Anda di halaman 1dari 4

LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS

PENGERTIAN LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS

a. Lahan Potensial

Lahan potensial adalah sebidang lahan yang dapat memberikan produk secara optimal
per tahun per satuan luas. Umumnya lahan potensial dikaitkan dengan sektor
pertanian sehingga lahan ini mempunyai kemampuan untuk lahan produksi.
Permasalahan dan penggunaan lahan di seluruh dunia bersifat umum, baik di negara
maju maupun negara sedang berkembang. Hal ini terutama akan menjadi menonjol
bersamaan dengan terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan proses
industrialisasi.
Contoh penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk adalah sebagai berikut.
1) Daya dukung tanah, yaitu kemampuan tanah untuk menahan beban per ton per
meter persegi.
2) Fluktuasi air adalah kedalaman muka air tanah, hal ini erat hubungannya dengan
kenyamanan penghuni permukiman, misanya air tanah dangkal yang dapat
menjadikan tanah menjadi lembab.
3) Kandungan lempung yang berat berpengaruh terhadap kembang kerutnya tanah,
hal ini erat hubungannya dengan pembuatan jalan, rumah dan sebagainya. Cara
mengatasi hal demikian adalah dengan membuat pondasi sistem cakar ayam.
4) Topografi erat kaitannya dengan penempatan permukiman penduduk, yang harus
diingat adalah kemiringan lereng yang diukur dari bidang horizontal. Lereng yang
masuk kategori bagus adalah yang mempunyai kemiringan 0% - 3%.

Tabel Kemiringan Lereng

b. Lahan Kritis

Lahan Kritis adalah sebidang lahan yang penggunaan atau pemanfaatannya tidak
sesuai dengan kemampuannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dala m kaitannya
dengan lahan kritis adalah penggunaan lahan harus sesuai dengan kelas kemampuan.
Tabel Klasifikasi Kemampuan Lahan

PEMANFAATAN LAHAN POTENSIAL DAN KENDALANYA


A. DI DAERAH PANTAI

Pemanfaatan lahan potensial di daerah pantai digunakan untuk usaha tambak


udang dan bandeng. Kendalanya adalah adanya air pasang. Cara
menanggulanginya dengan memasang pintu pengatur keluar masuknya air laut,
dengan tujuan PH airnya tetap (PH = keasaman).

Lahan potensial di daerah pantai digunakan untuk membuat garam. Kendalanya


adalah air hujan (curah hujan) yang tidak menentu. Lahan potensial di daerah
pantai dapat digunakan untuk objek wisata. Kendalanya adalah jalur transportasi,
penerangan (listrik), dan tradisi masyarakat setempat.

B. DI DAERAH DATARAN RENDAH

Lahan ini dimanfaatkan untuk tanah pertanian. Kendalanya adalah adanya


genangan air yang lama. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara

· pembuatan tanggul sungai


· pengaturan penggunaan lahan secara benar
· pembuatan saluran air (drainase).

C. DI DAERAH PEGUNUNGAN

Pemanfaatan lahan potensial di daerah pegunungan digunakan untuk usaha


perkebunan. Kendalanya adalah terjadi erosi. Cara menanggulanginya dengan
jalan memakai atau menggunakan teknik pengelolaan lahan dan penanaman
pohon pelindung. Daerah potensial di daerah pegunungan juga dapat digunakan
untuk objek wisata. Kendalanya adalah jalur transportasi, komunikasi, dan objek
wisata tersebut belum dikelola secara profesional.

UPAYA PELESTARIAN DAN PENINGKATAN MANFAAT LAHAN


POTENSIAL
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan dan meningkatkan manfaat
lahan potensial adalah

• menjaga lahan dari bahaya erosi dengan jalan pembuatan teras atau sengkedan
• meningkatkan dan memanfaatkan kesuburan tanah
• melakukan pergiliran tanaman (crops rotation), yaitu menanam tanaman dengan cara
bergantian, misalnya dari padi ganti kacang kedelai, padi lagi, ganti jagung, begitu
seterusnya
• mengadakan teknik penanaman dengan sistem kontur.
• Untuk Di daerah Pertanian :
Intensifikasi = Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan pemupukan, pengairan
dan pengolahan tanah yang baik dan teratur.

Eksentifikasi = Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan


pertanian.

Mekanisasi = Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-


mesin.

Deversifikasi = Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan pemanasan berbagai


tanaman (tanaman palawija)
Rehabilitasi = Usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengganti tanaman
yang sudah tua dan tidak produktif (tamanan industri).
UPAYA PENANGGULANGAN DAN PEMULIHAN LAHAN KRITIS

Beberapa cara yang dilakukan untuk penanggulangan lahan kritis adalah

• reboisasi hutan pelindung yang keadaannya gundul


• penghijauan lahan-lahan terbuka
• diadakan pohon-pohon penyangga
• penebangan hutan jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan terbukanya lahan
• menghindari erosi tanah yang diakibatkan oleh tetesan air hujan secara langsung
• tanah yang belum kritis diusahakan dilakukan pemupukan secara seimbang dan
tidak berlebihan dengan tujuan menghindari kejenuhan atau keracunan tanah yang
dapat menjadikan tanah menjadi kritis kembali.
• Eksplorasi hutan di Kalimantan Timur pada awal Orde Baru selain meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat, ternyata juga menyebabkan munculnya
permasalahan sosial budaya.

MENGATASI KENDALA FAKTOR TOPOGRAFI TANAH


Lahan kemungkinan mempunyai kemiringan yang tidak dikehendaki. Namun, hal ini
dapat dimodifikasi dengan cara membuat teras atau sengkedan. Selain untuk
memperkecil saluran air, teras juga memberi kesempatan kepada tanah untuk menyerap
air. Pembuatan teras perlu disesuaikan dengan keadaan tempat dan tujuannya.

Jenis tanah fluvial adalah jenis tanah hasil sedimentasi oleh sungai. Usaha untuk
melestarikannya adalah :

1. membangun tanggul
2. membendung sungai
3. membuat sengkedan
4. membuat terasering/teras-teras

Anda mungkin juga menyukai