Anda di halaman 1dari 3

TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang pengoprasiannya dilakukan secara


otomatis dengan memanfaatkan gaya centrifugal

.CVT (COUNTINOUSLY VARABLE TRANSMISSION)


CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk yang
menghubungkan antara drive pulley dengan driven pulley.

NAMA DAN FUNGSI

1. PULLEY PENGGERAK/ PULLEY PRIMER/ DRIVE PULLEY Berfungsi untuk


mengatur kecepatan sepeda motor berdasar gaya centrifugal dari roller.

KOMPONEN DALAM DRIVE BELT

A. dinding luar puley penggerak dan kipas pendingin : merupakan komponen puli
penggerak tetap, selain berfungsi untuk memperbesar perbandingan rasio , di bagian tepi
komponen ini terdapat kipas pendingin yang berfungsi sebagai pendingin ruang CVT agar
belt tidak cepat panas dan aus.

B. dinding dalam pulley penggerak : merupakan komponen puli yang bergerak menekan
CVT agar diperoleh kecepatan yang di inginkan.

C. bushing/ boosh : sebagai poros dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak
mulus saat bergeser.

D. 6 buah peluru centryfugal (roller): roller adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang
berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer sewaktu terjadi putaran tinggi .

Prinsip kerja roller : semakin berat rollernya maka dia akan bergerak semakin cepat
mendorong movable drive face pada drive pulley sehingga bisa menekan belt ke posisi
terkecil, namun supaya belt dapat tertekan maksimal butuh roller yang beratnya sesuai .
artinya jika roller terlalu ringan naka tidak dapat menekan belt secara maksimal , efeknya
tenaga tengah dan atas akan berkurang. , harus diperhatikan juga saat mengganti roller yang
lebih berat harus memperhatikan torsi mesin, sebab jika mengganti roller dengan yang lebih
berat bukan berarti akan lebih respektif, karena roller akan terlempar lebih cepat sehingga
pada saat akselerasi perbandingan rasio antara puli primer dan puli sekunder terlalu besar
sehingga akan membebani mesin.
Jika roller rusak/ aus maka harus di ganti , karena kalo tidak diganti maka penekanan pada
dinding dalam puli primer kurang maksimal
Kerusakan atau keausan pada roller di sebabkan karena pada saat penekanan dinding puli
terjadi gesekan antara roller dengan dinding dalam pulli primer, sehingga lama kelamaan
terjadi keausan pada roller.

E. plat penahan : menahan gerakan dinding dalam agar dapat bergeser ke arah luar sewaktu
terdorong roller.

F. v.belt : penghubung putaran dari pulley primer ke pulley sekunder, besarnya v.belt
bervariasi tergantung pabrikan motornya, v.belt terbuat dari bahan karet berkualitas tinggi,
sehingga tahan terhadap geseklan dan panas.

2. PULLEY YANG DI GERAKAN / PULLEY SEKUNDER/ DRIVEN PULLEY


Berfungsi untuk mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang diperoleh dari
pulley primer

KOMPONEN PULLEY SEKUNDER


a. Dinding luar pulley sekunder : menahan sabuk/ sebagai lintasan agar sabuk dapat
bergerak kearah luar

b. Pegas pengembali : mengembalikan posisi pulley ke posisi awal yaitu posisi belt
terluar.
Prinsip kerjanya adalah : semakin keras per maka belt dapat terjaga lebih lama di kondisi
paling luar dari driven pulley. Namun kesalahan kombinasi antara roller dan per cvt dapat
menyababkan kerusakan bvahkan keausan pada system cvt. Berikut beberapa kasus yang
sering terjadi :
1.
Per cvt yang terlalu keras jika dipaksakan dapat merusak clutch /kopling , panas yang
terjadi di dalam cvt akibat perputaran bagian bagianya dapat menyebabkan kekerasan tingkat
materi parts nya memuai. Pada tingkat panas tertentu materi parts tidak akan mampu
menahantrekanan pada tingkat tertentu pulaakhirnya per bukanya melentur atau menyempit
ke dalam tapi justru bertahan pada kondisi yang masih lebar, kopling yang sudah panaspun
akan bisa rusak juga.
2.
Per cvt yang terlalu keras dapat membuat drive belt jauh lebih cepat aus karena belt tidak
mampu menekan dan membuka driven pulley . belt semakin lama akan terkikis karena panas
dan gerakan berputar dari driven pulley
c. Kampas kopling dan rumah kopling : menyalurkan putaran dari pulley sekunder
menuju gigi reduksi .
Cara kerja kopling centrifugal : pada saat putaran stasioner / langsam, putarsan poros puli
sekunder tidak di teruskan ke penggeak roda, ini terjadi karena rumah kopling bebasterhadap
kampas, dan pegas pengembali yang terpasang pada puli sekunder. pada saat putaran
stasioner gaya centrifugal dari kampas kopling menjadi kecil sehingga sepatu kopling
terlepas dari rumah kopling dan tertarik kea rah poros puli sekunder akibatnya rumah kopling
jadi bebas.
Saat putaran mesin bertambah , gaya centrifugal bertanbah besar sehingga mendorong
kampas kopling mencapai rumah kopling dimana gayanya lebih besar dari pegas pengembali.
d. Dinding dalam pulley sekunder : sebagai lintasan agar pulley dapat bergerak ke posisi
paling dalam pulley sekunder

A.
1.
2.
3.
4.
B.
C.
1.
2.
3.
4.

# TROUBLE SHOOTING SISTEM CVT #


MESIN HIDUP TAPI SKUTER TIDAK MAU BERGERAK
Drive belt aus
Ramp plate rusak
Kampas kopling aus atau rusak
Pegas driven face patah
MESIN MATI TIBA TIBA
Kampas kopling spring patah
UNJUK KERJA MESIN BURUK PADA KECEPATAN TINGGI ATAU KURANG
TENAGA
Drive belt aus
Pegas driven face lemah
Weight roller aus
Pulley faces terkontaminasi
# Mengatasi v.belt slip

Pada kondisi normal system cvt kadang kadang terjadi gesekan / slip pada permukaan v.belt
saat terjadi penambahan kecepatan / akselerasi yang menyebabkan noise/ suara berdecit,
oleh karena itu pertama pertama periksa dan permukaan singgung v.belt, bila kondisio masih
memungkinkan untuk dipergunakan lagi maka gunakan v.belt cleaner untuk menghilangkan
suara berdecitnya.
Mengatasi clutch juddering/ kopling bergetar
Yang nenyebabkan terjadinya clutch juddering / kopling bergetar adalah adanya gemuk/ oli/
kotoran lain yang menempel pada spatu kopling, yang dimaksud cluch juddering adalah
sulitnya start awal pada saat speda motor mulai jalan , terjadi getaran sehingga kurang halus.
Cara mengatasinya sbb:
1.
Periksa permukaan singgung sepatu kopling dan permukaan rumah kopling bagian dalam,
jika ada oli atau kotoran lain maka bersihkan dengan cairan pembersih
Catatan : lakukan analisa penyebab adanya oli atau kotoran dari kemungkinan kebocoran
seal.
2.
Jika bukan dari kotoran / oli maka periksa permukaan singgung kopling dari ketidak rataan
kopling dan rumah kopling, untuk hal ini gosok permukaan simggung yang tidak rata dengtan
a
Penyebab Honda beat/vario larinya tersendat/ gerut gerut di kecepatan 40-60 km/jam
Sebenarnya kasus ini bisa menimpa pada semua jenis matic dari jenis apapun bisa
terjadi ubnormal vibrating tersebut. Kasus tersendat tersebut terjadi pada unit cvt dan di drive
puli, dimana puli ini dapan mengembang dan manyempitsesuai kecepatan motor,
mengembangnya puli ini karena di sebelah dalam puli ada roller pemberat yang bisa
bergerak karena gaya centrifugal dan bisa menggeser puli sebelah dalam, roller tersebut
berjumlah 6 biji yang berbentuk silindris dimana bekerjanya bergesekan dengan pulli
movable drivesehingga roller bisa terkikisdan bentuknya tak lagi silindris namun cenderung
benjol. Jika sudah benjol maka pergerakan mengembangnya puli dapat dipastikan tidak lagi
smoth, karena pergerakan face movable drive yang di picu dari pergerakan roller pemberat
tidak serentak bebarengan, maka saat digunakan berakselerasi kecepatan sedang vibrasi akan
sangat terasa pada matic

Anda mungkin juga menyukai