Defisiensi Nutrisi Tugas DR Steven
Defisiensi Nutrisi Tugas DR Steven
Oleh :
Wien Vibrizata F, S.Ked
NIM. I1A010018
Pembimbing :
dr. Steven, M.Si, Med, Sp.S
DEFISIENSI NUTRISI
Beberapa defisiensi vitamin B diasosiasikan dengan penyakit neurologis. Defisiensi
Tiamin yang parah dapat menyebabkan beriberi basah, dengan edema perifer dari
kardiomyopati, bersama dengan neuropati perifer dan sidrom Wernicke-Korsakoff. Pada
dunia industry, ada dua tanda tersering dari alkoholisme, tapi mereka bisa muncul pada
cachexia sebagai hasil dari malignansi lanjut, HIV, atau hiperemesis gravidarum.
Defisiensi tiamin Milder bisa menyebabkan neuropati perifer, atau dikenal sebagai
beriberi kering. Erythrocyte atau berkurangnya aktivitas transketolase whole blood
walaupun suplementasi tiamin (100 md/hari secara intravena atau oral) cukup aman
diresepkan.
Defisiensi vitamin B12 (sianokobalamin) menyebabkan penyakit neurologis, paling
sering adalah myeloneuropati, dan anemina megaloblastik sebagai sindrom terisolasi atau
kombinasi. Defisiensi diet biasanya terjadi pada orang yang vegetarian ketat. Penyebab
paling sering termasuk kelainan gastric seperti pernicious anemia, gastrektomi, dan
achlorhydria; kelainan ileus seperti pertumbuhan berlebih bakteri, terhinggapi cacing pita
Diphyllobothrium latum, dan operasi; dan inflammatory bowel syndrome. Natrium oksida
menginaktivasi vitamin B12; sehingga myeloneuropati bisa menjadi komplikasi
pernggunaan berlebihan natrium oksida, atau pada pasien dengan defisiensi vitamin B12
subklinis, untuk penggunaan terapi. Defisiensi vitamin B12 akan didiskusikan pada Bab
19.
Defisiensi pyridoxine dari malabsorbsi yang parah atau sebagai efek samping terapi
isoniazid, cycloserine, atau penicillamine bisa menyebabkan neuropati perifer. Terapi
pyridoxine (50 mg/hari per oral) adalah standari pada orang dengan penggunaan
isoniazid. Penggunaan pyridoxine berlebihan bisa menyebabkan neuropati sensoris;
dimana bermanifestasi jadi ataxia sensori. Defisiensi Biacin (pellagra), yang langka pada
Negara berkembag, menyebabkan demensia dan neuripati yang dihubungkan dengan
dermatitis dan diare.
Kelainan neurologis bisa menjadi komplikasi pada defisiensi vitamin yang larut
lemak. Defisiensi vitamin A bisa menyebabkan kebutaan malam hari dan bisa
menyebabkan kebutaan permanen dari ulserasi corneal dan perlukaan. Pasien dengan
defisiensi Vitamin D bisa menyebabkan osteomalasia, dengan nyeri tulang dan
KELAINAN ELEKRTOLIT
Esensial dari diagnosis
-Ensefalopati metabolis (penurunan atau perubahan level kesadaran dengan reaktifasi
pupil tetapi tanpa tanda lateralisasi) terkadang disertai dengan kelainan neuromuscular
(kram, kelemahan, fasikulasi).
-Tingkat berat dan keakutan dari gangguan elektrolit merupakan pertimbangan penting
-Biasanya reversible.
1. Ketidakseimbangan sodium
Gejala hipertnatremia biasanya terdapat kenaikan level sodium melebihi 160mEq/L
tapi mungkin bisa terdapat level yang lebih rendah pada pasien dengan penyabab lain
dari hiperosmosis, seperti hiperglikemia. Enselofati metabolis biasanya disertai dengan
kejang tetapi jarang karena disfungsi neuromuscular, merupakan gambaran klinis yang
khas. Keadaan klinis umum adalah deplesi volume dari muntah atau diare atau
peningkatan ketidaksadaran karena kehilangan cairan oleh demam yang disertai intake
cairan yang tidak adekuat.
Perbedaan diagnosis dari hiponatremia adalah luas dan terorganisir oleh status cairan
pasien: hipovolemia (third-spacing atau kehilangan sodium dari ginjal maupun usus),
euvolemia (sindrom dari ketidaksesuaian sekresi hormone antidiuretik, hipokortisol,
hipotiroid), atau hipervolemik (kelebihan cairan sebagai penanda adanya gagal jantung,
sirosis, atau insufiensi ginjal). Ensefalopati memiliki rentang dari kebingungan ringan
sampai koma dam mungkin semakin parah karena kejang atau edem serebral.
Hiponatremia harus dipertimbangkan pada pasien dengan status mental operasi, wanita
yang beresiko hiponatremia posoperasi.
Koreksi yang terlalu cepat atau berlebihan dari hiponatremia dari berbagai penyebab
dapat menyebabkan myelinolisi dari pusat pons otak, merupakan sindrom demielinasi
osmosis. Gambaran klinis yang khas termasuk terkunci dalam keadaan atau koma
disertai quadriparesis
2. Ketidakseimbangan potassium
Insufiensi ginjal atau hipokortisol menyebabkan hiperkalemia. Kelemahan otot
merupakan abnormalitas neurologis utama, dan manifestasi CNS jarang ditemukan.
Komplikasi yang berpotensial fatal dari hiperkalemia adalah diritmia jantung malignan.
Renal kehilangan dari diuretic atau gastroinrestinal kehilangan dari muntah atau diare
dapat memicu hipokalemia. Level dibawah 3 mEq/L menyebabkan kelemahan otot dan
kadang kadang rabdomiolisis. Hipokalemia berat dengan alkalosis dapat menyebabkan
tetanus, gejala serebral jarang.
Vitamin
Gambaran neurologis
Gambaran system
A (Beta karotin)
Rabun malam
Ulkus kornea
B1 (tiamin)
Ensefalopati
(trias
wernicke
klasik
kebingungan,
dan
dari
ataksiam
abnormalitan
okulomotor)
Sindrom
amnesia
korsakoff
Neuropati perifer
B6(piridoksin)
Neuropati
perifer
Seborrhea
Glossitis
(dan
Anemia mikrositik
dewasa
overdosis isoniazid)
pada
B12(Kobalamin)
Mieloneuropati
(degenarasi
Anemia makrositik
subakut
kombinasi)
Pemburukan
kognitif
Neuropati optic
D (kalsiferol)
Kelemahan
otot
Nyeri tulang
proksimal
Niasin (asam nikotin)
Demensia
Dermatitis
Polineuropati
Glossitis
Diare
E(alfa-tokoferol)
Sindrom spinoserebellar
Tidak ada
Neuropati perifer
3. Ketidakseimbangan Kalsium
Malignansi adalah penyebab utama dari hiperkalsemia, sebaliknya, hiperkalsemia
adalah konsiderasi diagnostik pada pasien kanker encephalopatik. Diluar malignansi
yang diketahui, hiperparatiroidisme primer adalah penyebab penting terjadinya
hiperkalsemia. Ditandai dengan peningkatan serum kalsium menyebabkan letargi dan
koma, pada hiperkalsemia yang ringan , perubahan personalitas atau ketidakcocokan
ingatan dapat menyebabkan penyakiy psikiatrik atau demensia. Sindrom neuromuskular
termasuk keram, zat sisa proksimal, dan kelemahan, dengan level serum kreatinin kinase
normal; elektromiografi dan tipikal biopsi menunjukan ciri-ciri miopatik.
Hipokalsemia berkembang menjadi sebuah efek dari keadaan hipoparatiroid
(termasuk pembedahan tiroid atau paratiroid) atau dengan gagal ginjal berat atau
pankreatitis. Kedua manifestasi serebral atau neuromuskular ditandai dengan iritabilitas
jaringan saraf: kejang, cemas, delirium agitasi, dan tetanus. Tetanus berat menyebabkan
spasme tonik termasuk padatangan (spasme carpopedal), spasme tubuh (opisthotonus),
atau larynx (stridor). Computed tomografi (CT) scan dari otak pada pasien dengan
keadaan hipoparatiroid lama dan pada serebelum, batang otak, dan korteks. Pasien
tersebut memiliki korea, rigiditas, atau disfungsi ekstrapiramidal lain tapi kebanyakan
asimptomatik (dan kebanyakan kalsifikasi pada ganglia basal, seperti yang terlihat dapa
CT scan pada otak merupakan hal yang idiopatik, dibandingkan dengan pengindikasian
dari hipoparatiroidisme). Tetanus yang laten mungkin dapat terinduksi oleh
hiperventilasi, iskemia (tanda Trousseau), atau terdapat tapping pada saraf wajah (tanda
Chvostek). Replesi kalsium membalik tanda dan gejala neurologis.
4. Ketidakseimbangan Magnesium
Hipermadnesemia terlihat secara primer pada pasien yang menerima penanganan
magnesium sulfat intravena untuk preeklamsi-eklamsi atau pada pasien denga gagal
ginjal yang mengkonsumsi magnesium secara berlebihan, pada beberapa kasus yang
mengkonsumsi antasida. Walaupun hipermagnesemia berat berhubungan dengan fungsi
cerebral hal ini merupakan topik perdebatan, tetapi fungsi neuromuskular jelas tidak
berhubungan. Refleks tendon dalam menjadi tertekan sekitar 10mg/dL, dengan
kelemahan otot frank seiring dengan meningkat terusnya level.Letargi pada level yang
masih tinggi mungkin menunjukan hipolsemia dan hiperkarbia dari kelemahan otot
dibandingkan dengan efek primer pada otak. Cardiac arrest dapat terjadi pada level
serum diatas 12mg/dL.
Hipomagnessemia yang berasal dari pemasukan yang tidak cukup atau absorbsi atau
kelainan ginjal, terjadi dengan diuretik. Ciri neurologik menyerupai hipokalsemia;
iritabilitas, agitasi, kejang, tremor, hiperrefleksia,dan tetanus laten atau over.
Hipomagnesemia mengurangi aktivitas, dan kadar mungkin, dari paratiroid hormon dan
harus di konsiderasikan pada pasien dengan hipokalsemia simptomatik yang tidak
meningkat dengan pemenuhan kalsium.
menyebabkan
gejala
serebral
yang
broadspektrum,
termasuk
HIPERTENSI ENCEPHALOPATHY
Penting untuk diagnosis
-sakit kepala, papilledema, perubahan mental status, disfungsi penglihatan, kejang, sering
terjadi pada keterlibatan sistem organ hemorage retinal, diseksi aorta, myocardia iskemia,
gagal jantung kongestif, insufisiensi ginjal.
- penemuan normal atau parieto oksipital selubung putih edema pada magnetif cesonansi
imaging MRI scan.
-penekanan normal pada seseorang pada resiko tekanan darah rendah dibandingkan
individu dengan tekanan darah tinggi kronis.
Kerusakan organ target perbedaan hipertensi urgensi dari emergensi. Hipertensi
encephalopathy dengan sakit kepala, papiledema, disfungsi edema, perubahan mental
status kejang, kerusakan refleks otak ketika tekanan darah mengkompensasi autoregulasi.
Terakhir jika tidak terobati, itu bisa berlanjut menjadi cerebral iskemia, hemorage, atau
keduanya., focal cerebral symptoms atau tanda harus disarankan diagnosa kecemasan.
Organ target yang lain mungkin berdampak simultan. Namun hipertensi encephalopathy
dapat terjadi tanpa berhubungan dengan extraneural keterlibatan akhir sistem organ.
Penemuan klinis
Sebuah klinikal tipikal adalah peningkatan hipertensi pada seorang pasien dengan
hipertensi esensial. Hipertensi encephalopathy bisa juga terjadi pada penekanan
sebelumnya pada individu. Pada beberapa pasien, kerusakan organ bisa menjadi kejadian
tekanan darah menurun 160/100 mmHg dibandingkan pada pasien dengan hipertensi
kronis. penyebab termasuk pheochromocytoma dan menggunakan erythropoietin atay
obat sympatomimetik, seperti kokain. Akut cerebral kejadian seperti trauma kepala,
stroke, infeksi cnd bisa juga meningkatkan tekanan darah. Penyebab naiknya tekanan
darah lagi pada hipertensi encephalopathy. Pada beberapa penyakit ini, bagian iskemia
stroke, agresif antihipertensi terapi bisa merupakan status terburuk dari neurologik.
Neuroimaging, sering digunakan untuk melihat stroke akut mungkin normal atau
bagian putihnya mengalami edema. Sebagian pada lobus oksipital dan parietal. Mri
adalah
superior
untuk
ct
dalam
demosntrasi
sehingga
dipanggil
posterior
Drug
Sodium nitroprusside
Dose
Mulai 0.25 mg/kg/min
Caution
Pada
peningkatan
tekanan
intrakranial,
ke
makimum
dari
mcg/kg/ min IV
lama
hitungan
Labetalol
dalam
hari,
Dosis muatan 20 mg IV
methemoglobinemia
Kontraindikasi meliputi
sampai
IV
menit
lebih
40-80
dari
mh
kongestif berat
IV
Mulai 5 mcg/kg/min IV
Intracerebral hemoragic
titrasi
trauma
menjadi
efek,
kepala
menyebabkan
mcg/min IV
kepalae
dapat
sakit
Ensephalopathy. Pasien harus diterapi dalam ICU. Disorientasi saraf daripada perubahan
yang diharapkan menyugestikan peningkatan tekanan darah sekunder ke primer otak oleh
enselofati hipertensi yang berkembang menjadi iskemik otak atau perdarahan. Apabila
diterapi dari awal, pasien dengan hipertensi ensefalopati dapat disembuhkan secara total.
PENYAKIT JANTUNG
1. Bedah jantung
Bedah jantung mungkin adalah merupakan komplikasi delirium pasca operasi yang
mana pada diagnosis bandingnya termasuk gangguan metabolik, efek medikasi, stroke
dan trauma otak hipo-iskemia. Stroke iskemik lebih umum ditemukan daripada
perdarahan intracranial dan komplikasi diatas 6% dari prosedur bypass coroner. Tanda
kelainan fokal didapatkan pada infraksi pembuluh darah yang besar. Multiple infraksi
pembuluh darah kecil mungkin bermanifestasi kepada ensepalopati yang tidak bisa
dijelaskan sampai hasil MRI keluar. Hipotensi atau hipoksemia selama atau sesudah
pembedahan dapat menyebabkan hipoksia iskemik ensefalopati dalam berbagai
tingkatan. Walaupun pasien pembedahan merasakan tidka cukup benar untuk terapi
bedah dalam waktu bulan hingga tahun dan diikuti dengan tes neurologis apakah ada
keabnormalannya. Mikroemboli pada otak muncul dalam fenomena ini. Pasien dengan
sternotomy menjadi berkembang pada trauma saraf perifer seperti saraf phrenik yang
rusak dengan paralisis diafragma atau pleksopathy brachial dengan nyeri, mati rasa
kelemahan pada satu atau dua tangan.
2. Endocarditis
Komplikasi neurolis berkembang lebih 10% pada pasien dengan endokarditis dan
menimbulkan gejala. Pasien dengan disfungsi fokal serebral membutuhkan imaging
untuk membedakan stroke iskemik, abses otak dan ruptur aneurisma mikotik.
Stroke iskemik adalah pasien yang membutuhkan pergantuian katup untuk infeksi
yang tidak terkontrol atau indikasi lain yang mengharuskan perubahan terapi.
Antikoagulan selama pembedahan dibutuhkan untuk meningkatkan penggantian katup
dalam resiko infraksi pembuluh darah akut yang akan mengalami transformasi
hemoragik.
Abses otak lebih sering yang mutiple dibandingkan yang single pada endokarditis.
Konsultasi neurologis harus diperlukan meskipun pasien sering menanganinya sendiri.
Pasien yang memiliki perdarahan subarachnoid dan parenkimal diidentifikasi oleh CT
atau CSF
mikotik. Banyak aneurisma yang dapat teratasi dengan antibiotik tunggal tetapi
pembedahan atau prosedur endovascular diperlukan.
Diagnosis pada pasien perlu diperhatikan dengan gangguan fungsi otak, sakit kepala
atau keduanya dengan meningitis bakterial atau aspetik meningitis yang menghasilkan
bakterimea atau infeksi parameningeal. Pasien dengan nyeri pinggang atau leher dan
radikulopati atau mielopathy memiliki osteomielitis spinal dan abses epidural yang
memerlukan MRI dari konsultasi spinal dan neurologis.
3. Ensefalopati hipoksia-iskemik
Banyak yang bertahan pada henti jantungdalam keadaan koma saat resusitasi. Trauma
otak adalah penyebab utama dari morbiditas dan mortilitas henti jantung. Banyak yang
mati pada kurun waktu 1 tahun tetapi tingkat penyembuhan juga bermunvulan. Prognosis
tidak dapat diperkirakan dengan akut henti jantung. Saat 24 jam pada dewasa, reflex
stem otak tidak ada dan refleks pupil kornea serta kekurangan respon motorik adalah
prognosis yang buruk. Kejang dan nonepileptik mioklonus muncul pada pasien. Pada
sebuah institusi, ukuran elektropisiologik sebagai somatosensory dapat membangkitkan
potensial untuk pemeriksaan asesmen prognosis.
Hipotensi, hipotermia, blokade saraf, sedatif dan obatan adalah banyak faktor pada
gangguan otak dan fungsi motorik ICU. Perawatan harus disingkirkan untuk membuat
prognosis dan pemriksaan yang memalukan.
Studi terbaru ini menunjukkan peningkatan outcomes pasien koma setelah operasi
akibat hipotermia yang menyebabkan dingin pada protokol pusat.
KELAINAN PULMONARI
Gejala neurologis pada pasien dengan kegagalan napas akut ataupun kronik
menghasilkan hipoksia, hiperkarbia, atau keduanya, meskipun dengan sirkulasi yang
adekuat. Hipokisa yang parah menyebabkan koma yang diikuti dengan hilangya refleks
pupil, kornea, dan batang otak. Dengan hipoksia derajat rendah, kesadaran mungkin
relatif terjaga; pasien ungkin dilaporkan dengan pusing atau kehilangan penglihatan atau
kognisi yang buruk. Pemulihan bergantung pada keparahan dan durasi hipoksia.
Hiperkarbia pada kegagalan napas kronik dapat menyebabkan kognisi yang berubah dan
perubahan sikap, terkadang dihubungkan dengan asteriksis. Sakit kepala mungkin sangat
dominan, kemungkinan dari vasodilatasi dan sering dihubungkan dengan papilladema
dan tremor.
Kirsh DB, Jozefowicz RF. Neurologic complicatioj of respiratoty disease. Neurol Clin
2002;20;247-264. [PMID: 11754310] (concise review, emphasizing clinical conext and
interplay between neurologic and respiratory disorders
KELAINAN HATI
DIAGNOSIS ESENSIAL
Encelopati Hepatika
Perubahan status mental dengan atau tanpa asteriksis, menemani gagal hati kronik
dengan dipertensi portal atau gagal hati akut
Edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien gagal hati akut
Pertimbangan Umum
Enselopati hepatika dapat berkomplikasi kelainan hati kronik dan merupakan tanda
prognostik yang mengkhawatirkan pada masing-masing situasi. Diagnosis barangkali
tidak terlalu sulit pada pasien dengan hipertensi portal yang menjadi bingung atau
mengantuk
setelah
presipitan
yang
nyata,
seperti
hipokalemia,
perdarahan
adalah
enselopati
metabolik,
dengan
kekurangpedulian,
kebingungan, dan perubahan mood dan kepribadian yang awal. Disorientasi yang
mengikuti, seringkali dengan asteriksis, berakibat pada kewaspadaan yang buruk dan
koma. Elektroensephalografi mungkin menunjukkan gelombang trifasik, tetapi
ketidaknormalan ini, sama seperti asteriksis, dapat menemani enselopati metabolik
lainnya.
Diagnosis Banding
Diagnosis bandingnya luas dan mencakup gangguan metabolik lainnya, efek pengobatan,
withdrawal states (termasuk etanol), infeksi SSP, dan sindrom Wernicke-Korsakoff.
Banyak pasien dengan sirosis yang cukup parah untuk menyebabkan enselopati hepatika
KELAINAN RENAL
DIAGNOSIS ESENSIAL
Enselopati metabolik pada gagal ginjal akut
Sindorom ketidakseimbangan dialisis, demensia, dan enselopati Wernicke sebagai
komplikasi dialisis
Mononeuropati sebagai komplikasi dari arteriovenos
Distal simetrik polineuropati dengan atau tanpa gelisah, syndrome kaki pada
kerusakan ginjal kronis. Komplikasi dari kerusakan ginjal aku termasuk encephalopati
menunjukan pembakaran dari voltase tinggi pelan dan spike wave. Pemberian chelating
agen deferoxamin 1-2 g i.v pada 2 jam terakhir sesi dialisis stabil atau disisi lain berubah
menjadi kondisi fatal. Meskipun symptom mungkin terburuk terjadi pada awal terapi.
Penyakit ini dikaitkan dengan paparan aluminium diantara kedua solusi dialisis dan
oral aluminium dydrozide. Modifikasi dari intake alumunium dan dialisis solusi
membuat tingkatan dialisis dementia. Uremik polyneuropathi berdampak pada sebagian
pasien dengan kerusakan ginjal kronis. syndrome klinis pada distal symetrik
polyneuropati, mirip dengan diabetes, alkoholic, atay hiv neuropati, onset bertahap dari
matirasa, nyeri, dan paresthesia mulai dari kaki, dengan kehilangan atau refleks ankle
menurun dan sensori menghilang. Khususnya sensasi vibrasi. Uremik polyneuropati
dapat juga bermanifestasi pada tegang kaki yang meningkat ketika pergerakan.
Gangguan tidur bisa menyebabkan terlalu banyak waktu uremic polyneuropathy.
Transplantasi ginjal mungkin beralih menjadi symptom yang komplit, tipikal dengan 1
tahun transplantasi.
Komplikasi dari neurologi insufisiensi ginjal dirangkum pada tabel 32-3
Kerusakan ginjal
Cns features
Encephalopathy, kejang
Neuromuscular features
Tetani jika berhubungan
Akut
dengan hipokalsemia
Kronis
listeria monocytogenes
infeksi,
khususnya
meningitis
Neuropati
subdural
hematoma
Dialisis
encephalopathy
Dysequilibrium
Arteriovenosus fistula,
syndrome demensia
berhubungan
dengan
mononeuropati
PENYAKIT PANKREAS
Pasien dengan pancreatitis akut dan gambaran klinis dari ensefalopati metabolic tanpa
bukti lain menyebabkan yang dikatakan ensefalopati pankreatik. Kejang, gangguan
penglihatan dan terkadang disfungsi serebral fokal dilaporkan sebagai gambaran klinis
tambahan. Hipokalemi dan hiperglisemi atau hipoglisemi bisa mengikuti pancreatitis dan
harus dipertimbangkan pengaturan ini. Efek penggunaan alcohol, penyakit hati, dan
sindrom Wernicke-Korsakoff adalah kemungkinan diagnostic diantara pasien degnan
pancreatitis akibat penggunaan alcohol. Emboli lemak, koaguolpati, gangguan bloodbrain barrier, dan hiperosmolatiras telah dihubungkan sebagai penyebab tetapi
mekanismenya masih belum bisa dibuktikan
KELAINAN ENDOKRIN
1. Penyakit Tiroid
Hipertiroid dapat menyebabkan agitasi, delirium, atau koma, kadang disertai tremor
dan korea. Myopato dengan myalgia, keram, dan kelemahan bagian proximal merupakan
gejala umum. Kretinin kinase bisa normal, walaupun rhabdomyolisis sering terjadi.
Paralisis periodic kadag muncul, terutama pada pria Asia.
jarang terjadi. Pasien dengan hipertiroidisme karena penyakit Graves bisa memunculkan
optalmopati,
dengan
edema
bengkak,
proptosis,
dan
optalmoparesis.
Graves
Hashimoto tiroiditis dan harus dipertimbagkan pada pasien dengan ensefalopati yang
tidak bisa dijelaskan. TSHbisa normal tapi TSI nya akan meningkat.
Komplikasi neurologis dari penyakit tiroid dan kelainan endokrin lainnya akan
disimpulkan pada Tabel 32-4
2. Penyakit Paratiroid
Hiperparatiroid primer, paling sering karena adenoma paratiroid, jarang berkembang
sampai trias full dari batu ginjal, penyakit tulang dan ulkus peptic karena penentuan
serum kalsium rutin diperlukan untuk mendiagnosis. Manifestasi Serebral dan
Neuromuskular pada hiperkalsemia telah didiskusikan sebelumnya. Pasien yang langka
berkembang sampai myelopati, entah dari dasar metabolic atau dari kompresi dengan
tumor dari osteitis fibrosa. Kelainan serebral dan neuromuskilat membaik setelah
paratiroidektomi.
Hiperparatiroid sekunder berkembang pada respon keadaan hipokalsemia kronis
seperti pada gagal ginjal. Myalgia, kelelahan dan kelemahan, terutama pada kaki, diikuti
EMG dan biopsy memperlihatkan hasil yang kompatibel pada myipati, walaupun tingkat
kreatinin kinase biasanya normal. Menormalkan serum kalsum dan fosfat biasanya
memperbaiki gejala neurologis.
Hipoparatiroid biasa muncul setelah operasi paratiroid, menyebabkan hipokalemi dan
hipofosfatemia. Manifestasi neurologisnya adalah yang ada pada hipokalsemia, seperti
yang didiskusikan sebelumnya.
3. Penyakit adrenal
Hiperkortisolisme, atau Cushing syndrome, menyebabkan gengguan kognitif dan
afektiF, myopati dan kurang lebih
Penyakit endokrin cns dan neuromuscular
Disorder
Hyperthyroidisme
Cns feature
Kecemasan, perubahan
Neuromuscular feature
Myopathy ck level
personal,
delirium,
coma,
chorea,
psychosis,
tremor,
corticosteroid
laki
responsive
resiko) opthalmopathy
encephalopathy
(graves disease)
hashimoto disease.
asia
memiliki
Hypothyroidsm
Myopathy
psychosis,
meningkat,
kelemahan
ck
level
refleks
myxedema,
ataksia,
kejang,
central
dan
reflesk,
predisposisi
Hyperparathyroidsm
Memori
sementara,
kelainan
mood,
delirium,
psycosis,
ringan.
Myopathy
ck
level
ck
level
ck
level
normal
penekanan myelopathy
Hypoparathyroidism
brown tumor
Demensia, psychosis,
Tetani
Hypercortisolism
Myopathy
penyakit
normal
afektif,
penekanan myelopathy
Kekurangan adrenal
epidural lipomatosis
Iritabilitas
dan
Myopathy
kelemahan kognitif
normal
hiperkalemik
dan
periode
paralisis
KELAINAN HEMATOLOGI
Penting untuk diagnosis
neutropenic
intracerebral hemorrage sakit kepala, muntah, sering focal cerebral deficit, coma,
thrombocytopenic
fokal
cerebral
dalam
myeloproliferative
disorder,
menjadi
dari jaringan
fibrosis dalam penyakit sickle cell dapat berkembang menjadi penyakit moyamoya,
mengarah pada hembusan asapterlihat angiografi dari pembuliuh darah kecil kolateral.
Pertukaran transfusi bisa mencegah sroke klinis pada pasien dengan ditemukannya
emboli subclinical oleh gambaran transcranial doppler. Perdarahan subarachnoid dan
parenkim juga menjadi komplikasi dari penyakit sickle cell. Akhirnya, pasien dengan
asplenia dengan penyebab apapun termasuk sickle cell, peningkatan kerusakan akibat
infeksi dengan menyelimuti organisme termasuk patogen meningeal Streptococcus
pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Komplikasi neurogenic lebih sering pada
pasien dengan penyakit hemoglobin S daripada penyakit hemoglobin C.
Extramedullary hematopoiesis pada thalassemia biasanya terjadi di jaringan
limphoretikuler terapi terkadang dapat terjadi di spinal epidural space, menyebabkan
myelopathy.
penanganan
yaitu
operasi
dekompresi,
radiasi
lokal,
pemberian
Penyakit vena-occlusive dapat menjadi nyeri yang diawali dengan sakit kepala yang
menonjol untuk focal cerebral sindrom, kemudian diikuti oleh iskemia venosa, kejang
atau perdarahan.
2. trombotik mikroangiopati
Karakteristik dari kelainan ini yaitu trombosis dari pembuluh darah kecil dan diluar dari
otak. Diseminasi koagulasi intravaskuler adalah salah satu kelainan, pemicu dari trauma,
infeksi, maligna, dan berbagai kondisi lain. Encephalopati, disfungsi focal cerebral, atau
keduanya terjadi sebagai hasil dari generalisasi atau focal cerebral ischemia atau
intracerebral hemorrhage. Trombositopenia disertai oleh elevasi fibrin degradasi produk,
seperti D-dimer meskipun koagulasi rutinnya normal (seperti terjadi pada awal
diseminasi intra vaskuler koagulasi).
Purpura trombotic trombositopeni muncul sebagai hasil dari lesi endothelial dan
subsequent trombosis yang tidak terkontrol. Dasar dari adanya demam, gangguan ginjal,
trombositopenia, anemia hemolitik, gangguan saraf, termasuk sakit kepala, altered
mentation, kejang, dan berbagai sindrom focal cerebral. Plasmapheresis dapat menjadi
penolong.
monoklonal
gammopathies
myeloma
atau
waldenstrom
spondylitis
sebuah
inflamatory
hla
b27
yang
berhubungan
denganarthropathy primer berdampak pada tulang belakang dan sendi sakroiliaka, tipikal
menjadi simptomatik dalam anak anak atau remaja. Komplikasi neurologic termasuk
radiculopathy, atlantoaxual instabilitas, myelopathy dengan atau tanpa hubungan dengan
fraktur dan didalmnya kemjuan penyakit. Syndrome cauda equina, karakteristik plain
radiografu
tampilan
biasanya
sufisien
untuk
menegakan
diagnosis
ketika
NEUROSARCOIDOSIS
Penting untuk diagnosis
Pada
pasien
yang
diketahui
penyakit
sistemik,
diagnosis
dari
neurosarcoidosis mungkin hanya dugaan, sesuai dengan koin MRI dan temuan CSF. Itu
menjadi sangat penting untuk waspada untuk diagnosis alternatif pada pasien yang
sedang dalam perkembangan symptom neurologic dan signs sementara menerima
kortikosteroid kronis atau terapi imunosupresif yang lain untuk infeksi cns. Pada pasien
yang tidak diketahui sarcoidosis yang mengembangkan sisi lain yang tidak dapat
dijelaskan dari compatible neurologic syndrome. Pencarian yang hati-hati untuk penyakit
sistemik khususnya pada paru, suplementasi dengan gallium scaning dan serum
angiotensin converting enzym level bisa diidentifikasi sebagai sebuah daerah
ekstraneural untuk diagnosis jaringan.
Pengobatan
Neurosarcoidosis menjamin terapi di banyak instansi meskipun kontrol data masih
kurang. Pengalaman terbaik adalah dengan kortikosteroid, meskipun cylosporine,
azathioprine, methotrexate, dan cortikosteroind spating agent yang lain, yang sudah
digunakan sebagai variasi derajat kesuksesan. Hydrocephalus membutuhkan melangsir.
Penyitaan merupakan tipikal respon terhadap
prognosis untuk pasien dengan neurosarcoidosis adalah terburuk dibanding dengan yang
hanya penyakit sistemik. Cranial neuropathy dan aseptic meningitis mempunyai hasil
yang baik.
saraf perifer di tungkai. Dan stroke iskemia. Penyakit anemia kronis, adalah yang
tersering dan sedimentasi eritrosit rate antara 40-50 mm/h pada lebih dari 80% dari
pasien. Bipsi sementara pada arteri mampu mendukung diagnosis.
Memberikan pengobatan terhadap penglihatan, dosis yang tinggi pada prednison pada
sedikitnya 40-60 mg/hari harus dimulai perlahan. Terapi empirik tidak signifikan
menurunkan hasil dari biopsi sepanjang prosedur yang dilaksanakan selama 1 minggu.
Ophtalmologi konsultasi adalah wajib bagi pasien yang memiliki GCA. Untuk
pemeriksaan funduscopic secara hati hati dan untuk memperoleh biopsi arteri sementara.
Dalam banyak pasien, kortikosteroid dapat secara bertahap selama lebih dari beberapa
tahun.
Vasculitis pada pembuluh besar yang lain dengan perbedaan demografi adalah takayasi
arteritis dimana banyak terjadi pada anak anak dan remaja muda tapi berawal sejak
dalam kandungan atau selambat lambatnya ketika usia 50 tahun. Banyak pasien adalah
perempuan dan banyak kasus US terjadi di asia sekitar 30 pasien berkembang menjadi
hipoperfusi global atau cerebral fokal iskemia dari stenosis pembuluh darah besar atau
mengambil dari subclavian.
Penyakit kawasaki adalah vasculitis pembuluh darah medium yang banyak terjadi pada
ibu hamil dan anak anak. Demam adalah yang sering menonjol, bagian neurologic
meliputi kelemahan wajah, penyitaan, dan stroke. Terapi termasuk aspirin dan
imunoglobulin intravena.
Polyartritis nodosa, sebuah nekrosisasi arteri dari pembuluh darah medium dan kecil
yang terjadi pada sistem organ dan sering berhubungan dengan infeksi hepatitis b atau c.
Penyakit Neuromuscular (mononeuropathy multiplex, radiculopathy, plexopathy, atau
sensorimotor polyneuropathy) terjadi di hampir setengah pasien. Stroke iskemik atau
hemoragic dan manifestasi CNS yang lain seperti kejang terjadi pada 40% pasien.
Idiopathyc poliartritis arteritis nodosa akan diobati dengan kortikosteroid dan
cyclophosphamide, penyakit yang berhubungan dengan hepatitis dapat diobati dengan
kortikosteroid yang diikuti dengan interferon alfa , vidarabine, dan kadang kadang
plasmapheresis.
Saluran pernapasan atas dan bawah granulomata, focal segmental glomerulonephritis dan
nekrosis sistemik vasculitis compromise dengan tiga karakteristik dari
dosis
tinggi
untuk
encelopathy
akut.
Ketika
ada
kejadan
vasculitis,
Bagian yang lain dari area hyperthermi termasuk rhabdomyolisis, koagulasi intravascular
diseminasi, dan kerusakan ginjal akut, iskemik atau hemoragic stroke.
Semua itu berkontribusi pada perubahan status mental pada pasien hyperthermia.
Pengobatan
Pengobatan termasuk mengelola berdasarkan penyebab, pendinginan, dan antisipasi, dan
mengelola komplikasi. Pendinginan Evaporasi (berikan air pada kulit, kipas angin) dan
metoda eksternal yang lain( pencelupan air es atau selimut yang dingin) biasanya cukup.
Temperatur kulit yang rendah dibawah 30 derajat celcius atau 86 derajat fahrenheit bisa
menginduksi menggigil dan vasokonstriksi, yang pelan ketika pendinginan. Kadang
kadang pasien memerlukan intervensi pendinginan secara internal seperti penghangatan
lambung dan peritoneal enema dengan cairan es, atau dialisis atau cardiopulmonary
bypass dengan pendinginan cairan atau darah. Mengukur pendinginan seringnya berhenti
pada 38 39 derajat celcius atau 100,4-102.2 fahrenheit untuk mencegah hyperthermia
kembali. Perbaikan saraf selama pendinginan adalah tanda yang sering terlihat 20%
pasien menjadi disfungsi persisten cerebral.
2. Hypothermia
Kematian otak protokol determinasi meliputi sebuah kriteria minimal temperatur karena
hypothermia dapat menyebabkan koma dengan kehilangan refleks batang otak. Konfusi
berkembang dalam hypothermia ringan dengan temperatur sekitar 33-35 derajat celcius
atau 91.4-95 fahrenheit dengan kehilangan kesadaran dibawah 30 derajat celcius atau 86
fahrenheit . paradoksikal kadang kadang diiringi dengan hypothermia sedang.
Elektroencephalographic pelan pelan berevolusi menjadi tekanan ledakan dari
penelusuran isoelektrik, menyerupai kematian otak. Hypothermia berat berkembang
ketika mekanisme thermoregulasi kelebihan aliran dengan faktor eksternal contohnya
paparan.
Pengobatan
Pemanasan eksternal prosedur mungkin bersifat pasif seperti selimut, suntikan intravena
cairan hangat, atau aktif memanaskan selimut dan bantalan, pencelupan air hangat,
teknik pusat termasuk pemanasan dengan oksigen, menghangatkan empedu, atau irigasi
lambung atau peritoneal atau bisa jadi lebih invasif mengukurnya. Intubasi mungkin
untuk perlindungan jalan napas, penyakit koeksisting seperti intoksikasi obat, sepsis, atau
endocrinopathy juga harus dikelola. Pasien menjadi hangat kembali harus diamati secara
dekat untuk hypotensi vasodilasi dan aritmia cardiac yang mungkin resisten, menjadi
cardioversion dan obat obatan. Usia dan penyebab dari hypothermi adalah faktor
prognosis yang penting.
myoclonus sebagian,
sementara mengambil satu atau lebih obat serotonergic. Dalam hal ini, untuk mengambil
serotonin reuptake inhibitor antidepresan implikasi obat meliputi meperidin, monoamine
oksidase inhibitor, trazodon, dan triptan, dengan neuroleptik malignant syndrome,
diagnosis berdasar pada kaitan dengan syndrom klinis menjadi perubahan dalam
medikasi. Tidak ada pathognomonik tes meskipun diseminasi intravascular koagulasi,
rhabdomyolysis dan insufisiensi ginjal bisa muncul lagi. Diagnosis banding meliputi dan
sama dengan neuroleptic malignant syndrome. Terapi meliputi
berhentinya
Kerusakan kognitif
Tampilan klinis
Kerusakan
memori
Obat Selektif
Obat
psikotropik
berpikir lambat
antipsikotik
antidepresan,
sedatif,
benzodiazepin,
barbiturat,
dan
opioid
Depresi, euphoria
anticholinergic, b bloker
Sedatif,
b
bloker,
interferon corticosteroid,
efavirenz,
Psychosis
Delusi,
halusinasi,
kehilangan kesadaran
mefloquine,
sympatomimetik
Penyalahgunaan
lsd,
obat,
mescaline,
phencydidine,
sympatomimetik,
dopaminergik, levodopa,
bromocriptine, pergoline,
pramipexole, ropinirole,
entacapone,
dll,
corticosteroid,
mefloquine,
Delirium
Disorientasi,
waspada
antikolinergik.
Psikotropik, antidepresan
termasuk
serotonin
syndrome, antipsychotik
termasuk
neuroleptik
malignant
syndrome,
sedatif
benzodiazepin,barbiturat,
anticonvulsan,
antikolinergik,
dopaminergik,
amantadine
levodopa,
bromocriptine, pergolide,
pramipexcle,
ropinicle
entacapone, dll-lithium,
antikolinergik,
mefloguine,
nitrous
etanol sedatif
Obat
psikotropik
antipsychotic,
antidepresan,
sedatif,
lithium,
benzodiazepin,
barbiturat,
opioid,
anticonvulsan,
penyalahgunaan
ethanol,
amfetamin,
acetaminofen
antihistamin
Lsd= lysergic acid diethylamide
2. penyakit cerebral yang lain
obatkokain,
dll,
salisilat
Nitrat dan pompa proton inhibitor dapat menyebabkan sakit kepala, mirip migrain sesuai
dapat withdrawal dari cafein dan penggunaan berlebih pada agen sakit kepala akut.
Pseudotumor cerebri, dengan sakit kepala dan papilledema, komplikasi hipervitaminosis
A dan pengobatan dengan kortikosteroid dan beberapa antibiotik. Variasi intratekal,
parenteral, imunoglobulin OKT3 dan oral agen nonsteroid anti inflamatory drugs
beberapa antibiotik dapat menyebabkan obat menginduksi meningitis. Ketika sakit
kepala, demam, dan kaku leher diikuti lympositis csf pleocytosis, meningitis viral juga
biasanya terjadi. Jika terjadi persinggungan medikasi tidak diakui sebagai penyebab dan
berlanjut, menjadi penyakit yang persisten, menyerupai meningitis kronis. diagnosa
banding kadang kadang pasien mempunyai polymorponuclear atau eosinopilik
pleocytosis, bakteri atau parasitik meningitis.
Antipsychotic dan antidepresan agen menurunkan ambang kejang. Banyak yang masih
dapat reseop aman bagi pasien dengan epilepsi meskipun banyak klinisi menghindari
bupropion dalam pasien yang mempunyai kejang sebelumnya. Penicilin juga digunakan
untuk memicu kejang pada binantang untuk model epilepsi, b laktam antibiotik kadang
kadang menyebabkan kejang.
Obat yang penting untuk induksi cerebral syndrome
Sakit kepala
TAMPILANKLINIS
Sakit kepala vascular
SELEKTIF DRUG
Nitrat, pompa proton
Pseudotumor cerebri
inhibitor,
withdrawal
akut,
ergotamine
(triptan,
derivat
opioid,
butalbital,
termasuk
kombinasi
analgesik.
Kontrasepsi
oral,
kortikosteroid, antibiotik
(tetrasiklin, minocycline)
Asepsis
atau
kronis
Sakit
kepala,
vitamin A
Nonsteroid
anti
meningitis
meningismus,
inflamatory
cerebrospinal
fluid
pleositosis
drug,
antibiotik, trimethoprim,
sulfamethoxazole,
co
trimoxazole,
ciprofloksasin, b laktam,
dll,
azathioprine,
intravena imunoglobulin
OKT
monoklonal
antibodi, karbamazepine,
intratekal medikasi atau
Kejang
Single
atau
multiple
agen kontras
Antidepresan-
generalisasi kejang
bupropion,
terjadi
Status epilepsi
dengan
kelas,
semua
opiod,
meperidine,
anestesi,
laktam
lokal
antibiotik,
antibiotik
b
di
kerusakan
ginjal,
kemoterapi
kanker,
simpatomimetik
amfetamin
kokain,
penilpropalamin,
apseudoepedrin,
bronkodilator,
aminophilin
teopilin
benzodiazepin barbiturat
Oral
kontrasepsi.
Disfungsi
Simpatomimetik
koma
termasuk
amfetamin
kokain
penilpropanolamin
pseudoepedrin, serotonin
Extrapyramidal
Akithisia,
syndrome
choreoathetosis,
atipikal
antidepresan,
tricyclic
antidepresan
dystonia,
tremor,
myoclonus,
parkinson,
selektif
serotonin
neuroleptik
malignan
reuptake
inhibitors
syndrome,
serotonin
trazodone
antiemetik
syndrome
prochlorperazine
metoclopramide,
sympatomimetik
amfetamin
kokain
phenylpropanolamine
Disfungsi cerebral;
pseudoepidrin
Anticonvulsan,
phenitoin,
carbamazepine, sedatif ,
benzodiazepin, barbiturat
dll, lithium cyclosporine
dan kemoterapi kanker.
Pada manusia sebagian dosis tinggi dengan insufisiensi ginjal yang menonjol. Diskontinu
mendadak dari benzodiazepin kronis atau terapi barbiturat atau etanol dapat
mengendapkan withdrawal kejang.
Oral kontrasepsi terapi meningkatkanb resiko stroke iskemik, hemoragic dan iskemik
stroke dapat terjadi setelah penggunaan sympatomimatic agen keduanya legal,
perhitungan
berlebih
pada
dekongestan
dan
illicit
kokain
methampetamin.
menyebabkan myopati. Screening serum kreatin kinase level tidak muncul untuk
membantu. Tetapi sebuah garis dasar pengukuran sebelum memulai terapi mengikuti
perbandingan jika otot bagian proksimal melemah atau myoglobinuria berkembang.
Nukleosida antiretroviral agen zidovudine dapat menyebabkan mitochondrial myopati
setelah penggunaan jangka panjang lebih dari 6 bulan. Dosis tinggi kortikosteroid pada
pasien yang sakit kritis sering disertai dukungan ventilasi mekanik. Kortikosteroid kronik
terapi dapat menyebabkan myopati lebih ringan biasanya dengan level kreatin kinase
normal. Agen yang lain menyebabkan myopati termasuk akut atau kronis etanol ingesti,
amiodarone, colcicine, ipecac dan penicillamine.
4. penyakit neurologic lainnya
Disfungsi anterior nervus optik atau posterior jalur lobus oksipitalis dapat menyebabkan
kelemahan penglihatan.
Neuropathy
Tampilan klinis
Mati rasa, kelemahan,
Selective drugs
Antibiotik
isoniazid
ethambutol,
dan
nitrofurantoin,
distal,
distal
metronidazole,dapsone.
kehilangan refleks
Antiretrovirals,
didanosine
ddl
zalcitabine
ddcl
stavudine
d4T
kemoterapi
kanker
Neuromuscular blokade
Kelemahan
general,
kerusakan
sampai
ventilasi mekanik
paclitaxel,
docetaxel
colchicine,
goled,
thalidomide.
Antibiotikaminoglikosida,
macrolides,
cardiovascular agen anti
arithmik
blocker
peniccillamine
chloroquine,
Myopathy
Myalgia
proximal
kelemahan,
kreatinin
elevasi
kinase
rhabdomyolisis
dan
feniotoin
local anestasi.
Agen penurun kolesterol,
statin,
clofibrate
gemfibrozil,
penyalahgunaan
ethanol
niacin
obat
kokain
amfetamin
pencyciclindine
dll-
amiodarone, zidovudine,
ipecac,
kortikosteroid
penicillamine.
Obat lain yang menginduksi syndrome neurologic
Kelemahan penglihatan
Tampilan klinis
Neuropathy
Ototoxicity
kebutaan kortikal
Tinnitus
kehilangan
cyclosporine
Antibiotik,
aminoglikosida,
opticm
Selected drug
Ethambutol
dan
minocycline,
erythromycin,
metronidazole,
kemoterapi
kanker,
vincristine,
cisplatin,
bleomycin,
dll,
icop
inflammatory drugs.
Intratekal
drugs,
quadriparesis , sensori
kortikosteroid, baclofen,
level,
opioid,
usus,
kandung
kemoterapi
seksual
agen,
nnitrat
antikoagulan
oksida,
epidural
hematom, kortikosteroid
penekanan vertebral atau
lipoma epidural.
BIOLOGIC NEUROTOXINS
1. NEUROTOKSIN BINATANG
Target bisa ular adalah neuromuscular junction pada keadaan jalur penggumpalan ke
hati. Nyeri lokal dan pembengkakan juga diikuti dengan lokal paresthesia kelemahan
menurun mulai dengan ptosis, ophtammoplegia, dan disfagia, dan tungkai dan otot
respirasi melemah. Tipe kelemahan berkembang selama 12 jam, berdasarkan dari
spesies. Diantaranya termasuk ular kobra, ular batu, pengobatan meliputi antibisa,
perhatian luka dan suportif biasanya pada icu.
Laba laba kalajengking dan kutu adalah beberapa envenomasi serangga yang manifestasi
terhadap neurologic. Latrodesmus spesies termasuk didalamnya laba laba hitam, gigitan
menyakitkan diikuti dengan symptom otonom, seperti hipereksitabilitas, kolik abominal,
fasikulasi, dan takikardi. Nyeri lokal dan bengkak karena gigitan kalajengking diikuti
dengan kolik, diaporesis, rigiditas, fasikulasi, hemodinamik instabilitas, aritmia,
priapisme dll simptom otonom lainnya. Kutu paralisis sebuah penyakit presinaptik
neuromuscular blokade menyebabkan paralisis bagian atas terulang guillain barre
syndrome, awalnya terjadi pada anak anak. Berhati hati pada perpndahan kutu biasanya
berasal dari scalp dimana dia tidak terdeteksi selama beberapa hari atau minggu
kemudian biasanya diiringi dengan peningkatan klinis ketika menghasilkan penyakit dari
dermacentor spesies endemik di amerika utara. Secara garis besar, antivenom digunakan
pada rendah dan lebih kontroversional. Khususnya pada remaja untuk banyak gigitan
serangga yang dibandingkan dengan gigitan ular.
Konsumsi makanan laut dapat menyebabkan ekracunan dengan tampilan neurologic dari
racun mikrobiologis yang terakumulasi pada ikatan makanan. Banyak instansi,
gastrointestinal symptom seperti mual, muntah, diare, kejang adalah penyerta dari
sensorimotor dan syndrome neurologic lainnya. Racun ikan ciguatera seperti groupers
dan snappers berasal dari regio tropis termasuk.
Florida dan hawii. Perioral paresthesia mulai sejak satu jam dikuti oloeh dysesthesias
tungkai dengan sebuah temperatur karakteristik yang menstimuli dingin yang diterima
sebagai panas dan orang dalam dan yang bisa men jadi persisten untuk beberapa hari
bahkan minggu. Belajar yang tidak dikontrol menyarankan mannitol sebagai tanda,
mungkin dengan efek antagonis dari cigatoksin dalam sodium channels atau dengan
menurunnya schwann cell edema, tetapi sebuah penelitian baru menunjukan bahwa tidak
ada manfaat dari infusi garam yang berlebihan.
Paralytic racun kerang kerangan terjadi setelah mengkonsumsi otot dan bivalve yang lain
yang dumakan dinoflagelata yang racunnya resisten meskipun dipanaskan. Gejala
muncul setelah satu jam termasuk mati rasa dan kelemahan yang mungkin cukup parah
sampai menekan fungsi pernapasan. Sebuah kesamaan syndrome yang mengikuti
tetrodotoksin racun, sesudah mengkonsumsi ikan, termasuk fugu dijepang. Racun dari
kerang terjadi setelah mengkonsumsi kerang yang tertelan. Pseudonitzschia atau nitzchia
dinoflagellata yang membuat asam dan eksitatorik neurotaksin. Gejala gastrointestinal
diikuti dengan pusing, kejang, memori jangka pendek, bahkan bisa permanen. Meliputi
diagnosis banyak racun dari seafoods syndrome adalah scomboid toksisitas yang
ditemukan pada daging gelap tuna, mackerel, dan yang lainnya yang mengandung
histamin. Kaitan histaminergik seperti flushing, gejala gastrointestinal , sakit kepala,
mulut kering, dan injeksi konjungtivitas dimulai sekitar 30 menit dan selesai sekitar 8
jam.
2. Botanical neurotoksin
Kingdom tanaman adalah sumber yang kaya akan agen farmakologi, yang beberapa
target dari sistem saraf, tidak mengagetkan dimana menelan beberapa tanaman, secara
intensif atau tidak, bisa mempunyai konsekuensi neurologic, seperti spesies jamur,
amanita muscaria dan amanita pantherina bisa menyebabkan agitasi, mydriasis,
myoclonus, dan kejang, sebagai sebuah hasil dengan antikolinergik. Amanita phalloides
bisa menyebabkan kerusakan hati sepanjang encepalophaty hepatic dan peningkatan
tekanan intrakranial. Psychedelic jamur berisi psilocybin dan beberapa ikatan
hallusinogenik.
Logam berat, kimia organik, dan senyawa lain memuat dari akut sampai kronik cerebral
dan neuromuscular syndromes, beberapa kombinasi variasi. Cerebral manifestasi
termasuk delirium, dementia, dan global encephalophaty lain sesuai dengan
extrapyramidal neuropathi dan dalam kasus organofosfat neuromuscular junction
disfungsi.
Lead
Neurologic features
Encelopathy
sakit
Systemic features
Anemia
hipokromik
mikrositik
cerebral,
basofi,
khususnya
dengan
konstipasi,
kejang, gingival
Arsenic
Gastroenteritis,
bisa
barre
yang
guillain
syndrome
Elemental
mercury
akut
berulang
insufisiensi
Encephalopathy
proteinuria
Pneumonia interstisial ,
psychosis, tremor
edema
pulmonal,
muntah,
mual,
abdomen,
Mercury salts chronic
Encephalophaty
perubahan
gastrointestinal,
mercury
methyl mercury
tindakan,
sensorimotor
neuropati
Optic
encephalopathy
demensia
Thallium
Manganese
neuropathy
nyeri
insufisiensi
ginjal
Symptom
tremor,
Organic
ginjal,
exfoliatif dermatitis
Gastrointestinal
symptom
psychosis
Mual
sensorimotor
neuropathi
insufisiensi
Encephalopathy
insufisiensi hepaptitis
-
muntah
diare
renal
psychosis extrapiramidl
syndrome
Garam mercury , sebelumnya dilihat juga menyebabkan perubahan perilaku marah dan
membenci dan tremor. Paparan mercury inorganik muncul juga menjadi berhubungan
dengan perkembangan dari sensorimotor polyneuropathy. Paparan mercury organik, dari
methylmercury ingesti menyebabkan sebuah cns syndrome karakteristik oleh neuropati
dengan demensia, organik psychosis, tremor dan ataksia. Neuropati perifer muncul
namun jarang. Dimercaprol british anti lewisite bal, 3-5 mg/kg i.m. sebanyak 4x sehari
untuk 1-2 hari diikuti oleh 2,5-3 mg/kg i.m 1 atau 2 kali sehari untuk 10 hari, adalah
pilihan obat untuk racun merkuri akut. Penicillamine 250-300 mg secara oral sebanyak
4x sehari adalah digunakan untuk racun mercuri kronis. monitoring serum dan level
mercuri dalam urin membantu membimbing durasi terapi.
Thallium
intoksikasi
menyebabkan
racun
encephalopathy
dan
sensorimotor
seperti
metabolite, bentuk asam. Encelopathy, kejang, dan koma, sesuai dengan syndrome
extrapyramidal.
Karbonmonoksida mengikat kuat pada heme. Lalu memblok pengangkutan oksigen
kapabilitas dari hemoglobin. Karbon monoksida memapar dari knalpot mobil baik
intensif atau tidak dari tungku oven atau pemanas menyebabkan sakit kepala dan pusing
ketika ringan dan koma, kejang, mati ketika berat. Parkinson dan penyakit pergerakan
yang lain dan neurobehavioral syndrome bisa jadi menjadi komplikasi yang terlambat.
Intoksikasi sianida bermanifestasi akut sebagai sakit kepala, agitas, kejang, dan koma,
dan itu biasanya bersifat fatal. Parkinson dan dystonia boleh berkembang sebagai
delayed syndrome selama bertahan.