan selisih
tinggi larutan garam dalam pipa kapiler dengan tinggi larutan garam dalam
gelas kimia adalah 1,9 cm. Kemudian menimbang pipa kapiler yang berisi
larutan garam untuk menghitung berat larutan garam dalam pipa kapiler, dan
diperoleh data sebesar 0,032 g. Selanjutnya menghitung volume larutan garam
dalam pipa kapiler, diperoleh data sebesar 0,0311 mL. Berdasarkan data yang
diperoleh diatas dapat dihitung tegangan permukaan larutan garam dengan
, dan diperoleh
teori
dinyatakan
bahwa
penambahan
emulgator
akan
permukaan pada suatu bidang akan menyebabkan dua zat cair yang berbeda
akan susah untuk bercampur (stabil) yang dikarenakan adanya pembentukan
permukaan baru.
Berdasarkan data yang diperoleh tegangan permukaan larutan garam
memiliki nilai yang paling tinggi yaitu sebesar 54,3027 Dyne/cm. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa tegangan yang terjadi pada air akan bertambah
dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit.
Sedangkan tegangan permukaan yang bernilai paling kecil adalah tegangan
permukaan pada larutan deterjen yaitu sebesar 32,1617 Dyne/cm. Hal ini sesuai
dengan teori yaitu bahwa tegangan yang terjadi pada air akan berkurang
dengan penambahan senyawa organik tertentu antara lain sabun.
Berbeda halnya dengan tegangan permukaan etanol yang bernilai lebih
besar dari tegangan permukaan air yaitu sebesar 50,5745 Dyne/cm. Hal ini
tidak sesuai dengan teori, dimana secara teoritis tegangan permukaan air
seharusnya lebih besar dari tegangan permukaan etanol. Besarnya nilai
tegangan permukaan etanol pada percobaan kali ini dikarenakan kekurang
telitian kami dalam menjalankan praktikum, dalam praktikum tersebut diduga
dalam pipa kapiler yang digunakan untuk menentukan tegangan permukaan
etanol masih terdapat sisa-sisa larutan garam yang digunakan sebelumnya,
sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap besarnya tegangan permukaan
etanol yang diperoleh. Selain itu juga terjadi kesalahan urutan dalam
menggunakan zat cair, seharusnya yang pertama kali ditentukan tegangan
permukaan zat cair adalah etanol baru kemudian zat cair yang lainnya. Etanol
ditentukan tegangan permukaannya yang pertama dikarenakan etanol
merupakan larutan volatil yang mudah menguap.
H. SIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Tegangan permukaan zat cair adalah besar gaya yang terdapat pada
2. Besarnya tegangan permukaan air, larutan garam, larutan deterjen dan etanol
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2008.
Tegangan
Permukaan
dan
Kapilaritas.
dan
Emulsi.
http://panjicm.wordpress.com/2010/10/07/