BIOEKIVALENSI
DEFINISI
BIOAVAILABILITAS
Presentasi dan kecepatan zat aktif dalam satu produk obat
yang mencapai/tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam
bentuk utuh/aktif setelah pemberian produk obat tersebut,
diukur dari kadarnya dalam darah terhadap waktu atau
dari ekskresinya dalam urin.
DEFINISI
BIOEKIVALENSI
Dua produk obat disebut bioekivalen jika keduanya
mempunyai ekivalensi farmasetik atau merupakan
alternatif farmasetik dari pemberian obat dengan dosis
obat yang sama akan menghasilkan bioavailabilitas
yang sebanding sehingga efeknya akan sama dalam hal
efikasi dan keamanan.
Dosage
Form
Drug in
Solution
Pharmacokinetic
Measurement
Gut Wall
Dose
Blood
Clinical / PD
Measurement
Site of
Activity
Dose
Therapeutic
Effect
Dampak uji BE
Innovator :
Pengembangan NCE di
negara induk
Generik :
Pengembangan formulasi
produk obat yang sudah
off patent agar sama
dengan innovator
Menghasilkan industri
generik yang kompetitif
Meningkatkan akses obat
yang terjangkau
Mendorong inovasi melalui
kompetisi
Meningkatkan peran
Indonesia dalam pasar
generik global
Meningkatkan riset obat
generik : laboratorium dan
SDM
ETIK
Uji BE dilakukan pada manusia
DISAIN PENGUJIAN
Pada umumnya :
Membandingkan 2 formula :
Disain menyilang ( crossover design), 2-sekuen, 2periode
Washout : > 5x waktu paruh eliminasi obat /
metabolit aktif
Dosis tunggal
Study Design
Standard Two-sequence, Two period Crossover Design
Subjects
R
A
N
D
O
M
I
Z
A
T
I
O
N
Period
I
Sequence 1
Sequence 2
Reference W
A
S
H
O
U
T
Test
II
Test
Reference
CARA SAMPLING
Jumlah sampling (12-18)
1 sampel sebelum obat (t0)
2-3 sampel sebelum kadar maksimal (Cmax)
4-6 sampel sekitar Cmax
5-8 sampel setelah Cmax, sampai sedikitnya 3 kali atau
lebih waktu paruh eliminasi obat (> 3 x t1/2)
AUC : minimal 80 % AUC
Bioequivalence Results
Product A is bioequivalent
to the reference drug; its 90
% confidence interval of
the AUC falls within 80% to
125% of the reference drug
Product B is not
bioequivalent to the
reference drug; its 90%
confidence interval of the
AUC falls outside of 80% to
125% of the reference drug
125%
100%
80%
Product A
Reference
Drug
Product B
Analisa statistik
AUC & Cmax
tmax
transformasi logaritmik
ANOVA -2way crossover
OBAT UJI
Proses pembuatan harus memenuhi GMP
Harus identik dengan obat yang akan dipasarkan, dalam
hal komposisi, kualitas, dan cara pembuatan (termasuk
peralatan dan prosedur)
Ideal : produk uji diambil dari batch skala industri
Bila tidak mungkin : dapat digunakan pilot batch, jumlah
10 % batch skala produksi, atau 100.000 unit
Sponsor menyimpan obat selama 2 tahun setelah
selesainya studi, atau 1 tahun setelah shelf-life
BA / BE Labs. Requirements
Competent
Clinical
Resources
Subjects/
Health Volunteers
Competent
Laboratory Analytical
Resources
Biological
Samples
Bio-analytical
Procedures
Tinjauan Teknis
Uji Bioavailabilitas / Bioekivalensi
OBAT GENERIK
Obat generik adalah suatu obat yang mempunyai :
senyawa aktif,
bentuk sediaan,
kekuatan,
indikasi dan efektivitas,
cara dan dosis
yang sama dengan obat paten (brand drug)
bila produk obat ini mempunyai efektivitas dan keamanan
yang sama dengan obat paten, maka produk ini dapat
mensubstitusi obat paten
Gastrointestinal tract
Drug concentration in
systemic circulated blood
pharmacokinetics
Drug concentration
at the site of side effect
pharmacodynamis
Side effect
Drug concentration
at the site of action
efficacy
Evaluasi Bioavailabilitas
Cmax
AUC
Tmax
Time
Rate of bioavailability
Extent of bioavailability
Cmax
AUC
Kriteria drop-out
Manajemen subyek
QC & QA
Pengendalian rekaman
Pengaturan publikasi
Lamanya penelitian
Literatur acuan
Lain-lain
INFORMED CONSENT
A. Penjelasan kepada calon subyek
A.1. Elemen dasar, memuat penjelasan :
- kegiatan ini adalah suatu penelitian
- tujuan penelitian
- prosedur penelitian
- resiko potensial dan rasa tidak enak yang akan
dialami
- manfaat langsung bagi subyek (bila ada)
- prosedur alternatif (bila ada)
- penjagaan kerahasiaan data
- kompensasi bila terjadi kecelakaan pada penelitian
- partisipasi berdasarkan kesukarelaan
- nama dan alamat peneliti yang harus dihubungi bila
terjadi kecelakaan atau subyek bertanya
INFORMED CONSENT
A2. Elemen tambahan
- perkiraan jumlah subyek yang ikut serta
- kemungkinan timbul resiko yang tidak diketahui
saat ini
- subyek dapat dikeluarkan dari penelitian
- insentif bagi subyek (bila ada)
B. Formulir untuk membubuhkan tandatangan
Penjelasan harus disusun dengan kalimat yang mudah
dimengerti awam
diketahui
.. ..
...
disintegration
dispersion
dissolution
absorption
disintegration test
dissolution test
Biopharmaceutic classification
System (BCS)
Produk obat yang tidak membutuhkan uji ekivalensi
invivo, yaitu produk obat lepas cepat yang :
1. Kelarutan dalam air >, permeabilitas dalam usus > (BCS
kelas 1)- disolusi sangat cepat, profil disolusinya mirip
dengan produk pembanding.
2. Kelarutan dalam air >, permeabilitas dalam usus < (BCS
kelas 3)- disolusi sangat cepat, produk obat tidak
mengandung zat aktif yang mengubah motilitas /
permeabilitas sel cerna
3. Kelarutan dalam air < (kelarutan dalam air tinggi hanya
pada pH 6,8), permeabilitas dalam usus > (BCS kelas 2
asam lemah)- disolusi yang cepat pada pH 6,8 dan profil
disolusi mirip dengan pembanding.
Studi bioekivalensi-contoh
Produk obat
II
Reference
Reference
Reference
Reference
Reference
Test
Test
Test
Test
Test
Test
Test
Test
Test
Test
Reference
Reference
Reference
Reference
Reference
Cmax
ng/ml
tmax
hours
AUC(0-24 hr)
ng.h/ml
Reference
79.9518.38
2.851.23
496.1108.6
Test
79.9223.00
2.50 1.05
482.8 132.6
90%CI
89.1-108.2%
66.1-109.3%
87.0-104.6%
BIOWAIVERS
In addition to routine quality control tests, comparative
1.
2.
3.