LAS GAS
5.1 PENDAHULUAN
5.1.1 Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya teknologi industri saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi
suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga
hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan
pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi
semakin meningkat. Manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu
kehidupannya yang sangat vital seperti konstruksi mesin sehingga logam tersebut
menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan.
Las Gas adalah suatu proses pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih,
dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar
gas Oksigen (O2) dengan gas Asetilin (C2H2). Dalam proses las gas ini,gas yang
digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas Asetilen ( dari kata
acetylene), dan memiliki rumus kimia C2H2).
Gas Asetilin ini
memiliki
lain,
menghasilkan
temperatur nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan
udara ataupun oksigen. Sehingga bagian logam yang langsung terkena nyala api panas
akan mencair dan cairan itu akan menutupi antara dua bagian logam yang akan
disambung. Ada kalanya sebaiknya menggunakan bahan tambah atau kawat las.
(Sumber:http://zend09mt.blogspot.com/2013/10/makalah-las-oksi-asetilin.html)
5.1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari melakukan pengerjaan ini mahasiswa dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
Praktikan dapat mengatur tekanan las gas untuk persiapan kerja las gas,
5.
6.
7.
a.
Sambungan Tumpul
Sambungan dengan bentuk dua logam yang ada disatukan di salah satu sisi
nya.
Sambungan T
Sambungan dengan bentuk huruf T yang dimana sudut pengiku adalah
Sambungan Sudut
Sambungan dengan berbentuk sudut, dengan ujung sudut sebagai daerah
yang dilas.
Sambungan Tumpang
Sambungan dengan menumpuk dua atau lebih logam seperti tangga dengan
Posisi Datar
Pola pergerakan torch yang bergelombang direkomendasikan untuk proses
Posisi Horizontal
Untuk pengelasan fillet joint posisi horizontal, pergerakan melingkar
direkomendasikan. Untuk pengelasan butt joint, gerakan maju mundur dan sedikit
menekan dinding benda kerja direkomendasikan.
Posisi Vertikal
Mengelas dengan posisi tegak merupakan pengelasan yang arahnya
mengikuti arah garis verikal.Posisi benda biasanya berdiri tegak atau miring
sedikit searah dengan gerak las yaitu naik turun.
nyala yang tetap dan konstan komposisinya, harus ringan (untuk yang manual) dan
2.
Kurangnya peleburan
Cacat las ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi peleburan diantara
logam las dan permukaan dari base metal. Biasanya diakibatkan oleh kecepatan
pengelasan terlalu lambat. Terkadang juga diakibatkan pengaturan tekanan gas
yang rendah.
Undercutting
Cacat las ini diakibatkan oleh penggunaan parameter tekanan gas yang
kurang tepat, khususnya kecepatan pengelasan dan tekanan gas yang tidak sesuai.
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan undercutting
terjadi.
Porosity
Porosity adalah lubang yang diakibatkan oleh gelembung gas yang telah
Keretakan
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Keretakan panas, dapat terjadi ketika weld bead berada antara temperatur
meleleh dan membeku.
b. Keretakan dingin, biasanya terjadi pada saat weld bead membeku.
Tabung gas
Adalah tempat untuk menyimpan gas yang digunakan dalam proses las gas.
Adalah tempat untuk menyimpan gas oksigen . Tabung ini harus bisa
menahan tekanan hingga 15 30 atm. Tabung oksigen biasanya lebih tinggi
dari tabung gas bahan bakar.
Regulator
Regulator adalah alat untuk mengatur tekanan gas didalam tabung dan gas
yang keluar dari tabung. Pada regulator terdapat manometer yang berfungsi
sebagai mengukur tekanan tabung sedangkan yang satunya lagi adalah untuk
mengukur tekanan gas yang keluar dari tabung atau tekanan kerja. Tekanan kerja
yang dipakai pada praktikum las gas kali ini adalah 40 psi (per square inch).
Flashback Arrestor
Flashback arrestor adalah alat untuk mencegah nyala api balik ke dalam
Unit pembakar
Adalah tempat untuk mencampur gas oksigen dan asitelin serta tempat
Saluran gas
nozzle
kran
Mixer
Gambar: 5.22 Unit pembakar
a. Saluran gas ( saluran ini ada dua buah yan satu untuk gas asitelin dan
yang satunya lagi untuk gas oksigen )
b. Mixer ( ruang tempat kedua agas bercampur )
c. Kran ( kran ini adlah untuk mengatur keluarnya gas oksigen dan
asitelin )
d. Nozzle ( tempat keluarnya api )
5.
Selang Gas
Berfungsi sebagai penyalur gas oksigen dan gas bahan bakar atau asetilin
Filler
Digunakan sebagai bahan pengisi atau penyambung logam
Gambar 5. 24 filler
(Sumber: Laboratorium Proses Produksi Teknik Mesin UNDIP)
2.
Benda Kerja
Digunakan sebagai objek benda yang akan di las
Pemantik
Pemantik berfungsi sebagai pemicu api untuk membakar campuran gas
Meja Kerja
Sebagai tempat untuk meletakkan benda kerja yang akan dilakukan proses
pengelasan.
Bangku Kerja
Berfungsi sebagai tempat kita duduk untuk memposisikan sikap kerja saat
proses pengelasan.
Tang penjepit
Sama seperti pada las litrik tang ini juga berfungi untuk menjepit kerja yang
masih panas.
5.
Air
Digunakan untuk mendinginkan benda kerja setelah poses pengelasan.
Needle Nozzle
Digunakan untuk membersihkan nozzle setelah proses pengelasan.
Sarung tangan
Untuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan dan
Safety Shoes
Untuk melindungi kaki kita dari benda kerja yang panas.
Wearpack
Untuk melindungi bagian badan dari percikan api las.