membawa bekal dari rumah. Sayangnya, tak banyak kantin yang memenuhi syarat untuk disebut sebagai
kantin sehat. Apa saja syaratnya?
"Baru ada 20 kantin yang mendapatkan piagam bintang dari BPOM (kantin sehat) di seluruh Indonesia,"
jelas Drs Halim Nababan, MM, Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM, dalam
acara Media Gathering di Kantor BPOM, Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Halim tidak menjelaskan secara rinci kantin mana saja yang mendapatkan gelar resmi 'kantin sehat',
namun ia menyebutkan ke-20 kantin dengan piagam bintang tersebut ada di 7 provinsi, yaitu:
1. Jawa Tengah 3 kantin
2. DI Yogyakarta 2 kantin
3. Jambi 3 kantin
4. Nusa Tenggara Barat (NTB) 3 kantin
5. Kalimantan Selatan 2 kantin
6. Kalimantan Barat 4 kantin
7. Bengkulu 3 kantin
Berikut beberapa syarat yang dituntut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum
memberikan piagam bintang atau gelar kantin sehat, antara lain:
1. Tidak menjual jajan yang tidak memenuhi kualifikasi sehat, seperti yang mengandung zat
berbahaya atau mikroba.
2. Higienis dan sanitasi
Kantin harus bersih, bisa dilihat secara kasat mata. Bila si pemilik sudah batuk-batuk sebaiknya hati-hati.
Peralatanan juga diperhatikan. Makanan yang matang dan mentah harus dipisahkan. Pisau harus bersih,
setelah digunakan untuk makanan mentah dicuci terlebih dahalu. Lihat kondisi tempat sampah yang
cukup bersih.
3. Tidak memberi keleluasaan pada anak untuk mengambil jajanan sendiri
"Kalau anak boleh ambil sendiri, itu tangannya ada bermacam-macam yang pegang. Kalau es pun yang
ada bungkusnya, kan yang pegang ada banyak tangan, terus bungkusnya akhirnya digigit juga. Ada
banyak kumannya itu," lanjut Halim.
4. Ada wastafel atau tempat cuci tangan
Jangankan tempat khusus untuk cuci tangan si pembeli, kebanyakan kantin bahkan hanya menggunakan
1 ember air untuk mencuci piring seharian. "Ini jelas tidak sehat," tegas Halim.
5. Penjaga kantin harus tahu benar jajan dan produsen yang menitipkan barang dagangan di
kantinnya, baik kualitas dagangan dan cara pengolahannya.
6. Botol saus atau kecap yang ditutup rapat
"Kalau botol kecapnya tidak ditutup, kan jadi banyak lalat. Ya tidak bisa dapat piagam. Sangat sederhana
tapi sangat berisiko untuk anak-anak," papar
Halim.http://health.detik.com/read/2012/11/20/152458/2095891/766/2/ini-dia-syarat-
kantin-sehat-di-sekolah
Pangan yang sehat dan aman bagi anak sekolah dipengaruhi oleh kantin yang sehat,
serta memenuhi syarat dari BPOM. Tidak hanya itu, beberapa kantin penyedia jajanan
anak sekolah telah memiliki tanda bintang yang diberikan BPOM bagi kantin dengan
nilai yang baik untuk penyediaan pangan jajan anak sekolah (PJAS). Secara umum,
kantin yang memenuhi syarat tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya
penerapan sistem higienisasi yang baik, perilaku pedagang dan perawatannya,
pemisahan pangan mentah dan pangan matang, serta pengetahuan mengenai
pembuatan produk dan praktek pengolahannya.
Penerapan sistem higienisasi yang baik terkait dengan bagaimana kantin tersebut
menjaga kebersihan tempat dan makanan yang tersedia. Salah satu cara menjaga
kebersihan jajanan misalnya tidak membiarkan anak-anak untuk mengambil sendiri
makanannya agar tidak banyak tangan yang memegang jajanan yang akan dijual.
Sehingga kondisi makanan tidak kotor akibat tangan anak-anak yang baru selesai
bermain. Atau bisa juga dengan cara menggunakan alat penjepit untuk mengambil
makanan untuk anak-anak yang membeli makanan. Selain dengan cara menjaga
makanan, lokasi kantin perlu pula diperhatikan. Kantin yang baik adalah kantin yang
berjarak dari letak kamar mandi dan juga pembuangan sampah. Kondisi tersebut akan
memberikan kenyamanan bagi kondisi kantin bagi anak-anak.
Perilaku pedagang terhadap proses produksi jajanan yang tersedia di kantin harus
mampu untuk menyediakan jajanan yang aman bagi anak. Pedagang yang ada di
kantin hendaknya mengetahui berbagai hal mengenai pangan jajanan yang dijualnya.
Hal ini bertujuan agar pangan tersebut tetap terjaga keamanannya. Misalnya saja,
pedagang harus tahu kapan pangan tersebut dibuat, berapa lama ketahanan pangan
jajanan yang disediakannya, atau bagaimana pengolahan dari pangan yang
dijajakannya. Selain itu, pedagang juga perlu memperhatikan perawatan dari alat
produksi jajanannya. Sehingga, makanan yang dikonsumsi anak-anak akan terhindar
dari bahaya biologis.
Kantin yang baik perlu pula memperhatikan bagaimana penjajaan pangan jajanan yang
tersedia. Pangan yang tersedia biasanya terdiri dari pangan segar contohnya buah,
pangan olahan contohnya beberapa makanan kemasan, dan pangan siap saji. Jenisjenis pangan tersebut sebaiknya ditempatkan secara terpisah. Selain itu, pangan yang
mentah harus diletakkan terpisah dengan pangan yang telah matang. Ini dilakukan
untuk menghindari kontaminasi biologis dari pangan yang belum matang.
Kantin yang memenuhi syarat dari BPOM belum tentu mampu mendapatkan tanda
bintang dari BPOM
http://www.alpindonesia.org/index1.php?view&id=193
http://intisari-online.com/read/bagaimana-kantin-sekolah-yang-seharusnya
Intisari-Online.com Kantin sekolah secara luas
berfungsi untuk memberikan pelayanan kebutuhan berbagai makanan serta
minuman yang aman dan bergizi untuk seluruh komunitas sekolah. Juga dapat
menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak dini bila proses yang ada di
kantin dapat menarik perhatian siswa dan menyediakan pangan jajanan dengan
harga yang wajar.
Kantin sekolah juga diharapkan dapat menunjang pengetahuan tentang keamanan
pangan dan gizi yang dipelajari di sekolah. Dari kantin sekolah diharapkan siswa
dapat menerapkan standar kebersihan dalam menangani, menyiapkan, menyajikan
pangan dalam kehidupan sehari-hari.
Keputusan Menkes no. 1429/Menkes/SK/XII/2006 menetapkan sejumlah persyaratan
kesehatan lingkungan ruang bangunan kantin atau warung sekolah seperti berikut
ini.
Tersedianya tempat cuci peralatan makanan dan minuman dengan air yang
mengalir.
Makanan jajanan dalam kemasan harus dalam keadaan baik dan tidak
kadaluarsa.
Peralatan yang sudah dipakai, dicuci dengan air bersih yang mengalir atau
dalam 2 (dua) wadah yang berbeda dan dengan menggunakan sabun.
pakai.