Kantin sekolah adalah tempat para siswa dapat membeli makanan dan minuman untuk memenuhi
kebutuhan gizinya di sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah harus memastikan jajanan yang dijual di
kantin dapat menyehatkan peserta didiknya.
Menurut BPOM, makanan kantin sekolah yang baik adalah makanan yang aman, bergizi, dan bermutu.
Berikut adalah kriteria kantin sekolah sehat yang dianggap memenuhi standar kelayakan:
Kantin sekolah harus menyediakan makanan yang bebas dari bahan-bahan kimia membahayakan, diolah
dengan baik, dimasak matang, tidak berbau tengik serta asam. Penjual juga harus dalam keadaan sehat
dan tempat menjual makanannya perlu terjaga dengan bersih.
Pihak sekolah harus mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar, yakni
dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir setidaknya selama 20 detik. Lakukan langkah
cuci tangan ini khususnya sebelum dan sesudah makan.
Produk makanan harus memiliki label yang jelas, seperti nama produk, tanggal kedaluwarsa, komposisi,
dan informasi nilai gizi. Untuk produk yang tidak memiliki label makanan (seperti lemper, lontong, dan
lainnya), pastikan kemasannya dalam kondisi yang baik.
Membaca label informasi nilai gizi dapat membantu anak untuk membuat pilihan makanan yang lebih
sehat. Label ini menyediakan informasi penting, misalnya kalori, total lemak, kolesterol, protein,
karbohidrat, vitamin, dan banyak lagi.
Kriteria kantin sehat tak hanya membuat aturan mengenai makanan. Syarat ini juga berlaku untuk
minuman.
Beberapa jenis minuman sehat perlu disediakan oleh pihak sekolah, antara lain air putih, susu, jus, serta
sport drink yang bisa dikonsumsi anak sehabis berolahraga.
Makanan dan minuman yang berwarna terlalu mencolok bisa jadi mengandung pewarna ataupun
bahan-bahan kimia yang merugikan kesehatan anak. Jadi penjualan produk sejenis ini perlu dihindari.
Terlalu banyak mengonsumsi junk food bisa mencetuskan berbagai masalah kesehatan pada anak. Jenis-
jenis makanan ini meliputi kentang goreng, hamburger, ayam goreng, pizza, dan mi instan.
Camilan yang rendah nutrisi serta tinggi gula dan garam tidak masuk dalam syarat kantin sekolah sehat.
Contohnya: keripik kentang, cookies, donat, permen, dan lainnya.
Sumber serat
Baca Juga
Dilansir dari artikel berjudul "Gizi Seimbang dan Kantin/Jajanan Sehat di Sekolah Dasar" yang dimuat
dalam situs ditpsd.kemdikbud.go.id, contoh jajanan sehat di kantin sekolah adalah:
Mengandung protein
Sayuran
Buah
Pada tahun 2006, Kementerian Kesehatan RI juga telah membuat peraturan mengenai syarat kantin
sekolah yang sehat. Kriterianya meliputi:
Tersedia tempat mencuci peralatan makan dan minum dengan air yang mengalir
Jarak kantin dengan lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) minimal 20 meter
Peran pihak sekolah untuk mewujudkan kantin sehat sangatlah penting. Menurut BPOM, para guru
perlu rutin melakukan pengawasan terhadap makanan-makanan di kantin sekolah maupun di sekitar
luar sekolah.
Selain itu, membatasi pemberian gula, garam dan penyedap rasa juga baik untuk kesehatan anak. Pihak
sekolah juga diharapkan mengetahui apa saja jenis jajanan yang dijual di kantin agar dapat memantau
apakah makanan tersebut bergizi baik atau tidak. Hal ini berlaku bagi kantin sekolah SD, SMP, SMA, dan
sejajarnya.
Memonitor berat badan siswa setiap enam bulan sekali juga dapat dilakukan guna mendeteksi adanya
kondisi gizi kurang atau lebih.
Yang tak kalah krusial pula adalah memberikan edukasi mengenai prinsip-prinsip gizi seimbang pada
orang tua dan murid. Dengan ini, upaya pemerintah untuk mewujudkan kantin sekolah sehat guna
mencegah masalah gizi ganda dapat terlaksana dengan baik.
Selama masa pandemi Covid-19 atau virus corona, tentunya kantin sehat sekolah harus menyesuaikan
protokolnya. Ditambah lagi, beberapa sekolah sudah mulai mengizinkan siswa-siswinya untuk belajar
sambil tatap muka di kelas
Menurut artikel berjudul "Kantin Sehat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Masa Kebiasaan Baru" di situs
sma.kemdikbud.go.id, layanan kantin sekolah harus memastikan berlakunya protokol kesehatan secara
ketat. Hal ini dilakukan supaya kantin tidak menjadi sumber penyebaran Covid-19.
Sebelum dibuka secara permanen, layanan kantin sekolah perlu menerapkan penyesuaian terlebih
dahulu. Di dalam masa transisi, kantin tidak boleh beroperasi. Para siswa disarankan untuk membawa
makanan sendiri dari rumah.
Selanjutnya, kantin dapat mulai dibuka secara bertahap, sesuai dengan tingkat keparahan Covid-19 di
tiap daerah.
Setiap sekolah diharapkan dapat merancang sistem operasional kantin yang sesuai dengan protokol
kesehatan agar peserta didik maupun guru tidak terpapar oleh Covid-19.
Menjaga jarak
Memastikan meja, kursi, dan peralatan makanan tidak terkontaminasi virus dengan senantiasa
membersihkan permukaan benda menggunakan disinfektan.
Bagi Anda yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan
dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play
sekarang juga.