Anda di halaman 1dari 3

Model gigi tiruan merupakan replica dari permukaan rongga mulut yang mencangkup beberapa gigi,

jaringan lunak dan lengkung edentulous. Sifat-sifat ideal model gigitiruan, yaitu:
a. Model gigi harus keras dan kuat
b. Stabilitas dimensi harus dipertahankan selama dan setelah proses pengerasan
c. Tidak melengkung atau tidak mengalami distorsi
d. Memiliki setting time yang tepat
e. Tidak pecah atau rusak selama proses laboratoris
f.

Cocok dengan semua jenis bahan cetak

g. Memiliki warna yang kontras sehingga tidak rusak selama proses pengukiran malam
h. Resistensi terhadap abrasi dan fratur
Dari sifat-sifat tersebut, maka bahan gipslah yang dipilih untuk membuat model gigi. Gips merupakan
mineral alami yang digunakan sebagai model gigitiruan sejak 1756. Gips yang digunakan pada kedokteran
gigi merupakan gips yang berbasis kalsium sulfat dihidrat (CaSO 4.2H2O) yang dipanaskan pada suhu 110130 o C sehingga terbentuk kalsium sulfat hemihidrat (CaSO 4.1/2 H2O) yang digunakan untuk membuat
model, pengisian kuvet dan bahan tanam.
Tabel 1. Tabel Karakteristik Gips ( Kondisi Normal)
Tipe gips

I
(Impression
Plaster)
II (Model
Plaster)
III (Dental
Stone)
IV (Die
Stone : High
Strength)

Setting
time
(menit)

Penyaringan
150m (%)

Kemurnian
Penyaringan
75 m (%)

Setting Kekuatan
ekspansi kompresi
2 jam (%)
(psi)

Rasio
W/P

41

98

85

0,000,15

580290

0,60

124

98

90

98

90

124

98

90

Min.
1,300
Min.
3,000
Min.
5,000

0,50

124

0,000,30
0,000,20
0,000,10

0,30
0,25

V (Die
124
Stone : High
Strength,
High
Expansion)
Sumber : Christine, 2012

98

90

0,100,30

Min.
7,000

0,22

Tabel 2. Waktu Setting Gips saat praktikum


Tipe gips

Initial Time

Final Time

Rasio
W/P

II (Model
Plaster)

13 menit

21 menit 30 detik

0,60

III (Dental
Stone)
IV (Die
Stone : High
Strength)
V
(Bonded
Investmen)

7 menit 2 detik

11 menit 31 detik

0,50

17 menit 50 detik

25 menit 50 detik

0,30

7 menit 59 detik

20 menit 15 detik

0,25

Dari data yang ditunjukkan oleh table 1 dan table 2 menyatakan bahwa terjadi ketidak sesuaian waktu
setting gips tipe II, IV, dan V. Waktu Initial dan final yang dihasilkan saat praktikum menujukkan waktu yang
lebih lama dibandingkan waktu setting pada kondisi normal. Sehingga pada saat praktikum gips terdapat
senyawa yang bersifat sebagai penghambat reaksi (retarder).
Retarder merupakan suatu bahan kimia yang ditambahkan pada gips dan berguna untuk memperlambat
setting time. Pada konsentrasi yang kecil banyak garam inorganik berfungsi sebagai aselerator, namun
dalam

konsentrasi

yang

lebih

besar

berfungsi sebagai retarder, seperti NaCl>20%, natrium

sulfat>3,4%, dll. Beberapa contoh retarder adalah boraks, NaCl>20%, natrium sulfat>3,4%, asetat, dll
( Christine,2012).
Retarder merupakan suatu bahan kimia yang ditambahkan pada gips untuk menambah setting time.
Beberapa contoh retarder ialah boraks, asetat, potasium sitrat, NaCl >2%, Na2SO4 >3,4%, sodium sitrat,
dll (Wijaya, 2014).
Sehingga kami menyimpulkan bahwa, bahan yang bersifat asam, basa dan garam pada kadar tinggi

bersifat retarder. Pencampuran gips dengan air yang tidak murni H 2O/ air yang telah dicampur dengan
kaporit/ Ca(ClO)2, dapat memperlambat reaksi setting karena kaporit bersifat basa (Ca yang merupakan
basa kuat dan ClO merupakan asam lemah). Proses pengadukan yang kurang homogen dapat
menyebabkan waktu setting meningkat karena jumlah liquid yang diberikan tidak semuanya bereaksi
dengan powder gypsum sehingga menimbulakan sisa pada reaksi yaitu berupa air. Penggunaan vibrator
dapat membantu untuk mencegah terjadi hal ini.

Sumber : Christine.2012. Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan NaCl 2% Terhadap Setting
Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III Sebagai Bahan Model Kerja. Universita Sumatra
Utara.
Wijaya, C. D. 2014. Perbedaan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III Pabrikan dan Daur Ulang Untuk
Pembuatan Model Kerja. Universita Sumatra Utara.

Anda mungkin juga menyukai