Faktor Penyebab Bipolar

1. Memiliki kelainan dalam sistem neurotransmitter (Koutsoukos et al., 2014)

2. Jalur sinyal transduksi yang berperan penting mengalami disfungsi di beberapa
jaringan saraf dan proses fisiologis (Koutsoukos et al., 2014)
3. Gangguan otak seperti gangguan struktur, fungsi, kimia, neurologi, dan
neuroendokrin. Terdapat jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang
pada korteks prefrontal subgenual. Tak hanya itu, Blumberg dkk dalam Arch Gen
Psychiatry 2003 pun menemukan volume yang kecil pada amygdala dan hipokampus.
Korteks prefrontal, amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari otak yang
terlibat dalam respon emosi (mood dan afek). (Israr, 2009)
4. Stress yang menyebabkan penurunan neuronal permanen (Israr, 2009)
5. Penyalahgunaan kandungan alkohol dan konsumsi alkohol (Israr, 2009)
6. Faktor genetik, Keturunan pertama dari seseorang yang menderita gangguan bipolar
berisiko menderita gangguan serupa sebesar 7 kali (Israr, 2009)
7. Ekspresi oligodendrosit-myelin berkurang pada otak (Israr, 2009)
8. Gen yang mengekspresi brain derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF adalah
neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan
perlindungan neuron otak. BDNF diduga ikut terlibat dalam mood. Gen yang
mengatur BDNF terletak pada kromosom 11p13 (Israr, 2009)
Pencegahan Bipolar:
1. Memeriksa kesehatan secara teratur
2. Menjaga diri dengan makan makanan yang sehat, menghindari kafein dan gula
berlebih.
3. Menjaga jadwal tidur yang teratur
4. Olahraga untuk menjaga fokus dan menekan stress
5. Memilih lingkungan yang aman
6. Berfikir positif
7. Mennjauhi diri dari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang

Referensi:
Koutsoukos, E., Angelopoulos, E. 2014. Mood Regulation in Bipolar Disorder Viewed trough
The Pndulum Dynamics Concept. Journal of Bipolar Disorders. Vol 2:9
Israr, Y. A. 2009. Gangguan Afektif Bipolar. Universitas Riau: Riau
https://www.myhealth.va.gov/mhv-portal
%20Repository/va_health_library/bipolar_disorder.pdf

eb/ShowDoc/BEA