Jelaskan perbedaan hardenability dan hardness suatu baja
A: Hardenability adalah ukuran sedalam apa (dari permukaan) suatu paduan besi dapat mengalami peningkatan kekerasan melalui pembentukan martensit akibat perlakuan panas yang diikuti dengan proses quenching. Hardenability is A measure of the depth to which a specific ferrous alloy may be hardened by the formation of martensite upon quenching from a temperature above the upper critical temperature. versi Callister Qualitative Dinyatakan dengan Kurva hardenability Kekerasan merupakan ukuran ketahanan material terhadap deformasi akibat indentasi pada permukaan ataupun abrasi Hardness is The measure of a materials resistance to deformation by surface indentation or by abrasion. Versi Callister Quantitative Dinyatakan dengan harga kekerasan : skala Mohs, HRC, HRA, dsb. 2. Gambarkan kurva hardenabilty dan hardenability band? Kenapa dibuat kurva hardenability berupa pita(band) ? A: Hardenability band ada karena selama proses produksi baja, perbedaan komposisi dan ukuran butir rata-rata tidak dapat dihindari, selalu terjadi perbedaan meskipun kecil dari satu batch ke batch lain. Oleh karena itu, nilai kekerasan di suatu titik dinyatakan dalam rentang dan kurva hardenabilitynya menjadi berbentuk pita untuk menyatakan rentang. Kurva Hardenability
Kurva Hardenabilty band
3. Jelaskan metode2 untuk mengetahui hardenability baja
A: Metode Grossman : Menggunakan batang silinder dengan diameter berbeda2 yang di heat treatment. Kemudian diukur diameter kritisnya, yakni diameter maks yang menghasilkan 50% martensit setelah diquench. Setelah itu ditentukan diameter idealnya melalui kurva Jominy End Quench Test : Batang silinder di heat treatment kemudian diquenching dengan cara menyemprotkan salah satu ujung silinder dengan air selama waktu tertentu. Kemudian kurva hardenability dibuat berdasarkan harga kekerasan dari ujung spesimen yang disemprot hingga ujung yang lain Hardenability (nilai Diameter Ideal) diperkirakan dari komposisi kimia melalui analisis terhadap komposisi kimia dan ukuran butir austenit. Selain berdasarkan kadar karbonnya, juga dipengaruhi unsur paduan terutama Mo, Mn, dan Cr. Sehingga untuk mengukur Di digunakan rumus berikut : Di = Dc x FMn x FCr x FNi 4. Gambarkan skema percobaan jominy sesuai ASTM A255 A:
5. Tentukan kurva mana yang menunjukan hardenability lebih baik!
Jelaskan! A: Kurva merah, hal ini karena hardenability bersifat kualitatif dan
dinyatakan dengan ukuran kekerasan dan kemerataannya dari
permukaan sampai ke tengah. Meskipun nilai kekerasan yang dicapai kurva biru lebih tinggi, namun kurva merah membentuk harga kekerasan yang relatif lebih merata.