Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

PLC 1 ( Programmable Logic Controller)


Laporan ini dibuat untuk memenuhi laporan praktikum matakuliah PLC 1

DISUSUN OLEH :

Jefri Aryanto
214341013
2 AEA

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG


Jalan Kanayakan 21, Dago Bandung 40135 Tlp.(022)2500241 faks.(022)2502649
Homepage: http://www.polman-bandung.ac.id E-mail: secretariat@polman-bandung.ac.id

BAB I
Pendahuluan
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik hasil
pengembangan dibidang teknologi informasi dan kontrol industri yang mudah
digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam .
PLC yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O digital maupun analog .
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1.

Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk


menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.

2.

Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara


aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR,
dan lain sebagainya.

3.

Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan


mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Fungsi dan kegunaan PLC dapat dibagi secara umum dan secara

khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1.

Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi


output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara
berurutan (sekuensial), disini PLC xmenjaga agar semua step atau
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2.

Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu


sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang
dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan
tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke


CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input
ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan
dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya.
CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding
dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal
masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu

menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan


lainnya.

Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi jenisjenis berikut :
1.

Tipe compact

Ciri ciri PLC jenis ini ialah :


a.

Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input output, modul


komunikasi) menjadi satu

b.

Umumnya berukuran kecil (compact)

c.
diexpand
d.

Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat


Tidak dapat ditambah modul modul khusus

Berikut ini contoh PLC compact dari omron

2.

Tipe modular

Ciri ciri PLC jenis ini ialah :


a.

Komponen komponennya terpisah ke dalam modul modul

b.

Berukuran besar

c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga


jumlah lebih banyak)
d.

Memungkinkan penambahan modul modul khusus

Berikut ini contoh PLC modular

BAB II
Praktikum Ladder Simulator

1. Simulasi Traffic Light


Urutan Kerja :
a. Merah menyala 5 detik
b. Merah dan Kuning menyala bersamaan 2 detik
c. Kuning menyala 3 detik
d. Hijau menyala 5 detik
e. Pada saat RUN ,otomatis langsung bekerja (Merah = ON)
Alamat output :
0P0 = lampu merah
0P1 = Lampu kuninga
0P2 = lampu hijau
Rangkaian ladder pada LadSim

Prinsip Kerja
Saat rangkaian RUN, lampu merah akan menyala selama 5 detik. Kemudian
lampu kuning akan menyala bersamaan dengan lampu merah. Setelah 2 detik
kemudian, lampu merah mati dan lampu kuning tetap menyala selama 3 detik.
Setelah lampu kuning mati, lampu hijau akan menyala selama 5 detik. Dan siklus
akan mati/berhenti.

Analisa
Pada saat program/rangkaian di RUN ,maka lampu OP0 akan menyala
sebagai indicator lampu merah.
Hal ini terjadi karena sebelum coil O0 terpasang kontak NC Timer1.

Setelah RUN ,Timer1 akan mulai menghitung selama 5 detik,kemudian


meng-aktifkan OP1 sebagai indicator lampu kuning.

Setelah Op1 bekerja,arus pun mengalir ,menuju Timer2,yang berfungsi


mematikan lampu merah setelah lampu kuning hidup selama 2 detik.Dan
mengakibatkan hanya OP1 saja yang hidup sebagai indikator lampu kuning.

Dan disaat OP1 bekerja,arus mengalir menuju Timer 3 yang berfungsi untuk
mematikan OP1 (lampu kuning) dna memastikan OP2 sebagai indicator
lampu hijau menyala.

Tepat setelah OP2 bekerja,Timer3 juga bekerja setelah menghitung hingga 5


detik dan memastikan OP2 Mati sebagai indicator lampu hijau mati,dan
siklus pun berhenti.

2. Simulasi mesin minuman ringan


Program mesin minuman ringan dengan input masukan berupa uang koin.
Terdapat 4 jenis minuman dan minuman dapat dikeluarkan jika koin telah
dimasukkan. Selain itu, terdapat tombol Reject untuk membatalkan pembelian
minuman.
Berikut adalah input dan output beserta Ladder diagram nya:
-

IP0
IP1
IP2
IP3
IP4

=
=
=
=
=

Koin Sensor
Tombol Cola
Tombol Lemon
Tombol Cherry
Tombol Lime

IP5 = Tombol Reject

OP0
OP1
OP2
OP3
OP4

=
=
=
=
=

Coil hold solenoid


Coil accept solenoid
Solenoid minuman Cola
Solenoid minuman Lemon
Solenoid minuman Cherry

- OP5 = Solenoid minuman Lime

Ladder Diagram pada Ladsim

Prinsip Kerja
Kerja dari program yang diterapkan pada mesin minuman kaleng
diawali dengan sebuah koin.
Sebuah koin dimasukkna ke lubang koin,setelah masuk,koin akan
tertahan di bagian penahan dan terkena sensor koin,setelah itu
konsumen memiliki 2 pilihan,yaitu :
1. Lanjutkan
Untuk lanjutkan,konsumen hanya perlu menekan tombol untuk
memilih minuman mana yang akan dibeli,setelah
ditekan,minuman pun akan keluar,bersamaaan dengan itu,sensor
Accept coin akan bekerja dan koin akan masuk menuju wadah
penyimpanan koin. Dan saat transaksi ini terjadi,konsumen tidak
bisa memilih lebih dari 1 minuman,apabila memilih lebih dari
1,program tidak akan bekerja,dan minuman pertama yang dipilih
yg akan keluar.
2. Cancel
Untuk proses Cancel/Reject,ada tombol yang disediakan pada
bagian permukaan mesin,pada saat coin standby,kemudian tombol
cancel ditekan,maka sensor reject akan bekerja dan membuka
katup agar koin bisa menuju saluran khusus agar koin keluar dari
mesin,dan saat ini terjadi,konsumen tidak bisa memilih minuman
apapun.
Analisa

Keadaan pada saat RUN,dan sensor koin menerima sinyal kalau terdapat

koin.
IP0 = sensor koin tidak di jadikan open kembali sesaat di jadikan
closed,karena ingin disamakan dengan kenyataannya kalau koin akan
berada pada posisi stanby.

Pada saat IP1 = Cola ditekan,IP0 mati karena koin jatuh ke bagian
penampungan koin,bersamaan dengan hal itu,minuman keluar dari mesin
dan mengakibatkan Timer 1 bekerja untuk mematikan proses transaksi.

Pada saat Koin berada di posisi standby,OP0 akan menyala,apabila


konsumen menekan perintah cancel maka OP6 akan bekerja dan
OP0 akan mati,sebagai indicator koin tidak berada pada tempat
sensor koin,karena seketika itu koin akan menuju saluran keluaran
koin akibat dari solenoid IP5 ditekan,namun mesin akan kembali ke
keadaan semua karena proses tersebut diatur oleh Timer3 selama
2 detik.

3. Simulasi packing Line


Program ini merupakan program kerja yang mengelompokkan 2 macam
benda yang ukuran panjangnya berbeda. Untuk membedakannya, digunakan 2
sensor dengan jarak yang telah ditentukan supaya dapat membedakan jenis
ukuran dari benda tersebut.
Berikut adalah input dan output beserta Ladder Diagram nya :
-

IP0 = Sensor panjang box


- OP0
IP1 = Sensor panjang box
- OP1
IP2 = Sensor meja putar
- OP2
IP3 = Sensor Konveyor Horizontal
Horizontal
IP4 = Sensor Konveyor Vertikal IP5 = Tombol START
- OP5

OP6 = Meja berputar ke kiri

=
=
=
-

Solenoid Konveyor Vertikal


Solenoid Konveyor Horizontal
Konveyor 1
OP3
=
Konveyor

OP4 =
Konveyor Vertikal
= Meja berputar ke kanan

Gerakan Horizontal

Prinsip Kerja
IP5 berguna sebagai tombol START ,kemudian OP2 hidup sebagai
indicator Konveyor1 jalan.Saat box berada pada konveyor,box melewati
sensor IP0 dan IP1,apabila kedua sensor tersebut mendapatkan sinyal
box pada waktu yang bersamaan,maka muncul sinyal kalau itu adalah
box yang berukuran panjang.Kemudian box tersebut sampai di meja
putar dan mengenai sensor IP2 sehingga mengakibatkan meja putar
berputar ke kiri.
Setelah sampai di posisi,ditandai dengan box menyentuh sensor
IP11,mengakibatkan OP1=Solenoid konveyor horizontal bekerja
mendorong box dan mengenai sensor IP3 yang sekaligus mengaktifkan
konveyor OP3 dan membawa box menuju stasiun berikutnya.

Gerakan Vertikal

Simulasi Car Park


Simulasi ini berfungsi untuk diterapkan pada lahan parkir
otomatis.Sistem ini diawali dengan adanya Papan yang terdiri dari 3 lampu
indicator,yaitu : Full Light ; Space Light ; Empty Light.
Dan terdapat 2 buah sensor untuk membuka dan menutup barrier untuk laju
mobil serta sebuah counter untuk menghitung jumlah mobil yang ada di area
parkir.
Berikut alamat Input output serta Ladder Diagramnya :
IP0 : Entry sensor
IP2 : Exit sensor
OP0

: Full light

OP1
OP3

: Empty light

: Entry barrier
Op4

: Exit barrier

OP2: Space light

Prinsip Kerja
Pada saat program di RUN ,OP1 akan hidup sebagai indicator kalau area parkir
kosong/Empty light.

IP0 yang berfungsi sebagai entry sensor akan bekerja apabila membaca ada
mobil yang mengenainya,dan outputnya ada di OP3,pada saat ini juga Counter
menghitung jumlah mobil tersebut,dank arena sudah tidak kosong lagi,lampu
indicator berpindah dari OP1 menjadi OP2 sebagai indicator Space light.

Hal ini akan terus terjadi hingga counter menghitung hingga 6,kemudian IP0
tidak bisa membuka Barrier lagi karena parkiran sudah penuh dan Indikator
Space light OP2 berubah menjadi Indikator Full Light OP0.

Sama halnya jika ada mobil yang mau keluar dari area parkir.IP2 berperan
sebagai sensor jika ada mobil yang akan keluar,OP4 akan hidup sebagai
Indikator Exit Barrier dan counter pun menghitung mundur,menyebabkan Full
Light berubah menjadi Space light kembali.Dan semakin berkurang mobil di
area parker hingga menjadi kosong,indicator Space light berubah menjadi
Emptylight.

5.Simulasi Lift (Elevator)


Program ini merupakan program pada elevator atau biasa disebut dengan
lift. Program ini hanya menjalankan lift yang memiliki 1 tingkat atau hanya 2
lantai saja. Berikut adalah input dan output beserta programnya :
-

IP0
IP1
IP2
IP3
IP4

=
=
=
=
=

Tombol pemanggil ekstra


Sensor level 2
- OP0
Sensor level 1
- OP1
Tombol lift internal
- OP2
Sensor penghalan
- OP3

=
=
=
=

IP6 =
Tombol Alarm
Motor lift naik
Motor lift turun
Pintu lift terbuka
Pintu lift tertutup

IP5 = Sensor pintu tertutup - OP4 = Alarm

Prinsip Kerja
Keadaan awal yaitu lift dalam keadaan terbuka. Lift dapat dipanggil melalui
tombol pemanggil internal maupun eksternal. Saat lift dipanggil dari lantai yang
berbeda, lift akan menutup pintu terlebih dahulu kemudian baru motor lift akan
bekerja. Namun, jika ada terdapat benda yang menghalangi pintu menutup maka
pintu tidak akan menutup. Alarm akan berbunyi bila tombol ditekan.

6.Simulasi Pengemasan Botol Minuman

Pada program ini dipakai di perusahaan susu dalam pengisian botol susu
dengan susu sekaligus pemasangan label merk susu tersebut. Pada program ini
juga terdapat pengumpulan susu secara kelompok yang terdiri dari 3 botol dan
diulang selama 3 kali. Berikut ada input dan output berserta programnya :
-

IP0
IP1
IP2
IP3
IP4
IP5

=
=
=
=
=
=

Sensor level
- OP1
Sensor stopper botol
- OP2
Sensor pemasangan label - OP3
Sensor Counter
- OP4
Limit switch pemasang tutup
Limit switch stacker
- OP6

OP0 = Piston stopper botol

Prinsip Kerja

=
=
=
=
=

Piston pemasang label


Piston stacker
Piston pemasang tutup botol
Piston pengisian botol
OP5
=
Konveyor 1
Konveyor 2

- OP7 = Stacker ke konveyor 3

Konveyor 1 berputar secara terus menerus. Pada saat botol dimasukkan ke


konveyor 1, botol tersebut akan terhentikan oleh stopper. Pada saat berhenti
dilakukan pengisian cairan ke botol sampai volume yang diinginkan setelah
selesai pengisian botol diberi tutup dan botol bergerak menuju konveyor 2 untuk
melakukan pemasangan label pada botol. Setelah pemasangan label botol
terkumpul pada ujung konveyor 2 sampai botol tersebut berjumlah tiga botol
kemudian dipindahkan ke stacker. Pemindahan botol ke stacker berlangsung
sejumlah tiga kali sampai jumlah botol di stacker dipindahkan ke konveyor 3
untuk dilakukan proses selanjutnya.

NB : Dengan selesainya Tugas ke 6,maka selesai pula tugas


paraktikum untuk LadSim,dan selanjutnya kami mempelajari
Zeliosoft.

Zeliosoft
Zeliosoft adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat wiring
PLC,sama halnya seperti LadSim,Zeliosoft sendiri merupakan software yang
diciptakan oleh perusahaan Elektronik besar yaitu Schneider,dan diperuntukkan
memprogram PLC milik Schneider.
Berikut adalah beberapa komponen yang telah kami pelajari :

1
1

Input (I)

Komponen ini sama dengan saklar. Terdapat 2 tipe input yaitu Discrete Input
(I1 sampai I6) dan Analog Input (IB sampai IG dengan Range 0-10 Volt). Kami
hanya memakai yang Discrete Input. Klik kanan pada komponen input untuk
memilih saklar menjadi Normally Open atau menjadi Normally Closed.
2

Zx Keys (Z)

Komponen ini sama dengan push botton. Zx Keys atau Navigation Keys
secara fisik sama dengan Input (I). Bedanya, Zx keys ini tidak terhubung dengan
terminal dari modul melainkan terhubung dengan 4 tombol abu-abu yang
terletak di front panel.
3

Auxiliary Relay (M)

Auxiliary Relay sama halnya dengan Output Coil (Q) atau Kontaktor.
Terdapat 4 jenis Auxiliary Relay, antara lain :
a Contact Mode ([M) adalah jenis Auxiliary Relay seperti kontak pada
umumnya yang telah dipelajari di IML semester 2.
b Impuls Relay Mode (M) adalah jenis kontak yang menggunakan impulse.
c Latch Mode (SM) atau disebut dengan Set Relay adalah jenis relay yang
dapat tetap ON meskipun kontak yang terhubung dengan relay sudah
tidak teraliri listrik.
d Unlatch Mode (RM) atau disebut dengan Reset Relay adalah jenis relay
yang berfungsi untuk mereset Set Relay jika teraliri listrik dengan kata lain
sebagai pemutus arus dari sumber ke rangkaian.
4

Discrete Output (Q)

Komponen ini terhubung dengan actuator dan kami menggunakan


komponen ini sebagai output seperti lampu. Discrete Output juga memiliki 4
jenis yang fungsinya sama seperti macam-macam jenis dari Auxiliary Relay,
antara lain :
a. Contact Mode ([Q)
b. Impuls Relay Mode (Q)

c. Latch Mode (QM)


d. Unlatch Mode (RM)
5

Timer (T)

Komponen ini untuk mengatur waktu tunda pada sebuah rangkaian.


Terdapat 2 jenis timer, antara lain :
a. Commant Input (TT) adalah timer untuk mengatur tunda waktu.
b. Reset Input (RT) adalah mereset timer.
6

Counters (C)

Komponen ini berfungsi untuk menghitung jumlah proses dari yang dituju.
Terdapat 3 jenis counter, antara lain :
a. Upcounting untuk menghitung proses maju
b. Direct Counting menghitung secara langsung
c. Reset untuk me-reset hitungan counter
Pada buku modul di BAB III terdapat beberapa latihan-latihan seperti Input
Output, Latching 1, Latching 2, Fungsi Timer, dan Fungsi Counter yang dapat
dijadikan latihan untuk dapat mengerjakan tugas-tugas yang telah disediakan
pada BAB III tersebut.

LATIHAN-LATIHAN
Input Output

Jika Input PB atau I1 diaktifkan,maka lampu Q1 akan menyala,dan jika PB di di


nonaktifkan,maka lampu Q1 juga akan mati.

Latching I

Ladder program ini bertujuan agar relay yang mengaktifkan output dialiri
terus menerus oleh kontak relay itu sendiri. Relay dapat dimatikan oleh input 2
yang kondisi awalnya NC.

Latching 2

Ladder program ini sama seperti wiring latching 1. Namun, pada wiring ini
dipakai fungsi koil Latch dan Unlatch Mode. Dibutuhkan relay SM dan RM untuk
fungsi koil tersebut.
Jika input I1 ditekan maka SM1 akan aktif dan kontak M1 pada kontak 1 di
no. 3 akan mengaktifkan output Q1. Dan apabila I2 di tekan,RM1 aktif dan Q1
akan mati.

Fungsi Timer

PB ON I1 ditekan,maka Coil TT1 dan M1 akan aktif,dan TT1 akan mulai


menghitung hingga 10detik kemudian mengaktifkan Q1 karena kontak NO T1
berubah menjadi Close.

Fungsi Counter

Jika input I1 ditekan sebanyak 3 kali (jumlah yang telah diatur) secara
impuls/sesaat maka koil CC1 akan aktif dan kontak C1 menjadi kondisi NC
mengaktifkan output [Q1 menjadi menyala.
Jika input I2 ditekan maka koil RC1 akan aktif dan kontak C1 akan menjadi
NO kembali sehingga output [Q1 akan mati.

Saat PB2 di tekan,Counter ter-RESET.

Tugas
1.Lampu lalulintas sederhana
Syarat :
1. Lampu 3 buah dengan (Output : Q1= hijau ; Q2=merah ;Q3=kuning)
2. Tombol Start dan Stop (Input : I1 dan I1)
3. Waktu yang disediakan adalah : merah = 10detik ; kuning = 6detik ; hijau =
4detik

Prinsip kerja
I1 pada contact2 berperan sebagai Start,jika ditekan,maka Q2 akan hidup
sebagai Indikator Lampu Merah,sekaligus juga mengalirkan arus ke TT1 dan
menghitung selama 10 detik.
Setelah 10 detik,TT1 aktif,maka kontak NC menjadi Open dan kontak NO
menaajdi close,dan emnyebabkan Q2 mati dan Q3 hidup sebagai indikator
Lampu Kuning.
Saat arus mengalir menuju Q3,arus juga menalir menuju TT2 dan menyebabkan
TT2 menghitung hingga 6 detik dan saat TT2 aktif,kontak NC menjadi Open dan
kontak NO menjadi close,hal ini menyebabkan Q3 mati dan Q1 hidup sebagai
indikator Lampu Hijau.
Namun tidak sampai sini saja,saat Q1 aktif,TT3 juga teraliri listrik dan mulai
menghitung selama 4 detik sebelum aktif kemudian mematikan Q1 dan
menyebabkan Q2 hidup kembali dan sistem pun sekuensial.

I2 berfungsi untuk mematikan sistem secara keseluruhan.

Lampu Merah

Lampu Kuning

Lampu Hijau

2.Lampu Lalu lintas


Contoh kasus : Per 3-an )

A
B

Pada program ini diminta untuk membuat 3 mode siklus lampu lalu lintas
yaitu mode pagi (1), mode siang (2), dan mode malam (3) dijadikan 1 program.
Berikut adalah programnya yang tersusun oleh 3 mode tersebut :

Prinsip Kerja
Dari program tersebut pilih saklar untuk memilih salah satu mode antara I1
(Mode Pagi), I2 (Mode Siang), atau I3 (Mode Malam). Setelah memilih mode
yang ingin diaktifkan, tekan PB ON kemudian salah satu saklar NC yang akan
mengaktifkan kontaktor dan mengaktifkan modenya. Berikut adalah prinsip kerja
dari setiap mode :
Prinsip kerja Mode 1

Saat kontaktor [M1 aktif, kontak M1 akan mencegah kontaktor lain untuk
dapat aktif. Lampu merah akan menyala. Setelah 10 detik kemudian, lampu
merah akan mati dan lampu kuning akan menyala selama 6 detik. Kemudian,
lampu hijau akan menyala selama 4 detik. Program akan berulang kembali ke
lampu merah menyala kembali. Program akan berhenti jika PB OFF ditekan.
Analisa
Ketika tombol I1 diaktifkan (I2 dan I3 NO) dan tombol Z1 PB ON
ditekan maka kontaktor [M1 akan aktif dan kontak M1 mengaktifkan [M4.
Kemudian lampu merah (Q2) akan menyala.

TT1 diatur selama 10 detik, maka saat lampu merah menyala timer
akan mulai menghitung selama 10 detik lalu kontak T1 mengaktifkan [M5
yang kontak M5 akan mematikan lampu merah dan me-latching kontaktor
itu sendiri dan juga membuat lampu kuning menyala.

TT2 sudah mulai menghitung selama 6 detik sesuai yang telah diatur.
Setelah 6 detik, kontak T2 mengaktifkan kontaktor [M6 yang kontak M6-nya
mematikan aliran listrik ke kedua kontaktor sebelumnya dan me-latching
kontaktor itu sendiri dan juga membuat lampu hijau menyala.

TT3 sudah mulai menghitung selama 4 detik kemudian kontak T3 akan


memutuskan aliran listrik yang menuju kontaktor [M6 dan siklus kembali
dari awal yaitu lampu merah menyala kembali. Jika tombol z2 PB OFF
ditekan maka proses akan berhenti dan semua kontaktor, timer, dan
discrete output akan mati.
Mode 2
Saat kontaktor [M2 aktif, kontak M2 akan mencegah kontaktor lain
untuk dapat aktif. Lampu merah akan menyala. 6 detik kemudian, lampu
kuning akan menyala bersamaan dengan lampu merah selama 4 detik lalu

kedua lampu akan mati bersamaan dan lampu hijau akan menyala. Setelah
6 detik, lampu kuning menyala bersamaan dengan hijau selama 4 detik dan
siklus akan kembali dari awal. Program akan berhenti jika PB OFF ditekan.

Analisis
Ketika tombol I2 diaktifkan
(I1 dan I3 NO) dan tombol Z1
PB ON ditekan maka kontaktor
[M2 akan aktif dan kontak M2
mengaktifkan [M7. Kemudian
lampu
merah
(Q2)
akan
menyala. TT4 diatur selama 6 detik. Kemudian kontak T4 mengaktifkan
timer TT5 dan kontaktor [M8 yang kontak M8-nya menyalakan lampu
kuning dan me-latching kontaktor itu sendiri. Setelah 4 detik, kontak T5
mengaktifkan kontaktor [M9 yang kontak M9-nya menyalakan lampu hijau
dan me-latching kontaktor itu sendiri dan juga memutuskan aliran kontaktor
[M7 dan [M8 dari sumber sehingga lampu merah dan kuning mati.
TT6 sudah mulai menghitung selama 6 detik sesuai yang telah diatur.
Setelah 6 detik, kontak T6 mengaktifkan timer TT7 dan juga kontaktor [MA
yang kontak MA-nya menyalakan lampu kuning dan me-latching kontaktor
itu sendiri. TT7 sudah mulai menghitung selama 4 detik, kemudian kontak
T7 akan memutuskan aliran listrik yang menuju kontaktor [M9 dan [MA lalu
siklus kembali dari awal yaitu lampu merah menyala kembali.
Jika tombol z2 PB OFF ditekan maka proses akan berhenti dan semua
kontaktor, timer, dan discrete output akan mati.
Mode 3
Saat kontaktor [M3 aktif, kontak M3 akan mencegah kontaktor lain
untuk dapat aktif. Lampu kuning akan menyala dengan interval mati dan
nyala yang sama. Lampu kuning diatur supaya aktif secara kedap-kedip.
Program akan berhenti jika z2 PB OFF ditekan.

Analisis
Ketika tombol I3 diaktifkan (I1 dan I2 NO) dan tombol Z1 PB ON
ditekan maka kontaktor [M3 akan aktif dan kontak M3 mengaktifkan TT8
yang kontak T8-nya menyalakan lampu kuning. Terdapat perbedaan
function pada timer ini karena 1 Comant Timer yang biasa dipakai tidaklah
memiliki fungsi sebagai penyambung dan pemutus sekaligus karena timer
yang dipakai sebelumnya adalah timer Function A. Function pada timer ini
yang digunakan adalah Function D .

3.Silo
Jika Tombol Start (I1) ditekan, maka Pompa 1 (Q1) akan langsung
bekerja, sehingga cairan 1 akan masuk ke dalam mixer. 10 detik kemudian
Pompa 2 (Q2) akan bekerja selama 5 detik dan cairan 2 masuk ke dalam mixer
tercampur dengan cairan 1. Setelah Pompa 2 mati, maka 2 detik kemudian
Pompa 1 mati. Setelah itu Mixer Motor langsung akan bekerja 5 detik untuk
mencampur cairan 1 dan 2. Setelah 2 detik, Drain Valve terbuka secara
otomatis, 1 detik kemudian Pompa 3 aktif. Setelah 10 detik, Pompa 3 mati, lalu
1 detik kemudian disusul oleh Drain Valve tertutup secara otomatis. Lalu setelah
itu, pompa 1 akan bekerja kembali seperti proses sebelumhnya (Continue).
Proses akan berhenti jika tombol Stop ditekan.

Q1 = Pompa 1

Q3 = Pompa 3

Q2 = Pompa 2

Q4 = Drain Valve

Q5 = Mixer Motor

Kesimpulan
Pada praktek kali ini, dapat memahami pembacaa soal dengan benar,
untuk membantu hal tersebut dapat digunakan tahap tahap berupa time chart,
flow chart atau yang lainnya. Cara tersebut hanya untuk memudahkan
pengerjaan suatu model saja. Penggunaan rumus pada pneumatik ataupun
elektro pneumatik dapat juga digunakan. Soft zelio ini hanya membantu dalam
program dan relay yang digunakan

4. Terdapat sebuah Mesin Bor dengan Double Acting Cylinder.


Terdapat sebuah mesin bor yang dikontrol oleh 2 buah silnder kerja ganda
dengan 2 buah solenoide valve 5/2 Bi-stabil. Jika sensor benda kerja aktif dan
tombol start ditekan, maka clamping cylncder akan begerak maju untuk
mencekam benda kerja, lalu setelah benda tercekam, maka drilling cyclinder
kembali ke posisi semula , lalu diikuti oleh clamping cylinder. Proses dapat
dilakukan dengan cara 1 siklus atau continue dengan cara memilih saklar 1
cycle/continue.

Wiring PLC untuk Mesin Bor :


a. Push Button Start dan Push Button Stop dengan input : I6 = Start dan IB
Stop
b. Saklar 1 Cycle/Continue dengan Input : IC NO = 1 Cycle dan IC NC
Sequence
c. Sensor pada cyclinder dengan Input : I1 = A0/Ls1; I2 = A1/Ls2; I3
B0/Ls3; I4 = B1/Ls4
d. Output berupa aktuator dengan Output : Q1 = Y1(Clamping ON); Q2
Y2(Clamping OFF);
Q3 = Y3(Drilling DOWN); Q4 = Y4(Drilling UP)

Saluran Output

=
=
=
=

Prinsip Kerja :

I5 sebagai SBK mendeteksi adanya benda sehingga kontak NO menjadi


Closed.
Pada keadaan 0, i1=Ls1 sudah teraktuasi menjadi Closed,kemudian i6=start
kita tekan dan menyebabkan M1 bekerja dan Q1 hidup sebagai pertanda
bahwa silinder sedang melakukan Clamping.

Saat silinder sudah mencapai jarak tertentu dan mengenai I2,menyebabkan


Q3 hidup sebagai tanda bahwa silinder Drilling DOWN aktif.

Begitu pula setelah Silinder Drilling mencapai jarak tertentu,menyebabkan Q4


aktif sebagai tanda Silinder Drilling UP.Dan pada saat silinder UP mengenai
Ls3,itu menyebabkan Silinder Clamping OFF dan menuju titik 0.
Kesimpulan

Pada praktik kali ini, terdapat beberapa kendala berupa sensor yang perlu
digantikan fungsinya dengan saklar , sehingga bila ingin mensimulasikan
perlu memahami juga langkah kerjanya. Jadi, pada simulasi ini bukan hanya
paham dengan logika input dan output saja, tapi perlu pemahaman cara kerja
sistem yang dibuat.

Penutup
Dari praktikum PLC yang telah dilakukan, didapat bahwa dalam
perancangan menggunakan software dan hardware LadSim maupun Zelio
kita harus mengetahui fitur-fitur dalam sotware nya yaitu bagaimana cara
melakukan simulasi pada software. Untuk hardwarenya, kita harus bisa
menghubungkan kabel/wiring secara benar agar ketika disimulasikan
dengan keadaan sebenarnya kita mampu mengaplikasikannya. Dalam
perancangan rangkaian juga tidak lupa kita harus mengetahui logikalogika dasar.
Menurut saya dan rekan rekan tidak banyak perbedaan diantara
LadSim dengan Zelio,namun pada saat pembuatan rangkaian didalam
software tersebut,terasa bahwa pemrograman di LadSim lebih simple
ketimbang pemrograman di Zelio.

Anda mungkin juga menyukai