Anda di halaman 1dari 5

KARSINOMA HEPAR

Definisi
Karsinoma hepatoseluler adalah sebuah jenis adenokarsinoma, dan merupakan tipe yang paling
umum dari tumor hati. Karsinoma hepatoseluler (HCC) adalah tumor primer yang paling umum
pada hepar dan salah satu kanker paling umum di seluruh dunia. HCC merupakan keganasan
hepatoseluler asal primer. Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluhpembuluh empedu, pembuluhpembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak). Mayoritas dari
kanker kanker hati primer timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular
(hepatocellular cancer) atau karsinoma (carcinoma).

Etiologi
HCC yang disebabkan oleh HBV mungkin timbul dari siklus kerusakan hati dengan proliferasi
berikutnya, dan tidak selalu terjadi dari sirosis. Karsinogenitas HBV terhadap hati mungkin
terjadi melalui proses inflamasi kronik, peningkatan proliferasi hepatosit, integrasi sel HBV
DNA ke dalam DNA sel penjamu dan aktivitas protein spesifik HBV berinteraksi dengan gen
hati. Pada dasarnya, perubahan hepatosit dari kondisi inaktif menjadi sel yang aktif bereplikasi
menentukan tingkat karsinogenesis hati.

Patogenesis Molekuler HCC


Mekanisme karsinogenesis HCC belum sepenuhnya diketahui. Apapun agen penyebabnya,
transformasi maligna hepatosit, dapat terjadi melalui peningkatan perputaran (turnover) sel hati
yang diinduksi oleh cedera (injury) dan regenerasi kronik dalam bentuk inflamasi dan kerusakan
oksidatif DNA. Hal ini dapat menimbulkan perubahan genetik seperti perubahan kromosom,
aktivas onkogen selular atau inaktivasi gen supresor tumor, yang mungkin bersama dengan

kurang baiknya penanganan DNA missmatch, aktivasi telomerase, serta induksi faktor-faktor
pertumbuhan dan angiogenik. Hepatitis virus kronis, alkohol dan penyakit metabolik seperti
hemokromatosis dan defisiensi antitrypsin-alfa 1, mungkin menjalankan peranannya terutama
melalui jalur ini (cedera kronik, regenerasi, dan sirosis). Hilangnya heterozigositas (LOH = lost
of heterozygosity) juga dihubungkan dengan inaktivasi gen supresor tumor. LOH dan delesi
alelik adalah hilangnya satu salinan (kopi) dari bagian tertentu suatu genom. Pada manusia, LOH
dapat terjadi di banyak bagian kromosom. Infeksi HBV dihubungkan engan kelainan di
kromosom 17 atau pada lokasi di dekat gen p53. Pada kasus HCC, lokasi integrasi HBV DNA di
dalam kromosom sangat bervariasi (acak). Oleh karena itu, HBV mungkin berperan sebagai agen
mutagenic insersional non selektif. Integrasi acapkali menyebabkan terjadinya beberap
perubahan dan selanjutnya mengakibatkan proses translokasi, duplikasi terbalik, delesi dan
rekombinan. Semua perubahan ini dapat berakibat hilangnya gen-gen supresi tumor maupun gengen seluler penting lain.

Penyebaran
Metastasis intrahepati dapat melalui pembuluh darah, saluran limfe atau infiltrasi langsung.
Metastasis Ekstrahepatik dapat melibatkan vena hepatica, vena porta atau vena kava. Dapat
terjadi metastasis pada varises oesophagus dan di paru. Metastasis sistemik seperti ke kelenjar
getah bening di porta hepatis tidak jarang terjadi, dan dapat juga sampai di mediastinum. Bila
sampai di peritoneum, dapat menimbulkan asites hemoragik, yang berarti sudah memasuki
stadium terminal.

Manifestasi Klinis
Timbulnya sebuah karsinoma hepatoseluler mungkin tidak terduga sampai terjadi penurunan
kondisi pasien sirosis yang sebelumnya stabil. Gejala pada pasien HCC termasuk cachexia, nyeri
pada perut, penurunan berat badan, kelemahan, abdominal fullness dan bengkak, penyakit
kuning, dan mual yang berhubungan dengan gejala. Kemunculan asites, kemungkinan

perdarahan, yang menunjukkan trombosis vena portal atau hati dengan tumor atau pendarahan
dari tumor nekrotik. Perut bengkak terjadi sebagai akibat dari asites karena penyakit hati kronis
yang mendasarinya atau mungkin karena tumor yang berkembang dengan pesat. Kadang-kadang,
nekrosis pusat atau perdarahan akut ke dalam rongga peritoneum menyebabkan kematian.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan pembesaran hati yang lembut, kadang-kadang dengan
massa yang dapat di palpasi. Hepatomegali adalah tanda dari fisik yang paling umum, terjadi
pada 50-90% pasien. Auskultasi mungkin mengungkapkan bruit pada tumor atau friction rub
ketika prosesnya telah meluas ke permukaan hati. Ascites harus diperiksa oleh bagian sitologi.
Splenomegali terutama karena hipertensi portal. Berat badan dan wasting otot yang umum,
terutama dengan tumor yang tumbuh dengan cepat atau besar. Demam ditemukan pada 10-50%
pasien, dari penyebab yang tidak jelas. Tanda-tanda penyakit hati kronis dapat hadir, termasuk
sakit kuning, dilatasi vena abdomen, eritema palmar, ginekomastia, atrofi testis, dan edema
perifer.

Diagnosis
Kriteria diagnosa HCC menurut PPHI Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia), yaitu:
1. Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai bising arteri.
2. AFP (Alphafetoprotein) yang meningkat lebih dari 500 mg per ml.
3. Ultrasonography (USG), Nuclear Medicine, Computed Tomography Scann (CT Scann),
Magnetic Resonance Imaging (MRI), Angiography, ataupun Positron Emission Tomography
(PET) yang menunjukkan adanya HCC.
4. Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya HCC.
5. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukkan HCC.
Diagnosa HCC didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria atau hanya satu yaitu kriteria
empat atau lima.

Pemeriksaan Penunjang
Penanda Tumor Alfa-fetoprotein (AFP) adalah protein serum normal yang disintesis oleh sel hati
fetal, sel yolk sac dan sedikit sekali oleh saluran gastrointestinal fetal. Rentang normal AFP
serum adalah 0-20 ng/ml. Kadar AFP meningkat pada 60% -70% dari pasien HCC, dan kadar
lebih dari 400 ng/ml adalah diagnostik atau sangat sugestif untuk HCC. Nilai normal juga dapat
ditemukan juga pada kehamilan. Penanda tumor lain untuk HCC adalah des-gamma carboxy
prothrombin (DCP) atau PIVKA-2, yang kadarnya meningkat pada hingga 91% dari pasien
HCC, namun juga dapat meningkat pada defisiensi vitamin K, hepatitis kronis aktif atau
metastasis karsinoma.

Gambaran Radiologis
A. Gambaran Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan USG hati merupakan alat skrining yang sangat
baik.

Dua

karakteristik

kelainan

vaskular

berupa

hipervaskularisasi

massa

tumor

(neovaskularisasi) dan trombosis oleh invasi tumor. Pada hepatoma/karsinoma hepatoselular


sering diketemukan adanya hepar yang membesar, permukaan yang bergelombang dan lesi-lesi
fokal intrahepatik dengan struktur eko yang berbeda dengan parenkim hati normal
B. Computed Tomography (CT) Scan Di samping USG diperlukan CT scan sebagai pelengkap
yang dapat menilai seluruh segmen hati dalam satu potongan gambar yang dengan USG gambar
hati itu hanya bisa dibuat sebagian-sebagian saja. CT scan yang saat ini teknologinya
berkembang pesat telah pula menunjukkan akurasi yang tinggi apalagi dengan menggunakan
teknik hellical CT scan,

Penatalaksanaan
Pengobatan Sebagian besar pasien HCC mempunyai dua penyakit hati yaitu sirosis dan HCC,
masing-masing yang merupakan penyebab kematian independen. Kehadiran sirosis biasanya

menjadi kendala pada operasi reseksi, terapi ablatif, dan kemoterapi. Jadi penilaian dan
perencanaan perawatan pasien harus mengambil keparahan dari penyakit hati tidak ganas ke
dalam penilaian.
Karsinoma Hepatoseluler Stadium I dan II Tumor tahap awal dapat berhasil diobati dengan
menggunakan berbagai teknik, termasuk reseksi bedah, ablasi lokal (thermal atau
radiofrekuensi), dan terapi injeksi lokal (etanol atau asam asetat). Banyak juga yang memiliki
penyakit hati yang signifikan yang mendasari dan tidak dapat mentolerir terapi bedah karena
kehilangan parenkim hati, namun mungkin mereka memenuhi persyaratan untuk transplantasi
hati orthotopic (orthotopic liver transplant = OLTX) di masa yang akan datang. Prinsip penting
dalam perawatan tahap awal HCC adalah dengan menggunakan perawatan hati-hemat dan
berfokus pada pengobatan baik tumor maupun sirosis. Evaluasi klinis awal bertujuan untuk
menilai sejauh mana tumor dan gangguan fungsional yang diakibatkan oleh sirosis hati.

Anda mungkin juga menyukai