KA-ANDAL Perkebunan Karet
KA-ANDAL Perkebunan Karet
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (undangundang ini relevan dipakai sebagai acuan karena dalam kegiatan proyek ini
banyak aktivitas/kegiatan yang berpotensi terjadinya kecelakaan di tempat kerja);
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hutan (peraturan ini menjadi relevan apabila pada di dalam tapak proyek dan
sekitarnya terdapat kawasan hutan);
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah (kegiatan proyek ini sangat terkait dengan aspek tata ruang,
termasuk mengenai penatagunaan tanah);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (dalam proyek
ini banyak kegiatan melaksanakan pembangunan fisik berupa bangunan mess,
gudang dll sehingga peraturan ini wajib dipakai sebagai acuan);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. (dalam kegiatan
terdapat mobilisasi angkutan materil atau peralatan yang memakai sarana jalan
sehingga peraturan ini relevan dipakai sebagai acuan);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah kabupaten/Kota;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 Tentang Pembenihan Tanaman;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Wilayah
Geografis Penghasil Produk Perkebunan spesifik lokasi;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2005 Tentang pendapatan pupuk
bersubsidi sebagai barang dalam pengawasan;
5.
6.
Peraturan Presiden Nomor : 111 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor : 77 tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan persyaratan di Bidang Penanaman (Proyek
ini merupakan suatu usaha terbuka dan tertutup, sehingga Perpres ini relevan
untuk dijadikan acuan)
Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala BPN Nomor 2 Tahun 1993 tentang
Tata Cara Memperoleh Izin Lokasi dan Hak Atas Tanah Bagi Perusahaan Dalam
Rangka Penanaman Modal (Peraturan ini perlu diacu, karena terkait dengan
keperluan penggunaan atas luasan tanah tertentu dalam kegiatan perkebunan dan
pengolahan karet ini);
2.
3.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP02/MENKLH/I/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan (baku
mutu lingkungan diperiukan sebagai standard untuk mengetahui apakah telah
terjadi penurunan kualitas lingkungan atau tidak)
2.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak (Baku mutu
ini perlu diacu pada kegiatan yang menggunakan mesin tidak bergerak penghasil
emisi seperti generator set, dll)
3.
4.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan (Dalam kegiatan
perkebunan ini terdapat kegiatan yang menyebabkan peningkatan kebisingan
seperti pengangkutan, operasional genset dan operasional alat berat lainnya
sehingga relevan peraturan ini untuk diacu);
5.
6.
7.
8.
9.
10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) (RKL dan RPL
merupakan dokumen yang tak terpisahkan dari dokumen AMDAL lainnya, yaitu
KA-ANDAL, ANDAL dan Ringkasan Eksekutif. Memantau pelaksanaan RKI
dan RPL maka KepmennegLH ini perlu diacu);
11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 08
Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Permenneg LH ini menggantikan Kepka Bapedal No
09/2000, dengan demikian, proses dan penyusunan dokumen AMDAL ini
mengacu kepada Permenneg LH ini);
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2006 Lampiran I. tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
2.
3.
4.
4. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 08 Tahun 2007 tentang Syarat dan Tata Cara
Pendaftaran Pupuk (di dalam pelaksanaan proyek, terjadi penggunaan pupuk,
sehingga peraturan ini menjadi relevan);
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang
Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (Permentan ini sangat relevan dengan
proyek yang dilaksanakan);
3. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 255 Tahun 1996 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas (Kepka ini
merupakan salah satu acuan/kriteria dalam pengelolaan minyak pelumas bekas);
4. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Aspek Sosial Dalam Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Kepka ini merupakm acuan/kriteria dalam
analisis aspek sosial dalam studi AMDAL ini);
5. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam
Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Kepka ini merupakm acuan/
kriteria dalam analisis aspek kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL ini);
6. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 08 Tahun
2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Kepka ini merupakan acuan/
kriteria dalam keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam studi
AMDAL ini);
1.
2.
3.