Anda di halaman 1dari 38

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

GOOD
GOVERNANCE
OLEH KELOMPOK 2 :
ERNIE MARLIANA

FARIDA ARIANI

JUNI AMBARWATI

SRI RAHAYU SETYORINI

Selasa, 22
September 2015

PENDAHULUAN
Krisis

nasional yang melanda Indonesia di


penghujung abad 20 tidak lepas dari kegagalan
mengembangkan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara dan pembangunan yang
tidak mengindahkan prinsip-prinsip good
governance.

Krisis mendorong arus balik adanya tuntutan


reformasi dalam penyelenggaraan negara
termasuk pemerintahannya;

Penyebab krisis karena buruknya /salah kelola


dalam penyelenggaraan tata pemerintahan (poor
governance)

Pihak-pihak yang dituntut untuk melakukan


reformasi tidak hanya negara saja, tapi juga
dunia usaha (corporate) dan masyarakat luas
(civil society);

Secara umum tuntutan reformasi berupa


penciptaan good corporate governance di
sektor swasta, good public governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara, dan
pembentukan good civil society atau
masyarakat luas yg mampu mendukung
terwujudnya good governance

KONSEP GOVERNANCE
Governance (World Bank)
Kepemerintahan Adalah Cara Bagaimana Kekuasaan Negara
Digunakan Untuk Mengelola Sumberdaya Ekonomi Dan Sosial Guna
Pembangunan Masyarakat

Governance (UNDP)
Pelaksanaan Kewenangan Politik, Ekonomi Dan
Administratif Untuk Mengelola Masalah-masalah
Nasional Pada Semua Tingkatan
Tata Kelola Politik Mengacu Pada Proses Pembuatan Kebijakan.
Tatakelola Ekonomi Mengacu Pada Proses Pembuatan Keputusan Di
Bidang Ekonomi
Tatakelola Administratif Mengacu Pada Sistem Implementasi
Kebijakan.

GOVERNANCE

Seluruh rangkaian proses pembuatan


keputusan/kebijakan dan seluruh rangkaian
proses untuk implementasi atau tidak;
UN Commission on Human Settlements (1996)
menjelaskan governance adalah kumpulan dari
berbagai cara yang diterapkan oleh individu
warga negara dan para lembaga baik
pemerintah maupun swasta dalam menangani
kepentingan-kepentingan umum mereka;

GOOD PUBLIC GOVERNANCE

Mengandung makna tata kepemerintahan


yang baik, pengelolaan pemerintahan yang
baik, dapat pula sebagai penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, penyelenggaraan
negara yang baik atau administrasi negara
yang baik;
Merupakan konsep tentang
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
demokratis, efektif, juga merupakan suatu
gagasan dan nilai untuk mengatur pola
hubungan antara pemerintah, dunia usaha,
dan masyarakat.

DASAR HUKUM GOOD


GOVERNANCE
DI INDONESIA
1.

Keputusan Menpan no 81/Kep/M.Pan/7/1993 tentang


pedoman umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

2.

Instruksi Presiden RI tahun 1995 tanggal 6 Maret 1995


tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan
Aparatur kepada Masyarakat
Instruksi Menteri Dalam Negeri No 25 tahun 1998
tentang Pelayanan Perijinan satu atap di daerah.
Keputusan
Menko
Was
Bang
Pan
No
56/MK/WASPAN/6/98 tanggal 1 Juni 1998 tentang
Langkah Nyata Memperbaiki
Pelayanan Masyarakat
Sesuai dengan Aspirasi Reformasi
UU no 25 tahun 2000 tentang Propenas yang
mempertegas
bahwa pelayanan publik sebagai salah
satu program nasional yang
harus dilaksanakan tahun
2000-2004
UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3.
4.

5.

6.

Partisipasi
(UNDP)
Aturan hukum
Transparan
Daya tanggap
Orientasi konsensus
Berkeadilan
Efektif dan efisiensi
Akuntabilitas
Berfisi strategis
Saling keterkaitan

GOOD COVERNANC

PRINSIP-PRINSIP

Ciri ciri Tata


Pemerintahan yang
Baik

1. Mengikutsertakan semua;
2. Transparan dan bertanggung jawab;
3. Efektif dan adil;
4. Menjamin adanya supremasi hukum;
5. Menjamin bahwa prioritas-prioritas
politik, sosial dan ekonomi
didasarkan pada konsensus
masyarakat;
6. Memperhatikan kepentingan mereka
yang paling miskin & lemah dalam
proses pengambilan keputusan
menyangkut alokasi sumber daya
pembangunan.

PILAR-PILAR
GOOD
GOVERNANCE
1. Pemerintah
2. Sektor Swasta
3. Masyarakat Madani

1. PEMERINTAH

Komitmen menciptakan kondisi politik,


ekonomi dan sosial yang stabil
Membuat kebijakan yang efektif,
berkeadilan dan transparan
Menyediakan public service yang efektif
dan accountable
Menegakkan HAM
Melindungi lingkungan hidup
Mengurus standar kesehatan, pendidikan
dan keselamatan publik

2. SEKTOR SWASTA

Menjalankan usaha secara sehat


Menciptakan lapangan kerja
Menyediakan insentif bagi karyawan
Meningkatkan standar hidup masyarakat
Memelihara lingkungan hidup
Mentaati peraturan
Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi
kepada masyarakat
Menyediakan kredit bagi pengembangan
UKM

3. MASYARAKAT MADANI

Menjaga hak-hak rakyat agar terjamin


Mempengaruhi kebijakan publik melalui
partisipasi aktif rakyat, baik secara perorangan
maupun kelembagaan
Mengawasi jalannya kebijakan pemerintah
melalui lembaga pemantau independen
Menciptakan budaya anti korupsi di kalangan
masyarakat
Mengembangkan SDM
Memperjuangkan Kebebasan pers
Menyalurkan aspirasi politik secara benar
melalui organisasi atau partai

UPAYA MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE
Upaya untuk menciptakan good governance dalam
suatu negara harus memperhatikan beberapa faktor
berikut :

POLITIK
Pemerintah harus menciptakan konsep politik yang
demokratis sehingga dapat mengurangi berbagai
persoalan dalam mewujudkan Good Governance.
EKONOMI
Masalah ekonomi bisa melahirkan berbagai permasalahan
bila tidak teratasi dapat mengganggu kinerja
pemerintahan secara keseluruhan, maka pemerintah
perlu menentukan prioritas prioritas kebijakan.

SOSIAL
Pemerintah perlu membangun masyarakat
yang solid dan berpartisipasi aktif dalam
menentukan berbagai kebijakan pemerintahan
khususnya dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan.
HUKUM
Pemerintah harus melakukan penguatan
sistem hukum, sebab sistem hukum yang
lemah akan berpengaruh terhadap kinerja
pemerintahan secara keseluruhan sehingga
Good Governance tidak berjalan dengan baik.

FAKTOR KUNCI IMPLEMENTASI


GOOD GOVERNANCE
KEMAMPUAN

TEKNIS DAN MANAJERIAL


Dalam kondisi perubahan global yang cepat, maka
kemampuan dan ketrampilan aparat pemerintah harus terus
menerus dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan.
KAPASITAS ORGANISASI
Good Governance harus dibangun berdasarkan kualitas
organisasi, bukan hanya pada kemauan politik, maupun
kemampuan seorang pemimpin serta kekuasaan negara.

KEPASTIAN

HUKUM
Kepastian hukum menunjukkan adanya kepastian hak dan
kewajiban bagi semua pihak terkait dengan hukum.
Kepastian hukum memerlukan pemerintahan yang bebas
KKN, atau terjebak oleh kepentingan tertentu, menjamin
hak hak kepemelikan pribadi serta mencapai stabilitas
sosial tertentu
PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban merupakan alat untuk mengevaluasi
apakah kekuasaan pemerintah digunakan secara layak
dan sesuai dengan kepentingan publik.

TRANSPARANSI DAN SISTEM INFORMASI TERBUKA


Penyebaran informasi melalui transparansi dan
sistem informasi yang terbuka dapat menyediakan
informasi yang rinci yang dibutuhkan stakeholders
untuk mengambil keputusan yang tepat.
PARTISIPASI
Partisipasi menunjukkan keterlibatan masyarakat
dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan
keputusan serta proses proses demokratis.
HUBUNGAN ANTARA
ASPEK ASPEK GOOD
GOVERNANCE
Keselarasan antar faktor kunci keberhasilan
merupakan unsur penting dalam mewujudkan
Good Governance.

GOOD GOVERNANCE DAN SISTEM


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Ditinjau dari sudut pandang Sistem Akuntansi
Sektor Publik, terdapat beberapa permasalahan
utama untuk menciptakan sistem pengelolaan
keuangan pemerintahan yang baik :

Sistem Akuntansi Pemda yang mendukung


pelaksanaan pencatatan dan pelaporan secara
handal belum memadai, akibatnya laporan
keuangan yang disajikan kurang memenuhi
syarat kualitas informasi keuangan dan
mengakibatkan
lemahnya
pengendalian
internal.

Jumlah personel Pemda yang


berlatarbelakang pendidikan akuntansi
relatif masih kurang.
SAP sebagai pedoman untuk penyusunan
laporan keuangan belum sepenuhnya
dipahami oleh aparat Pemda.

LANGKAH LANGKAH
IMPLEMENTASI
Untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang baik maka
perlu melakukan berbagai langkah langkah antara lain sbb :
~

Perlu membangun sebuah sistem akuntansi yang lebih memadai


( SIPKD, Akrual dll ) untuk mendukung pelaksanaan pencatatan dan
pelaporan keuangan yang handal , agar laporan keuangan yang
disajikan lebih berkualitas dan pengendalian internal menjadi
lebih kuat.

Perlunya menambah personil Pemda yang berlatar belakang


pendidikan akuntansi yang qualified, serta perlunya peningkatan
kompensasi oleh Pemda terhadap personel berlatang belakang
akuntansi.

Perlu melakukan upaya implementasi SAP yang lebih efektif


dengan melakukan
sosialisasi dan pelatihan yang berkelanjutan
terhadap
aparat Pemda yang langsung menangani fungsi
akuntansi.

TUNTUTAN AKUNTABILITAS PUBLIK


MENDORONG GOOD GOVERNANCE

Akuntabilitas Publik adalah kewajiban


pihak pemegang amanah (agent) untuk
memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan, dan
mengungkapkan segala aktifitas dan
kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya kepada pihak pemberi amanah
(principal) yang memiliki hak dan
kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut.

TERDIRI ATAS :

Akuntabilitas vertikal (vertical


accountability)
Akuntabilitas horizontal
(horizontal accountability)

DIMENSI AKUNTABILITAS YANG


HARUS DIPENUHI OLEH
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas


hukum (accountability for probity and
legality )
Akuntabilitas proses (process
accountability)
Akuntabilitas program (program
accountability)
Akuntabilitas kebijakan (policy
accountability)

REFORMASI SEKTOR
PUBLIK

RANGKAIAN TERCIPTANYA
GOOD GOVERNANCE

PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN


SEBAGAI KONTROL KEBIJAKAN
KEUANGAN PUBLIK

PRIVATISASI DAN OTONOMI DAERAH


DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

Privatisasi
berarti pelibatan modal swasta dalam
struktur modal perusahaan publik (BUMN
BUMD)
merupakan salah satu upaya mereformasi
perusahaan publik untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perusahaanperusahaan publik

FUNGSI PRIVATISASI
PERUSAHAAN PUBLIK

Mengurangi beban belanja publik


Menaikkan pendapatan Negara
Mendorong perkembangan sektor swasta

Tujuan Privatisasi Perusahaan-perusahaan milik


Negara adalah untuk menjadikan perusahaan
tersebut efisien dan professional, sehingga
mampu bersaing di era globalisasi ekonomi

LATAR BELAKANG
LAHIRNYA PRIVATISASI

Tuntutan transparansi perusahaan publik


Tudingan bahwa perusahaan publik
merupakan sarang KKN, inefisiensi, dan
sumber pemborosan negara;
Keluhan birokrat tidak mampu berbisnis
Buruknya kinerja perusahaan-perusahaan
publik

TEKANAN DAN TUNTUTAN PADA


BUMN DAN BUMD DALAM ERA
GLOBALISASI

Regulation & political pressure.


Social pressure.
Rent seeking behaviour.
Economic & efficiency.

OTONOMI DAERAH

Adalah kewenangan daerah otonom untuk


mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan
peraturan perundanga-undangan dalam
kerangka asas desentralisasi (mardiasmo, 2003)
Kewenangan yang dimiliki daerah merupakan
kewenangan-kewengan pemerintahan yang
dilimpahkan daerah, dimana kewenangankewenangan tertentu seperti kewenangan
bidang pertahanan keamanan, moneter dan
fiskal, serta bidang lain yang bersifat strategis
masih diatur oleh pemerintah pusat.

MANFAAT DESENTRALISASI

Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa


dan kreativitas masyarakat dalam
pembangunan
Mendorong pemerataan hasil-hasil
pembangunan (keadilan) di seluruh daerah
dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensi yang tersedia di masing-masing daerah
Memperbaiki alokasi sumber daya produktif
melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan public ke tingkat pemerintah yang
paling rendah yang memiliki informasi yang
paling lengkap

REFORMASI SEKTOR PUBLIK


PADA OTONOMI DAERAH

Otonomi Daerah harus diikuti dengan


serangkaian reformasi sektor publik.
Dimensi Reformasi sektor publik tidak hanya
sekedar perubahan format lembaga, akan
tetapi juga mencakup pembaharuan alat-alat
yang digunakan untuk mendukung
berjalannya lembaga-lembaga publik
tersebut secara ekonomis, efisien, efektif,
transparan, dan akuntabel sehingga cita-cita
reformasi yaitu mencipkatan good
governance benar-benar tercapai.

REFORMASI PADA PEMDA

Reformasi Kelembagaan (Institutional reform)


Menyangkut pembenahan seluruh alat-alat
pemerintahan di daerah baik struktur
maupun infrastruktur
Kunci kelembagaan tersebut adalah
pemberdayaan masing-masing elemen daerah
(masyarakat umum sebagai stakeholder,
pemda sebagai eksekutif, dan DPRD sebagai
shareholder)

Reformasi Manajemen Publik -


- dengan menggunakan model New Publik
Management yang berfokus pada manajemen
sektor publik yang berorientasi pada kinerja
bukan berorientasi pada kebijakan
- konsekuensi pengguanaan NPM: pergeseran
penganggaran dari penganggaran tradisional
ke anggaran berbasis kinerja

REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


REFORMASI
REFORMASI
REFORMASI
REFORMASI
REFORMASI

SISTEM PEMBIAYAAN
SISTEM PENGANGGARAN
SISTEM AKUNTANSI
SISTEM PEMERIKSAAN
SITEM MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH

TUNTUTAN PEMBAHARUAN SISTEM KEUANGAN


TERSEBUT ADALAH AGAR PENGELOLAAN KEUANGAN
RAKYAT (PUBLIK MONEY) DILAKUKAN SECARA
TRANSPARAN DENGAN MENDASARKAN KONSEP VALUE
FOR MONEY SEHINGGA TERCIPTA AKUNTABILITAS PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai