Anda di halaman 1dari 9

URGENSI TAFSIR AHIViMDALAM KAJIAN ALQURAN

Hasani Ahmad Said


Fakultas Syariah lAIN Raden Intan Lampung
JI. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung
E-mail: eilegonhasani@groail.eom

Abstract: The present article is aimed at describing altemative aspect of Taf~ir AMam, I~w
interpreting insight as a simplification and an easy comprehension in uncovenng the Qur an
meaning. Looking at the word of al-Ahkam, the model of this tafsir speaks on law
orientation; many verses that related to the islamic law. Deep comprehension and knowlagde
on law verses in the Qur' an will emerge flexible law interpretation related to the global ~ra.
One of the interpretations used here is taIsir aMam. The study focused in the present arucle
is on contemporay islamic law study.
Keywords: tafsir ahkam, the Qur'an, contemporary islamic law

Abstrak: Tulisan ini menawarkan a1tematif Tafsir Ahkam di antara banyak solusi yang
disodorkan, sebagai penyederhanaan dan mempermudah dalam kajian Alquran. Dan
namanya, al-Ahkam, model tafsir ini berbicara tentang hukum, tepatnya ayat-ayat yang
berkaitan dengan hukum Islam. Pengetahuan yang mendalam terhadap ayat-ayat hukum
dalam Alquran pada gilirannya akan melahirkan tafsir hukum yang fleksibel, sesuai dengan
perkembangan zaman. Salah satu corak tafsir yang akan diangkat dalam kajian ini adalah
tafsir dengan ccrak hukum, lebih populer dengan istilah Tafsir Ahkam. Fokus kajian pada
tulisan ini lebih mengantarkan kepada kajian hukum Islam kontemporer.
Kata kunci: Tafsir ahkam, Alquran, hukum Islam kontemporer

I. PENDAHULUAN
Sebagai kitab sud terakhir, Alquran menerobos perkembangan zaman, melintasi batas-
batas geografis, dan menembus lapisan-lapisan budaya yang pluralistik. Karena memang
kandungannya selalu sejalan dengan kemaslahatan manusia. Di mana terdapat kemaslahatan di
situ ditemuk~ tuntunan Alquran dan di mana terdapat tuntunan Alquran, di situ terdapat
kemaslahatan.
Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada penutup para
Nabi dan Rasul, yailujunjungan Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk (hidayah) bagi seluruh
umat manusia. Kitab suei tersebut datang sebagai mu 'jizat yang kekal dan dipergunakan oleh
Islam untuk menentang orang-orang Arab yang tidak mampu menandingi kemukjizatan yang
dimilikinya, balk dalam segi susunan kata, gaya bahasa, maupun dalam segi keindahan-
keindahan syan' at, nIsafat, ilmu pengetahuan maupun perumpamaan-perumpamaan yang
dikandungnya. 2
Di dalam kandungan ayat Alquran tersebutjuga berisi tidak hanya sya'ir-sya'ir ang indah
saja, melainkan juga terdapat kaidah-kaidah hukum yang harus dijadikan panduan Yba . umat
Islam. Oleh sebab itu, kandungan Alquran yang tCijadikan panutan tersebut banyak d~'i dan
dibahas melalui i1mu fiqh dan tafsir. Fiqh sebagai eabang i1mu yang mengkaj~ dan
menyimpulkan hukum de~gan apa yang terdapat pada nash Alquran, sedangkan tafsir adalah
eabang Ilmu yang mengkaJI makna dan maksud yang dikehendaki oleh AlqUi'an ilU sendiri.

I Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah Aiquran, Qakarta: PuSpita Press. 2011) h 13-1
2 Muhammad Ismail Ibrahim, Ai-Qur'an wa Fjazal-·1lmi. (Kairo: Dar al-Fikr al-' ;"hl ,'
, I.u h. 1
UrgtlUl TaJ" ....!IImN J 77

11. P MBAHASAN
Alquran sendiri menyebut dirinya sebagai petunjuk bagi umat manusia (hudan /i a/-nil ).
Ak~n tetapi petunjuk Alquran tersebut tidaklah dapat ditangkap maknanya bila tanpa adanya
tafSlf yang men g u3ngkap, menjelaskall, memahami, dan mengetahlli prinsip-prinsip kandllngan
Alquran tcrsebut. . Itulah sebabnya sejak Alquran diwahyukan hingga dewasa ini gerakan
penafsiran yang dilakukan oleh para ulama tidak henti-hentinya.
4
Secara terrninologis , fafsi? adalah ilmu yang membahas tentang apa yang dimaksud oleh
Allah d~am Alq~ ~eparuang kemampuan manusia. 6 Pengertian senada diberikan Muhammad
Badruddin al-Zarkasyt (745-749 H./1344-1391 M.) yang mendefinisikan ilmu tafsir adalah iJmu
untuk memahami kitabullah (Alquran yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad Saw serta
menerangkan makna hukum dan hikmah (yang terkandung di dalamnya). 7 Kata lafsIr dalam
Alquran disebut satu kaJi. yaitu dalam Q.S. ai-Furqan [25): 33, sedang kata yang sering
dlsepadankan dan disejajarkan dcngan lafsir ialah fa 'wj/ disebut dalam Alquran sebanyak 17
kaJi."8
Berkembanglah manha) (pendekatan) tafsir dari manha) atsari ke manha) ra 'yi, dan
berkembang pula lariqah (metode) tafslr. 9 ltu semua kemudian melahlrkan corak-corak tafslr.
Corak-eorak penafsiran yang dikenal selarna ini yaitu: corak saslra kebahasaan. corak penafsiran
l1miah, corak fiqihlhukum. corak tasawuf, corak sastra budaya kemasyarakatan. dan corak
filsafat dan teologi (kalam) .10
Semangat Alquran Alquran yang shalih liiwlli zaman wa makan, M. Quraish Shihab
mengistilahkan dengan "Membumikan Alquran". Dalam bahasa Nashr Hamid Abu Zayd
dikenal tekstualitas Alquran (mafhl1m ai-nash) atau meminjam Shahrur "ai-Qirii 'ah ai-
mu '8.shJrah" (pembacaan dengan cara barn) mulai timbul ketika adanya kesenjangan di antara
keadaan. hubungan, dan peristiwa dalam masyarakat, sempitnya terhadap pemaharnan Alquran,
dan lain-lain. Ketika kesenjangan tersebut telah mencapai tingkat yang sedemikian rupa, maka
hmtutan perubahan yang mengupayakan membaca ulang teks semakin mendesak. Membumikan
Alquran merupakan sebuah keniscayaan. 11

3 M. Yunan Yusuf. "Karakterlstlk Tafslr aI-Qur'an <Ii Indonesia Abad 20." Jumai Ulumul Qur'an, III, no. 4
(1992): b. SO.
• Lihat Leblh IanJut. Hasan! Ahmad Said, Coralc Pemlkiran Kalam Tafsir Fat/1 ai-Qadir: Telaah alas
PemiJcIran aJ-SyaukAni Bidang leologi lsJam, Tesis PPs UIN Syartf Hldayatullah jakana, tahun 2005, h. 2-3.
5 Secara etlmologls, kata tafsir (exegesis) berasal dar! bahasa Arab, (assara-yufassiru-tafsiran. Derifasi ini
JDeII8lIDdung pengertlan: menytn~p (aJ-Kasyfu). mempeljelas ,(/dzhAI} atau menjelaskan. Lihat 'AU bin
MQbammad bin 'All a1-Jwjani. aJ-Ta 'rlfAI, (Beirut: Dar al-Kutub aI- Arabi, 1405 H.), h. 87., Ibnu ManzdCrr dalam
bows besar ~ aJ- 'Anib. be1lau berkata: kata ai-fasru beran! menylngkap sesualu yang lertulup. sedangkan al-
ratilfrmenytngkap sesuatu lafad yang susah dan pe1lk. Llhat Ibnu MandzCrr aI-Afriql, Lisan aI- 'Arab, (Beirut: Dar a1-
Sbadtr, tIh,). J.5. b.55. Secara termlnologls, tafsir adaIah ilmu yang membahas le~tang apa y~g dimaksud ~Jeh
AIJah da1am Alquran sepanJang kemampuan manusia. Lihal a1-ZarqAnT, Manfihil aI-lr7an 5. Wam al-Qur an.
(BeIrut: DIr a1-Flkr. tth.), JUld n.
h.3, bandlngkan pula dengan Mubamad Husain aI-Dzababl, ai-Tafsir wa aI-
1tIufIusIn>n. (Mesir: Maktabah Wahbah. 1985).jill~ II. h. 15.. . _. .
• Lihat aI-ZarqanT. Manahi1 ai-Irfan 5 Wum ai-Qur An. (Be!CUl: Da~ al-Flkr, lIh.). jilid II, b.3, bandingkan
pula dengan Muhamad Husain aI-Dzahabi, aI-Tafsir wa aI-Mufassirim, (Meslf: Maktabah Wahbah, 1985),jilid n. h.

15. 7 Badruddtn Mu!Jammad bin Abdullah al-Zarkasyl, aI-BurhAn n 'WOm al-Qur·an. (Bairul-Ubanon: !sa al-
811bal-Ha1ab1 t.th.).Jilld. I. h. 13. .
• Kata ~ lr da\am A1quran disebut salU kali dalarn Alquran Q.S. al-Furqan (25):33, sedang kala yang sering
c\tsepaclankan ~ dlsejajarkan dengan tafsir Ialah ta ~wil dJsebu~~alarn A1q.uran sebanyak j 7 kali. Llhal MUh.amrnad
Fu'ad 'Abdul BAqi, al-MuJAm aI-Mulharas 1/ aI-Fadz al-Qur an, (Beirut. Dar al-Flkr. 1987). h. 97. dan dl anlara
ahll ada n menyamakan pengertian an_lara kedu~ya., n~un ada Ju.~a yang mem~edakannya. kontroversl In!
~ ya g I In oleh al-ZarqAni, Manahi} aI-lrfan fi UJum aI-Qur an, (BeIrut: Dar al-Flkr. ll.), jllid II. h. 4-
6,Iihat la ja:;~a;,:d~n al-SuyUthi. al-Icqan n 'UJum a/-Qur·an. (Beirut: D~r al-F,kr: It.), juz U. h. /73-174.
~asani Ahmad Said, Coralc Pemilciran Kalam Tafs,r Fat/1 aI-Qad'r, h. 7-8.
I. Liha I bih lanjut. M. Quraish Shihab dalarn penganlar bukunya M. Yunan Yusuf. Corak Pem/ldran Kalam
Tafsir aI-Azh~r~ebuah Te/aah Acas PemiJdran Hamka Da/am Teologi Islam, Uakarta: Penamadani. 2003), h. xxxlii-

xxxlv II Baca, Hasani Ahmad Said. DiSkursus Munasabah Alquran, h. 13-14.

Vol 6. o. 1, jUnJ ~ I'


~ Iflll~Il" h"\lIl) '\lld

di In l adalah mengenal taf Ir


l'okok pl'rllltlsalflhfln flng akan dlt IIslk m Ia Iu I r.angkalan stu k ta lain alai corak pen afsiIan
hk 111 SdJill fli salah saltl rnrnk pell<lrslr<ln Alqllran atau deng an a. ludl hukum Islam dalam
, . _ konlekslUalisa I s
huklllll dlknll kall dl'lIgall perlllasalahan dan up<lya . "
pCllafslr,HI kOlllt'lIlpOrl'r yaHg ul'rkclIlbang ell rnasyarakat saal ~nJ, tan besar daJam bentuk
k
I IIn'lIt1 it II. k:ulflll 1111 dapal dlmal an e a k d-Iam lima sora yoal bagalmana peran
perf HI aall p('lIl'lIl1all (r('search quest/oil') sebaga j IJen'k u I'' Pertama , 'ment od dan model lafsir
tarslr IIhk,lI11 sebagal IlIstrlllllcn corak penals - ~'l ran 7'" Kedua bagaJmana earuhi dalam struklur
ahkfllll; Kl'llga, s Uauh lIlana konsep dan aplika i tal'sir ahkam meme~g a pola dan strate ai
bangllll IIludel pellafsira J\lqllran konlernporer saat InJ , '7', Keemnatr'
bagaJman . h corak hukum tr

m '1Il~1I upaya kOlllekstlialisasl di lengah arus peru ba han sOSla ' I dan seberapa Jau
dalam sebuah pellalsirall , k -I' ' dalam
IIlcng-cOl'cr IJroses konle stua IsaSl " masyarakat.k hI-hal ang tidak
NamulI, demlkian, agar roklls kajlan inl Udak ~engalar~1J bias, m: a d:n an ~ore kajian
rnemlllki relevallsl. lersulama sllbslansi yang berada dl luar kaflan langs n g g
dalam stlldi ini lIdak akan menjadi periorilas yang memadai. C k k
Mengiugat !uasnya cakupan masalah-masalah di alas, pene IUan 1m
r ' "hanya af memlO
. AI
us an
pada bcbf'rapa aspek model larsir ahkam, sebagai rancang bangun corak pen Slfan guran,
elain ilu, fokus kajian dibatasi pada aspek ayal-ayal hukum saja, M 1i. ,.
Muhammad Husayn al-Dzahabi dalam pendahuluan al-Tafsir wa ,a1- ,u ass;;:m
m nyebulkan bahwa ada empat corak larsir yang berkembang. secara ringkas diklaslfJkas an
rn l1Jadl: pertama, "tal'sir corak ilmi (a/-/aun a/- 'i1m~" yailu lafsir berdasarkan pada pendekatan
ilmiah: kedua, "tarsir corak madzhab (a/-/aun a/- 'madzhaM". yaltu lafsir berdasarkan madzhab
teologi atau fikih yang dianut oleh para mufassir; ketjga, adalah "tafsir bercorak JlhadI (a1-1aun
a1- 'j/MidI)". yaltll tal'sir yang mengunakan pendekalan menyirnpang dari kelaziman; dan
k elllpat, "lafsir corak saslra-sosial (a1-1aun a1-adabi a1-gtimfi '1)", yaitu tafsir yang
menggllnakan pendekatan sastra dan berpijak pada reaJitas sosiaL
PeneHlian Inl memusalkan perhaliannya pada pengkajian kepustakaan (Library Research),
yaitl.l penelitian yang dilakukan melalui pengurnpulan data dan informasi dengan bantuan materi
yang terdapal di perpustakaan, Sesuai dengan masalah pokok yang dibahas, maka penelitian ini
akan diawaJi dengan mencari ayal-ayal yang berkaitan dengan kajian hukum Islam kontemporer
ul1tuk dilafsirkan, Kernudian dilanjutkan dengan pengurnpulan dala sekunder yang menyangkut
permasalaJlan konsep hllkum Islam konlemporer yang berasal dari kitab-kitab tafsir ahkfim,
buku-buku. jurnal, dan lain-lain,
Kemudian sludi dilanjulkan dengan mengemukakan tafsir ahkarn dalarn tafsir yang
berkaltan dengan kajian hukurn Islam lerutama kajian kontemporer sebagaimana disebutkan
dalam perumusan rnasalah di atas, dengan menggunakan metode komparatif (Perbandingan).
A. Tafsir Ahkiim: Telisik Ontologis
Isti.lah ayat a/-ahkGm terdiri alas dua kata yaitu "ayat" dan "ahkam", ayaat adalah bentuk
jamak, dari ayat yang secara harfiyah berarti tanda. Kata ayat kadang juga diartikan dengan
penga}aran. urusan yang mengherankan dan sekelompok manusia, Adapun yang dimaksud
ayat dalam hal ini ad~lah ayal-ayat Alguran yaitu bagian tertentu dari Alquran yang tersusun
alas satu atau beberapa Jumlah (kalimat) walau dalarn bentuk takdir (prakiraan) s k Ii
'I'k' I d ' e a pun, yang
mernl I I lempa! permu aan an tempat bernenti yang bersifat mandiri daiarn b h t 1'3
Sementara ISU a . '] h k h k se ua sura,
. ala • u um dalam \ bahasa arab adalah bentuk tunggal , a d apun b entu k
Jarnaknya adalah al-ahkam,
Ahkam secara harfJyah berarli menempatkan sesuatu di atas sesuatu (itsb - ai- "'a1
syaJ') ,atau b"Isa Juga d'larlJ'k an dengan rnenernpalkan sesuatu pada lempat at
Ad symh k a
' , , nya, apaun u urn
yang dlpahaml oleh ahh ushul fiqh adalah:

12 Muhammad Husayn al-Dzahabi, Tafsir Wa aJ-Mufassiriin, (Kairo: Maktabah Wah bah 2000) ,
13 Muhammad Amin Suma, Pengantar Tafsir Ahkam Oakarta' Raiawaii Grafindo P 'd 20 .J)uz, 1. h, I
, " ersa a, 02. h, 27.
II/X IItI 1""" /11,1",,, I I !'l
"1\111\1111\' II.Ih .,,' II" '\I II III'I II III"" II _ I
111111111\111, II 1111,111, .11 III 1lI1'11 Ill.' • "HIIII Pl'1 )1\111.111 OI.IIIK 11111\11111.". IJ,II 11"1111'"
11I"''',lulh, 111.111 '\\111\11111", I, "I ",11\ "'1"1111111 sll'Il1HII I '.' IIII II. ,y,lIl1l, Pl'''Hh,lIuIIH, .111, h,II.'1,
1),11 \Ill 1I\,nlll.. 1 \I'I'I'1)ul 1111' 'k
t\I\,lh, 1I11111k IIl1'lI ,lIul' 1)1'111111' I fI.IS ,II' hllhwil IIl1kl 1111 (111('11111111 II ) 11.111 I ,1:1111) ,HI,II"h k,'hPllllak
' I III
\ II",b I h 11\.11. SI'h I "llIlI,llIil dlkull I N ~
• • 1II,II111Sl\\ d,,111111 III (' I01 k. ,1I1l1 k1111 II J,III 1II kt'p:llla Nya, Ahdul
k IIltllll..,.l ...1.' ' (I I I I 1,11111 IlIllll\'II, (1.11.1111 1Ill'llllc'llllhlklill hllkllm 111'111<\1<\<.11 [
s'lr'l) (It'll 11\ 111111 \II 11:",1I ·lI l 1\,Ih 11',1\1) dill 1111 tit'! 1I1~1 III 11,1 tll'lIl\lIl1".:31 (I II IIlulll/1
. ' • 11 1\II k 11m Ihl hllkll" 01 III k 1\
R IS\lI\lI""
.'
IIWlllll1 1I111 I I S .• 1 I (11Ihl nil lIah, IIl1'lnlllkllll )111'11 dJll'lllllkall
, I I 11\ I ( \II IIWlll I II ' pllra III UIlII. M '11111111 IIlulIlli flqh, Ihl/klll'ltI'll,lh
.. Iklll II" 11\ dllllnbllk I I ,II III
, , . I 11\ (\ (. I khllnh (111111 I ), 'II
d Ul III II"'h. P I'hllll,1I1 ,,, IlIh '~ III syar 1I'1lipa WIIJllb, IIIIl/1dllh, hUrIlmh, kill ahah,
d m IIlllhah (holt h). k Ul I' mllli 1111, 1I1l1~1If111 IlwH'kn, (Ilsc'hlll wHlIh, slillah, hal(l 111, makruh
I I I 'II I II lpl, IIIrill 1<1 IIshul tlqh Jlll'ngnlakrlli yalll{ dl~(-blll hllkm IHlalah
1111 u .111 S nr hI SIIlI Irl, llltll t1,1II I\Iqul' III clan lltall IIllllah,
I oIrl pI \lgl'rtl II "It'll t'll II ,I. ,I' I ,I' al 1III k11m S\'h('llIlllllya tlll\)al dl~lrnplllkfill b:1hwa aynl
hukllm (,I 'I nl llhknm) Id IIh I ,I. I
II b k
',II Al qllrlln anJ.\ Iwrlslklln khltab (lIIah/doklrln) Allah
I' t'll'\an d n ,'\11 IIIn 1ab (IUllhllan IInhlk IIwlakukan clan afall JlIl'lIll1ggalkan scsualu).
t' r I blh .. d('rhan dlplIhaml bllhwa a < I ay'lI hukulll adalllh Ilynf ayal' Alquran yan I
m n ndull 01 S 1 h mas lah hukllm, 0 1'1 slnl dapal (lirahami bahwlI laf:~lr ahkam aillu lar~lr
I I nhk m (1lfslr a 01- al h\lkllm) adalah lal'slr Alqllrall Ang l')I'mr) 'nla~1 k 'padll
p mb ha. an aI-a al hukum,l4 Pl'mbalasan ayul II al hllkum yang l -rdApal dl dalam Alquran
b I II'I kh • d rllaf II' ahkam deng n ml'lodl' larslr lalnnya.
B. Tat: Ir hk II: Model Penal: Iran Ayat llukum KOlltcmJ)orcr
T f Ir fiqllJ alau ayal-a al ,,11k 1//1 (hukum) I 'Iah lumbuh dan berk 'mbang s m njak ra
ulullah w, kal' n I III rupakan baglan rial" Alquran yang dllUlUllkoll Allah k ·padanya.
J ni tal: It lnl t I'm uk b glan dar I lars II' ra ulullah aw yang f 'Iah dlsampalkan kepada
m nus ,k I' n b ny k k 11 darl ayal-ayal yang dllurunkan k<,pada ra ulullah aw m rupakan
t. y t .. I far 'J 11" (ublan lal), yang dlkenal "oJ mu 'JUlIJ Ill" dalam I rmlnolo I flqhl.
M I' ulull h s w m nafslrkannya kepada sahabat ahabalnya dcngan perkafaan dan
bu lanny; lIau m nJ la kan yang 10lailla nya, m -mcnspcslOkaslkan yang absolulnya,
dan m nd finl Ik n yang ub I n lalnya; ria bellau mcnJela kan k 'pada mercka <lpa apa yang
rumlt darl y l- Y I I r but.
b g I onloh darl kasu -kasus lIu. mlsalnya Rasulullah mcn~c~jakan halal b.?rjama'ah
d an h b I-sah batny , lalu bersabda kcpada m rcka: (.)-1 ..,..~IJ L..s \,,1.-) holm/ail
~B1m kamu m Jill t ty: mellgerJl1k /1/llya ", Bellau lIlclaksanakan pros I lbad h hajl
n b 1- h b tny • 1 lu b lIau b rsabda k pada mercka: (~ ~ I J' .) "Ambllah
darlku lk h ~l k mu·. dan Inl1 h k lumlt laf II' ayat-ayal hukulll shalal dan hajl dl daJam
Alquran. 0 mlkl n Jug halnya d ngan hukum ilakal. I\lIah m mCllnlahkan agar dllunalkan
d "gan rlnl h to 11 P I'll dal m ayat: '\S)II~IJ
"D n tun JkanlBh z k t." (Q, : AI Baqarah 121: 110).
0.) r>J
'I
I),J
" I h h knya dJ lIar/IIII'IIII't/k 11 ,sUn 1/" ( , : f\11\1I'~"1I1'1: 141) ,
D n tUII 8
/k 11 v" ;'1/1 &- ~ \lj.. 'I lM J ~ \..o ......4,jl..j. IJlUI
(d j I AlJillI) ,w'/JoIgl,1II dll/I 11 /\/1 IIsolulIl/lI ,I/IH Jhllk rI.1I1'",/A
"N. I1c Ilk nJah / ~ 1111 kl.II""k"l/ dill'! 11111111" (),S: AI 1I,I'I,II'Ih \21' 2 7).
. I'bBRI n d JrJ lip I y: nil I nll'IlI,'II~k,1I1 "'c'p,I<I,1 1III'f\'k" ,lp,l ,'p.1 ,1l1g 11,111" dllllllalk,lll
M k'l I~asulllll"h saw yaklf'K W ,kill '1)\'1'lk~jlll'''''lllY'1. 1)('111 kl,llIl,dl p"d" II,llIlpll ~(-IlIU"
zak Iny, k (' II'll I II'III (hll
' W.I, .II II III
, II ~l'I,chl ,1111,,~la~ lIWII,llly,lk,1I1 kl'p,lll,1 Iwlt,llI ~('II"p 11111111
k w ~Ihan syarld" Ad,llilh
yRI ayal 'iI'pI'rllllll, UllinI' ) II ,I
fr"
t~i"'I'I,dl"1 !Jelk,II,I: SnY,llwlllnllllwllally,(k,,1l k('pnda 1",dull,11I

VillI>, N,J. I, lunl 011


180 I Hasaoi Ahmad Said

calah a at "shaif" (ayat yang


saw tentang "kalalah"? Lalu RasuJullah saw bersabda: Ba Y
diturunkan pada musim panas) ,15 , ri'tihad dalam memahami
Setelah rasuluJlah saw wafat, para sallabatpu,n baru mula., be ~ k maksudnya kepada
petuntuk-petunjuk lain dan ayat-ayat hukum yang udak pernah dltanya ~n dian pengalaman
rasulullah saw, dan mereka tidak pernah mengetahui tent~ng kasus ItU , se~:~ terurama setelah
baru itu telah menjadi pekerjaan yang cukup berat dlhadapI para sahaba t t n at an
k embutu hkan a ura - ur
kaum muslimin semakin berkembang dan komple s yang m , 1 d
permanen, untuk menata kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum syarlat yang urns an
benar, ah '
Maka hal pertama menjadi perhatian besar sahabat tiada lain adalah harus mem ami ayat-
ayat hukum, karena sumber pokok yang akan mengap I I'k aSI'k an h u ku m-hukum syariat ini adalah
Alquran, Demikianlah mereka bekerja keras mempelajari Alquran, teruta~a ayat-ayat
hukumnya, berusaha sekuat tenaga mencernah ayat perayat ke dalam benak dan hatl mereka,
Apabila mereka menemukan di dalam Alquran hukum-hukum yang dlbutuhkan ~ada
kasus-kasus dihadapinya maka diaplikasikannya, tetapi apabila tictak menemukan atau ~esuJltan,
mereka mencari kepada sunnah-sunnah rasuJullah saw, Danjika tidak menemukannyaJuga pada
sunnah, mereka melakukan ijtihad namun tetap menyandarkan pemikiran mereka kepada sumber
utama yaitu Alquran dan sunnah nabi saw, kemudian mereka meng-istinbat-kan hukum pada
kasus-kasus yang memerlukan hukum tersebut dengan perasaan tawakkal,
Maka tersebutlah takah-tokah kaliber dibidang ini, seperti Abu Bakar ra yang pemah
berkata: "Sesungguhnya saya pemah mengeluarkan ijtihad tentang "kalalah" jika saya benar,
maka ilu dari Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan jika saya salah maka itu kesalahan saya
dan dari setan, karen a Allah terlepas dari itu semua, Men'urut saya "kalalah" adalah orang yang
tidak mempunyai anak dan bapak", jelas Abu Bakar di sini telah merujuk kepada firman Allah:
~~' . ..J u'15 UI..J
'J,;..'
L..J .J.J:
'I'
"Jika seseorang mati, baiJc laki-Iaki maupun perempuan yang tidak meninggalkan
ayah dan tidak meninggaiJcan anak, " (Q,S: Al-Nisii' [4]: 12),
Dan ayat inilah yang telah ditafsirkan dan dila'wilkan oleh Abu Bakar ra dan
mengaflikasikannya dalam hukum semasa pemerintahannya, Lain halnya dengan Umar bin al-
Khanab ra yang berijtihad dalam memahami ftrman Allah:
~I.)! ~jAJ\.e ~ 0:.!
"Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam' bulan haji), "
(Q,S: AI-Baqarah [2]: 196)
Dari ayat ,~ni Uma: ra melarang melakukan hU?~,ngan suami-isteri ketika sedang
melaksanakan haJl, sebagalma dalam kanteks ayat, sebagal IJtihad dari dirinya, Namun ditolak
olehnya para sallabat-sahabat terkemuka, seperti Ali ra, Ibn Mas'ud ra, Abu Musa ra dan
Abdullah Ibn Umar ra,
Harus diketahui bahwa para sahabat dalam menafsirkan ayat-ayat hukum, adakalan a
mereka sepakal menerapkan hukum dari ayat yang di tafsirkan, dan terkadang pula berb ~a
dalam" memahaml ayat. Maka berbeda hukum-hukum mereka dalam . . suatu k asus yang . mer k a
can hukumnya, sep~ru perbedaan yang lerjadi antara Umar bin al-Khattab ra d Ii b' b
Thal I'b ra d alam m nentukan /ddah
' "
perempuan hamJl yang aiLinggal mall I h _
engan In I
' , ,
Umar ra menetap k'In Iddahnya sampal la melahirkan sedangkan AI' 0 e sllamln a, ITlaka
b
'dd h ' I ra rp ndapal bahwa
I a nya adalah yang lerjauh di antara clua llIa~a yang lelah disebulkall cI I d
me Ia h'Ir kan, d an menJalalll
" masa l'mpal bulan clan ~epuluh hari, < a am ua a al b rbeda''
Aclapun faklar yang n't'nyl:h"bk,," pl-' lll'eI.." I I pl'ncl"llal sCIJPrl'1 In' . I k
d J ( ) I de anya antra d I nlara
ua naS J ayal yang berslfal UlllUll' eli dafalll !\ltillran bahwa "'n' II h ' ,
J
'dd J b ' -
a) agl perempuan hamil hingga 11Il'lahirkan, clan l1Ienjaclikan 111_ J b '
>CO d a wt III IUd
"d'kI al
1

ditinggal mali suaminya ampai merualani masa el11pal bulan c1;Ga I algi, pere',llpuan ang
n epu u 1 han lanpa ada
15
HadllS dlrlwayalkan oleh Bukharl dalam kllab" Azao" bab "A. n II 1M
, -
n"
u 'a r No, 605,

Jurnailimiah NUANSA
Urg<'U, Tajn, AI.kDm _. 18 I

perin ian. Lalu II ra b nJlihad m nerapkan k dua a l ecara b rsamaan, bahwa seliap ayal
dari keduanya b r1aku khusus bagi k umuman ng lain. S dangkan Vmar ra b rpendapal bahwa
ayal thalaq b r1aku khusus unluk ayal m ng nal rempuan ang ditinggal mall uaminya. Dan
I myala pendapat Vmar ra dlperkuat 01 h ka u abi'ah binti al-HanLS aJ-AslamJyah yang telah
dllinggaJ mali oleh ua minya, laJu m lahirkan I lah 2 han dari k p rglan suaminya, dan kaJa
ilu rasuJulJah saw membol hkann a m nikah lagi
Kasus-kasu perbedaan eperli inl lazlm lerjadl dlkalangan sahabat berdasar~
pemahaman Uap dan mereka pada ayat AJquran, dan apa yang m nyokong d ngannya dan
peluntuk-petunjuk luar. WaJaupun tetap ada perbedaan itu, namun Uap-t1ap dan mereka yang
berbeda elaJu pergl sendiri mencari kebenaran, maka jika teJah m n muk n petunjuk dan
lemyala harus mengakui pendapat yang berhaJuan dengannya, la erta m rIa m nggugurkan
pendapatnya sendlri dan berallh kependapat yang lebih benar.
~mangat AIquran AIquran yang shalih lilwlli zaman wa maJcan, M. Qurai h Shih b
mengistilahkan dengan "Membumikan Alquran". DaJam bahasa ashe Hamid Abu Za d dlk naJ
IekstuaJilas AIquran (mafhrim ai-nash) atau mernlnjam Shahrur "ai-Qirii 'ah aJ-mu' - hirah·
(pembacaan dengan cara baru) muJal UmbuJ ketika adanya kesenjangan di antara keadaan.
hubungan, dan peristiwa daJam masyaretkat, sempitnya terhadap pemahaman Alquran, dan lain-
lain. Ketlka kesenjangan lersebut telah mencapaJ tingkat yang sedemikian rupa, maka tuntulan
perubaban yang mengupayakan membaca uJang teks semakin mendesak. Membumikan AJquran
merupakan sebuah keniscayaan. 16
Secant umum, daJam kedudukannya Alquran sebagal sumber hukum I lam. Ayat-ayal
Alquran terdirl dart :
a. Hukum thaharah (keberslhan);
b. Hukum Ibadah (shaJat. zakal. puasa dan haJI);
c. Hukum makanan dan penyembellhan;
d. Hukum perkawtnan;
e. Hukum warts;
f. Hukum peljanjlan;
g. Hukum pidana;
b. Hukum perang dan
l. Hukum 8Otal' bangsa-bangsa.
Dad 6000-80 ayat AJquran. ayat-ayat hukum daJam Alquran dlkelompokkan ke dal 01 du
..,.... yaitu: pertama. hukum-hukum lbadat. yaJtu segaJa hukum yang dlsyartalkan untuk
menplur perhubung80 hamba dengan Tuhannya. Ibadat Ini terbagt kepada tiga perkara Itu'
I. Ibadab badaniyab. seperd shalat dan shaum;
2. lbadah mallyab. ijdmaiyah. yaJtu zakat dan sedekah:
3. Ibadah rublyab. badaniyah. yaJtu haji, Jihad, dan nadzar.
K#JdUII. buJwm-buJmm naaamalat. yaJtu segala hukum yang dlsyarlatkan untu m n un
IDIIIIIIIWr perbubungan manusia salu sarna lalnnya, serta perikalan anta n
. . . . . pneor'anjpll. perseorangan dengan masyarakal. alau per ranR n d ng n n g
MulIlDllIlt ,"baHl sepuJuh perkara, yaitu:
Hukwn-t"'um amNII lyakbsyiyah. yaJlu hukum-hukum n. rhubun • nn
1 lahlr hJngg m tin . .lltu k w n,
3k . Idd. h.
) uan. nafltah. w i t d n pu 11...\,
2. Hukum-hukum m t nly, y Itu hukum hukum JlIIl1 bl>II,
3. Hukum-hukum J h (pld l. Y Itu hukulll hul..ulII .lng dl arlal",1l untu"
meme) hklup , k hormalall dan halla lIul..ulII hu"um In dlt n k n {' • ra
I rperin I daJam Alquran. P Ibu I II manu,la an~ dlll'r.lIlgk n Iqur, II ilu
pembunuhan d ngan ~ • pt'JIIbunuhan tldak di, ng.\jJ. nwn uri, m ramp k, Zilla,
dan qadzaf:

II Baca. Huani AJunad Said. /JbbJnUJ MUIIiJ'><JIJIfh A/qUI lUI. h. t J 14


Ill. !llos,II' 1\1110.1 S.• ld

' clrtlal~nya hukum-hukum


l 'Masu k k < < ..
4 Hukulll-hukul1l 11'11 ruaslouul, lltnUm dOli k lUSUS. <, 1 LJ 1'1 'In anlaro lIrnrnol I lam
• ., I" per IU U <
ng dlsy Irlatkall 1I111l1k Jihad. Olurall-alunJlI pehu M' •
<
dl'ngan lInulIal laill. hllkuIlI hnkulll lawallan l.hn ranll>asan
< p'r')I1g.
5. Iluklllll huklllll acara: I k rn ng arlskan hubun an
6. Iluklllll huklllll dllslur. yalln hukllll1-hukUIl1 yallg dlalur lin 1I
alltar.1 rakyat dl'lIgan Negara: ., 'win eral dan pusaka:
7. Hukutll-hukulll yallg berpallian dengan k ·k 'hlarg;tan. k<1 I.' I IY~'
I.
8. Urusan-lIl'usall pilialla, 1IU k Illn Illenlullnll I I. III 'neilI'I d'lfI
•.
S . uaga I ('.
I I g' ,'I n 'gara d n an
9. HlIkulll-hllknlll In«~rtIasl()nal. yalhl : I11.1 k Uln- 11i1Uin I ' " P 'rill )un a
I I )er'lng
negara clan r,nllpas,Ut-rantpasan perang: b" I ya
I. . I I' 'nenyew'j dan SI: ag d II .
10. Ilukulll-hukulll perdata : .Il1alLJcll, rlua. 'al a, seW,1 I ( 1 "naslng hukurn
dain ilu, ada jug" ayal-aY"1 I\. Iquran' yang ' Llei ' IIII b 1I1'lg'tr1
( dengan mas n -
I rs bnl bPljullllah:
a. BerhulHtngan dengan ILJadah, seLJanya 140 Ayal:
b. Mengatur ahwiil syakhshlyah, seban)!ak 70 I\.yal:
Berhubullgan den 'anjlnayah, 'ebanyak 30 ayal:
d. Berhubungan den'an hukulll-hukulll p 'rang dan damal. lllgas p merlnlahan, ebanyak 35
ayat:
e. Berhubullgnll d 'llgall hukulll-hllkllll1 aeara, seLJanyak 13 ayal:
f. Mengalur keunn an negara dan ckonollli. schanyak 10 ayal.
.Iika dlknlknlflsikan, ayat-ayal hukulll daiaul I\.lquran Illiak llI'neapal 1110 darl k seluruhan
ayal Alqurall. 'baglan ulallla Inenyebnlkan (idak [eblh darl 200 ayat. dan ada ju a yang
berpendapal ayat-ayal hllkllfll meneapai 500 ayat.

IIJ. PENUTUP
ejalan dengan l<!iunya perkembangan masyarakal. berkembang pe al pula porsl peranan
akal (ijll!ln(~ dal<ltll penallsran ayal-ayal Alquran. Talsir ayal ahkam menjadi lawaI'an dalam
menjawab problelllatika yang muneul eli masyarakat. Dad pcndapal eli alas, belapa banyaknya
ayat-a al Alqllran yang berbleara tenlang Itnkulll. KClTl<!illan dan perkcmbangan zaman yang
(erus berubah, dibarengi pula dengan peliknya persoalan hukllm yang terjadi di masyarakat.
slldah tentu l1lemerlukan jawaban segera. Semenlara yang menghidllpkan dan mer!iawab selTlua
problenmtlka hukunl Islanl illl adalah I\.lquran ilu sendlri. lenlu c1lbarengi dengan Inlerprelasi
yang mumpunl dad para mufasslr dan rm!ilahld.

PUSTAKA ACUAN
Bakker. Anion dan Aehmad harris Zubelr, Meloelologl Penelilian Filsafat. Yogyakarla:
Kanisills, 1990.
Baqi, Mul:!ammad Fu'ad 'Abdul, cll-Mu)am al-Mlllharas 11 al-Ffjelz al-Qur'an Bel I' 0" 1_
F'k
II', 1987 . ' I'll. or a
Dzahabi, Mlll:!ammad Husayn al-. Ta~ fr wa -,I-Mu[asslrull. Kalro: Maklabah Wahbah. 2000.
Harahap, yalllll1, PCllIlrlllln PellllIJ GIll KarYJ Jlmlnll SllIell Tokoh DJam Bid R k
Islam, Medan: lAIN Press, 1995. allg eml Iran
Ibnll MandZllr al·l\.friql. Lisan al- 'Arab, Beirut: Dar al-Shadir. Llh.
Ibrahim, Mnhanll11ac1 bma'lI, 111- Jill' ','111 wa l.'Jfjz nl- '//1/11, I(alro: Dar al-Fikr a1-'A' b'
.Illr';atl·
J
'l"I"b M
t. -'. I t t~
ll'b
1I1:lnnllilC I n '1\.1'I a I ," 17'".., 1'1'I"nl, B clrlll: I ar ill I ulub al-' Arabila I, Llh.
r:
Komarudchn. I\""/IIS RIsN, Bancillng: I\ngkasa. 1~18~. . 140J H.
Mlihajir:. Ol'lIg. Il'lclOdolooi Pencliliall I(ualiwlil: Yogyakarta: Yake ara In 1996
awaWl, Iladad, Mr'lod' Peneliliall Biela II 0 (sl II Yogyakart...
2003. '" ' < ( <.
'j'-"<~d I
M. d' 'u .
a a niv rslly PI'
lzar, M .. Meloc/olo j Pene1i1Jan, .Iakarla: hnlia Indon sla. 1988.

Jurn I ffmllh NUA SA


aid, Ha ani Ahmad, orak R mikiran Ka1am Tal! Jr Fath aJ- adfr: 'f, ia !J al<Js P, mlkJrrJJl nJ
Sy ukfinl Bidang Tco1ogJ 11am, Tesls PPs UIN yarlf I lid yalullah Jakarla, 2005.
aid, Ha ani Ahmad, Diskursus MunasabalJ Alquran, jakarla: Pusplta PI' s , 2011. ,,
hlhab, M. Quralsh dalam pengantar bukunya M. Yunan YliSlIf, orak PemJkiran Kalam 7al!Jr
ai-Amar Sebuah Telaah Ala R mikiran Hamka DaJam Toologi I: Jam, Jakarla:
Penamadant. 2003.
Suma, Muhammad Amin, Pengantar TafsJr Abkam, jakarta: RajawaU Craflndo P rsada, 2002.
Suprayogo, Imam dan Tobronl, Melode Penelitian Sosial-Agama, Bandung: Remaja Ro da
Karya. 2001.
Suy(ithi, Jal111uddin al-, ai-Irqfin n 'Warn ai-Qur'all, Beirut Dar al-Flkr: tlh.
Yusuf. M. Yunan. "KaraktertsUk Tafslr al-Qur'an dl Indonesia Abad 20." juma1 Ulumul
Qur'an, III, no. 4,1992.
Zarkasyt. Badruddin Muhammad bin Abdullah al-, al-Burhlin n 'UlOm aJ-Qur'fin, Bairul-
Libanon: !sa al-Bab al-Halabl. loth.
Zarq~. Maniihil ai-Irffin n 'Warn al-Qur'an. Beirut: Dar al-Fikr, tth.

Vol. 6, No. l. }uni 2013

Anda mungkin juga menyukai