SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud)
Oleh:
AHMAD HARFA
NIM:106034001208
ABSTRAKSI
Ahmad Harfa, Keseimbangan Penciptaan Bumi Menurut Al-Quran Dan Sains
Salah satu keistimewaan yang diberikan oleh Allah Swt, kepada manusia
adalah kemampuan berpikir dengan mengunakan akal yang sehat. Kemampuan ini
sangat membantu manusia dalam menemukan kebenaran dan keyakinan. Selain
itu, kemampuan berpikir yang baik dan benar dapat menjadi jalan untuk
mengantarkan seseorang dalam meraih kebenaran dan akan membawa
kemaslahatan bagi orang lain. Sebaliknya, berpikir juga bisa menjadi pemicu
munculnya kemudaratan, khususnya jika seseorang salah dalam mengunakan
pikiranya. Pemikiran seseorang tersebut harus lah menggunakan akal yang sehat
dan hati nurani sehingga mampu menghasilkan sebuah kebenaran yang
mengokohkan keimanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keselarasan dan
keharmonisan antara al-Quran dan sains, sehingga membuktikan kebenaran akan
tanda-tanda kebesaran-Nya.
Penelitian ini berpijak dari pemikiran bahwa setiap kalam-Nya haruslah
sesuai dengan ciptaan-Nya dalam hal penciptaan Bumi. Adalah sebuah
kemustahilan bila al-Quran benar bertentangan dengan ilmu pengetahuan sains
modern yang meneliti dengan tepat. Dapun jika perbedaan ini terjadi maka sangat
dimungkinkan bahwa ada salah satu yang salah diantara keduanya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir
maudhui (tematik), yang secara umum menggunakan langkah-langkah:
menetapkan masalah yang akan dibahas (topik); menghimpun ayat-ayat yang
berkaitan dengan masalah, menyusun pembahasan dalam kerangka yang
sempurna (outline); dan mempelajari ayat-ayat tersebut. Selain itu, penulis juga
menggunakan metode content analisis atau analisis isi, yang dengan metode ini
dua message yang berbeda yang memiliki kaitan erat dengan keseimbangan Bumi
dari Ayat-ayat al-Quraan dan sains dapat dibandingkan.
Data yang ditemukan menunjukkan bahwa ayat-ayat yang mengisyaratkan
mengenai keseimbangan penciptaan Bumi dapat di temukan dalam al-Quran.
Yang secara umum berkaitan erat dengan masalah keseimbangan penciptaan
Bumi.
Setelah mengkaji ayat-ayat tersebut secara seksama, penulis dapat
menyimpulkan bahwa keseimbangan penciptaan Bumi menurut al-Quran dan
sains akan selalu selaras dan sejalan. Dari awal terbentuknya Bumi memang
merupakan sebuah kreasi maha Pencipta yang didalam terdapat kesempurnaan dan
keseimbangan. Segala gejala dan proses yang terjadi di Bumi merupakan Tandatanda kebesaran-Nya yang menjadi sebuah kesempurnaan sang maha Pencipta.
ii
LEMBAR PERNYATAAN
( Ahmad Harfa )
iii
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin
( S.Ud )
Oleh :
AHMAD HARFA
NIM. 106034001208
Di bawah Bimbingan :
Skripsi ini berjudul Keseimbangan Penciptaan Bumi Menurut Al Quran Dan Sains
telah di ujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 19 Desember 2011.
Skripsi ini telah diterima sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud)
pada Jurusan Tafsir Hadits.
Jakarta, 20 Desember 2011
SIDANG MUNAQASAH
Sekertaris Sidang,
Ketua Sidang,
Dr. M. Suryadinata, MA
NIP. 19600908 198903 1 005
Anggota,
Penguji II,
Penguji I,
Pembimbing,
PEDOMAN TRANSLITERASI1
Konsonan
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
tidak dilambangkan
Bep
Te
Ts
te dan es
Je
Kh
ka dan ha
da
Dz
De dan zet
Er
Zet
Es
Sy
es dan ye
Gh
ge dan ha
Pedoman ini disesuaikan dengan pedoman akademik fakultas Ushuluddin dan Filsafat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006/2007, hal. 101 - 105
vi
Ef
Ki
Ka
El
Em
En
We
Ha
Apostrof
Ye
Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal alih
aksaranya adalah sebai beeriku:
Tanda Vokal Arab
Keterangan
______
fathah
______
kasrah
______
dammah
Keterangan
____
ai
a dan i
____
au
a dan u
vii
Ketentuan alih aksara vokal panjang (Madd), yang dalam bahasa Arab
dilambangkan dengan harakat dan huruf, adalah sebagai berikut:
Tanda Vokal Arab
Keterangan
Kata Sandang
Syaddah (Tashdid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda, dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kaata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya yang secaraa lisan
berbunyi ad-daruurah, tidak ditulis ad-darrah, melainkan al-darrah,
demikian seterusnya.
Ta Marbtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbtah terdapat pada kata
yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan manjadi huruf /h/ (lihat
contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbtah tersebut diikuti
oleh kata sifat (nat) (lihat contoh 2). Akan tetapi, jika huruf ta marbtah tersebut
diikuti oleh kata benda (isim), maka huruf tersebutdialihaksarakan menjadi huruf
/t/ (lihat contoh 3).
viii
Contoh:
no
Kata Arab
Alih aksara
tarqah
al-jm ah al-islmiyyah
wahdat al-wujd
Huruf Kapital
Meskipun dalam tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, dalam alih
aksara ini huruf capital tersebut juga digunakan, dengan memiliki ketentuan yang
berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara lain
yang menuliskan kalimat, huruf awal nama tempat nama bulan, nama diri, dan
lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama didahului oleh kata sandang, maka yang
ditulis dengan huruf capital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal
atau kata sandangnya. Contoh: Ab Hmid al-Ghazli bukan Ab Hamid AlGhazli, al-Kindi bukan Al-Kindi.
ix
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis sanjungkan hanya kepada Allah Swt, yang
dengan taufiq-Nya, penelitian berjudul Keseimbangan Penciptaan Bumi
Menurut Al-Quran Dan Sains ini, dapat diselesaikannya tugas akhir penulisan
skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Saw,
keluarga dan para sahabatnya, yang merupakan suri tauladan bagi seluruh umat
manusia.
Tentunya di dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, yang kelak ditemukan oleh mereka yang mau menelaahnya dengan
teliti. Segala kesalahan tersebut tak lain adalah bukti keterebatasan penulis di
dalam melakukan penelitian ini.
Penelitian ini merupakan wujud kepedulian dan rasa keingintahuan penulis
terhadap beberapa masalah yang kelihatannya sepele namun memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam bidang tafsir. Penulis juga menyadari bahwa, penelitian
ini tidak luput dari jasa lembaga dan orang-orang tertentu yang telah membantu
penulis, baik moril maupun materil. Maka pada
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor), Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih
M.A (Dekan Fakultas Ushuluddin), Dr. Bustamin, M.Si (Ketua Jurusan Tafsir
Hadits), dan Dr. Lilik Umi Kultsum, MA (Sekjur Tafsir Hadits).
2.
Bapak Dr.Mafri Amir, MA, selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang
dengan keikhlasannya membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis
hingga selesai skripsi ini.
3.
4.
5.
Yang tercinta Ayahanda Makmun Nawawi dan Ibunda Iis Sutianah yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang dan perhatian dengan segenap hati dan
yang selalu mendoakan ananda untuk mencapai kesuksesan di masa depan,
semoga penulis selalu mendapat ridho mereka dan dapat berbakti kepadanya.
kepada, adik-adikku (Fahmi Hakim, M. Ramdan, M. Najwan, Siti Nabilah,
dan Syaid Hasbi) serta saudara-saudaraku tercinta yang memberikan motivasi
dan membantu penulis baik materil maupun inmaterial sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6.
Untuk teman-teman UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, khususnya temanteman Jurusan Tafsir Hadits angkatan 2006/2007, khususnya kelas TH-A:
Amir Mumin, Ahmad Hazami, Didit, Junaedi, Irfan, Haikal, Kholid, Ust.
Ubaid, Ahmad Firdausi, Hasan, Adi, Aang, Malik, Umam, dll. yang dengan
ikhlas turut membantu menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman KKN 80 dan
seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam ungkapan yang singkat ini.
xi
7.
8.
Terakhir, untuk orang yang pernah melihat saya (ran yaqazatan kna am fi
al-mann), bertemu dengan saya (laqiyan), belajar bersama saya (jlasan),
tinggal bersama saya (aqma ma), pernah mendengar suara dan ocehan saya
(samia minn wa akhaza ann syaian), semua orang yang mau menerima
dan memperkenankan saya untuk mengambil hikmah darinya (wa akhaztu
anhu al-hikam wa al-ulm), dan semua orang yang hidup semasa dengan
saya (asaran). Ini bukan karena saya yang istimewa, melainkan anda semua
lah yang begitu spesial bagi saya. Bolehlah saya berharap dan ber-tafaul
kepada nabi agar semua orang yang tersebut di atas menjadi orang yang
beruntung, sekali lagi- bukan karena saya, tetapi karena kita dianugerahkan
oleh Allah Swt untuk bisa saling berhubungan. Teriring doa, Tb liman
ran (bifadlih), wa tub liman ra man ran (bifadlih). Atas semua
kebaikan tersebut, tidak ada suatu yang dapat penulis sampaikan, kecuali
ucapan terima kasih yang tidak terhingga, serta doa; semoga amal kebaikan
kita semua diterima dan dibalas oleh Allah Swt. Jazkumullh ahsan al-jaz,
mn..!
xii
Akhirnya hanya kepada Allah jualah, penulis mengharap ridha dan rasa
syukur penulis yang tak terhingga. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi penulis. Amin
Ahmad Harfa
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...
ABSTRAKSI...
ii
LEMBAR PERNYATAAN....
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI
vi
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
PENCIPTAAN PLANET
BUMI
A. Pengertian Planet Bumi .......... 17
B. Teori Penciptaan Bumi
a.
b.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Alam semesta, di sana terdapat ribuan galaksi yang dihiasi jutaan
cahaya yang bergerak dengan keteraturanya masing-masing, milyaran planet
yang mengarungi jagad raya dengan struktur pembentuknya yang di dalamnya
terdapat tanda-tanda yang membimbing manusia kepada Allah swt serta
kegaiban dan keangungan-Nya.
Pengetahuan manusia tentang benda langit semakin luas dengan
semakin majunya teknologi yang ada. Pikiran manusia menjelajah hingga ke
hal yang terkecil sekalipun. Pikiran manusia menerawang tentang sebuah
bentuk keseimbangan dalam penciptaan.
Allah swt, yang telah menciptakan alam semesta, memberikan isyarat
kepada manusia akan tanda-tanda kebesaran-Nya dalam al Quran. Dalam
dimensi ilmu pengtahuan, Al Quran telah memberi ilmu mengenai fenomena
jagad raya dan membantu pikiran manusia untuk melakukan terobosan
terhadap rahasia-rahasia keseimbangan jagad raya dan planet-planet yang
terdapat di alam semesta. Dan al Quran menunjukkan kepada Realitas
Intelektual Yang Maha Besar, yaitu Allah SWT melalui ciptaan-Nya
Dalam sistem keyakinan Islam, al Quran adalah sumber ajaran yang
menjadi petunjuk bagi manusia untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan di
akhirat. Argument akan sebuah kebenaran al Quran, oleh ulama, antara lain
dirumuskan
dalam
sebuah
konsep
yang
membahas
segi-segi
kemujizatannya(ijaz al Quran). Diskursus seputar ini dimulai sejak abad ke2 H/ awal abad ke-3 H,1dan menjadi bagian tersendiri dalam ilmu-ilmu al
Quran.
Dalam hal ini, hubungan antara al Quran dengan ilmu pengetahuan
dan informasi kontemporer, kalangan muslim menyakini bahwa al Quran
telah mengisyaratkan ilmu-ilmu pengetahuan modern.
Intinya al Quran
Mukti Ali, Alam Pokiran Islam Modren di India dan Pakistan (Bandung: Mizan,
1995), h. 90
Fakruddin ar-Razi, Mafatihul Ghayb,(Beirut: Dar Al-Fikri, 1994), juz. V, hal. 501.
QS. Al-Anbiyaa: 30
6
Afzalur Rahman, Al-Quran Sumber Ilmu Pengetahuan, terj.H. M. Arifin, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta,1992), cet. II, hal. 4.
5
Allah swt yang menciptakan alam semesta dengan berjuta galaksi bintang dan
planet yang tunduk pada aturan yang ditetapkan secara sempurna.7
Maha besar Allah dengan firman-Nya:
QS. An Nahl : 12
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), Vol. 7, hal. 198.
11
Harun yahya, The Creation of The Universe, (London: Ta-Ha publisher Ltd, 2000),
cet. I, hal. 2
12
QS. An Naziat : 27- 30
10
langit lebih sulit dari pada penciptaan manusia. Ayat ini menjelaskan
kuasanya mengenai penciptaan langit yang kokoh dan harmonis.
Dia
13
meteor serta serpihan antar planet. Jika saja tanpa Yupiter, kita tidak
mungkin ada untuk mempelajari asal-usul tata surya15
Dari pernyataan-peryataan
benarlah memang tanpa disadari oleh sebagian manusia bumi telah diciptakan
khusus untuk menunjang sebuah kehidupan bgai manusia dan mhaluk lainya.
Keberadaan planet Bumi yang tepat pada posisi dimana sebuah kehidupan
bisa berlangsung sebagai mana Allah Swt dalam firman-Nya telah
menempatkan Bumi diposisi yang sangat begitu teliti sehingga belengsung
kehidupan yang nyaman.
Ini menjadi sebuah jawaban besar akan kebenaran-Nya dan
keberadaan-Nya melalui firman-Nya di dalam al Quran yang ditunjukan bagi
kaum yang mau memikirkan ciptaan-Nya termasuk dalam keseimbangan
penciptaan bumi.
Tidak diragukan lagi al Quran menegaskan tanpa ragu bahwa seluruh
ciptaan merupakan satu kesatuan yang mematuhi hukum tunggal dari Maha
pencipta. Jika tidak demikian maka tidak mungkin ada keseimbangan,
keserasian serta pertimabangan yang sempurana. Kerjasama dan kesesuaian
antara berbagai bagaian alam semesta, dan semuanya berfungsi dalam
keharmonisan yang saling menlengkapi tugas antara yang satu dan yang
lain.16
Keseimbangan penciptaan juga terdapat dalam penciptaan planet
Bumi. Bumi merupakan planet dengan atmosfer yang ramah, kondisi
15
Harun yahya, The Creation of The Universe, (London: Ta-Ha publisher Ltd, 2000),
cet. I, hal. 68
16
Afzalur Rahman, Al-Quran Sumber Ilmu Pengetahuan, terj.H. M. Arifin, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta,1992), cet. II, hal. 51.
Kami
Selain itu, ada ayat lain yang menyebutkan akan kebesaran Allah
melalui penciptaan langit dan bumi dalam al Quran :
QS. Al Fushsilat : 53
QS. Ali Imran : 190
10
tentang
PENCIPTAAN
BUMI
DALAM
19
Lihat Sukmadjaja Asyarie, indeks Al-Quran, (Bandung : Pustaka, 1984), cet. Ke-1,
hal. 37.
11
bersifat materi seperti atmosfer, suhu, medan magnet dan keseimbangan yang
menopang kehidupan di Bumi. Adapun identifikasi ayat-ayatnya adalah20 :
1. Ayat-ayat yang mengisyaratkan tentang Atmosfer Bumi dan Magnet
Bumi adalah : (QS 40:64, 67:15), (QS 21:32), (QS 40:64), (QS 2: 22),
dst.
2. Ayat-ayat yang mengisyaratkan tentang Suhu Bumi dan Keseimbangan
Yang Menjadi Penopang Kehidupan Di Bumi adalah : ( QS 29:44), (QS
79: 27-33), (QS 91: 1-5), (QS 2: 116), (QS 36: 26), (QS 31: 20), (QS 2:
116), (QS 45: 13 ), (QS 6: 73), (QS 14:19), (QS 3:3), (QS 44:39), (QS
45:22), (QS 64:3), dst..
Dikarenakan
dalam
mengisyaratkan
al
Quran
keseimbangan
banyak
penciptaan
sekali
Bumi
ayat-ayat
dan
yang
memiliki
kesamaan makna. Maka hanya dibatasi pada permasalahan dan ayatayat berikut:
1. Suhu Dan Medan Magnet Bumi : (QS. 29:44),(QS 21:23)
2. Atmosfer Bumi
Dan
Penopang
20
3, hal. 45.
Agus purwanto, Ayat-Ayat Semesta, ( Bandung : PT. Mizan Pustaka, 2009), cet. Ke-
12
13
14
penciptaan bumi melalui pandangan al-Quran dan sains. Buku ini pula yang
akan menjadi rujukan peneliti dalam menjelaskan keseimbangan penciptaan
Bumi dalam al-Quran dan sains.
Adapun kaitannya dengan skripsi yang akan penulis bahas, skiripsi dan
buku tersebut mencakup apa yang akan penulis bahas hanya pada sedikit
bagian pengertian bumi sebagai sebuah planet. Namun bedanya tulisan di atas
dengan penelitian yang akan penulis angkat di sini adalah bahwa hubungan
sains dengan al Quran, khususnya bumi bukan hanya sebatas rotasi saja,
sementara itu ayat yang menjelaskan bumi tidak hanya mencakup itu saja dan
keseimbangan tentang penciptaan bumi adalah salah satunya, inilah yang akan
penulis kaji.
E. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang akan penulis gunakan tentang bagaimana
keseimbangan penciptaan bumi dalam perspektif alquran dan sains ini adalah
sebagai berikut:
Pertama. penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library
research) dengan mengumpuikan data-data tertulis yang bersifat primer dari
al-Quran itu sendiri, yaitu yang berhubungan dengan masalah keseimbangan
alam, juga sumber-sumber yang bersifat sekunder yaitu kitab-kitab, bukubuku
pelengkap.
Kedua, penulis dalam pembahasan penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif analisis, yaitu sebuah pendekatan yang diperlukan
15
F. Sistematika Penulisan
Penyusunan penulisan ini terbagi dalam lima bab, di mana setiap
babnya mempunyai spesifikasi dan penekanan tersendiri mengenai topik
tertentu adapun urutan penulisan adalah sebagai berikut:
Bab I
16
Bab II
BAB II
LANDASAN TEORITIS TENTANG PENCIPTAAN PLANET
BUMI
A. Pengertian Planet Bumi
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang
Bintang
artinya
Pengelana.
Dinamakan
demikian
karena
berbeda
dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindahpindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini
(pada
masa
sekarang)
dapat
dipahami
karena
planet
beredar
mengelilingi matahari.1
Dalam Dictionary of astronomi, Jacqueline Milton menjelaskan planet
sebagai berikut2:
Planet An astronomical body, with not enough mass to become a star or
a brown dwarf. The upper mass limit for a planet is about 0.013 solar
masses (equivalent to about 13 jupiter masses). Thouhgt planets have
traditionally been considered as object in the orbit around parent star,
isolated bodies of very low mass discovered in regions of star formation
have also described as free-floating planet.To qualify as planet in the
solar system, a body must be in orbit around the sun, and massive enough
both to take on a shape close to spherical and to have swept away most
smaller objects from the vicinity of the orbit, under this definition, there
are eight planet in the solar system.
Artinya:
Planet merupakan Sebuah benda astronomi, dengan massa yang tidak
cukup untuk menjadi bintang atau brown dwarf. Batas atas
1
17
18
untuk massa planet adalah sekitar 0,013 massa matahari (setara dengan
sekitar 13 massa Jupiter). Pemikiran planet secara tradisional dianggap
sebagai obyek diorbit sekitar bintang induknya, benda yang terisolasi
dengan massa yang sangat rendah ditemukan juga di daerah formasi
bintang yang digambarkan sebagai "planet mengambang bebas." Untuk
memenuhi syarat sebagai planet di tata surya, sebuah benda harus berada
diorbit mengelilingi matahari, dan cukup besar baik untuk mengambil
bentuk dekat spherical dan memiliki berat yang paling kecil dari
sekitar orbit, dibawah definisi ini, ada delapan planet di tata surya
Lebih lanjut lagi Jacqueline Milton menjelaskan tentang planet yang
termasuk dalam sistem tata surya, dalam hal ini planet yang berada di orbit
sekitar matahari.sebagai berikut3:
planet may be basically rocky object, such as the inner planet - Mercury,
Venus, Earth and Mars, or primarily liquid and gas with small solid core
like the outer planet Jupiter, Saturn, Uranus and Neptune. These eight
are regreded as the major planets of the solar system.historically, Pluto
was also considered to be a major planet, but that catagorrization was
called in to question by the discover of other transneptutian object similar
in sixe to Pluto, or even larger. In 2006, the International Astronomy
Union adopted the term dwarf planet to describe Pluto, the largest
asteroid Ceres, and the other similarly sized bodies orbiting the sun.
Artinya:
Planet mungkin pada dasarnya objek berbatu, seperti planet dalam Merkurius, Venus, Bumi dan Mars, atau terutama cairan dan gas
dengan inti padat kecil seperti planet luar - Yupiter, Saturnus, Uranus
dan Neptunus. Ini adalah delapan yang diterima sebagai planet utama
dari surya sistem. Menurut sejarah, Pluto juga dianggap sebagai sebuah
planet besar, akan tetapi katagorisasi itu membawa kedalam sebuah
masalah dengan mengemukakan objek transneptutian serupa lainnya
dalam masalah seperti Pluto, atau bahkan lebih besar. Pada tahun 2006,
Persatuan Astronomi Internasional mengadopsi istilah planet kerdil
untuk menggambarkan Pluto, Asteroid terbesar Ceres , dan benda
berukuran hampir sama lain yang mengorbit matahari.
Demikian beberapa definisi mengenai kata planet. Adapun Bumi
merupakan sebuah planet yang akan menjadi objek pemikiran kali ini
19
merupakan salah satu planet yang mengorbit Mathari sebagai bintang induknya,
adalaha sebuah planet yang memiliki keistimewaan tersendiri.
Bumi adalah planet yang mengelilingi matahari, garis tengah bumi
sekitar 17.560 km, massa bumi sekitar 598x 1000 ton, volume bumi sekita 1 juta
cu km. Bumi memerlukan 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 9 detik untuk
menyelesaikan perjalanan mengelilingi matahari. 4 Keadaan bumi paling dekat
dengan matahari yaitu pada bulan januari tanggal 3 atau 4, ketika jarak matahari
terhadap bumi 147.0 juta Km. Kemudian, enam bulan selanjutnya bumi berada
pada jarak terjauh dengan matahari sekitar 152.0 juta Km.5
Bumi juga mempunyai gerakan lain, yaitu berotasi pada porosnya,
sebuah garis maya yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Bumi
berotasi sekali 24 jam ( tepatnya 23 jam, 56 menit, dan 4 detik)6. Perputaran
rotasi bumi memiliki garis kemiringan khatulistiwa sekitar 23027 terhadap orbit
bumi. Dikarenakan kemiringan ini menyebabkan munculnya musim siklus
tahunan7.
Dalam dictionary of astronomy, difinisi bumi Earth dijelaskan sebagai
berikut8:
Earth the third planet from the sun. like Mercury, Venus, and Mars,
Earth is the one of rocky, smaller planets in the inner solar system know
as the terrestrial planets. Is the only of the four with a large natural
satellite-the Moon.
Budianto, Risalah Alam Semesta Dan Kehidupan, (Jakarta: G-Kreatif, 2006), Cet. Ke-1,
hal. 40.
5
20
Artinya:
Bumi planet ketiga dari Matahari. seperti Merkurius, Venus, dan Mars,
Bumi adalah salah satu planet yang padat, planet kecil di tata surya
bagian dalam. Yang diketahui Sebagai Planet Terestrial. Bumi
merupakan salah satu dari empat planet dengan satelit alam yang
besar yaitu Bulan.
Struktur bumi terdiri dari beberapa unsur, yaitu: kerak, mantel dan inti
bumi. Jari-jari di kutub bumi adalah 6.356,8 km, sedangkan jari-jarinya di
ekuator adalah 6.378,2 km. kondisi kutub utara dan selatan agak pepat. Pepatnya
bola bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat, dan
rotasinya membuat mengembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi,
yakni bagian ekuator. Luas permukaan bumi kurang lebih 510.101.000 km2 dan
volumenya adalah 1.083.320.000.000.000.000 km3.9
Ukuran bumi ini begitu tepat, tidak terlalu kecil sehingga akan kehilangan
atmosfernya, karena gravitasi yang kecil gagal mencegah gas lepas ke angkasa.
Dan ukuran bumi tidak terlampau besar sehingga gravitasinya menahan begitu
banyak atmosfir gas yang berbahaya.10
Kerak bumi, yaitu kerak batuan yang menutupi bumi lapisan kulit ini
tebalnya kira-kira 32-48 km di bawah benua dan kira-kira 4,8 km di bawah
11
lautan.
Batuan yang membentuk kerak bumi terbuat dari mineral dan dapat
dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu:
Abdul Rahman Ritonga, Alam Semesta, (Jakarta: FE UI, 1997), hal. 125
Harun Yahya, The Creation of The Universe, (London: Ta-Ha publisher Ltd, 2000), cet.
10
I, hal. 82.
11
21
1. Batuan beku
Dibentuk dari bahan batu yang panas yang berupa cairan (magma) yang
kemudian membeku dan mengeras. Karena berbagai alasan, magma sering
keluar menuju permukaan dan memancarkan keluar melalui retakan dikerak
bumi. Jika aliran magma ini cukup lama berlasung, sebuah gunung api dapat
terbentuk. Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut lahar sebagian besar
lahar mengeras dalam beberapa minggu setelah keluar ke permukaan.
2. Batuan sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari pasir, lumpur, atau bahan-bahan lain yang
tersimpan di laut yang terbawa oleh aliran air dari daratan. Simpanan ini disebut
sedimen. Batuan sedimen bearti batuan yang terbuat dari sedimen. Sebagaian
terbuat dari mineral lautan yang mengendap ketika air menyusut atau atau
mongering. Endapan tersebut menjadi batuan setelah waktu yang berabad-abad.
3. Batuan metamorf
Batuan metamorf beaarti batuan yang telah diubah. Jika magma naik ke
atas, maka banyak batuan yang sudah ada terkena tekenan suhu yang besar.
Karena tekanan dan suhu ini, menyebabkan perubahan penting pada batuan.
Mantel, dibawah lapisan bumi terdapat lapisan batuan padat yang tebal
yang disebut mantel. Tebalnya kira-kira 2.880 km dan suhunya 2.760 C. Mantel
ini merupakan sumber batuan mencair/meleleh yang menjadi magma gunung
merapi. Batuan di mantel terbuat dari magnesium, silicon, oksigen, besi, dan
22
alumunium.
Bila
gunung
merapi
meletus,
semburan
gas
batuan
meleleh(magma). Dan lahar yang keluar berasal dari lapisan mantel bumi.13
Setelah mantel adalah inti bumi, inti bumi terbentuk pada suhu sekitar
6000 C elemen-elemen berat seperti besi mengumpul sebagai inti bumi yang
dibagian dalam padat dikarenakan tekanan yang semakin dalam semakin
tinggi.14 inti bumi mempunyai tebal kira-kira 2.240 km dan terbuat dari nikel
dan besi cair. Setelah lapisan inti adalah inti bagian dalam yang berbentuk bola.
Suhunya kira-kira 4.982 C. para ilmuwan menduga inti bagian dalam juga
terbuat dari nikel dan besi15.
Suhu dan atmosfer adalah unsur terpenting pertama bagi kehidupan di
Bumi. Bumi memiliki suhu yang memungkinkan untuk hidup dan atmosfer yang
digunakan mahluk hidup untuk bernafas, khususnya bagi mahluk hidup yang
kompleks seperti manusia. Faktor yang menentukan bumi begitu ideal sehingga
bias ditempati oleh manusia dan mahluk hidup lainnya. Dikarenakan posisi bumi
yang dengan matahari. Bumi tidak akan menjadi memeiliki sebuah kehidupan
anada saja bumi berada lebih dekat terhadap matahari seperti Venus yang
bersuhu hingga 4500 C atau lebih jauh seperti Yupiter yang bersuhu -1430 C.16
Molukul berbasis karbon hanya mampu bertahan pada suhu antara -200 C dan
1200 C, dan bumi satu-satunya planet dengan suhu rata-rata dalam batas
tersebut.17
13
23
18
24
Seandainya kadar oksigen mencapai lebih dari 25% maka segala yang ada di
bumi akan hangus tanpa perlu disulut api, cukup dengan panas matahari saja.20
Atmosfer mungkin tampak sebagai udara tipis belaka, namun
sesungguhnya atmosfer memiliki struktur yang sangat kompleks. Atmosfer
memiliki karakteristik sendiri, yaitu dari troposfer yang berputar di atas tanah
hingga eksosfer jernih yang jauh tinggi diluar angkasa. Atmosfer memiliki
kedalaman sekitar 700 km, namun tidak ada batas yang nyata. Atmosfer lenyap
begitu saja diangkasa ketika udara menjadi semakin tipis. Adpun lapisan-lapisan
atmosfer atmosfer sesuai perbedaan suhu dan ketinggiannya. Di troposfer
sebagai terbawah kemudian stratosfer, mesosfer terletak diatas stratosfer,
merupakan lapisan gas tipis di mana suhu turun dengan sangat cepat. Gas-gas
dalam tiga lapisan terakhir atmosfer-ionosfer, termosfer, dan eksosfer-menjadi
semakin tipis. Dalam lapisan atmosfer terbawah, yaitu troposfer, udara terus
menerus begerak karena ada perbedaan tekanan. Ini dipicu oleh distribusi panas
matahari yang tidak merata antara daerah kutub dan ekuator. Gerakan
berkelanjutan menyebabkan perbedaan kondisi cuaca di seluruh dunia. Dan
menimbulkan keberanekaragaman flora dan fauna yang ada. Tanpa atmosfer
bumi tidak akan memiliki kehidupan. Atmosfer menjaga agar bumi tetap hangat,
melindungi dari sinar matahari yang berbahaya dan dari meteor.21
Selain itu, dikarenakan gravitasi bumi yang tepat maka bumi mampu
menyimpan air yang cukup bagi kehidupan. Air merupakan salah satu penunjang
20
Hisham Thalbah dkk, Esiklopedia Mukjizat Alquran Dan Hadits, terj. Syarif Hade
Masyah dkk, ( Jakarta : PT. Sapta Sentosa, 2009), cet. III, vol 8, hal . 33.
21
Richard Walker dkk,Ensiklopedia Ipa: Visual Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika,
terj. Anis apriliawati dkk, (Jakarta : PT Lentera Abadi, 2009) , jilid. 3, hal, 290.
25
kehidupan yang sangat penting, air dapat ditemukan hampir disemua kehidupan
yang ada di bumi. Tubuh manusia 70% nya adalah air. Oksigen yang berguna
untuk manusia, hewan dan tumbuhan salah satu unsur pembentuknya adalah air.
Air adalah salah satu molekul yang paling berlimpah di bumi. sekitar. ada
sekitar 350 juta kilometer kubik air di planet ini. hampir 97% dari semua
air ditemukan di lautan, yang mencakup dua pertiga dari luas permukaan
planet. sekitar
90%
dari semua
di kutub utara
dan selatan. Dan 1% dari semua air di bumi yang tersedia untuk konsumsi, dan
sebagian besar adalah ditemukan di bawah tanah akuifer.22
A. E. Needhem seorang ahli biokimia, menunjukan betapa pentingnya air
bagi pembentukan kehidupan. Jika hukum alam semesta memungkinkan
keberadaan zat padat atau gas saja, maka tidak akan pernah ada kehidupan.
Alasannya adalah bahwa atom-aton zat padat berikatan terlalu rapat dan terlalu
statis dan sama sekali tidak memungkinkan proses mulekuler dinamis yang
penting bagi terjadinya kehidupan. Sebaliknya, dalam gas, atom-atom bergerak
bebas dan acak. Mekanisme kompleks bentuk kehidupan tidak mungkin
berfungsi dalam struktur seperti itu.23
Dengan
demikian,
lingkungan
cair
mutlak
diperlukan
untuk
22
K. Lee Lerner dkk, U.X.L Encylopedia of Water Science, (USA : Thomson Gale,
2005), hal. 1.
23
Harun Yahya, The Creation of The Universe, hal. 118.
26
Ukuran dan massa bumi merupakan sesuatu yang spesial dari jutaan
kemungkinan penciptaan bumi. Ahli geologi Amerika Frank Press dan Raymond
siever meberikan komentar tentang ketepatan ukuran bumi seperti yang dikutip
oleh Harun Yahya24:
Dan ukuran bumi begitu tepat tidak terlalu kecil sehingga kehilangan
atmosfernya, karena gravitasi yang kecil gagal mencegah gas lepas ke
angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga gravitasinya menahan begitu
banyak atmosfer, termasuk gas yang berbahaya.
Kemudian selain massa dan ukuran bumi, inti bumi dirancang khusus.
Disebabkan intinya, bumi memiliki medan magnet yang kuat yang berperan
dalam menjaga kelangsungan hidup. Menurut press dan siever 25:
Perut bumi luar biasa besar, namun merupakan mesin penghasil panas
yang diseimbangkan secara rumit dengan bahan bakar radio aktif. Andai
bekerja lebih lambat, aktivitas geologi akan berjalan lebih lambat. Besi
tidak mungkin mencair dan terbenam membentuk inti cair, dan medan
magnet tidak pernah terbentuk andai lebih banyak bahan bakar
radioaktif, dan mesin bekerja lebih cepat, gas dan debu vulkanik tentu
telah menghalangi matahari, sehingga atmosfer menjadi pekat mematikan.
Dan permukaan bumi diguncang oleh gempa dan letusan gunung api
setiap hari.
Singkatnya, jika proses yang terjadi didalam perut bumi tidak stabil
maka tidak akan terbentuk medan magnet yang melindungi bumi dari energi
yang mematikan.
Dari penerangan mengenai bumi sebagai sebuah planet, bumi memang
dirangcang khusus untuk menopang sebuah kehidupan.
24
25
27
Hisham Thalbah dkk, Esiklopedia Mukjizat Alquran Dan Hadis, terj. Syarif Hade
Masyah dk, cet. III, vol 8, hal . 19.
28
yang disebut akresi. Lambat laun, cakram debu berubah menjadi sejumlah
planet, yang salah satunya adalah bumi. Massa bumi terus bertambah sehingga
medan gravitasinya terus meningkat. Hingga terus memampat dan terbentuklah
bola padat yang intinya meleleh. Inti bumi terdiri dari lelehan besi pekat, yang
diselimuti oleh mantel silikat padat. Aktivitas gunung api dan gempuran hujan
meteor membentu rupa permukaan planet bumi. Ketika pembentukan bumi
hamper rampung, sebuah benda seukuran planet mars membenturnya sehingga
terlemparlah awan materi ke jalur orbit bumi. Selanjutnya, awan debu tersebut
memampat dan menjadi satelit bumi dengan nama bulan.27
Menurut teori lain, bumi dulu merupakan suatu massa yang terdiri dari
gas yang berputar yang terlempar dari matahari pada saat matahari masih muda.
Gas tersebut perlahan menjadi dingin, bentuknya berubah menjadi cairan. Cairan
ini, yaitu magma, menjadi dingin dan mineral yang terkandung didalamnya
mulai mengkristal. Mineral-mineral berat cenderung tenggelam kedalam cairan
magma, sedangkan mineral yang ringan terapung diatas mineral yang berat.
Sementara pendinginan terus berlanjut, batuan mulai memadat. Pada waktunya
batuan ini membentuk kerak bumi. Pada saat magma mengeras menjadi kerak
bumi, sering terjadi magma dalam jumlah yang besar dan pada suhu yang sangat
tinggi akan terjebak/terkurung dalam kerak bumi. Gas yang terdapat dalam
magma akan mengeluarkan tekanan yang sangat besar yang menekan batuan
kerak bumi yang di atasnya. Batuan tersebut sering tidak dapat menahan
27
Charles Taylor dkk, Ensiklopedia Sains untuk pelajar dan umumterj. Tim Penerbit
lentera abadi, ( Jakarta : PT Lentera Abadi,2007) , jilid. 1, hal. 2.
29
28
30
how was the earth born?he belived that, ages ago, the Sun collided whith
a comet and that, as a result, a great deal of material was forced out of it.
This material later cooled and gave rise to the planets
Artinya:
Bagaimana bumi telah tercipta? Dia Percaya Bahwa, pada masa lalu,
Matahari bertabrakan dengan komet dan bahwa, sebagai hasilnya,
banyak Bahan Dipaksa Keluar. Bahan ini kemudian didinginkan
dan memunculkan planet-planet.
Pendapat Buffon ini sangat disayangkan, bahwa sebuah komet yang
bertabrakan dengan sama sekali tidak
31
32
Howard Graham dkk, The Book of Popular Science, vol 1, hal. 30.
33
Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy.
tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak
(pula) seorang pemberi syafa'at. Maka Apakah kamu tidak
memperhatikan?36.
Akan tetapi al Quran belum cukup menyebutkan hakikat alam ini. Oleh
karena itu, ada hakikat pendukung tentang penjelasan dari hari-hari penciptaan
langit dan bumi tersebut. Begitu juga tentang keadaan alam ketika pertama kali
diciptakan. pada hakikatnya penciptaan bumi tidak memakan waktu selama
enam hari. Hal ini seperti yang termaktub dalam firman-Nya berikut:
QS. Al-Sajdah: 4
34
37
35
39
36
37
Pada Masa Keempat, bulan terbentuk dari lontaran sebagian kulit bumi
karena tumbukan dahsyat benda langit lainnya, dan al Quran menandai dengan
dan setelah itu bumi Dia hamparkan... Batuan-batuan tua yang berumur
sekitar 3,8 - 4,3 milliar tahun yang lalu mungkin merupakan batuan-batuan yang
dihamparkan. Pada masa keempat mulai memasuki peralihan dari masa Hadean
ke masa Archean. Dimasa keempat bumi yang dihamparkan yaitu dimana
benua pangea terpecah, bergerak dan membentuk 5 benua plus antartika. Masa
Archean diakhiri dengan munculnya bakteri dan stromatolite.
Kemudian, pada Masa Kelima, masa kelima adalah awal penciptaan
kehidupan dengan ditandai dan disertai ketersedian air. Masa kelima dalam
geologi mungkin paralel dengan masa Proterozoikum dimana dijumpai, meski
dalam jumlah tidak banyak, binatang-binatang dalam bentuk primitif.
Selanjutnya, pada Masa Keenam, merupakan masa pembentukan pegunungan.
Pada masa yang disebut fanerozoikum ini salah satunya ditandai oleh pecahnya
benua pangea menjadi beberapa benua seperti sekarang. Pada masa tersebut
pembentukan
pegunungan
terjadi
di
wilayah
interaksi
dua
lempeng.
41
BAB III
KESEIMBANGAN PENCIPTAAN BUMI MENURUT
ALQURAN DAN SAINS
A. Keseimbangan Penciptaan Bumi
Keseimbangan diambil dari kata imbang yang bermakna setimbang
(berat,ukuran, derajat, dsb) sedangkan keseimbangan memiliki makna suatu
keadaan yang berimbang.1
Al Quran bukan hanya mengungkap bahwa Tuhan berkuasa menciptakan
alam semesta akan tetapi memeliharanya dengan keseimbangan untuk semua
ciptaan-Nya2. Allah berfirman dalam firman-Nya:
Tim Redaksi KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2007) ,
A. Hidayat, Teologi Qurani,( Bandung :Gunung Jati Press, 1998). hal. 178.
QS. Saba : 21
hal. 425.
3
38
39
QS. Al Qamar : 49
Bahrun Abu Bakar, dkk, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, (semarang: Toha Putera, 1998),
cet. II, hal. 177.
6
QS. Al Furqaan : 2
7
A. Hidayat, Teologi Qurani,( Bandung :Gunung Jati Press, 1998) Hal. 179.
8
Nasrudin Razak, Dienul Islam ( Bandung: al-Maarif, 1996), hal. 65.
5
40
QS. Al-Mulk: 3.
Sirujuddin Zar, Konsep Penciptaan Alam Dalam Pemikiran Islam, Sains Dan AlQuran,( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997) , Cet. III, hal. 74.
10
41
jarang manusia menunjuk kerah langit untuk mengisyaratkan wujud Tuhan atau
kuasa-Nya.11
Al Zamakhsyariy mengungkapkan bahwa ciptaan adalah mengagungkan
persoalan ciptaan-Nya dan untuk memperingatkan atas keselamatan ciptaan-Nya
dari ketidak selarasan dan ketidak seimbangan. Sebagai hasil ciptaan Allah yang
maha sempurna sudah pasti serasi antara satu dengan yang lainya.12
Alam merupakan lapangan tujuan dimana segala sesuatu memenuhi suatu
tujuan dan dengan cara demikian memberikan sumbangan bagi kesejahteraan
dan kesimbangan segalanya. Dari sebutir batu kerikil yang bernyawa dilembah,
bima sakti-bima sakti dengan matahari-mataharinya, pohon-pohon raksasa, ikan
paus dan gajah dan segala sesuatu yang ada, melalui kelahiran dan
pertumbuhanya, kehidupan dan kematiannya memenuhi suatu tujuan yang telah
ditetapkan untuknya oleh Tuhan, yang perlu bagi mahluk-mahluk lainnya.
Semua mahluk adalah saling bergantung, dan semua ciptaan berjalan lancar
karena adanya keselarasan yang sempurna antara bagian-bagiannya untuk segala
sesuatau.
Ayat-ayat
nikmat
Tuhan
untuk
memikirkan nikmat-
Sains
modern. Dari segi pandangan ini ayat-ayat tersebut malah lebih penting
11
42
karena tidak
menyebutkan kepercayaan-kepercayaan
yang
bermacam-
13
Maurice Bucaille, Bibel, Qur-an, dan Sains Modern, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979),
hal. 50
14
15
QS. Al Ala
: 1-3
Harun Yahya, The Creation of The Universe, hal.29.
43
Seorang
ahli
biologi
molekuler
Micheal
Dalton
mengomentari bagai mana tepatnya ukuran gaya yang mengatur alam semesta
ini, menurutnya 17:
Jika, misalnya, gaya gravistasi satu trilliun lebih kuat, maka alam
semesta akan jauh lebih kecil dan sejarah hidupnya jauh lebih pendek.
Sebuah bintang rata-rata akan mempunyai massa satu trilliun lebih kecil
dari Matahari dan masa hidup sekitar satu tahun. Dilain pihak, jika
gravitasi kurang kuat, tidak akan pernah ada bintang atau galaksi yang
akan terbentuk. Hubungan dan nilai-nilai lain tidak kurang kritisnya.
Jika gaya nuklir kuat sedikit lebih lemah saja, satu-satunya unsure yang
akan stabil han hydrogen saja. Tidak ada atom lain yang terbentuk. Jika
gaya nuklir kuat sedikit lebih kuat dalam kaitannya dengan
elekromgnetisme, maka inti atom yang terdiri dari dua proton menjadi
yang paling stabil di alam semesta, yang bearti tidak akan ada
hydrogen, dan jika ada bintang atau galaksi lain yang terbentuk, mereka
akan sangat berbeda dari bentuknya sekarang. Jelas sekali jika semua
konstanta ini tidak mempunyai nilai yang tepat, demikian tidak akan ada
bintang, supernova, atom, planet, dan kehidupan.
Peryataan-peryataan para ilmuwan-ilmuwan yang dengan serius meneliti
keseimbangan yang terjadi di alam semesta menunjukan bahwa di alam
semesta terdapat rancangan yang begitu unik dan teratur. Tidak bias
dipungkiri lagi bahwa pembuat rancangan adalah Allah SWT, yang
menciptakan seglanya dengan ukuran dan rancangan yang luar biasa. Dalam
ayat-Nya, Allah swr menarik perhatian manusia, pada keteraturan penciptaan
alam semesta, yang derncanakan dan diperhitungkan secara detail.
16
44
dan
pengendalianya.21Termasuk
komponen-komponen
QS. Al Hijr
: 19
QS. Al Ankabut : 44
20
Imam Jalalain, Tafsir Jalalain, terj. Bahrun Abubakar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo,2009), cet. Ke-6, hal. 435.
21
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 10,hal.350
19
yang
45
22
Setiawan Sandi, Gempita Tarian Cosmos, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994), hal 121.
Harun Yahya, The Creation of The Universe, (London: Ta-Ha publisher Ltd, 2000),
cet. I, hal. 79.
23
46
andaikan panas Matahari naik maka seluruh permukaan Bumi akan gersang dan
hangus oleh panas Matahari dan kemungkinan bila terjadi badai matahari Bumi
akan menjadi hangus terbakar bagaikan tanah yang dibuat untuk batu bata. Tidak
hanya suhu panas yang ideal, tapi suhu rata-rata harus menyebar secara merata
keseluruh permukaan planet Bumi. Dan sejumlah kondisi khusus telah
diciptakan untuk memungkinkan hal tersebut terjadi.
Sumbu rotasi bumi yang miring 2327 terhadap bidang ecliptic ( garis
edar Bumi mengitari Matahari). Kemiringan ini mencegah panas berlebihan di
wilayah antara kutub dan khatulistiwa, membuat suhu menjadi lebih sedang. Jika
kemiringan ini tidak ada perubahan suhu antara jutub dan dareah khatulistiwan
akan sangat tinggi dan daerah bersuhu dengan tidak akan ada atau Bumi tidak
memungkinkan untuk menjadi tempat tinggal. Tidak hanya itu kecepatan rotasi
juga yang menjaga penyebaran panas menjadi seimbang dan terjaga pada suhu
yang memungkinkan untuk kehidupan. Bumi melkukan rotasi 24 jam dala sehari
yang menyebabkan pergantian siang dan malam menjadi singkat. Karena
periode ini singkat, maka perubahan suhu antara kedua sisi menjadi rendah.
Pentingnya hal ini dapat diambil contoh dari planet Merkurius, di mana siang
lebih dari setahun dan perbedaan antara suhu siang dan malam adalah 1000 C.
Pada saat yang sama ada sejumlah sistem otomatis yang menjaga suhu
atmosfer agar tetap terjaga dan seimbang. Misalnya, pada saat suhu di suatu
wilayah naik, penguapan air akan semakin meningkat, sehingga jumlah awan
akan meningkat. Awan ini memantulkan cahaya kembali ke udara dan menjaga
agar tidak terjadi peningkatan suhu dibawah permukaan.
47
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang
terdapat padanya. 26
Dalam ayat ini, Allah mengarahkan perhatian manusia kepada bendabenda langit, yang diciptakan-Nya. Sedemikian rupa sehingga masing-masing
berjalan dan beredar dengan teratur, tanpa jatuh berguguran atau bertabrakan
satu sama lain27. Menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara,
sebagai mana atap yang manaungi rumah terpelihari hingga tidak ambruk28.
24
Harun Yahya, Penciptaan Alam Raya, terj. Catur sriherwanto, hal. 79.
H. bustami A. Gani, dkk, al Quran Dan Tafsirnya, (Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia, 1990), jilid.VII, hal. 460.
26
QS. Al Anbiya: 32
27
H. bustami A. Gani, dkk, al Quran Dan Tafsirnya, (Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia, 1990), jilid.VI, hal. 273.
28
Imam Jalalain, Tafsir Jalalain, terj. Bahrun Abu bakar, cet. Ke-6, hal. 127.
25
48
49
core or rotate very slowly. On the other hand bodies with large magnetic
field such as Jupiter and Saturn, rotate very rapidly and probably have
very active core.
Artinya :
Medan magnet dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada inti besi.
Para ilmuwan tetap tak begitu percaya tentang bagaimana arus seperti
itu berasal tetapi mereka tetap berhipotesis bahwa arus itu berasal dari
kombinasi pergerakan rotasi dan konveksi. Studi medan magnet mengenai
benda-benda tata surya mendukung pandangan ini. Sebagai contoh,
benada-benda yang lemah atau sama sekali tidak memiliki medan magnet,
seperti Bulan dan planet Venus, palanet tersebut terlalu kecil untuk
memiliki konveksi inti yang besar atau berotasi terlalu lambat. Disisi yang
lain benda benda yang memiliki medan magnet yang besar seperti Jupiter
dan Saturnus, berotasi begitu cepat dan menyebabkan inti yang sangat
aktif.
Adapun John D. Fix berpendapat mengenai Magnetosphere sebagai
berikut, menurutnya:
The magnetosphere is a region about the earth that is dominated by
earth's magnetic field. within the magnetosphere are region of trapped
electrons an ions known its as the van allen belts. the solar wind creates
currents of electron in magnetosphere.34
Artinya :
Magnetosfer merpakan salah satu wilayah bagian Bumi yang didominasi
oleh medan magnet Bumi. Dalam magnetosfer electron-elektron ion
terjebak dalam suatu wilayah yang diketahui sebagai sabuk Van Allen.
Angin solar menciptakan arus elekron di magnetosfer.
John D. Fix, Astronomy : Journey To The Cosmic Frontier, 4th ed, (New York :
McGraw-Hill, 2006), hal. 175.
50
radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus
dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi
makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa
yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan
menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Sabuk Van Allen ini merupakan hasil dari keberadaan medan magnet
Bumi. Kadar sabuk Van allen sendiri tercipta karena proses perputaran di dalam
perut Bumi sehingga menghasilkan ukuran yang tepat untuk berlangsungnya
sebuah kehidupan.lebih lanjut lagi, menurut press dan siever 35:
Perut bumi luar biasa besar, namun merupakan mesin penghasil panas
yang diseimbangkan secara rumit dengan bahan bakar radio aktif. Andai
bekerja lebih lambat, aktivitas geologi akan berjalan lebih lambat. Besi
tidak mungkin mencair dan terbenam membentuk inti cair, dan medan
magnet tidak pernah terbentuk andai lebih banyak bahan bakar
radioaktif, dan mesin bekerja lebih cepat, gas dan debu vulkanik tentu
telah menghalangi matahari, sehingga atmosfer menjadi pekat
mematikan. Dan permukaan bumi diguncang oleh gempa dan letusan
gunung api setiap hari.
Singkatnya, jika proses yang terjadi didalam perut bumi tidak stabil maka
tidak akan terbentuk medan magnet yang melindungi bumi dari energi yang
mematikan.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi
kehidupan kita:36
Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain
di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah
yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan
magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen,
yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika
lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat
35
51
37
38
QS. Ghfir : 64
Imam Jalalain, Tafsir Jalalain, terj. Bahrun Abubakar, cet. Ke-6, hal. 725.
52
tabraka terambil dari kata barkah yang bermakna sesuatu yang mantap juga
berarti kabajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta berkesinambungan.39
Bumi tidak hanya dilindungi oleh magnet bumi teteapi juga oleh
rancangan khusus atmosfer bumi yang terdiri dari kumpulan gas-gas yang telah
diatur kadarnya sedemikianrupa sehingga dapat menaungi bumi dari hujan
benda-benda asing yang menabrak planet Bumi.
Atmosfer mungkin tampak sebagai udara tipis belaka, namun
sesungguhnya atmosfer memiliki struktur yang sangat kompleks. Atmosfer
memiliki karakteristik sendiri, yaitu dari troposfer yang berputar di atas tanah
hingga eksosfer jernih yang jauh tinggi diluar angkasa. Atmosfer memiliki
kedalaman sekitar 700 km, namun tidak ada batas yang nyata. Atmosfer lenyap
begitu saja diangkasa ketika udara menjadi semakin tipis. Adapun lapisanlapisan atmosfer atmosfer sesuai perbedaan suhu dan ketinggiannya. Di
troposfer sebagai terbawah kemudian stratosfer, mesosfer terletak diatas
stratosfer, merupakan lapisan gas tipis di mana suhu turun dengan sangat cepat.
Gas-gas dalam tiga lapisan terakhir atmosfer-ionosfer, termosfer, dan eksosfermenjadi semakin tipis. Dalam lapisan atmosfer terbawah, yaitu troposfer, udara
terus menerus begerak karena ada perbedaan tekanan. Ini di picu oleh distribusi
panas matahari yang tidak merata antara daerah kutub dan ekuator. Gerakan
berkelanjutan menyebabkan perbedaan kondisi cuaca di seluruh dunia. Dan
menimbulkan keberanekaragaman flora dan fauna yang ada. Tanpa atmosfer
39
53
bumi tidak akan memiliki kehidupan. Atmosfer menjaga agar bumi tetap hangat,
melindungi dari sinar matahari yang berbahaya dan dari meteor.40
Atmosfer bumi terdiri dari 77% nitrogen, 21% oksigen, 1%
karbondioksida41. Kehidupan di bumi tidak akan berkembang andaikan bumi
iklimnya sangat panas yang suhunya ratusan derajat. Tidak ada mahluk hidup di
bumi yang tahan terhadap suhu yang begitu tinggi seperti di planet Venus42.
Ketepatan komposisi yang ada dalam atmosfer menyebabkan bumi memiliki
suhu yang stabil sehingga berada dalam kedaan yang seimbang untuk
memungkinkan adanya sebuah kehidupan.
Harlan T. Stetson menurutnya atmosfer memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan di Bumi. Menurutnya43:
The atmosphere protect man from a steady hail of meteoric particles
that would otherwise make his life upon earth a constan nightmare.
Meteors range in size from tiny fragments to huge rocks; the vast
majority are very small. It is estimated the over of hundred billion
meteors strike the earths atmosphere every twenty-four hours, but they
as came in contact with the air most of the are reduced to gas and dust
through friction. It so probable that the atmosphere protects man not
only from meteor but also from certain type of electrically charged
particles from the sun. If there were no atmosphere, the sky above the
earth would be forever dead black. The beautiful blue of a clear day
time sky, the stirring colors of sunrise and sunset and even the celestial
arch of the rainbow could not exist were it not for the presence of an
atmosphere.
Artinya :
Atmosfer melindungi manusia dari hujan partikel-partikel meteor
secara terus menerus. Karena itu membuat hidup manusia tidak menjadi
mimpi buruk ketika hidup di Bumi. Meteor-meteor dari ukuran potongan
kecil- kecil sampai batu yang sangat besar; kebanyakan meteor sangat
kecil. Hal ini diperkirakan lebih dari seratus milliard meteor menyerang
40
Richard Walker dkk,Ensiklopedia Ipa: Visual Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika,
terj. Anis apriliawati dkk, (Jakarta : PT Lentera Abadi, 2009) , jilid. 3, hal, 290.
41
Harun Yahya, The Creation of The Universe, hal.86 .
42
Achmad Baiquni, AlQuran Dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, hal. 109.
43
Howard Graham dkk, The Book of Popular Science, vol 1, hal. 230.
54
atmosfer Bumi setiap dua puluh empat jam, tetapi meteor-meteor itu
bersentuhan dengan udara (atmosfer) kebanyakan dari meteor-meteor
direduksi menjadi gas dan debu dengan gesekan. Ini sangat
memungkinkan atmosfer melindungi manusia tidak hanya dari meteor
tetapi juga dari tipe tertentu partikel bermuatan listrik dari Matahari.
Jika atmosfer tidak ada, langit di atas Bumi akan selamanya mati dan
berwarna hitam. Biru indah dari siang hari yang jelas, perpaduan warna
ketika Matahari terbit dan Mathari terbenam dan bahkan lengkungan
pelangi surgawi tidak akan pernah ada jikata tanpa adanya atmosfer.
Dalam buku Pathway To Astronomy, menjelaskan tentang pentingnya
atmosfer sebagai berikut44:
Most planet in the solar system have an atmosphere, but the earths has
many unique features, one of the striking differences between atmosphere
of the earth and the other planets its composition. For example the
atmosphere of Mars and Venus are nearly complety carbondioxide while
the atmospheres of the jovian planets are mostly hydrogen and hydrogen
compounds. On the other hand, earths atmosphere is primarily a
mixture of hydrogen and oxygen. Nitrogen molecules make up 78% of the
atmosphere and oxygen about 21% the remaining is mostly the gas argon
but include trace a mounts of carbon dioxide. And ozone gases crucial
for protecting us and making live pissible.
Artinya :
kenbanyakan planet di tata surnya memiliki atmosfer, tetepi yang
dimiliki Bumi mempunyai keistimewaan yang unik. Salah satu perbedaan
mendasara antara atmosfer planet Bumi dan planet lainya adalah
komposisinya. Sebagai contoh, atmosfer planet Mars dan Venus hampir
semuanya karbondioksida sementara itu atmosfer planet jovian
kebanyakan hidrogen dan campuran hydrogen. Disis lain, atmosfer yang
dimiliki Bumi komposisi utamanya adalah campuran hydrogen dan
oksigen. 78% molekul atmosfer terbuat dari nitrogen dan 21% oksigen
sisanya ebagaian besar argon dan ditemukan sekumpulan
karbondioksida. Dan ozon memliki peran penting dalam melindingi kita
dan membuat hidup memungkinkan.
Keunikan atmosfer bumi yang terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen,
1% karbondioksida45. Penetapan ukuran oksigen yang hanya 21% juga
merupakan sebuah keajaiban yang langka diantara berjuta-juta planet.
44
55
Hal yang menarik bahwa oksigen yang dihirup oleh manusia telah tepat
disesuaikan, Michael denton menulis tentang hal ini46:
Could your atmosphere contain more oxygen and still support life? No!
Oxygen is a very reactive element. Even the current percentage of oxygen
in the atmosphere, 21 percent, is close to the upper limit of safety for life
at ambient temperatures. The probability of a forest fire being ignited
increases by as much as 70 percent for every 1 percent increase in the
percentage of oxygen in the atmosphere.
Bahwa peningkatan oksigen pada atmosfer dapat berakibat fatal bagi
Bumi. Seluruh hutan di Bumi akan terbakar dengan mudah oleh panas Matahari.
Menurut ahli biokimia dari Inggris, James Lovelock:
Kandungan oksigen di atas 25 % , sedikit sekali dari timbuhan saat ini
yang mampu bertahan dari amukan api yang memusnahkan hutan hujan
tropisdan padang lumut kutub. Kandungan oksigen saat ini adalahpada titik
dimana resiko dan keuntungan tepat seimbang.
Apa yang di maksud James Lovelock, adalah bahwa Kadar oksigen dibumi
selalu berada dalam keadaan tapat melalui proses daur ulang yang luar biasa.
Yaitu dimana binatang terus menerus menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida, tumbuhan tepat sebalik, tumbuhan menghirup karbondioksida
dan mengeluarkan oksigen. Dikarenakan sistem ini berlangsung secara terus
menerus sehingga keadaan oksigen di atmosfer tetap stabil dan terjaga.47
Thomas T. Arny menulis dalam bukunya Exploration Star Galaxies And
Planets bahwa48:
The oxygen in our atmosphere not only important to us for breathing bit
it also forms vitally protective blanket. Shielding us form harsh solar
ultraviolet radiation, but most of it come from another molecular from
45
56
oxygen, O3 or Ozone. In fact is doubtful that life could exist on the earths
surface whitout the Ozone layer to shiled us.
Kemudian John D. fix menambahkan pendapatnya mengenai fungsi dari
ozon itu sendiri, menurutnya:
the ability of ozone layer to block potentially lethal solar ultraviolet
radiation is vital to continued existence of life on the earth.
Dari beberapa peryataan di atas tanpa adanya atmosfer kehidupan di
Bumi akan sulit tercipta. Jika planet Bumi tidak memiliki atmosfer bisa jadi
planat Bumi akan seperti Bulan yang tidak memiliki atmosfer yang dipenuhi
kawah-kawah yang sangat besar yang diakibatkan oleh hantaman benda-benda
langit yang berjatuhan tanpa adanya pelindung.
Seluruh keseimbangan yang tepat ini menujukan bahwa atmosfer telah
dengan telah sengaja dirancang dengan teliti sehingga memungkinkan
terciptanya kehidupan. merupakan sebuah kenyataan ilmu pengetahuan yang
telah menemukan jalanya sendiri untuk mencapai Tuhan. Dengan kenyataan ini
menunjukan bahwa Bumi bukanlah tercipta dari sebuah kebetulan belaka.
Tidaklah diragukan lagi terdapat sang pencipta yang mengatur dan membentuk
materi sesuai kehendak-Nya.
57
sehingga langit menjadi bagaikan atap bagi Bumi, dan juga meninggikan
gugusan-gugusan bintangya lalu menyempurnakannya sehingga menjadi padu
tanpa sedikit ketimpanganpun dan jarak pun menjadi sesuai untuk menunjang
kehidupan di bumi. Kata samkah terambil dari kata As-samk yang dari segi
bahasa antara lain diartikan atap atau jarak antara bagian atas sesuatu dan
bagian bawahnya. Para ulama memahami kata tersebut sebagai bermakna jarak
antara Bumi dan benda langit lainnya sehingga kehindupan di bumi bisa
berlangsung dengan nyaman.50
Menurut Hamka, ketika ayat al quran menyebutkan apakah kamu yang
lebih sukar diciptakan ataukah langit?, ini merupakan pertanyaan yang tepat
untuk menginsyafkan manusia dari kesombongannya. Mana yang lebih sukar
menjadikan manusia jika dibanding dengan menjadikan langit. kemudian kata
49
58
penciptaan langit yang telah Allah SWT bina sehingga bisa menopang
kehidupan52.
Bagaimana peryataan para ulama tafsir di atas mempercayai bahwa Bumi
memang dirancang istimewa untuk menunjang kehidupan dengan segala
keharmonisannya. Yang kemudian penjelasan mengenai segala keteraturan
penciptaan Bumi itu dapat di temukan di dunia sains.
Di samping keseimbangan yang telah dijelaskan sebelumnya, posisi bumi
juga merupakan salah satu keseimbangan sempurna yang membuat Bumi dapat
bertahan dari hantaman benda luar angkasa. Menurut seorang ilmuwan bernama
George Watherill dalam karyanya how special Jupiter is 53:
Without a large planet positioned precisely where Jupiter is, the earth
would have been struck a thousand times more frequently in the past by
comets and meteors and other interplanetary debris. If it were not for
Jupiter, we wouldn't be around to study the origin of the solar system.
Lihatlah bagaimana letak posisi Yupiter dan struktur tata surya yang
telah dirancang untuk memberikan peran bagi kalangsungan hidup yang ada di
Bumi. Lebih
menjelaskan bagaimana letak keberadaan tata surya yang didiami oleh Bumi
berada di salah satu tepian cabang spiral galaksi Bima Sakti, menurutnya 54:
51
Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 2000), Cet. Ke-3, Juz. 30, hal. 36
Imam Jalalain, Tafsir Jalalain, terj. Bahrun Abubakar, cet. Ke-6, hal. 1257.
53
Harun Yahya, The Creation of The Universe, cet. I, hal. 68
54
Michael Denton, Nature's Destiny:How The Laws of Biology Reveal Purpose in the
Universe, (The New York: The Free Press, 1998), hal. 262.
52
59
55
60
Bumi yang memang telah di desain secara rumit untuk bisa menopang
kehidupan memang menjadi sebuah teka-teki ilmiah yang membawa kepada
kebesaran sang Pencipta. Menurut Jhon D. Fix56:
We cant expect another planet to be just like the earth, but we can use
what we know about the earths as a starting point or standar
comparison.
Peryataan di atas menunjukan bahwa sangat amat sulit bahkan hampir
mendekati mustahil untuk menemukan kehidupan di planet selain Bumi yang
memang diciptakan khusus untuk menunjang kehidupan bagi manusia.
Keseimbangan yang rumit yang menjadikan bumi layak untuk dihuni
manusia memang bukan hanya sebuah kebetulan. Para ahli astronomi Amerika
membuat daftarnya sendiri mengenai faktor yang menentukan kehidupan 57:
Gravitasi di Permukaan
Jika lebih kuat: atmosfer terlalu banyak menahan ammonia dan
methana.
Jika lebih lemah: atmosfer terlalu banyak kehilangan air.
Jarak dengan Bintang Induk Matahari
Jika lebih jauh: planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang
stabil.
Jika lebih dekat: planet akan terlalu panas bagi siklus air yang
stabil.
Ketebalan Kerak Bumi
56
John D. Fix, Astronomy : Journey To The Cosmic Frontier, 4th ed, (New York :
McGraw-Hill, 2006), hal. 153.
57
Harun Yahya, The Creation of The Universe, hal.92 .
61
Jika lebih tebal: terlalu banyak oksigen yang pindah dari atmosfer
ke kerak bumi.
Jika lebih tipis: aktifitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar.
Periode Rotasi
Jika lebih lama: perbedaan suhu antara siang dan malam terlalu
besar.
Jika lebih cepat: kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi.
Interaksi Gravitasi dengan Bulan
Jika lebih besar: efek pasang-surut pada laut, atmosfer dan
periode rotasi semakin merusak.
Jika lebih kecil: perbuhan tidak langsung kepada orbit
menyebabkan ketidakstabilan iklim.
Medan Magnet
Jika lebih kuat: badai elektro magnetik terlalu merusak.
Jika lebih lemah: kurang perlindungan dari radiasi bintang yang
membahayakan.
Albedo
Jika lebih besar: zaman es tak terkendali akan terjadi.
Jika lebih kecil: efek rumah kaca tak terkendali kan terjadi.
Aktivitas Gempa
Jika lebih besar: terlalu banyak mahluk hidup yang binasa.
Jika lebih kecil: bahan makanan di dasar laut yang dibawa oleh
aliran sungai tidak akan didaur ulang ke daratan oleh
pengangkatan tektonik.
62
Keputusan rancangan
58
63
61
h. 90
Mukti Ali, Alam Pokiran Islam Modren di India dan Pakistan (Bandung: Mizan, 1995),
64
62
65
66
66
68
QS. An Nahl : 12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada tiga kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian singkat mengenai
keseimbangan penciptaan bumi dalam al-Quran di atas, yaitu:
1. Planet Bumi yang merupakan salah satu wujud dari salah satu
keseimbangan alam semesta yang diciptakan oleh Allah swt merupakan
salah satu pembenaran akan sebuah kemustahilan adanya perbedaan antara
nature sebagai work of God dan The Quran sebagai word of God.
Sehingga benarlah bahwa al-Quran adalah kalam-Nya.
2. Penciptaan bumi yang sangat mengagumkan merupakan salah satu tandatanda kebesaran Tuhan untuk menunjukan keberadaan-Nya. Jika ada orang
yang mengatakan bahwa penciptaan bumi merupakan sebuah pristiwa
kebetulan saja, tampak dia harus berpikir ulang dan melihat sekelilingnya
kesempurnaan keseimbangan. Bagaimana mungkin sebuah sistem yang
sangat sempurna yang ter dapat dalam penciptaan Bumi merupakan sebuah
kebetulan belaka yang bergerak dan berproses secara tepat untuk
keberadaan sebuah kehidupan. hanya orang-orang yang merenungkannya
yang dapat melihat tanda-tadan ini.
3. Bumi telah diciptakan oleh Allah swt dengan kesempurnaan keseimbang
yang memungkinkan tercipta kehidupan untuk manusia dan mahluk
lainnya. Alangkah bijaknya bila manusia menjaga keteraturan dan
keseimbangn yang telah disediakan untuk kehidupan manusia itu sendiri,
67
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, A. Gunawan, Tata Surya Dan Alam Semesta, Yogyakarta : Kanisius,
2000.
Ali, Mukti, Alam Pokiran Islam Modern di India dan Pakistan, Bandung:
Mizan, 1995.
Arny, Thomas T, Exploration Star Galaxies And Planets, New York: The
McGraw-hill Componies. Inc, 2004
Asyarie, Sukmadjaja, Indeks Al-Quran, Bandung : Pustaka, 1984, cet. Ke-1.
Asyarie, Musa, Filsafat Islam, Sunah Nabi Dalam Berfikir ,Yogyakarta : Lesfi,
2002, cet. Ke-3.
Barbour, Ian G, Juru Bicara Tuhan, terj. E.R. Muhammad, Mizan: Bandung,
2002, Cet. Ke-1.
Baiquni, Achmad, AlQuran Dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Yogyakarta: PT.
Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.
Bergamini, David, The Universe, New York : Time-Life Books, 1970.
Bucaille, Maurice, Bibel, Qur-an, dan Sains Modern, Jakarta : Bulan Bintang,
1979.
Budianto, Risalah Alam Semesta Dan Kehidupan, (Jakarta: G-Kreatif, 2006),
Cet. Ke-1
Denton, Michael, Nature's Destiny:How The Laws of Biology Reveal Purpose in
the Universe, The New York: The Free Press, 1998.
Field, George B, Cosmic Evolution : An Introduction To Astronomy, Boston :
Houghton Mifflin Company, 1978.
Fix, john D, Astronomy : Journey To The Cosmic Frontier, 4th ed, New York :
McGraw-Hill, 2006.
Gani, H. bustami A., dkk, al Quran Dan Tafsirnya, Yogyakarta: Universitas
Islam Indonesia, 1990
Glasse, Cyril, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, cet. Ke1.
Graham , Howard, dkk, The Book of Popular Science,( Canada: Grolier Limited,
1977).
Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 2000), Cet. Ke-3, Juz. 30.
Hidayat, Ahmad, Teologi Qurani, Bandung :Gunung Jati Press, 1998.
70
71