Anda di halaman 1dari 56

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab.

Maros Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS
PERATURAN UMUM
Pasal 1
Jenis Pekerjaan
1.1

Jenis dan lingkup Pekerjaan adalah :


Nama Proyek

Lokasi Pekerjaan
Kabupaten
Propinsi

:
:
:

Lanjutan
Pembangunan
PPI
Bontobahari
Kabupaten Maros
Desa Bontobahari Kecamatan Bontoa Maros
Maros
Sulawesi Selatan

Lingkup Pekerjaan Pemborongan


Lingkup pekerjaan adalah pembangunan sesuai dengan item 1.1 pasal ini
yang terletak di Desa Bontobahari Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros
dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula
pengadaan tenaga kerja, bahan bahan, alat alat dan segala keperluan
yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan yang akan
dilaksanakan. Hal ini meliputi :

Pembangunan Pos Jaga


Pembagunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pembangunan Gedung Genset
Pembangunan Instalasi Air Bersih Ke Dermaga
Pembangunan Pintu Gerbang
Pembangunan Gedung bengkel Kerja
Pembangunan Sarana Luar (Jalan dan Parkir)
Pasal 2
Setting Out

2.1. Untuk menentukan posisi serta keinginan rencana bagunan di lapangan,


Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangan secara teliti dan
benar, sesuai dengan kondisi lapangan seperti ditunjukkan dalam
gambar.
2.2. Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambar dengan
hasil pengukuran, maka Kontraktor harus melaporkan hal ini kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan keputusan dan
dinyatakan dalam Berita Acara.
2.3. Keputusan akan didasarkan atas keamanan konstruksi serta kelancaran
kegiatan di luar dan di dalam Kompleks.
Pasal 3
Pekerjaan Persiapan
3.1. Pembersihan Lapangan

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Untuk tempat kerja, penumpukan bahan bahan bangunan gudang


sementara, Direksi Keet dll.Kontraktor harus terlebih dahulu membersihkan
serta membenahi lapangan.
3.2. Penerangan, Pagar dan tanda-tanda pengaman.
Kontraktor harus menyediakan penerangan di daerah kerja, pagar dan
tanda-tanda pengaman yang diperlukan.

Pasal 4
Pekerjaan Pendahuluan
4.1.

Kontraktor akan diberikan petunjuk mengenai gudang penyimpanan


bahan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
4.2. Kontraktor harus membatasi operasinya dilapangan yang betul betul
diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan
masuk lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutan
material dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Direksi.
Pasal 5
Material
5.1. Bahan yang dipakai diutamakan produksi
memenuhi pesyaratan teknis yang ditentukan.

dalam

Negeri

yang

5.2. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan , maka
mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen
Tender. Untuk pemesanan bahan itu harus diberitahukan terlebih dahulu
pada Direksi yang meliputi jenis, kualitas serta kuantitas dari bahan yang
dipesan untuk mendapat persetujuan.
5.3. Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus
memenuhi ketentuan-ketentuan umum yang berlaku di Indonesia,
mengenai bahan bangunan serta persyaratan-persyaratannya akan
dicantumkan di dalam pasal-pasal berikut.
Peraturan-peraturan khusus antara lain, yaitu:

NI-2 (PBI-1991) : Peraturan Beton Indonesia (1991)


PUBI-1992 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia
NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
NI-4 : Persyaratan cat Indonesia
NI-5 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
NI-8 : Peraturan semen Portland Indonesia
NI-10 : Bata Merah sebagai Bahan Bangunan
PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
PUIL-2007: Peraturan Umum Instalasi Listrik
SNI 3976 : Standar Tatacara Pengadukan dan Pengecoran Beton

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

SNI 3449 : Tatacara Pembuatan Campuran Beton Ringan dgn


Agregat Ringan.
SNI 2834 : Standar Tatacara Pembuatan Rencana Campuran Beton
Normal
Standar Industri Indonesia (SII)
a.

Air
Air yang digunakan sebagai bahan pengikat spesi maupun adukan
campuran beton adalah air yang tidak mengandung zat asam,
alkali, garam dan bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu
campuran spesi maupun agregat beton.

b.

Pasir
Pasir untuk adukan spesi maupun beton harus memenuhi
persyaratan sesuai PBI-1971 / NI-2, bebas dari lumpur, tanah, akar
tumbuhan, ataupun bahan lain.

Pasir untuk plesteran disyaratkan pasir yang halus dengan ketentuan


sperti diatas, bila bercampur dengan agregat yang lebih besar
harus diayak.
Pasir untuk campuran beton disyaratkan pasir dengan butiran kasar
atau Pasir Beton.
Tidak diperkenankan memakai pasir yang berasal dari muara sungai
atau yang mengandung air asin maupun payau.
c. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan, maupun beton
disyaratkan sesuai ASTM atau SNI -15-0302-1994, Type Semen yang
disyaratkan adalah setara dengan Semen Portland Type I, jenis A.
atau Semen Portland Pozoland untuk penggunaan umum yang
tidak memerlukan persyaratan khusus.
d. Cat
Cat dasar pada bagian atau bidang kayu yang baru
menggunakan cat dasar meni kayu, Untuk pengecatan kembali
bidang kayu, kusen, pintu dan jendela menggunakan cat kualitas
baik dan mengkilap, disyaratkan setara Dulux. Penggunaan Cat
untuk tembok dan plafond disyaratkan setara Dulux.
e. Kayu
Bahan kayu yang dipakai untuk penggantian konstruksi maupun
konstruksi baru adalah Kayu Klas I setara Bayam.
Penggunaan untuk struktur pendukung, gording, rangka atap juga
menggunakan kayu Klas II atau setara Samarinda.
Kualitas kayu disyaratkan yang kering, tidak pecah dan dengan
serat yang baik.
5.4. Bilamana akibat satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat
diperoleh. Kontraktor harus mengajukan usul perubahan pada Direksi
sepanjang mutunya paling tidak sama dan apa yang disyaratkan.

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

5.5. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis


sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan Kontraktor diwajibkan
untuk sejauh mungkin mempergunakan bahan-bahan produksi dalam
negeri.
Pasal 6
Aksebilitas
Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk
keperluan pekerjaan, Kontraktor harus berhati-hati sedemikian sehingga tidak
mengganggu kelancaran aksebilitas atau menimbulkan kerusakan terhadap
bangunan yang telah ada serta prasarana lainnya.
Pasal 7
Cuaca
Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengijinkan, penundaan
pekerjaan tersebut harus tercatat dan atas instruksi konsultan pengawas
dengan pertimbangan apabila pekerjaan dilanjutkan dapat mengakibatkan
penurunan mutu pekerjaan, misalnya pada saat pengecoran, plesteran
dinding bangunan dll.
Pasal 8
Peralatan Survei
Kontraktor harus menyediakan peralatan survey yang akan dipakai, dan alatalat tersebut harus disetujui oleh Direksi. Setelah pekerjaan selesai seluruh
peralatan tersebut akan dikembalikan kepada Kontraktor.
PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan pengukuran, sebelum pekerjaan dimulai dilakukan pengukuran


dengan menggunakan alat ukur sehingga di dapat hasil ukur yang akurat.
Penyediaan peralatan P3K yang berisi obat-obatan yang diperlukan untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan
Air kerja untuk keperluan pekerjaan sehingga tidak mengalami
keterlambatan pelaksanaan dikarenakan kekurangan air.

Listrik Kerja digunakan untuk keperluan penggunaan alat bantu dari mesin
seperti mesin pemotong, mesin bor dll dan penerangan ruangan .

Konsultan pengawas berhak untuk menolak dipekerjakannya tukangtukang yang menurut penilaiannya tidak memiliki keahlian/keterampilan
yang cukup untuk mengerjakan Pekerjaan ini.Dalam hal seperti itu,
Pemborong harus dengan segera mengganti tukang tersebut dengan
tukang-tukang lain yang memenuhi syarat-syarat keahlian/keterampilan.
Dalam hal pengambilan tindakan tersebut, maka tetap akan menjadi
tanggungan Pemborong sepenuhnya.

PEKERJAAN TANAH
A. Pekerjaan Striping

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

1.
2.

3.
4.
B.

Seluruh tapak bangunan ditambah selebar 3 m dari sisi tapak


bangunan harus dibersihkan dari humus dan Lumpur dengan cara
striping setebal 30 cm atas biaya pemborong
Striping/penebasan/pembabatan tersebut harus dilakukan terhadap
semua sampah-sampah, puing-puing semak belukar dan tanamantanaman kecuali apabila ada beberapa tanaman yang
dipertahankan
sesuai
gambar
atau
petunjuk
Pemberi
Tugas/Pengawas
Semua sisa tanaman seperti akar-akar harus dihilangkan sampai
kedalaman min. 50 cm di bawah permukaan tanah setelah striping
Sisa hasil pekerjaan striping harus dibuang disekitar lokasi yang
ditentukan Pemberi Tugas/Pengawas atas biaya pemborong

Pengukuran Tapak Kembali


1. Pemborong
diwajibkan
mengadakan
pengukuran
dan
penggambaran kembali lokasi bangunan dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak
pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah tertera
kebenarannya.
2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada
Pemberi Tugas/Pengawas untuk dimintakan keputusan.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya boleh dilakukan
dengan alat-alat waterpas/theodolit yang ketepatannya dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Pemborong harus menyediakan theodolit/waterpas beserta petugas
yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pemberi
Tugas/Pengawas selama pelaksanaan proyek
5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang disetujui Pemberi Tugas/Pengawas

C. Tugu Patokan Dasar (Reference Bench Mark)


1. Letak dan tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi/Pengawas
2. Tugu paokan dasar dibuat dari beton berpenampang sekurangkurangnya 20x20 cm, tertancap kuat didalam permukaan tanah
sedalam 1 M, dengan bagian yang menonjol di atas permukaan
tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan
sekurang-kurangnya setinggi 40 cm di ats tanah
3. Tugu patokan dasar harus dibuat permanent, tidak bisa diubah, diberi
tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis
dari Direksi/Pengawas untuk membongkarnya.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasar
menjadi tanggung jawab pemborong
5. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut
tapak (perpindahan), pemborong wajib membuat Shop Drawing
terlebih dahulu sesuai keadaan lapangan
D. Papan dasar Pelaksanaan (Bouwplank)

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

1.

2.
3.
4.
5.

6.
7.

Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu Kayu


Kls II dengan ukuran kaso (5/7 cm) yang tertancap di bawah tanah
sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau di ubah-ubah berjarak
max 1,5 M satu sama lain
Papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) dibuat dari kayu Meranti
Merah dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata
pada sisi sebelah atasnya (waterpas)
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama, satu dengan lainya,
kecuali dikehendaki lain oleh Pemberi Tugas/Pengawas
Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cn dari sisi luar galian
tanah oleh pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
Pada Papan dasar pelaksanaan harus dibuat tanda-tanda yang
menyatakan semua as-as bangunan dan peil 0,00 atau peil
reference lainnya dengan cat berwarna jelas dan tidak boleh hilang
apabila kena air/air hujan
Setelah selesai pemasangan Papan dasar pelaksanaan Pemborong
harus melaporkannya kepada Pemberi Tugas/Pengawas
Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan Papan dasar
pelaksanaan menjadi tanggung jawab pemborong

PEKERJAAN GALIAN
A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan/peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan
untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk
pekerjaan sub-struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan pada
gambar atau sesuai dengan Pemberi Tugas/Pengawas
3. Juga termasuk didalamnya adalah pekerjaan galian untuk saluransaluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang
memerlukan pekerjaan galian
4. Pembuangan sisa galian ke tempat yang disetujui Pemberi
Tugas/Pengawas
B.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Galian untuk reservoir, saluran air, pondasi dan galian-galian lainnya
harus sesuai dengan peil-peil yang tercantum digambar. Semua
bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu , jaringan jalan/aspal,
akar dan pohon-pohon yang terdapat di bagian galian yang akan
dilaksanakan dibongkar dan dibuang
2. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan,kabel listrik,
telepon dan lain-lain yang masih digunakan maka pemborong harus
secepatnya memberitahukan kepada Pemberi Tugas/Pengawas
atau
kepada
penguasa/instansi
yang
berwenang
untuk
mendapatkan
petunjuk-petunjuk
seperlunya.
Pemborong
bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat
dari pekerjaan galian tersebut
3. Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap
langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang telah
sedang berlangsung tersebut tidak terganggu

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

4.

Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah


ditentukan maka pemborong harus mengisi/mengurug kembali
daerah tersebut dengan bahan pondasi yang sejenis untuk daerah
ang bersangkutan. Misalnya untuk daerah pondasi batu kali,
pengisian/pengurug kelebihan galian harus dilakukan dengan
pondasi batu kali
5. Pengisian/pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan selapis
demi selapis, dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang
diisyaratkan mengenai Pekerjaan Urugan dan Pemadatan. Pekerjaan
pengisian/pengurug kembali ini hanya boleh dilakukan setelah
diadakan pemeriksaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari
Pemberi Tugas/Pengawas
6. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur,
maka harus digali ke luar sedangkan lubang-lubang diisi kembali
dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan
kembali dasar ang waterpas. Pemadatan dilakukan secara berlapislapis dengan tebal lapisan 15 cm lepas, dengan cara pemadatan
dan pengujian sesuai dengan spesifikasi struktur
7. Apabila terdapat air di dasar galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air
dengan kapasitas yang memadai atau pompa Lumpur yang jika
diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk menghindari
tergenangnya air dan lumpur pada dasar galian
Sebelum pekerjaan dewatering dimulai, Pemborong wajib
menyerahkan perhitungan yang mendasari penentuan kapasitas dan
jumlah pompa yang akan dipergunakan serta kedalaman dan
jumlah pit/sumur, dengan memperhatikan data tanah yang tersedia
termasuk penyediaan pompa cadangan untuk mengganti yang
rusak.
Pemborong akan mendapatkan laporan pumping test Direksi/
Pengawas/Perencana Struktur. Permukaan air tanah pada setiap saat
harus ada pada 50 cm di bawah muka galian yang terendah.
Pengawasan terhadap dewatering harus oleh orang yang
berpengalaman, untuk itu harus dilakukan 24 jam dan dibuatkan
daftar pengalaman yang setiap saat dapat diperiksa.
8. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
direksi/pengawas.
9. Pemborong harus memberikan perlindungan terhadap benda-benda
berfaedah yang ditemui selama pekerjaan galian.
Kecuali ditujukan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang
berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan
bila
sampai menderita
kerusakan
harus
direparasi/diganti oleh Pemborong atas tanggungannya sendiri.
10. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang
berdekatan, maka galianharus dilakukan terlebih dahulu pada
bagian yang lebih dalam dan seterusnya.
Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya
pekerjaan ini dengan baik. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan
urugan dan pemadatan kembali untuk pekerjaan substruktur yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
B. Persyaratan Pekerjaan
Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau
dengan mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Jenis tanah adalah Silty Clay atau pasir urug.
2. Tanah harus bersih berarti tidak menggandung akar, kotoran seperti
puing bekas bongkaran, bekas dinding bata, beton dan bahan
organis lainnya.
3. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.
4. Terlebih dahulu diadakan test kepadatan Maksimum pada Kadar Air
Optimum dan hasilnya harus secara tertulis diserahkan kepada
Direksi/Pengawas.
Direksi/Pengawas akan menolak material yang tidak memenuhi
persyaratan tersebut diatas.
C. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan
tebal maksimum tiap-tiap lapisan 20 cm lepas dan dipadatkan
sampai mencapai Kepadatan Maksimum pada Kadar Air
Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang
direncanakan. Test Kepadatan Optimum harus mengikuti STM.D1557-70.
2. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai
ketinggian rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian
tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula.
3. Pada daerah yang basah/ada genangan air, pemborong harus
membuat saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasilokasi tersebut, misalnya dengan bantuan pompa air.
4. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari Lumpur atau kotoran,
sampah dan sebagainya.
5. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi/
Pengawas maka pemadatan tersebut tidak boleh dibasahi
dengan air. Pemadatan urugan dilakukan dengan mamakai alat
Stemper/Compactor yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
6. Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus diurug
kembali sehingga mencapai kerataan yang ditetapkan dengan
bahan urugan yang dipadatkan kecuali untuk daerah galian
pondasi harus mengikuti spesifikasi mengenai Pekerjaan Galian.
7. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan
pengurugan adalah 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
Semua Drainase darurat harus disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Cara kerja yang dilakukan oleh pemborong harus disetujui oleh
Direksi/Pengawas.
8. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan harus di test di
laboratorium,
untuk
mendapatkan
nilai
Standard

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

9.

a.
b.
10.

11.

12.

13.

14.
15.

Proctor/Kepadatan Maksimum Pada Kadar Air Optimum


Laboratorium yang memeriksa harus laboratorium yang disetujui
oleh Direksi/Pengawas.
Untuk bahan yang sama, untuk setiap lapis tanah tebal 20 cm ang
sudah dipadatkan harus ditest juga di lapangan, yaitu 1 (satu) test
untuk setiap 750 m2, yaitu dengan Sand Cone Test dengan hasil
kepadatan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Untuk lapisan yang didalamnya sampai 30 cm dari permukaan
rencana, kepadatannya 95% dari Standard Proctor.
Untuk lapisan yang didalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan
rencana, kepadatannya 90% dari Standard Proctor.
Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh
Direksi/Pengawas. Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa
kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui samapi
di mana kedudukan permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus
dipertahankan, dijaga dan dilindungi agar jangan sampai rusak
akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air huajn, panas
matahasri dan sebagainya. Perlindungan dapat dilakukan dengan
menutupi permukaan dengan plastik. Pekerjaan pemadatan
dianggap cukup setelah hasil test memenuhi sarat dan mendapat
persetujuan tertulis Direksi/Pengawas.
Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan
tersebut harus dicampur dengan cara menggaruk atau sejenisnya
sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama. Setiap
lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang
dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang
memadai, sebelum dimulai lapisan berikutnya.
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang
dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang
memadai, sebelum dimulai lapisan berikutnya.
Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang
dikehendaki, lapisan tersebut harus diulang l kembali pekerjaannya
atau duganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah
ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan.
Jadwal pengujian harus diajukan oleh pemborong kepada
Direksi/Pengawas/Perencana Struktur.
Setelah Pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan
ke tempat tertentu yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Pemborong harus mangadakan drainase yang sempurna setiap
saat. Ia harus membangun saluran-saluran, memasang parit-parit,
memompa dan atau mengeringkan drainase.

PEKERJAAN URUGAN/LAPISAN PASIR URUG


A.
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
baik.
2. Pekerjaan urugan pasir urug/sirtu dilakukan di atas dasar galian
tanah, di bawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti pondasi,


lantai, siklop, dll.
B.

Persyaratan Pekerjaan
1. Pasir urug yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih,
tajam dan keras, bebas lumpur, tanah lempung dan lain
sebagainya, seperti diisyaratkan dalam NI-3 (PUBI tahun 1982) pasal
14 ayat 3.
2. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis
lainnya, serta memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan
dalam NI-3 hal 10. Apabila dipandang perlu, Direksi/Pengawas
dapat minta kepada Pemborong, supaya air yang dipakai untuk
keperluan ini diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan syah, atau biaya Pemborong.
3. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari
Direksi/Pengawas.

C.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Lapisan pasir urug dapat dilakukan lapis demi lapis maksimum
setiap lapis 10 cm, hingga mencapai tebal padat yang disyaratkan
dalam gambar.
2. Setiap lapis sirtu harus diratakan, disiram air dan/atau dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas.
Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 95% dari
kepadatan optimum hasil laboratorium. Pemadatan harus
dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh
hasil kepadatan yang baik.
Kondisi galian yang kering tersebut harus dipertahankan sampai
pekerjaan pemadatan yang bersangkutan selesai dilakukan.
Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut di atas
tidak terpenuhi.
3. Tebal lapisan pasir urug minimum 15 cm padat atau sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
Ukuran tebal yang dicantumkan dalam gambar adalah ukuran
tebal padat.
4. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.

PEKERJAAN URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN PONDASI


A.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali bekas galian,
yaitu bekas galian pondasi, septictank dan semua pekerjaan yang
ditunjukkan
dalam
gambar
struktur
atau
sesuai
petunjuk
Direksi/Pengawas.
B.

Persyaratan Bahan

10

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Persyaratan bahan harus sesuai dengan yang diuraikan dalam pasal


terdahulu.
C.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lainlain yang dibangun yang akan ditutup atau tersembunyi oleh
tanah urugan diperiksakan dahulu oleh Direksi/Pengawas.
2. Kayu-kayu bekas bekisting atau lain-lain tidak boleh dibiarkan
tertinggal pada waktu pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada
persetujuan dari Direksi/Pengawas.
3. Syarat-syarat lain harus sesuai dengan yang diuraikan dalam
pekerjaan urugan tanah.

STRUKTUR
PONDASI SUMURAN DAN PLAT PENUTUP SUMURAN
a. Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
semua pekerjaan pondasi sumuran, plat penutup yang ukurannya sesuai
dengan gambar, kecuali jika ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
b. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI 2 (1971) Peraturan beton bertulang Indonesia
NI 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di Indonesia
NI 8 (1972) Peraturan semen portland Indonesia
c. Material
1). Cincin Beton
Cincin beton yang digunakan adalah cincin sumur beton dengan
ketebalan 5-7 cm serta tinggi cincin beton adalah 50 cm atau sesuai
dengan gambar detail yang tercantum dalam gambar rencana.
2). Kerikil/chipping
Kerikil atau chipping yang digunakan sebagai lantai kerja pondasi
adalah kerikil beton yang sesuai dengan spesifikasi material ini dalam
pekerjaan beton dengan ukuran 2-3 cm. Kedalaman lantai kerja kerikil
pondasi sesuai dengan gambar rencana.
Pelaksanaan
Untuk jenis pondasi Sumuran dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang ditunjuk dalam gambar, dan pada pelaksanaan harus
menggunakan peralatan yang sesuai dan mencapai kedalaman tanah
dasar yang mampu memikul beban bangunan tersebut. Pada pekerjaan
ini galian dilakukan sesuai dengan ukuran dari cincin sumur beton sambil
menurunkan cincin sumur beton sedikit demi sedikit dan disusun rapi dan
rapat sesuai dengan ketinggian cincin beton tersebut yang ditentukan
dalam gambar rencana.
Sebelum meletakkan cincin beton pada dasar tanah dengan kedalaman
yang sesuai dengan gambar rencana dan telah disetujui oleh pengawas
lapangan, tanah dasar terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan kerikil atau
chiiping yang ditumbuk dengan menggunakan alat penumbuk yang
ditentukan oleh pengawas lapangan sampai lapisan kerikil tersebut tidak
mengalami penurunan permukaan akibat terjadinya penumbukan.

11

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Pada dinding dalam cincin beton dipasang tulangan beton untuk beugel
yang dipasang melingkari pipa beton dengan jarak sesuai dengan yang
ditentukan oleh pengawas lapangan. Kemudian tulangan pokok diatur
dengan dimensi dan jumlah tulangan sesuai dengan gambar detail pada
gambar rencana. Agar supaya tulangan pokok tidak bergeser maka
tulangan pokok dan beugel diikat dengan menggunakan kawat beton.
Setelah penyetelan tulangan pondasi selesai dan telah mendapatkan
persetujuan pengawas lapangan maka pipa beton diisi dengan campuran
beton.
Diatas pondasi sumuran dibuatkan plat penutup sumuran dengan ukuran
sesuai dengan gambar detail pada gambar rencana untuk kemudian
diatasnya dilanjutkan dengan pekerjaan sloef dan kolom. Adapun jarak
posisi file cap dan sloef ukurannya disesuaikan dengan gambar detail
pada gambar rencana dan harus mendapatkan persetujuan dari pihak
direksi pengawas lapangan.
Stek besi untuk penyambungan pondasi sumuran dan plat poer serta
kolom harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap
pemyambungan harus mendapatkan persetujuan dari pihak direksi atau
pengawas lapangan.
PASANGAN BATU GUNUNG
1. Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan semua pondasi batu gunung dan lainnya yang ukurannya
sesuai dengan gambar, kecuali jika ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas.
2. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI 8 Peraturan semen portland Indonesia
3. Material
1). Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus
sesuai dengan P.U.B.I., NI 3 1970 dan cara pengerjaannya harus
dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal umum dilokasi.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau
retak.
2). Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 4 pasir.
4.

Pelaksanaan
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai dengan ukuran
dan bentuk-bentuk yang ditunjuk dalam gambar. Tiap-tiap batu harus
dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu
melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk
mendapatkan massa yang kuat dan integral.

PEKERJAAN BETON

12

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Beton
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam
beton biasa dengan mutu beton K-225 untuk struktur utama (kecuali
ditentukan lain), beton bertulang dengan penulangannya, bekisting,
finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar-gambar
dan persyaratan.
b. Referensi
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuan-ketentuan seperti yang tertera dalam :
NI 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI 5 (1961)
NI 8 (1972) Peraturan semen portland Indonesia
c. Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar dan
harus sesuai dengan persyaratan di dalam NI 2 Bab 3.3, Bab 3.4 dan Bab
3.5.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kontaminasi oleh bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat halus
(pasir) dan agregat kasar (koral atau split) harus disimpan dalam tempattempat yang terpisah.
Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu terbaik seperti disyaratkan dalam NI
8 Bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai
untuk seluruh pekerjaan beton.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup
oleh pabrik dan terlindung.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat yang tidak terkena
air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk dalam urutan pengiriman.
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 m. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai.
Pembesian
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian
rupa, sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah, aspal, oli/minyak gemuk (fat).
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
masing-masing.
Besi penulangan harus sesuai dengan persyaratan dalam NI 2 Bab 3.7
yang dinyatakan sebagai U 32 (Besi Ulir), untuk diameter diatas 13 mm
sedangkan untuk dibawah 13 mm adalah U-24 (Besi Polos), sesuai
dengan keterangan pada gambar perencanaan.
Kawat pengikat harus berukuran minimal garis tengah 1 mm seperti yang
disyaratkan dalam NI 2 Bab 3.7.

13

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Penggunaan besi ulir atau besi polos harus memperhatikan gambar detail
pada gambar rencana.
Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan
persyaratan dalam NI 2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu
diperiksa pada Laboratorium Penelitian Masalah Air.
d. Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali disebutkan lain, maka campuran beton harus sedemikian rupa
sehingga mencapai kekuatan beton karakteristik 225 kg/cm2 kecuali
disebutkan lain pada gambar.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan trial test
yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat
tercapai. Dari hasil trial test tersebut ditentukan oleh Direksi Pengawas
Deviasi Standard yang akan dipergunakan untuk menilai mutu beton
selama pelaksanaan, sesuai dengan syarat-syarat PBI 71 Pasal 4.6 dan
4.7.
2. Pengecoran Beton
Kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam
bekisting. Alat-alat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa harus
bersih.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya dan diperiksa sebelum
pengecoran dilakukan.
Direksi Pengawas harus menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam
sebelum pengecoran dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan
dapat diberikan pada waktunya.
Pelaksanaan Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI
1971 kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter dan
segera sesudah pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus dipadatkan
dengan penggetar (internal concrete vibrator). Tidak diperbolehkan
melakukan pengetokan untuk hal ini. Kecepatan vibrator dalam adukan
harus tetap dan lebih besar dari 7000 impuls per menit. Penggunaan alat
penggetar tidak boleh mengenai besi penulangan. Pemadatan dengan
penggetaran ini harus dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab 6.4.
3. Penyambungan Beton
Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras,
permukaan yang lama dibersihkan dan dikasarkan, bekisting harus
dikencangkan kembali dan penyambungannya dengan menggunakan
air semen, jika umur beton lebih dari 3 hari penyambungannya harus
menggunakan Bonding Agent yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
4. Slump
Slump yang diizinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal
adalah sesuai dengan PBI 1971 Bab 4.4.
Pemakaian nilai slump harus teratur dan disesuaikan dengan
kebutuhannya, misalnya : untuk daerah-daerah yang pembesiannya
rapat menggunakan slump yang tinggi.
14

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

5.

6.

7.

8.

9.

Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya, harus
diberikan pasir 10 cm dan lantai kerja minimal 5 cm, dengan adukan 1 : 3
: 5 di bawah konstruksi beton tersebut.
Sebelum pengecoran lantai kerja dilakukan, lapisan pasir tersebut harus
dipadatkan terlebih dahulu.
Kolom dan Balok Praktis
Kontraktor harus memberikan/merencanakan kolom-kolom praktis untuk
pemasangan dinding seluas 12 m2 atau dimana dianggap perlu harus
dipasang kolom praktis.
Pemeliharaan Beton
Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiram dengan air secara rutin, sehingga beton berumur satu minggu.
Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang deras, air mengalir,
getaran-getaran dan sinar matahari.
Masa Pelaksanaan
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu
dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit setiap 5 m3 beton
harus dibuat benda uji untuk ditest di laboratorium.
Penyerahan dan pengambilan benda uji harus disertai Direksi Pengawas.
Jumlah benda uji yang dibuat sesuai dengan permintaan Direksi
Pengawas. Setelah berumur 7 (tujuh) hari, benda uji harus diperiksa
kekuatan tekannya di laboratorium. Ketentuan-ketentuan lainnya sesuai
PBI 1971 Bab 4.7 harus dipenuhi.
Pemeriksaan Lanjutan
Apabila hasil pemeriksaan pada Bab 4.7 PBI 1971 masih meragukan,
maka pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menggunakan concrete
gun atau kalau perlu dengan core drilling untuk meyakinkan penilaian
terhadap kualitas beton yang sudah ada, sesuai pasal 4.8 PBI 1971.
Biaya pekerjaan dalam pasal-pasal ini menjadi tanggungan Kontraktor.
Hal-hal yang bersangkutan dengan mutu beton hendaknya mengikuti NI
2 pasal yang bersangkutan.

e.

Bahan Additive
Pemakaian bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna
mendapatkan hasil yang baik yang disetujui Direksi Pengawas. Bahan
additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.

f.

Bekisting

1.

Umum
Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak
mengakibatkan
cacat-cacat,
gelombang-gelombang
maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian
serta posisi daripada beton yang dicor. Perencanaan pelaksanaan, serta
pembongkaran bekisting harus sesuai dengan cara-cara yang disarankan
dan kriteria di dalam NI 2 Bab 5.8.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benarbenar bersih sebelum digunakan.

15

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah


defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungansambungannya harus rapat sehingga dapat mencegah kebocorankebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan
sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk memungkinkan
pembersihan bekisting.
2.

Referensi
Seluruh bekisting harus mengikuti
normalisasi NI 2 dan NI 3.

persyaratan-persyaratan

dalam

3.

Material
Bekisting untuk Beton.
Seluruh bekisting untuk beton harus terbuat dari papan minimal kls II,
Multiplex 9 mm dan balok ukuran 5/10 digunakan pada rangka utama
dan kayu 5/7 untuk rangka pengisi, kecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi
Pengawas.
Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar
perencanaan bekisting secara lengkap untuk disetujui Direksi Pengawas.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pemakaian bekisting beton
adalah sebagai berikut :
a. Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal
dan terikat kuat.
b. Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis
atau dengan bahan kimia.
c. Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam
bekisting.
d. Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent
yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
e. Ukuran jarak harus disesuaikan dengan rencana dalam gambar.

4.

Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak dengan
memperhatikan persyaratan-persyaratan minimum sebagai berikut :
Bagian struktur beton vertikal boleh dibongkar bekistingnya setelah 7 hari,
dengan syarat bahwa betonnya telah cukup keras dan tidak cacat
karena pembongkaran tersebut.
Bagian struktur beton yang disangga dengan penumpu tidak boleh
dibongkar, sebelum betonnya mencapai kekuatan yang cukup untuk
menyangga beratnya sendiri dan beban-beban pelaksanaan atau
beban-beban lain yang akan menimpa bagian struktur beton tersebut.
Dalam hal apapun bekisting pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar
sebelum berumur 14 hari, demikian juga bekisting-bekisting yang dipakai
untuk mematangkan (curing) beton tidak boleh dibongkar sebelum
beton ditentukan matang.

5.

Contoh-contoh
Sebelum pelaksanaan pemasangan, lebih dahulu Kontraktor harus
memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai guna
mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas.

16

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

6.

Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi


Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan
pemasangan letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.

BETON COR
Pengendalian pekerjaan dan mutu beton harus mengacu pada spesifikasi
beton yang ada pada buku RKS ini. Bahan menggunakan adukan beton siap
pakai (ready mixed concrete) atau dengan beton adukan di tempat dengan
memakai molen, kontrol mutu sesuai dengan spesifikasi ini.
Agregat Beton
Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu dengan Wet System Stone Crusher.
Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton menurut
ASTM-C 33.
Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm.
Sistim penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan
danmenjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan.
Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5 %.
Agregat Halus
Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir lokal
Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali & substansisubstansi
yang merusak beton.
Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dari
5%.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin
kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan
menjaga agar tidak
terjadikontaminasi yang tidak diinginkan.
PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang disyaratkan dalam PBI-1989
dan SNI 03 2847 2002.
Mutu beton yang disayaratkan adalah K225, untuk jalan & parker
memakai K-300 Kg/cm3.
Pengujian Kekuatan Beton
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu
dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit setiap 5 m 3 beton
harus dibuat 1 sample benda uji, atau untuk seluruh bangunan dibuat
minimal 20 sampai benda uji.
Benda uji harus diperiksa kekuatan tekannya di laboratorium yang
disetujui pengawas dan biaya ketentuan PBI-1989 dan SNI 03 2847 2002
harus dipenuhi.
PEKERJAAN BAJA.
Material :
1. Baja profil IWF :

17

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Baja Profil IWF digunakan sebagai bahan utama untuk batang rangka
yaitu

tiang

penopang

dan

balok

pemikul

termasuk

pengunaan

potongan-potongan atau bagian dari profil untuk sambungan konstruksi


(kopel). Baja profil yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah baja
bertepi bulat canai panas dengan kadar unsur P dan S masing-masing
tidak lebih dari 0,05 % berat. Batang baja harus tampak rata dan bebas
dari cacat seperti retak-retak, pengupasan permukaan dan cacat lain
yang merugikan penggunaan akhir. Mutu baja yang digunakan adalah
Bj 41 (SS-41) yang mempunyai kuat tarik 41-52 kg/mm2, batas ulur
minimum 25 kg/mm2 dan regangan patah minimum 18 % dan lolos uji
lengkung 180o dengan diameter dari pelengkung 1,5 D sewsuai dengan
ketentuan lainnya dalam SII-0234 79.
2.Baja pelat :
Baja pelat digunakan sebagai bahan penyambung, penghubung dan
perkuatan batang rangka yang meliputi dudukan tiang dan balok
(baseplate

atau

pedestal),

plat

penghubung

sesama

batang

(Coupleplate), plat penghubung batang ke beton, plat pengaku


(stiffener) dan untuk fungsi-fungsi lain yang dijelaskan dalam gambar
kerja. Bahan baja profil IWF yang dimaksud adalah baja yang berbentuk
pipih yang dibuat dari billet, ingot atau baja scrap melalui proses canai
panas. Kadar unsure P dan S dalam baja masing-masing tidak lebih dari
0,05 % berat dan sesuai persyaratan lainnya dalam SII-0193-78.
3. Pengikat-pengikat konstruksi :
Pengikat-pengikat konstruksi yang dimaksud terdiri dari angker, baut, mur
dan ring. Jenis angker yang digunakan terdiri dari bahan yang dipasang
permanent bersama beton baru pada saat pengecoran dan angker jenis
Dynabolt yang dipasang pada beton lama seperti yang dijelaskan dalam
gambar kerja. Mutu baja yang digunakan untuk angker adalah St 37,
diameter, panjang dan jumlahnya seperti pada gambar kerja.
Baut dan mur untuk sambungan adalah yang bermutu tinggi (HTB),
kepala segi enam dilengkapi ring pegas dengan klasifikasi untuk
penggunaan tingkat normal. Ketahanan terhadap beban pada R 0,2
min. 64,7 kg/mm2. Bahan baku harus memenuhi persyaratan SII-0242-80.
18

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

4.

Kawat las :
Kawat las (yang selanjutnya disebut sebagai elektroda las) busur listrik
berlapis yang dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah dan baja
paduan rendah harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SII
0192 1978.
Klasifikasi elektroda las adalah jenis E 420 dengan kuat tarik
minimum 420 N/mm2. Elektroda las harus memenuhi persyaratan seperti
komposisi kimia, kuat tarik / batas ulur dan renggang dari deposit bahan
las, kandungan hydrogen, persyaratan prioritas dan kesemuanya harus
memenuhi ketentuan-ketentuan seperti dalam tabel 80 - 3 sampai
tabel 80 - 9 pada PUBI 1982.

Pelaksanaan :
.1. Gambar kerja :
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat shop drawing
yang mencakup detail-detail lengkap dari semua komponen, ukuran
profil, elevasi, sambungan-sambungan dan dudukan plat bearingnya.
Kontraktor bertanggungjawab atas kebenaran dan ketelitian ukuran
yang tercantum pada gambar kerja. Kontraktor harus menjelaskan
secara

terperinci kepada

Konsultan

Pengawas

tentang

metode

pelaksanaan, tempat pengerjaan fabrikasi, pengangkutan sampai pada


tahap pemasangan (errection).
2. Fabrikasi bahan baja :
Kegiatan

fabrikasi

khususnya

untuk

komponen

rangka

baja

diperbolehkan dilakukan di bengkel milik Kontraktor yang berada di luar


lokasi pekerjaan atas seizin Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas
berhak memeriksa pekerjaan di bengkel pada saat yang dikehendaki,
dan tidak boleh ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum
diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
1. Pemotongan :

19

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Pemotongan

bahan

baja

dilakukan

pembakar yang standar. Pembakaran di


harus seizin Konsultan

dengan

mesin

potong

bengkel atau di lapangan

Pengawas. Berkas-berkas pekerjaan harus

dikikir sampai halus dan rata permukaan. Untuk unit yang akan
dipasang harus diberi tanda (marking)agar tidak terjadi kesalahan
penyambungan dan pemasangan.
2. Pengelasan :
Pekerjaan

pengelasan

harus

sesuai

gambar kerja di bawah

pengawasan personil yang memiliki persiapan


pekerjaan tersebut. Penyambungan
harus dilakukan

teknis

untuk

bagian-bagian konstruksi baja

dengan las listrik dengan tenagakerja yang

terampil dan berpengalaman. Bagian-bagian yang akan dilas harus


dibersihkan dari berkas-berkas
lainnya.

cat, karat lemak dan kotoran-kotoran

Pengelasan hanya boleh dilakukan setelah

diperiksa bahwa hubungan-hubungan yang akan dilas

sudah

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.


Pengerjaan

pengelasan harus menjamin keamanan

pengelas

dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.

Pada pekerjaan di mana terjadi banyak lapisan

bagi

las, maka lapisan

yang terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikanpercikan logam sebelum memulai dengan lapisan las yang baru.
Lapisan las yang berpori-pori, rusak

atau

retak

harus

dibuang

sama sekali. Tempat pengelasan dan bidang konstruksi yang dilas


harus terlindung dari hujan dan angin kencang.
3. Lubang-lubang baut :
Lubang

baut

harus

dilakukan

dengan

dahulu membuat marking pada bagian-

bor

dengan terlebih

bagian

yang

akan

dibor sesuai dengan gambar kerja. Bila dianggap perlu, Kontraktor


membuat

pola

typical

(template)

untuk

tiap-tiap

simpul

penghubungan sesuai dengan gambar kerja agar presisi lubang


tetap terkontrol. Lubang
daripada diameter luar

baut harus
baut.

Pembuatan

lebih

besar

lubang

2,0

baut

mm
harus

20

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

dikerjakan

dengan

mesin

bor

dan

tidak

diperkenankan

menggunakan alat pembakar.


4. Penyambungan :
Penyambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat
dihindarkan berlaku ketentuan bahwa hanya diperkenankan satu
sambungan pada satu bentangan

batang

rangka

dan

dilaksanakan dengan las tumpul / full penetration butt weld.


Pemasangan rangka baja / Erection :
1.

Alat-alat

untuk

pemasangan

harus

sesuai

untuk

macam

pekerjaannya dan harus dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagianbagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan
sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan fabrikasi, maka
keadaan itu harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas
disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum dimulainya
pekerjaan tersebut. Biaya yang timbul akibat pekerjaan perbaikan
tersebut adalah menjadi tanggungjawab Kontraktor.
2. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan
yang melewati tegangan izin. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai
konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara dari baut harus
diberikan pada bagian konstruksi untuk menahan beban mati, angin
dan tegangan-tegangan selama pengerjaan.
3.

Baut-baut penghubung, baut angker, dan sebagainya harus

disediakan dan dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan


gambar detail. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci
momen (torque wrench).
4. Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan balok
yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh setelah
bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah di
bawah pelat harus diberi adukan lembab / kering yang tidak susut dan
disetujui Konsultan Pengawas.

21

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

5. Kontraktor harus menyediakan bahan dan memasang batang-batang


stek penghubung antara balok pemikul dengan besi tulangan lantai
(share connector). Share connector dibuat dari besi beton polos
berdiameter 10 mm. Ukuran panjang dan jarak-jaraknya disesuaikan
dengan penjelasan gambar kerja. Pemasangan Share Connector
dilakukan dengan pengelasan dan dianjurkan dilaksanakan pada saat
pemasangan Slab Decking secara simultan. Batang-batang dengan
posisi yang harus menembus lembaran slab dilakukan dengan
melubangi lembaran slab menggunakan mesin bor.
Pengujian mutu pekerjaan :
1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor diwajibkan
memberikan Certificate Test untuk
diminta

oleh

Pemberi

Tugas

bahan-bahan tertentu yang

melalui

Konsultan

Pengawas.

Certificate Test yang dimaksud dapat diminta oleh Kontraktor dari


pabrik asalnya atau dari hasil pengujian laboratorium.
2.

Apabila dijumpai hasil pekerjaan yang meragukan, harus diuji

dengan standar AWS D 1.0. Khusus untuk hasil pengelasan tumpul


bila dianggap perlu test dilakukan test Radiographic atau dengan
Ultrasonic untuk teknis standar pengelasan.
3.

Cara

pemeriksaan

lainnya

apabila

dianggap

perlu

bisa

dilakukan dengan cara Partikel Magnetic sesuai dengan ASTM


E109 dan dengan Liquid Penetrant seuai dengan E109.
4.

Semua biaya yang timbul sehubungan dengan pengujian

termasuk biaya perbaikan pekerjaan menjadi tanggungjawab


Kontraktor
PEKERJAAN FINISHING ATAP
Pekerjaan Penutup Atap
1. Umum
a.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan penutup atap,
Pemborong harus memeriksa terlebih dahulu apakah seluruh rangka
telah selesai dipasang dan sudah sesuai menurut ketentuan dalam
persyaratan teknis ini.
b.
Pelaksana pekerjaan ini baru dapat dimulai setelah diijinkan
Pengawas.
22

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

c.

Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyiapan bagian-bagian yang akan dipasang,
menyediakan material alat-alat bantu dan pemasangan penutup
atap.

2.

Bahan
a. Bahan penutup atap ini harus mulus, tidak rusak, tergores
permukaannya, atau cacat lainnya. Penyediaan bahan ini harus
lengkap dengan penutup nok flashing arah memanjang dan
melintang/listplank tepi, kaitan untuk gording baja profil, sekrup
dengan hak, sealant, dan aksesoris lainnya sesuai dengan spesifikasi
pabrik pembuat.
Adapun spesifikasinya adalah

Tipe /Merk : ex. Onduline

Bahan : Selulosa Bitumen

Panjang : 200 cm

Lebar : 95 cm

Tebal : 0.30 cm

Tinggi Gelombang : 3.8 cm

Luas Efektif 1.56 m2

Berat : 6.4 Kg (3.3 Kg/m2

Warna : ditentukan kemudian


b. Kontraktor harus menyerahkan contoh semua bahan kepada konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuan pemasangan.

3.

Pelaksanaan
a Sebelum pemasangan, semua material harus disetujui konsultan
pengawas.
b Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus menempatkan
tenaga ahli/supervisi dari pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini
ditanggung kontraktor.
c Pemasangan dimulai dari sudut tepi bawah; diselesaikan dahulu satu
baris ke arah atas, kemudian satu baris ke samping, selanjutnya ke
arah atas dan seterusnya hingga atap tertutup semua.
d Arah tumpang-tindih (overlap) ke samping yaitu lembaran atas
menutup lembaran bawahnya sama dengan arah angin.
e Selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.
f Puncak atap harus ditutup nok atap model U dengan bahan yang
sama dan sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatannya.
g Pada sambungan atap di daerah jurai dipasang flashing yang terbuat
dari bahan yang sama

PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


Pekerjaan Dinding
1.

Lingkup Pekerjaan
Pengadaan tenaga kerja, peralatan, dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk pekerjaan pasangan bata sesuai gambar rencana dan RKS.

2.

Contoh-contoh Bahan

23

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu harus


menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan guna
mendapatkan persetujuan dari Pengawas.

Pekerjaan pemasangan tembok batu bata dilakukan pada semua atau


sesuai dengan gambar kerja.
Pasangan tembok batu bata batu untuk tembok harus dipasang lurus
dan baik dengan mutu adukan 1 pc : 4 psr untuk tembok biasa, sedang
untuk transraam menggunakan adukan 1 pc : 2 Psr
Batu bata yang akan dipasang harus berkualitas baik dan sebelum
pemasangnnya harus dibasahi terlebih dahulu baru dapat dipasang.
Pada saat pemasangan tembok tambahan, permukaan tembok lama
atau ringbalk lama harus disiram dengan air semen barulah pemasangan
tembok tambahan dapat dilaksanakan.
Untuk tembok yang dibongkar pada pasangan kusen baru, teknik
penyambungannya harus dipasangn secara lurus dan rapi.

Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan plasteran dapat dilakukan sesudah mendapat persetujuan dari
pemberi tugas/
direksi yaitu sesudah kosen kosen, pipa pipa dan
sebagainya sudah terpasang semua.
Sebelum dipelaster, permukaan dinding batu bata harus dibasahi dengan air
sampiai jenuh, permukaan beton yang akan dipelaster harus dikasarkan
dahulu, semua pelasteran harus sama rata ketebalannya yaitu 1,5 cm.
Pinggiran dinding ( skoning ) 1 pc : 2 psr. Setelah plasteran dinding selesai
semua kemudian dilakukan penghalusan
( aci ) dengan semen compound addessive setara A-plus dan digosok
dengan kertas semen sebagaimana mestinya.
1. Semua permukaan tembok yang akan diplaster harus dibersihkan dari
sisa-sisa plasteran lamanya dan sebelum plasteran dimulai harus disetujui
oeh Konsultan Supervisi/Direksi.
2. Sedangkan untuk acian tembok memakai acian semen licin, semen
compound addessive setara A-plus (tidak diperkenankan memakai
kapur).
3. Dinding tembok sebelum diaci harus dibersihkan terlebih dahulu dan
permukaan tembok yang akan diaci harus dibasahi terlebih dahulu.
Woodplank Fibercement :
Woodplank adalah suatu campuran serat fiber dan bahan semen
atau bahan pengikat hidrolis lainnya yang dibentuk menjadi lembaran
datar. Lembaran bahan harus padat tetapi elastis dengan tepi
potongan yang lurus, tidak berkerut dengan tebal merata 8 mm pada
seluruh bidang, tidak berlubang atau cacat yang merugikan. Bahan
Woodplank

fibercement

digunakan

pada

pasangan

lisplank

sebagaimana dijelaskan pada gambar rencana.


Kaca :

24

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Kaca yang digunakan adalah kaca bening yang mempunyai


ketebalan 5 mm produk dalam negeri. Sisi kaca yang tampak atau
tidak

tampak akibat pemotongan

harus digrinda

dan

seluruh

permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfide atau bercakbercak lain sesuai PUBI pasal 63-3, 63-4 dan 63-5. Pasangan kaca
digunakan pada daun jendela dan pasangan kaca mati yang
dijelaskan pada gambar rencana.
PEKERJAAN KERAMIK
1. Pekerjaan Keramik Lantai/ Dinding
Bahan:
a. Bahan
Dinding Keramik yang digunakan di Dinding Pintu Gerbang :
Jenis
: Keramik
Ukuran
: Menyesuaikan gambar-gambar
Produk
: Platinum atau setara Kw.1
Ketebalan Minimum
: 7 mm atau sesuai gambar
Ukuran
: 40 x 40 cm
Warna
: ditentukan kemudian

Keramik yang dipasang harus dalam keadaan baik, sama warna dan
tidak cacat, keramik yang cacat akibat pemasangan harus diganti.
Warna akan ditentukan kemudian oleh MK/Konsultan Pengawas.
Keramik yang dipakai adalah keramik non slip kualitas terbaik .
Keramik yang dipasang harus dalam keadaan baik, sama warna dan
tidak cacat, keramik yang cacat akibat pemasangan harus diganti.
Warna akan ditentukan kemudian oleh MK/Konsultan Pengawas.

Pemeriksaan ;
Sebelum pemasangan keramik, pemborong wajib memeriksa persiapanpersiapan lapisan dasarnya terutama lapisan pasir serta menjamin dasar
yang rata dan padat. Semua pipa-pipa, saluran dan lain sebagainya harus
terpasang pada tempatnya dan diperiksa sebelum pemasangan keramik.
Adukan ;
Adukan untuk ruang basah 1 PC : 3 Pasir dan untuk ruangan kering 1 PC : 4
Pasir, dengan ketebalan 3 cm
- Untuk siar/nat digunakan semen khusus untuk ini dengan dicampur air.
Cara Pemotongan ;
Pemotongan keramik sedapat mungkin dihindari dan bila terpaksa,
pemotongan jangan jauh lebih kecil dari ukuran, kecuali bila ditentukan
lain dalam gambar. Pemotongan harus rata, tanpa pinggiran yang menonjol
dan gompel.
-

Cara Pemasangan ;
Keramik dipasang diatas adukan setengah kering dengan tebal adukan
sesuai butir diatas. Sambungan-sambungan (siar/nat) harus rata, lurus, untuk
mendapatkan lantai jadi yang sempurna. Siar tebal 6 mm diisi dengan

25

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

adukan 1 PC : 1 Pasir setelah adukan pertama memenuhi secara padat.


Segera setelah pemasangan keramik selesai lantai dibersihkan.
PEKERJAAN PENGECATAN
1.

Bahan dan Syarat-syarat ;


Semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui MK/Konsultan
Pengawas. Pengerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk
dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan, maka cat dalam
kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat
yang disediakan. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat
pengering dan lain-lain tidak dibenarkan.

2.

Jenis Bahan
Cat Tembok
Cat tembok untuk tembok dalam adalah cat jenis emulsi merk Mowilex
dan luar jenis emulsi dengan kandungan Acrylic 100% Weathercoat
merk Mowilex..

3.

Daftar Bahan
Secepat setelah penandantanganan kontrak, tetapi paling lambat 2
bulan sebelum pekerjaan cat dimulai, pemborong wajib menyerahkan
kepada MK/Konsultan Pengawas, daftar bahan yang akan
dipergunakan, semua bahan yang dipakai harus disetujui oleh
MK/Konsultan Pengawas.

4.

Pemilihan Warna
Semua jenis warna yang dipakai akan ditentukan dan disetujui oleh
MK/Konsultan Pengawas.

5.

Persiapan
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, lantai-lantai harus dicuci
serta debu sedapat mungkin dicegah. Semua permukaan yang akan
di cat harus dipersiapkan sesuai dengan bestek tertulis dan sesuai
dengan persyaratan pabrik.

6.

Pekerjaan Permulaan
Cat Dasar Besi ;
Segera setelah besi dibersihkan permukaan besi diberi cat dasar meni
sebanyak dua lapis dengan tebal 30-35 micron. Besi yang telah diberi
cat dasar sebelum pengiriman harus diperiksa terhadap cacat. Cat
dasar yang tidak memenuhi syarat harus dibersihkan dengan sikat baja
sampai bersih. Semua pengecatan yang cacat harus dikerok dan
semua karat dilepaskan dengan sikat baja sampai bersih. Semua besi
yang menjadi terbuka harus segera ditutup dengan cat dasar seperti
disebut diatas. Besi galvanis dicat dengan zinchromat tanpa dimeni
lebih dahulu.
Cat Dinding Tembok

26

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Plesteran harus diberi kesempatan yang maksimum untuk mengering


sebelum pengecatan dimulai. Semua plesteran atau dasar semen
yang cacat harus dibuang dan diperbaiki dahulu dengan plesteran
yang sejenis. Retak-retak kecil harus ditutup sedang retak besar harus
dibongkar dan diisi kembali rata permukaan sekitarnya. Sebelum
permukaan diberi satu cat dasar (tahan alkali), semua kotoran pada
permukaan harus dibersihkan. Sebaiknya jangan menggunakan
plamur setelah acian dilaksanakan.

Pengecetan (Finishing)

Pengecetan harus dilakukan sebagai berikut:


Tembok
Dua Lapis cat emulsi untuk dinding dalam dan luar, untuk dinding harus
menggunakan cat khusus untuk luar

PEKERJAAN KACA
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna sesuai yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
a. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelombang (ruang-ruang yang
berisi gas yang terdapat pada kaca), bebas dari komposisi kimia yang
dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan, bebas dari
gumpilan tepi, bebas dari benang, gelombang dan bebas dari
lengkungan.
b. Kaca yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982
pasal 63 dan SII 0189-78
c. Toleransi untuk ukuran panjang dan lebar kira-kira 2 mm, kesikuan
maksimum 1,5 mm dan ketebalan tidak boleh lebih dari 0,3 mm.
d. Kaca yang digunakan adalah kaca polos produksi ASAHIMAS atau setara
dan disetujui oleh Direksi Pengawas.
e. Tebal kaca untuk pintu 6 mm, jendela tampak depan warna 5 mm dan
untuk pintu/jendela rangka aluminium Clear 5 mm.
f. Ukuran pemotongan kaca dan tempat pemasangan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
Syarat Syarat Pelaksanaan
a
b

Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat


persetujuan Direksi Pengawas.
Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda/dihaluskan.
27

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

c
d
e
f
g
h
i
j

Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan dengan mengikuti


petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat dalam pekerjaan.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga yang mempunyai pengalaman
dan keahlian khusus dalam bidangnya.
Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui.
Pemotongan kaca harus rapih dan lurus, diharuskan menggunakan alatalat pemotong kaca khusus.
Pemasangan kaca-kaca dalam alur rangkanya, harus rapat, kuat/tidak
goyang dan sesuai persyaratan.
Tepi kaca diberi sealant untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi.
Sealant yang digunakan dari mutu terbaik, sesuai persyaratan pabrik.
Kaca harus terpasang rapih, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak ada cacatcacat seperti yang disyaratkan.

Material
1.

Kaca pada pintu


Menggunakan kaca dari type floatglass 6 mm, untuk tinggi kaca diatas
2,10 m ,
Kwalitas dari kaca-kaca tersebut harus setaraf dengan kaca-kaca
produksi "asahimas" atau produksi lokal lainnya dari kwalitas baik.

2.

Contoh
Untuk kaca yang akan dipasang kontraktor diwajibkan memberikan
contoh - contoh bahan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
dari konsultan pengawas atau pemberi tugas .

3.

Flat glass
Flat glass harus memiliki ketebalan yang sama, bebas dari kerusakan
dan memenuhi persyaratan

4.

Tempered glass
Tempered glass adalah flat glass yang dipanaskan dalam kondisi
tertentu, sehingga mencapai suhu 700C, dan kemudian dengan cepat
disemprotkan udara dengan jarak tertentu. dengan kualitas setara
Asahimas atau produksi lainnya dari kualitas baik dengan ketebalan dan
ukuran sesuai dengan gambar kerja.

5.

Kaca cermin
Kaca cermin harus memiliki ketebalan yang sama, bebas dari kerusakan
dan memenuhi persyaratan. dengan kualitas setara Asahimas atau
produksi lainnya dari kualitas baik dengan ketebalan dan ukuran sesuai
dengan gambar kerja.

Pemasangan cermin

28

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Pemasangan cermin dengan baut stainless steel dengan ditutup oleh kepala
baut. perletakannya sesuai dengan gambar. baut harus berada pada
kedudukan yang kuat untuk mengikat keberadaan cermin.
Pemindahan dan pembersihan
1. Setiap panel kaca harus segera diberi tanda setelah selesai pelaksanaan
2.

Pengecekan lapangan harus dilakukan apakah ada kaca yang rusak


untuk memastikan tidak ada biaya tambahan dari pemberi tugas,
setelah selesai pekerjaan harus dibersihkan dari label, cat dan semua
kotoran.

3.

Memastikan bahwa permukaan kaca tidak ada yang tergores.


Membersihkan dengan sabun atau deterjen dan air. kaca yang terkena
lilin dan minyak atau yang sejenisnya dibersihkan dengan bahan yang
sesuai.

PEKERJAAN KUSEN DAN RANGKA PINTU/JENDELA ALUMINIUM


1. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM
a. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya dan melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dicapai
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan.
Aluminium profil :
1. Bahan dasar Alloy B 6063 murni tanpa campuran bahan-bahan
scrap yang dilebur kembali.
2. Ukuran Shopfront / kosen : 40 100 mm.
3. Tebal Shopfront / kosen : 1,80 mm.
4. Standard kwalitas : produksi, ex YKK, Indal atau Alexindo dan SII
jendela 0649 82 atau setara. Kedap suara : 40 DB.
5. Ketahanan terhadap kebakaran 60 menit.
6. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai
hasil test, minimum 100 kg / m2.
7. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3 / hr dan
terhadap tekanan air 15 kg / m2 yang harus disertai hasil test.
8. Pewarnaan : powder coated.
9. Tebal Anodizing : 18 micron.
02. Accessories :
Rangka penguat profil : Steel tube 40 40 mm.
Glassing bead : Neoprane.
Weather strip : Vinyl.
Screw assembled : Stainless Steel.
Bahan pengikat lain : Dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.
Kaca : Tinted glass tebal 10 mm, produksi ASAHIMAS.
Sealant : ex DOW CORNING atau setara.

29

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Sekrup-sekrup, engsel-engsel dan karet yang digunakan adalah sesuai


dengan ketentuan pabrik pembuat alumunium.
Model pembukaan jendela dan bovenlicht adalah Projectecd
System/Casement (dengan menggunakan tuas laying).
Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan,
alumunium dan kaca, contoh-contoh konstruksi (mock-up) dan
membuat shop drawing yang menggambarkan detail hubunganhubungan dan sambungan-sambungan,pengangkuran, konstruksi dan
pemasangan semua komponen, lengkap dengan ukuran-ukurannya.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan alumunium profil
beserta kaca harus dilaksanakan oleh ahlinya.
Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan
berhubungan dengan pekerjaan tembok dan memberitahukan
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan seandainya permukaanpermukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak memungkinkan
untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
Kontraktor harus mengukur ke tempat semua dimensi yang
mempengaruhi pekerja- annya. Ukuran lapangan yang berbeda
dengan shop drawings harus dikoreksi / diselesai- kan bersama dengan
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan untuk mendapatkan kepastian.
Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat
yang ditentukan.
Bahan yang dipakai sebelum diproses fabrikasi diseleksi dahulu sesuai
dengan bentuk, toleransi ukuran ketebalan yang dipersyaratkan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan
kemudian dikerjakan secara maximal dengan mesin potong, mesin
punch, drill, sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai ukuran
yang presisi.
Hubungan antara aluminium pada sambungan-sambungannya harus
diberi lapisan mastic dan pada bagian-bagian dalam sambungannya
harus ditutup dengan coulking.
Pemasangan kusen aluminium kebangunan harus dengan angkur
yang kuat.
Antara tembok / kolom / beton dan kusen aluminium harus diisi
dengan seal yang elastis, terutama untuk jendela-jendela luar.
Pemasangan kaca-kaca terhadap kusen aluminium juga harus
menggunakan seal yang berupa alur karet.
Kaca yang harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel
tengah-tengah dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence)
yang sama.
Sebelum pemasangan kaca semua kotoran dan bekas minyak harus
dibersihkan, sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
Metal / aluminium harus dilindungi dari kemungkinan cacat, misalnya ;
dengan clear vinyl protective coating.
Kaca diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape
atau cara lain yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh
pekerjaan lain seperti cipratan cat, plesteran, noda teraso waktu
memoles atau percikan las.

30

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut


maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium
harus dipasang sempurna, bila perlu dengan sekrup-sekrup pengaku.
Sekrup-sekrup tidak boleh kelihatan.
Dalam keadaan ditutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar,
yang menahan kurang sempurnanya pasangan seal keliling.
Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin, bahwa
tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan maupun
udara luar.
Pemasangan kaca / panel kaca sebaiknya dari arah dalam
bangunan, untuk memudahkan penggantian.
Pada bagian bawah jendela dilengkapi / diisi oleh bahan polyurethane (tahan api) sebagai peredam panas / suara.
Hal pemasangan dibuat oleh fabricator aluminium yang disetujui
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
Menjelang
penyerahan
pekerjaan,
dilakukan
pembersihanpembersihan semua alat-alat pelindung, tanda-tanda, label-label
dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan acid (acid solution)
ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.
Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda / cacat dan kerusakan
baik pada bahan maupun cara pengerjaannya dan adalah
watertight dan perlu jaminan pemeliharaan.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM


a. Lingkup Pekerjaan.
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panel kaca
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan.
Bahan Rangka.
1. Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri ex
YKK, Indal atau Alexindo
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang
telah disetujui Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
3. Warna profil aluminium framing powder coated (contoh warna
diajukan oleh Kontraktor untuk disetujui Konsultan Perencana).
4. Tebal pewarna powder coated 18 micron, tebal bahan aluminium
minimal 1,8 mm.
5. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu
dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan
oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
6. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan
syarat-syarat dari pekerjaan aluminium, serta memenuhi ketentuanketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
7. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium,
seperti yang ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan
ukurannya.

31

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Penjepit Kaca.
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet dan sealant (pada bagian
luar) yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan
dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan, serta
harus kedap air.

Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat,
bebas sulfide maupun bercak-bercak lainnya, dari produk ASAHIMAS.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran
dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout /
penempatan, cara pasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidangbidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.
Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran
jadi.
Daun pintu : - Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized
atas persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan tanpa
meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak. - Untuk
daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata, tidak
bergelombang dan tidak melintir.
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BESI TAHAN API
a. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan pemasangan pintu-pintu tahan api, pada gambar
pintu kebakaran, dan perlengkapannya pada ruang-ruang seperti
ditunjukkan gambar untuk itu.
b. Persyaratan Bahan
1) Konstruksi Kusen dan Pintu
a) Kusen terbuat dari besi CNP. Bagian bawah kusen diperkuat
dengan door sill yang terbuat dari baja siku, setelah kusen
terpasang, door sill dihilangkan.
b) Daun pintu terbuat dari plat Besi tebal 1,5 mm. Daun pintu
keseluruhan, untuk pintu dengan fire rating 2 jam, tebal 55
mm. Dengan mineral wool/rock wool dibagian dalam pintu
minimal 110 kg/m.
32

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Jika pada gambar ditunjukkan ada cover di bagian atas


pintu, cover tersebut harus dibuat dari bahan dan ketebalan
yang sama dengan daun pintu, antara daun pintu dengan
cover tidak ada ambang.
2) Pintu dicat dengan cat seperti yang ditentukan pada pekerjaan
pengecatan, warna akan ditentukan kemudian oleh Konsultan
Perencana.
3) Accessories yang dipakai, sesuai dengan yang ditentukan pada
pasal 8.
4) Pintu yang dipakai buatan pabrikan atau setara BOSTINCO.
5) Bagian baja diberi lapisan phospating sebagai perawatan anti
karat, kemudian sebelum dicat duco pintu dan daun pintu besi
dicat dengan cat dasar.
6) Pemasangan/penyetelan pintu harus menurut petunjuk atau
dibawah pengawasan pabrik pembuat, dilaksanakan dengan
hati-hati sehingga tidak merusak finishing disekitarnya.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan shop
drawing kepada Konsultan MK untuk diperiksa. Shop Drawings
tersebut minimal harus memperlihatkan detail-detail pemasangan
serta deskripsi bahan dan accessories yang dipakai. Gambargambar tersebut harus dibuat dalam skala yang cukup besar, untuk
memudahkan pemeriksaan.
PEKERJAAN SALURAN DAN BAK KONTROL
a. Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran
Sebagai patokan elevasi (level) saluran dan gorong-gorong adalah
diambil dari patok referensi yang akan ditentukan kemudian oleh
Konsultan Perencana.
Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
sebelum dilaksanakan. Pemakaian ukuran-ukuran yang keliru
sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Kontraktor diharuskan menggunakan alat-alat (instrumen) yang
diperlukan (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut
dan beda tinggi secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan,
penglihatan dan cara kira-kira.
b. Pekerjaan Konstruksi Saluran Tepi
Saluran tepi drainase permukaan dibuat dari konstruksi beton
bertulang dengan mutu beton K-225 dan mutu besi tulangan U-24
dengan bahan ready mix. Bentuk dan ukuran saluran serta
elevasinya harus sesuai dengan gambar-gambar rencana.

33

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

PEKERJAAN BAK KONTROL


Bak kontrol dibuat dari konstruksi beton bertulang dengan mutu beton K225 dan mutu besi tulangan U-24. Ukuran dan elevasi dasar masingmasing bak kontrol harus sesuai dengan gambar rencana.
GRILL PENUTUP BAK KONTROL / SALURAN
Grill penutup saluran dibuat dari pelat beton untuk sejajar jalan dan
pelat baja untuk yang melintang jalan dengan bentuk dan ukuran sesuai
gambar-gambar rencana.
a. Bahan-bahan
Kecuali kalau diatur secara tersendiri, bentuk profil dan pelat yang
digunakan atau dilas harus dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A36 atau yang setara dan harus mendapat
persetujuan Konsultan .
Profil dan pelat harus memenuhi spesifikasi "American Institut of Steel
Construction" (AISC) dan PPBBUG (1987).
Bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding
Society" (AWS D1.0-69) : code for welding in Building Construction.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh material yang akan dipergunakan seperti besi siku,
pelat baja, kawat las, cat dasar/akhir dan lain-lainnya untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan
dipakai sebagai standard/pedoman untuk pemeriksaan/menerima
material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contohcontoh material yang telah disetujui ditempat yang terlindung dan
tertutup, kering, tidak lembab dan kering.
Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak cacat.
b. Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan fabrikasi/pemasangan, Kontraktor diwajibkan
memberikan kepada Konsultan Pengawas "Certificate Test" bahan
baja profil, pelat, kawat las, cat dari produsen (pabrik).
Seluruh pekerjaan harus berkualitas tinggi. Seluruh pekerjaan harus
dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua grill
penutup bisa dipasang secara tepat di lapangan.
Bila dipandang perlu oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib
melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian pekerjaan
grill penutup.
Bagian-bagian yang tidak bisa dipasang atau ditempatkan
sebagaimana mestinya karena kesalahan fabrikasi atau perubahan
bentuk yang disebabkan oleh pengangkutan atau hal-hal lainnya,
harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan cara
34

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

perbaikannya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.


Meluruskan pelat dan besi siku harus dilaksanakan dengan cara yang
disetujui.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PANEL TEGANGAN RENDAH
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Box panel listrik yang
digunakan yaitu jenis pemasangan di dinding (wall mounted enclosure), yang
kontruksinya dari plat baja dengan tebal plat 2 mm dan dicat oven, IP 55 dan
jenis inbow waterproof (PVC High Impact), IP 54 serta memenuhi persyaratan
PUIL-2000, LMK, PLN. Dipasang pada dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 150 cm dari atas lantai yang sudah selesai atau
wali outlet sesuai gambar rencana atau petunjuk Pengawas
Produksi : Setara Simetri, OniPanel, JapaPanel, SIER, Hager, Hansel.
.
Kabel Tegangan Rendah
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi tegangan
rendah adalah jenis NYFGbY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di-dalam tanah
dan NYY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di atas plafon (udara) harus telah
memenuhi persyaratan SNI 04-2701-1992, SPLN 43-1 198, PUIL2000, LMK, PLN.
Produksi : setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.
Rak Kabel
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Rak kabel yang dipakai
untuk penempatan jalur kabel distribusi dan instalasi harus menggunakan jenis
cable ladder yang terbuat dari Plat Mild Steel dengan finishing Hot Dip
Galvanis dan telah dilapisi anti karat (zink chromate) dan sesuai persyaratan
PUIL-2000. Produksi : setara Metosu, OniRack, Nobi, Lion.
Komponen Panel
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa komponen panel utama
banyak ragamnya, antara lain ;
a) Pemutus tenaga MCCB, 3 phasa, 45 kA, 36 kA, 25 kA, dan 18 kA, pemutus
tenaga mini MCB, 3 phasa, 15 kA, 10 kA, dan 8 kA, MCB 1 phasa, 8 kA dan 5
kA yang telah memenuhi persyaratan SPLN 108/SLI,175/IEC 989, dan IEC 947-2,
LMK, PLN.
Produksi : setara Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.
Busbar dan sepatu kabel serta perekatnya (Mur dan Baut) adalah jenis
tembaga dengan konduktifitasnya sebesar 99,99 % yang dilengkapi dengan
warna phasa, netral dan pembumian sesuai persyaratan BS 1977, DIN 46235,
LMK, PLN.
Produksi : setara Catu, Unibell, Voksel.
SPESIFIKASI PEKERJAAN PENERANGAN
Umum
1. Penjelasan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :

35

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

a) Menyediakan seluruh pekerjaan


beroperasi secara sempurna

system

listrik

sehingga

dapat

Teknik Instalasi
Instalasi Kabel/Wiring
Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi semua
persyaratan PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nimir dan jenis pintalannya.
Semua kawat kawat dengan penampang 6-10 mm2 keatas haruslah terbuat
secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih kecil dari 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai adalah dari type :

Untuk instalasi penerangan adalah NYM. Semua instalasi penerangan


dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga
merupakan jaringan pentanahan. Pentahanan disatukan didalam
panel.

Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan


kabel NYFGbB, NYY. Semua kabel harus berada didalam conduit PVC
super high impact yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray,
cable trench, cable crack dan harus diklem. Digunakan flexible conduit
dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke masingmasing fixture lampu.
Splice / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan baik
dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotakkotak penghubung yang bias dicapai (accessible). Sambungan pada kabel
circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara electris
dengan cara-cara compression atau solidered. Dalam membuat splice
konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik,
demikian sehingga semua konduktor tidak ada kabel-kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak bias lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik
didalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselin atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter
kabel.
Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, composition, dan lain-lain
tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran
perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.
Penyambungan Kabel

Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak


penyambungan yang khusus (misalnya junction box, dll), untuk itu
Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencanaan
dan MK.

36

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau


namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil
pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh MK.
Penyambungan kabel tembaga harus menggunakan penyambunganpenyambungan dari ukuran-ukuran yang sesuai.
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pita
PVC/protein yang khusus untuk listrik.
Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti
misalnya temperature-temperatur pengecoran dan semua lubang
udara harus terbuka selama pengecoran.
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5
m.

Saluran Penghantar dalam Bangunan

Untuk instalasi penerangan didaerah yang menggunakan ceiling


gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel dan
digantung tersendiri diatas ceiling.

Setiap saluran kabel dalam dinding bangunan dipergunakan pipa


conduit PVC minimum . Setiap pencabangan ataupun
pengambilan saluran keluar harus menggunakan junction box yang
sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box.

Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan socket/lock nut, sehingga pipa tidak mudah
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang
berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m harus
dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada
setiap jarak 50 cm.
Instalasi Saklar dan Stop Kontak (outlet)
Saklar-saklar
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A / 250 V,
saklar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang
rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai
kecuali ditentukan lain . Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam kotakkotak dan ring (standart). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan
antara kotak-kotak yang berdekatan.
Kotak Kontak
Kotak kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan
rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan kotak kontak dengan
tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Kotak kontak
harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm
dari atas lantai yang sudah selesai atau wali outlet sesuai gambar rencana
atau petunjuk Pengawas.
Instalasi Fixtures Penerangan
Umum

37

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pengerjaannya
harus rapi dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture
minimum 0,7 mm Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua
fixture yang akan dipasang kepada Perencana/ Pengawas untuk disetujui.
Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk fixture harus
ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil
dari 2,5 mm2, kawat-kawat harus dilindungi dengan tape atau tubing
disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Untuk instalasi tegangan
rendah kabel penerangan dan stop kontak digunakan jenis NYM dengan
tegangan kerja 0,6/1 KV. Kabel yang digunakan produk KABELINDO , METAL,
TRANKA atau SUPREME.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali
dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan /
perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam
suatu armature dan penggantungan dan harus terus-menerus utuh mulai dari
kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu.
Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak
merusak kabel.
Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool
white.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan
factor daya harus dilengkapi dengan capasitor. Dalam spesifikasi ini besarnya
microfarad dari capasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan
karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi
sekurang-kurangnya 0,95.
Kabel Tegangan Rendah (NYY, NYFGbY, NYM) 380 V
Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang
harus memenuhi persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperatur
35 C, temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh
melebihi 70 C dan temperatur maximum kabel untuk arus hubung singkat
tidak boleh lebih 250 C.
Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
a.
Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin
atau tembaga compacted yang dipilin.
b.
Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun
penghantar netral.
c.
Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar
phasa dan pengisi ruangan diantara kawat phasa.
d.
Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
e.
Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai
dengan persyaratan IEC (NYFGbY).

38

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

f.

Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai


pelindung.

Penandaan / Warna
Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap urat adalah :
a.
Phasa
: merah, kuning, hitam
b.
Netral
: biru
Peralatan Listrik
Material untuk Instalasi
Saklar Tunggal/Ganda
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 V AC
Type
: single gang, double gang dan multiple gang
Plates
: Steel
Kotak Kontak dan Switch Type Dinding
Type
: Flush
Terminal
: 2 P + e.220 V AC, 10 A
Untuk outlet + switch : 10 A / 16 A
Bentuk
: Persegi dengan outlet, switch.
Fixtures Dan Armature
a.
Lampu RM Gloss type M1 4 x 18 watt, armature ex Artolite, lampu ex
Philips/Osram
b.
Lampu DL RD 150 11 watt, armature ex Artolite, lampu ex Philips/Osram
c.
Lampu DL RD 175 18 watt, armature ex Artolite, lampu ex Philips/Osram
d.
Lampu GEO 1 x 18 watt ACR, armature ex Artolite, lampu ex
Philips/Osram
e.
Lampu BL 1 x 18 watt, armature ex Artolite, lampu ex Philips/Osram
Testing dan Commissioning

Sesudah semua pemasangan Instalasi dan Sistem

Setelah seluruh instalasi selesai terpasang dan sistem telah


dilaksanakan, maka harus dilakukan pengetesan disaksikan oleh
Pemilik/Pengawas dan Perencana minimum 1 minggu sebelumnya
diberitahukan secara tertulis. Biaya testing tersebut dan lain-lain
menjadi beban Pemborong disertai dengan Berita Acara Testing dan
Commissioning.

Sebelum dilakukan penyerahan Instalasi di lapangan

Sebelum penyerahan instalasi harus di test dihadapan Pemilik


Proyek/Pengawas dan Perencana dengan kapsitas beban maksimum
dan secara terus-menerus selama 1x24 jam.

Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi kerusakan,


Pemborong harus mengembalikan seperti dalam keadaan semula
secepatnya dan atas beban/tanggungan pelaksana pekerjaan.
PEKERJAAN PLUMBING
(AIR BERSIH, AIR KOTOR, AIR BUANGAN DAN AIR HUJAN)
UMUM
PENJELASAN

39

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Pasal ini menjelaskan secara spesifik / khusus menyangkut disiplin/subpekerjaan Sistem/Pekerjaan PLUMBING (Air Bersih, Air Kotor, Air Buangan, Air
Hujan).
MATERIAL
Material yang akan didatangkan dan dipasang adalah baru, bebas dari
cacat, lengkap sebagai unit peralatan, asli/orginal dan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang diminta. Jaminan dari uraian tersebut di atas harus
dinyatakan berupa dokumen atau Surat Keterangan dari pabrik pembuat.
Material/barang harus didapat dari agen resmi yang ada di Indonesia yang
didukung oleh pabrik pembuat dimana barang diproduksi. Dokumen/Surat
Keterangan resmi ini harus juga dilampirkan pada saat penawaran.
TENAGA PELAKSANAAN
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenagatenaga yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya, agar dapat
memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi.
Untuk pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan harus memberikan surat pernyataan
yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan
tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.
Terutama orang yang akan mengerjakan pengelasan pipa (tukang las) dan
pemasangan instalasi tembaga haruslah ditunjuk pekerja yang memiliki
sertifikat.
Pelaksana Pekerjaan wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan
oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan Surat Rekomendasi lainnya
apabila diperlukan dalam pekerjaan ini.
Pelaksana Pekerjaan harus memiliki Sertifikat Perusahaan dalam Bidang
Plambing yang dikeluarkan oleh Asosiasi Perusahaan terkait yang sudah
diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi setempat atau
Nasional.
IZIN - IZIN
-

Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk


melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan atas
tanggungan dan biaya Pelaksana Pekerjaan.

Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keteranganketerangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan
instalasi ini harus dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan atas tanggungan
dan biaya Pelaksana Pekerjaan.

Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab atas penggunaan alatalat yang dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya
yang diperlukan untuk ini.
Pelaksana Pekerjaan wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal
ini.

Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari


pihak yang
berwenang (terkait) sesuai ketentuan yang berlaku
setempat yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada

40

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk ini
dan seluruh biaya yang timbul merupakan tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.

KORELASI PEKERJAAN
Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada sehubungan
dengan pekerjaan Plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar
pelaksanaan merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan
Plambing.
Semua pekerjaan pembuatan dudukan/pondasi untuk pompa/mesin
dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan Plambing termasuk pembuatan tali
air disekitar pondasi pompa.
Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan Plumbing yang
dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan Plambing wajib
memberikan data-data dan gambar-gambar yang diperlukan pihak lain
yang mengerjakannya dan menjaga pekerjaan pihak lain untuk
kepentingannya.
-

Semua penarikan pipa air bersih yang tidak tercantum dalam gambargambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan
Plambing harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan
gambar-gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
Seluruh fasilitas listrik, air, sanitair sementara/darurat hendaknya
diusahakan oleh Pelaksana Pekerjaan Plambing serta telah dimasukkan
dalam penawarannya.
Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pelaksana Pekerjaan Plambing
dengan tingkat prioritas tanggung jawab yang sama dan bagian
pekerjaannya terletak berdampingan maka masing-masing Pelaksana
Pekerjaan wajib melakukan perapihan pada bagian pekerjaannya serta
melindungi bagian pekerjaan Pelaksana Pekerjaan lain sedemikian rupa
sehingga tidak cacat akibat pelaksanaan pekerjaan menurut bagiannya.

SUB PELAKSANA PEKERJAAN


Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga
pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan,
penyetelan, pengujian dan lain-lain maka Pelaksana Pekerjaan dapat
menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Pelaksana Pekerjaan lain
setelah mendapatkan persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas/
Konsultan Perencana.
-

Pelaksana Pekerjaan wajib bertanggung jawab penuh atas segala


lingkup pekerjaannya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun yang
telah di sub-kontrakkan.
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana dan
Perencana tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Pelaksana
Pekerjaan karena tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh
Pelaksana Pekerjaan Plambing.

JAMINAN DAN PEMELIHARAAN


41

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Pelaksana Pekerjaan harus memberikan jaminan pabrik (Guaranted of


product) kepada pemilik proyek, terhadap peralatan utama antara lain
(unit pompa dan STP) yang digunakan pada proyek ini selama 1 (satu)
tahun.
Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian
pekerjaannya yang ternyata bercacat atau rusak selama jangka waktu
jaminan/yang tersebut di atas setelah proyek ini diserah terimakan untuk
pertama kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok
barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan
spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah
selama jangka waktu jaminan setelah proyek ini diserah terimakan untuk
pertama kali.

PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pelaksana Pekerjaan harus
menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi
dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak
ini dalam bahasa Indonesia.
Data-data tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas sebanyak 3
(tiga) set dan kepada Konsultan Perencana 1 (satu) set.
-

Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction


Manual, Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction,
Trouble Shooting Instruction dan brosur-brosur harus asli dan Gambar As
Built Drawing.

Pelaksana Pekerjaan harus memberikan pula 2 (dua) set singkatan


petunjuk operasi dan perawatan kepada pemilik proyek dan sebuah
hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di
dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Selain dari pemberian manual ini, Pelaksana Pekerjaan juga harus


memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya
kepada petugas-petugas teknik (Team Engineering) yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan
tugasnya.

Merupakan kewajiban/keharusan bagi Pelaksana Pekerjaan untuk


memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama kepada
Pemberi Tugas termasuk garansi terhadap instalasi pemipaan maupun
material pipa/sambungan pipa yang dipakai pada proyek ini atau yang
merupakan scope pekerjaannya.

SURAT KETERANGAN
Pelaksana Pekerjaan harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas
Keselamatan Kerja (Depnaker) atau instansi yang berwenang untuk itu, yang
menunjukkan bahwa unit peralatan pompa dan sistem tersebut dapat
dipergunakan serta layak untuk diterima dan digunakan.
Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk materialmaterial import.
42

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

DATA SUKU CADANG


Pelaksana Pekerjaan harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku
cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya
akan mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu yang pendek, baik
untuk peralatan utama maupun peralatan penunjang.
STANDAR DAN PERATURAN-PERATURAN
Untuk material/peralatan serta pengerjaan instalasi system plambing dan subsistem yang menjadi lingkup pekerjaan dalam bab ini, harus memenuhi dan
mengikuti beberapa referensi, standar material dan pengerjaannya begitu
pula Peraturan Daerah terkait namun tidak terbatas kepada apa yang
disebutkan di bawah ini :
Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 disebut sebagai Sistem
Plambing-2000.
Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 disebut sebagai Peraturan
Umum Instalasi Listrik (PUIL - 2000) untuk pekerjaan listrik dalam subpekerjaan system plambing ini.
-

Beberapa standar internasional/negara lain yang tidak bertentangan


dengan SNI terkait seperti: NFPA, National Plumbing Codes, dan lain-lain.
Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.
Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh
Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum.
Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3
(PUBB) 1956 NI-3 1963.
PUBB 1969.
Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NI-2/1971.

Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja


harian, mingguan, bulanan dan borongan.

Dan lain-lain.

PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan Sistem Plambing ini mencakup namun tidak terbatas kepada yang
disebut antara yaitu :
a.

b.
c.

Pengadaan dan pemasangan Peralatan Utama sistem air bersih berupa


panel-panel pompa, pompa distribusi, pressure tank, pompa penguras,
sistem pemipaan, berikut peralatan pendukungnya, antara lain valvevalve, reducer, elbow, flanged dan lain-lain sampai kesetiap fixture
pengeluaran.
Pengadaan dan pemasangan sistem distribusi air dari PDAM beserta
perizinan dan lain-lain.
Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, air buangan,
pipa ventilasi, floor drain, clean out dan instalasi buangan air bekas.
43

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

d.

Pengadaan dan pemasangan Pompa-pompa air kotor, pengkabelan


serta sistem pemipaannya. Mengadakan Testing and Commissioning
terhadap seluruh peralatan
dengan baik dan memenuhi
persyaratan/standard yang telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini
(termasuk pengadaan listrik untuk pompa selama proses testing and
commissioning merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan
Plambing).

PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS


1. MATERIAL / BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI
Pemipaan
a. Untuk pipa-pipa jaringan/instalasi sistem air bersih, pipa air kotor, air
buangan, ventilasi, dan pipa air hujan dari lantai atap digunakan pipapipa PVC Kelas AW (10 kg/cm) ex Vinilon dan harus memenuhi standardstandard
yang
disetujui
oleh
Pemberi
Tugas/
Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas. .
b. Klasifikasi jenis pipa dan ketebalan pipa PVC yang digunakan
Diameter dalam
Tebal dinding minimum
dia. 50 s/d 75 mm
dia. 100 s/d 125 mm
dia. 150 s/d <200 mm

3,00 - 4,15 mm
4,50 - 5,40 mm
6,40 - 8,40 mm

dia. 200 s/d <250 mm


8,40 - 10,30 mm
Seluruh jenis pipa uPVC utamanya yang digunakan pada proyek ini harus
memenuhi Standard Industri Indonesia (SII) 0344-82/ISO-4065, JIS.K.6741-1975
dan JIS.K.6742-1979.
INSTALASI PEMIPAAN
Sistem Penyambungan Pipa
Pipa Air Bersih, Pipa Air Kotor/Buangan, Ventilasi dan Air Hujan:
Digunakan sistem lem/solvent cement untuk pengikatnya terutama untuk
pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil, khusus instalasi air
kotor/buangan dan pipa ventilasi.
Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JWWA S 101-1967,
dimana untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvent
cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvent cement Joint.
Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran
solvent cement harus memenuhi standard antara lain :

Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimal sebanyak 25


gram pada setiap penyambungan.

Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvent cement minimal


sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan.

Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini


harus benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada
pelaksanaannya dilapangan, Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan
tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.
Penggantung / Penumpu Pipa

44

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap


dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya
tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
Standard yang dipersyaratkan harus buatan pabrik (lokal standard)
dengan ketelitian tinggi sesuai gambar rencana.

Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur


dengan jarak maksimum tidak lebih dari 250 cm.

Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan


rongga + 1 mm. Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan
khusus rubber seal yang elastis, atau fire stop dari bahan Mortar yang
memenuhi standard BS 476 Part 4.

Pemasangan pipa harus rata dan rapih, serta rigid baik untuk pipa
horizontal maupun untuk sistem pemipaan vertikal.
Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan
terbuat dari karet getas. Penggantung atau penumpu pipa adalah
standart product dan harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan
dengan angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau
dengan Ramset.

Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan bahan kayu jati serta klem/
clamp dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap
clamp.

Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya

Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang
mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan
sebagainya.
Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk melengkapi komponen
tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi plumbing. Untuk pipapipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat (K.255) dan dipasang setiap ada
sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

Pipa-pipa Dalam Tanah

Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalaman 60 cm diukur


dari garis tengah pipa untuk pipa diameter 100 mm ke bawah dan 80 100 cm untuk pipa diameter 125 mm ke atas sampai ke permukaan
tanah.

Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh
panjang pipa terletak tertumpu dengan baik.
Sebelum ditanam pipa harus dicoating/pelapis anti karat, pekerjaan
coating dilakukan pada pabrik pembuat pipa atau bila dilakukan proteksi
anti karat di lapangan bisa digunakan jenis pelapis/pembungkus dari
bahan bitumen yang diperkuat dengan lapisan polyethylene untuk
mendapatkan jaminan kwalitas yang lebih baik.

45

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Cara pekerjaannya harus mengikuti standar produk yang akan


digunakan. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak
boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama.
Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana yang ditunjuk, semua kotoran
dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik, pasir urug
atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang ditentukan Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana dengan mendapatkan izin tertulis.
Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur
dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli
atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan
minimal menurut buku petunjuk Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1979
untuk dalamnya galian.
Pipa-pipa yang melewati jalan, ditambah lapisan beton bertulang tebal
15 cm dengan mutu beton (K.225-U.24 dengan komposisi 250 kg besi/m3
beton).
Pada jalur pipa harus dibuat tanda-tanda dari balok beton di atas tanah
untuk memudahkan Indentifikasi pipa di dalam tanah.

PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN


Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji
dengan tekanan 12 kg/cm untuk pipa air bersih, sedangkan untuk pipa air
kotor dengan tekanan + 8 kg/cm tanpa mengalami kebocoran dalam waktu
minimum 24 jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya
pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa
maximum 150 meter.
PENGECATAN
Semua pipa yang terlihat/exposed harus dilakukan pengecatan.
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda/warna
cat pada setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk begitu
pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Standard merk
Cat yang digunakan minimal product ICI atau Dana paint atau setara.
Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
-

Jaringan pipa air bersih dipakai warna biru tua.


Jaringan pipa air kotor dipakai warna hijau.

Jaringan pipa air buangan atau drain dipakai warna abu-abu.


Jaringan pipa-pipa exposed tanda-tanda berupa arah panah, arah
aliran di luar pipa (warna arah panah putih). Pipa-pipa non exposed
diberi tanda-tanda di tempat-tempat control / pemeriksaan. Atau
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.

PEKERJAAN PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)


RUANG LINGKUP PEKERJAAN
46

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

1. Umum
Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama-sama
dengan gambar-gambar, yang keduanya secara bersama
menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan
mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang
harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi yang diperlukan menurut
Dokumen Kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut yaitu
spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang
harus dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi
tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
2. Jenis Pekerjaan
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terdiri dari :
A. Pekerjaan tanah dan pasir
B. Pekerjaan beton dan pondasi
C. Pekerjaan pasangan
D. Pengadaan dan Pemasangan Tangki IPAL beserta accessories
III. Pekerjaan Pemipaan dan Bangunan Penunjang terdiri dari :
A. Pekerjaan bongkaran dan restorasi
B. Pekerjaan tanah dan pasir
IV. Pekerjaan Finishing dan Accessories
3. Tempat Pekerjaan
Pekerjaan ini bertempat/berlokasi di TEMPAT PELELANGAN IKAN KAB.
MAROS.
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

a.

Yang dibutuhkan adalah suatu sistem jaringan air limbah


perpipaan yang dalam hal ini tidak terpisahkan dari kebutuhan
barang/material pendukungnya antara lain : pipa-pipa, fitting,
Tangki IPAL fiberglass dan material lainnya, dimana akan
disediakan dan diantarkan sesuai perjanjian kontrak;

Istilah Kontraktor dianggap sama (sinonim) dengan Penyedia


Barang/Jasa;

b.
c.

Pipa-pipa, dan barang/material dan accessories yang ditawarkan


diutamakan produksi dalam negeri;

d.

Barang-barang tersebut harus dalam keadaan baik dan 100%


(seratus persen) baru;

e.

Harus ada penjelasan Spesifikasi Teknis mengenai barang yang


ditawarkan secara lengkap seperti jenis, class, tebal, bahan,
kemampuan kerja dan lain-lain;

47

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

f.

Harus disebutkan merk dan atau pabrik yang membuatnya pada


setiap barang/material yang ditawarkan dan bisa terbaca dengan
jelas;

g.

Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang


ditawarkan, brosur harus asli berhuruf latin, dapat dibaca dan
dimengerti dengan mudah (bila diperlukan Kontraktor harus bisa
menjelaskan);

h.

Barang yang ditawarkan seperti : pipa, fitting dan gate valve serta
Tangki IPAL harus dilengkapi dengan Surat Dukungan Pabrik (POA)
Asli; adapun POA dapat diterbitkan oleh Distributor Utama/Agen
Utama atau Distributor Cabang/Agen Cabang dari satu produk
merk tertentu yang dikuatkan oleh suatu surat penunjukan
deagenan/distributor dari pabrik negara asal/agen utama.

PENGADAAN PIPA PVC Type D, PIPA PVC UNTUK AIR LIMBAH,


DAN TANGKI IPAL
1. Pipa Polyvinil Chloride (PVC), Type D
a. Spesifikasi Material;
Nominal Diameter : 75 mm, menggunakan sambungan SC
(Solven Cement)
Bahan
: PVC (polyvinyl chloride),
Standard
: standard D
Tekanan Kerja
: (5 kg/cm2)spesifik
Nominal Diameter : 100 mm, menggunakan sambungan SC
(Solven Cement)
Bahan
: PVC (polyvinyl chloride),
Standard
: standard D
Tekanan Kerja
: (5 kg/cm2)
Ukuran Nominal
OD
(Inch)
(mm)
3
89
4
114

Ketebalan
Dinding (mm)
1.6
2.0

Ket.
Tipe D
Tipe D

b. Panjang efektif setiap pipa yang dipesankan harus 4 (empat)


meter;
c. Pada ujung setiap pipa harus jelas kelihatan merk dan class
pipa;
d. Ketebalan sesuai standard yang dipesan;
2. Pipa Polyvinil Chloride (PVC), Untuk Air Limbah
a. Spesifikasi Material;
Nominal Diameter : 100 mm, Sistem sambungan Rubber ring
Joint
Bahan
: uPVC (unplastized Polyvinyl Chloride)
Standard
: SDR - 41 Standar ISO/DIS 4435, SNI 06-01621987
Tekanan Kerja
: (10 kg/cm2)

48

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Nominal Diameter : 150 mm, Sistem sambungan Rubber ring


Joint
Bahan
: uPVC (unplastized Polyvinyl Chloride)
Standard
: SDR - 41 Standar ISO/DIS 4435, SNI 06-01621987
Tekanan Kerja
: (10 kg/cm2)
Ukuran Nominal
OD
Ketebalan
Ket.
(Inch)
(mm)
Dinding (mm)
4
110
3.0
SNI
06-0162-1987
6
160
4.0
b. Panjang efektif setiap pipa yang dipesankan harus 6 (enam)
meter;
c. Pada ujung setiap pipa harus jelas kelihatan merk dan class
pipa;
d. Ketebalan sesuai standard yang dipesan;
3. Tangki IPAL
a. Spesifikasi Material;
.

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Kapasitas
Bahan baku

:
:

1 Unit IPAL Ikan


Serat Fiber (mat450g/m2), Resin
(Orthophthalic)
Ketebalan
:
7 mm dengan 6 layer fiber
Kapasitas Beban Maksimal :
250 kg/m2
Kualitas Effluent
:
Sesuai dengan baku mutu
lingkungan berdasarkan Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor
69 Tahun 2010 tentang Baku Mutu
Dan Kerusakan Lingkungan Hidup,
dan dibuktikan dengan uji
laboratorium kualitas effluent IPAL.
Tangki IPAL yang digunakan bersertifikasi;
IPAL berfungsi dengan sistem DEWATS (Decentralized
Wastewater Treatment Systems).
UFR (Up Flow Rate) di setiap tank compartment, UFR ABR= 1,25
m/jam; UFR AF = 1,80 m / jam
Pada setiap rangkaian tanki, Volume media AF yang dipakai
sebanyak 4,04 m3, luas permukaan media filter 150-160 m2/m3,
kedalaman media filter setiap tanki setebal 0,75 m
Ada rekomendasi penjaminan berfungsinya sistem IPAL dan
kualitas effluent sesuai peraturan yang berlaku.
Tangki IPAL telah melalui uji kualitas bahan teknik (daya lentur,
daya tarik, dll).
Tangki IPAL merupakan tangki pengolahan dengan sistem
pengolahan An-aerobik terdiri
dari
biodigester,
settler,
Anaerobic Baffle Reactor (ABR) dan An Aerobik Filter.
Bahan Tangki terbuat dari serat fiber (mat450g/m2) dan resin
(Orthophthalic) dengan
ketebalan 7 mm kuat menahan
beban dan dijamin kekuatannya serta dibuat oleh
fabrikan.

49

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

j. Tangki IPAL dilengkapi dengan surat jaminan bahwa barang


yang ditawarkan akan dikirim
dalam keadaan baru dan
baik sesuai dengan spesifika s i teknis yang ditetapkan, dan
apabila ternyata terdapat barang yang tidak sesuai dengan
spesifikasi, akan diganti dengan resiko dan tanggung jawab
peserta serta dilengkapi surat garansi minimal 1 tahun.
k. Pihak penyedia Tangki IPAL harus menjamin bahwa effluent
yang dihasilkan dari Tangki IPAL dapat memenuhi standar
sesuai dengan peraturan Menteri LH untuk air buangan
limbah dengan menunjukkan hasil test laboratorium.
PEKERJAAN PEMASANGAN TANGKI IPAL DAN ACCESSORIES
1. Pekerjaan Persiapan
a. Membuat pagar keamanan proyek
b. Pematokan, menentukan ukuran-ukuran utama bagi bangunan
c. Mengecek elevasi pada semua profil/patok yang telah di buat
d. Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat serta letakkan di tempat
pekerjaan
2. Pekerjaan Tanah
a. Galian
Permukaan lapangan dikupas, agar bebas dari unsur perusak,
kemudian dilakukan penggalian sesuai dengan ukuran pada
gambar dan ditambah kelonggaran keliling selebar 50 cm.
b. Urugan tanah
Tanah bekas galian dapat dimanfaatkkan kembali sebagai
urugan. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis, tiap 20 cm dan
dipadatkan. Penggalian yeng melebihi batas yang ditentukan
harus diurug kembali, sehingga mencapai kerataan yang
ditentukan.
c. Urugan pasir
Bahan urugan pasir harus bebas dari kotoran, urugan pasir harus
mencapai permukaan yang rata, sesuai dengan gambar kerja (10
cm).
3. Pekerjaan Lantai Kerja
Lantai kerja dilaksanakan diatas pasir urug dengan campuran beton
tumbuk 1pc : 3ps : 5kr, dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja.
4. Pekerjaan Plat Lantai dan Kolom
a. Buat begesting/cetakan beton sesuai dengan ukuran gambar
kerja
b. Buat pembesian sesuai dengan ukuran, jarak, sambungan,
sengkang, bengkokan disesuaikan dengan gambar kerja.
Hubungan antara besi beton harus digunakan kawat beton, diikat

50

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

kuat, tidak menggeser selama pengecoran plat bawah. Pasang


besi deker antara besi atas bawah.
c. Adukan yang dibuat setempat (site mixing) dengan cara :
- Sement, agregat, pasir diukur menurut beratnya
- Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk
mesin (molen).
- Kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari merk
mesin yang dipakai
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin
pengaduk.
- Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah bahan
berada didalam mesin dan adukan campuran dijaga agar tetap
homogen (tidak ada pemisahan agregat)
- Mesin pengaduk yang telah dipakai selama 30 menit harus
dibersihkan.
d. Pengecoran plat bawah :
- Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran,
sehingga tidak terjadi pengendapan, pengerasan dan
tercampurnya kotoran dari luar.
- Adukan beton tidak boleh ditambahkan air apabila dalam
keadaan keras.
- Pengecoran
dilakukan
dengan
cara
terus
menerus
(kontinue/tanpa henti)
- Pada pengecoran baru (sambungan beton lama dan beton
baru) pada permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan
dan dikasarkan sampai agregat kasar tampak, kemudian disiram
dengan calbon (perekat beton).
- Pembasahan dan perlindungan atas beton setelah beton
mengeras.
e. Untuk pengecoran dengan ready mix, harus memperhatikan hal
berikut :
- Akses jalan masuk mobil ready mix.
- Campuran memakai ukuran K225 (campuran 1:2:3)
- Pada saat pengecoran ambil sampel untuk slump test dan
dimasukkan dalam cetakan kubus beton 15x15x15 cm. Setelah 28
hari dilakukan uji kuat desak beton dilaboratorium.
5. Pekerjaan Pasangan Dinding Pondasi Batu Gunung
a. Pembuatan campuran adukan adalah 1ps : 4ps, diaduk dalam
keadaan kering hingga menjadi satu warna (homogen).
b. Adukan 1pc : 4ps tersebut ditambahkan air diaduk sampai merata
dan lumat dan disiapkan pada tempat pemasangan.
c. Plat lantai yang akan dipasang batu Gunung disiram air semen
sebelum ditumpangi adukan dan bata, Batu bata yang akan
dipasang dicelupkan/disiran air.
51

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

d. Pada dinding yang terdapat pemasangan pipa, pada ketinggian


pipa yang telah ditentukan dalam gambar, pasang pipa secara
bersamaan dengan pemasangan batu bata.
6. Pemasangan Tangki IPAL
a.

b.
c.
d.

Tangki IPAL harus diletakkan dalam tanah yang keras dan stabil,
dasar tanah harus dicor dengan beton/beton rabat dengan
tebal 15 cm, dan sekeliling tangki diselimuti dengan urugan pasir
setebal minimal 15 cm dan selanjutnya urugan tanah terpilih
(bersih dari kerikil/batuan) setebal minimal 50 cm.
Untuk peletakan Tangki IPAL di lingkungan air tanah tinggi,
segera setelah diletakkan dan disetting segera diisi air setengah
dari kedalaman tangki.
Pastikan perlengkapan accesories harus telah dipasang, sebelum
tangki terisi air dan instalasi IPAL dijalankan.
Selanjutnya pada saat dilakukan Commisioning Tangki IPAL, maka
harus dilakukan aklimatisasi (penyesuaian) dengan karakteristik air
limbah domestik.

7. Pekerjaan Beton Plat Atas.


a. Pembuatan begisting/cetakan beton sesuai dengan ukuran dan
gambar kerja, untuk mempermudah membuka kayu begisting,
dilapisi dengan pelumas.
b. Buat pembesian sesuai dengan ukuran, jarak, sambungan,
seangkang, bengkokan disesuaikan dengan gambar kerja.
Hubungan antara besi beton harus digunakan kawat beton, diikat
kuat, tidak menggeser selama pengecoran beton plat atas.
c. Pastikan letak manhole pada saat pembesian dan sebelum
pengecoran.
- Campuran memakai ukuran K225 (campuran 1:2:3)
- Adukan yang dibuat setempat (site mixing) dengan cara ;
- Semen, agregat, pasir diukur memnurut beratnya
- Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk
mesin (molen).
- Kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari merk
mesin yang dipakai
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mensin
pengaduk.
- Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah bahan
berada didalam mesin dan adukan campuran dijaga agar tetap
homogen (tidak ada pemisahan agregat)
- Mesin pengaduk yang telah dipakai selama 30 menit harus
dibersihkan.
d. Pengecoran plat atas :

52

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

- Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran,


sehingga tidak terjadi pengendapan, pengerasan dan
tercampurnya kotoran dari luar.
- Adukan beton tidak boleh ditambahkan air apabila dalam
keadaan keras.
- Pengecoran
dilakukan
dengan
cara
terus
menerus
(kontinyu/tanpa henti)
- Pada pengecoran baru (sambungan beton lama dan beton
baru) pada permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan
dan dikasarkan sampai agregat kasar tampak, kemudian disiram
dengan calbon (perekat beton).
- Pembasahan dan perlindungan atas beton setelah beton
mengeras.
- Pada ringbalk, cetakan dilakukan bersama dengan cetakan plat
atas/penutup.
- Membuka cetakan pada beton dilakukan setelah beton berumur
28 hari (ideal), minimal 15 hari.

1.

Manhole dan penutup Manhole


a. Bingkai dan penutup manhole dapat terbuat dari precast atau
beton cor atau dari besi tuang harus dipesan dari pabrikan yang
sudah memiliki reputasi yang baik. Rincian dari penutup dan bingkai
diajukan terlebih dahulu kepada Tenaga Ahli sebelum dipesan.
Harus berdasarkan satandar yang berlaku.
b. Ukuran diameter dan kedalaman bingkai manhole serta tutup
manhole dapat dilihat pada gambar rencana.
c. Tutup manhole harus mampu memikul beban berat yang mampu
membawa beban 10 ton dengan kepadatan tinggi, kecepatan
tinggi, kemacetan lalu lintas. Penutup lubang kunci dirancang
dirancang sedemikian rupa untuk menghidari rotasi/putaran yang
berbahaya/salah akibat kunci yang terangkat.
Lubang kunci
dilindungi dengan diberi sumbat yang terbuat dari plastic atau dari
bahan lainnya untuk mencegah masuknya kotoran ke dalam
lubang kunci. Setidaknya harus ada dua lubang kunci dan
melonggarkan penutup sebelum diangkat
d. Penutup dan bingkai harus kedap udara dan kedap air ketika
dilolesi pelumas tipis pada permukaan langit-langit, atau
ditutup/dilumasi dengan bahan lainnya.
e. Tutup manhole dan bingkai dipasang sesuai dengan petunjuk dari
tenaga ahli /pengawas teknik. Untuk pekerjaan ini digunakan tipe
beban berat digunakan pada jalan-jalan arteri.
f. Saluran-saluran Manhole
Saluran
berbentuk setengah lingkaran untuk membuat
fondasi/dasar manhole untuk memberikan pembalikan yang
halus pada saluran pembuang, harus disiapkan bersamaan
dengan pipa dengan diameter sampai dengan 200 mm. Untuk
diameter lebih besar dari 200 mm, saluran berbentuk setengan
lingkaran dapat digunakan oleh kontraktor.
53

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

Perencanaan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Saluran-

saluran ini harus terdiri dari bahan/materi yang sama dengan pipa
saluran dan sesuai dengan spesifikasi pipa. Jika kontraktor tidak
dapat menyediakan saluran dengan bahan/materi yang sama
dengan pipa, Kontraktor boleh mengusulkan penggunaan bahan
lain yang cocok dengan persetujuan Tenaga Ahli.
Saluran-saluran dapat dilakuakan dengan memotong pipa-pipa
secara memanjang yang dibeli dari pabrikan pipa tetapi dalam
kasus ini metoda penutupan dari ujung potongan harus disetujui
oleh pihak Tenaga Ahli.
PEKERJAAN FINISHING DAN ACCESORIESS
1. Tes Kebocoran dan Pembersihan IPAL
Pengujian
tangki
IPAL
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
menyakinkan/menjamin dan mengecek semua fungsi dari instalasi
tangki IPAL dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak
bocor dan bangunan IPAL sanggup menahan tekanan sesuai
rencana. Ketentuan Pengujian Tangki IPAL dilakukan sebagai berikut :
a. Pengecekan/Commissioning tangki IPAL dilakukan setelah
pekerjaan pemasangan tangki IPAL selesai
b. Commissioning dilaksanakan oleh installer Tangki IPAL dan
disaksikan oleh Pelaksana/kontraktor, Konsultan Pengawas dan
direksi .
c. Penyedia tangki IPAL harus menyediakan formulir formulir checklist
commissioning Tangki IPAL, dilengkapi dengan berita acara.
d. Melakukan pengecekan pada setiap komponen sesuai dengan
urutan dalam formulir
e. Melakukan pengecekan secara visual terhadap kondisi fisik
bangunan (misal: kondisi vessel, tutup vessel, tutup manhole, tes
aliran, tes kebocoran, pemanfaatan biogas dll).
f. Melakukan test aliran dari bak inlet sampai ke pipa outlet
g. Isi air 2 chamber setinggi pipa outlet, ukur tinggi dan biarkan selama
24 jam, jika ada penurunan lebih dari 1,5 cm, maka ada kebocoran
dan perlu segera penanganan.
h. Test chamber berikutnya sama caranya dan menggunakan air
chamber sebelumnya
i. Setelah commissioning, jika terjadi kekurangan/kesalahan secara
teknis maka kontraktor mempunyai waktu 1 bulan untuk
menyelesaikan rekomendasi yang diberikan.
2. Tes Aliran dan pembersihan jaringan Perpipaan
a. Uji
aliran
air
dalam
pipa
yaitu
dengan
cara
memasukkan/mengalirkan dari bagian hulu pipa menuju bagian
hilir pipa. Dan berapa waktu yang diperlukan untuk pengaliran
tersebut sepanjang pipa yang dilakukan pengetesan, sehingga
didapatkan kecepatan aliran yang tidak melebihi 2 m/dt.
b. Setelah sistem perpipaan terpasang harus dilakukan water test
untuk menguji tingkat kebocoran sambungan pipa serta kualitas

54

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

pemasangan pipa. Water test dilakukan dengan cara tanpa


tekanan dengan mengisi penuh pipa dengan air kemudian
didiamkan selama 2 jam. Kemudian dilakukan pencatatan setiap 5
menit untuk mengetahui tinggi permukaan air. Kemudian dicatat
kehilangan air setiap 30 menit untuk mengetahui tingkat
kebocoran. Kebocoran yang diperbolehkan maksimum 0,5 liter per
m panjang pipa per m diameter pipa selama 30 menit.
c. Pengujian system instalasi air buangan terhadap kebocoran pada
seluruh system jaringan pipa dari setiap jalur yang kemudian
dilanjutkan dengan pengujian secara keseluruhan setelah jaringan
pipa terpasang semuanya.
d. Setelah dilakukan penimbunan dan mengembalikan keadaan
tanah ke kondisi semula, semua pipa saluran diperiksa terhadap
infiltrasi. Pipa saluran, termsuk manhole, dianggap telah sempurna
jika infiltrasinya dan juga infiltrasi dari manhole, dalam 30 menit
tidak melebihi 0.5 liter per meter linear per meter diameter nominal.
e. Selama dan setelah pengerjaan konstruksi, kontraktor menyiapkan
peralatan-peralatan, termasuk penggunaan penyumbat ditempat
yang sesuai/diperlukan, untuk mencegah masuknya benda-benda
yang masuk ke dalam pipa.
f. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kontraktor telah gagal
dalam memeriksa kotoran atau materi-materi yang dapat
menyumbat pipa maka kontraktor harus membersihkan kembali
pipa-pipa saluran tersebut dan memastikan bahwa pipa bebas dari
materi-materi
penyumbat,
semua
biaya
pengerjaannya
ditanggung oleh pihak kontraktor
PEKERJAAN SELESAI
Pekerjaan dianggap selesai jika;
1.
2.

Pembersihan lapangan telah dilaksanakan dengan baik.


Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh Konsultan Pengawas atau
Direksi, Pemilik/Pengguna Jasa (Owner), Tim Teknis dan Kontraktor dan
dinyatakan dalam suatu Berita Acara

KETENTUAN TAMBAHAN
1.

Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, maka sesuai dengan
ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan/mutu pekerjaan serta
ketentuan lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan ini termasuk pula syarat-syarat yang harus dipenuhi dan
ditaati.

55

Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari Kab. Maros Tahun Anggaran 2015

2.
3.

Hal-hal lain yang tidak tercantum/tidak jelas dalam RKS ini akan dibuat
tersendiri, serta peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku menjadi
kewajiban Kontraktor.
Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang
keliru/kelalaian Kontraktor adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Hal-hal yang belum dijelaskan dalam penjelasan Rencana Kerja dan Syaratsyarat akan diatur dan ditentukan kemudian, semua ketentuan dalam RKS
sepanjang tidak ada perubahan atau kesepakatan lain yang diatur baik
dalam Berita Acara Aanwijzing ataupun kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
adalah mengikat dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak
pelaksanaan pekerjaan.
Maros,
2015

56

Anda mungkin juga menyukai