Stull Stoping
Stull Stoping
Di Susun Oleh :
Dedi Kurniawan
(12172)
(12178)
Pada cebakan yang datar dengan keteblan kurang dari 4-5 m, metoda ini
dilakukan dengan menggali bijih sehingga terbentuk " Wide diifts " dan secar sistematis
dengan interval teratur ditinggalkan bijih sebagai pillar.
d. Sub level stoping
Pada metode ini, blok bijih dibagi sepanjang jurus cebakan, dan diantara 2
buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar.Ketinggian stope dibatasi
oleh kekuatan batuan dan lebar stope yang kadang-kadang mencapai 500
feet.
2. Stope dengan penyanggan buatan (supported)
a. Cut and fill stoping
Metoda ini sebgaimana namanya, menerapkan urutan kerja dimana dijih
diambil dalam potonga yang sejajar dan setiap potongan yang telah
diambil dilakukan pengisian dengan waste fill dalam stope sehingga
menyisakan ketinggian ruang yangmencukupi untuk melakukan pemboran
bijih. Material filling digunakan sebagai tempat berpjak, apabila bijih telah
diledakan dan diambil, maka timbered chute dan manway diperpanjang,
sebelum dilakukan kegiatan filling dilakukan untuk mengisi ruang yang
terbentuk
Pada Cut and fill,stoping dilakukan secara horizontal atau miring. Bagian
punggung akan lenih mudah disanggan pada stoping horizontal dibandingkan stoping
miring, lagi pula penggunaan lubang bor horizontal pada peledakan akan membentuk
punggung dengan kondisi lebih baik dibandingkan pemboran vertical atau miring.
Material filling seringkali berupa waste rock dari kegiatan debelopment dan eksplorasi
sekitar tambang kemusian ditumpahkan melaui rise mengarah ke stope yanga akan
diisi.Mill tailings merupakan salah satu sumber material filling ternaik untuk mengisi
stope.apabila tailing ini telah dikentalkan menjadi sekitar 70 % kepadatan, maka tailing
ini dapat dibawa melalui pipa dan ditumpahkan kedalam stope untuk mengankat kekuatan
material pengisi, maka dapat ditambahkan sement.
b. Shrinkage stoping
Shrinkage stoping diterapkan untuk badan bijih yang besar, kemiringan
50-90 ( sleeply ).metoda ini terletak antara kelas open stope dan filled
stope.Bijih dihancurkan secara metoda overhand dan dibiarkan terkumpul dalam
stope. Mengingat bijih akan mengembang dila dihancurkan makia sekitar 35%
dari volume batuan yang dihancurkan setiap peledakan harus diambil untuk
memberikan ruangan yang cukup dagi pekerja untuk bekerja diantara bagian
atas bijih lepas dengan atap.
Apabila bijihnya lemah, maka bagian atap diatas pekerja dapat disangga dengan
baut batuan selama penambangan. Dinding stope secara otomatis akan disangga oleh
bijih lepas sampai kegiatan penambangan bijih selesai. Selanjutnya bijih diambil secara
keseluruhan, membentuk stope yang kosong. Dalam kasus ini membetuk open stope atau
metode shrinkage stoping general.Apabila dikhawatirkan akan terjadi keruntuhan, dan hal
ini tidak diinginkan, maka stope dapt diisi oleh wate yang berasal dari stope atau kegiatan
diatasnya,dalam kasus in membentuk filled stope atau metode shrinkage and fill.
Development yang dilakukan mirip dengan sublevel stoping, kecuali tidak mempunyai
sublevel.Penambangan bijih dilakukan pada sayatan horizontal dimulai dari bagian
bawah mengarah ketas melalui suatu manway.Manway dibuat dekat pillar vertical yang
memisahkan stope yang berdekatan.Pillar vertical berukuran lebar diatas 40 feet
c. Square-set stoping
Pada metoda ini, bakas penambangan secara sistematis disngga dengan
timbering.Fungsi utma dari dari suatu squre set adalah sebagai penyangga
sementara terhadap dinding dan atap satu suatu daerah bekas peledakan
dan sebagai jalan masuk kedaerah kerja.
d. Stull Stoping
Stull stoping termasuk kedalam penyanggaan yang dilakukan secara
overhand.Dengan menggunakan pillar buatan dari waste rock dan stull
timber yang menyanggan dan melintang pada stope.stull dipasang pada
geometri yang sistematis.berfungsi sebagai berpijak pekerja dan sebagai
peluncur bijih,membentuk corong dan manway lining,dan sebagi
penyangga lekat.
PENGENALAN TAMBANG
1.1. ISTILAH TAMBANG, PENAMBANGAN DAN PERTAMBANGAN
Sebelum kita mulai dengan membahasa lebih jauh tentang tambang terbuka
(tamka), ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui beberapa istilah tentang tambang,
menambang, penambangan dan pertambangan (industri pertambangan).
Tambang adalah tempat yang digali orang untuk mengambil bahan galian (sumberdaya
mineral) yang berharga. Kemudian menambang (to mine atau mine working) adalah kerja
menggali bahan galian tersebut. Selanjutnya, jika fokusnya adalah proses menghasilkan
bahan galian itu, maka istilah yang digunakan adalah penambangan (mining atau mining
operation). Kegiatan penambangan ini biasanya meliputi ; pemeraian atau pembongkaran
atau penggalian kemudian pemuatan dan selanjutnya dilakukan pengangkutan. Dan
akhirnya ada sebuah kata lagi yang sekarang lazim digunakan, yaitu pertambangan
(mines, mines departement atau mining industry). Pertambangan adalah pihak atau sistem
yang menangani semua segi yang berhubungan dengan bahan galian, didalamnya
tercakup tidak hanya tambang tempat orang mengambil bahan galian, tetapi juga pihak
yang mengolah bahan mineral itu, bahkan kalau perlu sampai yang menjualnya.
1.2. USAHA PERTAMBANGAN (INDUSTRI PERTAMBANGAN)
Endapan bahan galian merupakan salah satu jenis sumber daya mineral. Endapan
bahan galian umumnya tersebar secara tidak merata di dalam kulit bumi baik jenis,
jumlah maupun kadarnya.
Sumber daya mineral (endapan bahan galian) memiliki sifat khusus dibandingkan
dengan sumber daya yang lain, yaitu yang disebut dengan wasting asset atau
Unrenewable resources yang artinya bila bahan galian tersebut ditambang di suatu
tempat, maka bahan galian tersebut tidak dapat diperbaharui kembali. Atau dengan kata
lain industri pertambangan merupakan industri dasar tanpa daur.
Maksud dan tujuan industri pertambangan adalah untuk memanfaatkan sumber daya
mineral demi kesejahteraan ummat manusia. Indusri pertambangan di suatu daerah akan
memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif industri pertambangan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Merusak lingkungan, karena tanah yang subur hilang, vegetasi dibabat sehingga
daerah menjadi gundul dan mudah tererosi serta longsor, flora dan fauna rusak sehingga
ekologi rusak, plousi sungai, udara dan suara.
3.
Menimbulkan kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya. Dalam mengusahakan
industri pertambangan selalu berhadapan dengan dengan sesuatu yang serba terbatas baik
lokasi, jenis, jumlah maupun mutu materialnya. Keterbatasan ini ditambah lagi dengan
usaha meningkatkan keselamatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Jadi
didalam mengelola sumber daya mineral diperlukan tahapan usaha pertambangan dan
penerapan metoda penambangan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi ekonomis
1.
2.
EKSPLORASI
3.
STUDI KELAYAKAN.
4.
PERSIAPAN PENAMBANGAN.
5.
PENAMBANGAN.
6.
PENGOLAHAN/PEMURNIAN.
7.
PENGANGKUTAN.
8.
PEMASARAN.
SETIAP
SECARA
MEMILIKI
ENERGI
SURAT KEPUTUSAN
DAN
PEMBERIAN
MALALUI
BUPATI/WALIKOTA
DARI
ATAU
MENTERI
GUBENUR,
PROSEDUR PERMOHONAN
KP
KEP.MEN NO.1453.K/29/MEM/2000).
Prospeksi (Penyelidikan Umum)merupakan langkah pertama dalam kegiatan
usaha pertambangan. Pada tahap ini kegiatan ditujukan untuk mencari dan menemukan
endapan bahan galian dan mempelajari keadaan geologi secara umum untuk daerah yang
bersangkutan berdasarkan data permukaan. Cara yang digunakan dalam penyelidikan
umum adalah mengikuti data petunjuk tentang adanya suatu endapan bahan galian di
suatu daerah, antara lain dengan cara tracing float, geofisika, geokimia, bor tangan dan
lain-lain.
Eksplorasi Penyelidikan eksplorasi merupakan kegiatan lanjutan dari penyelidikan
umum yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian
tersebut, yaitu mengenai : - bentuk, ukuran serta letak atau kedudukan endapan bahan
galian - menentukan besar dan mutu cadangan - sifat fisik, mekanik dan kimia bahan
galian - sifat fisik, mekanik dan kimia batuan sekelilingnya, dan lain-lain.
Penyelidikan geologi secara lebih teliti baik ke arah horizontal maupun vertical.
TENTANG PROSPEK ENDAPAN BAHAN GALIAN, SEHINGGA DAPAT DIAMBIL KEPUTUSAN DAN
LANGKAH-LANGKAH
SELANJUTNYA.
PERSIAPAN
PENAMBANGAN
SEBELUM
MEMBANGUN
KANTOR,
GUDANG,
BENGKEL,
MENYIAPKAN
PERALATAN
DITUJUKAN UNTUK MEMBEBASKAN DAN MENGAMBIL BAHAN GALIAN DARI DALAM BUMI
KEMUDIAN MEMBAWANYA KE PERMUKAAN BUMI UNTUK DAPAT DIMANFAATKAN BAGI
MANUSIA DAN MAKHLUK LAIN.
Penambangan dilakukan dengan beberapa cara atau metoda (tambang terbuka dan
tambang bawah tanah). Hal ini sangat tergantung pada banyak faktor dan pertimbangan.
Beberapa pertimbangan utama yang harus diperhatikan adalah :
a. Keadaan endapan bahan galian (ukuran, bentuk, letak, kedalaman, penyebaran kadar
endapan dan lain-lain). - Sifat fisik, mekanik dan kimia endapan bahan galian dan
Dalam praktek dan pelaksanaannya metoda penambangan dibatasi oleh beberapa faktor,
yaitu :
a. Ekonomis-teknis, diwujudkan dalam usaha mendapatkan recovery tambang
semaksimal mungkin dengan biaya sekecil mungkin.
B. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA, DIWUJUDKAN DALAM USAHA MEMPERKECIL
KEMUNGKINAN TERJADINYA KECELAKAAN.
2.
3.
1.
2.
QUARRY.
3.
STRIP MINE.
4.
ALLUVIAL MINE.
Tambang BawahTanah Tambang bawah tanah adalah metoda penambangan yang
segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan
tempatnya kerjanya tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Klasifikasi metoda
tambang bawah tanah yang dikenal saat ini sangat banyak, walaupun demikian pada
dasarnya metoda tambang bawah tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1.
STOPE DENGAN
- OPEN
PENYANGGA ALAMIAH
- OPEN
- OPEN
Stope dengan penyangga buatan - Cut and fill stoping - Shringkage stoping Square-set stoping - Stull stoping - Longwall mining - Undercut and fill - Top slicing.
3.
ONGKOS
BCM
2.
KONDISI KERJA LEBIH BAIK, KARENA BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN UDARA
LUAR DAN SINAR MATAHARI.
3.
4.
PEMAKAIAN BAHAN PELEDAK BISA LEBIH EFFISIEN DAN LELUASA, KARENA
ADANYA BIDANG BEBAS (FREE FACE) YANG LEBIH BANYAK DAN GAS-GAS BERACUN YANG
DITIMBULKAN OLEH PELEDAKAN CEPAT DIHEMBUS ANGIN.
5.
MINING RECOVERY LEBIH BESAR, KARENA BATAS ENDAPAN DAPAT DILIHAT DENGAN
JELAS.
6.
7.
RELATIF
Kerugian :
1.
PARA
2.
KEDALAMAN PENGGALIAN TERBATAS, KARENA SEMAKIN DALAM PENGGALIAN
AKAN SEMAKIN BANYAK MENGGALI TANAH PENUTUP.
3.
TIMBUL
CUKUP BANYAK.
4.
5.
STULL STOPING
Metode ini menggunakan pilar buatan dari waste rock dan stull timber yang
menganga dan melintang pada stope. Stull dipasang pada geometri yang sistematis,
berfungsi sebagai tempat berpijak pekerja dan peluncur bijih, membentuk corongan dan
mainway lining, dan sebagai penyangga local.
Aplikasi
stull timber