Penjaminan Kualitas
MBNQA
Maidalia Sinta Diratien
Ridhwan Fakhri R
Suyoto
Fakultas
Teknik
Program
Studi
Teknik Industri
Tatap
Muka
09
Kode MK
Dosen
16025
Abstract
Kompetensi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian MBNQA dan Baldrige Assessment
Malcolm Baldrige National Quality Award merupakan penghargaan atas mutu kinerja
yang diberikan kepada organisasi di Amerika Serikat. Setiap tahun di Amerika Serikat
dilaksanakan lomba/penilaian bagi organisasi (perusahaan) yang mengimplentasikan
Kriteria untuk Keunggulan Kinerja tahun sebelumnya. Award-nya dinamai Malcolm Baldrige
National Quality Award (MBNQA) dan bersifat kompetisi (maksimum 3 pemenang untuk
setiap kategori peserta per tahun) dengan mengabadikan nama mendiang Menteri
Perdagangan periode 1981-1987 Malcolm Baldrige sebagai penghargaan atas kepedulian
pribadinya dalam memajukan mutu. Malcolm Baldrige National Quality Award adalah
program pemberian Award yang dilaksanakan setiap tahun sebagai pengakuan bagi
keunggulan kinerja organisasi di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk memajukan
kepedulian atas keunggulan kinerja sebagai elemen penting dalam persaingan serta berbagi
informasi tentang kesuksesan strategi kinerja dan manfaat-manfaat yang diperoleh dari
penggunaan strategi tersebut.
Namun dalam makalah ini akan lebih membahas mengenai penilaiannya atau
disebut juga Baldrige Assessment. The Baldrige Assessment adalah salah satu tools untuk
meningkatkan
kinerja
organisasi
secara
keseluruhan
dan
terus-menerus
dengan
1. Kepemimpinan
2
2. Perencanaan Strategis
3. Konsumen dan Fokus Pasar
4. Informasi dan Analisis
5. Fokus Sumber Daya Manusia
6. Manajemen Proses
7. Hasil
Penghargaan ini dikelola oleh Lembaga Standar dan Teknologi Nasional (The
National Institute of Standard and Technology) dan The American Society for Quality (ASQ).
Hingga tahun 2007, metode Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellent
(MBCfPE) telah diadopsi oleh puluhan ribu perusahaan di lebih dari 70 negara didunia.
MBCfPE banyak diadopsi karena di dalam penilaiannya dimuat aspek kepemimpinan yang
memiliki pengaruh besar terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Indonesia juga
mengadopsi MBCfPE dan dijadikan Indonesian Quality Award (IQA) sebagai penghargaan
atas kinerja BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Penghargaan kepada BUMN dimaksudkan
untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dari BUMN dalam menghadapi persaingan
global, yaitu dengan meningkatkan kinerja BUMN secara menyeluruh dan terpadu dengan
berbasiskan pada Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence, yang sudah
dikenal di dunia bisnis internasional terutama di Amerika Serikat.
C. Konsep Baldrige Assessment
Kriteria Baldrige assessment merupakan dasar dalam melakukan self-assessment
sebuah perusahaan atau organisasi dalam memberikan penghargaan dan memberikan
umpan balik kepada perusahaan atau organisasi dalam upaya menciptakan kinerja yang
bermutu tinggi. Keunggulan dari Kriteria Baldrige adalah kemampuannya untuk memberikan
penilaiaan secara menyeluruh dan terpadu. Kriteria Baldrige dibagi menjadi tujuh kriteria,
dimana antar kriteria saling memiliki keterkaitan. 4 tujuan utama pada kriteria MBNQA
antara lain :
1. Membantu memperbaiki kinerja dan kemampuan organisasi
2. Memberikan fasilitas komunikasi dan berbagai informasi dari best practices diantara
organisasi pendidikan dan tipe-tipe organisasi yang lain.
3. Memelihara perkembangan kemitraan yang melibatkan sekolah-sekolah, industri dan
organisasi lain.
4. Melayani sebagai alat kerja untuk memahami dan memperbaiki kinerja organisasi,
dan menuntun dalam perencanaan dan pelatihan organisasi
a. Penyampaian nilai terbaik yang bisa dibuat kepada pelanggan dan stakeholder
sehingga dapat berkontribusi pada ketahanan dan keberlanjutan perusahaan atau
organisasi.
b. Perbaikan
efektifitas
dan
kapabilitas
perusahaan
atau
organisasi
secara
keseluruhan.
c. Terjadinya pembelajaran organisasi maupun pembelajaran karyawan.
Gaspersz (2007) menyatakan, terdapat enam alasan yang mendasar mengapa
organisasi-organisasi lokal maupun kelas dunia memilih Baldrige Assessment sebagai
kerangka kerja dari sistem manajemen mereka yaitu :
a. Baldrige Assessment mampu mengidentifikasi setiap kekuatan dan kesempatan
untuk perbaikan atau opportunities for improvement (OFI) dari berbagai area dalam
organisasi yang berkaitan dengan tujuh kriteria MBNQA.
b. Baldrige Assessment memberikan kerangka kerja untuk peningkatan menuju
keunggulan kinerja dengan memberikan kebebasan kepada manajemen untuk
melaksanakan strategi bisnis mandiri dan program-program peningkatan keunggulan
kinerja.
c. Baldrige Assessment merupakan kerangka kerja manajemen terintegrasi, mencakup
semua faktor yang mendefinisikan organisasi, proses operasional dan hasilhasil
kinerja yang jelas dan terukur.
d. Baldrige Assessment berfokus pada persyaratan-persyaratan untuk mencapai
keunggulan kinerja, bukan sekedar aplikasi, prosedur, alat atau teknik.
e. Baldrige Assessment mudah beradaptasi dengan lingkungan bisnis, dapat diterapkan
pada organisasi besar maupun kecil, organisasi lokal yang hanya beroperasi di suatu
negara maupun kelas dunia yang beroperasi di banyak negara.
f.
Baldrige Assessment telah terbukti merupakan praktik manajemen global yang valid
untuk meningkatkan keunggulan kinerja organisasi.
Alasan lain menggunakan Baldrige Assessment dalam melakukan pengukuran
kinerja manajemen yaitu dapat meningkatkan kecepatan proses dan kualitas, membangun
sistem kerja yang tinggi, menerjemahkan visi dan misi ke dalam strategi, dan membangun
kesetiaan konsumen.
Kriteria Baldrige memiliki fokus pada keunggulan kinerja untuk keseluruhan
organisasi dalam kerangka manajerial yang menyeluruh, mengidentifikasi dan menelusuri
semua hasil-hasil organisasi yaitu pelanggan, produk/ jasa, keuangan, sumber daya
manusia dan efektivitas organisasi. Pengukuran kualitas menggunakan Kriteria Baldrige
memberi keuntungan karena memungkinkan organisasi melakukan Penilaian Mandiri (self
assessment). Pengukuran mandiri berdasarkan Kriteria Baldrige dapat dilakukan pada
berbagai jenis organisasi baik bisnis, nirlaba, pendidikan maupun kesehatan.
Kriteria Malcolm Baldrige juga dipakai untuk menyelesaikan masalah untuk
mengetahui besarnya nilai kinerja perusahaan, posisi perusahaan di pasar, kelebihan dan
kekurangan perusahaan serta mendapat kriteria kompetitif dan penetapan prioritas
(Murdiono, 2000). Sementara itu, Kriteria Malcolm Baldrige juga telah diterapkan sebagai
salah satu alat manajemen kualitas pada penyusunan strategi berdasarkan kondisi
perusahaan baik internal maupun eksternal (Wijayanti, 2002). Penerapan Kriteria Malcolm
Baldrige tidak terbatas pada kebutuhan bisnis, tetapi juga masuk dalam bidang pendidikan
(Susilowati,2008).
D. Tujuan Baldrige Assessment
Secara umum Baldrige assessment bertujuan untuk mengukur kinerja. MBNQA
merupakan program penghargaan berdasarkan pencapaian organisasi terhadap Malcolm
Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE), yang sering disingkat dengan
Kriteria Baldridge (Baldridge Criteria). MBCfPE merupakan panduan manajemen terbaik
untuk membuat sebuah perusahaan menjadi unggul, bermutu tinggi, atau kelas dunia.
Tujuan MBCfPE dalam meningkatkan daya saing bagi suatu perusahaan atau organisasi
menurut Haris (dalam Saputra, 2008) adalah :
1. Membantu meningkatkan praktik-praktik kinerja organisasi, kemampuan dan hasilhasil.
2. Memudahkan komunikasi dan sharing informasi tentang praktik-praktik terbaik di
antara organisasi-organisasi.
3. Sebagai alat manajemen untuk memahami dan mengelola kinerja serta sebagai
pedoman perencanaan dan kesempatan untuk pembelajaran.
b. Comments tindakan, dirinci pada kekuatan dan peluang untuk perbaikan tiap
criteria, spesifikasi organisasi, dan membantu memprioritaskan usaha perbaikan.
c. Individual Scoring Range Untuk tiap kriteria, kita dapat menerima range penilaian
10 % seiring dengan menghitung kekuatan dan peluang perbaikan relatif organisasi.
d. Scoring Distribution persentase aplikan yang dinilai pada tiap kriteria.
Dengan adanya laporan, kita dapat melihat jumlah skor atau penilaian dari penerapan
model Baldrige, sehingga dapat diketahui setinggi apa performa organisasi selama ini, dan
juga hal-hal apa saja yang perlu dipertahankan atau diperbaiki dari organisasi tersebut.
menunjukkan
bagaimana
para
pemimpin
senior
bisa
di mana
penguasaan organisasi dilakukan secarara sah dan bertanggung jawab etis kepada
7
memandu
dan
menopang
organisasi.
Item
penilaian
ini
akan
organisasi
menunjukkan
tanggung
jawabnya
kepada
publik,
memastikan perilaku etis, membangun hubungan yang baik, dan berperan untuk
kesehatan masyarakat. Dalam item ini terdapat tiga poin yang akan menjadi
acuan dalam proses scoring, yakni
1) Organizational Governance
2) Legal and Ethical Behavior
3) Societal Responsibilities and Support of Key Communities
2. Strategic Planning (85 poin)
Kategori
perencanaan
strategis
menguji
bagaimana
cara
mengembangkan sasaran hasil dan rencana tindakan strategis. Hal yang juga diuji
adalah bagaimana cara memilih sasaran hasil dan rencana tindakan yang strategis
untuk disebarkan dan diubah jika keadaannya berubah, dan bagaiamana kemajuan
dalam mengukurnya. Kategori Strategic Planning kemudian dibagi kedalam dua item
yaitu sebagai berikut:
a. Strategy Development (40 poin)
Item ini menguraikan bagaimana cara organisasi menetapkan strateginya dan
sasaran hasil yang strategis, mencakup bagaimana menunjukkan tantangan
strategis, meringkas sasaran hasil strategis dan tujuan. Dalam item ini terdapat
dua poin yang akan menjadi acuan dalam proses scoring, yakni
bagaimana suatu organisasi meninjau ulang performanya. Dalam kriteria ini terdapat
dua sub kriteria yang akan memudahkan penguji dalam melakukan scoring, yaitu :
a. Measurement, Analysis, and Improvement
poin)
Menggambarkan bagaimana suatu organisasi mengukur, menganalisa,
menyusun,
meninjau
ulang,
dan mengembangkan
performanya
sebagai
penyedia layanan kesehatan pada semua level. Dalam item ini terdapat tiga poin
yang akan menjadi acuan dalam proses scoring, yakni :
1) Performances Measeurement
2) Performances Analysis and Review
3) Performances Improvement
b. Management of Information, Knowledge, and Information Technology (45 poin)
Menggambarkan bagaimana suatu organisasi memastikan kualitas dan
ketersediaan data dan informasi yang diperlukan oleh staff, supplier, partner lain,
pasien dan pelanggan lainnya. Selain itu, juga menngambarkan bagaimana suatu
organisasi membentuk dan mengatur pengetahuan yang dimilikinya. Dalam item
ini terdapat dua poin yang akan menjadi acuan dalam proses scoring, yakni
untuk
menyelesaikan
pekerjaan
organisasi
tersebut.
Juga
untuk
Menggambarkan
bagaimana
suatu
organisasi
memelihara
memberi penghargaan terhadap staff untuk mencapai kinerja tinggi. Selain itu
juga menggambarkan penilaian terhadap
mencapai kinerja yang tinggi. Dalam sub kriteria ini terdapat tiga poin yang akan
menjadi acuan dalam proses scoring, yakni:
1) Workforce performance
2) Assessment of workforce engagement
3) Workforce and leader development
6. Operation Focus (85 poin)
Kriteria ini menguji bagaimana organisasi mendesain, mengelola, dan
meningkatkan kerja sistem dan proses kerja untuk kepuasan pasien dan stakeholder
serta
menguji kesiapan organisasi untuk keadaan darurat. Terdapat dua sub kriteria yang
akan memudahkan penguji dalam melakukan scoring.
a. Work System (45 poin)
Sub kriteria ini menguji bagaimana organisasi mendesain, mengelola, dan
meningkatkan kerja sistem untuk kepuasan pasien dan stakeholder. Juga
menguji bagaimana organisasi menyiapkan diri untuk keadaan darurat dan
mencapai keberhasilan yang berkelanjutan. Dalam sub kriteria ini terdapat tiga
poin yang menjadi acuan scoring, yaitu;
1) Work system design
2) Work system management
3) Emergency readiness
b. Work Process (40 poin)
Sub kriteria ini menguji bagaimana organisasi mendesain, menegelola, dan
meningkatkan kunci proses kerja untuk kepuasan pasien dan stakeholder juga
untuk menguji bagaimana cara mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.
Terdapat dua poin yang menjadi acuan dalam scoring, yaitu:
c. Work process design
d. Work process management
11
12
13
8.
digunakan
dikalibrasi
secara
rutin
dan
untuk
menjaga
sistem
14
Setelah berjalan selama 18 tahun, Malcolm Baldrige National Quality Award telah mampu
melaksanakan misinya dengan baik. Selama 18 tahun tersebut banyak perusahaan
berlomba-lomba untuk mendapatkan penghargaan ini dengan cara memenuhi seluruh
kriteria yang disyaratkan. Selama 18 tahun terakhir pula perekonomian USA tetap dapat
bertahan akibat usaha peningkatan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan di tengah
persaingan global yang sangat ketat. Hal ini membuktikan bahwa manajemen kualitas
merupakan hal yang mampu mendongkrak performansi perusahaan. Peran sebuah
penghargaan seperti Baldrige Award tidak terbatas pada pemberian predikat baik bagi
organisasi, tetapi ternyata sangat penting dalam menopang dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
15
Highest-Ranking Official:
Gerry Agnes
President and Chief Executive Officer
Public Affairs Contact:
Janay Carlson
(303) 402-5447
janay.carlson@elevationscu.com
Elevations Credit Union (ECU) is a memberowned, nonprofit credit union, serving over
106,000 people through 11 branches and 332
(Photo courtesy of Elevations Credit Union)
wide range of financial products and services, including checking and savings accounts,
auto loans, student loans, mortgages, home-equity lines of credit, business loans, credit
cards and financial planning. ECU has over $1.4 billion in assets, and reported $66 million in
gross revenue and $9.5 million in net revenue in 2013.
Banking on Members is a Winning Strategy
ECU has been named Best Financial Institution by readers of the Boulder Daily
Camera for15 of the past 16 years, and repeatedly as Best Bank, Best Mortgage
Company or Best Customer Service by readers of the Colorado Daily, Boulder
Weekly, Longmont Times-Call andLoveland Reporter-Herald.
ECU uses the Net Promoter System (NPS) survey, a tool for measuring and
comparing customer engagement and loyalty, along with its voice-of-the-member
(VOM) process, to listen and learn from its members. NPS relationship scores have
increased from 35 to 50 since 2011, and place ECU as the market leader over local
competitors. ECUs NPS scores for overall transaction improved from 62 in 2011 to
65 in 2014, and for new product transaction from just over 60 in 2011 to nearly 80 in
2014.
16
ECU holds primary financial institution (PFI is the financial institution used most
by a customer) relationships with members at a rate better than 75 percent of all
comparable credit unions. Since 2011, the percentage of members considering ECU
their PFI has increased from 66 percent to 68 percent, and the organization exhibits
a household retention rate of 96.5 percent.
ECU strategically leverages social media to build stronger relationships with its
members, ranking 16th in the world in social media use by credit unions, according
to The Financial Brands Power 100 Score. ECU has the 11th most-watched
YouTube channel and the 29th most-liked Facebook site for all credit unions
worldwide.
ECU shows sustained performance and growth in results for its financial
products. For example, the number of financial products per household (just over
2.3) ranks in the top 20 percent nationally as measured by the Raddon Financial
Group (RFG), a credit union benchmarking firm. Other RFG high marks include
the percentage of members with a mortgage who chose ECU increasing from 21
percent in 2011 to over 30 percent in 2014 (top 20 percent nationally), and the
checking penetration rate of 75.9 percent in 2014 (top 3 percent nationally).
ECUs mortgage market production volume increased from 1,123 loans in 2011
to 2,307 in 2014 (annualized). In 2013, ECU produced more mortgage volume in
Boulder County than any of its competitors, and during the summer of 2014,
captured one-third of all mortgages closed in the county. ECU also is the largest
credit union mortgage lender in Colorado.
Dedicated to being the best place you have ever worked, ECU regularly surveys
employee engagement and satisfaction. Since 2011, ECU has recorded positive
trends in these key areas, with employees feeling ECU has a winning team
increasing from 68 percent in 2011 to 85 percent in 2014; builds careers
increasing from 58 percent to 70 percent; makes me proud to be part of this
organization increasing from 82 percent to 90 percent; and gives me the
17
To communicate with and engage its workforce and members, ECU senior
leaders use a systematic sequence of integrated monthly forums called the
Operational
Rhythm,
which
includes
defined
objectives,
participants,
measurements, analysis and aligned outputs. ECU also utilizes social media, allstaff
meetings,
Run-the-Business
meetings
and
Connect-the-Business
meetings to foster two-way communication with key members and the workforce.
18
Over the past three years, actual hours volunteered by ECU employees
increased by almost 50 percent, and hours per FTE (staff member) increased by
30 percent.
Members of the ECU leadership team currently serve on boards or have ongoing
formal roles in more than 30 community organizations.
ECU responded to the September 2013 floods in the Boulder, Colo., area by
creating a flood relief fund to provide critical relief dollars to local aid agencies.
Over 12 days, ECU received over $250,000 in donations, coupled with a
$100,000 challenge grant. ECU also created a flood assistance hotline to help
members find relief organizations, as well as advise them on payment deferment
options and loan assistance.
19
ECU menggunakan sistem Net Promoter (NPS) survei, alat untuk mengukur dan
membandingkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan, bersama dengan "suara-of-theanggota" (VOM) proses, untuk mendengarkan dan belajar dari para anggotanya. NPS skor
hubungan telah meningkat 35-50 sejak 2011, dan tempat ECU sebagai pemimpin pasar atas
pesaing lokal. Skor NPS ECU untuk transaksi keseluruhan meningkat dari 62 di 2011-65
tahun 2014, dan untuk transaksi produk baru dari hanya lebih dari 60 pada 2011 menjadi
hampir 80 tahun 2014.
ECU memegang lembaga keuangan utama (PFI adalah lembaga keuangan yang digunakan
oleh sebagian besar pelanggan) hubungan dengan anggota di tingkat yang lebih baik dari
75 persen dari semua serikat kredit sebanding. Sejak 2011, persentase anggota
mempertimbangkan ECU PFI mereka telah meningkat dari 66 persen menjadi 68 persen,
dan organisasi menunjukkan tingkat retensi rumah tangga 96,5 persen.
ECU strategis memanfaatkan media sosial untuk membangun hubungan yang lebih kuat
dengan para anggotanya, peringkat 16 di dunia dalam penggunaan media sosial oleh
serikat kredit, menurut The Financial Merek Power 100 Score. ECU memiliki 11 paling
banyak ditonton saluran YouTube dan situs Facebook yang paling disukai 29 untuk semua
serikat kredit di seluruh dunia.
Pusat fiskal: Mengatur Contoh yang
ECU menunjukkan kinerja yang berkelanjutan dan pertumbuhan hasil untuk produk
keuangan. Sebagai contoh, jumlah produk keuangan per rumah tangga (lebih dari 2,3)
peringkat di atas 20 persen secara nasional yang diukur oleh Financial Group Raddon
(RFG), sebuah perusahaan benchmarking serikat kredit. Lainnya RFG nilai tinggi termasuk
persentase anggota dengan hipotek yang memilih ECU meningkat dari 21 persen pada 2011
menjadi lebih dari 30 persen pada tahun 2014 (20 persen secara nasional), dan tingkat
penetrasi pengecekan 75,9 persen pada tahun 2014 (atas 3 persen secara nasional) .
Pertumbuhan ukuran ECU manajemen kekayaan (aset di bawah manajemen dibagi dengan
aset serikat total kredit) menunjukkan peningkatan tingkat loyalitas anggota serta
diversifikasi pendapatan. ECU tingkat manajemen kekayaan telah meningkat dari hanya 14
persen pada 2011 menjadi 21 persen pada tahun 2014, hasil menyamai persentil ke-75 dari
kelompok sebaya benchmarking digunakan oleh SNL Financial, penyedia layanan intelijen
bisnis.
Pasar hipotek volume produksi ECU meningkat dari 1.123 pinjaman pada tahun 2011 untuk
2.307 pada tahun 2014 (tahunan). Pada 2013, ECU menghasilkan volume yang hipotek
21
lebih di Kabupaten Boulder daripada pesaingnya, dan selama musim panas 2014, ditangkap
sepertiga dari semua hipotek ditutup di daerah ini. ECU juga merupakan yang terbesar
serikat kredit pemberi pinjaman hipotek di Colorado.
Investasi di People Power
Didedikasikan untuk menjadi "tempat terbaik yang pernah bekerja," ECU teratur survei
keterlibatan dan kepuasan karyawan. Sejak 2011, ECU telah mencatat tren positif di daerahdaerah kunci, dengan karyawan merasa ECU "memiliki tim pemenang" meningkat dari 68
persen pada 2011 menjadi 85 persen pada tahun 2014; "Membangun karir" meningkat dari
58 persen menjadi 70 persen; "Membuat saya bangga menjadi bagian dari organisasi ini"
meningkat dari 82 persen menjadi 90 persen; dan "memberi saya tanggung jawab dan
kebebasan untuk melakukan pekerjaan saya" meningkat dari 77 persen menjadi 88 persen.
Untuk berkomunikasi dengan dan terlibat tenaga kerja dan anggota, pemimpin senior ECU
menggunakan urutan sistematis forum bulanan terpadu disebut Operasional Rhythm, yang
meliputi tujuan yang ditetapkan, peserta, pengukuran, analisis dan output selaras. ECU juga
memanfaatkan pertemuan media sosial, semua-staf, pertemuan "Run-the-Bisnis" dan
pertemuan "Connect-the-Bisnis" untuk mendorong komunikasi dua arah dengan anggota
kunci dan tenaga kerja.
Dalam mendukung "Total hadiah" filosofi ECU, jumlah kompensasi per penuh waktu-setara
(FTE) karyawan, termasuk manfaat, telah meningkat dari $ 70.000 pada tahun 2011 menjadi
sekitar $ 88.000 di 2014. Insentif membayar sebagai persentase dari total kompensasi telah
meningkat dari 20 persen pada tahun 2011 menjadi 35 persen pada 2014. Tingkat persen
ECU 90 dari kepuasan karyawan dengan layanan dan manfaat melebihi patokan nasional
88 persen.
Peningkatan proses Menuai Imbalan
Sebuah tim lintas fungsional di ECU drive Proses Bisnis Manajemen (BPM) metodologi
untuk mendorong perbaikan dan inovasi di seluruh serikat kredit. BPM memungkinkan
manajemen ECU, karyawan dan anggota untuk merancang proses kerja yang memenuhi
persyaratan stakeholder dan terintegrasi dengan upaya inovasi. Di antara inovasi terbaru
adalah Cabang 2.0, sebuah konsep cabang non-tradisional yang "memanfaatkan
pendekatan konsultatif menekankan keterlibatan anggota kualitas, memberikan solusi
keuangan di lingkungan yang ramah pengguna melalui saran-memberikan pertukaran satusatu, dan meningkatkan akses ke ponsel, secara online dan layanan ATM maju-fungsi. "
22
Sebagai hasil dari BPM, ECU telah menyadari perbaikan dalam langkah-langkah efisiensi
proses. Mortgage pinjaman waktu siklus (hari dari dikunci untuk didanai) telah menurun dari
49 hari pada tahun 2012 untuk 37 hari pada 2014. Kredit konsumer waktu siklus (menerima
permohonan ke waktu pendanaan) oleh produk telah membaik sejak 2013 untuk hipotek
kedua, pribadi, auto , dan pinjaman Visa dan produk-bahkan dengan meningkatnya volume.
Pinjaman hipotek per dekat per bulan telah meningkat dari 90 di 2012-100 pada tahun 2014,
dibandingkan dengan patokan nasional 72.
Hubungan masyarakat sebagai Padat sebagai Rockies
Selama tiga tahun terakhir, jam aktual sukarela oleh karyawan ECU meningkat hampir 50
persen, dan jam per FTE (anggota staf) meningkat sebesar 30 persen.
Anggota tim kepemimpinan ECU saat ini melayani di papan atau memiliki peran formal yang
berlangsung di lebih dari 30 organisasi masyarakat.
ECU merespon September 2013 banjir di Boulder, Colo., Daerah dengan menciptakan dana
bantuan banjir untuk memberikan bantuan dolar penting untuk lembaga bantuan lokal.
Selama 12 hari, ECU menerima lebih dari $ 250.000 dalam sumbangan, ditambah dengan $
100.000 tantangan hibah. ECU juga menciptakan hotline bantuan banjir untuk membantu
anggota menemukan organisasi bantuan, serta menasihati mereka pada pilihan penundaan
pembayaran dan bantuan pinjaman.
Jujur untuk yang pernyataan Kebijakan Hijau, ECU menggunakan teknologi ditingkatkan
untuk mengurangi konsumsi energi dan output karbon. Ini telah ditingkatkan untuk hemat
energi pemanasan, ventilasi, AC dan peralatan pencahayaan; menggunakan produk
pembersih ramah lingkungan; menciptakan materi pemasaran dari produk kertas daur
ulang; menekankan penggunaan komunikasi digital di tempat barang cetakan; dan
berlangganan ke penyedia sumber energi terbarukan. Selain itu, serikat kredit memberikan
pinjaman untuk efisiensi energi dan energi terbarukan upgrade untuk rumah dan bisnis
dalam kemitraan dengan Boulder County dan Kota / Kabupaten Denver.
23
BAB III
PENUTUP
Baldrige Assessment is one of tools to increase overall organizational performance and
constantly by using the measurement and give feedback
24
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Bachtiar dkk. 2010. Analisis Perbandingan Penghargaan Kkalitas Malcolm Baldrige
National Quality Award Dengan European Quality Award (MBNQA vs EQA). Semarang:
Universitas Diponegoro.
Fellisa,
R.,
2010.
Kriteria
dari
Malcolm
Baldrige
National
Quality
Award.
http://vibizmanagement.com.
Hanani,
Tiffany.
2012.
Malcolm
Baldrige
Criteria
for
Performance
Excellent.
http://www.jtanzilco.com.
Hertz, Harry S. 2011. 2011-2012 Criteria for Performance Excellence. http://www.nist.gov .
Dewantara, Suharta,dkk. 2011. Evaluasi Kinerja Inisiatif Manajemen Pemeliharaan
Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige (Suatu Pendekatan Kualitatif Evaluatif. Dari
118.97.33.150/jurnal/files/858917be80dd3ff372f943f9fce9fbf8.pdf. Diakses
25