Perilaku pasar adalah pola kebiasaan pasar meliputi proses (mental) pengambilan
keputusan serta kegiatan fisik individual atau organisasi terhadap produk tertentu, konsisten
selama periode waktu tertentu. Kegiatan-kegiatan perilaku meliputi tindakan penilaian,
keyakinan, usaha memperoleh, pole penggunaan, maupun penolakan suatu produk.
Pemahaman terhadap profil dan perilaku pasar akan menjelaskan tentang:
1.
2.
3.
Profil dan perilaku pasar tidaklah selamanya konstan, selalu akan mengalami perubahan.
Perilaku pasar kemarin berbeda dengan perilaku pasar sekarang. Dan akan berbeda dengan
perilakunya di masa mendatang. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak hanya
perlu dipertanyakan untuk masa sekarang saja, tetapi perlu diberikan juga untuk menjelaskan
profil dan perilaku pasar di masa-masa mendatang. Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut
dapat dijelaskan melalui:
1.
Informasi statistik:
Informasi statistic mampu menjawab siapa, apa, berapa, kapan, dan dimana pembelia
dilakukan. Jenis, luas, dan peranan individu dalam pasar (pasar potensial, pasar
tersedia, atau pasar dilayani) yang memerlukan produk tertentu (jenis, jumlah,
frekuensi, saat, tempat pembelian) sekarang maupun masa mendatang.
2.
Informasi psikolojik:
Informasi psiukolojik mampu menjelaskan mengapa seorang pembeli atau menolak
suatu produk. Meliputi peranan motivasi, persepsi, pemahaman, sikap, kepercayaan,
dan kepribadian seseorang yang mendasari tindakan pembelian keputusan atau tindakan
melakukan kegiatan tertentu (membeli atau tidak membeli).
3.
Informasi dinamik:
Informasi dinamik mampu menjelaskan bagaimana proses pembelian terjadi. Proses
pembelian merupakan proses individu untuk mengatasi persoalan yang dihadapi
konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Model proses
pembelian mendasarkan pada model pengambilan keputusan (decision making process)
atau model pemecahan masalah (problem solving process).
PASAR KONSUMEN
Pasar konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah-tangga) yang
membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi mau keluarganya,
tidak untuk maksud lain.
maupun variabel
PROSES PERILAKU
Pemasaran
Faktor Personal
Proses
Faktor Sosial
Pengambilan
RESPONS
Perilaku
Keputusan
Lingkungan
STIMULUS:
STIMULUS PEMASARAN:
Faktor-faktor stimulant aspek pemasaran meliputi seluruh kegiatan pemasaran yang
ditunjukan kepada pasar. Meliputi:
Aspek Produk
Aspek Harga
Harga promosi
Aspek Distribusi
STIMULUS LINGKUNGAN
Stimulant selain pemasaran adalah faktor-faktor lingkungan eksternal pribadi
seseorang. Merupakan kondisi yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan
akan terjadi. Berdasarkan kenyataan maupun ekspektasi ini, konsumen terpengaruh untuk
melakukan sesuatu.
Kondisi Ekonomi
Perkembangan Teknologi
Situasi Politik
Kondisi Budaya
FAKTOR PERSONAL
MOTIVASI
Motivasi adaalah dorongan (drive) internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai
usaha pemenuhan kebutuhan (needs).
Manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan:
Fisik
Psikis
Hasrat
Memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi
yang sifatnya sangat pribadi. Di samping itu, terlalu banyak variabel yang mempengaruhinya.
Banyak teori dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Teori motivasi paling dikenal
adalah teori kognitif tentang kebutuhan manusia dari Abraham H. Maslow (1973) dan
Herzberg.
PERSEPSI:
Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan pengartian informasi
berbadasrkan pengalaman pribadi.
Seseorang melihat suatu obyek atau persoalan yang dihadapinya tidaklah sama satu
dengan yang lain. Perbedaan tersebut terjadi karena persepsi seseorang tidak selalu sama.
Untuk obyek atau persoalan yang sama, apabila dipandang dari sudut pandang yang berbeda
akan memberikan interpretasi yang berbeda. Demikian juga persepsi. Perbedaan proses
interpretasi seseorang terutama dipengaruhi oleh kadar dan proses pengalaman seseorang.
5
Persepsi seseorang dapat berbeda dengan orang lain karena adana subproses selektif
terhadap obyek yang menjadi stimulant masukannya. Subproses selektif meliputi eksposur
selektif, atensi selektif, dan retensi selektif.
Eksposur selektif:
Hanya stimulant yang terekpose secara menarik akan mendapat perhatian seseorang.
Atensi selektif:
Stimuli akan memperoleh perhatian (atau sebaliknya mengalami distorsi) apabila
terdapat kesesuaian dengan kepercayaan.
Retensi selektif:
Seseorang hanya akan mengingat stimulus apabila memang berkehendak untuk
mengingatnya.
PEMAHAMAN
Pemahaman (learning), adalah proses perubahan pemikiran atau pemahaman
seseorang karena adanya pengalaman-pengalaman pribadi (diri sendiri maupun orang lain)
sebelumnya.
Proses interpretasi atau intensitas pemahaman suatu obyek juga tidak sama
tingakatannya. Seseorang mempunyai tingkat pemahaman yang baik sedang yang lain tidak.
Hasil pemahaman atau interpretasi seseorang akan memberikan pengaruh pada tindakantindakan kemudian. Dengan kata lain, pemahaman seseorang akan menjadikan dasar motivasi
tindakan-tindakan lebih lanjut.
Pengaruh-pengaruh terhadap pemahaman seseorang dapat memperkuat kembali
(positif reinforcement) tetapi bahkan juga memperlemah (negatif reinforcement) bagi
tindakan lebih lanjut. Oleh karena pemahaman tergantung dari tingkatan pengalamannya,
maka seseorang yang mempunyai pengalaman luas akan mempunyai tingkat pemahaman atau
wawasan yang luas pula.
Proses pemahaman terjadi sebagai berikut:
DRIVES
CUES
RESPONSE
REINFORCEMENT
Drives, adalah stimulus internal dari diri seseorang yang berusaha untuk mengatasi
masalah karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Misalnya dorongan untuk mengatasi
kelaparan, kehausan, dsb.
Cues, adalah stimulus (minor) eksternal yang terekspos agar memperoleh respons
seseorang. Misalnya, produk, simbol, iklan, dsb.
Response, adalah reaksi atau tanggapan seseorang atas stimulus (internal atau
eksternal) yang diterimanya. Response dapat berwujud kesediaan untuk memenuhi atau
menolak pemenuhan kebutuhan.
Reinforcement, adalah penguatan terhadap perilaku usaha pemenuhan (penolakan)
kebutuhan berdasarkan pengalaman yang diperolehnya. Reinforcement mempererat
(memperlonggar) hubunga antara cues dan response.
Sumber :
Teguh Budiarto, Dasar-Dasar Pemasaran, Universitas Gunadarma, Depok. (Halaman
26 31)